LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM
Kab.SUKABUMI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Jurusan Pendidikan Seni Tari
Oleh:
Risti Amaliya 0900094
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG
SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS
GERAK TARI SISWA PAUD
BABUSSALAM Kab.SUKABUMI
Oleh Risti Amaliya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Risti Amaiya 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
Risti Amaliya 0900094
LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM
KAB. SUKABUMI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Trianti Nugraheni, M.Si NIP. 197303161997022001
Pembimbing II
Heni Komalasari, S.Pd., M.Pd NIP. 197109152001122001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
ABSTRAK
Skripsi dengan judul Lagu Cublak-Cublak Suweng Sebagai Stimulus Kreativitas Siswa PAUD Babussalam Kab. Sukabumi merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis untuk menggambarkan proses pembelajaran seni tari dalam meningkatkan kretivitas anak melalui stimulus yang diberikan pada pembelajaran seni tari. Hal ini dimaksudkan supaya anak tidak hanya mempelajari gerakan tari dengan stimulus lagu Cublak-Cublak Suweng tetapi anak mengetahui makna lagu tersebut yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sosial. Tujuan penelitian ini adalah dengan adanya lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam diharapkan anak lebih ekspresif dalam bergerak dan anak berani tampil di depan umum, selain itu juga tujuan penelitian ini untuk memperoleh data mengenai diagnosis stimulus kreatifitas terhadap seni tari, dalam penelitian ini peneliti terlibat langsung dalam penelitian atau yang disebut observer partisipan, dalam proses pembelajaran seni tari peneliti menerapkan cara praktik langsung pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu). Dengan tujuan untuk mengetahui kreativitas siswa terhadap materi tari pembelajaran yang disampaikan. Model eksperimen menggunakan pola one group pre-test dan
post-test. Sample yang digunakan adalah siswa/siswi Kelompok Beemain PAUD
ABSTRACT
Thesis with the title song Cublak - Cublak Suweng For Student Creativity
Stimulus PAUD Babussalam Kab . Sukabumi is one of scientific papers written to
describe the process of learning the art of dance in improving child kretivitas
through the stimulus given to learning the art of dance . This meant that children
do not just learn dance moves to the song stimulus Cublak - Cublak Suweng but
children know the meaning of the song that can be associated with social life . The
purpose of this study is the presence of track - Cublak Cublak Suweng as stimulus
creativity dance Babussalam early childhood students are expected to be more
expressive in moving children and children dare to appear in public , but it is also
the purpose of this study was to obtain data on the diagnosis stimulus creativity in
the art of dance , in this study the researchers involved in the study called the
observer or participant , in the process of learning the art of dance researchers
applied directly to the students how to practice . The method used in this study is
a quasi -experiment method ( quasi-experimental ) . With the aim to determine the
creativity of dance students learning the material submitted . Experimental model
using a pattern one group pre - test and post - test . Sample used is the student /
student group Babussalam Playing PAUD class B , by reason of early childhood
at the level of 4-5 years there love to play , imagination , active , level of cognitive
development , and psychomotor afeftif . Analysis of the data obtained in this
study in the form of quantitative data that comes with exposure to qualitative data
. The results showed the students' reactions to learning songs Cublak - Cublak
Suweng as Stimulus Student Creativity Motion PAUD Babausslam Kab .
Sukabumi increased . This is evident from the results of the collection and
analysis of data obtained through observation . The analysis of data on student
creativity PAUD Babussalam obtained from the pre-test was 33.3 % to 83.3 % .
The conclusion is in the application of this learning model can be implemented by
early childhood teachers Babussalam on dance lessons with the aim to stimulate
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Asumsi dan Hipotesis ... 7
F. Variabel Penelitian ... 8
G. Struktur Organisani Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Konsep Perkembangan Siswa Usia Dini ... 11
B. Pembelajaran seni Tari ... 14
C. Lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai Stimulus Kreativitas Siswa PAUD Babussalam Kab. Sukabumi ... 17
D. Stimulus Melalui Pembelajaran Seni Tari ... 19
E. Kreativitas Melalui Pembelajaran Pendidikan seni Tari di PAUD ... 22
F. Konsep Pembelajaran Seni Tari di PAUD Babusalam ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Lokasi, Populasi dan sampel Penelitian ... 30
B. Desain Penelitian ... 31
C. Metode Penelitian... 33
D. Definisi Operasional... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ... 38
G. Langkah-langkah Penelitian ... 42
H. Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Profil PAUD Babussalam Kab. Sukabumi ... 44
B. Hasil Penelitian Sebelum Lagu Cublak-Cublak Suweng diterapkan Pada Pembelajaran Seni Tari ... 40
C. Proses Pembelajaran Lagu Cublak-Cublak Suweng Sebagai Stimulus Kreativitas Gerak Tari Siswa PAUD Babaussalam ... 42
a. Tahapan Persiapan ... 54
b. Tahap Pelaksanaan ... 54
D. Hasil Pembelajaran Lagu Cublak-Cublak suweng Sebagai Stimulus Kreativitas Gerak Tari Siswa PAUD Babussalam .. 86
E. Pembahasan ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 98
A. Kesimpulan ... 98
B. Rekomendasi ... 99
DAFTAR PUSTAKA ... 101
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.DaftarSiswaKelas B PAUD BabussalamKab.Sukabumi
Tahun 2013/2014 ... 3
Tabel 3.2.IndikatorPenelitian ... 36
Tabel 4.1.JadwalPembelajaran PAUD Babussalamkab.Sukabumi... 44
Tabel 4.2. Data KarakteristikSiswaKelas B PAUD Babussalam Kab.Sukabumi ... 45
Tabel 4.3.KriteriaPenilaian ... 49
Tabel 4.4.Data HasilPre-test PAUD BabussalamKab.Sukabumi ... 51
Tabel 4.5.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuan 1 ... 55
