• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM KAB.SUKABUMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM KAB.SUKABUMI."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM

Kab.SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Jurusan Pendidikan Seni Tari

Oleh:

Risti Amaliya 0900094

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG

SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS

GERAK TARI SISWA PAUD

BABUSSALAM Kab.SUKABUMI

Oleh Risti Amaliya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Risti Amaiya 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Risti Amaliya 0900094

LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM

KAB. SUKABUMI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Trianti Nugraheni, M.Si NIP. 197303161997022001

Pembimbing II

Heni Komalasari, S.Pd., M.Pd NIP. 197109152001122001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

(4)

ABSTRAK

Skripsi dengan judul Lagu Cublak-Cublak Suweng Sebagai Stimulus Kreativitas Siswa PAUD Babussalam Kab. Sukabumi merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis untuk menggambarkan proses pembelajaran seni tari dalam meningkatkan kretivitas anak melalui stimulus yang diberikan pada pembelajaran seni tari. Hal ini dimaksudkan supaya anak tidak hanya mempelajari gerakan tari dengan stimulus lagu Cublak-Cublak Suweng tetapi anak mengetahui makna lagu tersebut yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini adalah dengan adanya lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam diharapkan anak lebih ekspresif dalam bergerak dan anak berani tampil di depan umum, selain itu juga tujuan penelitian ini untuk memperoleh data mengenai diagnosis stimulus kreatifitas terhadap seni tari, dalam penelitian ini peneliti terlibat langsung dalam penelitian atau yang disebut observer partisipan, dalam proses pembelajaran seni tari peneliti menerapkan cara praktik langsung pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu). Dengan tujuan untuk mengetahui kreativitas siswa terhadap materi tari pembelajaran yang disampaikan. Model eksperimen menggunakan pola one group pre-test dan

post-test. Sample yang digunakan adalah siswa/siswi Kelompok Beemain PAUD

(5)

ABSTRACT

Thesis with the title song Cublak - Cublak Suweng For Student Creativity

Stimulus PAUD Babussalam Kab . Sukabumi is one of scientific papers written to

describe the process of learning the art of dance in improving child kretivitas

through the stimulus given to learning the art of dance . This meant that children

do not just learn dance moves to the song stimulus Cublak - Cublak Suweng but

children know the meaning of the song that can be associated with social life . The

purpose of this study is the presence of track - Cublak Cublak Suweng as stimulus

creativity dance Babussalam early childhood students are expected to be more

expressive in moving children and children dare to appear in public , but it is also

the purpose of this study was to obtain data on the diagnosis stimulus creativity in

the art of dance , in this study the researchers involved in the study called the

observer or participant , in the process of learning the art of dance researchers

applied directly to the students how to practice . The method used in this study is

a quasi -experiment method ( quasi-experimental ) . With the aim to determine the

creativity of dance students learning the material submitted . Experimental model

using a pattern one group pre - test and post - test . Sample used is the student /

student group Babussalam Playing PAUD class B , by reason of early childhood

at the level of 4-5 years there love to play , imagination , active , level of cognitive

development , and psychomotor afeftif . Analysis of the data obtained in this

study in the form of quantitative data that comes with exposure to qualitative data

. The results showed the students' reactions to learning songs Cublak - Cublak

Suweng as Stimulus Student Creativity Motion PAUD Babausslam Kab .

Sukabumi increased . This is evident from the results of the collection and

analysis of data obtained through observation . The analysis of data on student

creativity PAUD Babussalam obtained from the pre-test was 33.3 % to 83.3 % .

The conclusion is in the application of this learning model can be implemented by

early childhood teachers Babussalam on dance lessons with the aim to stimulate

(6)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Asumsi dan Hipotesis ... 7

F. Variabel Penelitian ... 8

G. Struktur Organisani Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Konsep Perkembangan Siswa Usia Dini ... 11

B. Pembelajaran seni Tari ... 14

C. Lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai Stimulus Kreativitas Siswa PAUD Babussalam Kab. Sukabumi ... 17

D. Stimulus Melalui Pembelajaran Seni Tari ... 19

E. Kreativitas Melalui Pembelajaran Pendidikan seni Tari di PAUD ... 22

F. Konsep Pembelajaran Seni Tari di PAUD Babusalam ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi, Populasi dan sampel Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian... 33

D. Definisi Operasional... 34

(7)

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Langkah-langkah Penelitian ... 42

H. Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Profil PAUD Babussalam Kab. Sukabumi ... 44

B. Hasil Penelitian Sebelum Lagu Cublak-Cublak Suweng diterapkan Pada Pembelajaran Seni Tari ... 40

C. Proses Pembelajaran Lagu Cublak-Cublak Suweng Sebagai Stimulus Kreativitas Gerak Tari Siswa PAUD Babaussalam ... 42

a. Tahapan Persiapan ... 54

b. Tahap Pelaksanaan ... 54

D. Hasil Pembelajaran Lagu Cublak-Cublak suweng Sebagai Stimulus Kreativitas Gerak Tari Siswa PAUD Babussalam .. 86

E. Pembahasan ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Rekomendasi ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.DaftarSiswaKelas B PAUD BabussalamKab.Sukabumi

Tahun 2013/2014 ... 3

Tabel 3.2.IndikatorPenelitian ... 36

Tabel 4.1.JadwalPembelajaran PAUD Babussalamkab.Sukabumi... 44

Tabel 4.2. Data KarakteristikSiswaKelas B PAUD Babussalam Kab.Sukabumi ... 45

Tabel 4.3.KriteriaPenilaian ... 49

Tabel 4.4.Data HasilPre-test PAUD BabussalamKab.Sukabumi ... 51

Tabel 4.5.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuan 1 ... 55

Tabel 4.6.HasilPembelajaranPertemuan 1 ... 58

Tabel 4.7.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuankedua ... 59

Tabel 4.8.HasilPembelajaranPertemuan ke-2 ... 63

Tabel 4.9.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuankeTiga ... 64

Tabel 4.10.HasilPembelajaranPertemuanke 3... 69

Tabel 4.11.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuankeEmpat ... 71

Tabel 4.12.HasilPembelajaranPertemuanke 4... 77

Tabel 4.13.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuanke 5 ... 78

Tabel 4.14.HasilPembelajaranPertemuanke 5... 83

Tabel 4.15.PenilaianAspekPsikomotorLaguCublak-CublakSuweng Sebagai Stimulus KreativitasGerakSiswa ... 86

