>
7 3 " ' ;;;;;;;;;;;;;;;;;;; 4@
7 ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; 4@
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
-;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; -4
>
, ' - 3 6 % * < $ )' 0% ,
* ' $ % ,
& ';;;;;;;;;;;;;;;;;;; @
, ' - / ' 0)B 6 % * ;;;;;;;; 4
, ' - 4 6 ( 6 % *
5 * 5 6 ( , / $ 1D2;;;;; 43
, ' - - 6 ( ! $ + ' $
' ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; 44
, ' - 7 / ' 0)B ! $ +
4-, ' - 6 ( ! $ +
( ' 5 * 5 6 (
, / $;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; 47
>
/ '
= 3 % ;;;;;;;;;;;;;;;;7
>
= + - 3 6 ( 6 % (
' ;;; 4
= + - 6 ( ! $ + (
>
/ '
# 3 $% ;;;;;;;;;;;;;; -4
# / ' ' ;;;;;;;;;;;; -7
# 4 $ + ( '
, 6 % : < $ 0%
, * " ' ;;;; 7
< ) ?
Nama lengkap : Adhitya Wicaksana
Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 29 Oktober 1984
Alamat : JL. Batu Raden 16 Ciwastra
Bandung 40287
Pendidikan : SDN Raba II, Bima, 1996
SMPN 1, Balikpapan, 1999
SMUN 22, Bandung, 2002
43
$% =
< 2 /+ +
Perhitungan Dosis Meniran :
Dosis Meniran untuk manusia adalah 30 g
Faktor Konversi untuk mencit adalah 0,0026
% yang digunakan 400 ml
Perhitungan Dosis meniran :
30 g x 0,0026 = 0,078g atau 78 mg
78mg/0,2 ml atau 39 g/100 ml atau 156 g/400 ml
Untuk dosis 1= 156 g/400 ml diambil sampai 25 ml
Sisa 375 ml dibagi menjadi 125 ml untuk dosis 5X dan 250 ml untuk dosis 10X
lalu keduanya diuapkan sampai 25 ml pada panci uap.
Untuk dosis 2 (5X dosis 1) maka 125 ml dosis 1 diuapkan sampai 25 ml
Untuk dosis 3 (10X dosis 1) maka 250 ml DM1 diuapkan sampai 25 ml
Perhitungan Dosis Loperamid :
Dosis loperamid yang tersedia 2 mg
Dosis untuk mencit 0,06 mg/ml untuk berat badan mencit 20 g
16 mg (8 tablet) + x ml CMC 1 %
0,06 mg : 1 ml = 16 mg : x ml
x = 266,7 ml untuk 16 mg loperamid atau
33,3 ml CMC 1% untuk 2 mg loperamid
Jadi dosis yang diberikan adalah : 1 tablet loperamid + 33,3 ml CMC 1%
Perhitungan dosis norit :
Satu tablet norit = 125 mg
Dosis untuk manusia : 6 tablet = 750 mg
Konversi untuk mencit dengan berat badan 20 g :
750 mg x 0,0026 = 1,95 mg
Jumlah cairan per oral yang dapat ditoleransi mencit 0,5 ml
1,95 mg/0,5 ml = 3,9 mg/1 ml, dosis norit yang diberikan 1 ml/ kg BB
jadi 3,9 mg/5 = 0,78 mg/0,20 ml
45
$% =
/ < + +
! " # $ % " # & ' ( ) * )
+ , - . %
!
! / /! 0 / /
) ( 1
2 1
" /
47
"!'!(
!% )%*
! + , % % ( - % ! . - + ( % % % %.
8"$
" #
" 6 > #
! / 6 #
* 8 / - ! " / " ? > #
#
/ </ "+ < < / < ;
,
! " # $ % " # & ' ( ) * ) + , - . %
!