Tabel 4.6.HasilPembelajaranPertemuan 1 ... 58
Tabel 4.7.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuankedua ... 59
Tabel 4.8.HasilPembelajaranPertemuan ke-2 ... 63
Tabel 4.9.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuankeTiga ... 64
Tabel 4.10.HasilPembelajaranPertemuanke 3... 69
Tabel 4.11.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuankeEmpat ... 71
Tabel 4.12.HasilPembelajaranPertemuanke 4... 77
Tabel 4.13.KegiatanBelajarMengajarPadaPertemuanke 5 ... 78
Tabel 4.14.HasilPembelajaranPertemuanke 5... 83
Tabel 4.15.PenilaianAspekPsikomotorLaguCublak-CublakSuweng Sebagai Stimulus KreativitasGerakSiswa ... 86
Tabel 4.16.PenilaianAspekKoognitifKeaktifan ... 90
Tabel 4.17.PenilaianAspekAfektifBerdasarkanKeberanianSiswa ... 92
Tabel 4.18.Nilai Rata-Rata SiswaKelas B PAUD Babussalamkab.Sukabumi dariPertemuan 1-5 ... 94
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1Rancangan Penelitian ... 32
Gambar 4.1 Bagian dari ruang UKS PAUD ... 46
Gambar 4.2 Bagian dari ruang belajar PAUD ... 46
Gambar 4.3 Foto siswa sedang bermain oray-orayan ... 47
Gambar 4.4 Foto siswa sedang bermain congklak ... 48
Gambar 4.5 Foto bergerak secara spontan ... 58
Gambar 4.6 Foto salah satu gerak bebas yang digerakan oleh siswa, seolah mencari ilmu ... 62
Gambar 4.7 Foto siswa mengolah tangan ... 69
Gambar 4.8 Foto variasi gerak pinggul sedang memperolokan para gudhel 76
Gambar 4.9 Foto demonstrasi kelompok satu diiringi dengan lagu Cublak-Cublak Suweng ... 82
Gambar 4.10 Foto demonstrasi gerakan kelompok dua dengan diiringi lagu Cublak-Cublak Suweng ... 83
Gambar 1 Foto ruang UKS PAUD Babussalam ... 126
Gambar 2 Foto tampak luar ruangan belajar PAUD ... 126
Gambar 3 Foto anak sedang mencuci tangan ... 127
Gambar 4 Foto arena bermain siswa ... 127
Gambar 5 Foto peneliti sedang melakukan pembelajaran ... 128
Gambar 6 Foto peneliti sedang memeragakan mulut gudhel ... 128
Gambar 7 Foto bagian dari ruang belajar ... 129
Gambar 8 Foto siswa sedang melaksanakan pembelajaran diluar kelas ... 129
Gambar 11 Foto peneliti sedang berada dikdiaman kepala sekolah PAUD
Babussalam ketika melakukan wawancara ... 130
Gambar 12 Foto peneliti sedang berada dikdiaman kepala sekolah PAUD Babussalam ketika melakukan wawancara ... 131
Gambar 13 Foto visi dan misi ... 131
Gambar 14 Foto siswa sedang bermain oray-orayan ... 132
Gambar 15 Foto siswa sed berngmain cabut hui ... 132
Gambar 16 Foto siswa sedang bermain congklak ... 133
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK
Bagan 2.1 Proses kreatif ... 22
Bagan 2.2 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan I ... 25
Bagan 2.3 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan II ... 26 ‘
Bagan 2.4 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan III ... 27
Bagan 2.5 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan IV ... 28
Bagan 2.6 Konseppembelajarandalampenelitianpertemuan VI ... 29
Grafik 4.1 Hasilpre-testkelas B Siswa PAUD Babussalam Kab.Sukabumi ... 52
Grafik 4.2 Perkembangankeberhasilansiswaselama proses belajarmengajar padapertemuanke 1 sampaike 5 ... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan prasekolah sebelum
jenjang pendidikan dasar, upaya ini dilakukan untuk membina anak dari usia nol
bulan sampai enam tahun. Upaya ini dilakukan untuk merangsang anak dalam
perkembangan rohani dan jasmani, rangsangan dalam bersosialisasi supaya anak
siap menghadapi tahap pendidikan selanjutnya yang diselenggarakan pada jalur
formal dan nonformal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, sesuai dengan keunikan dan
tahapan perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Peraturan Pemerintahan
Republik Indonesia, Nomor: 27 Tahun 1990, tentang Pendidikan Prasekolah, Bab
I, Pasal 1, butir (1) (2013:15)
Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah.
Anak adalah makhluk sosial seperti orang dewasa, anak membutuhkan
orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya. Karena anak
terlahir dengan kelemahan, sehingga tanpa orang lain anak tidak dapat mencapai
taraf kemanusian yang normal. Menurut Jhon Locke (dalam Gunarsa, 1986) .
Anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Pengertian anak juga mencakup masa anak itu exist, hal ini untuk
menghindari keracunan mengenai pengertian anak dalam hubungannya dengan
orang tua dan pengertian anak itu sendiri setelah menjadi orang tua. Kasiram
2
Anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan yang mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri, yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan.
Untuk membantu anak dalam fase-fase perkembangannya, sebagai orang tua
kita harus memperhatikan apa yang harus anak dapatkan untuk menempuh
fase-fase tersebut. Salah satunya adalah dengan mendidik dan membantu anak dalam
perkembangan fase tersebut. Khususnya dalam hal pendidikan orang tua harus
memperhatikan anak supaya anak mendapatkan pendidikan, dengan alasan anak
adalah generasai muda penerus bangsa sehingga anak perlu pembinaan sejak dini.
Untuk membangun karakteristik adan pribadi anak maka orang tua perlu
memberikan pendidikan melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dengan kata lain pendidikan itu merupakan interaksi individu dengan
lingkungannya, baik secara formal di sekolah, maupun non formal di luar sekolah.
Masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan untuk saat ini adalah
generasi penerus yang kurang bahkan tidak tahu tentang identitas bangsa sendiri,
seperti kesenian tradisional, permainan tradisional, lagu tradisional, hal tersebut
disebabkan oleh kurang diperkenalkannya materi kesenian tradisional yang
mendalam, serta faktor modernisasi kebudayaan asing. Menumbuhkan dan
mengembangkan minat anak diusia prasekolah menjadi pemicu pemikiran utama
bagi peneliti dalam penerapan sebuah model pembelajaran. Karena pendidikan
usia dini merupakan penentu kepribadian di masa yang akan datang yang perlu
mendapat perhatian dan tidak boleh ada tekanan. Kebebasan untuk mencurahkan
ekspresinya yang melalui bentuk bermain di lingkungan dunianya, agar anak
dapat menumbuhkan daya pikir dan mendapat pengalaman kreatif. maka anak
harus diberikan kebebasan di masa kecil yaitu dengan dunia merka dimana anak
masih senang bermain.
Pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak mengalami pematangan
fungsi-fungsi fisik dan psikisnya yang siap merespon stimulus yang diberikan
oleh lingkungan. Ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan potensi dasar
3
kognitif, dan psikomotornya, sebaiknya anak memiliki potensi kreatif untuk
menghasilkan suatu kreativitas.
Adapun pengertian dari kreativitas itu sendiri adalah proses melibatkan
penemuan ide atau konsep baru, atau hubungan baru antara konsep atau ide yang
sudah ada, didorong sadar atau tidakah. Pentingnya kreativitas gerak untuk anak
usia dini untuk menumbuh kembangkan kecerdasan gerak (Body-kinesthetic
Intelligence), supaya anak lebih cenderung senang bergerak dan memiliki kontrol
pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunanan dalam bergerak.
Terkait dalam dunia pendidikan salah satu yang harus di perhatikan dalam
ranah pendidikan, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini yaitu merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakkan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya fikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
sosio emosional (sikap dan prilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dni.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1,
Pasal 1, Butir 14 (2012:12) bahwa,
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Program pendidikan yang dirancang secara khusus ini tentu membutuhkan
pemahaman yang luas dan utuh dari para guru, sehingga kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi misalnya, guru menganggap bahwa program pendidikan untuk
siapa saja intinya sama, tidak terjadi lagi. Kegiatan merencanakan,
mengembangkan, mengelola, menerapkan dan menilai kegiatan pendidikan anak
usia dini memiliki beberapa prinsip yang sangat berbeda jika dibandingkan
dengan program-program yang dikembangkan pada jenjang pendidikan lebih
tinggi seperti sekolah dasar dan seterusnya.
4
1. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
2. Pendiidkan anak usia dini dapat diselenggarakan melaui jalur pendidikan formal, non formal, dan atu informal
3. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat,
4. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non forma: KB, TPA, atau bentuk lain sederajat
5. Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan
6. Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4, ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Hal ini juga yang menjadi bagian yang penting dalam mendukung
diterapkannya program pendidikan anak usia dini adalah tersedianya bagian
fasilitas pendukung sehingga hal-hal yang merupakan tuntutan program dapat
dilaksankan dengan sebaik baiknya. Penerapan program pendidikan yang bersifat
khusus pada anak, akan berpengaruh pula terhadap tuntutan pemahaman guru
untuk melihat proses proses pendidikan pada anak sebagai suatu sistem yang
didalamnya terdiri dari beberapa unsur yang terkait.
Usia dini merupakan masa peka bagi anak, dimana anak mulai sensitif untuk
menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak.secara singkat
Bredekamp dan regrant menyimpulkan bahwa anak akan belajar dengan baik dan
bermakna bila anak merasa nyaman secara psikologis serta kebutuhan fisiknya
terpenuhi, anak mengkontruksi pengetahuannya, anak belajar melalui interaksi
sosia dengan orang lain, eksplorasi, pencarian, penggunaan, belajar melalui
bermain, unsur perbedaan anak diperhatikan (Bredekamp, 1997) .
Berdasarkan kenyaatan yang dihadapi generasi muda khususnya anak-anak
yang masih termasuk anak usia dini, mereka kurang mengenal bahkan tidak
mengetahui seni yang dimiliki terutama seni tari, karena pengaruh moderenisasi
yang telah menguasi pengetahuan anak semenjak dini.
Seorang ahli pendidikan anak, Brenner (1990:9) mengatakan “bahwa sebenarnya program pendidikan untuk anak usia dini itu ditunjukkan dalam
alat-5
alat, perlengkapan maupun permainan yang secara khusus dirancang sesuai
dengan ciri khas anak, selain itu juga ciri khas dalam penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini adalah perlakuan guru terhadap siswa.
Melihat pendapat seorang ahli diatas, jika dikaitkan dengan motorik anak,
maka kita bisa mengimplementasikan permain kedalam gerak, yaitu anak di
stimulus oleh guru agar anak dapat menuangkan kreativitasnya kedalam gerak
melalui stimulus yang diberikan oleh guru.
Dalam penelitian ini peneliti menerapkan lagu Cublak-Cublak Suweng
sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam, karena lagu ini
sangat dekat dengann anak-anak, selain itu anak-anak bisa dikenalkan dengan lagu
tradisioanal daerah JAWA, lagu ini juga bisa menstimulus dan membawa anak
berimajinasi dalam dunia anak-anak mereka dengan ritme yang bervariasi.
Penerapan merupakan proses menerapkan, sedangkan para ahli berpendapat
penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan
suatu kelompokatau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya,
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010).
Dalam perkembangan anak usia dini imajinasi anak semasa ini sangat besar, maka berbagai gerak akan muncul bervariasi sesuai dengan apa yang ada dalam imajinasi anak, setelah anak berimajinasi maka anak akan mengumpulkan beragam gerak dari berbagai imajinasinya. Anak akan lebih suka bergerak jika anak menggerakan yang sesuai dengan apa yang menjadi daya khyalnya, dari sana peneliti akan mengarahkan anak untuk melakukan gerak dengan kreativitasnya. Yang nantinya kreativitas itu berguna untuk mengasah kemampuan motorik anak.
Lagu Cublak-Cublak Suweng dipilih sebagai pembelajaran dalam
menstimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam karena lagu ini
memiliki ritme yang bernuansa riang dan disukai oleh anak-anak dimana ritme
lagu ini tidak mendayu-dayu sehingga saat guru merangsang siswa untuk bergerak
dengan lagu Cublak-Cublak Suweng siswa mengikuti apa yang guru tugaskan.
Selain melihat dari ritme lagu Cublak-Cublak Suweng pemilihan materi
6
memiliki makna tentang kehidupan sosial. Hal ini dimaksudkan supaya anak tidak
hanya mempelajari gerakan tari dengan stimulus lagu Cublak-Cublak Suweng
tetapi anak mengetahui makna lagu tersebut yang dapat dikaitkan dengan
kehidupan sosial.
Dengan menggunakan lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus
kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam Kab. Sukabumi, maka anak akan
menggunakan daya iamjinasinya untuk berkreasi dalam kreativitas gerak yang
akan membantu mengasah daya motoriknya.
Berdasarkan latar belakang, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dan eksperimen di PAUD Babussalam, yakni untuk menerapkan konsep
pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti. Untuk memenuhi tugas akhir
skripsi, peneliti mengambil judul “LAGU CUBLAK-CUBLAK SUWENG SEBAGAI STIMULUS KREATIVITAS GERAK TARI SISWA PAUD BABUSSALAM KAB. SUKABUMI” .
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian serta latar belakang masalah yang peneliti
paparkan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya:
1. Bagaimana proses pembelajaran lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus
kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam?
2. Bagaimana hasil pembelajaran lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus
kraetivitas gerak tari siswa PAUD Babussalam?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah dengan adanya lagu Cublak-Cublak
Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD Babussalam
diharapkan anak lebih ekspresif dalam bergerak dan anak berani tampil di
7
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, diantaranya :
a. Peneliti dapat mendapatkan data tentang proses pembelajaran lagu
Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak tari siswa PAUD
Babussalam.
b. peneliti dapat mendapatkan hasil pembelajaran lagu Cublak-Cublak Suweng
sebagai stimulus kraetivitas gerak tari siswa PAUD Babussalam.
D.Manfaat Penelitian
Melakukan penelitian ini peneliti berharap untuk memberikan kontribusi ,
dan semoga bermanfaat bagi:
1. Peneliti Pendidikan Seni
Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan wawasan yang luas serta
pengalaman baru dalam mendidik anak, terutama anak usia dini. Peneliti dapat
mempelajari dan mencoba untuk memecahkan masalah yang ada pada proses
pembelajaran serta materi yang akan diajarkan.
2. Bagi Pendidik Seni
Memberikan referensi pembelajaran seni khususnya pembelajaran seni tari
untuk diterapkan pada anak usia dini, sehingga mereka merasa pada dunianya.
3. Lembaga UPI
Dengan adanya penelitian ini diharpkan dapat menambah Litratur untuk
pengembangan model pembelajaran seni tari di PAUD, dan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya.
E.ASUMSI DAN HIPOTESIS Asumsi:
Yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah melalui LAGU
8
meningkatkan kreatifitas dan dapat mengolah gerak siswa terhadap pembelajaran
seni tari.
Hipotesis:
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, yang nanti akan terjawab melalui data yang empiris, prof. dr.
sugiyono (2011:96).
Jadi, Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Lagu Cublak-Cublak Suweng
dapat meningkatkan kreativitas siswa PAUD, maka siswa di PAUD Babussalam dapat meningkatkan kreativitas ”
F. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan saebagai atribut seseorang, atau obyek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain (Hatchdan Farhady, 1981:60) .
Variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger,
1973:61) . diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain.
Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatan sebagi suatu
sifat yang diambil dari satu nilai yang berbeda. Selanjutnya Kidder (1981:61),
menyatakan bahwa variabel adalah salah satu kualitas dimana peneliti mempelajri
dan menarik kesimpulannya sendiri.
Jadi berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Maka, jika dilihat dari pengerti variabel diatas dapat disimpulkan pada
penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah siswa siswi PAUD Babussalam
dimana yang menjadi penilainnya adalah tingkat kreativitas yang distimulus dari
9
G.Struktur Organisasi Penelitian
Pada struktur organisasi penulisan ini akan dijabarkan dalam sistematika
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang pendahuluan yang di dalamnya terdapat uraian
pokok mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitan, varibel penelitain yaitu kontrak yang akan kita teliti, hipotesis
yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan
dalam penelitian atau submasalah yang diteliti metode penelitian dan
struktur organisasi penelitian skripsi. Latar belakang berisi uraian tentang
apa yang menjadi masalah penelitian yang berkaitan dengan judul, serta
alasan masalah itu perlu diteliti. Rumusan masalah berisis tentang masalah
ada, dalam bentuk pertanyaan peneliti. Tujuan peneliti pengungkapan dari
tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Manfaat penelitian ini
berisi uraian tentang manfaat hasil penelitian bagi peneliti dan yang
berkaitan dengan penelitin ini.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teoritis, pemaparan peneliti mengenai kajian
kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan acuan dalam proses
penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian, termasuk beberapa
komponen yaitu metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi
operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data
langkah-langkah dan analisis data.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan penjabaran semua dari hasil penelitian dan pembahasan
yang didalamnya membahas tentang data-data hasil penelitian dan analisis
hasil penelitian oleh peneliti. Diantaranya gambaran umum likasi penelitian,
10
Bab V: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
terdiri dari sub judul Kesimpulan dan Saran yang menyajikan penafsiran
dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan jawaban daripada rumusan
masalah. Kemudian saran atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat
kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan,
kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
Selanjutnya yaitu Daftar Pustaka dimana daftar pustaka yang memuat semua
sumber tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, dan sumber internet).
Kemudiansetelah penulisan Daftar Pustaka terdapat lampiran-lampiran yang berisi
mengenai semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan
hasil-hasilnya menjadi suatu karya ilmiah. Dalam lampiran ini berupa surat-surat,
gambar-gambar hasil penelitian skripsi. Untuk yang terakhir yaitu Riwayat Hidup
Penulis yang berisi tentang biografi penulis secara singkat dan riwayat pendidikan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah di Jl. Pelabuhan II Km.9 Kab. Sukabumi Rt. 02 Rw 01 Kp. Kebonmanggu Desa Kebonmanggu Kec. Gunungguruh Kab. Sukabumi, tepatnya di PAUD Babussalam. PAUD Babussalam memiliki program pembelajaran yang bertujuan untuk membantu anak didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang meliputi moral, social, agama, kognitif, afektif, motorik, bahasa dan kemandirian untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih lanjut.
2. Populasi
Populasi adalah semua elemen yang ada didalam penelitian diungkapkan oleh
Arikunto (1999:15), jadi populasi dalam penelitian ini adalah sebagian siswa yang
ada di PAUD Babussalam Kab.Sukabumi kelas A usia 2 tahun 7 orang, kelas B usia
3-4 tahun 6 orang dan kelas C 5-6 tahun 8 orang. Sehingga jumlah keseluruhan siswa
di PAUD Babussalam dari kelas A, B dan C berjumlah 21 siswa.
3. Sampel penelitian
Sampel adalah subset dari bagian populasi, dari itu maka peneliti mengambil sampel
yaitu dari keseluruhan anak yang ada di PAUD Babussalam Kab.Sukabumi yaitu
berjumlah 6 orang.
Peneliti mengambil sampel dikelas B yang berjumlahakan 6 orang, karena dikelas ini
adalah kelas yang menurut peneliti tepat untuk dijadikan sampel dilihat dari
tingkatannya, yaitu usia siswa di kelas B kisaran 4-5 tahun dimana merupakan usia
perkembangan dari segi kognitif, afektif dan motoric sudah terlihat tingkat
31
dan mudah diarahkan, serta sangat aktif. Adapun daftar siswa kelas B PAUD
Babussalam Kab. Sukabumi adalah sebagai berkut:
Tabel 3. 1
Daftar Siswa Kelas B PAUB Babussalam Kab. Sukabumi Tahun 2013/2014
No Nama Siswa Jenis Kelamin Usia
1 Rangga Laki-laki 5 Tahun 1 Bulan
2 Marsya Ghalibah Perempuan 4 Tahun 6 Bulan
3 Resha Nur A Perempuan 4 Tahun 5 Bulan
4 Andhiti Puspa Wardhani Perempuan 4 Tahun 10 Bulan
5 Rasya A Laki-laki 4 Tahun 11 Bulan
6 Syifa Perempuan 5 Tahun
B.Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah konsep, yaitu lagu cublak-cublak suweng sebagai stimulus kreativitas siswa paud babussalam kab. Sukabumi sebagai bahan pembelajaran yang ditujukan agar dapat membangun kreativitas anak PAUD Babussalam melalui stimulus. Penerapan tersebut diterapkan saat trerjadinya proses belajr pembelajaran melalui kegiatan pembelajran praktik gerak seni tari dengan menerapkan stimulus audio lagu cublak-cublak suweng, serta dipadukan stimulus permainan jaman dulu yang bercerita tentang kehidupan sosial, yang didalam lagu cublka-cublak suweng banyak sekali pesan sosial.
32
Dengan menggunakan metode quasi eksperimen keberhasilan dan keefektifan metode pembelajaran yang diterapkan dapat dilihat dari perbedaan nilai tes sebelum diberi perlakuan (pre test) dan setelah diberi perlakuan (post test) (Sugiyono, 2009:114) .
O1 X O2
Keterangan: O1 adalah pre test pada kelas eksperimen
X adalah treatment
O2 adalah post test pada kelas eksperimen
Peneliti dalam mengerjakan penelitiannya menggunakan desain seperti yang
diatas yaitu “one group pre-test and post-test design” .
INPUT PROSES OUTPUT
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
Quasi Experiment one-group pre test and post test design
X adalah treatment atau perlakuan yang diberikan dan dilihat pengaruhnya
dalam eksperimen. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan
model pembelajaran. O1 dalam penelitian ini adalah observasi awal dengan tes
perbuatan yang dilakukan sebelum perlakuan diberikan, sedangkan O2 nya adalah
observasi terakhir dengan tes perbuatan yang dilakukan setelah perlakuan diberikan.
Pengaruh perlakuan X dalam penelitian ini dapat diketahui dengan membandingkan
antara hasil O1 dan O2 dalam situasi yang sulit terkontrol.
O
1Pre-test
O
233
Praktek pendidikan dengan para siswa di kelas/ruangan dalam situasi interaksi
antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, pengontrolan yang
ketat sulit dilakukan. Sudjana (2004:43) menyatakan bahwa:
Situasi kelas sebagai tempat mengkondisi perlakuan tidak memungkinkan pengontrolan yang demikian ketat seperti dikehendaki dalam eksperimen sejati. Oleh sebab itu perlu dicari atau dilakukan desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada (situasional) desain tersebut adalah desain eksperimen semu (quasi eksperimental).
Treatment yang digunakan pada sampel menggunakan one shot desain (desain
sekali “tembak). Yang artinya treatment yang digunakan dalam sampel hanya satu
kali pertemuan untuk setiap langkah kegiatan pembelajaran. Dengan demikian dari
lima langkah kegiatan tersususun model pembelajaran materi lagu Cublak-Cublak
Suweng terjadi lima kali treatment yang dilakukan.
C.Metode Penelitian
Kegiatan penelitian ini adalah merupakan penerapan sebuah konsep, yaitu
model pembelajaran seni tari yang ditujukan agar dapat membangun dan
menumbuhkan kreativitas anak usia dini PAUD BABUSSALAM. Konsep model
tersebut dilaksanakan dalam proses belajar mengajar melalui kegiatan pembelajaran
praktek seni tari dengan memanfaatkan rangsangan (stimulus) tujuannya supaya anak
bisa mengolah kreativitasnya.
Dalam suatu penelitian diperlukan metode atau pendekatan yang berguna untuk
memecahkan suatu permasalahan yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat turut
menentukan keberhasilan suatu penelitian, karena dalam metode penelitian dapat
terlihat jelas mengnai tahapan-tahapan pelaksanaan, serta arah dan tujuan dari
penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam rangka
34
Sugiyono (2011:2) bahwa “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Dari pernyataan di atas, pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan
adalah metode eksperimen. Metode eksperimen yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah quasi eksperimental (eksperimen semu), sebab sampel yang digunakan
merupakan sampel yang hanya diberikan pada satu treatment tertentu dan tidak ada
sampel perbandingan (pengontrol) atau disebut juga dengan one-group eksperiment.
D.Definisi Operasional
Selanjutnya peneliti mendeskripsikan secara operasional dari variabel-variabel
penelitian, tujuan dari definisi operasional ialah agar pembaca tidak salah
menafsirkan konsep variabel yang berkaitan dengan judul kajian yang dilakukan oleh
peneliti.
Siswa yaitu peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar di sekolah
maupun di lingkungan keluarganya sendiri, merupakan individu penentu terjadinya
atau tidak terjadinya dari proses belajar mengajar, dalam hal ini adalah keseluruhan
siswa kelas B di PAUD Babussalam.
Seni tari tradisi merupakan sebuah karya cipta yang indah dalam bentuk
kesenian tarian tradisional kebudayaan Indonesia.Materi merupakan isi dari bahan
ajar pembelajaran tari, yang akan diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran, yaitu lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai Stimulus Kreativitas Gerak
Tari Siswa PAUD Babussalam Kab.Sukabumi.
Lagu Cublak-Cublak Suweng berasal dari Jawa Timur, lagu ini asalnya
digunakan sebagai dolanan anak, yang mempunyai makna nilai-nilai dalam
kehidupan. Berangkat dari nilai kehidupan itu maka peneliti mencoba menerapkan
35
Adapun maksud definisi operasional dalam penelitian ini adalah perlakuan
kegiatan pembelajaran materi pembelajaran ini, terhadap anak usia dini (siswa PAUD
Babussalam) dengan tujuan menerapkan rasa suka, tertarik, dan senang sejak dini
terhadap seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia
E.Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupupn sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Untuk mendapatkan hasil dari instrument penelitian ini
dibutuhkan langkah-langkah terhadap permasalahan yang diajukan, yaitu intrumen yang dapat menun jang dalam penelitian:
1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang responden lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil, teknuk wawncara ini biasanya dilakukan oleh
peneliti kepada objek yang akan diteliti.
2. Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan phisikologis.
Teknik pengumpilan data dengan observasi digunakan apabila peneliti berkenaan
dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar.
3. Studi Dokumentasi
Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007), mengungkapkan
bahwa dokumen adalah suatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai
bukti atau keterangan seperti akta kelahiran, surat nikah, surat perjanjian atau yang
36
keterangan ( seperti kutipan-kutipan dari surat kabar atau bukti gambar). Pada
penelitian kali ini studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan dokumen
kegiatan-kegiatan ataupun peristiwa yang menunjang untuk penelitian, adapun data
dokumentasi yang digunakan yaitu foto, dan nilai-nilai anak secara garis besar.
Untuk pedoman observasi itu sendiri mempunyai dua langkah dalam penelitian
yaitu:
(a)Pra penelitian
Pra penelitian ini adalah kegiatan peneliti untuk mengumpulkan dan atau informasi
dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti, untuk
mengetahui tentang model atau cara pengajaran pembelajaran yang di gunakan
oleh pengajar dalam bidang seni terutama seni tari, hal ini bisa kita lakukan
dengan cara wawancara dengan kepala sekolah, ataupun gutu yang bersangkutan.
(b)Pelaksanaan penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan pedoman observasi untuk mengetahui
sejauh mana kreativitas anak dan perkembangan anak selama mengikuti
pembelajaran seni tari dengan menggunakan stimulus lagu Cublak-cublak suweng
yang meliputi tiga aspek yaitu, psikomotor, afktif dan kognitif. Dibawah adalah
tabel indikator penelitian yang akan diamati:
Tabel 3.2 Indikator Penelitian
Anak kreatif Anak kurang kreatif
Psikomotor:
Anak mampu untuk berkretivitas
yaitu anak mampu membuat dua
gerakan yang distimulus dari
permainan anak yang mempunyai
Psikomotor:
Anak cenderung tidak mampu
berkreativitas dalam bergerak yang
distimulus dari lagu yang ada dalam
37
iringan lagu dengan arahan guru
sampai anak berani memperagakan
di depan kelas.
Afektif:
dalam proses pembelajaran anak
berani untuk berargumen ataupun
untuk merespon tugas dari guru
ataupun perintah dari guru.
Afektif:
anak kurang berani dalam proses
pembelajaran yang diperintahkan oleh
guru.
Kognitif:
Aktif dalam menjawab pertanyaan
yang dilontarkan dari guru dan
mampu menstimulus perintah dari
guru. (peneliaan dilakukan untuk
menilai pemahaman siswa dalam
bentuk pertanyaan yang
bersangkutan dengan materi
pembelajaran yang diajarkan) .
Kognitif:
Anak kurang aktif dalam menjawab
pertanyaan yang dilontarkan dari guru
dan kurang bisa menerima respon
stimulus.
Agar peneliti mudah dalam penilaian proses menganilisis data terhadap
aspek-aspek tersebut menggunakan nilai kuantitatif sebagai berikut:
A= 4 (baik) anak aktif dan kreatif serta menguasi aspek psikomotor, afektif dan
kognitif secara baik selama pembelajaran berlangsung (siswa mampu membuat dua
gerakan).
B= 3 (cukup) anak cukup aktif dan berkreatif dalam ketiga aspek selama proses
38
C= 2 (kurang) anak kurang aktif dalam ketiga aspek dalam penilaian selama proses
pembelejaran berlangsung (siswa sama sekali tidak bisa bergerak dengan atau tidak
adanya factor yang mendukung siswa tidak bergerak).
Untuk mendapatkan bobot nilai kita harus melakukan pengelolaan data dengan
cara:
A=baik dengan bobot nilai 4
B=cukup dengan bobot nilai 3
C=kurang dengan bobot nilai 2
Dalam kripsi SEnny H oktaviani, 2011 nilai rata-rata siswa menurut Nana
Sudjana (1989:125) menyatakan bahwa “nilai rata-rata siswa dapat dapat diperoleh
dengan cara membagi jumlai nilai siswa” . pernyataan tersebut merupakan
perhitungan untuk mencari nilai rata-rata siswa dikelas.