Tabel 4.16.PenilaianAspekKoognitifKeaktifan ... 90

Tabel 4.17.PenilaianAspekAfektifBerdasarkanKeberanianSiswa ... 92

Tabel 4.18.Nilai Rata-Rata SiswaKelas B PAUD Babussalamkab.Sukabumi dariPertemuan 1-5 ... 94

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Rancangan Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Bagian dari ruang UKS PAUD ... 46

Gambar 4.2 Bagian dari ruang belajar PAUD ... 46

Gambar 4.3 Foto siswa sedang bermain oray-orayan ... 47

Gambar 4.4 Foto siswa sedang bermain congklak ... 48

Gambar 4.5 Foto bergerak secara spontan ... 58

Gambar 4.6 Foto salah satu gerak bebas yang digerakan oleh siswa, seolah mencari ilmu ... 62

Gambar 4.7 Foto siswa mengolah tangan ... 69

Gambar 4.8 Foto variasi gerak pinggul sedang memperolokan para gudhel 76

Gambar 4.9 Foto demonstrasi kelompok satu diiringi dengan lagu Cublak-Cublak Suweng ... 82

Gambar 4.10 Foto demonstrasi gerakan kelompok dua dengan diiringi lagu Cublak-Cublak Suweng ... 83

Gambar 1 Foto ruang UKS PAUD Babussalam ... 126

Gambar 2 Foto tampak luar ruangan belajar PAUD ... 126

Gambar 3 Foto anak sedang mencuci tangan ... 127

Gambar 4 Foto arena bermain siswa ... 127

Gambar 5 Foto peneliti sedang melakukan pembelajaran ... 128

Gambar 6 Foto peneliti sedang memeragakan mulut gudhel ... 128

Gambar 7 Foto bagian dari ruang belajar ... 129

Gambar 8 Foto siswa sedang melaksanakan pembelajaran diluar kelas ... 129

(10)

Gambar 11 Foto peneliti sedang berada dikdiaman kepala sekolah PAUD

Babussalam ketika melakukan wawancara ... 130

Gambar 12 Foto peneliti sedang berada dikdiaman kepala sekolah PAUD Babussalam ketika melakukan wawancara ... 131

Gambar 13 Foto visi dan misi ... 131

Gambar 14 Foto siswa sedang bermain oray-orayan ... 132

Gambar 15 Foto siswa sed berngmain cabut hui ... 132

Gambar 16 Foto siswa sedang bermain congklak ... 133

(11)

DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK

Bagan 2.1 Proses kreatif ... 22

Bagan 2.2 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan I ... 25

Bagan 2.3 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan II ... 26 ‘

Bagan 2.4 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan III ... 27

Bagan 2.5 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan IV ... 28

Bagan 2.6 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan VI ... 29

Grafik 4.1 Hasilpre-testkelas B Siswa PAUD Babussalam Kab.Sukabumi ... 52

Grafik 4.2 Perkembangankeberhasilansiswaselama proses belajarmengajar padapertemuanke 1 sampaike 5 ... 85

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan prasekolah sebelum

jenjang pendidikan dasar, upaya ini dilakukan untuk membina anak dari usia nol

bulan sampai enam tahun. Upaya ini dilakukan untuk merangsang anak dalam

perkembangan rohani dan jasmani, rangsangan dalam bersosialisasi supaya anak

siap menghadapi tahap pendidikan selanjutnya yang diselenggarakan pada jalur

formal dan nonformal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, sesuai dengan keunikan dan

tahapan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Peraturan Pemerintahan

Republik Indonesia, Nomor: 27 Tahun 1990, tentang Pendidikan Prasekolah, Bab

I, Pasal 1, butir (1) (2013:15)

Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah.

Anak adalah makhluk sosial seperti orang dewasa, anak membutuhkan

orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya. Karena anak

terlahir dengan kelemahan, sehingga tanpa orang lain anak tidak dapat mencapai

taraf kemanusian yang normal. Menurut Jhon Locke (dalam Gunarsa, 1986) .

Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan.

Pengertian anak juga mencakup masa anak itu exist, hal ini untuk

menghindari keracunan mengenai pengertian anak dalam hubungannya dengan

orang tua dan pengertian anak itu sendiri setelah menjadi orang tua. Kasiram

(13)

2

Anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan yang mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri, yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan.

Untuk membantu anak dalam fase-fase perkembangannya, sebagai orang tua

kita harus memperhatikan apa yang harus anak dapatkan untuk menempuh

fase-fase tersebut. Salah satunya adalah dengan mendidik dan membantu anak dalam

perkembangan fase tersebut. Khususnya dalam hal pendidikan orang tua harus

memperhatikan anak supaya anak mendapatkan pendidikan, dengan alasan anak

adalah generasai muda penerus bangsa sehingga anak perlu pembinaan sejak dini.

Untuk membangun karakteristik adan pribadi anak maka orang tua perlu

memberikan pendidikan melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dengan kata lain pendidikan itu merupakan interaksi individu dengan

lingkungannya, baik secara formal di sekolah, maupun non formal di luar sekolah.

Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan untuk saat ini adalah

generasi penerus yang kurang bahkan tidak tahu tentang identitas bangsa sendiri,

seperti kesenian tradisional, permainan tradisional, lagu tradisional, hal tersebut

disebabkan oleh kurang diperkenalkannya materi kesenian tradisional yang

mendalam, serta faktor modernisasi kebudayaan asing. Menumbuhkan dan

mengembangkan minat anak diusia prasekolah menjadi pemicu pemikiran utama

bagi peneliti dalam penerapan sebuah model pembelajaran. Karena pendidikan

usia dini merupakan penentu kepribadian di masa yang akan datang yang perlu

mendapat perhatian dan tidak boleh ada tekanan. Kebebasan untuk mencurahkan

ekspresinya yang melalui bentuk bermain di lingkungan dunianya, agar anak

dapat menumbuhkan daya pikir dan mendapat pengalaman kreatif. maka anak

harus diberikan kebebasan di masa kecil yaitu dengan dunia merka dimana anak

masih senang bermain.

Pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak mengalami pematangan

fungsi-fungsi fisik dan psikisnya yang siap merespon stimulus yang diberikan

oleh lingkungan. Ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan potensi dasar

(14)

3

kognitif, dan psikomotornya, sebaiknya anak memiliki potensi kreatif untuk

menghasilkan suatu kreativitas.