49
Observed N Expected N Residual
51
$% ! =
Karakteristik feses dari waktu ke waktu (menit)
30 60 90 120 150 180 210 240 300 360
Di Indonesia, diare masih memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi.
Diare biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, parasit, penyakit saluran
pencernaan, atau intoleransi terhadap makanan tertentu. Untuk mengatasi keadaan
ini dibuatlah obat obat sintetik, tetapi perlu pula diketahui bahwa banyak obat
obat sintetik harganya relatif mahal. Berdasarkan kenyataan tersebut maka
beberapa orang cenderung untuk menggunakan obat obatan tradisional dari
tumbuh tumbuhan, contohnya meniran
Penggunaan meniran tidak terbatas hanya untuk mengobati diare saja,
akan tetapi dapat juga digunakan untuk mengobati maag, epilepsi, hipertensi, dan
infeksi saluran kencing. Selain itu meniran dipercaya dapat meningkatkan jumlah
trombosit. Pemanfaaatan meniran untuk pengobatan begitu luas, terutama untuk
penyakit infeksi yang kronis dan infeksi viral. Secara klinis, ekstrak meniran telah
terbukti bersifat immunostimulan atau mampu merangsang daya tahan tubuh
seseorang, sehingga kebal terhadap serangan penyakit (Kardinan, 2004). Tanaman
ini sudah diteliti dan diproduksi menjadi tablet peningkat daya tahan tubuh.
Produknya telah diuji preklinis dan klinis selama tiga tahun (www.depkes.co.id,
2005).
Pengembangan meniran sebagai obat tradisional seharusnya mendapat
perhatian yang lebih besar bukan saja disebabkan potensi pengembangan yang
terbuka tetapi juga akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani
dan penyerapan tenaga kerja baik dalam usaha tani maupun dalam usaha
pengolahannya. Berdasarkan uraian diatas maka telah dilakukan beberapa
penelitian tentang khasiat dari meniran tetapi penelitian efek anti diare dari
meniran masih kurang tersedia. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk
menguji efek anti diare infusa herba meniran terhadap motilitas usus dan defekasi
2
• Apakah infusa herba meniran ( herba) mengurangi motilitas usus mencit.
• Apakah infusa herba meniran ( herba) mengurangi frekuensi defekasi mencit.
• Apakah infusa herba meniran ( herba) memperbaiki konsistensi
feses mencit.
Maksud penelitian adalah untuk mempelajari efek anti diare infusa herba
meniran terhadap motilitas usus dan defekasi mencit. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pengaruh infusa herba meniran terhadap motilitas usus dan
defekasi mencit.
! "
Kegunaan akademis penelitian ini adalah untuk memperluas wawasan
tentang obat tradisional khususnya meniran.
Kegunaan praktis penelitian ini adalah untuk memperkenalkan meniran
# " $ %&
# " $
Diare merupakan gejala daripada suatu penyakit (Hadi , 2002). Diare dapat
diartikan sebagai keluarnya cairan secara abnormal atau tidak terbentuknya feses
dengan frekuensi defekasi yang meningkat (Harrison, 2001). Herba meniran
diantaranya mengandung flavonoid dan tannin (Kardinan, 2004). Sifat sifat
flavonoid yaitu sebagai anti viral dan anti bakteri secara (Bruneton, 1999).
Kegunaan meniran untuk mengobati diare dapat dihubungkan dengan
kemampuannya sebagai anti bakteri (Widodo, 1996). Tannin memiliki aktivitas
terapeutik karena sifat astringesianya. Secara internal, tannin tidak diragukan lagi
berefek sebagai anti diare (Bruneton, 1999). Selain itu meniran mengandung
alkaloid yang diduga bersifat sebagai anti diare (Kardinan, 2004). Diketahui
ekstrak dari meniran dapat mengurangi motilitas saluran cerna, memperlambat
pengosongan lambung dan relaksasi fundus dan ileumnya apabila dilakukan
percobaan dengan mencit (www.pdrhealth.com, 2003). Meniran dapat
menghentikan diare, menurunkan produksi tinja dan frekuensi buang air besar
(Kardinan, 2004).
# %&
• Infusa herba meniran mengurangi motilitas usus mencit.
• Infusa herba meniran mengurangi frekuensi defekasi mencit.
4
' &
Desain penelitian ini adalah prospektif eksperimental laboratoris dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif, pada mencit jantan galur
Balb/C sebanyak 40 ekor.
Pengujian anti diare menggunakan metode kerja transit intestinal dan proteksi
terhadap diare oleh oleum ricini. Analisis data untuk rasio jarak usus yang
ditempuh oleh norit terhadap panjang usus seluruhnya dan untuk frekuensi
defekasi menggunakan dan dengan α= 0.05, sedangkan untuk
konsistensi feses dianalisis dengan menggunakan uji dengan α= 0.05.
( & )
Penelitian dilakukan di laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha.
9
" + + <
# " $%
Infusa herba meniran ( herba) mengurangi motilitas usus
mencit.
Infusa herba meniran ( herba) mengurangi frekuensi defekasi
mencit.
Infusa herba meniran ( herba) memperbaiki konsistensi feses
mencit.
# +
Saran saran yang dianjurkan adalah, sebagai berikut :
1. Masyarakat dapat menggunakan infusa herba meniran sebagai obat
alternatif dalam mengobati diare.
2 Penelitian lebih spesifik terhadap herba meniran juga penting dilakukan
mengingat belum diketahui efek toksis dan efek samping dari herba
40
, < + "
Anonim, http://www.pdpersi.com, 2005
Anonim, http://www.pdrhealth.com 2005
Anonim, http://www.medicastore.com, 2005
Anonim, http://www.interna.or.id, 2005
Anonim, http://www.depkes.co.id, 2005
Anonim, http://www.iptek.net.id, 2005
Harrison. 2001. + 6 ( % . 15th edition. New York
:McGraww Hill. 241 242
Guyton and Hall. 1997. 7 8 9 : % . Edisi IX. Jakarta: EGC.
1010 1011, 1034, 1049, 1056 1057
Bruneton Jean. 1999. ! ! ( % "
9 % % 2nd edition. Paris : Lavoisier Publishing Inc.
310, 321, 324, 370 372, 386, 388, 555, 790.
Kardinan Agus. 2004. 2 ! % ( . Edisi I.
Jakarta : Agromedia Pustaka. 6 18
Dorland. 2002 : ! : % . Edisi 29. Jakarta : EGC. 523
WF. Ganong. 2002. 7 8 9 : % Editor .M Djauhari. Edisi
20. Jakarta: EGC. 461 462, 477
Goodman & Gilman. 1992. ! 7 + ;
% USA: McGraww Hill. 924 925.
Depkes RI. 1995. 9 ! 6 % . Edisi IV. Depkes RI. Hal 9, 631 632.
Midian Sirait. 1993. 9 ! 8 9 ! < 8
: . Jakarta: Balai Pengembangan dan Pemanfaatan Obat dan bahan
alam.
Olson James. 1993. 7 8 ( % 9 ! . L. Mandora. Jakarta: EGC. Hal
118 120
( 6 % 0. 10th Martha Windholz. USA: Merck & Co. 250.
J. McClintic Robert. 1977. + ! 7 % . 2nd edition. USA:
John Willey and Son’s. page 419 423
Houssay B.A. 1955 ! . 2nd edition. London: McGraww Hill.
Page 327
( ( % 6 % jilid II. 1978. Edisi 2. Jakarta: Depkes RI. Hal 79,77
82
Arisandi. 2005. : ! . Edisi 1. Jakarta: BM. Hal 255
Sri Widodo WS.1996. ! + !
42
Arif Azalia dan Sjamsudin udin. 2002 9 ! % . Edisi 4. Jakarta: