• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASESMEN YANG DIGUNAKAN GURU PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA SE-KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ASESMEN YANG DIGUNAKAN GURU PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA SE-KECAMATAN MEDAN HELVETIA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALJSIS ASJ;3SMEN

YANG

DIGUNAKAN CURIU

SE KECAMATA.N MICDAN

ROS1JiA3'-IA

N.i.M

(2)

ANALJSIS ASJ;3SMEN

YANG

DIGUNAKAN CURIU

SE KECAMATA.N MICDAN

ROS1JiA3'-IA

N.i.M

(3)

Tesis

ANALISIS ASSESMEN YANG DIGUNAKAN GURU P ADA

PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA SE- KECAMATAN MEDAN

HELVETIA

Disusun dan diajukan oleh :

ROSDIANA SITUMORANG

NIM.809735016

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Hari Rabu Tanggal 24 Agustus 20 II dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Medan, 24 Agustus 20 II

Menyetujui Tim Pembimbing

Pembimbing I

Dr.~ng,M.Si.

NIP. 19640404 198903 I 006

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

~

-Dr. Hasruddin, M.Pd NIP.I9640424 I98903 I 027

(4)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIK<\.N BIOLOGI

NO

NAMA

1.

Dr. rer.nat. Binari Manunmg, M.Si.

NIP. 19640404 198903 1 006

(Pembimbing I)

2.

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc.

NIP. 19610626 198710 1 001

(Pembimbing II)

3.

Dr. Fauziyah Harahap, M.Si

NIP. 196607281991032002

(Penguji)

4.

Syarifuddin, M.Sc.,Ph.D

NIP. 195911221986011001

(Penguji)

5.

Dr. Sumarno, M.Pd.

NIP. 196303201991021001

(Penguji)

TANDA TANGAN

(5)

KATAPENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkatNya, sehingga penutisan tesis ini dapat diselesaikan dengan

baik. Tesis berjudul: " Aualisis Asesmen Yang Digunakan Guru Biologi SMA

Se- Keumatan Medan Helvetia" disusun untuk memperoleb gelar Magister

Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat terselesaikan

dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya secara khusus penulis sampaikan

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr.

Belferik Manullang.

3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi serta lbu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selak.u Sekretaris Program

Studi Pendidikan Biologi dan narasumber yang telah banyak memberikan

saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

4. Bapak Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si.selaku pembimbing I dan Bapak.

Prof.Dr. Herbert Sipahutar, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak

membenlcan bimbingan, araban, motivasi, serta dukungannya pada penulis

sejak. awal sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.

(6)

5. Bapak Dr. Surnamo, dan Bapak: Dr. Syarifuddin, selaku narasurnber yang

telah banyak rnernberikan saran dan rnasukan dalam penyernpumaan tesis

ini

6. lbu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si dan Bapak: Zulkifli Simatupang, M.Pd.

selak:u validator angket

7. Ibu Jusna, SE (Kepala Sekolah) dan ternan-ternan sejawat di PKMI-5

Medan, khususnya buat ternan baikku Triasi sama tina Sibuea untuk sernua

dukungannya

8. Kepala Sekolah dan guru-guru SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia

Medan

9. Ternan-ternan angkatan XVI Kelas A Program Studi Pendidikan Biologi

I 0. Ternan-ternan di Alumni UP KMK FP USU yang sudah banyak:

rnenyurnbang dana dan doa serta dukungannya

11. Keluarga dan sernua pihak: yang tidak: dapat disebutkan satu persatu,

sernoga Tuhan membalas sernua kebaikannya.

Mengingat keterbatasan kernampuan dan waktu, penulis rnenyadari bahwa

penulisan tesis ini rnasih jauh dari kesernpurnaan. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati, penulis rnengharapkan saran dan kritik yang rnernbangun dari

berbagai pihak:. Sernoga tesis ini bermanfaat bagi para guru biologi pada

khususnya, dan rnenambah khazanah ilmu pengetahuan pada urnumnya.

iv

Medan , Agustus 20 II

Penulis

(7)

ABSTRAK

ROSDIANA SITUMORANG, Analisis Asesmen Yang Digunakan Guru Pada Pembelajaran Biologi di SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 20 II.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asesmen yang digunakan guru biologi SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia yaitu pemahaman guru tentang asesmen, jenis-jenis asesmen dan model asesmen yang digunakan guru biologi serta ranah/kemampuan siswa yang diukur melalui asesmen yang digunakan. Objek penelitian adalah guru mata pelajaran biologi yang mengajar di kelas XI dari 15 SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia yang berjumlah 13 orang. Alat pengumpul data penelitian menggunakan lembar observasi, lembar kuisioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan guru biologi SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia telah memiliki pemahaman yang baik akan asesmen. Jenis asesmen yang digunakan terdiri dari asesmen tradisional (formatif dan sumatif) dan asesmen autentik (essay, praktek, makalah, penilaian proyek, kuisioner, inventori, daftar cek, penilaian sebaya, penilaian diri, portofolio, observasi kinelja, penilaian diskusi dan interviu). Alasan guru memilib asesmen tradisional umumnya karena asesmen tersebut lebih mudah digunakan dan lebih cepat melakukan penilaian. Untuk asesmen autentik alasan yang dinyatakan guru umumnya adalah karena melalui asesmen tersebut siswa dapat mendemonstrasikan suatu proses. Dari semua asesmen autentik yang digunakan guru, hanya penilaian praktek yang memiliki kriteria penilaian. Jenis kemampuan siswa yang diukur melalui asesmen yang digunakan hanya mengukur ranah kognitif siswa dan dominan mengukur kognitif tingkat rendah (Cl-C3), sedangkan aspek afektif dan psikomotor tidak diukur. Sebaiknya dilakukan pelatihan terbadap guru-guru biologi tentang pemanfaatan asesmen sebagai sarona perbaikan mutu pendidikan, pemanfaatan semua jenis-jenis asesmen dalam proses pembelajaran, penyusunan kriteria penialaian

dari

asesmen yang digunakan dan peningkatan kemampuan guru dalam menyusun soal-soal yang berkategori kognitiftingkat tinggi.
(8)

