• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja."

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan tentang

keadilan dan kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di seketariatan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel

sebanyak 68 orang responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang

berupa daftar pertanyaan. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, terbukti bahwa persepsi karyawan tentang

keadilan dan kelayakan kompensasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan

bagian sekertariat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Implikasi dari penelitian ini,

adalah untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, organisasi dapat menyesuaikan

pemberian kompensasi dengan aspek keadilan dan kelayakan diantaranya kesesuaian

pemberian kompensasi dengan tanggungjawab pekerjaan, resiko kerja, upah minimum, dan

lain sebagainya.

(2)

THE EFFECT OF EMPLOYEE PRECEPTIONS ABOUT FAIRNESS AND FEASIBILITY OF COMPENSATION ON THE WORK MOTIVATION

This research attempts to study the influence of employee perceptions about fairness

and feasibility of compensation the on motivation of secretary worker in Sanata Dharma

University Yogyakarta. This research was conducted by taking samples as many as 68

respondents. Data were collected using a questionnaire. Data analysis utilized was multiple

linear regression. Based on the results of a multiple linear regression analysis, it was fund out

that employee perception of fairness and feasibility of compensating have positive effect on

the motivation of secretary section worker of Sanata Dharma University Yogyakarta. The

implications of this research, is to increase employee motivation, organizations can customize

the awarding of compensation with the fairness and appropriateness of conformity granting

compensation with the responsibilities of the job, the risk of employment, minimum wage,

etc.

(3)

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA Studi Kasus pada Karyawan Bagian Kesekertariatan Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Antonius Wahyu Pratomo Nugroho NIM: 092214061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA Studi Kasus pada Karyawan Bagian Kesekertariatan Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

Antonius Wahyu Pratomo Nugroho NIM: 092214061

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Gusti ngendika: Ana wong nyebar wiji mangkat arep nyebar wijiné. 4

Nalika nyebar wiji mau, ana sing tiba ing pinggir dalan, lan

manuk-manuk ing awang-awang pada mudhun nycuki wiji mau. 5 liyané sing

tiba ing enggon padhas, sing ora okeh lemahé: iki gelis baé anggone

thukul, marga lemahé ora jero. Nanging bareng srengéngé panas,

banjur dadi garing, awit ora ana oyodé. 7 Ana liya sing tiba ana ing

tengah erén, lan eriné tuwuh dhuwur mulet wiji. 8 Liya manéh tiba ing

lemah becik, iki ngetokaké woh: ana sing tikel satus, ana sing tikel

sewidak, ana sing tikel telung puluh. 9 Sing sapa duwe kuping bisa

ngrungokaké, ngrungokna.

(Matéus 13 : 4-9)

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua saya Bapak Martinus Sutono dan Ibu Brigita Suwati,

serta adik saya Carolina Novita Kurnia Wati. Atas curahan cinta dan

(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

“PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA” Studi Kasus pada Karyawan Bagian Kesekertariatan Universitas Sanata Dharma.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

menunjukan gagasan atau pendapat atau pikiran penulisan lain yang saya akui

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang diambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Yogyakarta, 29 Juli 2016

Penulis,

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Antonius Wahyu Pratomo Nugroho

Nomor Induk Mahasiswa : 092214061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya tulis ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA”. Studi kasus

pada Karyawan Bagian Kesekertariatan Universitas Sanata Dharma. Dengan

demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkian nama saya

sebagai penulis.

Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 29 juli 2016

Yang menyatakan

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG

KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA” Studi Kasus pada Karyawan Bagian Kesekertariatan Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan

terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai

pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk

membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto M.Si., selaku dosen pembimbing

I, yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam

penulisan skripsi ini.

4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing II,

yang dengan bijaksana memberikan bimbingan, koreksi dan saran selama

penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan

pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

6. Segenap karyawan bagian kesekertariatan Universitas Sanata Dharma serta

(11)

viii

7. Kedua orang tua penulis, Martinus Sutono dan Brigita Suwati yang selalu

memberikan dukungan doa, kasih sayang, nasehat, dan memberikan

penghidupan yang layak bagi penulis.

8. Teman-teman di Fakultas Ekonomi Universitas sanata Dharma yang telah

memberikan doa dan dorongan dalam pembuatan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

dukungan semangat, dukungan doa serta bantuannya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk

menyempurnakan tulisan ini.

Yogyakarta, 29 Juli 2016

Antonius Wahyu Pratomo Nugroho

(12)

ix

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

v HALAMAN KATA PENGANTAR... vii

HALAMAN DAFTAR ISI... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xiv

HALAMAN ABSTRAK... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan masalah... 3

C. Pembatasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 7

A. Landasan Teori... 7

1. Manajemen Sumber Daya Manusia... 7

2. Kompensasi... 11

3. Motivasi... 20

4. Persepsi... 31

B. Penelitian Terdahulu... 34

C. Kerangka Konseptual... 35

D. Hipotesa... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 37

A. Jenis Penelitian... 37

B. Subjek dan Obyek Penelitian... 37

(13)

x

D. Variabel Penelitian... 38

E. Definisi Operasional... 40

F. Pengukuran Variabel... 41

G. Populasi dan Sampel... 42

H. Teknik Pengambilan Sampel... 44

I. Sumber Data... 45

J. Teknik pengumpulan Data... 46

K. Teknik Pengujian Instrumen... 46

L. Teknik Analisis Data... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 55

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma... 55

B. Visi, Misi, dan Moto... 58

C. Tujuan Pendidikan... 59

D. Sekilas Biro Administrasi Akademik... 60

E. Daftar Staff BAA... 62

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 63

A. Uji Instrument... 63

1. Validitas... 63

2. Reliabilitas... 64

B. Hasil Penelitian... 67

1. Analisis Deskriptif... 67

a. Deskripsi Karakteristik Responden... 67

b. Deskripsi Variabel Penelitian... 69

2. Analisis Regresi Berganda... 74

a. Uji Asumsi Klasik... 74

1) Uji Normalitas... 74

2) Uji Heteroskedastisitas... 75

3) Uji Multikolinearitas... 76

b. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 77

1) Uji Stimultan (Uji F)... 79

2) Uji t (t test)... 81

C. Pembahasan... 84

(14)

xi

A. Kesimpulan... 86

B. Saran... 86

C. Keterbatasan Penelitian... 87

DAFTAR PUSTAKA... 89

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Tabel Skala Likert... 41

III.2 Jumlah Karyawan Sekertariat Universitas Sanata Dharma... 43

V.1 Rangkuman Tes Validitas Variabel Bebas... 63

V.2 Rangkuman Tes Validitas Variabel Terikat... 64

V.3 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas... 65

V.4 Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin... 67

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 68

V.6 Karakteristik Responden Berdasarakan Lama Bekerja... 68

V.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Persepsi Keadilan... 69

V.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Persepsi Kelayakan... 70

V.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja... 71

V.10 Rangkuman Hasil Penelitian... 72

V.11 Uji Normalitas... 74

V.12 Uji Multikolinearitas... 76

V.13 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda... 77

V.13 Uji Determinasi... 79

V.15 Uji F... 80

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner... 92 Lampiran 2 Data Responden... 98

Lampiran 3 Hasil Olah Data SPSS 107

(18)

xv ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEADILAN DAN KELAYAKAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan

tentang keadilan dan kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di

seketariatan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan

dengan mengambil sampel sebanyak 68 orang responden. Data dikumpulkan

dengan menggunakan kuesioner yang berupa daftar pertanyaan. Analisis data

menggunakan teknik analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi

berganda, terbukti bahwa persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan

kompensasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan bagian

sekertariat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Implikasi dari penelitian ini,

adalah untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, organisasi dapat

menyesuaikan pemberian kompensasi dengan aspek keadilan dan kelayakan

diantaranya kesesuaian pemberian kompensasi dengan tanggungjawab pekerjaan,

resiko kerja, upah minimum, dan lain sebagainya.

(19)

xvi ABSTRACK

THE EFFECT OF EMPLOYEE PRECEPTIONS ABOUT FAIRNESS AND FEASIBILITY OF COMPENSATION ON THE WORK MOTIVATION

This research attempts to study the influence of employee perceptions

about fairness and feasibility of compensation the on motivation of secretary

worker in Sanata Dharma University Yogyakarta. This research was conducted by

taking samples as many as 68 respondents. Data were collected using a

questionnaire. Data analysis utilized was multiple linear regression. Based on the

results of a multiple linear regression analysis, it was fund out that employee

perception of fairness and feasibility of compensating have positive effect on the

motivation of secretary section worker of Sanata Dharma University Yogyakarta.

The implications of this research, is to increase employee motivation,

organizations can customize the awarding of compensation with the fairness and

appropriateness of conformity granting compensation with the responsibilities of

the job, the risk of employment, minimum wage, etc.

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi tentu membutuhkan

apa yang dinamakan komponen penunjang operasional seperti halnya tenaga

kerja. Tenaga kerja dalam sebuah organisasi bisa dibilang sumber daya

manusianya. Sumber daya manusia mempunyai peranan paling vital dalam

sebuah perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat

dibutuhkan dalam menggerakan sebuah organisasi, terutama organisasi yang

bergerak dalam bidang pendidikan maupun jasa yang dimana sumber daya

manusia memiliki peranan penting di dalam organisasi tersebut.

Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan maupun organisasi bisa

disebut juga dengan karyawan maupun pegawai. Karyawan maupun pegawai

dalam sebuah organisasi harus mendapatkan perhatian ekstra karena

mempunya peranan vital dalam jalannya operasional sebuah perusahaan. Oleh

karena itu perusahaan wajib memperhatikan apa yang diinginkan oleh

karyawan demi terciptanya tujuan organisasi tersebut dan yang paling utama

adalah kesejahteraan karyawan. Salah satu upaya yang dapat ditempuh

organisasi untuk menciptakan kesejahteraan salah satunya dengan cara

memberikan kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah karyawan berikan

(21)

Kompensasi sangat penting bagi karyawan sebagai individu, karena

besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran

nilai pekerjaan. Sebaliknya

besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi, dan

kepuasan kerja karyawan, Nova (2012:1). Handoko (2010:155) menyatakan

bahwa kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya

kompensasi mencerminkan ukuran karya mereka diantara para karyawan itu

sendiri, keluarga dan masyarakat.

Prinsip – prinsip dalam pemberian kompensasi yaitu kewajaran, keadilan,

keamanan, kejelasan, bersifat merangsang karyawan, dan kesepakatan.

Pemberian kompensasi pada dasarnya bertujuan untuk mendorong karyawan

meningkatkajn motivasi dalam bekerja. Oleh karena itu maka kompensasi

sangat erat kaitannya dengan prestasi karyawan. Namun setiap karyawan

memiliki persepsi penilaian kompensasi yang berbeda satu sama lain. Tidak

terkecuali dalam organisasi ataupun lembaga Universitas Sanata Dharma.

Universitas Sanata Dharma adalah lembaga yang dikelola oleh sebuah

yayasan yang menyediakan pelayanan jasa dalam bidang pendidikan.

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik menjadi salah satu upaya untuk

menunjang kualitas pelayanan yang diberikan lembaga bagi para pemangku

kepentingan seperti halnya, mahasiswa, dosen, orang tua mahasaiswa,

universitas, dan lembaga lain yang memiliki hubungan dengan Universitas

Sanata Dharma. Kepuasan pemangku kepentingan merupakan hal yang utama,

(22)

mempunyai kedekatan langsung dengan para pemangku kepentingan adalah

seketariat Universitas Sanata Dharma. Peranan dan pengelolaan keseketariatan

sangat vital dalam proses kegiatan belajar dan mengajar.

Berdasarkan uraian diatas peneliti melihat begitu pentingnya persepsi

karyawan tentang keadilan dan kelayaakan kompensasi demi terciptanya

motivasi kerja karyawan, maka penulis memilih judul “Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Keadilan Dan Kelayakan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja” (studi kasus pada karyawan bagian seketariat Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan kompensasi

serta motivasi kerja karyawan di seketariatan Universitas Sanata Dharma?

2. Apakah persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan kompensasi

berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan di seketariatan Universitas

Sanata Dharma?