Adapun pengertian dari kreativitas itu sendiri adalah proses melibatkan

penemuan ide atau konsep baru, atau hubungan baru antara konsep atau ide yang

sudah ada, didorong sadar atau tidakah. Pentingnya kreativitas gerak untuk anak

usia dini untuk menumbuh kembangkan kecerdasan gerak (Body-kinesthetic

Intelligence), supaya anak lebih cenderung senang bergerak dan memiliki kontrol

pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunanan dalam bergerak.

Terkait dalam dunia pendidikan salah satu yang harus di perhatikan dalam

ranah pendidikan, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini yaitu merupakan salah satu

bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakkan dasar

kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan

kasar), kecerdasan (daya fikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),

sosio emosional (sikap dan prilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai

dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dni.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1,

Pasal 1, Butir 14 (2012:12) bahwa,

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Program pendidikan yang dirancang secara khusus ini tentu membutuhkan

pemahaman yang luas dan utuh dari para guru, sehingga kesalahan-kesalahan

yang sering terjadi misalnya, guru menganggap bahwa program pendidikan untuk

siapa saja intinya sama, tidak terjadi lagi. Kegiatan merencanakan,

mengembangkan, mengelola, menerapkan dan menilai kegiatan pendidikan anak

usia dini memiliki beberapa prinsip yang sangat berbeda jika dibandingkan

dengan program-program yang dikembangkan pada jenjang pendidikan lebih

tinggi seperti sekolah dasar dan seterusnya.

(15)

4

1. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

2. Pendiidkan anak usia dini dapat diselenggarakan melaui jalur pendidikan formal, non formal, dan atu informal

3. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat,

4. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non forma: KB, TPA, atau bentuk lain sederajat

5. Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan

6. Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4, ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Hal ini juga yang menjadi bagian yang penting dalam mendukung

diterapkannya program pendidikan anak usia dini adalah tersedianya bagian

fasilitas pendukung sehingga hal-hal yang merupakan tuntutan program dapat

dilaksankan dengan sebaik baiknya. Penerapan program pendidikan yang bersifat

khusus pada anak, akan berpengaruh pula terhadap tuntutan pemahaman guru

untuk melihat proses proses pendidikan pada anak sebagai suatu sistem yang

didalamnya terdiri dari beberapa unsur yang terkait.

Usia dini merupakan masa peka bagi anak, dimana anak mulai sensitif untuk

menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.secara singkat

Bredekamp dan regrant menyimpulkan bahwa anak akan belajar dengan baik dan

bermakna bila anak merasa nyaman secara psikologis serta kebutuhan fisiknya

terpenuhi, anak mengkontruksi pengetahuannya, anak belajar melalui interaksi

sosia dengan orang lain, eksplorasi, pencarian, penggunaan, belajar melalui

bermain, unsur perbedaan anak diperhatikan (Bredekamp, 1997) .

Berdasarkan kenyaatan yang dihadapi generasi muda khususnya anak-anak

yang masih termasuk anak usia dini, mereka kurang mengenal bahkan tidak

mengetahui seni yang dimiliki terutama seni tari, karena pengaruh moderenisasi

yang telah menguasi pengetahuan anak semenjak dini.

Seorang ahli pendidikan anak, Brenner (1990:9) mengatakan “bahwa sebenarnya program pendidikan untuk anak usia dini itu ditunjukkan dalam

(16)

alat-5

alat, perlengkapan maupun permainan yang secara khusus dirancang sesuai

dengan ciri khas anak, selain itu juga ciri khas dalam penyelenggaraan pendidikan

anak usia dini adalah perlakuan guru terhadap siswa.

Melihat pendapat seorang ahli diatas, jika dikaitkan dengan motorik anak,

maka kita bisa mengimplementasikan permain kedalam gerak, yaitu anak di

stimulus oleh guru agar anak dapat menuangkan kreativitasnya kedalam gerak

melalui stimulus yang diberikan oleh guru.

Dalam penelitian ini peneliti menerapkan lagu Cublak-Cublak Suweng

sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam, karena lagu ini

sangat dekat dengann anak-anak, selain itu anak-anak bisa dikenalkan dengan lagu

tradisioanal daerah JAWA, lagu ini juga bisa menstimulus dan membawa anak

berimajinasi dalam dunia anak-anak mereka dengan ritme yang bervariasi.

Penerapan merupakan proses menerapkan, sedangkan para ahli berpendapat

penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal

lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan

suatu kelompokatau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya,

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010).

Dalam perkembangan anak usia dini imajinasi anak semasa ini sangat besar, maka berbagai gerak akan muncul bervariasi sesuai dengan apa yang ada dalam imajinasi anak, setelah anak berimajinasi maka anak akan mengumpulkan beragam gerak dari berbagai imajinasinya. Anak akan lebih suka bergerak jika anak menggerakan yang sesuai dengan apa yang menjadi daya khyalnya, dari sana peneliti akan mengarahkan anak untuk melakukan gerak dengan kreativitasnya. Yang nantinya kreativitas itu berguna untuk mengasah kemampuan motorik anak.

Lagu Cublak-Cublak Suweng dipilih sebagai pembelajaran dalam

menstimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam karena lagu ini

memiliki ritme yang bernuansa riang dan disukai oleh anak-anak dimana ritme

lagu ini tidak mendayu-dayu sehingga saat guru merangsang siswa untuk bergerak

dengan lagu Cublak-Cublak Suweng siswa mengikuti apa yang guru tugaskan.

Selain melihat dari ritme lagu Cublak-Cublak Suweng pemilihan materi

(17)

6

memiliki makna tentang kehidupan sosial. Hal ini dimaksudkan supaya anak tidak

hanya mempelajari gerakan tari dengan stimulus lagu Cublak-Cublak Suweng

tetapi anak mengetahui makna lagu tersebut yang dapat dikaitkan dengan

kehidupan sosial.

Dengan menggunakan lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus

kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam Kab. Sukabumi, maka anak akan

menggunakan daya iamjinasinya untuk berkreasi dalam kreativitas gerak yang

akan membantu mengasah daya motoriknya.