ABSTRACT

Situmorang, Rosdiana. Analysis of Assessments tools that used by High School Biology Teacher in the Sub District of Helvetia, Medan. Thesis, Graduate Program, State University ofMedan, 20ll.

This study aims to analyze the assessments used by high school biology teacher in Helvetia Medan SubDistrict, including teacher's understanding of the assessments, types of assessments, assessment models and the areas of students' abilities measured through the assessment s. The participants of the research were thirteen biology teachers who teach the subject in class XI from 15 different High Schools in Helvetia Medan. The methods of data collection were observation sheet, questionnaire and interview sheet. The results showed that high school biology teachers in Helvetia Medan has a good understanding of the assessment. Type of assessment used consists of traditional assessment (formative and summative) and authentic assessment (essays, experiment observation, papers, project assessment, questionnaires, inventories, checklists, peer assessment, self-assessment, portfolios, performance observations, discussions and assessment interviews). The reason teachers chose a traditional assessment because the assessment is generally easier to use and faster to assess. While for the authentic assessment, the reason teachers used the method is that through the assessment students can demonstrate a process. From all the authentic assessments used by teachers, only the experiment observation has the assessment criteria. The assessments only measured cognitive elements of students' abilities, mainly the low level cognitive assessment (Cl-C3). While, the affective and psychomotor aspects were not measured. The research suggested trainings for biology teachers of how to utilize the assessments as the means of improving the quality of education, including exercising to use all types of assessments in the learning process, the determination of assessment criteria, and to increase teachers' skills in preparing high level cognitive tests.

Keywords : Assessment, evaluation

(9)

DAFfAR TABEL

Halaman

Tabel l.l. Total Tingk:at Kelulusan Ujian Nasional (UN) Siswa

SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2009... 5

Tabel2.1. Domain Kognitif (Bloom's taxonomy)... 33

Tabel 2.2. Daftar contoh kata kelja operasional yang dapat dipakai Untuk Ranah Kognitif.. .. . .. . .. . .. . ... .. .. .. . . . .. . .. . .. . .. . . .. . . . .. 34

Tabel2.3. Domain Afektif(Krathwohl taxonomy)... 35

Tabel 2.4. Domain Psikomotorik (Simpson taxonomy)... 36

Tabel3.1. Populasi Penelitian... 44

Tabel 3.2. Sampel Penelitian. ... . .. ... . .. . .. . .. . .. ... . .. . .. . . .. . . .. ... 45

Tabel3.3. Karakteristik Sampel Penelitian... 46

Tabel3.4. Kisi-kisi Lembar Kuisioner Untuk Mengetahui Pemahaman Guru Tentang Asesmen... 50

Tabel3.5. Kisi-kisi LembarObservasi Jenis Asesmen Yang Digunakan Guru Biologi Dalam Melaksanakan Pembelajaran... ... 51

Tabel 3.6. Kisi-kisi Lembar Observasi Model Asesmen Yang Digunakan Guru Biologi Dalam Melaksanakan Pembelajaran 52 Tabel. 3.7. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Siswa Yang Dinilai Berdasarkan Asesmen Yang Digunakan Guru Biologi Dalam Melaksanakan Pembelajaran ... 53

Tabel 3.8. Kisi-kisi Lembar Panduan Wawancara ... 54

Tabel3.9. Kriteria Tingk:atPemahaman Guru Biologi Tentang Asesmen Dalam Melaksanakan Pembelajaran.. .. . ... .. . . ... 57

Tabel4.1. Pemahaman Guru Biologi Secara Keseluruhan Tentang Asesmen ... 58

Tabel4.2. Jenis Asesmen Tradisional Yang Digunakan Guru Biologi... 59

Tabel4.3. Asesmen Autentik Yang Digunakan Guru Biologi Berdasarkan Kuisioner ... 60

Tabel4.4. Asesmen Autentik Yang Digunakan Guru Biologi Berdasarkan Wawancara ... 61

Tabel4.5. Jenis Asesmen Autentik Yang Digunakan Guru Biologi Se-Kecamatan Medan Helvetia Berdasarkan Akreditasi Sekolah ... 65

Tabel 4.6. Alasan Guru memilih Asesmen Tradisional... ... 67

Tabel4.7. Alasan Guru Memilih Asesmen Tertentu ... 68

Tabel4.8. Alasan Pemilihan Asesmen Penulisan Essay ... 69

Tabel 4.9. Alasan Pemilihan Asesmen Ujian Praktek ... 70

Tabel4.10. Alasan Pemilihan Asesmen Makalah ... 71

Tabel 4.11. Alasan Pemilihan Asesmen Penilaian Proyek ... 72

Tabel4.12. Alasan Pemilihan Asesmen Kuisioner ... 73

Tabel4.13. Alasan Pemilihan Asesmen Penilaian Diskusi.... ... . ... .. ... . ... 73