C. Batasan Masalah

1. Lembaga yang diteliti adalah Universitas Sanata Dharma , Yogyakarta.

2. Responden yang akan diteliti adalah karyawan seketariatan setiap fakultas

di kampus Mrican, Kenthungan, dan Paingan Universitas Sanata Dharma

(23)

3. Karakteristik karyawan dibatasi pada jenis kelamin, usia, dan lama

bekerja.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan

kompensasi serta motivasi kerja karyawan di seketariatan Universitas Sanata

Dharma?

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan tentang keadilan dan

kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di seketariatan

Universitas Sanata Dharma.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Organisasi

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan yang berhubungan

dengan kompensasi karyawan dan motivasi kerja karyawan, guna

mencapai tujuan organisasi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan

sumber informasi bagi pembaca.

3. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan teori yang telah didapat dibangku

(24)

kesempatan untuk memperdalam, serta untuk mendapat pengalaman

meneliti di bidang pelayanan jasa.

F. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Pada bab pendahulaun akan dijelaskan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Pada bab kajian pustaka akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, penelitian

terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan hipotesis.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai jenis

penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, variable penelitian, populasi dan sampel, sumber data,

teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, teknik

analisis data, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis.

BAB IV Gambaran Umum

Dalam bab ini berisi gambaran umum sekertariat Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang meliputi sejarah, lokasi, struktur

(25)

bekerja, golongan atau jabatan, usia), dan fasilitas-fasilitas yang

dimiliki oleh organisasi.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab analisis data akan dijelaskan mengenai analisis data dan

penjelasan pembahasan mengenai hasil yang diperoleh.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari analisis data

(26)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam

sebuah organisasi. Organisasi dibuat dengan visi untuk kepentingan

manusia dan dalam pelaksanaanya dikelola dan diurus oleh manusia

dalam berbagai bentuk dan tujuannya. Berikut pengertian manajemen

sumber daya manusia menurut para ahli:

1) Menurut Manullang (2004:198), Manajemen Sumber Daya

Manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, pengembangan dan

pemanfaatan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan

dapat direalisasikan secara daya guna dan kegairahan kerja dari

semua kerja

2) Menurut Sofyandi (2009:6) suatu strategi dalam menerapkan

fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading

& controlling, dalam setiap aktifitas/fungsi operasional sumber daya manusia mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan

pengembangan, penempatan yang meliputi promosi, demosi &

transfer, penilaian kinerja, pemberian kompensasi, hubungan

(27)

bagi peningkatan kontribusi produktif dari sumber daya

manusia organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara

lebih efektif dan efisien.

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2010:21) fungsi- fungsi sumber daya

manusia meliputi fungsi manajerial dan fungsi operasional, yaitu :

1) Fungsi-fungsi Manajerial

a) Perencanaan

Perencanaan (planning) adalah merencanakan tenaga kerja

secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

Perencanaan dilakukan dengan melakukan program

kepegawaian, program kepegawaian meliputi

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,

kedisiplinan dan pemberhentian karyawan program

kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan

perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) adalah fungsi penyusunan dan pembentukan suatu organisasi dengan mendesain

(28)

yang harus dikerjakan, termasuk menetapkan pembagian

tugas, wewenang, dan tanggung jawab.

c) Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan dalam mengarahkan

semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja

secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya

suatu tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Pengarahan itu sendiri dilakukan pemimpin dengan

menugaskan bawahannya agar mengerjakan tugasnya dengan

baik.

d) Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan dalam mengendalikan semua karyawan, agar menaati

peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana yang

sudah ditetapkan. Apabila terdapat kesahalan dapat dilakukan

tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian

karyawan itu sendiri meliputi kehadiran, kedisiplinan,

perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga

situasi lingkungan pekerjaan.

2) Fungsi-fungsi Operasional

a) Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,

(29)

karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pengadaan yang baik dapat membantu terwujudnya suatu

tujuan yang baik.

b) Pengembangan

Pengembangan (development) adalah fungsi yang berperan

dalam pengembangan dan peningkatan keterampilan dan

pengetahuan kerja dengan memberikan pendidikan dan

pelatihan kepada para karyawan.

c) Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada

perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil

diberikan sesuai dengan prestasi kerja, layak diartikan

dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada

batas upah minimum pemerintah berdasarkan internal dan

eksternal konsistensi.

d) Pengintegrasian

Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan

karyawan, agar terciptanya kerjasama yang serasi dan saling

menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat

(30)

e) Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan

agar mereka tetap memberikan kinerjanya hingga sampai

pensiun.

f) Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja karyawan dalam suatu perusahaan yang dapat

disebabkan dengan adanya keinginan karyawan atau

keinginan perusahaan, dimana perusahaan berusaha

mengembalikannya dengan cara terbaik kepada masyarakat.

2. Kompensasi

a. Pengertian Kompensasi

Kompensasi (balas jasa) langsung merupakan salah satu hak

bagi karyawan dan menjadi kewajiban perusahaan untuk

membayarnya. Karena disinilah letak pentingnya kompensasi bagi

karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan pikiran).

Kompensasi adalah pengeluaran dan biaya bagi perusahaan,

Perusahaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan

memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan.

kompensasi merupakan suatu bentuk biaya yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan akan

(31)

(Sofyandi, 2008: 159). Kompensasi menurut Anwar Prabu

Mangkunegara (2005:83) menyatakan bahwa Kompensasi merupakan

sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang sebanding.

Sedangkan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003:118) menyatakan

bahwa Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,

barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Berdasarkan pendapat 2 ahli diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kompensasi merupakan hubungan antara karyawan

dengan organisasi, yang berupa timbal balik dari jasa atau tenaga yang

dikeluarkan oleh karyawan dan reward dari organisasi dalam bentuk upah maupun fasilitas lainnya

b. Tujuan Kompensasi

Menurut Notoadmojo (2003:254), adapun tujuan pemberian

kompensasi adalah sebagai berikut.

1) Menghargai prestasi kerja

Pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu penghargaan

organisasi terhadap prestasi kerja para karyawannya. Selanjutnya

akan mendorong perilaku-perilaku atau performance karyawan

sesuai yang diinginkan perusahaan/organisasi.

2) Menjamin keadilan

Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan

(32)

karyawan akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas,

fungsi, jabatan, dan prestasi kerjanya.

