• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di Tk Pertiwi I Gagaksipat Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di Tk Pertiwi I Gagaksipat Boyolali Tahun Pelajaran 2011/ 2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN DENGUNG LEBAH DI TK PERTIWI I GAGAKSIPAT

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SUGIYEM A53C090035

PG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

2 ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN DENGUNG LEBAH DI TK PERTIWI I GAGAKSIPAT

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Sugiyem. A53C090035. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. 107.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecama tan Ngemplak Kabupaten Boyolali dengan menggunakan Permainan Dengung Lebah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus dengan lima kali pertemuan. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 20 anak terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan.Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi. Sedangkan Validitas data yang digunakan adalah triangulasi dan analisis interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III yang telah dilaksanakan selama penelitian, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berhitung permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan perkembangan kemampuan berhitung permulaan dari sejumlah anak didik yang pada kondisi awal hanya 1 anak didik yang mempunyai perkembangan yang baik dalam kemampuan berhitung permulaan, pada siklus I ada 6 anak, siklus II ada 8 anak, dan siklus III menjadi 17 anak yang kemampuan berhitung permulaannya berkembang dengan baik. Prosentase rata-rata kemampuan berhitung permulaan anak juga mengalami peningkatan. Pada kondisi awal prosentase rata -rata kemampuan berhitung permulaan anak adalah sebesar 41,3%, siklus I sebesar 66,8%, siklus II sebesar 73,3%, dan pada siklus III meningkat menjadi 84%. Dengan demikian, penggunaan permainan dengung lebah dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

(3)
(4)
(5)

PENDAHULUAN

Salah satu lingkup pengembangan kognitif untuk anak usia 5- 6 tahun

menurut Permendiknas Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 adalah lingkup perkembangan konsep bilangan dan lambang bilangan. Dalam pencapaian

tingkat perkembangan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seperti yang terjadi di kelas kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali. Hasil evaluasi hasil belajar konsep bilangan dan lambang bilangan masih rendah yaitu dari 20 anak didik hanya 5 anak didik yang mempunyai perkembangan cukup baik.

Dari pengamatan yang telah dilakukan peneliti yang sekaligus guru kelas, ditemukan beberapa faktor penyebabnya, yaitu kurangnya perencanaan, penggunaan media sumber pembelajaran dan kurang tepatnya metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi permasalahan diatas dan merujuk pada pendekatan pendidikan anak usia dini yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan serta menganut pendekatan belajar melalui bermain dan bermain sambil belajar (Yuliani 2009: 86-87), peneliti menggunakan media permainan dengung lebah yang merupakan adopsi permainan dengung lebah karya Kathy Charner (Husein, 2006:30).

Dari uraian diatas, mendorong peneliti untuk mengkaji lebih dalam dengan mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di TK Pertiwi I Gagaksipat Boyolali Tahun Pelajajaran2011/2012”.

TUJUAN PENELITIAN

(6)

2 LANDASAN TEORI

1. Kemampuan Berhitung Permulaan

a. Pengertian Kemampuan Berhitung Permulaan.

Menurut Suharso dkk kemampuan dari kata dasar mampu yang

berarti: kuasa; sanggup melakukan; dapat; berada; dan kaya (KBBI,

2005:308). Kata berhitung berasal dari kata dasar hitung berarti: perihal

membilang; menjumlahkan; mengurangi; membagi; menambah (KBBI,

2005:170). Kata permulaan dari kata dasar mula yang berarti asal; pokok

asal: sesuatu bagian dan sebagainya yang dahulu sekali atau yang paling

awal (KBBI, 2005: 328).

Pengenalan konsep berhitung pada anak usia dini haruslah dimulai

dengan mencoba-coba membilang dari tingkatan yang sangat sederhana atau

yang disebut dengan konsep korespondensi satu satu kemudian baru pada

pengenalan konsep yang lainnya yang meliputi konsep: pola;

klasifikasi/memilah; membilang; makna angka dan pengenalannya;

bentuk/geometri; ukuran; waktu dan ruang; penambahan dan pengurangan.(

Depdiknas, 2007:9-11).

b. Tahap-Tahap Kemampuan Berhitung Permulaan

Berdasarkan penelitian Steff, dalam Stafford dkk (2006) ada lima tahapan kemampuan berhitung permulaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

1) Tahap Emergent ; yaitu tahap dimana anak belum mampu menghitung walaupun bendanya terlihat jelas.

2) Tahap perceptual; yaitu tahapan dimana anak mampu menghitung banyaknya benda jika benda tersebut tampak nyata.