Tabel4.14. Alasan Pemilihan Asesmen Interviu ... 74

[image:9.532.36.482.50.627.2]
(10)
[image:10.533.34.477.54.609.2]

Tabel4.15. Alasan Pemilihan Asesmen Portofolio ... 75

Tabel4.16. Alasan Pemilihan Asesmen Obsevari Kinelja ... 75

Tabel4.17. Alasan Pemilihan Asesmen Inventori.. .. . .. . .. . .. . . .. . . ... 76

Tabel4.18. Alasan Pemilihan Asesmen Daftar Cek ... 77

Tabel4.19. Alasan Pemilihan Asesmen Penilaian Sebaya ... 77

Tabel 4.20. Alasan Pemilihan Asesmen Penilaian Diri.. .. . .. . .. . . .. . . . .. 77

Tabel421. Bentuk Asesmen Tradisional ... 78

Tabel 4.22. Bentuk Asesmen Sumatif... .. . . .. . ... 79

Tabel 4.23. Faktor yang Terlibat Dalam Penyusunan Asesmen Autentik ... 80

Tabel4.24. Kriteria Penilaian

Praktikum...

81

Tabel4.25. Jenis Kemampuan Siswa yang Dinilai Pada Asesmen Formatif... 82

Tabel4.26. Jenis Kemampuan Siswa Yang Dinilai Pada Asesmen Sumatif... 83

Tabel 4.27. Persentase Tingkat Kognitif Siswa yang Dinilai Melalui Asesmen Formatif... .. 84

Tabel 4.28. Persentase Tingkat Kognitif Siswa Yang Dinilai Melalui Asesmen Sumatif.. .. . . .. . . .. . . .. . .... 85

Tabel429. Rekapitulasi Hasil Wawancara Dengan Guru ... 86

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp

iran

Halaman

I. Lembar Kuisioner Untuk Mengetahui Pemahaman Guru

Tentang Asesmen... 114

2. Lembar Observasi Jenis Asesmen Yang Digunakan Guru

Biologi Dalam Melaksnakan Pembellyaran... ... 117

3. Lembar Observasi Kemampuan Siswa Yang Dinilai Berdasarkan Asesmen Yang Digunakan Guru Biologi Dalam Melaksanakan Pembelajaran... ... 118

4. Lembar Panduan Wawancara Terhadap Guru... 119

5. Kriteria Pemahaman Guru Tentang Asesmen... 120

6. Rekap Hasil Kuisioner Analisa Pemahaman Guru

Tentang Asesmen... ... . .. . .. .. . . .. ... . ... .. . .. . . ... .. . ... 125

7. Rekap Observasi Dokumen Jenis Kemampuan Siswa Yang

Diukur Melalui Asesmen Tradisional... ... .. .. .. .. ... . .. .... .. . . 126

8. Dokumentasi Penelitian... 128

9. Contoh Lembar KriteriaAsesmen Penilaian Praktek ... 129

10. Contoh Soal Yang Digunakan Sebagai Asesmen Untuk

Mengukur Kemampuan Siswa. ... . . . .. .. .. .. .. .. . . .. . . .. . .. . . .. . . . 133

(12)

DAYf AR GAMBAR

Gam bar

2.1. Kerangka Berfikir

3.1. Alur Prosedur Pelaksanaan Penelitian

4.1. Jenis Asesmen Autentik yang Digunakan Guru Berdasarkan

Kuisioner

4.2. Jenis Asesmen Autentik yang Digunakan Guru Berdasarkan

Wawancara

4.3. Banyaknya Asesmen Autentik yang Digunakan Guru

Berdasarkan Kuisioner dan Wawancara

4.4. Jenis Asesmen Autentik yang Digunakan Guru Sesuai

Dengan Akreditas Sekolah

ix

Halaman

40

48

63

63

64

(13)

l.l.Latar BeJakang

BABI

PENDAHULUAN

1

Tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan

siswa agar belaj.ar ak:tif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif,

dan

psikomotor) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif, melalui

partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk

kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya

positif yang pada akhimya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan

penghidupannya. Agar hal tersebut di atas dapat terwujud, guru seyogianya

mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan memberi asesmen pada proses

pembelajaran siswa, yang bukan hanya menilai tetapi menentukan langkah

perbaikan bagi cara belajar siswa.

Pembelajaran sains yang telah dilakukan guru cenderung kurang memberi

wawasan siswa yang terkait dengan lingkungan. Rendahnya kontribusi

pembelajaran sains tersebut terhadap wawasan berpikir siswa disebabkan karena

penggunaan asesmen yang tidak tepat sehingga siswa hanya dipersiapkan untuk

menguasai pengetahuan (Wulan, 2007a).

Menurut Sukardi (2008), ada tiga faktor yang perlu dipahami oleh seorang

guru dalam proses pembelajaran. Tiga faktor ini memiliki posisi stategis guna

membawa siswa dapat mencapai satu tahapan mampu melakukan perubahan

perilaku. Ketiga faktor yang dimaksud yaitu, metode evaluasi, eara belajar dan

(14)

2

Proses pembelajaran Biologi menuntut keterlibatan peserta didik secara

aktif dan bertujuan agar penguasaan dari kognitif, afektif, serta psi-komotorik

terbentuk pada diri siswa, maka alat ukur basil belajarnya tidak cukup jika banya

dengan tes obyektif atau subyektif &Ya. Dengan cara penilaian tersebut

keterampilan siswa dalam melakukan aktivitas baik saat melakukan percobaan

maupun menciptakan basil karya belum dapat diungkap. Demikian pula tentang

aktivitas siswa selama mengerjakan tugas dari guru. Baik berupa tugas untuk

melakukan percobaan, peragaan maupun pengamatan.