3) Mempertahankan karyawan

Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan betah

dan bertahan bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini berarti

mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu untuk mencari

pekerjaan yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara

4) Memperoleh karyawan yang bermutu

Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak

calon karyawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon karyawan,

akan lebih mempermudah perusahaan untuk mencari dan memiliki

karyawan yang bermutu tinggi.

5) Pengendalian biaya

Dengan sistem kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya

melakukan rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya

karyawan yang keluar mencari pekerjaan yang lebih

menguntungkan. Hal ini berarti penghematan biaya untuk

rekrutmen dan seleksi calon karyawan baru.

6) Memenuhi peraturan–peraturan

Sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntutan

dari pemerintah (hukum). Suatu organisasi/perusahaan yang baik,

(33)

Sedangkan menurut Ambar (2009 : 261 ) berpendapat bahwa

tujuan dari kompensasi adalah

1) Pemenuhan kebutuhan ekonomi.

2) Mendorong peningkatan produktivitas kerja.

3) Peningkatan kompensasi dengan kesuksesan organisasi.

4) Memikat pegawai dalam menahan pegawai yang kompeten.

c. Jenis – jenis kompensasi

ada dasarnya kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam 2

kelompok, yaitu kompensasi langsung dan tidak langsung.

1) Kompensasi langsung merupakan hak bagi karyawan dan menjadi

kewajiban bagi perusahaan untuk membayarnya. Kompensasi

langsung yang diberikan dapat berupa :

a) Gaji

Merupakan balas jasa yang dibayar secara periodik kepada

karyawan serta mempunyai jaminan yang pasti, dengan kata

lain akan tetap dibayarkan walaupun karyawan tersebut tidak

masuk kerja.

b) Insentif

Yaitu tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan

tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar.

2) Kompensasi tidak langsung merupakan seluruh imbalan yang

diterima oleh karyawan secara tidak langsung dan diberikan

(34)

dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan. Kompensasi tidak

langsung terdiri dari tiga bagian, yaitu :

a) Program-program perlindungan, termasuk didalamnya

asuransi kesehatan, pensiun, jaminan sosial tenaga kerja. b.

b) Bayaran diluar jam kerja, misalnya liburan, hari besar, cuti

tahunan, cuti hamil, dan lembur.

c) Fasilitas- fasilitas ruangan dan alat mengajar yang dibutuhkan

guru terdiri dari alat tulis (kapur, spidol, papan tulis, proyektor,

dll), ruang praktikum, ruang kelas, ruang guru, dan ruang

kesehatan. (Hasibuan, 2005:133)

d. Proses Penentuan Kompensasi

Menurut Nitisemito (2002:112) ,proses menetapkan taraf gaji

sambil memastikan keadilan eksternal dan internal terdiri dari lima

langkah :

1) Melakukan survei gaji atas yang dibayarkan pengusaha lain untuk

pekerjaan yang dapat dibandingkan (untuk membantu memastikan

keadilan eksternal).

2) Menentukan nilai setiap pekerjaan dalam organisasi melalui

evaluasi pekerjaan (untuk memastikan keadilan internal).

3) Mengelompokkan pekerjaan yang serupa ke dalam taraf

pembayaran.

4) Memberi harga setiap taraf pembayaran dengan menggunakan

(35)

5) Memperbaiki taraf pembayaran yang sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku.

e. Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Menurut Ruky (2001:83) Beberapa faktor yang mempengaruhi

kompensasi adalah :

1) Kebenaran dan keadilan. Kompensasi harus berdasarkan pada

kondisi riil yang telah dikerjakan oleh pegawai, artinya

disesuaikan dengan kemampuan, kecakapan, pendidikan dan jasa

yang telah ditunjukkan pegawai kepada organisasi.

2) Dana organisasi. Kemampuan organisasi untuk memberikan

kompensasi baik berupa financial maupun non financial ,

disesuaikan dengan dana yang tersedia.

3) Serikat Pekerja, Para karyawan yang tergabung dalam serikat kerja

dapat mempengaruhi pelaksanaan ataupun penetapan kompensasi,

karena serikat karyawan dapat merupakan simbol kekuatan dalam

menuntut perbaikan nasibnya.

4) Produktivitas kerja. Produktivitas pegawai merupakan faktor yang

mempengaruhi penilaian prestasi kerja, sedangkan prestasi kerja

merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan

kompensasi.

5) Biaya hidup. Penyesuaian besarnya kompensasi dengan biaya

(36)

hal yang layak/wajar dan perlu mendapatkan perhatian dalam

penetapan kompensasi.

6) Pemerintah. Intervansi pemerintah untuk menentukan besarnya

kompensasi sangat diperlukan.

f. Faktor dasar yang mempengaruhi rancangan suatu rencana pembayaran

Menurut Handoko (2001:72), ada beberapa faktor dasar yang

mempengaruhi rancangan suatu rencana pembayaran, yaitu :

1) Legal. Berbagai undang-undang menetapkan berbagai hal seperti

upah minimum, upah kerja lembur, dan tunjangan.

2) Serikat pekerja. Para karyawan yang tergabung dalam suatu

serikat kerja, dapat mempengaruhi pelaksanaan ataupun penetapan

kompensasi, karena serikat kerja dapat merupakan simbol

kekuatan dalam menuntut perbaikan nasibnya.

3) Kebijakan perusahaan. Kebijakan penggajian yang dipakai

perusahaan, seperti mengusahakan gaji di atas harga pasar dalam

upaya menghadapi persaingan, atau kebijakan untuk selalu

memperhatikan serikat pekerja untuk mencegah terjadinya

kerusuhan.

4) Keadilan. Hal terakhir tetapi juga penting adalah bahwa tidak ada

orang yang suka berpikir bahwa ia dibayar kurang daripada hak

mereka. Keadilan naik secara eksternal atau internal, adalah sangat

(37)

g. Keadilan dan Kelayakan

Didalam pemberian kompensi agar dapat memenuhi harapan

berbagai fihak perlu memperhatikan adanya dua syarat atau dua

prinsip, yaitu syarat keadilan dan syarat kelayakan (Heidjrachman

R dan Suad Husnan 2002: 140). Dengan kata lain gaji yang

dibayarkan kepada karyawan harus adil dan layak.

1) Keadilan

Keadilan adalah suatu fundamental dari sistem kompensasi

(Newman & Milkovich, dalam Desler 2009). Tujuan keadilan

fokus kepada pembuatan sistem kompensasi yang mengenali baik

kontribusi pekerja (semakin tinggi kinerja atau pengalaman atau

training maka semakin tinggi pula kompensasi yang diberikan) dan kebutuhan pekerja (memberikan upah minimum, atau asuransi

kesehatan). Menurut Simamora (2004 : 449), keadilan kompensasi

terbagi menjadi tiga, yaitu:

a) Keadilan Eksternal

Tarif upah yang pantas dengan gaji yang berlaku untuk

pekerjaan-pekerjaan yang serupa di pasar tenaga kerja

eksternal. Keadilan eksternal dinilai dengan membandingkan

pekerjaan yang serupa di antara organisasi-organisasi yang

terbandingkan. Dua kondisi harus dipenuhi:

(1) Pekerjaan yang sedang diperbandingkan haruslah sama

(38)

(2) organisasi yang disurvai harus serupa ukuran, misi, dan

sektornya.

b) Keadilan Internal

Tingkat gaji yang pantas/patut dengan nilai pekerjaan internal

bagi perusahaan. Keadilan internal merupakan fungsi dari

status relatif sebuah pekerjaan di dalam organisasi, nilai

ekonomi hasil pekerjaan, atau status sosial sebuah pekerjaan,

seperti kekuasaan, pengaruh, dan statusnya di dalam hierarki

organisasi. Keadilan internal berhubungan dengan

kemajemukan gaji di antara pekerjaan-pekerjaan yang berbeda

di dalam sebuah organisasi.

c) Keadilan Individu

Individu pekerja merasa bahwa dia diperlakukan secara wajar

dibandingkan dengan rekan kerjanya. Ketika seorang pekerja

menerima kompensasi dari perusahaan, persepsi keadilan

dipengaruhi oleh dua faktor:

(1) Rasio kompensasi terhadap masukan upaya, pendidikan,

pelatihan, ketahanan akan kondisi kerja yang merugikan

dari seseorang

(2) Perbandingan rasio ini dengan rasio pekerja lain yang

(39)

2) Kelayakan

Di samping masalah keadilan dalam pemberian kompensasi perlu

diperhatikan masalah kelayakan. Pengertian layak ini berkaitan

dengan standar hidup seperti kebutuhan pokok minimum atau

upah minimum sesuai dengan ketentuan pemerintah. Kelayakan juga dilihat dengan cara membandingkan pengupahan di

perusahaan lain. Bila kelayakan ini sudah tercapai, maka

perusahaan sudah mencapai apa yang disebut external consistency

(Konsistensi Eksternal). Apabila upaya di dalam perusahaan yang

bersangkutan lebih rendah dari perusahaan-perusahaan lain, maka

hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi perusahaan untuk

memperoleh tenaga kerja. Oleh karena itu untuk memenuhi kedua

konsistensi tersebut (internal dan eksternal) perlu digunakan suatu

evaluasi pekerjaan.

3. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Menurut Vroom dalam Ngalim Purwanto (2006: 72), motivasi

mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu

terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Istilah

motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau

menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara

mengarahkan daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang

(40)

menurut Veithzal & Ella Jauvani Sagala (2009:837) adalah

“serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan

nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai

tujuan”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dirumuskan motivasi

merupakan daya dorong atau daya gerak yang membangkitkan dan

mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan.

b. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau

menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai

tujuan tertentu (Ngalim Purwanto, 2006: 73).

Sedangkan tujuan motivasi dalam Malayu S. P. Hasibuan (2006:

146) mengungkapkan bahwa:

a. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

b. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

c. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

d. Meningkatkan kedisiplinan absensi karyawan.

e. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

(41)

h. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap

tugastugasnya.

j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya

jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan

orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan

memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benarbenar

latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang

akan dimotivasi.

c. Teori-teori Motivasi

Teori-teori motivasi menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006:152-167)

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Teori Kepuasan (Content Theory)

Teori ini merupakan teori yang mendasarkan atas faktorfaktor

kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkan bertindak

dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan

perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang 8 menguatkan,

mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya. Jika

kebutuhan semakin terpenuhi, maka semangat pekerjaannya

semakin baik. Teori-teori kepuasan ini antara lain:

a) Teori Motivasi Klasik F.W.Taylor mengemukakan teori

(42)

ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat

memenuhi kebutuhan fisik, berbentuk uang atau barang dari

hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan

bekerja giat bilamana ia mendapat imbalan materi yang

mempunyai kaitan dengan tugas-tugasnya.

b) Teori Maslow

Hirarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu

seseorang berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan

untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow

berpendapat, kebutuhan yang diinginkan manusia berjenjang.

Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan, sebagai

berikut:

(1) Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup,

termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk

bernafas, dan sebagainya.

(2) Kebutuhan keselamatan dan keamanan

Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah

kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa

aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam

melaksanakan pekerjaan.

(43)

Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi,

dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan

kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.

(4) Kebutuhan akan penghargaan

Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan

pengakuan dan penghargaan diri dari karyawan dan

masyarakat lingkungannya.

(5) Aktualisasi diri

Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri

dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan

potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat

memuaskan atau luar biasa.

c) Teori Herzberg

Menurut Hezberg, orang menginginkan dua macam faktor

kebutuhan, yaitu:

(1) Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan

pemeliharaan (maintenance factors).

Faktor kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung

terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada

titik nol setelah dipenuhi. Faktor-faktor pemeliharaan

meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,

(44)

(2) Faktor pemeliharaan yang menyangkut kebutuhan

psikologis seseorang.