Berdasarkan latar belakang, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dan eksperimen di PAUD Babussalam, yakni untuk menerapkan konsep

pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti. Untuk memenuhi tugas akhir

skripsi, peneliti mengambil judul “LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM KAB. SUKABUMI” .

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian serta latar belakang masalah yang peneliti

paparkan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya:

1. Bagaimana proses pembelajaran lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus

kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam?

2. Bagaimana hasil pembelajaran lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus

kraetivitas gerak tari siswa PAUD Babussalam?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah dengan adanya lagu Cublak-Cublak

Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam

diharapkan anak lebih ekspresif dalam bergerak dan anak berani tampil di

(18)

7

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, diantaranya :

a. Peneliti dapat mendapatkan data tentang proses pembelajaran lagu

Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD

Babussalam.

b. peneliti dapat mendapatkan hasil pembelajaran lagu Cublak-Cublak Suweng

sebagai stimulus kraetivitas gerak tari siswa PAUD Babussalam.

D.Manfaat Penelitian

Melakukan penelitian ini peneliti berharap untuk memberikan kontribusi ,

dan semoga bermanfaat bagi:

1. Peneliti Pendidikan Seni

Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan wawasan yang luas serta

pengalaman baru dalam mendidik anak, terutama anak usia dini. Peneliti dapat

mempelajari dan mencoba untuk memecahkan masalah yang ada pada proses

pembelajaran serta materi yang akan diajarkan.

2. Bagi Pendidik Seni

Memberikan referensi pembelajaran seni khususnya pembelajaran seni tari

untuk diterapkan pada anak usia dini, sehingga mereka merasa pada dunianya.

3. Lembaga UPI

Dengan adanya penelitian ini diharpkan dapat menambah Litratur untuk

pengembangan model pembelajaran seni tari di PAUD, dan dapat menjadi

referensi bagi penelitian selanjutnya.

E.ASUMSI DAN HIPOTESIS Asumsi:

Yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah melalui LAGU

(19)

8

meningkatkan kreatifitas dan dapat mengolah gerak siswa terhadap pembelajaran

seni tari.

Hipotesis:

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, yang nanti akan terjawab melalui data yang empiris, prof. dr.

sugiyono (2011:96).

Jadi, Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Lagu Cublak-Cublak Suweng

dapat meningkatkan kreativitas siswa PAUD, maka siswa di PAUD Babussalam dapat meningkatkan kreativitas ”

F. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan saebagai atribut seseorang, atau obyek, yang

mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan

obyek yang lain (Hatchdan Farhady, 1981:60) .

Variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger,

1973:61) . diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,

status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain.

Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatan sebagi suatu

sifat yang diambil dari satu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder (1981:61),

menyatakan bahwa variabel adalah salah satu kualitas dimana peneliti mempelajri

dan menarik kesimpulannya sendiri.

Jadi berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Maka, jika dilihat dari pengerti variabel diatas dapat disimpulkan pada

penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah siswa siswi PAUD Babussalam

dimana yang menjadi penilainnya adalah tingkat kreativitas yang distimulus dari

(20)

9

G.Struktur Organisasi Penelitian

Pada struktur organisasi penulisan ini akan dijabarkan dalam sistematika

sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang pendahuluan yang di dalamnya terdapat uraian

pokok mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitan, varibel penelitain yaitu kontrak yang akan kita teliti, hipotesis

yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan

dalam penelitian atau submasalah yang diteliti metode penelitian dan

struktur organisasi penelitian skripsi. Latar belakang berisi uraian tentang

apa yang menjadi masalah penelitian yang berkaitan dengan judul, serta

alasan masalah itu perlu diteliti. Rumusan masalah berisis tentang masalah

ada, dalam bentuk pertanyaan peneliti. Tujuan peneliti pengungkapan dari

tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Manfaat penelitian ini

berisi uraian tentang manfaat hasil penelitian bagi peneliti dan yang

berkaitan dengan penelitin ini.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teoritis, pemaparan peneliti mengenai kajian

kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses

penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian, termasuk beberapa

komponen yaitu metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi

operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data

langkah-langkah dan analisis data.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan penjabaran semua dari hasil penelitian dan pembahasan

yang didalamnya membahas tentang data-data hasil penelitian dan analisis

hasil penelitian oleh peneliti. Diantaranya gambaran umum likasi penelitian,

(21)

10

Bab V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

terdiri dari sub judul Kesimpulan dan Saran yang menyajikan penafsiran

dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan jawaban daripada rumusan

masalah. Kemudian saran atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat

kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan,

kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

Selanjutnya yaitu Daftar Pustaka dimana daftar pustaka yang memuat semua

sumber tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, dan sumber internet).

Kemudiansetelah penulisan Daftar Pustaka terdapat lampiran-lampiran yang berisi

mengenai semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan

hasil-hasilnya menjadi suatu karya ilmiah. Dalam lampiran ini berupa surat-surat,

gambar-gambar hasil penelitian skripsi. Untuk yang terakhir yaitu Riwayat Hidup

Penulis yang berisi tentang biografi penulis secara singkat dan riwayat pendidikan

(22)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah di Jl. Pelabuhan II Km.9 Kab. Sukabumi Rt. 02 Rw 01 Kp. Kebonmanggu Desa Kebonmanggu Kec. Gunungguruh Kab. Sukabumi, tepatnya di PAUD Babussalam. PAUD Babussalam memiliki program pembelajaran yang bertujuan untuk membantu anak didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang meliputi moral, social, agama, kognitif, afektif, motorik, bahasa dan kemandirian untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih lanjut.

2. Populasi

Populasi adalah semua elemen yang ada didalam penelitian diungkapkan oleh

Arikunto (1999:15), jadi populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa yang

ada di PAUD Babussalam Kab.Sukabumi kelas A usia 2 tahun 7 orang, kelas B usia

3-4 tahun 6 orang dan kelas C 5-6 tahun 8 orang. Sehingga jumlah keseluruhan siswa

di PAUD Babussalam dari kelas A, B dan C berjumlah 21 siswa.

3. Sampel penelitian

Sampel adalah subset dari bagian populasi, dari itu maka peneliti mengambil sampel

yaitu dari keseluruhan anak yang ada di PAUD Babussalam Kab.Sukabumi yaitu

berjumlah 6 orang.

Peneliti mengambil sampel dikelas B yang berjumlahakan 6 orang, karena dikelas ini

adalah kelas yang menurut peneliti tepat untuk dijadikan sampel dilihat dari

tingkatannya, yaitu usia siswa di kelas B kisaran 4-5 tahun dimana merupakan usia

perkembangan dari segi kognitif, afektif dan motoric sudah terlihat tingkat

(23)

31

dan mudah diarahkan, serta sangat aktif. Adapun daftar siswa kelas B PAUD

Babussalam Kab. Sukabumi adalah sebagai berkut:

Tabel 3. 1

Daftar Siswa Kelas B PAUB Babussalam Kab. Sukabumi Tahun 2013/2014

No Nama Siswa Jenis Kelamin Usia

1 Rangga Laki-laki 5 Tahun 1 Bulan

2 Marsya Ghalibah Perempuan 4 Tahun 6 Bulan

3 Resha Nur A Perempuan 4 Tahun 5 Bulan

4 Andhiti Puspa Wardhani Perempuan 4 Tahun 10 Bulan

5 Rasya A Laki-laki 4 Tahun 11 Bulan

6 Syifa Perempuan 5 Tahun

B.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah konsep, yaitu lagu cublak-cublak suweng sebagai stimulus kreativitas siswa paud babussalam kab. Sukabumi sebagai bahan pembelajaran yang ditujukan agar dapat membangun kreativitas anak PAUD Babussalam melalui stimulus. Penerapan tersebut diterapkan saat trerjadinya proses belajr pembelajaran melalui kegiatan pembelajran praktik gerak seni tari dengan menerapkan stimulus audio lagu cublak-cublak suweng, serta dipadukan stimulus permainan jaman dulu yang bercerita tentang kehidupan sosial, yang didalam lagu cublka-cublak suweng banyak sekali pesan sosial.

(24)

32

Dengan menggunakan metode quasi eksperimen keberhasilan dan keefektifan metode pembelajaran yang diterapkan dapat dilihat dari perbedaan nilai tes sebelum diberi perlakuan (pre test) dan setelah diberi perlakuan (post test) (Sugiyono, 2009:114) .

O1 X O2

Keterangan: O1 adalah pre test pada kelas eksperimen

X adalah treatment

O2 adalah post test pada kelas eksperimen

Peneliti dalam mengerjakan penelitiannya menggunakan desain seperti yang

diatas yaitu “one group pre-test and post-test design” .

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Quasi Experiment one-group pre test and post test design

X adalah treatment atau perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya

dalam eksperimen. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan

model pembelajaran. O1 dalam penelitian ini adalah observasi awal dengan tes

perbuatan yang dilakukan sebelum perlakuan diberikan, sedangkan O2 nya adalah

observasi terakhir dengan tes perbuatan yang dilakukan setelah perlakuan diberikan.

Pengaruh perlakuan X dalam penelitian ini dapat diketahui dengan membandingkan

antara hasil O1 dan O2 dalam situasi yang sulit terkontrol.

O

1

Pre-test

O

2

(25)

33

Praktek pendidikan dengan para siswa di kelas/ruangan dalam situasi interaksi

antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, pengontrolan yang

ketat sulit dilakukan. Sudjana (2004:43) menyatakan bahwa:

Situasi kelas sebagai tempat mengkondisi perlakuan tidak memungkinkan pengontrolan yang demikian ketat seperti dikehendaki dalam eksperimen sejati. Oleh sebab itu perlu dicari atau dilakukan desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada (situasional) desain tersebut adalah desain eksperimen semu (quasi eksperimental).

Treatment yang digunakan pada sampel menggunakan one shot desain (desain

sekali “tembak). Yang artinya treatment yang digunakan dalam sampel hanya satu

kali pertemuan untuk setiap langkah kegiatan pembelajaran. Dengan demikian dari

lima langkah kegiatan tersususun model pembelajaran materi lagu Cublak-Cublak

Suweng terjadi lima kali treatment yang dilakukan.

C.Metode Penelitian

Kegiatan penelitian ini adalah merupakan penerapan sebuah konsep, yaitu

model pembelajaran seni tari yang ditujukan agar dapat membangun dan

menumbuhkan kreativitas anak usia dini PAUD BABUSSALAM. Konsep model

tersebut dilaksanakan dalam proses belajar mengajar melalui kegiatan pembelajaran

praktek seni tari dengan memanfaatkan rangsangan (stimulus) tujuannya supaya anak

bisa mengolah kreativitasnya.

Dalam suatu penelitian diperlukan metode atau pendekatan yang berguna untuk

memecahkan suatu permasalahan yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat turut

menentukan keberhasilan suatu penelitian, karena dalam metode penelitian dapat

terlihat jelas mengnai tahapan-tahapan pelaksanaan, serta arah dan tujuan dari

penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam rangka

(26)

34

Sugiyono (2011:2) bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dari pernyataan di atas, pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan

adalah metode eksperimen. Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah quasi eksperimental (eksperimen semu), sebab sampel yang digunakan

merupakan sampel yang hanya diberikan pada satu treatment tertentu dan tidak ada

sampel perbandingan (pengontrol) atau disebut juga dengan one-group eksperiment.

D.Definisi Operasional

Selanjutnya peneliti mendeskripsikan secara operasional dari variabel-variabel

penelitian, tujuan dari definisi operasional ialah agar pembaca tidak salah

menafsirkan konsep variabel yang berkaitan dengan judul kajian yang dilakukan oleh

peneliti.

Siswa yaitu peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar di sekolah

maupun di lingkungan keluarganya sendiri, merupakan individu penentu terjadinya

atau tidak terjadinya dari proses belajar mengajar, dalam hal ini adalah keseluruhan

siswa kelas B di PAUD Babussalam.

Seni tari tradisi merupakan sebuah karya cipta yang indah dalam bentuk

kesenian tarian tradisional kebudayaan Indonesia.Materi merupakan isi dari bahan

ajar pembelajaran tari, yang akan diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran, yaitu lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai Stimulus Kreativitas Gerak

Tari Siswa PAUD Babussalam Kab.Sukabumi.

