• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini membahas bagaimana sistem informasi manajemen rantai pasok minyak sawit mentah pada Unit Usaha Ophir PTPN 6 Pasaman. Manajemen PTPN 6 saat ini masih menggunakan sistem konvensional (dalam bentuk arsip-arsip dokumen) dalam menjalankan aktivitas proses bisnis perusahaan. Informasi-informasi ini juga masih belum diintegrasikan dengan peta perkebunan. Selain itu data informasi hasil produksi dari pengolahan TBS menjadi CPO dan Inti Sawit belum terkelola dengan baik. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam penyimpanan data mengenai informasi dasar perkebunan dan panen sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dan ketidakakuratan dalam perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perkebunan sawit. Selain itu juga dapat menimbulkan kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk penerimaan TBS serta pendistribusian CPO dan Inti Sawit perharinya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengontrol aktivitas pada perkebunan dan pengolahan sawit dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi yang mengintegrasikan pemetaan wilayah serta data-data informasi yang ada dalam suatu aplikasi utuh pada perusahaan yang akan mempermudah pengambilan keputusan baik untuk perencanaan maupun pemeliharaannya.

Tahapan penelitian adalah studi pendahuluan, pemilihan metode penyelesaian masalah, perancangan model sistem, perancangan database dan aplikasi sistem serta verifikasi dan validasi hasil rancangan. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil wawancara mengenai proses bisnis perusahaan dan mekanisme produksi sawit. Data sekunder berupa form administrasi seperti surat pengantar buah (SPB), form pengumpulan buah, form penimbangan serta lembaran laporan harian PKS. Model sistem pada perancangan sistem informasi ini menggunakan metode berorientasikan obyek (Object Oriented Analysis and Design). Metode ini akan manganalisis dan merancang sistem dengan memfokuskan kepada obyek-obyek terkait dengan sistem. Verifikasi hasil rancangan dilakukan dengan menggunakan metode Computerized Model Verification. Metode ini melihat apakah sistem informasi yang telah dirancang dapat berjalan sesuai dengan model conceptual sistem yang diteliti. Validasi dilakukan dengan teknik Operational Validity. Teknik Operational Validity dilakukan dengan metode Black Box Test atau pengujian langsung oleh pihak yang memahami permasalahan yang diteliti terhadap model output yang didapatkan.

Hasil penelitian adalah rancangan model dan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Minyak Sawit Mentah PTPN 6 yang sudah mengintegrasikan keseluruhan data dan informasi pada bagian perkebunan, pengolahan sawit serta pemasaran CPO dan Inti Sawit dalam sebuah aplikasi berbasis web dengan dukungan pengolahan data spasial dalam bentuk pemetaan online. Model sistem dapat terlihat melalui bussiness process diagram, use case diagram, class diagram dan entity relationship diagram.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Penelitian menjelaskan bagaimana sistem informasi manajemen rantai pasok minyak sawit mentah berbasis GIS dirancang. Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan dari perancangan sistem informasi manajemen rantai pasok minyak sawit mentah berbasis GIS.

1.1 Latar Belakang

Produksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan sekitar 12% setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada di Indonesia yang mencapai 608 unit dengan total kapasitas terpasang mencapai 34.280 ton TBS/jam yang tersebar di 22 Propinsi.

Tabel 1. Perkembangan Produksi CPO Indonesia

Tahun Produksi CPO (000 ton)

PR % PBN % PBS % Nasional

(sumber : Booklet – Fakta Kelapa Sawit Indonesia, 2010)

Catatan: PR; Perkebunan Rakyat, PBN; Perkebunan Besar Negara, PBS; Perkebunan Besar Swasta.

(3)

sawit ini ditingkatkan dengan melakukan proses perencanaan dan manajemen hasil perkebunan sawit serta pengolahan produksi kelapa sawit yang dilakukan secara terstruktur dan tepat. Proses ini diharapkan dapat menjadi alat untuk mendukung pengambilan keputusan (Decision Support System) dalam suatu manajemen perusahaan industri sawit tersebut.

