SPPS, Vol. 28, No.
l,
April2014
ISSN 0215 - 8809H
trMfuR}AVXTKR
SERI PENGETAHUAN DAN PENGAJARAN SEJARAH
DAFTAR
ISI
Daftar Isi
Editorial
RevolusiBolsheviks
l-
26Sutarj o Adisusilo, J.R.
Kewirausahaan
Kotu
Gede MusuKolonial:
Studi
TentungDayaDakung....
27-
48Anton Haryono
Mengkritisi
SumberBelujar
Sejarah Peristiwa 1965:Antara
KepentinganPolitik
danllmiah
49-
69 Hendra KurniawanStrategi Pembelajarun Sejarah Peristiwa 1965
untuk Tingkat
sMA...
70-
87Yulius
Dwi
CahyonoPerkembangan
Masulsh
Moro
1975-1994
88-
103A.
Kardiyat
WiharyantoI
Strategi Pembelujuran Sejarah.... (Yulius
Dwi
Cahyono)STRATEGI PEMBELAJARAN
SEJARAH
PERISTIWA
1965UNTUK TINGKAT SMA
Yulius Dwi
CahyonoDosen Program Studi Pendidikan Sejarah
FKIP
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
ABSTRAK
Atikel
ini
membahasstrategi
pembelajaran
sejarahkontroversial
untuk SMA.
Termasuk dalambelajar
sejarah kontroversi, terutamaPeristiwa
1965, pertarcra, bahwa guruperlu
memperhatikanpemilihan
strategi
pembelajaran dan metode. Kedua,guru
harus menggunakan berbagai sumber belajar yang relevandi
luar buku
teks, karenatidak
cukupunfuk
membantu siswa dalam mengembangkan kemampuanberpikir
kritis.
Ketiga,
guru
harus
menggunakan media pembelajaranuntuk
mendukung
dan memfasilitasi
siswa dalam memahami materi dan membantu siswa untukberpikir
kritis. Hal
ini
berkaitan dengan perbedaan gayabelajar siswa(visual, audio, kinestetik),
denganmemahami
gaya belajarmasing-masing
siswa akan
membantu
siswa
dalam mengembangkan keterampilanberpikir
kritis.
Keempat,nilai
kebutuhan pendidikan yang akan disampaikan dari "Peristiwa
1965" mendorong
kepekaan
siswa terhadap
kepeduliansosial,
kemanusiaan,
keadilan,
dan
kejujuran,
sebagailandasan
dasar
unfuk
membangun
bangsa
yang
sehat.Kepekaan siswa tersebut
dapatdistimulasi
atau
dibangun dengan mengamatidan
mengkritisi
film
tentang Peristiwa 1965.ABSTRACT
This
articel
discussedlearning
skategies controversialhistory
for High
School.It
conludedin
learning controversalhistory,
especially eventsof
1965,first,
that teachers need to pay attention on selectionof
learning strategies and methods. Second, teachers should use avariety
of
relevant sourcesof
learning beyond
textbooks, becauseit
not
enoughto
help,SPP^S, Vol. 28, No.
I, April
2014should use leaming media
to
support andfacilitate
students understandingof
the material and help
studentsto
think
critically. This
relatesto the
difference
of
student learning styles(visual, audio,
kinesthetic),with
representationfrom
each students learning style
will
help
studentsin
developingcritical thinking skills.
Fourth, the valueof
education need tobe
delivered
from the
"Events
of
1965"
to
foster
studentssensitivity
to
social
care, humanity,
justice, and
in
beinghonest,
as
a
basic
foundation
to
build
a
healthy
nation. Sensitivityof
these students can be stimulatedor
constructed by observing andcritiquing
film
about the eventsof
1965. Keywords:Peristiwa
1965,
strategi
pembelajaran,pembelajaran sejarah, Sekolah Menengah Atas
PEl\DAHULUAN
Berangkat dari realita dalam dunia pendidikan
kita
hingga saatini,
bahwa
menumbuhkembangkanberpikir
kritis
dan
analitis,
serta pendidikannilai
dalam pembelajaran sejarahdi
SMA
masih perlu untuk terusditingkatkan.
Hal
ini
sejalan dengan peraturan Mendiknas No.22 tahun 2006, mengenai tujuan mata pelajaran sejarahdi
SMA.