Lagu Cublak-Cublak Suweng berasal dari Jawa Timur, lagu ini asalnya

digunakan sebagai dolanan anak, yang mempunyai makna nilai-nilai dalam

kehidupan. Berangkat dari nilai kehidupan itu maka peneliti mencoba menerapkan

(27)

35

Adapun maksud definisi operasional dalam penelitian ini adalah perlakuan

kegiatan pembelajaran materi pembelajaran ini, terhadap anak usia dini (siswa PAUD

Babussalam) dengan tujuan menerapkan rasa suka, tertarik, dan senang sejak dini

terhadap seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia

E.Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupupn sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Untuk mendapatkan hasil dari instrument penelitian ini

dibutuhkan langkah-langkah terhadap permasalahan yang diajukan, yaitu intrumen yang dapat menun jang dalam penelitian:

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang responden lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil, teknuk wawncara ini biasanya dilakukan oleh

peneliti kepada objek yang akan diteliti.

2. Observasi

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan phisikologis.

Teknik pengumpilan data dengan observasi digunakan apabila peneliti berkenaan

dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar.

3. Studi Dokumentasi

Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007), mengungkapkan

bahwa dokumen adalah suatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai

bukti atau keterangan seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian atau yang

(28)

36

keterangan ( seperti kutipan-kutipan dari surat kabar atau bukti gambar). Pada

penelitian kali ini studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan dokumen

kegiatan-kegiatan ataupun peristiwa yang menunjang untuk penelitian, adapun data

dokumentasi yang digunakan yaitu foto, dan nilai-nilai anak secara garis besar.

Untuk pedoman observasi itu sendiri mempunyai dua langkah dalam penelitian

yaitu:

(a)Pra penelitian

Pra penelitian ini adalah kegiatan peneliti untuk mengumpulkan dan atau informasi

dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti, untuk

mengetahui tentang model atau cara pengajaran pembelajaran yang di gunakan

oleh pengajar dalam bidang seni terutama seni tari, hal ini bisa kita lakukan

dengan cara wawancara dengan kepala sekolah, ataupun gutu yang bersangkutan.

(b)Pelaksanaan penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan pedoman observasi untuk mengetahui

sejauh mana kreativitas anak dan perkembangan anak selama mengikuti

pembelajaran seni tari dengan menggunakan stimulus lagu Cublak-cublak suweng

yang meliputi tiga aspek yaitu, psikomotor, afktif dan kognitif. Dibawah adalah

tabel indikator penelitian yang akan diamati:

Tabel 3.2 Indikator Penelitian

Anak kreatif Anak kurang kreatif

Psikomotor:

Anak mampu untuk berkretivitas

yaitu anak mampu membuat dua

gerakan yang distimulus dari

permainan anak yang mempunyai

Psikomotor:

Anak cenderung tidak mampu

berkreativitas dalam bergerak yang

distimulus dari lagu yang ada dalam

(29)

37

iringan lagu dengan arahan guru

sampai anak berani memperagakan

di depan kelas.

Afektif:

dalam proses pembelajaran anak

berani untuk berargumen ataupun

untuk merespon tugas dari guru

ataupun perintah dari guru.

Afektif:

anak kurang berani dalam proses

pembelajaran yang diperintahkan oleh

guru.

Kognitif:

Aktif dalam menjawab pertanyaan

yang dilontarkan dari guru dan

mampu menstimulus perintah dari

guru. (peneliaan dilakukan untuk

menilai pemahaman siswa dalam

bentuk pertanyaan yang

bersangkutan dengan materi

pembelajaran yang diajarkan) .

Kognitif:

Anak kurang aktif dalam menjawab

pertanyaan yang dilontarkan dari guru

dan kurang bisa menerima respon

stimulus.

Agar peneliti mudah dalam penilaian proses menganilisis data terhadap

aspek-aspek tersebut menggunakan nilai kuantitatif sebagai berikut:

A= 4 (baik) anak aktif dan kreatif serta menguasi aspek psikomotor, afektif dan

kognitif secara baik selama pembelajaran berlangsung (siswa mampu membuat dua

gerakan).

B= 3 (cukup) anak cukup aktif dan berkreatif dalam ketiga aspek selama proses

(30)

38

C= 2 (kurang) anak kurang aktif dalam ketiga aspek dalam penilaian selama proses

pembelejaran berlangsung (siswa sama sekali tidak bisa bergerak dengan atau tidak

adanya factor yang mendukung siswa tidak bergerak).

Untuk mendapatkan bobot nilai kita harus melakukan pengelolaan data dengan

cara:

A=baik dengan bobot nilai 4

B=cukup dengan bobot nilai 3

C=kurang dengan bobot nilai 2

Dalam kripsi SEnny H oktaviani, 2011 nilai rata-rata siswa menurut Nana

Sudjana (1989:125) menyatakan bahwa “nilai rata-rata siswa dapat dapat diperoleh

dengan cara membagi jumlai nilai siswa” . pernyataan tersebut merupakan

perhitungan untuk mencari nilai rata-rata siswa dikelas.

Perhitungan presentasi (%) berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa:

F. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pegupulan data dengan melakukan kegiatan

Tanya jawab. Tujuan peneliti menggunakan teknik pengumplan data dengan

wawncara yaitu peneliti ingin mengetahui lebih dalam data yang berkaian dengan

pembelajaran yang berlangsung di PAUD Babussalam. Adapun yang dilibatkan

dalam responden adalah kepala PAUD Babussalam,

(31)

39

Setelah penggumpulan data dengan wawancara diharapkan data yang dikumpulkan

dari hasil wawancara ini dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan

permasalahan pembelajran seni tari, model pembelajaran, minat siswa dalam

pembelajaran seni tari, sarana dan prasarana yang tersedia di PAUD.

Adapun peneliti mewawancarai narasumber yaitu: Hj. Siti Fatimah sebagai kepala

PAUD Babussalam saat diwawancarai di kediamannya, beliau mengemukakan

persoalan yang dihadapi di PAUD Babussalam. Di PAUD Babussalam terdiri dari 3

kelas A, B dan C yang berjumlah 21 orang anak.

Beliau berkata, bahwa pendidikan anak usia dini adalah sebagai pendidikan

prasekolah yang bisa membantu anak dalam perkembangannya.

Di PAUD ini siswa diajarkan bnyak hal, seperti arena permainan pembelajaran,

berdoa, mengaji iqro, mengenalkan huruf hijaiyyah dan masih banyak kegiatan

lainnya.

