ABSTRACT
This study was conducted to examine the effect of shift work on job stress PT Indomarco
Prismatama in Cimahi North. Data collected through direct surveys and literature. Questionnaires were distributed were sent 35 respondents and 35 questionnaires were returned to the rate of return of 90%. From descriptive studies that have been done diketahui level shifts
in PT Indomarco Prismatama in northern cimahi city being and work stress of employees PT Indomarco Prismatama in Cimahi North in the category of being too. Of the hypotheses tested in
this study, showed that the shift does not affect the employee's stress.
▸ Baca selengkapnya: tempat gestun di cimahi mall
(2)viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya pengaruh shift kerja terhadap stress kerja PT
Indomarco Prismatama di Kota Cimahi Utara. Data yang dikumpulkan melalui survei langsung
dan studi pustaka. Kuesioner disebarkan kepada 35 orang responden dan sebanyak 35 kuesioner
kembali dengan tingkat pengembalian 90%. Dari studi deskrptif yang telah dilakukan diketahui
tingkat shift kerja di PT Indomarco Prismatama di kota cimahi utara sedang dan stress
kerja.karyawan PT Indomarco Prismatama di Kota Cimahi Utara dalam katagori sedang juga.
Dari satu hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, menunjukan bahwa shift kerja tidak
berpengaruh terhadap stress kerja karyawan.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………..…..i
HALAMAN PENGESAHAN ………....ii
SURAT PENGESAHAN KEASLIAN SKRIPSI ……….…iii
KATA PENGANTAR………..……..iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………...….8
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.1 Pengertian Shift Kerja………....…………..8
2.1.2 Sistem Shift Kerja ………...……….9
2.2.3 Sikap Tenaga Kerja Terhadap Shift Kerja ………...…….10
2.1.4 Pengertian Stres Kerja ………...…………12
2.1.5 Jenis-jenis Stres kerja ………...….22
2.1.6 Sumber-Sumber Stres Kerja………...………22
3.6 Definisi Operasional Variabel………...…………...34
3.7 Teknik Pengumpulan Data………...………....35
3.8 Skala Pengukuran Penelitian ………....…….…..36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………...………41
4.1 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden………...…40
4.1.1 Jenis Kelamin………...……..40
4.1.9 Shift Siang dan Middle Responden………..……….45
4.2 Uji Validitas………...…..46
4.3 Uji Reliabilitas………...….48
4.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian………...………51
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis………..………55
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Penelitian Terdahulu………...…..27
Tabel II Definisi Operasional Variabel………...…...……….35
Tabel III Jenis Kelamin……….………...….40
Tabel IV Usia Responden………...…….41
Tabel V Masa Kerja Responden………...…….41
Tabel VI Shift Responden………...…..42
Tabel VII Shift Pagi Responden………...………42
Tabel VIII Shift Siang Responden………...…….43
Tabel IX Shift Middle Responden………...…………..44
Tabel X Shift pagi dan siang Responden………...………..44
Tabel XI Shift Siang dan Middle Responden………...…..45
Tabel XII Hasil Uji Validitas Shift Kerja (X)………...….47
Tabel XIII Hasil Uji Validitas Stres Kerja (Y)………...…….47
Tabel XIV Hasil Akhir Pengujian Reliabilitas Terhadap Shift Kerja...………49
Tabel XV Hasil Akhir Pengujian Reliabilitas Terhadap Stres Kerja………...50
Tabel XVI Tabel Akhir Hasil Pengujian Reliabilitas………...……..51
Tabel XVII Kategori untuk Persentase Interval Skor...52
Tabel XVIII Tabel Tabulasi Shift kerja………...……53
Tabel XIX Tabel Tabulasi Stres Kerja………...…….54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuisioner Penelitian……….
...64
Lampiran B Tabulasi Kuisioner...70
Lampiran C
Berita Acara Bimbingan………
...
….
72
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri
semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan
persaingan semakin ketat, apalagi bagi perusahaan yang menghasilkan produk yang
sejenis dimana para pengusaha berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi
kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. Salah satu industri yang berkembang
pesat adalah industri ritel.
Industri ini berkembang karena dipacu oleh persaingan yang sangat ketat pada
bidang ritel, terutama sejak masuknya investor asing di bisnis ini. Saat ini, jenis-jenis
ritel modern di Indonesia sangat banyak meliputi Pasar Modern, Pasar Swalayan,
Department Store, Boutique, Factory Outlet, Specialty Store, Trade Centre,
minimarket dan Mall/ Supermall/ Plaza. Format-format ritel modern ini akan terus
berkembang sesuai perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup
masyarakat.
Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah bagaimana
caranya agar dapat membangun dan mempertahankan suatu usaha yang sehat dalam
menghadapi pasar persaingan dan lingkungan usaha yang cepat sekali berubah.
Pertumbuhan ritel modern yang cukup pesat terjadi setelah dicanangkannya era
otonomi daerah. Pendirian ritel modern yang berkapasitas besar (supermarket dan
hypermarket) merupakan salah satu sumber bagi pemerintah Kabupaten dan Kota
fenomena menjamurnya persebaran ritel modern (minimarket) di permukiman
penduduk dan di kawasan pinggiran kota-kota besar di Indonesia Natawidjaja, 2005).
Pada perkembangan selanjutnya, persebaran minimarket tersebut sudah sampai ke
kota-kota kecil di Indonesia. Masuknya minimarketini memberi warna baru dalam
sarana perdagangan di kota-kota kecil. Selama ini, masyarakat di kota-kota kecil
melakukan aktivitas berbelanja di warung tradisional dengan fasilitas yang terbatas
namun dengan kehadiran minimarket, masyarakat diperkenalkan dengan konsep
berbelanja yang nyaman dan visualisasi barang yang menarik. Tujuan berbelanja
menjadi tidak hanya mencari barang yang dibutuhkan namun juga terdapat orientasi
“rekreasi” (Ma’ruf, 2006). Selain mempengaruhi aktivitas berbelanja masyarakat,
masuknya minimarket ke kota-kota kecil juga mempengaruhi kinerja warung-warung
tradisional. Minimarket merupakan salah satu bentuk sarana perdagangan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan individu maupun keluarga. Pada umumnya
minimarket berlokasi di dekat permukiman penduduk yang merupakan target
pasarnya (Jones and Simmons, 1990). Persebaran minimarket di kota-kota kecil ini
mempunyai pola tersendiri dalam menangkap peluang pasarnya. Untuk lebih
menjamin berhasilnya industri ritel tersebut dituntut produktifitas tenaga kerja yang
terlibat didalamnya.
Upaya yang sering dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaannya adalah dengan menambah jam kerja karyawannya yaitu dengan
memberlakukan sistem shift kerja. Dimana shift kerja merupakan pembagian kerja
dalam waktu 24 jam meliputi pagi, sore dan malam yang dilaksanakan untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan memenuhi dan meningkatkan
3 Universitas Kristen Maranatha
menjaga kelancaran dan pemenuhan target produksi, sedangkan bagi pekerja
merupakan beban kerja yang harus dipikul sebagai pekerja.
Pekerja shift kerja adalah pola waktu kerja yang di berikan pada tenaga kerja
untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi,
siang, dan, malam. Jadwal shift kerja yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya
adalah shift kerja 8 jam atau 12 jam dalam sehari (Mardi, 2008). Shift kerja biasanya
diterapkan untuk lebih memanfaatkan sumber daya yang ada, meningkatkan
produksi, serta memperpanjang durasi pelayanan. Shift kerja berbeda dengan hari
kerja biasa, dimana pada hari kerja biasa pekerjaan dilakukan secara teratur pada
waktu yang telah ditentukan sebelumnya sedangkan shift kerja dapat dilakukan lebih
dari satu kali untuk memenuhi jadwal 24 jam/hari. Biasanya perusahaan yang
berjalan secara kontinyu yang menerapkan aturan shift kerja ini. Adapun dampak
yang terjadi pada saat perusahaan melakukan system shift kerja yaitu para karyawan
mengalami stress kerja.
Namun, seringkali keengganan pada shift kerja muncul sebagai responyang
biasanya diberikan oleh para pekerja karena ketika bekerja pada shift malam setiap
pekerja memilikikarakter individu yang berbeda-beda, diantara pekerja yang senang
dan tidak senang jika menjalankan pekerjaannya di luar jam kerja normal. Rasa
keengganan akan menghasilkan dampak pekerja, berupa “depressive mood” (nakata
2011). “depressive mood”, yaitu dapat dilihat dengan perilaku yang “ogah-ogahan”.
Depresi merupakan gangguan mood, suatu kondisiemosional yang
berkepanjangan, yang mempengaruhi keseluruhan proses mental seseorang (Rice
P.L., 1992). Proses mental sendiri, meliputi kegiatan berfikir, berperasaan, dan cara
kemudian stress tidak ditangani dengan baik, sehingga seseorang dapat mengalami
depressive mood.
Depressive mood adalah keadaan internal, subjektif, tetapi sering dapat
disimpulkan dari postur tubuh dan perilaku lainnya. Depressive mood sering
bertahan selama berjam-jam atau hari. Masalah pada suasana hati, merupakan hal
yang harus dinetralkan, agar tidak berpengaruh pada aspek lain, yaitu seperti perilaku
kerja yang “ogah-ogahan”.
Stress merupakan salah satu aspek yang penting dan perlu diantisipasi.
Kemampuan stress untuk bisa mendorong maupun menghambat pelaksanaan kerja
banyak tergantung pada reaksi yang diberikan oleh pekerja dalam menghadapi stress
(Widoyoko,2003). Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Retnaningtyas (2005)
menyebutkan bahwa stress kerja dan produktifitas mempunyai korelasi yang negatif.
Semakin tinggi stress kerja yang dialami pekerja, maka produktivitas tenaga kerja
juga rendah.
PT Indomarco Prismatama merupakan salah satu minimarket yang berada di kota
Cimahi, Minimarket ini menggunakan system shift kerja. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan oleh penulis terhadap karyawan, terlihat bahwasanya karyawan di
tempat kerja dengan sistem shift, terbagi menjadi 3 shift yaitu shift I dimulai dengan
waktu kerja pukul 07.00-15.30 WIB, shift II dimulai dengan waktu kerja pukul
14.00-22.30 WIB, shift III dimulai dengan waktu kerja pukul 22.00-07.00 WIB.
Stres di tempat kerja dewasa ini telah menjadi masalah manajemen yang sangat
penting di dunia bisnis. Manajer perusahaan mengakui bahwa stress telah mewabah.
Tiga dari lima orang menyatakan bahwa stress berhungan langsung dengan masalah
5 Universitas Kristen Maranatha
penyakit abad 20. Menurut penelitian Monk dan Tepas yang dikutif oleh Munandar
(2009) menunjukan bahwa shift kerja malam merupakan sumber utama dari stress
bagi para pekerja pabrik. Hal ini menyebabkan pekerja akan mengalami gangguan
tidur yang diantara lain dapat dipengaruhi oleh kekurangan waktu tidur akibat shift
kerja.
Peneliti ingin meneliti di minimarket PT Indomarco Prismatama (Indomaret)
bagian utara kota cimahi. Meliputi:
PT Indomarco Prismatama Komplek Puri Cipageran Indah No 1 Cimahi Utara, PT
Indomarco Prismatama Jalan Sangkuriang No 165 Cimahi Utara, PT Indomarco
Prismatama Citeureup Jalan Kolonel Masturi Cimahi Utara, PT Indomarco
Prismatama Cempaka Jalan Encep kartawiria 143 D Cimahi Utara, PT Indomarco
Prismatama Permana Jalan Permana No 2 Cimahi Utara.
Setiap orang dimanapun ia berada di dalam suatu organisasi dapat berperan
sebagai sumber stres bagi orang lain. Mengelola stres diri sendiri berarti
mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan. Sebagai seorang manajer, mengelola
stress pekerja di tempat kerja, lebih bersifat pemahaman akan penyebab stress orang
lain dan pengambilan tindakan untuk menguranginya dalam langkah pencapaian
tujuan organisasi. Efektivitas proses komunikasi dua arah diantara manajer dan
pekerja adalah penting untuk mengidentifikasikan penyebab stress yang potensial
dan pemecahannya, karena stress akan selalu menimpa pekerja maupun organisasi.
Stres sebagai suatu ketidakseimbangan antara keinginan dan kemampuan
sehingga menimbulkan konsekuensi penting bagi dirinya. Stress sebagai kondisi
dinamis di mana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan dan keinginan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis ingin
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP
STRESS KERJA KARYAWAN PT INDOMARCO PRISMATAMA DI KOTA
CIMAHI UTARA”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian di atas, maka penulis
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Seberapa besar tingkat shift kerja karyawan di PT Indomarco Prismatama di
kota Cimahi Utara?
2. Seberapa besar tingkat stress kerja karyawan PT Indomarco Prismatama di
kota Cimahi Utara?
3. Seberapa besar tingkat pengaruh shift kerja terhadap stress kerja karyawan
PT Indomarco Prismatama di kota Cimahi Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh shift kerja terhadap stress
7 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Organisasi
Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu pedoman dan referensi perbaikan
program shift kerja agar dapat mengurangi stress kerja di dalam organisasi
atau perusahaan.
2. Bagi Akademisi
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi ataupun sebagai data
pembanding bagi peneliti-peneliti lain, memberikan sumbangan pemikiran,
menambah wawasan pengetahuan serta memberikan bukti empiris khususnya
yang ingin meneliti lebih jauh mengenai pengaruh shift kerja terhadap stress
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN.
Bab ini membahas mengenai simpulan dan saran yang merupakan temuan
akhir penelitian ini. Simpulan dan saran disajikan berdasarkan pada analisis data.
Pada bab ini pula, peneliti mengajukan simpulan, saran, dan keterbatasan penelitian
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analilis data, dan pembahasandari bab sebelumnya
maka diperoleh banyak kesimpulan sebagai berikut :
1. Setiap karyawan di PT Indomarco Prismatama memiliki tingkat shift kerja
yang sedang. Tingkat shift kerja yang sedang dapat kita lihat dari mean
sebesar 62,2% yang diperoleh melalui perhitungan dari kuisioner shift kerja.
2. Setiap karyawan di PT Indomarco Prismatama memiliki tingkat stress kerja
yang sedang. Tingkat stress kerja yang sedang dapat kita lihat dari mean
sebesar 57% yang diperoleh melalui perhitungan dari kuisioner stress kerja.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh shift kerja terhadap stress kerja pada PT Indomarco Prismatama,
tingkat stress yang ada adalah 57% artinya karyawan yang ada sedang, stress
dapat diakibatkan oleh berbagai hal yaitu extra organizational stressors,
organizational stressors, group stressors, individual stressors dan dapat
diketahui dari perhitungan statistic, bahwa karyawan di PT Indomarco
20-60 Universitas Kristen Maranatha
24 Tahun yaitu sebanyak 24 orang (69%), yang masa kerja < 1 Tahun yaitu
sebanyak 16 orang (46%), yang bekerja mayoritas pada shift siang yaitu
kebanyakan orang. Selain itu merekabekerja kurang dari satu tahun mereka
masih bilang baru penyesuan dengan lingkungan kerja mereka di PT
Indomarco Prismatama.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, maka penulis memberikan
beberapa saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai
objek penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan shift kerja sedang di mata karyawan PT Indomarco Prismatama,
pengelolaan shift kerja lebih baik dilakukan kepada oprang yang sama waktu
yang sama, misalnya apabila seorang karyawan mendapatkan shift pagi, maka
dia seterusnya menjadi shift pagi dan seorang karyawan mendapat shift siang,
maka dia seterusnya menjadi karyawan shift siang (pembagian jadwal shift
2. Diketahui dari dari perhitungan statistik, bahwa karyawan PT Indomarco
Prismatama di dominasi oleh pria, berumur kurang dari 25 tahun, dan
pengalaman bekerja kurang dari 1 tahun. Pada umumnya tenaga kerja pria
pada umur kurang dari 25 tahun adalah awal dewasa yang dituntut untuk
untuk mencari nafkah untuk keluarga dan dirinya sendiri, hal ini dapat
menjadi sumber stress bagi kebanyakan orang. Selain itu merekabekerja
kurang dari satu tahun mereka masih bilang baru penyesuan dengan
lingkungan kerja mereka di PT Indomarco Prismatama.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga peneliti
menyertakan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang.
1. Penelitian ini hanya focus pada karyawan PT Indomarco Prismatama
sebagai subjek penelitian. Sehingga hasil penelitian ini hanya bisa
menggambarkan kondisi karyawan di PT Indomarco Prismatama,
diharapkan penelitian ini selanjutnya bisa ditetapkan dalam tingkat skala
industrial.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang stress kerja saja. Diharapkan
penelitian uang akan dating membahas faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi stress kerja selain shift kerja, yaitu rekan kerja, jenis
62 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Baskara.2011. Pengaruh Bauran Promosi (Promotion Mix) Terhadap kepuasan
Pembelian Konsumen Pada Toserba “X” Kiaracondong Bandung. Skripsi
S1. Bandung: Fakultas Ekonomi widyatama.
Dwi Retnaningtyas. 2005. Hubungan Antara stres KerjaDengan Produktivitas Kerja
di Bagian Linting Rokok PTGentong Gotri Semarang. Semarang. Jurnal.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program: IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Cetakan VII. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Metodologi penelitian bisnis : salah kaprah dan
pengalaman-pengalaman. BPFE.Yogyakarta.
Hawari, Dadang. (2011). Manajemen Stres Cemas dan Depresi.Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Husaini, Usman. 2010. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Edisi 3.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ma’ruf, Hendry. (2006). Pemasaran Ritel.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Munandar, A.S.2008. Psikologi Industri dan Organisasi.Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Oktaviani, 2013. Pengaruh shift kerja terhadap stress kerja Skripsi S1. Bandung:
Fakultas Ekonomi maranatha.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. 2013. Aplikasi