Salah satu butirnyaberbunyi
:
"melatih
dayakritis
pesertadidik
untuk
memahami fakta sejarah secara benar..." (Aman, 2011:58). Terlebih untuk beberapamateri
sejarah kontroversial,
yang begitu
sensitif
dan
sarat
akan kepentinganpolitik.
Salah satu contoh materi tersebut adalah"Peristiwa
1965".
Ketika
Orde
Baru
runtuh
bermunculan gugatan
masyarakatterhadap sejarah
versi
pemerintah. Buku-buku
baru
bermunculan mengupastentang
peristiwa
tersebut.
Sejarahpun menjadi
polemik.Banyak pakar dan
ahli
sejarah membahasdan
menganalisis peristiwa tersebuthingga
saat
ini.
Kendati
demikian
peristiwa
tersebut belum terungkap dengan jelas kebenaranya,halini
dapat di lihat dari munculnya beberapaversi dan
sudut
pandangyang
berbeda-beda atas peristiwa tersebut.Strategi Pembelajaran Sejarah.... (Yalius
Dwi
Cahyono)merupakan sebuah materi yang cukup berat
untuk
siswaSMA,
sehinggadalam
memahaminyaperlu
sikap
kritis
dan
membangun kemampuanmenganalisis
peristiwa.
Proses
untuk
mengkritisi
dan
menganalisisperistiwa
tersebut
menjadi
terhambat
ketika siswa dan guru
hanya berpegang pada sumber belajar berupa buku paket.Kurang
atau bahkantidak
digunakannya sumber
lain
sebagaipembanding
menyebabkankebuntuan
berpikir dalam
membangkitkan
kekritisan siswa
terhadap peristiwa tersebut.Berpikir
kritis
menjadi
sangatpenting
dalam belajar sejarah karenainilah
yang sebenamya menuntun siswa untuk memahami makna sejarah.Peristiwa
ini juga
syarat akannilai-nilai
kemanusiaan yang perluuntuk
disampaikan kepadasiswa
secara tepat, denganharapan
siswadapat
memahamidan
belajar dari nilai-nilai
peristiwa masa
lampau.Situasi
atau keadaan semacamini
perlu
diperhatikanoleh guru,
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secaraefektif
dan efisien. Oleh karenaitu
guru
harustepat
dalammemilih
strategi dan metode pembelajaranuntuk materi "Peristiwa 1965".
Seperti
apa
hendaknya strategi
dan metodeyangtepat untuk
menyampaikanmateri "Peristiwa
T965"inilah
yang akan menjadi fokus pembahasan dalam makalah
ini.
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
DAN
ISTILAH
YANG
TERKAIT
(MODEL, PENDEKATAN, METODE,
TEKNIK
DAN
TAKTIK)
Sebelum
masuk dalam pemilihan
strategi pembelajaran, pentinguntuk
disampaikan secara
garis besar
mengenai pengertian
strategipembelajaran
dan
beberapa
istilah
yang
terkait
dengan
strategipembelajaran,
yaitu
pendekatan,metode,
teknik
dan
taktik.
Dalammakalah
ini
penulis
melakukan
pembatasan padajenis
pendekatan,strategi, metode,
dan
teknik
yang penulis
pandang sesuai
dengan karekterisitik materi " Peristiwu I 9 6 5" .1.
Strategi Pembelajaran
Strategi
menurut
Kemp
adalah suatu kegiatan pembelajaran,SPP,S, Vol.28, No.
I, April
2014Kemp,
Dick
dan Carey menyebutkanbahwa
strategi pembelajaranadalah suatu perangkat
meteri dan
prosedur
pembelajara.n yang digunakan secara bersama-samauntuk
menimbulkan
hasil
belajarpada peserta didik
(Rusman, 2013:132).
Dalammengimplementasikan
suatu strategi diperlukan suatu
metode.Dalam satu
strategi pembelajaran
dapat menggunakansatu
ataubeberapa metode. Strategi berbeda dengan metode.
Strategimenunjukkan
perencanaanuntuk
mencapai
sesuafu,
sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan strategi.Dari
pengertian stratetgi pembelqarandi
atas terdapat dua hal yangperlu
untuk
dicermati
bahwaPertama,
strategi pembelajaranmerupakan rencana
tindakan
termasuk
penggunaanmetode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran, Pernyataanini
berarti bahwa penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan (masih dalamtaraf
konseptual).Kedua, strategi
disusununtuk
mencapai tujuantertenfu.
Artinya,
arah dari
semua keputusanpenlusunan
strategi adalah pencapaiantujuan. Oleh
karena
itu,
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagaifasilitas dan
sumber belajar semuanya diarahkan dalam pencapaian tujuan.Guru
sebelum menentukan strategi,perlu
merumuskan tujuan yangjelas
dan dapatdiukur
keberhasilannya.Berikut
ini
bebarapaunsur penting
berkaitan
dengan penentuanstrategi
pembelajaran yang akandipilih
oleh guru:Menetapkan
spesifikasi
dan
kualifikasi
tujuan pembelajaran,yakni
perubahanprofil
perilaku
dan pribadi pesertadidik;
Mempertimbangkan
dan
memilih
sistem pendekatan pembelaj ar an y ang dipandang paling efektif;Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, dan teknik pembelajaran; Menetapkan norrna-norna dan batas minimum ukuran
keberhasilan
ata.u
kriteria
dan
ukuran
baku keberhasilan(Abdul Majid,
2013 : 10)1.
2.
a
J.
Strutegi Pembelujaran Sejurah.... (Yulius
Dwi
Cahyono)Dari
penjelasandi
atas dapat disimpulkan bahwa suafu strategi pembelajaranyang
diterapkan
oleh
guru akan
tergantung
pada pendekatanyang
digunakan,
sedangkan bagaimana menjalankan strategiitu
dapat ditetapkanmelalui
berbagai metode pembelajaran.Dalam
upaya menjalankan metode
pembelajaran,
guru
dapat menentukanteknik
yang
dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaanteknik
itu
setiapguru memiliki taktik
yang
mungkin berbeda antara guru yang satu dengan guru yanglain (Abdul Majid,
2013:25).
Strategi
pembelajarandikalsifikasikan
menjadi
lima,
yaitu: strategi pembelajaran langsung(direct
instruction/ekspositori),
tak
langsung
(indirect
instruction/inkuiri),
interaktii
empirik,
dan mandiri.Dari
kelima klasif,rkasi tersebut, strategi pembelajaran tidaklangsung
(indirect instruction/inkuiri) yang akan menjadi
fokus pembahasan. Strategiini dipilih
atas pertimbangan bahwa strategiini
memiliki
kesesuaian dengan karakteristik materi"Peristiwa
1965".Strategi pembelajaran
tidak
langsung memperlihatkan bentukketerlibatan
siswa
yang tinggi
dalam
melakukan
observasi,penyelidikan,
penggambaran
inferensi berdasarkan
data,
atalupembentukan hipotesis.
Dalam
pembelajarantidak
langsung, peranguru
beralih dari
penceramahmenjadi fasilitator,
pendukung, dan sumber personal.Guru
merencana lingkungan belajar, memberikankesempatan
siswa
untuk terlibat, dan
jika
memungkinkan memberikan umpanbalik
kepada siswaketika
mereka melakukaninkuiri.
Strategi
pembelajaran
tidak
langung
mensyaratkandigunakan bahan-bahan
cetak,
non
cetak,
dan
sumber-sumbermanusia.
Secaradetail
akan
dibahas
pada sub pokok
bahasan berikutnya.2.
Model Pembelajaran
,SPP^S, Vol. 28,
No.
l,
April2014
penerapan
suatu
pendekatan,
strategi, metode,
dan
teknik [image:8.492.58.428.62.308.2]pembelajaran.
Untuk
lebih
mudah
memahainya
lihat
diagaram berikut :Gambar
1. Hubungan model, pendekatan, strategi, metode,teknik
dantaktik
pembelaj aran3.
PendekatanPembelajaran
Pendekatan atau approach dalam dunia pengajaran diartlkan a way of begining somthing (cara memulai sesuatu). Dengan demikian
pendekatan
dapat diartikan
sebagai
"cara memulai
perlajaran". Pendekatan digambarkan sebagai kerangkaumum
tentang skenarioyang
digunakanguru untuk
membelajarkan siswa dalam kerangkamencapai
suatu
tujuan
pembelajaran.
Pendekatanjuga
dapat diartikan sebagaititik
tolak
atau sudut pandangkita
terhadap prosespembelajaran.
Istilah
tersebut
menunjukan
pada
pandangantery'adinya proses yang sifatnya masih sangat umum.