Tabel 2. Pabrik Kelapa Sawit di Indonesia

No. Propinsi

(sumber : Booklet – Fakta Kelapa Sawit Indonesia, 2010)

(4)

aliran dan perpindahan barang dari tahap bahan mentah sampai pada konsumen akhir. Pengambilan keputusan dalam suatu industri kelapa sawit tidak hanya terpaku pada pendistribusian CPO dan Inti Sawit dari PKS ke konsumen akhir, namun kegiatan pengelolaan perkebunan kelapa sawit, pendistribusian TBS yang akan diolah serta manajemen sistem persediaan dari CPO dan Inti Sawit dalam juga merupakan salah satu bentuk kegiatan rantai pasok yang harus diperhatikan.

Unit Usaha Ophir PTPN 6 Pasaman adalah salah satu pelaku industri kelapa sawit yang mengelola perkebunan sawit serta mengolah sawit menjadi CPO dan Inti Sawit. Perusahaan ini terletak di Kecamatan Luhak nan Duo dan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat yang berjarak ± 186 Km dari Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat. PTPN VI telah berhasil membangun kebun kelapa sawit seluas 8.056 hektar yang terdiri atas kebun Inti seluas 3.265 Hektar dan Kebun Plasma Seluas 4.800 Hektar. Kebun Inti terdiri dari 4 afdeling (wilayah areal perkebunan sawit) dan kebun plasma terdiri dari 5 plasma (wilayah areal perkebunan sawit) dimana penanaman dilakukan secara bertahap sejak tahun 1982 sampai pada tahun 1994.

Pengelolaan perkebunan sawit pada PTPN 6 saat ini sudah dilakukan cukup baik namun masih menggunakan data-data yang bersifat manual atau paperbase. Hal ini akan menimbukan kesulitan dalam penyimpanan data-data mengenai informasi dasar perkebunan, infrastruktur perkebunan, pemeliharaan perkebunan, panen serta prediksinya. Informasi-informasi ini juga masih belum diintegrasikan dengan peta perkebunan dan data infrastruktur sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dan ketidakakuratan dalam perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perkebunan sawit. Selain itu hasil produksi dari pengolahan TBS menjadi CPO dan Inti Sawit yang terjadi pada PTPN 6 juga belum terkelola dengan baik. Hal ini juga dapat menimbulkan kesulitan dalam pengambilan keputusan untuk penerimaan TBS serta pendistribusian CPO dan Inti Sawit perharinya.

(5)

keputusan baik untuk perencanaan maupun pemeliharaannya. Aplikasi ini mencakup sistem informasi manajemen perkebunan sawit berbasis Geographical Information System (GIS) yang mampu untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentranformasikan, memanipulasi dan menganalisis informasi-informasi yang erat kaitannya dengan data-data spasial dan geo-informasi pada perkebunan sawit sehingga pengambilan keputusan yang tepat dapat dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang ditampilkan oleh peta-peta perekebunan sawit. GIS ini kemudian diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen pengolahan dan pendistribusian CPO yang mampu mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data-data serta informasinya dalam suatu database yang terstruktur. Sehingga sistem yang dirancang ini akan lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam kebijakan pengambilan keputusan pada permasalahan yang terjadi di perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit secara tepat dan akurat.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah penelitian ini adalah bagaimana rancangan sistem informasi untuk manajemen rantai pasok minyak sawit mentah pada Unit Usaha Ophir PTPN 6 Pasaman yang memadukan pengelolaan perkebunan berbasis GIS, pengelolaan CPO di pabrik dan pengiriman CPO kepada pelanggan.

1.3 Tujuan Penelitian

(6)

1.4 Batasan Masalah

Agar masalah yang ditulis dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas dan menyimpang dari topik yang ada, maka ruang lingkup yang menjadi batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dikhususkan pada aliran informasi manajemen rantai pasok sawit pada bagian perkebunan, bagian pabrik pengolahan CPO dan Inti Sawit serta pemasaran CPO dan Inti Sawit pada bagian pemasaran.