Indikator utama yang digunakan untuk menilai kualitas pembelajaran dan

kelulusan siswa dari suatu lembaga pendidikan, sering didasarkan pada basil

belajar siswa yang tertera pada nilai tes basil belajar. Dari basil pengamatan di

lapangan, proses penilaian yang dilakukan selama ini semata-mata banya

menekankan pada penguasaan konsep yang dijaring dengan tes tulis obyektif dan

subyektif sebagai alat ukurnya.

Menurut B1austein, D. ~. dalam Sudjana (2008) "Assesmen adalah

proses pengumpulan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi

itu". Dalam pengumpulan informasi ini guru biasanya menggunakan paper and

pencil test atau disebut dengan asesmen formal atau asesmen lco11Vensional.

Disebut demikian karena metode inilah yang biasa digunakan oleb guru. Metode

paper and pencil test hanya dapat mengukur kemampuan kognitif peserta didik

namun belum dapat mengukur basil peserta didik secara bolistik. Apabila

perubahan kurikulum di Indonesia ditelaah lebih jauh, maka dapat dipahami

(15)

3

dan fonnat kurikulum dengan tuntutan perkembangan zaman, tetapi juga

pergeseran paradigma.

Selanjutnya implikasi dari diterapkannya standar kompetensi adalah proses

asesmen yang dilakukan oleh guru baik yang bersifat fonnatif maupun sumatif

harus menggunakan acuan kriteria. Dengan demikian dalam melakukan asesmen

guru memerlukan instrument selain paper and pencil test, artinya diperlukan

asesmen yang lain atau altematif. Asesmen altematif tidak menghilangkan

asesmen dengan metode lain yang dapat menguk:ur kemampuan peserta didik

yang tidak dapat dijangkau dengan penilaian konvensional. Asesmen altematif

diartikan sebagai pemanfaatan pendekatan non-tradisional untuk mengakses

kinerja atau basil belajar peserta didik. Ada kalanya asesmen altematif juga dapat

disebut dengan asesmen otentik atau asesmen kinerja (Sudjana, 2008).

Farr (dalam Ornstein & Lasley, 2000) menyatakan bahwa nilai tes hanya

menyediakan infonnasi tentang seberapa baik kinerja siswa dalam menyelesaikan

suatu tugas, namun tidak memberitahukan bagaimana siswa dapat tiba pada

jawaban yang ia berikan. Bukankah hakekat dari belajar sebenamya adalah

berbicara tentang suatu proses bukan semata-mata produk saja? Proses yang

menunjukkan serangkaian aktivitas siswa dalam memperoleh pengetahuan atau

mencapai suatu kompetensi sesuai dengan tujuan k:urikulum dan proses

pembelajanm yang telah ditetapkan. Jadi bila prestasi belajar anak hanya

ditentukan dari basil akhir yang ditunjukkan melalui tes baku maka bukankah hal

(16)

4

Penelitian yang dilakukan TICA menunjukkan hasil yang menyatakan

bahwa pendidikan di Indonesia saat ini cenderung hanya menilai kognitif siswa,

yang berfokus pada kognitif tingkat rendah. Hal ini tentu berpengaruh buruk

terhadap karakter siswa. Pendidikan yang seharusnya memperbaiki perilaku siswa

menjadi sangat sulit untuk dicapai. Padahal seharusnya proses pembelajaran

menjadi sarana bagi siswa untuk meningkatkan kemampuannya secara hotistik

sehingga terbentuk pribadi yang dewasa dan berwawasan yang luas.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa guru harus yakin bahwa ada suatu cara yang efektif untuk melihat

kemampuan siswa selain melalui tes atau ulangan harian, ulangan umum maupun

ujian akhir nasional. Pendidik hendaknya percaya bahwa peserta didik harus

belajar dari berbagai macam cara dan menjadi lebih berinisiatif, kreatif dan aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Maka, model penilaian seperti apakah yang mampu

memperlihatkan proses pembelajaran siswa secara utuh dan pencapaian hasil

belajar yang jelas serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa meningkatkan

kualitas belajar mereka?

Beberapa contoh asesmen alternatif yang dapat dilakukan dalam pelajaran

biologi antara lain adalah : penulisan essay, ujian praktek, penilaian makalah,

penilaian proyek, kuisioner, inventori, daftar cek, penilaian sebaya (peer

assessment), penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi kinerja,

penilaian diskusi, dan interviu (Wulan, 2007a).

Dengan asesmen yang digunakan diharapkan mampu memotivasi siswa

(17)

5

siswa. Untuk kota Medan sendiri, persen (%) kelulusan Ujian Nasional (UN)

siswa SMA Negeri dan SMA Swasta pada tahun 2009 masib belum penuh

mencapai target (100% lulus). Hal ini sesuai dengan data yang ada pada Dinas

Untuk Kecamatan Medan Helvetia sendiri. juga belum memiliki

ketercapaian kelulusan siswa untuk Ujian Nasional (UN) di tahun 2009 yang

maksimal (100% lulus). Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA Negeri dan

SMA Swasta pada masing-masing sekolah di lingkungan Kecamatan Medan

Helvetia adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1. Total Tiogkat Kelulusao Ujiao Nasiooal (UN) Siswa SMA se-Kecamatao Medao Helvetia Tahuo 2009

No. Nama Sekolah R N

u

%U

1. SMANegeri 12 Medan 8,48 259 siswa 1 orang 0,39% 2. SMA Sw. Katolik Mariana 8,03 28 siswa 2 orang 7,14% 3. SMA Sw. Kartika 1-2 8,19 206 siswa 2 orang 0,97% 4. SMA Sw. Katolik St. Ignatius 7,89 23 siswa

-

-5.

SMA Sw. Dharma Jaya 8,04 18 siswa

-

-6. SMA Sw. Eka Prasetya 8,22 257 siswa

t orang

0,39%

7. SMA Sw. Budi Luhur 8,30 15 siswa

-

-8. SMA Sw. Nahdlatul Ulama 8,39 44 orang I orang 2,27% 9. SMA St. Thomas 3 8,33 189 siswa 3 orang 1,59%

10. SMA Sw. Sutan Oloan

-

-

-

-11. SMA Free Methodist Indonesia 8,16 34 siswa

-

-12. SMA Ar-Rahman 8,25 60 siswa

-

-Keterangan :

R

=

Nilai Rata-Rata UN secara lreseluruhan N = Jumlah Peserta (Siswa) yang mengilcuti UN U = Jumlah Siswa yang mengulang

*Untuk SMA Sw. Sutan Oloan, data lrelulusan UN Siswa belum terdata

Data diatas menunjukkan bahwa lulusan UN siswa SMA di Kota Medan

pada tahun 2009 baik pada wilayah Kecamatan Medan Helvetia itu sendiri belum

memuaskan. Masih terdapat siswa yang tidak lulus yang tentunya dipengaruhi

[image:17.522.36.475.60.589.2]
(18)

6

dioptimalkan termasuk melalui asesmen yang dapat meningkatkan proses belajar

yang maksimal untuk basil yang maksimal.

Nilai UN secara rata-rata di SMA se Kecamatan Helvetia (termasuk

Biologi) menunjukkan angka yang sudah memuaskan meskipun hal tersebut

hanya menilai kognitif siswa. Tetapi perlu dievaluasi kemaksimalannya, apakah

sudah nilai yang terbaik dengan memanfaatkan semua usaha baik dari pihak guru

maupun siswa. Perlu juga diperhatikan nilai murni paper test ini dengan nilai

harlan siswa yang dilalrukan secara holistik dengan menggunakan penilaian

altematif.

Dengan demikian diperlukan penelitian tentang asesmen apa saja yang

digunakan dalam pembelajaran Biologi yang akan dibahas dalam tulisan ini.

l.l.ldentifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentiftkasi dalam Jatar belakang masalah adalah

sebagai berikut :

l. Kecenderungan guru-guru kurang mengerti perbedaan istilah yang

berhubungan dengan asesmen

2. Kecenderungan guru belum mengetahui pengertian asesmen. manfaat dan

tujuan asesmen dalam proses pembelajaran

3. Asesmen sebagai salah satu sarana untuk perbaikan proses belajar siswa

belum mendapat perhatian bagi guru untuk selalu diperbaiki kualitasnya

4. Asesmen yang digunakan guru untuk memberi penilaian terhadap proses

belajar siswa masih belum menggunakan semua jenis asesmen yang ada

(19)

7

5. Asesmen yang digunakan guru masih didominasi oleh asesmen paper and

test dan belum memenuhi tuntutan pada kurikulum KTSP yang harus

mengarah pada kompetensi siswa

6. Asesmen yang digunakan guru dalam proses pembelajaran masih

cenderung hanya menilai ranah kognitif siswa dan kurang menjangkau

ranah psikomotor dan afektif sehingga penilaian terhadap siswa belum

dilakukan secara menyeluruh sesuai tuntutan kurikulum

7. Ranah kognitifyang dinilai melalui asesmen yang digunakan guru biologi

masih berfokus pada kognitif tingkat rendah.

8. Asesmen yang digunakan belum dapat menjawab sepenuhnya tujuan

pembelajaran biologi sesuai dengan standar tujuan pembelajaran biolog

1.3.Pembatasan Masalab

Untuk menghindari akan luasnya aspek penelitian yang akan dilakukan,

maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu :

I. Objek penelitian

Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah:

a. Pemahaman guru biologi tentang asesmen yang terdiri dari faktor : ( 1)

pernah mendengar istilah-istilah yang berhubungan dengan asesmen;

(2) dapat menuliskan pengertian asesmen; (3) mengetahui waktu

pelaksanaan asesmen; (4) menuliskan jenis-jenis asesmen; (5)

menuliskan kelebihan dan kelemahan asesmen; (6) menuliskan tujuan

penggunaan asesmen; (7) mengetahui manfaat asesmen, yang secara

(20)

8

b. Jenis-jenis asesmen yang digunakan guru biologi yang terdiri dari

faktor; (I) menuliskan semuajenis asesmen yang digunakan oleh guru

baik tradisional maupun autentik; (2) menuliskan alasan pemilihan

asesmen yang digunakan guru, yang secara keseluruhan dijabarkan

kedalam 15 indikator.

c. Model asesmen yang digunakan guru dalam melaksanakan

pembelajaran yang diantaranya faktor : (1) asesmen tradisional; (2)

asesmen autentik, yang secara keseluruhan dijabarkan ke dalam 4

indikator

d. Kemampuan siswa yang diukur berdasarkan asesmen yang digunakan

guru yang diantaranya faktor : (1) asesmen tradisional, yang secara

keselurulum dijabarkan ke dalam 4 indikator.

e. Evaluasi yang dilakukan guru terhadap asesmen yang dilakukan yang

terdiri dari faktor : ( 1) melakttkan evalttasi terhadap asesmen yang

digunakan; (2) penyusunan asesmen yang digunakan guru; (3)

menayakan pendapat siswa tentang asesmen yang digunakan guru; (4)

tindak lanjut hasil penilaian terhadap siswa; (5) remedial; (6)

pengayaan; (7) Asesmen diterapkan memenuhi standar tujuan

pembelajaran biologi, yang secara keseluruhan dijabarkan ke dalam 8

indik:ator.

2. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah guru bidang studi biologi

yang mengajar di kelas XI SMA Se- Kecamatan Medan Helvetia. Sekolah

(21)

9

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang termasuk dalam batasan Sub Rayon 12

Medan.

1.4.Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

I. Bagaimana pemahaman guru-guru Biologi di Kecamatan Medan Helvetia

tentang pengertian asesmen?

2. Asesmen apa saja yang digunakan guru-guru Biologi SMA di Kecamatan

Medan Helvetia dan apa alasan penggunaan asesmen tertentu?

3. Bagaimana model asesmen (bentuk, faktor yang terlibat dalam

penyusunan, dan kriteria penilaian) yang digunakan guru-guru Biologi di

Kecamatan Medan Helvetia untuk menilai proses belajar siswa?

4. Apa saja kemampuan siswa yang diukur berdasarkan asesmen yang

digunakan guru-guru Biologi di Kecamatan Medan Helvetia?

l.S.Tujuan Penelitian

Adapun tujwm dari penelitia.n ini adalah :

I. Untuk mengetahui (mengungkapkan) pemahaman guru-guru Biologi di

Kecamatan Medan Helvetia tentang pengertian asesmen.

2. Untuk mengetahui (mengungkapkan) asesmen apa saja yang digunakan

guru-guru Biologi SMA di Kecamatan Medan Helvetia

3. Untuk mengetahui model asesmen (bentuk, faktor yang terlibat dalam

penyusunan, dan kriteria penilaian) yang digunakan guru-guru Biologi di

(22)

10

4. Untuk mengetahui kemampuan siswa yang diukur berdasarkan asesmen

yang digunakan guru-guru Biologi di Kecamatan Medan Helvetia.

1.6.Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasana pengetahuan dalam

peningkatan proses pembelajaran, khususnya dalam hal penggunaan

asesmen pada pembelajaran Biologi

2.

Secara Praktis

a. Penelitian ini memberikan informasi buat guru-guru Biologi yang

ada khususnya di Kota Medan yang mengemban tugas sebagai

pendidik siswa dalam upaya penggunaan asesmen pada

pembelajaran

b. Penelitian ini juga memberikan informasi buat pengambil

keputusan seperti Dinas Pendidikan Kota Medan dalam -upaya

peningkatan kualitas lulusan melalui perbaikan penilaian prestasi

belajar siswa.

3. Secara khusus

Melalui basil penelitian ini, peneliti sangat berbarap dapat memperluas

wawasan serta pengetahuan kita bersama, terutama dalam penggunaan

asesmen sebagai sarana untuk penilaian yang holistik terhadap proses

belajar siswa, dengan demikan hal ini dapat memotivasi semua guru untuk

(23)

106

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulao

Berdasarkan uraian dari basil penelitian dan pembahasan diperoleh

simpulan bahwa :

I. Secara keseluruhan guru biologi di SMA se-Kecamatan Medan Helvetia

sudah paham tentang asesmen (84,6%).

2. Jenis asesmen yang digunakan guru biologi di SMA se-Kecamatan Medan

Helvetia terdiri dari 2 bagian besar yaitu asesmen tradisional yang terdiri

dari 2 jenis dan asesmen autentik yang terdiri dari 13 jenis. Asesmen

tradisional terdiri dari asesmen formatif dan asesmen sumatif. Asesmen

autentik terdiri dari essay, praktek, makalah, penilaian proyek, kuis,

inventori, daftar cek, penilaian sebaya, penilaian diri, portofolio, observasi

kinerja, penilaian diskusi dan interviu.

3. Alasan guru memilih asesmen tradisional umumnya adalah karena

asesmen tersebut lebih mudah digunakan dan lebih cepat melakukan

penilaian.

4. Alasan guru menggunakan asesmen autentik, secara umum adalah siswa

dapat mendemonstrasikan suatu proses, memberi motivasi yang besar bagi

siswa, dapat mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya,

menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam

(24)

107

5. Model asesmen yang digunakan oleh guru biologi di SMA se-Kecamatan

Medan Helvetia dilihat dari bentuk asesmen tradisional yang digunakan

yaitu terdiri dari bentuk pilihan ganda (30%) dan uraian (l 00)

6. Guru yang melibatkan siswa dalam menyusun asesmen autentik adalah

83,33% dan hanya 16,67% yang menggunakan otoritasnya sebagai guru

dalam menyusun asesmen autentik.

7. Jenis kemampuan siswa yang diukur melalui asesmen yang digunakan

oleh guru biologi di SMA se-Kecamatan Medan Helvetia, hanya

mengukur ranah kognitif siswa khususnya kognitif tingkat rendah (C

l-C3).

8. Berdasarkan asesmen yang digunakan setiap guru diketahui bahwa guru di

SMA se-Kecematan Medan Helvetia belum melakukan asesmen secara

benar karena masih banyak jenis asesmen yang belum digunakan dan

belum semua asesmen memiliki kriteria penilaian.

5.2. lmplikasi

Dari penelitian tentang analisis asesmen yang digunakan guru biologi di SMA

se-Kecamatan Medan Helvetia, maka dapat disampaikan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Pemahaman guru-guru biologi se-Kecamatan Medan Helvetia tentang

asesmen sudah baik. Karena itu seharusnya guru sudah dapat

menerapkannya dalam proses pembelajaran untuk mendukung basil bela jar

(25)

108

2. Jenis asesmen yang digunakan guru biologi di SMA se-Kecamatan Medan

Helvetia sudah cukub beragam. Dengan menggunakan asesmen tradisional

dan asesmen autentik. guru sudah memiliki pemahaman yang baik

mewujudkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum KTSP.

Masih terdapat banyak kelemahan dalam penggunaan asesmen autentik.

karena belum semua asesmen dapat dilaksanakan. karena itu perlu usaha

yang lebih baik dari guru untuk memilih jenis asesmen autentik khususnya

yang akan digunakan sesuai kebutuhan siswa.

3. Model asesmen yang digunakan guru biologi di SMA se-Kecamatan

Medan Helveti masih banyak kelemahan. Terdapat guru yang hanya

menggunakan bentuk pilhan ganda atau uraian saja dalam asesmennya.

Hal ini kurang menggali semua potensi yang dimiliki siswa, perlu lebih

banyak variasi bentuk tes untuk menilai kemampuan siswa. Masih terdapat

guru yang menggunakan otoritasnya saja dalam menyusun asesmen tanpa

bersedia melibatkan siswa. Hal ini kurang mendukung terhadap proses

belajar yang berpusat pada siswa seperti tuntutan KTSP. Dalam

menentukan kriteria penilaian guru masih memiliki banyak kelemahan.

Keridakmampuan menyusun kriteria penilaian dari asesmen yang

digunakan akan mengakibatkan peluang kesalahan dalam memberikan

nilai yang tepat dan adil pada siswa

4. Ranah kemampuan siswa yang diukur melalui asesmen yang digunakan

guru biologi di SMA se-Kecamatan Medan Helvetia seluruhnya masih

(26)

109

tes untuk menilai kemampuan siswa sangat penting dilakukan untuk

menghasilkan lulusan yang lebih berkompeten dalam masyarakat. Tes

yang didominasi kognitif tingkat rendah adalah indikasi cara pengajaran

guru yang masih kurang memfokuskan pada kognitiftingkat tinggi siswa.

5.3. Saran

Berdasarkan uraian di atas, saran-saran yang dapat diberikan dari basil penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Pendidikan atau Pemerintah perlu melakukan pelatihan

terbadap guru-guru biologi tentang pemanfaatan asesmen sebagai suatu

sarana untuk perbaikan mutu pendidikan nasional, jenis-jesnis asesmen

yang dapat digunakan oleh guru dan cara menyusun kriteria penilaian

asesmen yang digunakan serta peningkatan kemampuan guru untuk

menyusun soal-soal yang berkategori kognitiftingkat tinggi.

2. Bagi Kepala Sekolah sebagai pembuat keputusan di sekolah perlu

memperthatikan pemanfaatan asesmen dalam penyusunan program bagi

sekolah yang bersangkutan.

3. Bagi Guru Biologi kelas XI, perlu memahami pentingnya asesmen dalam

proses belajar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kurikulum

(27)

110

DAFTARPUSTAKA

Abidin, M.Z., 2010. Pengertian Asesmen, Bentuk Asesmen dan Langkah Penerapan Asesmen. Artikel. (http://www.masbied.com, diakses 30 Juli 2011)

Ardian,. 2011. Asesmen Konvensional. Artikel.

(http://ardiankeblalc.wordpress.com, diakses 30 Ju1i 2011).

Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Bumi Aksara

Baxter, G.P., and Elder, A.D., 1996. Assessment and Instruction in the Science Classroom. (Online). (http://research.cse.ucla.edu, diakses 30 Juli 2011).

Bell, B., Cowie, B.,2000. The Characteristics of Formative Assessment in Science education. (Online). (http://pareonline.net/, diakses 30 Juli 2011).

Cambridge, D., Fernandes, L.,Kahn, S., Kirkpatric, J., Smith, J., 2008. The Impact of the Open Source Portofolio on Learning and Assessment. (Online).

(http://jolt.merlot.org, diakses 27 Desember 2010).

Daryanto, 2010. Be/ajar dan Mengajar. Bandung :Penerbit Yrama Widya.

Direktorat Tenaga Kependidikan,. 2008. Penilaian Basil Be/ajar. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2008. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Perguruan Tinggi.

Jakarta.

Duda, H. J., 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum dan Asesmennya Pada Konsep Sistem Elcskresi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Kelas XI (Practicum Based Learning and its Assessment In System Excretion Concept To Enhance The Ability of Critical Thinking of Senior High School Students). (http://jumal.pdii.lipi.go.id, 30 Juli 2011)

Dunn, K, E., Mulvenon, S, W., 2009. A Critical Review of Research on Formative Assessment: The Limited Scientific Evidence of the Impact of Formative Assessment in Education. A peer-reviewed electronic journal Vol 14 No.7.Ha11-ll.

(28)

111

Haryati, M., 2007. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta. GP Press.

Idha, C. 2008. Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi Melalui Performance Assessment. Jumal Pendidikan Inovatif. Volume 3 Nomor2.