3) Tahap Figur ative; pada tahap ini anak sudah mampu menghitung benda-benda, meskipun benda-benda tersebut tidak terlihat.

(7)

5) Tahap Facile; Dalam tahap ini anak sudah menggunakan strategi-strategi yang tidak melibatkan menghitung satu persatu.

c. Indikator Kemampuan Berhitung Permulaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, anak usia 5-6 tahun untuk ruang lingkup kognitif khususnya dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan indikatornya adalah sebagai berikut: anak mampu membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-20, mampu membilang dengan menunjuk benda ( mengenal bilangan dengan benda-benda sampai 10), mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai 10, dan anak mampu Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda- benda sampa10 (anak tidak disuruh menulis ).

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung

Kemampuan berhitung merupakan salah satu bentuk hasil dari proses perkembangan kognisi. Menurut Jean Piaget bahwa pengetahuan dibangun secara personal melalui proses asimilasi dan proses akomodasi. Proses asimilasi yaitu proses seseorang mengintegrasisikan informasi baru atau pengalaman baru kedalam skemata (struktur kognitif) atau pengetahuan yang sudah dimiliki. Sedangkan proses akomodasi yaitu proses restrukturisasi atau penyesuaian diri terhadap informasi baru . Dengan demikian kemampuan berhitung dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.

e. Metode Pendekatan Permainan Berhitung Permulaan

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendekatan permainan berhitung permulaan. Dari hasil penelusuran website di

http://failashofgmail.wordpress.com/2011/06/01/pengertian-matemati. di

(8)

4 2. Bermain Permainan Dengung lebah

a. Pengertian Bermain dan Permainan

Menurut Hurlock (dalam musfiroh, Cerdas Melalui Bermain, 2008:1) bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir, kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela tanpa suatu paksaan atau tekanan dari.

Sedangkan pengertian permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain atau yang dimainkan. (Suharso, KBBI, 2005:305).

b. Permainan Dengung Lebah

1) Pengertian Permainan Dengung Lebah

Permainan dengung lebah adalah suatu permainan yang berfungsi untuk membangun kecakapan pramatematika anak. (Husein, 2005: 3). Permainan ini diciptakan oleh Kathy Charner pada tahun 1993. Alat dan bahannya adalah: lembaran karton atau kardus putih untuk menggambar lebah dan sarang lebah, gunting, stiker bening atau plastik laminating untuk melapisi hasil gambar agar lebih tahan lama, spidol warna warni, pensil, dan lem.

Adapun langkah-langkah permainannya adalah sebagai berikut: a) Membuat dan menyiapkan gambar sarang dan gambar lebah dari

bahan-bahan tersebut diatas.

b) Meletakkan gambar sarang lebah didepan anak-anak atau dipapan tulis. Lalu tempelkan gambar lebah satu persatu pada gambar sarang lebah yang telah tersedia dengan mengatakan “ lebah ini memilih sarang yang ini sebagai tempat yag nyaman untuk tinggal”

sampai gambar lebah terpasang semua.

c) Mintalah anak untuk menunjukkan gambar sarang lebah mana yang

banyak dipilih lebah sebagai tempat tinggalnya dengan menghitung gambar-gambar lebah satu persatu.

(9)

alat-alat dalam permainan ini berupa : gambar-gambar kehidupan lebah, gambar lebah berangka 1-20, gambar lebah berangka 1-10 sebanyak anak didik, 2 gambar sarang lebah, benang wol/ ring untuk meronce, dan kartu angka seperti terlihat dalam gambar 2.1 berikut:

Gambar 1.

Alat-Alat Permainan Dengung Lebah

2) Langkah-Langkah Permainan Dengung lebah

Pelaksanaan kegiatan bermain terdiri dari tiga langkah yaitu: tahap pra bermain, tahap bermain, dan tahap penutup. (Masitoh, 2006: 9.19). Untuk permainan dengung lebah ini tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kegiatan tahap pra-bermain. Pada tahap ini ada dua macam kegiatan yaitu menyiapkan bahan dan alat-alat permainan dan menyiapkan siswa untuk melakukan permainan dengan mengkomunikasikan tentang: tujuan permainan, aturan bermain, cara bermain, dan tugas yang harus dilaksanakan anak.