Kebutuhan ini meliputi serangkaian kondisi intrinsik,

kepuasan pekerjaan yang apabila terdapat dalam pekerjaan

akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat

menghasilkan prestasi yang baik.

d) Teori X dan Teori Y Mc. Gregor

Menurut teori X untuk memotivasi karyawan harus dilakukan

dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan

supaya mau bekerja sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang

diterapkan cenderung motivasi negatif yakni dengan

menerapkan hukuman yang tegas. Sedangkan menurut teori Y,

untuk memotivasi karyawan dilakukan dengan cara

peningkatan partisipasi, kerjasama, dan keterikatan pada

keputusan.

e) Teori Mc Clelland

Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan

energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan

tergantung kekuatan, dorongan, motivasi seseorang dan situasi

serta peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh

karyawan kerena didorong oleh:

(1) Kebutuhan motif dan kekuatan dasar yang terlibat

(45)

(3) Nilai insentif yang terlekat pada tujuan

Hal-hal yang yang memotivasi seseorang adalah:

(1) Kebutuhan akan prestasi

(2) Kebutuhan akan afiliasi

(3) Kebutuhan akan kekuasaan

f) Teori Motivasi Claude S. George

Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai

kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di

lingkungan ia bekerja, yaitu:

(1) Upah yang adil dan layak

(2) Kesempatan untuk maju

(3) Pengakuan sebagai individu

(4) Keamanan kerja

(5) Tempat kerja yang baik

(6) Penerimaan oleh kelompok

(7) Perlakuan yang wajar

(8) Pengakuan atas prestasi

2) Teori Proses

Teori proses mengenai motivasi berusaha menjawab bagaimana

menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan

perilaku individu. Teori yang tergolong ke dalam teori proses,

diantaranya:

(46)

Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom yang

mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting, yaitu:

(1) Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku.

(2) Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai atau martabat tertentu (daya atau nilai

memotivasi) bagi setiap individu tertentu.

(3) Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari tingkat pertama akan dihubungkan dengan

hasil tingkat kedua.

b) Teori Keadilan

Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi

semangat kerja seseorang. Penilaian dan pengakuan mengenai

perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif.

c) Teori Pengukuhan Teori ini didasarkan atas hubungan sebab

dan akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi.

Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dapat

dipertahankan.

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi merupakan proses psikologi dalam diri seseorang dan

sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor ini

dapat muncul dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri

(47)

mempengaruhi motivasi meliputi faktor internal yang bersumber

dari dalam individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar

individu. Faktor internal seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat,

minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar

individu yang bersangkutan seperti pengawasan, gaji, lingkungan

kerja, kepemimpinan. Sedangkan menurut Sondang P. Siagan

(2006: 294) motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang

bersifat internal maupun eksternal.

Yang termasuk faktor internal adalah:

a) Persepsi seseorang mengenai diri sendiri

b) Harga diri

c) Harapan pribadi

d) Kebutuhan

e) Keinginan

f) Kepuasan kerja

g) Prestasi kerja yang dihasilkan

Sedangkan fakor eksternal yang mempemgaruhi motivasi

seseorang antara lain:

a) Jenis dan sifat pekerjaan

b) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung

c) Organisasi tempat orang bekerja

d) Situasi lingkungan kerja

(48)

Dalam hubungannya dengan faktor yang mempengaruhi

motivasi yang dimaksud lingkungan kerja ialah pemimpin dan

bawahan. Dari pihak pemimipin ada berbagai unsur yang sangat

berpengaruh terhadap motivasi, seperti:

a) Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, termasuk

didalamnya prosedur kerja, berbagai rencana dan program

kerja.

b) Persyaratan kerja yang perlu dipenuhi oleh bawahan.

c) Tersedianya seperangkat alat-alat dan sarana yang diperlukan

di dalam mendukung pelaksanaan kerja, termasuk di dalamnya

bagaimana tempat para bawahan bekerja.

d) Gaya kepemimpinan atasan dalam arti sifat-sifat dan perilaku

atasan terhadap bawahan.

Bawahan dalam motivasi memiliki gejala karakteristik seperti:

a) Kemampuan bekerja

b) Semangat kerja

c) Rasa kebersamaan dalam kehidupan kelompok

d) Prestasi dan produktivitas kerja

Sedangkan menurut Hamzah B.Uno (2008: 112) seorang yang

memiliki motivasi kerja akan tampak melalui:

a) Tanggung jawab dalam melakukan kerja, meliputi:

(1) Kerja keras

(49)

(3) Pencapaian tujuan

(4) Menyatu dengan tugas

b) Prestasi yang dicapainya, meliputi:

(1) Dorongan untuk sukses

(2) Umpan balik

(3) Unggul

c) Pengembangan diri, meliputi:

(1) Peningkatan keterampilan

(2) Dorongan untuk maju

d) Kemandirian dalam bertindak, meliputi:

(1) Mandiri dalam bekerja

(2) Suka pada tantangan

Berdasarkan beberapa teori pokok di atas dapat dirumuskan

motivasi kerja merupakan daya dorong atau daya gerak yang

membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada suatu perbuatan atau

pekerjaan pada upaya-upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Secara implisit, motivasi kerja tampak melalui:

1) Tanggung jawab dalam melakukan kerja

2) Prestasi yang dicapainya

3) Pengembangan diri, serta

(50)

4. Persepsi

Menurut Philip Kotler ( 2005:216 ) persepsi adalah : ”proses yang di

gunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan

menginterprestasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia

yang memiliki arti”. Menurut Nugroho J. Setiadi (2003:159) “persepsi

merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi”. Menurut

Lamb, Hair Dan Mcdaniel (2001:224) pengertian persepsi yaitu “persepsi

sebagai proses dimana kita dapat memilih, mengatur dan

menginterprestasikan rangsangan tersebut kedalam gambar yang yang

memberi makna dan melekat”. Menurut Solomon yang dikutip oleh

Ristiyanti Prasetijo (2005:67) mendefinisikan“ persepsi sebagai proses

dimana sensasi yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilih,

kemudian diatur dan akhirnya diinterprestasikan”

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi kita

dibentuk oleh tiga pasang pengaruh yaitu karakteristik dari stimuli,

hubungan stimuli dengan sekelilingnya, dan kondisi-kondisi di dalam diri

kita sendiri. Persepsi setiap orang pada suatu objek akan berbeda-beda.

Oleh karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk

oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain

itu, satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi

(51)

Gambar berikut ini menjelaskan mengenai bagaimana stimuli

ditangkap melalui indera (sensasi) dan kemudian diproses oleh penerima

stimulus (persepsi).

Gambar II.1 Proses Persepsi a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: penglihatan dan

sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi terjadi

1) penglihatan

Tanggapan yang timbul atas rangsangan akan sangat

dipengaruhi sifat-sifat individu yang melihatnya, sifat yang dapat

mempengaruhi persepsi yaitu: Stimuli

1. Penglihatan 2. Suara 3. Bau 4. Rasa

Sensasi Pemberi arti

Perhatian Interpretasi

Tanggapan Indera

penerima

(52)

a. sikap

Sikap yang dapat mempengaruhi positif atau negatifnya

tanggapan yang akan diberikan seseorang.

b. Motivasi

Motif merupakan hal yang mendorong dah mendasari

sikap tindakan yang dilakukan oleh manusia

c. Minat

Merupakan faktor lain yang membedakan penilaian

seseorang terhadap suatu hal atau obyek tertentu, yang akan

mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap obyek

tersebut

d. Pengalaman Masa Lalu

Dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena kita

biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa

yang pernah dilihat dan didengar.

e. Harapan

Mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat

keputusan . kita akan cenderung menolak gagasan, ajakan atau

tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

2) Sasaran

Sasaran dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnya akan

(53)

3) Situasi

Situasi atau keadaan disekitar kita atau disekitar sasaran yang

kita lihat akan turut mempengaruhipersepsi. Sasaran atau benda

yang sama yang kita lihat dalam situasi yang berbeda akan

menghasilkan persepsi yang Berbeda Pula

B. Penelitian Terdahulu

Vina Rani Wibawanti pada tahun 2009 delam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Studi Kasus Pada

Karyawan Home Industry Kripik Buah ”Aisyah” Batu, dapat ditemukan hasil

penelitian bahwa gaji berpengaruh terhadap motivasi kerja. Karena apabila

gaji karyawan tidak terpenuhi dengan baik maka akan menyebabkan

karyawan ini semakin tidak termotivasi untuk bekerja. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa pemberian gaji yang tinggi kepada karyawan maka

semakin tinggi pula karyawan untuk termotivasi dalam bekerja. Sementara

Andri Tanjung pada tahun 2005 dalam penelitiannya yang berjudul: Pengaruh

Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan. Bagian Personalia PT.

Agronesia Industri Makanan dan Minuman, mendapatkan hasil kompensasi

berpengaruh secara positif terhadap motivasi kerja karyawan. Dijelaskan

bahwa apabila karyawan merasa puas dengan kompensasi yang diberikan

oleh perusahaan kepada karyawan maka dapat menigkatkan motivasi kerja

(54)

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas maka perlu dilakukan

analisa lebih mendalam mengenai program kompensasi terhadap motivasi

kerja pada organisasi yang bergerak di bidang jasa. Mengingat komponen ini

penting bagi peningkatan motivasi kerja karyawan, maka peneliti

menggunakan variabel yang sama dengan penelitian terdahulu akan tetapi

dengan melihat lebih dalam lagi mengenai kompensasinya diantaranya

keadilan kompensasi dan kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan berbagai uraian diatas mengenai keadilan kompensasi dan

kelayakan kompensasi terhadap motivasi kerja maka dapat disusun paradigma

penelitian, seperti yang disajikan pada:

Gambar II.2. Kerangka Konseptual Keterangan : : berpengaruh secara parsial

: berpengaruh secara simultan D. Hipotesa

Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat Persepsi Keadilan Kompensasi (X1)

Persepsi Kelayakan Kompensasi (X2)

(55)

pertanyaan (Sugiyono, 2004:70) Adapun hipotesis yang penulis kemukakan

adalah:

H01: Persepsi karyawan tentang keadilan kompensasi dan Persepsi karyawan

tentang kelayakan kompensasi tidak berpengaruh secara simultan

terhadap motivasi kerja karyawan.

Ha1: Persepsi karyawan tentang keadilan kompensasi dan Persepsi karyawan

tentang kelayakan kompensasi berpengaruh secara simultan terhadap

motivasi kerja karyawan.

H02: Persepsi karyawan tentang keadilan kompensasi tidak berpengaruh

secara positif terhadap motivasi kerja karyawan.

Ha2: Persepsi karyawan tentang keadilan kompensasi berpengaruh secara

positif terhadap motivasi kerja karyawan.

H03: Persepsi karyawan tentang kelayakan kompensasi tidak berpengaruh

secara positif terhadap motivasi kerja karyawan.

Ha3: Persepsi karyawan tentang kelayakan kompensasi berpengaruh secara

(56)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian studi kasus (case

study). Menurut Mulyana (2010: 201) mengungkapkan bahwa “studi kasus

adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang

individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau

suatu situasi sosial”.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah karyawan bagian seketariat Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu data atau informasi yang menjadi perhatian pokok

dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah:

a. Persepsi karyawan tentang keadilan dan kelayakan kompensasi

b. Motivasi kerja

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

(57)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di masing-masing seketariat Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dijadikan obyek penelitian

atau faktor -faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti

dalam penelitian.

1. Identifikasi Variabel a. Variabel Independen (X)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2007:59),

dalam penelitian ini variabel independennya adalah :

1) Persepsi karyawan pada keadilan kompensasi dengan indikatornya:

a) Keadilan internal difahami sebagai kesesuaian kompensasi

yang diterima karyawan dengan nilai internal masing-masing

pekerjaan dalam organisasi.

b) Keadilan eksternal berkaitan dengan kewajaran kompensasi

yang diterima karyawan pada pekerjaan tertentu dibandingkan

dengan pekerjaan yang serupa di luar organisasi.

c) Keadilan individu berkaitan dengan kompensasi yang

diterima karyawan merupakan refleksi dari kontribusinya

(58)

2) Persepsi karyawan pada kelayakan kompensasi

a) UMP yang berlaku.

b) Standar gaji yang berlaku umum.

c) Kesesuaian dengan biaya hidup sehari-hari

b. Variabel dependen (Y)

Merupakan variabel yang besarnya tergantung pada variabel

independen, dengan kata lain variabel dependen dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen

(Sugiyono,2007:59). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah

Motivasi kerja (Y), dengan indikator sebagai berikut:

e) Tanggung jawab dalam melakukan kerja, meliputi:

(5) Kerja keras

(6) Tanggung jawab

(7) Pencapaian tujuan

(8) Menyatu dengan tugas

f) Prestasi yang dicapainya, meliputi:

(4) Dorongan untuk sukses

(5) Umpan balik

(6) Unggul

g) Pengembangan diri, meliputi:

(3) Peningkatan keterampilan

(4) Dorongan untuk maju

(59)

(3) Mandiri dalam bekerja

(4) Suka pada tantangan

E. Definisi Operasional Variabel

Berikut beberapa pengertian operasional yang digunakan dalam penelitian

persepsi konsumen pada layanan hiburan di Boshe terdiri dari:

1. Kompensasi

Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai suatu yang

sebanding (Mangkunegara, 2005:83)

a. Keadilan

Keadilan adalah suatu fundamental dari sistem kompensasi (Newman

& Milkovich, 2004 : 8)

b. Kelayakan

Pengertian layak ini berkaitan dengan standar hidup seperti kebutuhan

pokok minuman atau upah minimum sesuai dengan ketentuan pemerintah

2. Motivasi kerja

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.

Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan

kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai

(60)

F. Pengukuran Variable

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Skala Likert” dengan lima kategori jawaban dari kemungkinan jawaban responden mengenai

variabel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan

bersifat positif, maka penskoran adalah sebagai berikut:

Tabel III.1 Tabel Skala Likert

KATEGORI NILAI

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (B) 4

Kurang Setuju (KS) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Skala likert ini kemudian menskala individu yang bersangkutan

dengan menambah bobot jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari

masimg-masing responden dapat dikelompokkan kedalam kategori kelas

interval. Pengkategorian dilakukan untuk 2 hal, yaitu:

1. Pengkategorian untuk persepsi

a. Langkah menentukan jumlah kategori

Persepsi dibagi menjadi 5 yaitu: sangat tidak baik, tidak

baik, cukup baik, baik dan sangat baik.

b. Menentukan interval setiap kategori

Kelas interval = Nilai maksimum - Nilai minimum Kelas interval

Interval = 5 – 1 = 0,8 5

(61)

Dengan rentang skala 0,8 maka numeriknya sebagai

berikut:

1) Sangat Tidak Baik (STB) apabila skor variabel 1,00 s/d

1,79 yang menunjukkan Persepsi kompensasi dan

motivasi kerja sangat tidak baik.

2) Tidak Baik (TB) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59

yang menunjukkan Persepsi kompensasi dan motivasi

kerja tidak baik.

3) Cukup Baik (CB) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39

yang menunjukkan Persepsi kompensasi dan motivasi

kerja cukup baik.

4) Baik (B) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang

menunjukkan Persepsi kompensasi dan motivasi kerja

baik.

5) Sangat Baik (SB) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00

yang menunjukkan Persepsi kompensasi dan motivasi

kerja sangat baik.

G. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

(62)

ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.Populasi yang

diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan seketariatan

Universitas Sanata Dharma.

Tabel III.2

Jumlah Karyawan Seketariat Universitas Sanata Dharma

No Fakultas Jumlah karyawan Presentase

1 Fakultas Ekonomi 6 orang 7.32 2 Fakultas Farmasi 22 orang 26.82

3

Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan 18 orang 21.95 4 Fakultas Psikologi 4 orang 4.68 5 Fakultas Sastra 6 orang 7.32 6 Fakultas Teknik 18 orang 21.95 7 Fakultas Teologi 8 orang 9.76 Total karyawan seketariat

82 orang 100

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2007: 116). Sampel penelitian ini adalah

sebagian dari jumlah karyawan bagian seketariat Universitas Sanata

Dharma. Berdasarkan pada tabel penentuan jumlah sampel dari populasi

dengan taraf kesalahan 5 %, Sugiyono (2007:124). Jumlah anggota sampel

total ditentukan melalui Rumus Taro Yaname dan Slovin, hal ini

mengacu pada pendapat Riduwan dan Engkos (2011: 49) bahwa

(63)

Slovin apabila populasi sudah diketahui. Adapun rumus tersebut adalah

sebagai berikut:

N n =

N.d2 + 1

Dimana :

n = Jumlah anggota sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisis

Presisi yang di tetapkan sebesar 5% , maka:

N 82 82

n = = = = 68.049 ≈ 68 N.d2 + 1 82.(0.05)2+1 1.205

Maka dengan jumlah populasi 82 dan tingkat kesalahan 5 %, maka jumlah

sampel yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah 68.

H. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah Proportional Stratified Sampling. Menurut Sugiyono (2007:118) teknik

ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional. Besar sampel dapat dicari dengan

rumus :

n1 =

1

1

N N

x n0

(64)

n1 = Banyaknya sampel karyawan pada tiap fakultas.

N1= Banyaknya seluruh karyawan.

N1 = Banyaknya karyawan pada tiap fakultas.

n0

= Banyaknya seluruh sampel yang akan diambil menjadi responden.

Untuk lebih memperjelas penarikan sampel dari seluruh karyawan Seketariat

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta maka dapat dihitung sebagai berikut:

Fakultas Ekonomi = 68 4,975

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer, yang terdiri dari:

1. Data profil responden

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Gambar II.1
Gambar II.2. Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa santri yang mengambil progam tahfidz atau subjek dalam penelitian ini pada dasarnya memiliki perilaku atau aspek yang terdapat

5 Hubungan factor perilaku orang tua dengan pemnfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah Dimuat dalam majalah Ners a bridge to your future

[r]

Waktu yang diperlukan untuk meresap ini berlainan tergantung minyak ringan yang dipakai dalam flux. Minyak ringan bersifat agresif sehingga mudah meresap ke dalam butas, sedangkan

Dengan demikian, kinerja yang akan dihasilkan oleh guru yang mempunyai komunikasi yang baik seperti komunikasi dari lisan maupun tulisan akan menunjang kinerjanya di dalam

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap, terdiri atas 10 perlakuan invigorasi benih yaitu Kontrol (M0), Priming/Hidrasi (M1),

Tahap-tahap pembuatan modul ini dimulai dari struktur navigasi, rancangan tampilan, pengaturan gambar, pembuatan animasi, pengaturan suara sampai dengan tahap pengujian yaitu

terkadang ada pelaku balap liar yang mencampuri kegiatan tersebut dengan bertaruh pada salah satu pembalap untuk mendapat keuntungan tanpa bekerja keras. Hari-hari tertentu