Namun yang disayangkan dalam kegiatan pembelajaran PAUD ini adalah anak

kurang mengenal gerak, hal ini diungkapkan oleh kepala sekolah, karena tidak adanya

tenaga pengajar yang berpotensi dalam bidang kesenian.

Narasumber selanjutnya adalah seorang guru PAUD Babussalam yaitu Es-Es

Sukaesih, kai ini peneliti mencoba mewawancarai narasumber setelah pembelajaran

selesai di PAUD Babussalam. Peneliti menanyakan langsung tentang minat dan

kemampuan anak untuk bergerak, lalu beliau menjawab bahwa minat anak untuk

bergerak sangat besar, namun terhalang oleh kemampuan pengajar yang tidak

berpotensi dan kadang bingung untuk anak bisa tertarik pada bergerak, hal iini

dikarenakan pengajar di PAUD Babussalam tidak pernah percaya diri untuk membuat

anak bergerak, karena dari gurunya sendiri tidak paham cara mendorong anak agar

bergerak.

b. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila

(32)

40

wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak

terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi yang dilakukan peneliti salah satu tujuannya adalah memusatkan terhadap

hal yang berhubungan dengan minat anak, pembelajaran, tenaga pendidik, saran dan

prasarana ataupun metode yang digunakan didalam proses pembelajaran.

Ada dua observasi yang peneliti gunakan yaitu:

1) Observasi berperan serta

Dalam observasi ini peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan, maka secara langsung penelitipun

harus ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka

dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih

lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang

nampak.

Dalam observasi berperanserta ini peneliti mengamati anak dan mencoba memasuki

dunia yang mereka inginkan, ha ini dilakukan peneliti untuk menarik minat anak

supaya tertarik untuk bergerak.

Peneliti bermula dengan mendekati siswa, kemudian mengajak mereka diskusi

tentang apa yang mereka ketahui tentang permaianan anak-anak dan lagu anak-anak

sampai gerakan-gerakan sederhana yang biasa mereka lakuakan. Setelah tu peneliti

merancang kegiatan untuk pembelajaran selanjutnya.

2) Observasi terstruktur

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang

apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur

(33)

41

diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian

yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.

Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai

pedoman untuk melakukan observasi. Misalnya peneliti akan melakukan pengukuran

terhadap pembelajaran di PAUD , maka peneliti dapat menilai atau terlibat langsung

dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan instrument yang digunakan untuk

mengukur pembelajaran tersebut.

c. Test

Salah satu cara untuk meendapatkan hasil jawaban dari sampel adalah dengan test,

baik secara lisan, tulisan maupun perlakuan, adapun macam test yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1) Pre-tes adalah tes yang diberikan pada sampel sebelum pembelajaran dimulai

dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai pelajaran.

Tes ini dilakukan saat siswa akan memasuki isi dari pembelajaran dengan maksud

ingin mengetahui kenapa siswa mengetahui pembelajartan yang akan diberikan.

2) Post-tes adalah test yang dilakukan di akhir setiap pembelajan yang mempunyai

tujuan untuk mengetahui sejauh mana anak menangkap pembelajaran yang diberikan

guru. Tes ini melihat bagaimana anak melakukan kreativitasnya dalam bergerak

dengan ekplorasi sendirnya.

d. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi biasanya dipakai saat penelitian untuk mengarsipkan data-data

dalam terjadinya proses pembelajaran baik berupa tulisan atau gambar, pada

penelitian ini peneliti melakukan studi dokumentasi dengan mengumpulkan data

gambar yang diambil pada proses pembelajaran serta menyertakan data yang

(34)

42

G.Langkah-langkah Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dalam penelitian maka penulis menyusun

langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut:

1) Pra lapangan, peneliti menyusun rencana atau kerangka yang berhubungan dengan

apa yang akan diteliti saat dilapangan.

2) Pelaksanaan, dalam ha ini peneliti langsung kelaangan untuk nencari apa yang

akan peneliti teliti sesuai dengan rancangan yang sudah disusun.

3) Analisis data, konsep dasar analisis data dan menemukan tema serta merumuskan

dan melakukan analisis.

4) Mencari sumber, baik yang diperoleh dari nara sumber maupun sumber literatur.

5) Menyusun proposal penelitian,

6) Seminar proposal setelah melakikan bimbingan melalui dosem pembimbing.

7) Penyusunan laporan hasil akhir dari penelitian yag disusun secara sistematis dalam

bentuk karya ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.

H.Analisis Data

Dalam pengumpulan data peneliti yang dilakukan secara intensif yaitu berada di

sekolah sejak bulan Agustus 2013, melalui observasi dan wawancara terhadap kepala

sekolah PAUD Babussalam dan guru (pengajar) diperoleh data tentang lokasi

penelitian, personil sekolah, keadaan siswa, sarana dan prasarana yang tersedia di

PAUD Babussalam.Berdasarkan dari data yang diperoleh, langkah selanjutnya adalah

mengelola data-data untuk menjawab seluruh permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini. Pemaparan data mengenai minat siswa diperoleh dari data kuantitatif

yang akan didapatkan dalam perhitungan pre-test/survei awal dan post-test.

1. Perhitungan persentase (%) berdasarkan jumlah skor yang didapat siswa

% =

(35)

43

2. Menafsirkan dan menganalisis keseluruhan hasil dari data yang diperoleh

(36)

98

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa stimulus kreativitas siswa melalui lagu Cublak-Cublak Suweng pada

pembelajaran seni tari di PAUD Babussalam mampu meningkatkan kreativitas

siswa. Pembelajaran seni tari tidak hanya membina aspek psikomotorik saja,

namun pembelajaran seni tari membina aspek koognitif dan afektif siswa PAUD

Babussalam.

Pengalaman siswa untuk bergerak benar-benar baru pertama kali di

dapatkan melalui kegiatan kreatif, dengan cara siswa mengeksplorasi,

mengkombinasikan gerakan menurut imajinasi dan stimulus yang diberikan

sampai siswa dapat mengkombinasikannya dengan musik lagu Cublak-Cublak

Suweng.

Guru mengimplementasikan langsung pada siswa dengan pembelajaran

yang berbentuk praktik kreatif. Hal ini adalah salah satu upaya mengembangkan

kreatifitas siswa ,tingkat perkembangan anak dapat kita ketahui dengan cara guru

memberikan tes yaitu post-tes dan pre-test.

Pembelajaran dan materi untuk siswa sangat berpengaruh pada tingkat

keberhasilan yang harus di capai siswa, maka dalam hal ini seorang guru harus

bisa memilih bahan ajar yang tepat untuk siswa. Pembelajaran pembinaan

kreativitas siswa dalam menstimuslus kreativitas siswa melalui lagu

Cublak-Cublak Suweng yang menggunakan pendekatan praktik kreatif, merupakan salah

satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kreativitas siswa, adapun

analisis tentang kreativitas siswa PAUD Babussalam yang diperoleh dari hasil

pre-test adalah 33,3% setelah melakukan penerapan pembelajaran lagu

Cublak-Cublak Suweng untuk menstimulus kreativitas siswa PAUD maka hasilnya

(37)

99

Implementasi pembelajaran tari melalui lagu Cublak-Cublak Suweng

menggunakan metode kreatif, merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk

menumbuhkan minat siswa terhadap seni tari. Penguji secara pre-test dan post-test

menunjukan bahwa minat terhadap pembelajaran seni tari terbukti signifikan

meningkat dalam persentase sebesar 83,3% Ttes sebesar 33,64 dikonsultasikan

dengan lampiran tabel 2 ekor (Ttab 0,05) menyatakan bahwa Ttab < Ttes , hal ini

berarti hipotesis dapat diterima.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh siswa PAUD Babussalam, maka

lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas siswa PAUD

Babussalam Kab.Sukabumi pada pembelajaran seni tari dalam upaya

meningkatkan kreativitas siswa sangatlah tepat dilakukan di PAUD Babussalam.

B.Rekomendasi

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, kegiatan peneliti yang

dilakukan di PAUD Babussalam tentang lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai

stimulus krativitas gerak siswa di PAUD Babussalam Kab.Sukabumi pada

pembelajaran seni tari dalam upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa, peneliti

berharap bisa memberikan implikasi bagi pengembangan pendidikan senitari

khususnya PAUD.

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi jurusan seni tari dan

dapat menjadi bahan referensi untuk mahasiswa yang mengajar di PAUD. Dalam

penelitian lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak siswa

PAUD Babussalam pada pembelajaran seni tari ini dapat memberikan informasi,

memotifasi, memberikan pengalaman untuk guru dalam hal perhatian terhadap

kebudayaan dan kesenian khususnya melalui pembelajaran seni di PAUD.

Selain itu juga peneliti memperoleh pengalaman yang berharga dan sangat

bermakna, peneliti merasa pembelajaran ini sangat tepat dan dapat peneliti lihat

langsung perkembangan dari siswa yang sama sekali belum pernah belajar seni ini

terutama seni tari. Dengan adanya penelitian ini, berharap dapat memberikan

wawasan yang luas serta pengalaman baru dalam mendidik anak, terutama anak

(38)

100

yang ada pada proses pembelajaran serta materi yang akan diajarkan. Memberikan

referensi pembelajaran seni khususnya pembelajaran seni tari untuk diterapkan

pada anak usia dini, sehingga mereka merasa pada dunianya. Dengan adanya

penelitian ini diharapkan dapat menambah Literatur untuk pengembangan model

pembelajaran seni tari di PAUD, dan dapat menjadi referensi bagi penelitian

(39)

101

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Bustomi Yazid. (2012). Panduan Lengkap PAUD Melejitkan Potensi Anak: Citra

Publishing.

Lestai Sri. (2012) . Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD. Jakarta: Platinum.

Eliyawati, C. et el. (2005) . Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk

Anak Usia Dini. Jakarta: departemen Pendidikan Nasional Direktorat

jenderal Pendidikan Tinggi.

Siregar, S. M.M. (2010) . Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali

Pers.

Munandar Utami. S.C. (2002) . Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Susilana, R. et el. (2006) . Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: TIM

Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Universitas

Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. Dr. (2011) . Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. bandung: ALFABETA.

Anwar. (2002) . Dasar-dasar statistik. Bandung: ALFABETA.

Senny. (2011) . Penerapan Lagu Bintang Kejora Karya A.T Mahmud Pada

Pembelajaran Seni Tari Sebagai Upaya utuk Meningkatkan Kreativitas

Anak Ddi TK Andhika Cileunyi Bandung. Skripsi Sarjana pada FPBS

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Yusi. (2013) . Menumbuhkan Minat Siswa Terhadap Seni Tari Daerah Setempat)

(40)

102

Sudarwan. (2010) . Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA.

Yamin, M. et el. (2013) . panduan PAUD Anak Usia Dini. Jakarta: RFERENSI.

Internet:

http://bidanku. com/tahapan-perkembangan

http://www. infodokterku.com

http://konsep perkembangan usia dini.com

www. Kamus besar Bahasa Indonesia. com

Gambar

Gambar 17 Foto siswa sedang bernyanyi lagu cublak-cublak suweng ............  133
Grafik 4.1 Hasilpre-testkelas B Siswa PAUD Babussalam
Tabel 3. 1
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

برىت اب ؽفذ ـم نقتٖيو بقِشأ ػإ بقِشأ ـمو ـؾ ػإ ـؾ ـم ٚٓٔؾ ها)بقَِفا فظاش ػإ حٚترتو سقٍْفا فف. ؿيرُفا هدفقم. ،ادوـقظأ كروـبدا هدفقم

mempermudah akses permodalan tidak hanya dari Bank, tapi juga non bank seperti melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM).  Pemerintah Kota Jambi perlu melakukan

Hasil analisis data gambaran interaksi sosial dan wujud budaya dalam novel Kalamata karya Ni Made Purnamasari memuat tentang kehidupan sosial budaya masyarakat Bali yang

decemberi kihirdetése óta az első magas szintű találkozó volt a NATO, illetve a Varsói Szerződés egyik tagállamának a képviselői között – mindkét fél kifejezésre

Rata-rata rasio belanja bantuan sosial terhadap total belanja daerah dalam APBD 2014 pada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota se-provinsi adalah sebesar 0,87% dari

Correlation analysis was used to evaluate the relationship effects of time and depth with physicochemical characteristic (CNHO analysis, C/N ratio, solid analysis,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat- Nya sehingga dengan usaha yang maksimal akhirnya dapat dilaksanakan penelitian serta

Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk di ketahui dan agar dilaksanakan sebagaimana mestinya.. Apabila surat keputusan ini terdapat kekeliruan