Perhitungan presentasi (%) berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa:
F. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pegupulan data dengan melakukan kegiatan
Tanya jawab. Tujuan peneliti menggunakan teknik pengumplan data dengan
wawncara yaitu peneliti ingin mengetahui lebih dalam data yang berkaian dengan
pembelajaran yang berlangsung di PAUD Babussalam. Adapun yang dilibatkan
dalam responden adalah kepala PAUD Babussalam,
39
Setelah penggumpulan data dengan wawancara diharapkan data yang dikumpulkan
dari hasil wawancara ini dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan
permasalahan pembelajran seni tari, model pembelajaran, minat siswa dalam
pembelajaran seni tari, sarana dan prasarana yang tersedia di PAUD.
Adapun peneliti mewawancarai narasumber yaitu: Hj. Siti Fatimah sebagai kepala
PAUD Babussalam saat diwawancarai di kediamannya, beliau mengemukakan
persoalan yang dihadapi di PAUD Babussalam. Di PAUD Babussalam terdiri dari 3
kelas A, B dan C yang berjumlah 21 orang anak.
Beliau berkata, bahwa pendidikan anak usia dini adalah sebagai pendidikan
prasekolah yang bisa membantu anak dalam perkembangannya.
Di PAUD ini siswa diajarkan bnyak hal, seperti arena permainan pembelajaran,
berdoa, mengaji iqro, mengenalkan huruf hijaiyyah dan masih banyak kegiatan
lainnya.
Namun yang disayangkan dalam kegiatan pembelajaran PAUD ini adalah anak
kurang mengenal gerak, hal ini diungkapkan oleh kepala sekolah, karena tidak adanya
tenaga pengajar yang berpotensi dalam bidang kesenian.
Narasumber selanjutnya adalah seorang guru PAUD Babussalam yaitu Es-Es
Sukaesih, kai ini peneliti mencoba mewawancarai narasumber setelah pembelajaran
selesai di PAUD Babussalam. Peneliti menanyakan langsung tentang minat dan
kemampuan anak untuk bergerak, lalu beliau menjawab bahwa minat anak untuk
bergerak sangat besar, namun terhalang oleh kemampuan pengajar yang tidak
berpotensi dan kadang bingung untuk anak bisa tertarik pada bergerak, hal iini
dikarenakan pengajar di PAUD Babussalam tidak pernah percaya diri untuk membuat
anak bergerak, karena dari gurunya sendiri tidak paham cara mendorong anak agar
bergerak.
b. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
40
wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Observasi yang dilakukan peneliti salah satu tujuannya adalah memusatkan terhadap
hal yang berhubungan dengan minat anak, pembelajaran, tenaga pendidik, saran dan
prasarana ataupun metode yang digunakan didalam proses pembelajaran.
Ada dua observasi yang peneliti gunakan yaitu:
1) Observasi berperan serta
Dalam observasi ini peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan, maka secara langsung penelitipun
harus ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang
nampak.
Dalam observasi berperanserta ini peneliti mengamati anak dan mencoba memasuki
dunia yang mereka inginkan, ha ini dilakukan peneliti untuk menarik minat anak
supaya tertarik untuk bergerak.
Peneliti bermula dengan mendekati siswa, kemudian mengajak mereka diskusi
tentang apa yang mereka ketahui tentang permaianan anak-anak dan lagu anak-anak
sampai gerakan-gerakan sederhana yang biasa mereka lakuakan. Setelah tu peneliti
merancang kegiatan untuk pembelajaran selanjutnya.
2) Observasi terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang
apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur
41
diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian
yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Pedoman wawancara terstruktur, atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan observasi. Misalnya peneliti akan melakukan pengukuran
terhadap pembelajaran di PAUD , maka peneliti dapat menilai atau terlibat langsung
dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan instrument yang digunakan untuk
mengukur pembelajaran tersebut.
c. Test
Salah satu cara untuk meendapatkan hasil jawaban dari sampel adalah dengan test,
baik secara lisan, tulisan maupun perlakuan, adapun macam test yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1) Pre-tes adalah tes yang diberikan pada sampel sebelum pembelajaran dimulai
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai pelajaran.
Tes ini dilakukan saat siswa akan memasuki isi dari pembelajaran dengan maksud
ingin mengetahui kenapa siswa mengetahui pembelajartan yang akan diberikan.
2) Post-tes adalah test yang dilakukan di akhir setiap pembelajan yang mempunyai
tujuan untuk mengetahui sejauh mana anak menangkap pembelajaran yang diberikan
guru. Tes ini melihat bagaimana anak melakukan kreativitasnya dalam bergerak
dengan ekplorasi sendirnya.
d. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi biasanya dipakai saat penelitian untuk mengarsipkan data-data
dalam terjadinya proses pembelajaran baik berupa tulisan atau gambar, pada
penelitian ini peneliti melakukan studi dokumentasi dengan mengumpulkan data
gambar yang diambil pada proses pembelajaran serta menyertakan data yang
42
G.Langkah-langkah Penelitian
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam penelitian maka penulis menyusun
langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut:
1) Pra lapangan, peneliti menyusun rencana atau kerangka yang berhubungan dengan
apa yang akan diteliti saat dilapangan.
2) Pelaksanaan, dalam ha ini peneliti langsung kelaangan untuk nencari apa yang
akan peneliti teliti sesuai dengan rancangan yang sudah disusun.
3) Analisis data, konsep dasar analisis data dan menemukan tema serta merumuskan
dan melakukan analisis.
4) Mencari sumber, baik yang diperoleh dari nara sumber maupun sumber literatur.
5) Menyusun proposal penelitian,
6) Seminar proposal setelah melakikan bimbingan melalui dosem pembimbing.
7) Penyusunan laporan hasil akhir dari penelitian yag disusun secara sistematis dalam
bentuk karya ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
H.Analisis Data
Dalam pengumpulan data peneliti yang dilakukan secara intensif yaitu berada di
sekolah sejak bulan Agustus 2013, melalui observasi dan wawancara terhadap kepala
sekolah PAUD Babussalam dan guru (pengajar) diperoleh data tentang lokasi
penelitian, personil sekolah, keadaan siswa, sarana dan prasarana yang tersedia di
PAUD Babussalam.Berdasarkan dari data yang diperoleh, langkah selanjutnya adalah
mengelola data-data untuk menjawab seluruh permasalahan yang diajukan dalam
penelitian ini. Pemaparan data mengenai minat siswa diperoleh dari data kuantitatif
yang akan didapatkan dalam perhitungan pre-test/survei awal dan post-test.
