Mitih Suarsih, 2013
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: MITIH SUARSIH
0810422
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)
oleh
MITIH SUARSIH 0810422
Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Wahyu Sopandi, MA NIP 19660525 1990001 1 001
Pembimbing II
Dra. Hj. Kurniasih, M.Pd. NIP 19590623 198503 2 003
Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
iv Mitih Suarsih, 2013
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD
oleh
MITIH SUARSIH 0810422
ABSTRAK
Pembelajaran IPA merupakan bagian pembelajaran yang sangat penting bagi siswa sebagai bekal untuk mengembangkan berbagai ilmu IPA itu sendiri ilmu yang lain. Pembelajaran IPA di kelas IV SD masih kurang mendapat perhatian serius dari siswa seperti kurang respon positif ketika guru menerangkan sehingga hasilnya masih rendah yakni di bawah KKM yang ditentukan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, aktivitas, dan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri Cidomba sebanyal 34 orang. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi, tes, lembar wawancara, dan angket. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perencanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan dengan menekankan kepada kegiatan siswa yang meliputi merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data melalui eksperimen, dan membuat kesimpulan. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus I yaitu 66,88%, siklus II yaitu 77,35%, dan siklus III yaitu 86,78%. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh tes secara kelompok siklus I mencapai nilai rata-rata 78,33; siklus II yaitu 86,67; dan siklus III yaitu 90. Hasil tes secara individu siklus I yaitu 65 dengan tingkat ketuntasan 61,76%, siklus II mencapai nilai rata-rata 78,09 dengan tingkat ketuntasan 91,18%, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80,59 dengan tingkat ketuntasan belajar 100%.
APPLICATION OF EXPERIMENTAL METHOD TO IMPROVE STUDENT LEARNING LESSONS IN EYE IPA CONCEPT OF PROPERTIES
OF OBJECTS IN CLASS IV SD
by
MITIH SUARSIH 0810422
ABSTRACT
vi Mitih Suarsih, 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi Operasional ... 5
F. Hipotesis Tindakan ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Metode Eksperimen ... 7
B. Pembelajaran IPA (Sains) di Sekolah Dasar ... 12
C. Penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28
B. Model PTK yang Dikembangkan ... 29
C. Lokasi Penelitian ... 30
D. Subjek Penelitian ... 30
E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian) ... 30
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Pengolahan dan Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Hasil Penelitian ... 37
1. Siklus I ... 37
2. Siklus II ... 44
3. Siklus III ... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 61
A. Simpulan ... 61
B. Rekomendasi ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
viii Mitih Suarsih, 2013
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Proses Nilai dan Kategori Menurut Dirjen Dikti Pendidikan
Tinggi Depdikbud Tahun 2008 ... 36
Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 40
Tabel 4.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 41
Tabel 4.3 Hasil Pembelajaran Siswa Siklus I... 42
Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 46
Tabel 4.5 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 47
Tabel 4.6 Hasil Pembelajaran Siswa Siklus II ... 48
Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 53
Tabel 4.8 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 54
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I... 43
Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II ... 49
x Mitih Suarsih, 2013
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus Pembelajaran Sifat-sifat Benda Padat
2. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I
3. Lembar Kerja Siklus I
4. Lembar Evaluasi Siklus I
5. Lembar Observasi Siklus I
6. Lembar Wawancara Siklus I
7. Lembar Catatan Lapangan Siklus I
8. Silabus Pembelajaran Sifat-sifat Benda Cair
9. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II
10.Lembar Kerja Siklus II
11.Lembar Evaluasi Siklus II
12.Lembar Observasi Siklus II
13.Lembar Wawancara Siklus II
14.Lembar Catatan Lapangan Siklus II
15.Silabus Pembelajaran Sifat-sifat Benda Gas
16.Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus III
17.Lembar Kerja Siklus III
18.Lembar Evaluasi Siklus III
19.Lembar Observasi Siklus III
20.Lembar Wawancara Siklus III
21.Lembar Catatan Lapangan Siklus III
22.Angket Sebelum Pembelajaran
23.Angket Setelah Pembelajaran
24.Poto-poto kegiatan penelitian
25.Surat Keterangan Penunjukkan Pembimbing
1
Mitih Suarsih, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan
kemampuan siswa SD dalam mata pelajaran IPA yang sangat diperlukan untuk
melanjutkan pendidikannya kejenjang lebih tinggi, maupun untuk
mengembangkan bakat, minat, dan penyesuaian diri dengan lingkungan.Secara
umum tujuan pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memahami pengertian
dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, serta
memahami lingkungan alam dengan menyadari kebesaran Allah Swt sebagai
pencipta alam semesta. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
(Depdikbud, 2006), Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk mengetahui pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. PendidikanSains di SD
bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran,
aktivitas belajar sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Cidomba Kecamatan
Cikadu Kabupaten Cianjur tahun 2011-2012 masih rendah dan kurang optimal.
Rendahnya aktivitas belajar IPA salah satu penyebabnya karena kegiatan
pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga kegiatan pembelajaran lebih
berpusat kepada guru dan bukan kepada siswa. Dalam hal ini siswa lebih banyak
2
lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dari pada mengkreasi sendiri
sejumlah pengalaman belajarnya.
Bahkan siswa malas membaca sehingga penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran sangat rendah. Tidak hanya itu, siswa malas mengerjakan latihan
soal-soal serta malas bertanya apabila belum memahami materi pelajaran yang
disajikan. Siswa lebih banyak mencatat materi dan mendengarkan apa yang
dijelaskan dan kurang dalam mengamati atau mendemontrasikan suatu alat atau
kegiatan. Hal tersebut berdampak negatif terhadap pemahaman materi pelajaran
IPA khususnya dalam konsep sifat-sifat benda yang terbukti dari nilai yang
diperoleh siswa belum mencapai hasil yang optimal yakni masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yakni 65. Adapun nilai
rata-rata yang dicapai siswa yaitu 55 dan siswa yang sudah mencapai ketuntasan
hanya18 orang atau 52,94%.
Hal tersebut merupakan masalah yang perlu dipecahkan. Kurangnya
aktivitas siswa selama pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan
mengeluarkan berbagai ide atau gagasan yang dimilikinya. Siswa tidak akan
terbiasa untuk belajar mandiri dan tidak akan belajar apabila tidak diberi
penjelasan oleh guru. Atas dasarhal tersebut, maka dilakukan penelitian dengan
menggunakan metode eksperimen.
Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang menekankan
kepada aktivitas siswa untuk aktif dan kreatif belajar mandiri.Siswa lebih
diarahkan kepada kegiatan membuktikan sendiri sebuah konsep dari pada
3
Mitih Suarsih, 2013
mengemukakan, “Eksperimen merupakan percobaan untuk membuktikan sutau
pertanyaan atau hipotesis tertentu. ”Atas dasar hal tersebut, maka pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen akan membiasakan siswa untuk
tanggap terhadap suatu konsep yang baca atau didengar. Berbagai konsep yang
dibaca atau didengarakan dipahami apabila disertai dengan pembuktian sendiri
melalui percobaan.
Penerapan metode eksperimen menuntut siswa terlibat secara aktif dalam
mengumpulkan fakta, informas iatau data yang diperlukan melalui percobaan.
Keaktifan siswa dalam melakukan percobaan inilah yang dapat memunculkan
aktivitas siswa. Siswa yang aktif berarti siswa tersebut banyak melakukan
aktivitas belajar. Aktivitas belajar meliputi visual activities, oral activities,
listening activities, writing activities, mental activities, dan emotional activities.
Metode eksperimen dapat memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifa
tobjektif, realistis dan menghilangkan verbalisme.
Salah satu kelebihan dalam penerapan metode eksperimen adalah siswa
dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang ilmu dan
teknologi. Siswa akan lebih mempercayai suatu kebenaran dari teori berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukannya. Kelemahan metode ekeperimen yaitu
harus benar-benar menguasi perkembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan
alat serta bahan yang akandigunakan.
Atas dasar hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
4
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latarbelakang masalah yang dipaparkan di atas, selanjutnya
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen di SDN Cidomba?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dicapai siswa dengan
menggunakan metode eksperimen di SDN Cidomba?