2. Penelitian untuk perancangan GIS dilakukan hanya pada bagian perkebunan inti, sedangkan untuk perancangan sistem informasi manajemen sawit dilakukan pada bagian pengolahan dan distribusi CPO serta Inti Sawit .

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini dan memberikan arah serta pembahasan yang jelas dan benar maka disusun berdasarkan sistem yang umum dengan urutan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, yang terdiri dari latar belakang masalah dan latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan beberapa teori yang berhubungan dengan masalah yang diangkat mencakup sistem informasi dan Unified Modelling Language.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(7)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SISTEM

Bab ini berisikan tentang tahapan analisis kebutuhan sistem dan perancangan model sistem dengan UML.

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis tahapan-tahapan perancangan dan kelebihan kekurangan dari sistem yang telah dirancang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS

Oleh :

RINGGO AFRINANDO 07 173 051

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

(9)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

RANTAI PASOK MINYAK SAWIT MENTAH BERBASIS GIS

TUGAS AKHIR

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas

Oleh :

RINGGO AFRINANDO 07 173 051

Pembimbing :

Dr. Rika Ampuh Hadiguna

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(10)

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kelapa Sawit ... 7

2.2 Supply Chain Management ... 9

2.3 Sistem Informasi ... 12

2.3.1 Sistem Informasi Geografis(SIG) ... 13

2.3.2 Komponen-komponen SIG ... 15

2.3.3 Software SIG ... 17

2.4 Metodologi Berorientasi Objek ... 18

2.5 UML (Unified Modelling Language) ... 19

2.6 Database ... 22

2.6.1 Konsep Database Management system ... 23

2.6.2 PostgreSQL ... 24

2.7 Mapserver ... 26

(11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran ... 28

3.2 Pengumpulan Data ... 30

3.3 Perancangan Sistem Informasi ... 31

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SISTEM 4.1 Model Conceptual Analysis ... 36

4.1.1 Bisinis Proses Aktual ... 36

4.1.2 Skenario Rancangan Sistem Informasi ... 39

4.2 Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement) ... 40

4.2.1 Identifikasi Aktor ... 40

4.2.2 Identifikasi Use Case Sistem ... 42

4.2.3 Use Case Diagram ... 50

4.3 Perancangan Model Sistem ... 54

4.3.1 Class Diagram ... 55

4.3.2 Entity Relatioship Diagram ... 61

4.4 Tahapan Perancangan Geographic Informatin System ... 63

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Skenario Rancangan Sistem Informasi ... 71

5.2 Analisis Perancangan Model Konseptual ... 73

5.3 Analisis Perancangan Database ... 74

5.3.1 Analisis Perancangan Data Spasial ... 75

5.3.2 Analisis Perancangan Data Atribut ... 76

5.4 Analisis Perancangan Aplikasi ... 79

5.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Sistem ... 85

5.6 Verifikasi dan Validasi ... 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 92

6.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(12)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan Produksi CPO Indonesia ... 1

Tabel 2. Pabrik Kelapa Sawit di Indonesia ... 2

Tabel 3. Use case Description input data blok perkebunan sawit ... 43

Tabel 4. Use case Description view peta perkebunan beserta informasinya ... 44

Tabel 5. Use case Description input data header panen ... 44

Tabel 6. Use case Description input data isi panen TBS ... 45

Tabel 7. Use case Description menambahkan data SPB ... 45

Tabel 8. Use case Description input data penerimaan TBS ... 46

Tabel 9. Use case Description input informasi hasil produksi ... 46

Tabel 10. Use case Description input data kontrak pembelian CPO ... 47

Tabel 11. Use case Description input data kontrak pembelian Inti Sawit ... 47

Tabel 12. Use case Description input data pengiriman CPO ... 48

Tabel 13. Use case Description input data pengiriman Inti Sawit ... 48

Tabel 14. Use case Description input data user ... 49

Tabel 15. Use case Description login sistem ... 49

Tabel 16. Use case Description melihat data persediaan CPO dan Inti Sawit ... 50

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pohon Industri Kelapa Sawit dari Hulu Hingga Hilir ... 8

Gambar 2. Rantai Produksi Minyak Sawit ... 11

Gambar 3. Representasi GIS Terhadap Dunia Nyata ... 14

Gambar 4. Komponen Kunci GIS ... 16

Gambar 5. Pengorganisasian Data Serta Fungsi Pada Pendekatan Berorientasikan Objek ... 18

Gambar 6. Simbol Relationship ... 21

Gambar 7. Proses Penyajian Peta oleh MapServer ... 26

Gambar 8. Skema Metodologi Penelitian... 34

Gambar 9. Sistem Rantai Pasok Minyak Sawit Mentah ... 38

Gambar 10. Use Case Diagram (Perkebunan) ... 51

Gambar 11. Use Case Diagram (Pengolahan Sawit) ... 52

Gambar 12. Use Case Diagram (Pemasaran Sawit) ... 53

Gambar 13. Use Case Diagram (Sistem Informasi manajemen Rantai Pasok Sawit PTPN 6) ... 54

Gambar 14. Class Diagram ... 60

Gambar 15. Entity Relationship Diagram ... 62

Gambar 16. Digitasi Peta dengan AutoCAD... 63

Gambar 17. Quick Start ... 64

Gambar 18. Konversi DWG menjadi TAB ... 64

Gambar 19. Window Open File ... 65

Gambar 20. Peta Map Info ... 65

Gambar 21. Konversi Area menjadi Region ... 66

Gambar 22. Universal Translator ... 66

Gambar 23. Translation sukses ... 66

Gambar 24. Create New Database ... 67

Gambar 25. Import Shapefile to PostGIS ... 67

Gambar 26. Tampilan tabel pada PostgreSQL ... 68

(14)

vi

Gambar 28. Peta layer Postgis pada Quantum GIS ... 69

Gambar 29. Penambahan Atribut Label pada layer PostGIS ... 69

Gambar 30. Export peta dalam format MAP File ... 70

Gambar 31. Flowchart Perancangan Model Sistem ... 74

Gambar 32. Database SIRPS pada PostgreSQL ... 78

Gambar 33. User Interface Home Public User ... 79

Gambar 34. User Interface Home Admin ... 80

Gambar 35. User Interface Peta Perkebunan ... 81

Gambar 36. User Interface Form Pembuata Blok Peta Perkebunan baru... 81

Gambar 37. User Interface View Data ... 82

Gambar 38. User Interface Index Grafik ... 82

Gambar 39. Pengujian sistem untuk query 1 ... 90

Gambar 40. Pengujian sistem untuk query 2 ... 90

Gambar 41. Pengujian sistem untuk query 3 ... 91

(15)

LAMPIRAN

Gambar

Tabel 2. Pabrik Kelapa Sawit di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi Responden Yang Memiliki Keluhan Gangguan Saluran Pernapasan Pada Pedagang Kaki Lima di Sekitar Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan Tahun

The need to resolve conflicts among family members when making purchasing decision... The decision is important to the

Pelaksanaan siklus II dilakukan berdasarkan refleksi siklus I. Kopetensi Dasar siklus II adalah Menghargai jasa dan peranan tokoh dan perjuangan dalam mempersiapkan

Selain karena kurangnya kesiapan daerah-daerah yang tidak kaya akan sumber daya dengan berlakunya otonomi daerah, dampak negatif dari otonomi daerah juga dapat timbul karena adanya

Di era globalisasi saat sekarang ini kita melihat banyak sekali perubahan yang begitu cepat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari maupun di tempat kerja. Kemajuan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggunaan persamaan SWE linier untuk masalah gelombang air dengan dasar sinusoidal.. Dalam menyelesaikan masalah ini langkah awal adalah

The greater respi- ratory activity, fungal rDNA abundance, and Basi- diomycete DNA abundance and diversity, phos- phate, inorganic N, and organic C, suggest that the secondary

Dalam karya ini penulis akan mengembangkan lagu atau dendang, nada dan irama pada Saluang Panjang yang dikombinasikan dengan beberapa jenis alat musik lainnya,