1. Perhitungan persentase (%) berdasarkan jumlah skor yang didapat siswa
% =
43
2. Menafsirkan dan menganalisis keseluruhan hasil dari data yang diperoleh
98
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa stimulus kreativitas siswa melalui lagu Cublak-Cublak Suweng pada
pembelajaran seni tari di PAUD Babussalam mampu meningkatkan kreativitas
siswa. Pembelajaran seni tari tidak hanya membina aspek psikomotorik saja,
namun pembelajaran seni tari membina aspek koognitif dan afektif siswa PAUD
Babussalam.
Pengalaman siswa untuk bergerak benar-benar baru pertama kali di
dapatkan melalui kegiatan kreatif, dengan cara siswa mengeksplorasi,
mengkombinasikan gerakan menurut imajinasi dan stimulus yang diberikan
sampai siswa dapat mengkombinasikannya dengan musik lagu Cublak-Cublak
Suweng.
Guru mengimplementasikan langsung pada siswa dengan pembelajaran
yang berbentuk praktik kreatif. Hal ini adalah salah satu upaya mengembangkan
kreatifitas siswa ,tingkat perkembangan anak dapat kita ketahui dengan cara guru
memberikan tes yaitu post-tes dan pre-test.
Pembelajaran dan materi untuk siswa sangat berpengaruh pada tingkat
keberhasilan yang harus di capai siswa, maka dalam hal ini seorang guru harus
bisa memilih bahan ajar yang tepat untuk siswa. Pembelajaran pembinaan
kreativitas siswa dalam menstimuslus kreativitas siswa melalui lagu
Cublak-Cublak Suweng yang menggunakan pendekatan praktik kreatif, merupakan salah
satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kreativitas siswa, adapun
analisis tentang kreativitas siswa PAUD Babussalam yang diperoleh dari hasil
pre-test adalah 33,3% setelah melakukan penerapan pembelajaran lagu
Cublak-Cublak Suweng untuk menstimulus kreativitas siswa PAUD maka hasilnya
99
Implementasi pembelajaran tari melalui lagu Cublak-Cublak Suweng
menggunakan metode kreatif, merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
menumbuhkan minat siswa terhadap seni tari. Penguji secara pre-test dan post-test
menunjukan bahwa minat terhadap pembelajaran seni tari terbukti signifikan
meningkat dalam persentase sebesar 83,3% Ttes sebesar 33,64 dikonsultasikan
dengan lampiran tabel 2 ekor (Ttab 0,05) menyatakan bahwa Ttab < Ttes , hal ini
berarti hipotesis dapat diterima.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh siswa PAUD Babussalam, maka
lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas siswa PAUD
Babussalam Kab.Sukabumi pada pembelajaran seni tari dalam upaya
meningkatkan kreativitas siswa sangatlah tepat dilakukan di PAUD Babussalam.
B.Rekomendasi
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, kegiatan peneliti yang
dilakukan di PAUD Babussalam tentang lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai
stimulus krativitas gerak siswa di PAUD Babussalam Kab.Sukabumi pada
pembelajaran seni tari dalam upaya untuk meningkatkan kreativitas siswa, peneliti
berharap bisa memberikan implikasi bagi pengembangan pendidikan senitari
khususnya PAUD.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi jurusan seni tari dan
dapat menjadi bahan referensi untuk mahasiswa yang mengajar di PAUD. Dalam
penelitian lagu Cublak-Cublak Suweng sebagai stimulus kreativitas gerak siswa
PAUD Babussalam pada pembelajaran seni tari ini dapat memberikan informasi,
memotifasi, memberikan pengalaman untuk guru dalam hal perhatian terhadap
kebudayaan dan kesenian khususnya melalui pembelajaran seni di PAUD.
Selain itu juga peneliti memperoleh pengalaman yang berharga dan sangat
bermakna, peneliti merasa pembelajaran ini sangat tepat dan dapat peneliti lihat
langsung perkembangan dari siswa yang sama sekali belum pernah belajar seni ini
terutama seni tari. Dengan adanya penelitian ini, berharap dapat memberikan
wawasan yang luas serta pengalaman baru dalam mendidik anak, terutama anak
100
yang ada pada proses pembelajaran serta materi yang akan diajarkan. Memberikan
referensi pembelajaran seni khususnya pembelajaran seni tari untuk diterapkan
pada anak usia dini, sehingga mereka merasa pada dunianya. Dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat menambah Literatur untuk pengembangan model
pembelajaran seni tari di PAUD, dan dapat menjadi referensi bagi penelitian
101
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Bustomi Yazid. (2012). Panduan Lengkap PAUD Melejitkan Potensi Anak: Citra
Publishing.
Lestai Sri. (2012) . Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD. Jakarta: Platinum.
Eliyawati, C. et el. (2005) . Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk
Anak Usia Dini. Jakarta: departemen Pendidikan Nasional Direktorat
jenderal Pendidikan Tinggi.
Siregar, S. M.M. (2010) . Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali
Pers.
Munandar Utami. S.C. (2002) . Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Susilana, R. et el. (2006) . Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: TIM
Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Universitas
Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. Dr. (2011) . Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. bandung: ALFABETA.
Anwar. (2002) . Dasar-dasar statistik. Bandung: ALFABETA.
Senny. (2011) . Penerapan Lagu Bintang Kejora Karya A.T Mahmud Pada
Pembelajaran Seni Tari Sebagai Upaya utuk Meningkatkan Kreativitas
Anak Ddi TK Andhika Cileunyi Bandung. Skripsi Sarjana pada FPBS
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Yusi. (2013) . Menumbuhkan Minat Siswa Terhadap Seni Tari Daerah Setempat)
102
Sudarwan. (2010) . Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA.
Yamin, M. et el. (2013) . panduan PAUD Anak Usia Dini. Jakarta: RFERENSI.
Internet:
http://bidanku. com/tahapan-perkembangan
http://www. infodokterku.com
http://konsep perkembangan usia dini.com
www. Kamus besar Bahasa Indonesia. com