3. Bagaimana hasil belajar siswa pada konsep sifat-sifat benda dengan
menggunakan metode eksperimen di SDN Cidomba?
C. TujuanPenelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunya
itujuan sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan bentuk rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen di SDN Cidomba.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dicapai siswa
dengan menggunakan metode eksperimendi SDN Cidomba.
3. Mendeskripsikan hasil belajar yang dilakukan guru dengan menggunakan
metode eksperimendi SDN Cidomba.
D. ManfaatPenelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini mempunyai manfaat yaitu bagi siswa, guru,
5
Mitih Suarsih, 2013
1. Manfaat bagi Siswa
Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD.
2. Manfaat untuk Guru
a. Memberikan contoh bagaimana guru dalam memodifikasi dan
mengembangkan model pembelajaran IPA melalui metode
eksperimen.
b. Meningkatkan kemampuan professional dan kreativitas guru Sekolah
Dasar.
3. Manfaat untuk Penelitian
Dapat meningkatkan kemampuan kompetensi professional guru dalam
bidang pembelajaran IPA.
4. Manfaat untuk Sekolah
Sebagai masukan yang perlu ditindak lanjuti secara kelembagaan oleh
SDN Cidomba untuk meningkatkan kualitas sekolah.
E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut.
1. Metode eksperimen merupakan percobaan untuk membuktikan suatu
pertanyaan atau hipotesis tertentu. Dalam pelaksanaan pembelajaran, mertode
eksperimen lebih menekankan kepada kegiatan siswa untuk mengalami atau
6
membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan
atau proses sesuatu.
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa melalui
pembelajaran sebagaimana tergambarkan dalam indicator sebagai penjabaran
dari kompetensi dasar.
F. Hipotesis Tindakan
Dari penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, maka hipotesis tindakan
yang diajukan adalah sebagai berikut.
Penggunaan metode eksperimen pada konsep sifat-sifat benda dapat
28
Mitih Suarsih, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan
berfokuskan kepada situasi kelas, penelitian ini lebih dikenal dengan sebutan
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan
praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997:4),
Tujuan dilakukan penelitian tindakan kelas adalah untuk peningkatan dan
perbaikan praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan guru, perbaikan dan
peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar,
dan terwujudnya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian
berlangsung. Aqib (2007:18) mengemukakan manfaat dilaksanakan penelitian
tindakan kelas yaitu inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat
sekolah dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru atau pendidik.
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas ditujukan kepada
kepentingan praktisi di lapangan yakni guru kelas. Dalam hal ini melalui
penelitian tindakan kelas dapat memotivasi dan membangkitkan para guru agar
29
B. Model PTK yang Dikembangkan
Desain atau model PTK dikenal beberapa jenis yakni model Kurt Lewin,
model Kemmis dan Mc Tagart, model John Elliott, dan Dave Ebbut. Dari keempat
model tersebut, secara umum terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model menurut
Kemmis dan Mc Tagart (Aqib, 2007:30).
Siklus I
Siklus II
Bagan 3.1 Model/Desain Penelitian
Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Tindakan Permasalahan Pengamatan/ Pengumpulan Data Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Reflleksi Permasalah-an baru hasil
30
Mitih Suarsih, 2013
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri Cidomba Kecamatan
Cikadu Kabupaten Cianjur.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Cidomba Kecamatan
Cikadu Kabupaten Cianjur berjumlah 34 orang, terdiri atas 10 laki-laki dan 24
orang perempuan.
E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian)
1. Perencanaan
Bebeberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan penelitian
sebagai berikut.
a. Menganalisis konsep pembelajaran dengan materi pokok sifat-sifat benda.
b. Menjaring isu yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam
pembelajaran yaitu tentang sifat-sifat benda.
c. Mempersiapkan rancangan kegiatan dengan menggunakan metode eksperimen
yang meliputi rencana pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), media
dan sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran konsep sifat-sifat
benda pada setiap siklus tindakan.
d. Menyusun instrumen penelitian berupa soal-soal tes untuk setiap siklus
tindakan sesuai dengan indikator yang terdapat dalam rencana pembelajaran,
31
e. Melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dengan
menggunakan instrumen I dan II.
2. Pelaksanaan
a. Siklus I
1) Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan
pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda padat menggunakan
metode eksperimen, berpedoman pada rencana pembelajaran yang
telah disusun.
2) Melaksanakan tes siklus I dengan menggunakan instrumen I yang
telah disusun.
b. Siklus II
1) Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan
pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda cair menggunakan
metode eksperimen, berpedoman pada rencana pembelajaran hasil
perbaikan siklus I.
2) Melaksanakan tes siklus II dengan menggunakan instrumen II yang
telah disusun.
c. Siklus III
1) Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan
pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda gas menggunakan
metode eksperimen, berpedoman pada rencana pembelajaran hasil
32
Mitih Suarsih, 2013
2) Melaksanakan tes siklus III dengan menggunakan instrumen III
yang telah disusun.
3. Pengamatan
Observer (pengamat) melaksanakan pengamatan terhadap jalannya
pembalajaran. Objek yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa selama
pembelajaran sifat-sifat benda menggunakan metode eksperimen. Hasil
pengamatan selanjutnya sebagai masukan dan perbaikan pelaksanaan
pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil tes, hasil observasi, dan
hasil angket sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan
pembelajaran sifat-sifat benda menggunakan metode eksperimen sebagai masukan
untuk perbaikan siklus berikutnya.
F. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari pengamat
dan dari sebagian siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat benda
dengan menggunakan metode eksperimen.
2. Pedoman Observasi
Observasi dilakukan oleh pengamat dan peneliti dengan tujuan untuk
33
pembelajaran. Hasil observasi selanjutnya dimanfaatkan sebagai masukan untuk
perbaikan pembelajaran.
3. Lembar Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data dari siswa mengenai
pelaksanaan pembelajaran melalui pertanyaan tertulis. Angket yang dimaksud
meliputi sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.
4. Lembar Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan atau latihan soal-soal untuk
mengukur kemampuan siswa mengenai materi pelajaran yang disajikan. Tes yang
digunakan adalah tes tertulis dan tes unjuk kerja.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini meliputi dua jenis yakni data
hasil observasi dan penilaian.
1. Data Hasil Observasi
Data hasil observasi diperoleh dengan cara pengamatan terhadap aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran sifat-sifat benda menggunakan metode
eksperimen dari awal sampai akhir. Data tersebut selanjutnya diolah dengan
tahapan sebagai berikut.
34
Mitih Suarsih, 2013
Pada tahap ini dilakukan kegiatan memilih dan memilah data hasil
pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Adapun data yang tidak diperlukan
selanjutnya dibuang.
b. Klasifikasi Data
Data hasil observasi selanjutnya dikelompokkan mana yang termasuk data
kualitatif dan kuantitif.
c. Display Data
Pada pelaksanaan penelitian ini menggunakan RPP tentang sifat-sifat
benda yang dikemas dalam sistematika yang umum. Kegiatan pembelajaran
menggunakan metode eskperimen dengan tahapan yang meliputi tahap invitasi,
ekplorasi, diskusi, aplikasi, dan evaluasi. Aktivitas pembelajaran lebih
berorientasi kepada kegiatan siswa, sedangkan guru mempunyai tugas untuk
membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi berbagai keperluan siswa dalam
pembelajaran.
d. Interpretasi
Pada tahap ini merupakan kegiatan membandingkan data yang telah
diperoleh dari setiap siklus. Hasil perbandingan akan diketahui apakah aktivitas
guru dan siswa pada setiap siklus ada peningkatan atau tidak dan apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
35
Pada tahap ini dilakukan perenungan atas pelaksanaan pembelajaran yang
telah dilakukan. Melalui kegiatan refleksi akan diketahui siswa yang sudah aktif
dalam belajar dan yang belum aktif. Siswa yang belum aktif dalam belajar
selanjutnya dicari jalan keluarnya untuk selanjutnya diaplikasikan pada siklus
berikutnya.
2. Data Hasil Tes
Data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui tes, kemudian
diberi skor untuk setiap itemnya. Soal uraian yang benar diberi skor sesuai dengan
kuantitas jawaban. Setelah memberi skor terhadap semua jawaban yang diberikan
siswa, kemudian menghitung nilai akhir dan nilai rata-rata sehingga diketahui
kemampuan siswa dalam memahami materi sifat-sifat benda dengan
menggunakan metode eskperimen. Adapun penghitungan nilai akhir dan rata-rata
digunakan rumus sebagai berikut.
a. Nilai Akhir (NA)
NA =
SI SS
x 100
Keterangan:
NA = Nilai Akhir
SS = Skor Siswa
SI = Skor Ideal
b. Rata-rata Nilai
36
Mitih Suarsih, 2013 Keterangan:
X = rata-rata hitung
n = banyak sampel
(NxS) = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan
Hasil observasi dan hasil tes selanjutnya dianalisis dengan cara
diinterpretasikan pada tabel tingkat aktivitas dan penguasaan berdasarkan skala
lima dengan kategori baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Proses Nilai dan Kategori Menurut Dirjen Dikti
Pendidikan Tinggi Depdikbud Tahun 2008
No Nilai Persentasi Kategori
1 86 – 100 86% – 100% Baik sekali
2 76 – 85 76% – 85% Baik
3 60 – 75 60% – 75% Cukup
4 55 – 59 55% – 59% Kurang
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran sifat-sifat benda
dengan menggunakan metode eksperimen, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan
dengan menekankan kepada kegiatan siswa yang meliputi merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data melalui eksperimen, dan
membuat kesimpulan.
2. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh hasil
pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus I yaitu 66,88%, siklus II yaitu
77,35%, dan siklus III yaitu 86,78%.
3. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil pembelajaran
siswa dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh tes
secara kelompok siklus I mencapai nilai rata-rata 78,33; siklus II yaitu 86,67;
dan siklus III yaitu 90. Hasil tes secara individu siklus I yaitu 65 dengan
tingkat ketuntasan 61,76%, siklus II mencapai nilai rata-rata 78,09 dengan
tingkat ketuntasan 91,18%, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80,59
62
Mitih Suarsih, 2013
B.Rekomendasi
Sehubungan dengan kesimpulan di tas, berikut ini disajikan saran-saran
sebagai masukan dalam meningkatkan pembelajaran IPA.
1. Bagi siswa
Siswa hendaknya dapat mengaplikasikan langkah-langkah penggunaan
metode eksperimen dalam aktivitas sehari-hari dan lebih memahami materi
pelajaran yang telah dibaca atau didengar dari guru. Bahkan kegiatan
eksperimen dapat dilakukan dalam memahami materi pelajaran lain.
2. Bagi Guru
a. Metode eksperimen dapat diterapkan dalam pembelajaran sifat-sifat benda
dengan menyiapkan perencanaan yang baik, langkah-langkah pelaksanaan
yang memudahkan siswa dalam belajar, dan memilih objek yang tepat.
b. Untuk mengurangi berbagai hambatan yang dialami siswa dalam
memahami sifat-sifat benda dengan menggunakan metode eksperimen,
maka alat peraga yang disajikan hendaknya diidentifikasi secara jelas
sehingga pemahaman terhadap materi lebih efektif.
c. Penggunaan objek secara nyata atau alat peragaan secara konkret dalam
pembelajaran sifat-sifat benda dapat mencapai hasil yang baik. Hal ini
dapat dijadikan sarana pembelajaran lain oleh guru di sekolah.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan khususnya mata pelajaran IPA sehingga dengan pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Hadiat. 1996. Pebelajaran IPA untuk Pendidikan Dasar. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim, R. dan Syaodih, N. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslichah. 2006. Strategi Pemgembangan Pembelajaran Sains. Bandung: Rineka Cipta.
Nasution. 1998. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Poedjiati. 2005. Pengembangan Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta.
Purwanto. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusyan, A. Tabrani. 1996. Metode Pembelajaran. Jakarta: Amanah Duta.
Sagala, Syaeful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.