• Tidak ada hasil yang ditemukan

B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B u k u 6 D i s t r i c t C o o r d i n a t o r 1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

TEMA : ISU PENTING DALAM PAMSIMAS : GENDER, DISABILITAS DAN STUNTING

TUJUAN : Peserta dapat menjelaskan:

Konsep Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Yang Berwawasan Gender dan

Disabilitas

Keterkaitan Pembangunan AMPL sebagai Strategi untuk Pencegahan Resiko

Stunting

(4)

Selain Isu Gender, pada pelaksanaan Program Pamsimas III ada dua isu penting baru yang perlu mendapat perhatikan seluruh pelaku program Pamsimas. Dua isu baru yang dimaksud adalah Isu Stunting Risk Reduction (Penurunan Prevalensi Balita Pendek) dan Isu Disability Inclusive Development (DID)/Inklusi Penyandang Disabilitas. Dua isu ini juga merupakan Isu Baru dan perlu dikaji pada daerah masing-masing untuk dimasukkan dalam Dokumen RAD AMPL setiap kabupaten

Isu Gender

Isu tentang Gender sudah menjadi fokus perhatian program Pamsimas sejak pelaksanaan Pamsimas I di tahun 2008 sampai dengan pelaksanaan Pamsimas III saat ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya prinsip Kesetaran Gender sebagai salah satu prinsip program, yaitu Program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan maupun laki-laki, untuk mengambil keputusan, berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Selain itu secara rutin mulai Pamsimas I, II dan III Program Pamsimas memiliki Gender Action Plan (GAP) atau Rencana Tindak Kesetaraan Gender, dimana pada GAP terdapat ukuran/indikator capaian Program Pamsimas untuk kesetaraan gender.

Aspek-aspek gender dalam pembangunan air minum dan sanitasi biasanya menekankan peran laki-laki sebagai pembuat keputusan dan perempuan sebagai pekerja fisik. Dalam tatanan tersebut, perempuan mengambil air, membuang limbah dan menjaga kebersihan. Penekanan pada kerja fisik tersebut memandang perempuan sebagai penerima manfaat yang pasif. Kesimpulannya adalah laki-laki bertanggung jawab terhadap pengadaan air dan sanitasi masyarakat sedangkan perempuan bertanggung jawab terhadap pengadaan air dan sanitasi di rumah. Dalam sebuah pendekatan gender, seringkali diasumsikan bahwa laki-laki dan perempuan akan mengembangkan diri mereka sendiri. Perempuan biasanya dalam posisi dibawah (sub ordinate) dan peran aktifnya dapat ditiadakan yang terjadi adalah hak untuk menentukan sesuatu bukan lagi milik masyarakat tetapi hanya menjadi milik laki-laki dalam masyarakat.

Masyarakat harus menyadari relevansi keterlibatan perempuan dan dalam setiap tahap menyadari bagaimana perempuan dan kegiatan mereka dapat menyumbang untuk

(5)

kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Partisipasi perempuan semestinya lebih dari sekedar sumbangan tenaga. Ia juga harus berpartisipasi delam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumberdaya.

Isu Stunting Risk Reduction (Penurunan Prevalensi Balita Pendek)

Indonesia telah mengalami kemajuan dalam menurunkan angka kemiskinan dari 16,6% menjadi 12,5% pada tahun 2011, namun demikian kekurangan gizi pada anak masih tetap menjadi masalah. Riskesdas 2010 memperlihatkan bahwa prevalensi gizi kurang (Berat Badan menurut Umur di bawah standar) pada anak usia di bawah lima tahun telah menurun hingga di bawah 18%, tetapi prevalensi anak pendek (yang untuk selanjutnya disebut stunting) masih tinggi dan termasuk menjadi masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi stunting pada tahun 2010 35,6% atau diperkirakan 7.688.000 anak Indonesia dikategorikan stunting.

Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalam waktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat, terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Stunting terkait erat dengan gangguan perkembangan kognitif dan produktivitas. Pada saat dewasa seringkali mengalami keterbatasan fisik, mudah terserang penyakit menular dan tidak menular serta rendahnya kemampuan kognitif yang menyebabkan hilangnya kesempatan kerja. Semua hal tersebut bersama-sama meminimalkan potensi penghasilan seumur hidupnya.

Untuk pencegahan anak stunting, terdapat bukti-bukti ilmiah yang kuat tentang intervensi gizi yang efektif untuk pencegahan anak stunting. Intervensi tersebut adalah intervensi spesifik atau intervensi langsung dan intervensi sensitif atau intervensi tidak langsung. Salah satu bentuk Intervensi sensitif adalah upaya peningkatan kualitas lingkungan misalnya air bersih, fasilitas sanitasi dan kebiasaan-kebiasaan bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun dan buang air besar di jamban.

Isu Disability Inclusive Development (DID)/Inklusi Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan jangka panjang baik fisik, mental, intelektual atau sensorik lain. Keterbatasan penyandang disabilitas menghambat interaksinya untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat.

Pembangunan sarana air minum dan sanitasi yang inklusif adalah kegiatan pembangunan yang melibatkan dan bermanfaat bagi semua anggota masyarakat. Pembangunan inklusif terjadi ketika seluruh lapisan masyarakat termasuk orang dengan disabilitas menikmati proses-proses dan hasil pembangunan secara sama. Pembangunan inklusif mendorong kesadaran dan partisipasi seluruh masyarakat termasuk kelompok yang terpinggirkan. Pembangunan inklusif disabilitas adalah pembangunan yang melibatkan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari kegiatan pembangunan dengan basis setara orang lain. Pembangunan inklusif disabilitas dilakukan untuk mencapai kesetaraan hak azasi manusia bagi

(6)

orang dengan disabilitas dan memastikan partisipasi penuh serta akses terhadap seluruh aspek kemasyarakatan.

Hak penyandang disabilitas untuk dapat berpartisipasi penuh, efektif dan inklusif di kehidupan sosial berdasarkan persamaan telah dinyatakan dalam Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas dimana Indonesia telah meratifikasi konvensi tersebut. Pembangunan inklusif disabilitas ini menjadi perhatian dalam kerangka kerja pengamanan lingkungan dan sosial dalam program yang dilakukan Bank Dunia. Penyandang disabilitas harus berpartisipasi dan mendapat manfaat dari proses pembangunan. Program Pamsimas

(7)

Amati dan perhatikan kasus-kasus dibawah ini. Diskusikan secara berkelompok

Isu Stunting

Perhatikan Alur dibawah ini. Kemudian diskusikan pertanyaan-pertanyaannya untuk merumuskan jawabannya

Berdasarkan alur program diatas, menurut anda apa kaitan Program Pamsimas dengan Upaya Pemerintah untuk menurunkan angka stunting?

(8)

Isu Disability Inclusive Development (DID)/Inklusi Penyandang Disabilitas Perhatikan potongan arikel dibawah ini :

Menurut anda apakah dengan menerapkan Universal Design dalam membuat suatu perencanaan sudah dapat disebut sebagai Inklusif Penyandang Disabilitas? Jelaskan

(9)

Bagaimana pengalaman anda dalam pelibatan kelompok disabilitas dalam kegiatan Pamsimas serta pengalaman anda dalam merencanakan kegiatan yang tanggap terhadap kebutuhan kelompok disabilitas

Isu Gender

Program Pamsimas merupakan salah satu program penyediaan sarana air minum dan sanitasi yang berwawasan gender. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Berwawasan Gender?

Bagaimana pengalaman anda dalam melibatkan kelompok perempuan dalam setiap tahapan Pamsimas?

(10)

Desa Tanjung Sari merupakan salah satu

Diskusikan kasus dibawah ini dengan kelompok anda untuk mendapatkan jawaban.

1. Desa Tanjung Sari merupakan salah satu desa sasaran Pamsimas Tahun 2017. Diketahui dari data Puskesmas bahwa Desa Tanjung Sari memiliki sejumlah masyarakat dengan keterbatasan khusus atau kelompok disabilitas. Kelompok Disabilitas yang dimaksud berada pada dua dusun, yaitu Dusun A dan Dusun B. Pada dusun A terdapat 5 orang dengan keterbatasan fisik berupa keterbatsan penglihatan/tuna netra dan keterbatasan cacat fisik. Sementara di Dusun B ada 2 orang dengan keterbatasan fisik yang keduanya adalah siswa sekolah dasar setempat. Sebagai program yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi, maka Pamsimas perlu melakukan upaya agar kelompok disabilitas dapat terlibat dan merasakan manfaat dari hasil kegiatan Pamsimas. Sebagai seorang DC, apa yang akan anda lakukan agar kelompok disabilitas tersebut dapat terlibat dan merasakan manfaat dari Program Pamsimas.

Bagaimana pengalaman anda terkait merencanakan kegiatan yang tanggap terhadap kelompok disabilitas!

(11)

2. Gender Action Plan atau Rencana Tindak Kesetaraan Gender pada Program Pamsimas III memuat 12 kegiatan dengan indikator capaian gender masing-masing (Lampiran Tiga Pedoman Umum Program Pamsimas Tahun 2016).

Coba anda gunakan indikator-indikator tersebut untuk melakukan analisa capaian GAP di kabupaten anda masing-masing. Gunakan Format seperti dibawah ini untuk melihat kemajuan pelaksanaan GAP di kabupaten anda. Pilih kegiatan-kegiatan yang memang dilaksanakan di tingkat kabupaten.

KEGIATAN INDIKATOR CAPAIAN

Setelah selesai, simpulkan berapa persen kegiatan yang sudah memenuhi indikator gender yang diminta? Dan strategi apa yang akan anda lakukan agar kegiatan lain juga dapat memenuhi indikator gender yang diminta?

(12)

TIM PENYUSUN

1. Ketua CPMU Pamsimas, up Tanozisochi Lase 2. Kepala Staff CPMU Pamsimas, up Riche Noviasari 3. Wakil Ketua CPMU Pamsimas, up Essy Aslah

4. Koordinator Bidang Infrastruktur CPMU Pamsimas, up Suryanto 5. Kepala Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Fitri Peranginangin

6. PPK Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Novi Rindani 7. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah I Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Henny Wardhani

Simarmata

8. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah II Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Prameshwari 9. PPK Pembinaan Pelaksanaan Wilayah III Satker PAMBM Kementerian PUPR, up Diah Suryaningtyas

KONSULTAN PAMSIMAS (CMAC)

10. Program Sustainability Advisor, up Danny Sutjiono 11. Co Team Leader CMAC, up Ari Alam

12. Capacity Building Specialist CMAC, up Herry Septiadi

13. Local Institutional Strengthening Specialist CMAC, up Simon Djuangga 14. Water Supply and Sanitation Specialist CMAC, up Poppy Harsutiani

15. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 2 CMAC, up Kukuh Pranandana 16. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 1 CMAC, up Agus Danar Dono 17. Regional Monitoring and Evaluation Specialist 3 CMAC, up Aan Juansah 18. Human Resources Management CMAC, up Irfan Rais

19. Management Information System CMAC, up Agustinus 20. Grafik Designer CMAC, up Akhmad Taufik Pulungan

21. Assistant Community Building Specialist CMAC, up Johan Khadafi

22. Assistant Community Development and Gender Specialist, up Nur Nanda Budiani TASK TEAM BANK DUNIA

TIM ROMS PAMSIMAS

23. Provincial Coordinator Provinsi Jawa Barat, up Esfrizal 24. Provincial Coordinator Provinsi Sulawesi Utara, up Sudirman

25. Co. Provincial Coordinator Provinsi Nusa Tenggara Timur, up Herman Umbu R. Zogara 26. Local Government Specialist Provinsi Sumatera Utara, up Febri Fauza

27. Local Government Specialist Provinsi Bengkulu, up Wiharnastyono 28. Local Government Specialist Provinsi Bangka Belitung, up Ruliansyah 29. Local Government Specialist Provinsi Riau, up Agus Suprianto

30. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Sulawesi Selatan, up Jasman Kurnia 31. Community Development Capacity Building Specialist Provinsi Kalimantan Selatan, up Zulkifli,SE 32. Water Supply and Sanitation Specialist Provinsi Yogyakarta, up Tatang Uba L

Referensi

Dokumen terkait

Graedorf (1976) menyatakan bahwa “PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing

Analisis data yang dilakukan adalah univariat.Berdasarkan hasil analisis univariat, dalam proses keputusan memanfaatkan layanan rawat jalan, responden memiliki motivasi yang

bank syari’ah, 2) lembaga keuangan mikro syari’ah, 3) asuransi syari’ah, 4) reasuransi syari’ah, 5) reksadanasyari’ah, 6) obligasi syari’ah dan surat ber- harga berjangka

Hasil penelitian huungan antara sosiodemografi dan kondisi lingkungan terhadap keberadaan jentik di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak menunjukkan bahwa variabel yang

2.5 Pengaruh Pajanan Debu Kayu Terhadap Kerja Mukosiliar Hidung Bekerja dalam lingkungan yang dipenuhi oleh debu kayu menyebabkan terhirupnya debu ke saluran nafas

Untuk melindungi perbatasan dengan lebih ketat, Direktorat Jenderal Imigrasi juga telah memasang daftar pantauan ECS (Enhanced Cekal System) atau yang dikenal

1. Allah SWT, karena Nikmat. Perlindungan, Pertolongan, dan Ridho-Nya saya mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini serta hambanya yang termulia Nabi Besar Muhammad

Pada kedua teori yakni teori prinsip penataan (ordering principle) Salura (2010) dan teori fenomenologi Schulz (1980) yang telah dielaborasi sebagai kerangka baca dan