• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Mitih Suarsih, 2013

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: MITIH SUARSIH

0810422

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Cidomba Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)

oleh

MITIH SUARSIH 0810422

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Wahyu Sopandi, MA NIP 19660525 1990001 1 001

Pembimbing II

Dra. Hj. Kurniasih, M.Pd. NIP 19590623 198503 2 003

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

iv Mitih Suarsih, 2013

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA DI KELAS IV SD

oleh

MITIH SUARSIH 0810422

ABSTRAK

Pembelajaran IPA merupakan bagian pembelajaran yang sangat penting bagi siswa sebagai bekal untuk mengembangkan berbagai ilmu IPA itu sendiri ilmu yang lain. Pembelajaran IPA di kelas IV SD masih kurang mendapat perhatian serius dari siswa seperti kurang respon positif ketika guru menerangkan sehingga hasilnya masih rendah yakni di bawah KKM yang ditentukan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, aktivitas, dan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat benda dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri Cidomba sebanyal 34 orang. Instrumen penelitian yaitu lembar observasi, tes, lembar wawancara, dan angket. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perencanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan dengan menekankan kepada kegiatan siswa yang meliputi merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data melalui eksperimen, dan membuat kesimpulan. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus I yaitu 66,88%, siklus II yaitu 77,35%, dan siklus III yaitu 86,78%. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh tes secara kelompok siklus I mencapai nilai rata-rata 78,33; siklus II yaitu 86,67; dan siklus III yaitu 90. Hasil tes secara individu siklus I yaitu 65 dengan tingkat ketuntasan 61,76%, siklus II mencapai nilai rata-rata 78,09 dengan tingkat ketuntasan 91,18%, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80,59 dengan tingkat ketuntasan belajar 100%.

(4)

APPLICATION OF EXPERIMENTAL METHOD TO IMPROVE STUDENT LEARNING LESSONS IN EYE IPA CONCEPT OF PROPERTIES

OF OBJECTS IN CLASS IV SD

by

MITIH SUARSIH 0810422

ABSTRACT

(5)

vi Mitih Suarsih, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 5

F. Hipotesis Tindakan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Metode Eksperimen ... 7

B. Pembelajaran IPA (Sains) di Sekolah Dasar ... 12

C. Penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28

(6)

B. Model PTK yang Dikembangkan ... 29

C. Lokasi Penelitian ... 30

D. Subjek Penelitian ... 30

E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian) ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Hasil Penelitian ... 37

1. Siklus I ... 37

2. Siklus II ... 44

3. Siklus III ... 50

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(7)

viii Mitih Suarsih, 2013

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Proses Nilai dan Kategori Menurut Dirjen Dikti Pendidikan

Tinggi Depdikbud Tahun 2008 ... 36

Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 40

Tabel 4.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 41

Tabel 4.3 Hasil Pembelajaran Siswa Siklus I... 42

Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 46

Tabel 4.5 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 47

Tabel 4.6 Hasil Pembelajaran Siswa Siklus II ... 48

Tabel 4.7 Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 53

Tabel 4.8 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 54

(8)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I... 43

Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II ... 49

(9)

x Mitih Suarsih, 2013

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus Pembelajaran Sifat-sifat Benda Padat

2. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I

3. Lembar Kerja Siklus I

4. Lembar Evaluasi Siklus I

5. Lembar Observasi Siklus I

6. Lembar Wawancara Siklus I

7. Lembar Catatan Lapangan Siklus I

8. Silabus Pembelajaran Sifat-sifat Benda Cair

9. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II

10.Lembar Kerja Siklus II

11.Lembar Evaluasi Siklus II

12.Lembar Observasi Siklus II

13.Lembar Wawancara Siklus II

14.Lembar Catatan Lapangan Siklus II

15.Silabus Pembelajaran Sifat-sifat Benda Gas

16.Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus III

17.Lembar Kerja Siklus III

18.Lembar Evaluasi Siklus III

19.Lembar Observasi Siklus III

20.Lembar Wawancara Siklus III

21.Lembar Catatan Lapangan Siklus III

22.Angket Sebelum Pembelajaran

23.Angket Setelah Pembelajaran

24.Poto-poto kegiatan penelitian

25.Surat Keterangan Penunjukkan Pembimbing

(11)

1

Mitih Suarsih, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan

kemampuan siswa SD dalam mata pelajaran IPA yang sangat diperlukan untuk

melanjutkan pendidikannya kejenjang lebih tinggi, maupun untuk

mengembangkan bakat, minat, dan penyesuaian diri dengan lingkungan.Secara

umum tujuan pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa memahami pengertian

dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, serta

memahami lingkungan alam dengan menyadari kebesaran Allah Swt sebagai

pencipta alam semesta. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

(Depdikbud, 2006), Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis untuk mengetahui pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. PendidikanSains di SD

bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.