(10)

6

mereka berterbangan kesana-kemari, secara bergantian satu persatu anak yang berperan sebagai lebah memilih salah satu sarang sebagai tempat tinggal yang nyaman. Setelah semua anak mendapat giliran memilih sarang, guru beserta anak menghitung jumlah semua lebah yang menempel dipapan tempel. Sebagai langkah terakhir guru menyusun gambar lebah secara urut mulai dari

bilangan satu dan meminta anak maju menghitung gambar lebah. Permainan membilang dengan menunjuk benda; dapat dilakukan dengan permainan mengambil gambar lebah sebanyak 10, kemudian menunjukkan kembali dengan cara menghitung dan menata gambar tersebut secara rapi.Permainan menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai 10; dapat dilakukan dengan permainan meronce secara urut gambar lebah berangka dari urutan gambar lebah barangka terkecil yaitu berangka 1 ke gambar lebah berangka terbesar yaitu gambar lebah berangka 10 atau sebaliknya, meronce gambar lebah terbesar berangka 10 ke gambar lebah berangka terkecil yaitu gambar lebah berangka 1. Permainan menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10; anak mengambil kartu angka kemudian mengambil dan meronce gambar lebah sesuai lambang bilangan (angka) yang terdapat pada kartu angka.

c) Kegiatan tahap penutup meliputi: mengevaluasi hasil kegiatan

bermain, memberikan assesment, reward, dan reinforcement

(penguatan), serta mmembuat kesimpulan bersama anak didik.

3) Manfaat Permainan dengung lebah

Manfaat permainan dengung lebah adalah sebagai berikut:

(11)

b) Meningkatkan kemampuan anak dalam membilang dengan menunjuk benda ( mengenal bilangan dengan benda-benda sampai 10).

c) Meningkatkan kemampuan anak dalam menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai 10.

d) Meningkatkan kemampuan anak dalam menghubungkan/

memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampa10 (anak tidak disuruh menulis).

e) Meningkatkan pemahaman anak terhadap konsep hidup bermasyarakat dengan memahami kehidupan lebah sebagai contoh konkret dari komunitas kehidupan berkelompok.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian

Peneliti dalam penelitian peningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan dengung lebah ini, menggunakan Taman Kanak-Kanak Pertiwi I Gagaksipat, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali, yang berlokasi didesa Gagaksipat Rt 03 Rw 01, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yaitu mulai bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juli 2012 atau semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik kelompok B-2 TK Pertiwi I Gagaksipat, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali dengan jumlah anak 20 terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak

perempuan. B. Prosedur Penelitian

1. Jenis, Strategi, dan Prosedur Penelitian

(12)

8

dari perlakuan tersebut yang bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar anak meningkat. Zainal Aqid dkk (2009:3).

Menurut Sarwiji Suwandi (2009:34) ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam proses tindakan kelas yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas GGGGGG

C. Jenis Data

Menurut Suryana (2010). jenis data penelitian berdasarkan sumbernya dapat dikelompok dalam dua jenis yaitu secara langsung dari sumber data (data primer) dan sumber yang sudah tersedia (data sekunder) .

D. Pengumpulan data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan antara lain: Wawancara; yaitu merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Observasi; yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Dokumentasi; yaitu metode pengumpulan data-data dengan cara melihat berbagai catatan atau laporan, gambar, dan foto.

E. Instrument Perolehan Data

(13)

1. Lembar observasi peningkatan kemampuan berhitung permulaan, yang berisi tentang catatan hasil pelaksanaan kegiatan mengenai perilaku anak didik yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai.

2. Lembar observasi penerapan metode permainan dengung lebah. Lembar observasi ini berisi tentang catatan pelaksanaan metode permainan dengung lebahdalam upaya meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan. Komponen penilaian dalam penerapan metode ini antara lain: kegiatan awal, kegiatan inti, penggunaan media, dan kegiatan penutup yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran.

3. Lembar catatan lapangan, yang digunakan untuk mencatat semua kejadian yang terjadi diluar perencanaan atau pencatatan permasalahan-permasalahan yang muncul pada waktu dilaksanakan kegiatan.

4. Lembar wawancara, yang berisi tentang tanggapan pelaksanaan pembelajaran upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan dengan metode permainan dengung lebah.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis interaktif berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukandengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

2. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak yang terdiri dari nomor nama, anak, butir amatan,jumlah skor. Tabulasi skor dapat dilihat pada tabel 3.1

3. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan berhitung permulaan

anak dengan menerapkan metode permainan dengung lebah, dengan cara sebagai berikut:

a. Prosentase pencapaian kemampuan:

Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak X 100 0/ 0

Jumlah skor maksimum

(14)

10

d. Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (0/0) . Seperti

pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Lembar Tabulasi Skor Observasi Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan dengan Menerapkan Permainan Dengung Lebah

No Nama Anak Didik Butir Amatan Jmlh 0/0

Rata-rata kemampuan berhitung permulaan anak kelompok

e. Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan prosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah mencapai prosentase yang telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya. Adapun hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Lembar Perbandingan Hasil Prosentase Pencapaian Setiap AnakDengan Prosentase Keberhasilan

No Nama anak didik Prosentase Pencapaian

Prosentase keberhasilan

Status Pencapaian

1.

2. 3.

dst

(15)

1) Prosentase pencapaian : diperoleh dari perhitungan prosentase kemampuan berhitung permulaan dengan menerapkan metode permainan dengung lebah.

2) Prosentase keberhasilan diperoleh dari prosentae minimal yang harus dicapai anak didik pada setiap siklusnya.

3) Status pencapaian; diperoleh dari perbandingan antara skor maksimum

setiap siklus dan prosentase pencapaian setiap anak didik dengan ketentuan sebagai berikut :

a) S = sudah mencapai, jika hasil prosentase ≥ prosentase keberhasilan.

b) B = belum mencapai, jika hasil prosentase ≤ prosentase keberhasilan.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan hasil belajar anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada pembelajaran pengembangan berhitung permulaan sebagai berikut: Prasiklus kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B2 rata-rata kemampuan anak satu kelas adalah 41,3%, siklus 1 rata-rata kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B2 adalah 66,8% , siklus 1Irata-rata kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B2 adalah 73,3% , siklus IIIrata-rata kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B2 adalah 84%.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

(16)

12

1. Penggunaan permainan dengung lebah dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

2. Dengan permainan dengung lebah, anak didik lebih mudah dalam memahami pembelajaran berhitung permulaaan.

3. Penggunaan permainan dengung lebah dapat menimbulkan motivasi atau semangat belajar anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat dalam pembelajaran berhitung permulaan.

4. Keberhasilan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar 84%.

Dengan demikian Hipotesis yang menyatakan melalui bermain permainan dengung lebah dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Boyolali tahun ajaran 2011/2012 dapat diterima kebenarannya.

Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru: Sebaiknya guru menerapkan pendekatan individual untuk

mengatasi kesulitan dalam penggunaan permainan dengung lebah, memotivasi

anak didik dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif serta

pembelajaran yang atraktif, hendaknya guru mengidentifikasi masalah dan

mencari solusi secara dini, serta guru dapat menggunakan penelitian ini

sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pengembangan kemampuan

berhitung.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas UntukGuru SD, SLB, Dan TK. Bandung: Yrama Widya.

Buletin Ringan. 2008. Tahap-Tahap Kemampuan Awal Berhitung Pada Anak. (Online). http://blogringan.wordpress.com/2011/03/09/tahap-tahap-kemampuan-berhitung-permulaan. Diakses 02 Juli 2012.

Charner, Kathy. 1993. Brain Power Aktivitas Tematik untuk Anak. Terjemahan oleh Teuku Kemal Husein. 2005. Surabaya: Erlangga.

Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran permainan berhitung permulaan di

Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Dirjen PNFI, 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen PAUD.

Fitriyah, Eni. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Tebak Angka Di BA Aisyiyah Dukuh Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

KTI PTK. 2009. Pengertian Metode. (online)

http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/06/pengertian-metode-htm. Diakses 26 Juni 2012.

Milati, Nur Arina. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Tata Angka. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suharso, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV Widya Karya.

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.

Sunoto, Umi Relawati. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Tebak Angka Di BA Aisyiyah Dukuh Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(18)

14

Gambar

Gambar 1.
Gambar 3.1  Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkn diri

Penelitian ini membahas tentang metode pendidikan karakter dalam meningkatkan kedisiplinan mahasiswa di Pesma KH Mas Mansur, adapaun rumusan masalah penelitian ini

[r]

Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang dilaksanakan diketahui bahwa dari keempat aspek yang dinilai selama pembelajaran siklus I yaitu interaksi sosial siswa

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian kinerja jaringan irigasi tetes untuk budidaya Bunga Kastuba (Euphorbia phulcherrima) dengan sistem hidroponik di PT Saung

[r]

Hal ini dibuktikan dengan adanya prinsip Kesetaran Gender sebagai salah satu prinsip program, yaitu Program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan