• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Notaris dan PPAT Sebagai Penyuluh Hukum Terhadap Setiap Perbuatan Hukum dalam Proses Pembuatan Akta Otentik BAB 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Notaris dan PPAT Sebagai Penyuluh Hukum Terhadap Setiap Perbuatan Hukum dalam Proses Pembuatan Akta Otentik BAB 0"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERAN NOTARIS DAN PPAT SEBAGAI PENYULUH HUKUM

TERHADAP SETIAP PERBUATAN HUKUM DALAM PROSES

PEMBUATAN AKTA OTENTIK

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

Program Magister Kenotariatan

Oleh :

MUH FAHRUDIN ZUHRI.

NIM : S 351308037

PROGRAMMAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

commit to user

MOTTO

 

Katakanlah : “ Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanya

untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah orang yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (Q.S. Al An’nam 162-163)

“Sesungguhnya di dunia ada orang-orang yang pandai, yaitu mereka yang memiliki pemahaman ilmu dan memahami masalah dunia. Mereka merenungkan masalah dunia ketika mereka mengerti bahwa dunia bukanlah tempat tinggal untuk hidup selama-lamanya. Maka mereka menganggap dunia ini bagaikan samudera dan mereka menjadikan ilmu sebagai bahtera untuk mengarunginya”

(6)

commit to user

PERSEMBAHAN

Penulisan Hukum ini kupersembahkan Untuk :

Pertama-tama dan utama kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya Yang diberikan kepada saya serta rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang nabi dan rasul akhir zaman, yang dengannya terdapat suritauladan baik bagi umatnya yang selalu mengikuti sunnah-sunnah beliau yang kelak akan kita nantikan syafaatnya di hari kiamat dengan izin Allah SWT. Kedua orang tuaku (ayahanda Abdul Hamid & ibunda Chusnah), kakak dan adik-adikku, serta keponakan-keponakanku tercinta dan tersayang yang selalu menjadi penyemangat hidupku, keluargabesarku.

(7)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan tesis yang berjudul “PERAN NOTARIS DAN PPAT SEBAGAI

PENYULUH HUKUM TERHADAP SETIAP PERBUATAN HUKUM

HUKUM DALAM PROSES PEMBUATAN AKTA OTENTIK”

Banyak pihak yang berperan besar dalam memberikan bantuan sampai terselesainya tesis ini, untuk itu ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi. M.S.,selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah. MPd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penelitian.

3. Bapak Prof. Dr. Supanto. SH. Mhum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penelitian.

4. Bapak Burhanudin Harahap, SH. Mhum., MSi., Phd, selaku Kepala Program Studi

Kenotariatan Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penelitian.

5. Segenap dosen Pengajar Program Studi Kenotariatan Ilmu Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak Dr. Al, Sentot Sudarwanto, SH.,MHum., selaku Pembimbing I Tesis yang

penuh dengan kesabaran, ketelitian, dan perhatian dalam membimbing penulis untuk menyusun Tesis ini.

7. Ibu Noor Saaptanti SH., M.H., selaku Pembimbing TesisII yang penuh dengan

kesabaran, ketelitian, dan perhatian dalam membimbing penulis untuk menyusun Tesis ini.

8. Pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi pada saat penelitian dan penyusunan

tesis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Surakarta, 26 Agustus 2016

Penulis

(8)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

BAB II KERANGKA TEORI A.Berlakunya Perjanjian Menurut Hukum ... 20

1. Perjanjian Sebagai Perbuatan Hukum Dalam Pembuatan Akta ... 20

2. Asas Kebebasan Berkontrak ... 23

3. Keabsahan Perjanjian Secara Hukum ... 28

4. Kedudukan Hukum Notaris dan PPAT Dalam Proses Perjanjian Sesuai Kewenangan ... 31

B.Hukum Notaris, Kedudukan dan Sumber Kewenangan Notaris ... 37

1. Sejarah Notaris di Indonesia ... 37

2. Kewenenangan dan Kewajiban Notaris ... 41

3. Kode Etik Jabatan Notaris ... 49

C.Kedudukan dan Kewenangan Hukum PPAT Dalam Menjalankan FungsiTugas dan Tanggungjawab ... 62

(9)

commit to user

2. Kewenangan dan Kewajiban PPAT ... 64

3. Kode Etik Jabatan PPAT ... 66

4. Komitmen Notaris dan PPAT Dalam Memberikan Penyuluhan Hukum Yang Tepat dan Baik Dalam Pembuatan Akta Untuk Menghindari Munculnya Sengketa ... 70

D.Teori Hukum ... 73

1. Teori Berlakunya Hukum ... 73

2. Teori Implementasi Hukum ... 74

E. Penelitian Yang Relevan ... 74

F. Kerangka Berpikir ... 81

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 82

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi ... 86

(10)

commit to user

Diskripsi Hasil Penelitian dan Wawancara di Kantor Notaris dan

PPAT Kabupaten Klaten, Berkaitan Dengan Pelaksanaan Wewenang

Memberikan Penyuluhan Hukum Pada Masyarakat Melalui

Profesionalisme Tanggungjawab Jabatan ... 89

B.Pembahasan ... 95

1. Peran Notaris dan PPAT Sebagai Pejabat Umum Dalam Melayani

Kebutuhan Hukum Masyarakat Akan Alat Bukti Otentik ... 95

Kemampuan Notaris dan PPAT Dalam Menganalisa Permasalahan

Klien Secara Profesional Dalam Pembuatan akta

... 97

2. Implementasi Kewenangan dan Kewajiban Notaris dan PPAT

DalamMemberikan Penyuluhan Hukum Yang Baik dan Benar

Dalam Proses Pembuatan Akta... 100

a. Dibuat Menurut Bentuk Yang Telah Ditetapkan Oleh

(11)

commit to user Abstrak

Nama : Muh Fahrudin Zuhri, SH.

Program Studi : Magister Kenotariatan

Judul : Peran Notaris dan PPAT Sebagai Penyuluh Hukum Terhadap Setiap

Perbuatan Hukum Dalam Proses Pembuatan Akta Otentik

Notaris dan PPAT adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang.Akta notaris dan akta PPAT adalah akta otentik yang dibuat oleh atau di hadapan notaris dan PPAT menurut benntuk dan tata cara yang ditetapkan dalam undang-undang. Didalam undang- undang maupun Peraturan Pemerintah yang sekarang ada, tidak diatur secara jelas tentang bagaimana seorang Notaris dan PPAT itu selaku Pejabat Umum mempertanggungjawabkan secara hukum apabila dia melakukan kesalahan dalam membuat akta yang dibuatnya, hanya dikatakan bahwa seorang Notaris dan PPAT tidak boleh menolak untuk membuat suatu akta yang dimohon dan seorang Notaris dan PPAT tidak boleh membuat akta yang bertentangan dengan hukum.

Notaris wewenang dan kewajibannya diatur dalam ketentuan UUJN, sedangkan wewenang dan kewajiban PPAT diatur dalam PP No. 38 tahun 1997, yang dengan aturan tersebut diatur secara jelas dan tegas apa yang menjadi kewenangan dan kewajiban masing-masing sebagai Pejabat Umum. Kewenangan memberikan pelayanan untuk membuat akta akan disertai kewajiban untuk memberikan penyuluhan hukum pada klien, baik dalam bentuk pendapat dan saran yang harus diikuti dalam pembuatan perjanjian dan proses pembuatan akta sesuai aturan hukum yang berlaku.

Hal itu juga sebagai fungsi dan peran Notaris dan PPAT untuk menegakkan aturan hukum dalam membuat akta sesuai kewenangannya, karena Notaris dan PPAT sendiri harus mampu bekerja secara profesional dengan dedikasi tinggi untuk patuh dan taat terhadap aturan hukum. Oleh karena itu pentingnya peran Notaris dan PPAT untuk menegakkan hukum dalam menjalankan tugas jabatannya, hal ini bertujuan agar tidak merugikan pihak lain serta dalam rangka untuk mencegah munculnya sengketa di kemudian hari akibat dari akta otentik yang dibuat.

(12)

commit to user Abstract

Name : Muh Fahrudin Zuhri, SH.

Study Program : Master of Notary

Title : The role ofthe NotaryandPPATForExtensionLawAgainstEach

EventLegal In authentic deedMaking Process.

Notary and PPAT is a public official who is authorized to make the authentic act and as defined in the legislation. Notary deed and deed PPAT is authentic deed made by or in the presence of a notary and PPAT according to the forms and procedures stipulated in the legislation. In law or government regulation that now exists, is not regulated clearly how a Notary and PPAT it as the Public Officials legally accountable if he made a mistake in making the deed he had done, just to say that a Notary and PPAT may not refuse to create a certificate requested and a Notary and PPAT should not make the deed which is contrary to law.

Notary authority and obligations stipulated in UUJN, whereas the authority and obligation PPAT regulated in the PP 38 of 1997, which the rules are set out clearly and firmly what the authority and obligations of each as Acting General. Top of Form Bottom of Form Authority to provide services to make the deed will be accompanied by an obligation to provide legal counseling to clients, bothin the formof opinions and advice that should be followedin making the agreement and the deed according to the applicable law.

It was also thefunctionandrole of theNotaryandPPATto enforcethe rule of lawin makingthe appropriatecertificateauthority, because theNotaryandPPATitself must beable to work professionallywithhighdedicationto obey andadhere tothe rule of law. Hencethe importance ofthe role ofthe NotaryandPPATtoenforce the lawin carrying outhisduties, it is intended thatdo notharm othersand in ordertopreventdisputesin the futureas a resultofan authentic deedmade.

(13)

commit to user  

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan yang dialami oleh pemain PS Tamsis Bima adalah senam vitalisasi otak yaitu sebuah latihan fisik yang bertujuan

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan salah satu pengusaha bordir bulan November 2014 yang bernama Ibuk Perwati, (pendiri tempat usaha Bordir Permai Desa Aur

Dalam penelitian ini, permasalahan yang penulis angkat adalah tentang faktor apa saja yang menjadi penyebab anak usia remaja melakukan penyimpangan, serta

Cara kerja dan prosedur pengambilan data pada penelitian ini antara lain adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti penelitian dilakukan

Keinginan kuat ini tertuang pada salah satu sasaran Rencana Strategis UGM 2012- 2017, yaitu meningkatnya produktivitas Unit Usaha UGM serta industrialisasi

Pada siklus I tidak terjadi penurunan perilaku membolos siswa yaitu dengan skor 111 berada pada kategori yang masih tinggiI. Maka dilanjutkan pada siklus II

(Sasaran Mutu) Satuan Unit Base Line Target Capaian Keterangan 2012 2012 2012.. 1 Perencanaan, pengembangan, pemutakhiran, dan monitoring kurikulum secara berkala dan

Prinsip-prinsip tersebut adalah (1) bahan ajar diperkaya dengan hasil penelitian dosen yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian bagi mahasiswa; (2) sejumlah