Imhanlahimi, E.O and Aguele, 1.1., 2006. Comparing Three Instruments for Assessing Biology Teachers' Effectiveness in the Instructional Process in Edo State, Nigeria. (Online). (hJtp://www.krepublishers.com, diakses 30 Juli 2011). Hal67-70

Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portfolio Assessment- Its Theory and Practice. Japan: Shizuoka University.

Marhaeni, A.A.I. 2007. Pembelajaran Inovatif dan Asesmen Otentik dalam Rangka Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif dan Produktif. Makalah Lokakarya Penyusunan Kurikulum dan Pembelajaran Inovatif : Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, (online),

(http://www.undiksha.ac.id diakses 27 Desember 2011).

Nicol, D. J and Dick, D.M., 2006. Formative Assessment and Self-regulated Learning: A Model and Seven Principles of Good Feedback Practice.

(Online). (http://tltt.strath.ac.uk, diakses 30 Juli 2011). Hal199-218.

Nur, M. Kurikulum 2004, Pembelajaran Kontekstual, dan Asesmen Autentilc.

Makalah Mojokerto 2, (online), (http://psms.unesa.ac.id, diakses 27 Desember 201 0)

Nur, M. 2003. Pendekatan Pembelajaran dan Asesmen dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, (online), (http://psms.unesa.ac.id, diakses 27 Desember 2010)

Palm, T. 2008. Performance Assessment and Authentic Assessment: A Conceptual Analysis of the Literature. A peer-reviewed electronic journal Vol 13 No. 4,. Hal1-11

Popham, W.J. 1995. Classroom Assessment, What Teacher Need it Know. Oxford : Pergamon Press

Priyono. Asesmen sebagai Dasar Reposisi Pembelajaran dalam Peningkatan Pendidikan Anak Tunagrahita. Ilmu Pendidikan FKIP UNS, (online),

(http://jumal.pdii.lipi.go.id, diakses 27 Desember 2010)

(29)

112

Purwanto, M. N, 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Rustaman, N.Y. Penilaian Portofolio. FPMIPA dan PPS Universitas Pendidikan Indonesia, (online), (http://file.upi.edu/ diakses 27 Desember 2010)

Shavelson, RJ., Young, D.B., Ayala, C.C., Brandon, P.R., Furtak, E.M., Primo, M.A.R., 2008. On the Impact of Curriculum-Embedded Formaative Assessment on Learning: A Collaboration between Curriculum and Assessment Developers. (Online). (http://www.immagic.com, diakses 30 Juli 2011) Hal295-314.

Stinggins, R., 2005. From Formative Assessment to Assessment For Learning: A Path to Success in Standards-Based Schools. (Online).

(http://www.artfulassessment.org, diakses 30 Juli 2011 ).

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Sukardi, H.M, 2010. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Tantra, O.K., 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Artikel. (http://www.isi-dps.ac.id, diakses 30 Juli 2011).

Widodo, A., 2006. Profit Pertanyaan Guru Dan Siswa Da1am Pembelajaran Sains (The Feature of Teachers' And Students' Questions In Science Lessons). (Online). (http://file.upi.edu, diakses 30 Juli 2011)

Widoyoko, S.E.P., 2009. Optimalisasi Peran Guru Dalam Evaluasi Program Pembelajaran. Artikel. (http://www.umpwr.ac.id, diakses 30 Juli 2011).

Wulan, A.R., 2003. Penggunaan Asesmen Bervariasi Pada lmplementasi Model Pembelajaran Berbasis Daily Life dan Hand On. Artikel. (http://file.upi.edu, diakses 30 Juli 2011)

Wulan, A.R. 2007. Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Bio/ogi.

Bahan Seminar Biologi : FMIP A Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, (Online), (http://file.upi.edu diakses 27 Desember 2010) Hal 381-383.

(30)

113

Wulan, A.R. 2010. Pengertian dan Esensi Konsep Evaluasi, Asesmen, Tes dan Pengulcuran. FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (online),

(http://file.upi.edu, diakses 27 Desember 2010)

Gambar

Tabel l.l. Total Tingk:at Kelulusan Ujian Nasional (UN) Siswa
Tabel4.15. Alasan Pemilihan Asesmen Portofolio ............................ 75
Tabel 1.1. Total Tiogkat Kelulusao Ujiao Nasiooal (UN) Siswa SMA se-

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4 Kadar kalsium tubuh ikan sidat yang dipelihara selama 60 hari pada perlakuan penambahan CaCO 3 dengan dosis 0, 50, 100 dan 150 mg/L Hasil analisis ragam menunjukkan

Jumlah saham yang ditawarkan 151.854.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham.. Penjamin Pelaksana

Oleh sebab itu upaya yang seharusnya dilakukan oleh guru antara lain dengan memperkenalkan kebudayaan daerah yang menjadi landasan warisan budaya bangsa Indonesia

Proyek Akhir ini bertujuan untuk melakukan rekondisi dan modifikasi sepeda motor Yamaha F1Z khususnya modifikasi sistem dari suspensi kembar menjadi suspensi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu dan waktu perendaman panas dingin terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet Diffusol CB serta

Pokja ULP Pengadaan Barang dan Jasa Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang Dengan ini mengumumkan Lelang Ulang Pelelangan Sederhana dengan

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyusunan dan penggunaan daftar wajib pajak (master file), struktur organisasi, dan prosedur perpajakan

Aktivitas Dakwah Islam Di SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung dalam Pembinaan Akhlak Siswa. Aktivitas