Berdasarkan pengalaman sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran,

aktivitas belajar sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Cidomba Kecamatan

Cikadu Kabupaten Cianjur tahun 2011-2012 masih rendah dan kurang optimal.

Rendahnya aktivitas belajar IPA salah satu penyebabnya karena kegiatan

pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga kegiatan pembelajaran lebih

berpusat kepada guru dan bukan kepada siswa. Dalam hal ini siswa lebih banyak

(12)

2

lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dari pada mengkreasi sendiri

sejumlah pengalaman belajarnya.

Bahkan siswa malas membaca sehingga penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran sangat rendah. Tidak hanya itu, siswa malas mengerjakan latihan

soal-soal serta malas bertanya apabila belum memahami materi pelajaran yang

disajikan. Siswa lebih banyak mencatat materi dan mendengarkan apa yang

dijelaskan dan kurang dalam mengamati atau mendemontrasikan suatu alat atau

kegiatan. Hal tersebut berdampak negatif terhadap pemahaman materi pelajaran

IPA khususnya dalam konsep sifat-sifat benda yang terbukti dari nilai yang

diperoleh siswa belum mencapai hasil yang optimal yakni masih di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yakni 65. Adapun nilai

rata-rata yang dicapai siswa yaitu 55 dan siswa yang sudah mencapai ketuntasan

hanya18 orang atau 52,94%.

Hal tersebut merupakan masalah yang perlu dipecahkan. Kurangnya

aktivitas siswa selama pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan

mengeluarkan berbagai ide atau gagasan yang dimilikinya. Siswa tidak akan

terbiasa untuk belajar mandiri dan tidak akan belajar apabila tidak diberi

penjelasan oleh guru. Atas dasarhal tersebut, maka dilakukan penelitian dengan

menggunakan metode eksperimen.

Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang menekankan

kepada aktivitas siswa untuk aktif dan kreatif belajar mandiri.Siswa lebih

diarahkan kepada kegiatan membuktikan sendiri sebuah konsep dari pada

(13)

3

Mitih Suarsih, 2013

mengemukakan, “Eksperimen merupakan percobaan untuk membuktikan sutau

pertanyaan atau hipotesis tertentu. ”Atas dasar hal tersebut, maka pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen akan membiasakan siswa untuk

tanggap terhadap suatu konsep yang baca atau didengar. Berbagai konsep yang

dibaca atau didengarakan dipahami apabila disertai dengan pembuktian sendiri

melalui percobaan.

Penerapan metode eksperimen menuntut siswa terlibat secara aktif dalam

mengumpulkan fakta, informas iatau data yang diperlukan melalui percobaan.

Keaktifan siswa dalam melakukan percobaan inilah yang dapat memunculkan

aktivitas siswa. Siswa yang aktif berarti siswa tersebut banyak melakukan

aktivitas belajar. Aktivitas belajar meliputi visual activities, oral activities,

listening activities, writing activities, mental activities, dan emotional activities.

Metode eksperimen dapat memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifa

tobjektif, realistis dan menghilangkan verbalisme.

Salah satu kelebihan dalam penerapan metode eksperimen adalah siswa

dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang ilmu dan

teknologi. Siswa akan lebih mempercayai suatu kebenaran dari teori berdasarkan

hasil percobaan yang telah dilakukannya. Kelemahan metode ekeperimen yaitu

harus benar-benar menguasi perkembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan

alat serta bahan yang akandigunakan.

Atas dasar hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam

(14)

4

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latarbelakang masalah yang dipaparkan di atas, selanjutnya

dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

eksperimen di SDN Cidomba?

2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dicapai siswa dengan

menggunakan metode eksperimen di SDN Cidomba?

3. Bagaimana hasil belajar siswa pada konsep sifat-sifat benda dengan

menggunakan metode eksperimen di SDN Cidomba?

C. TujuanPenelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunya

itujuan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan bentuk rencana kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode eksperimen di SDN Cidomba.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dicapai siswa

dengan menggunakan metode eksperimendi SDN Cidomba.

3. Mendeskripsikan hasil belajar yang dilakukan guru dengan menggunakan

metode eksperimendi SDN Cidomba.

D. ManfaatPenelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini mempunyai manfaat yaitu bagi siswa, guru,

(15)

5

Mitih Suarsih, 2013

1. Manfaat bagi Siswa

Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA

juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD.

2. Manfaat untuk Guru

a. Memberikan contoh bagaimana guru dalam memodifikasi dan

mengembangkan model pembelajaran IPA melalui metode

eksperimen.

b. Meningkatkan kemampuan professional dan kreativitas guru Sekolah

Dasar.

3. Manfaat untuk Penelitian

Dapat meningkatkan kemampuan kompetensi professional guru dalam

bidang pembelajaran IPA.

4. Manfaat untuk Sekolah

Sebagai masukan yang perlu ditindak lanjuti secara kelembagaan oleh

SDN Cidomba untuk meningkatkan kualitas sekolah.

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut.

1. Metode eksperimen merupakan percobaan untuk membuktikan suatu

pertanyaan atau hipotesis tertentu. Dalam pelaksanaan pembelajaran, mertode

eksperimen lebih menekankan kepada kegiatan siswa untuk mengalami atau

(16)

6

membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan

atau proses sesuatu.

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa melalui

pembelajaran sebagaimana tergambarkan dalam indicator sebagai penjabaran

dari kompetensi dasar.

F. Hipotesis Tindakan

Dari penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, maka hipotesis tindakan

yang diajukan adalah sebagai berikut.

Penggunaan metode eksperimen pada konsep sifat-sifat benda dapat

(17)

28

Mitih Suarsih, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan

berfokuskan kepada situasi kelas, penelitian ini lebih dikenal dengan sebutan

penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan

praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997:4),

Tujuan dilakukan penelitian tindakan kelas adalah untuk peningkatan dan

perbaikan praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan guru, perbaikan dan

peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar,

dan terwujudnya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian

berlangsung. Aqib (2007:18) mengemukakan manfaat dilaksanakan penelitian

tindakan kelas yaitu inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat

sekolah dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru atau pendidik.

Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas ditujukan kepada

kepentingan praktisi di lapangan yakni guru kelas. Dalam hal ini melalui

penelitian tindakan kelas dapat memotivasi dan membangkitkan para guru agar

(18)

29

B. Model PTK yang Dikembangkan

Desain atau model PTK dikenal beberapa jenis yakni model Kurt Lewin,

model Kemmis dan Mc Tagart, model John Elliott, dan Dave Ebbut. Dari keempat

model tersebut, secara umum terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model menurut

Kemmis dan Mc Tagart (Aqib, 2007:30).

Siklus I

Siklus II

Bagan 3.1 Model/Desain Penelitian

Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Tindakan Permasalahan Pengamatan/ Pengumpulan Data Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Reflleksi Permasalah-an baru hasil

(19)

30

Mitih Suarsih, 2013

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah kelas IV SD Negeri Cidomba Kecamatan

Cikadu Kabupaten Cianjur.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Cidomba Kecamatan

Cikadu Kabupaten Cianjur berjumlah 34 orang, terdiri atas 10 laki-laki dan 24

orang perempuan.

E. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian)

1. Perencanaan

Bebeberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan penelitian

sebagai berikut.

a. Menganalisis konsep pembelajaran dengan materi pokok sifat-sifat benda.

b. Menjaring isu yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam

pembelajaran yaitu tentang sifat-sifat benda.

c. Mempersiapkan rancangan kegiatan dengan menggunakan metode eksperimen

yang meliputi rencana pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), media

dan sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran konsep sifat-sifat

benda pada setiap siklus tindakan.

d. Menyusun instrumen penelitian berupa soal-soal tes untuk setiap siklus

tindakan sesuai dengan indikator yang terdapat dalam rencana pembelajaran,

(20)

31

e. Melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa dengan

menggunakan instrumen I dan II.

2. Pelaksanaan

a. Siklus I

1) Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan

pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda padat menggunakan

metode eksperimen, berpedoman pada rencana pembelajaran yang

telah disusun.

2) Melaksanakan tes siklus I dengan menggunakan instrumen I yang

telah disusun.

b. Siklus II

1) Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan

pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda cair menggunakan

metode eksperimen, berpedoman pada rencana pembelajaran hasil

perbaikan siklus I.

2) Melaksanakan tes siklus II dengan menggunakan instrumen II yang

telah disusun.

c. Siklus III

1) Peneliti melaksanakan penelitian melalui pelaksanaan

pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda gas menggunakan

metode eksperimen, berpedoman pada rencana pembelajaran hasil

(21)

32

Mitih Suarsih, 2013

2) Melaksanakan tes siklus III dengan menggunakan instrumen III

yang telah disusun.

3. Pengamatan

Observer (pengamat) melaksanakan pengamatan terhadap jalannya

pembalajaran. Objek yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran sifat-sifat benda menggunakan metode eksperimen. Hasil

pengamatan selanjutnya sebagai masukan dan perbaikan pelaksanaan

pembelajaran.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil tes, hasil observasi, dan

hasil angket sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan

pembelajaran sifat-sifat benda menggunakan metode eksperimen sebagai masukan

untuk perbaikan siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari pengamat

dan dari sebagian siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran sifat-sifat benda

dengan menggunakan metode eksperimen.

2. Pedoman Observasi

Observasi dilakukan oleh pengamat dan peneliti dengan tujuan untuk

(22)

33

pembelajaran. Hasil observasi selanjutnya dimanfaatkan sebagai masukan untuk

perbaikan pembelajaran.

3. Lembar Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data dari siswa mengenai

pelaksanaan pembelajaran melalui pertanyaan tertulis. Angket yang dimaksud

meliputi sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.

4. Lembar Tes

Tes merupakan sejumlah pertanyaan atau latihan soal-soal untuk

mengukur kemampuan siswa mengenai materi pelajaran yang disajikan. Tes yang

digunakan adalah tes tertulis dan tes unjuk kerja.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini meliputi dua jenis yakni data

hasil observasi dan penilaian.

1. Data Hasil Observasi

Data hasil observasi diperoleh dengan cara pengamatan terhadap aktivitas

guru dan siswa selama pembelajaran sifat-sifat benda menggunakan metode

eksperimen dari awal sampai akhir. Data tersebut selanjutnya diolah dengan

tahapan sebagai berikut.

(23)

34

Mitih Suarsih, 2013

Pada tahap ini dilakukan kegiatan memilih dan memilah data hasil

pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa. Adapun data yang tidak diperlukan

selanjutnya dibuang.

b. Klasifikasi Data

Data hasil observasi selanjutnya dikelompokkan mana yang termasuk data

kualitatif dan kuantitif.

c. Display Data

Pada pelaksanaan penelitian ini menggunakan RPP tentang sifat-sifat

benda yang dikemas dalam sistematika yang umum. Kegiatan pembelajaran

menggunakan metode eskperimen dengan tahapan yang meliputi tahap invitasi,

ekplorasi, diskusi, aplikasi, dan evaluasi. Aktivitas pembelajaran lebih

berorientasi kepada kegiatan siswa, sedangkan guru mempunyai tugas untuk

membimbing, mengarahkan, dan memfasilitasi berbagai keperluan siswa dalam

pembelajaran.

d. Interpretasi

Pada tahap ini merupakan kegiatan membandingkan data yang telah

diperoleh dari setiap siklus. Hasil perbandingan akan diketahui apakah aktivitas

guru dan siswa pada setiap siklus ada peningkatan atau tidak dan apa saja

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

(24)

35

Pada tahap ini dilakukan perenungan atas pelaksanaan pembelajaran yang

telah dilakukan. Melalui kegiatan refleksi akan diketahui siswa yang sudah aktif

dalam belajar dan yang belum aktif. Siswa yang belum aktif dalam belajar

selanjutnya dicari jalan keluarnya untuk selanjutnya diaplikasikan pada siklus

berikutnya.

2. Data Hasil Tes

Data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui tes, kemudian

diberi skor untuk setiap itemnya. Soal uraian yang benar diberi skor sesuai dengan

kuantitas jawaban. Setelah memberi skor terhadap semua jawaban yang diberikan

siswa, kemudian menghitung nilai akhir dan nilai rata-rata sehingga diketahui

kemampuan siswa dalam memahami materi sifat-sifat benda dengan

menggunakan metode eskperimen. Adapun penghitungan nilai akhir dan rata-rata

digunakan rumus sebagai berikut.

a. Nilai Akhir (NA)

NA =

SI SS

x 100

Keterangan:

NA = Nilai Akhir

SS = Skor Siswa

SI = Skor Ideal

b. Rata-rata Nilai

(25)

36

Mitih Suarsih, 2013 Keterangan:

X = rata-rata hitung

n = banyak sampel

(NxS) = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan

Hasil observasi dan hasil tes selanjutnya dianalisis dengan cara

diinterpretasikan pada tabel tingkat aktivitas dan penguasaan berdasarkan skala

lima dengan kategori baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang sebagai

berikut.

Tabel 3.1

Proses Nilai dan Kategori Menurut Dirjen Dikti

Pendidikan Tinggi Depdikbud Tahun 2008

No Nilai Persentasi Kategori

1 86 – 100 86% – 100% Baik sekali

2 76 – 85 76% – 85% Baik

3 60 – 75 60% – 75% Cukup

4 55 – 59 55% – 59% Kurang

(26)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran sifat-sifat benda

dengan menggunakan metode eksperimen, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan

dengan menekankan kepada kegiatan siswa yang meliputi merumuskan

masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data melalui eksperimen, dan

membuat kesimpulan.

2. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh hasil

pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus I yaitu 66,88%, siklus II yaitu

77,35%, dan siklus III yaitu 86,78%.

3. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil pembelajaran

siswa dalam pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh tes

secara kelompok siklus I mencapai nilai rata-rata 78,33; siklus II yaitu 86,67;

dan siklus III yaitu 90. Hasil tes secara individu siklus I yaitu 65 dengan

tingkat ketuntasan 61,76%, siklus II mencapai nilai rata-rata 78,09 dengan

tingkat ketuntasan 91,18%, dan siklus III mencapai nilai rata-rata 80,59

(27)

62

Mitih Suarsih, 2013

B.Rekomendasi

Sehubungan dengan kesimpulan di tas, berikut ini disajikan saran-saran

sebagai masukan dalam meningkatkan pembelajaran IPA.

1. Bagi siswa

Siswa hendaknya dapat mengaplikasikan langkah-langkah penggunaan

metode eksperimen dalam aktivitas sehari-hari dan lebih memahami materi

pelajaran yang telah dibaca atau didengar dari guru. Bahkan kegiatan

eksperimen dapat dilakukan dalam memahami materi pelajaran lain.

2. Bagi Guru

a. Metode eksperimen dapat diterapkan dalam pembelajaran sifat-sifat benda

dengan menyiapkan perencanaan yang baik, langkah-langkah pelaksanaan

yang memudahkan siswa dalam belajar, dan memilih objek yang tepat.

b. Untuk mengurangi berbagai hambatan yang dialami siswa dalam

memahami sifat-sifat benda dengan menggunakan metode eksperimen,

maka alat peraga yang disajikan hendaknya diidentifikasi secara jelas

sehingga pemahaman terhadap materi lebih efektif.

c. Penggunaan objek secara nyata atau alat peragaan secara konkret dalam

pembelajaran sifat-sifat benda dapat mencapai hasil yang baik. Hal ini

dapat dijadikan sarana pembelajaran lain oleh guru di sekolah.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan khususnya mata pelajaran IPA sehingga dengan pelaksanaan

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2002. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Hadiat. 1996. Pebelajaran IPA untuk Pendidikan Dasar. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, R. dan Syaodih, N. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Muslichah. 2006. Strategi Pemgembangan Pembelajaran Sains. Bandung: Rineka Cipta.

Nasution. 1998. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Poedjiati. 2005. Pengembangan Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta.

Purwanto. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusyan, A. Tabrani. 1996. Metode Pembelajaran. Jakarta: Amanah Duta.

Sagala, Syaeful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

(29)

Gambar

Grafik 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siklus III ..................................
Gambar 3.1 Model/Desain Penelitian ........................................................
Tabel 3.1 Proses Nilai dan Kategori Menurut Dirjen Dikti

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran TGT dilaksanakan dengan empat tahap yaitu (1) presentasi kelas dengan menyajikan informasi/pokok materi pelajaran secara singkat dan jelas, (2) tahap

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama perikanan. Dengan luas perairan melebihi 70% dari luas Indonesia sendiri, potensi perikanan ini

attraction refers to, “these interpersonal evaluations, which fall along a dimension ranging from like to dislike.” If people like the others, they will have good attitude for

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah meningkatkan kinerja guru khususnya dalam hal melakukan variasi gaya mengajar yang dilakukan pada saat proses

Tujuan studi ini untuk (1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja fiskal, perekonomian sektoral, ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di daerah PDRB

Untuk mempertahan presepsi guru tentang pembelajaran matematika sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual, perlu diyakinkan secara terus menerus bahwa

Dimana dalam analisis ini dibahas lima dimensi penentu kualitas jasa yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari analisa keandalan, keresponsifan, keyakinan, empati, dan

[r]