Menurut
Philip
R. Wallace pendekatan dibedakan menjadi dua.Pertama,
pendekatanyang
berpusatpada
garu (teacher
centered approach). Pendekatanini
memandang bahwa proses pembelajaranyang
dilakukan
sebagaimanaumumnya
guru
mengajarkan materikepada
siswa,
sedangkansiswa lebih banyak
sebagai penerima.Strategi Pembelajarun Sejarah.... (Yulius
Dwi
Cuhyono)approach).
Pendekatanini
merupakan
pendekatan pembelajaranyang
memberikan kesempatan
yang
luas
kepada siswa
untuk mengembangkan strategi dan keterampilan belajarnya sendiri. Dalammateri
"Peristiwa 1965"
pendekatan
yang
digunakan
adalah pendekatan yang berpusat kepada siswa.4.
MetodePembelaiaran
[image:9.490.118.420.336.599.2]Seperti disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa metode adalah cara
untuk
melaksanakan strategi.Metode
digunakan olehguru
dengan
tujuan
untuk
mengkreasi
lingkungan belajar
dan mengkhususkanaktivitas
dimana
guru dan
siswa
terlibat
selama proses pembelajaran berlangsung. Pada umumnya metode digunakanmelalui salah satu
strategi,
tetapi
tidak
menutup
kemungkinan beberapa metode dalam strategi yang bervariasi. Halini
mengandungarti
bahwa
penetapanmetode dapat divariasikan
melelui
strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.,SPP^S, Vol.28, No.
l,
April
20145.
Teknik
Pembelajaran
Metode
dijabarkanke
dalam
teknik
dan
gaya pembelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa teknik pembelajaran adalah caru yang dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan metode secaraspesifik.
Sebagaiilustarinya
dapat dicontohkan dalam kasus penggunaan metodediskusi dalam kelas yang
siswanyaaktif
dankelas yang
siswanyatergolong
pasif
akan
digunakanteknik
yang berebeda, walaupun metode yang digunakan sama.Taktik
Pembelajaran
Taktik
pembelajaran merupakan
gaya
seseorang
dalammelaksanakan
atau
mengimplemtasikan
metode atau
teknik
pembelajaran
tertentu yang sifatnya individual.
Sebagai ilustrasidapat
diambil
contoh
terdapat
dua
orang
yafig
sama-sama menggunakan metode ceramah akan menjadi sangat berbeda dalamtaktik
yang digunakannya. Dalam penyajiannyayang satu cenderung banyak diselingi humor karena ia memangmemiliki
senseof
humor yang tinggi.Sedangkan yang satunya lagi kurang
memiliki
sense of humor,tetapi lebih
banyak menggunakanalat
bantuelektronik
karena dia memang menguasai bidang tersebut.Dilihat
dari gayapembelajarnyaakan terlihat
kekhasan
dan keunikan
dari
masing-masing
guru.Teknik dari
masing-masing guru akan melekat dalamdiri
guru danmenjadi
sesuatuyang
tidak
dapatditiru
oleh
orang
lain.
Hal
ini
karena sesuai dengan kemampuan, pegalaman, dantipe
kepribadian dari guru yang bersangkutan. Sehingga dalam halini
dapat dikatakan bahwataktik
pembelajaran akan menjadi sebuahilmu
sekaligusjuga
seni.
MEMILIH
STRATEGI PEMBELAJARAN
Guru dalam menentukan strategi pembelajaran berpangkal pertama pada
tujuan dari
pembelajaran yangingin
dicapai. Penentuan tujuanini
sangat
penting
dan
berkaitan dengan langkah berikutnya
untuk menentukan pendekatan, metode,teknik
yang digunakan, sebelum gurumemilih
atau
menefukan
strategi apa
yang
akan diterapkan
atauStrategi Pembelujuran Sejarah.... (Yulius
Dwi
Cahyono)digunakan dalam proses pembelajaran.
Adapun
langkah-langkah untuk menetukan strategi yang digunakan, sebagaiberikut
:1.
Mengenali
karakteristik
materi pembelajaran
Sebelum menentukan
tujuan
pembelajaranguru
hendaknyamengenali karakteristik
materi
pelajaran
yang
akan
disampaikan kepada siswa. Sebagaiilustrasinya
adalahmateri
"Peristiwa
1965"sendiri. Peristiwa
ini
merupakan
peristiwa kontroversial,
yangmenunjukkan adanya
kejanggalan-kejanggalan
peristiwa
yang bertentangandan
berbeda denganversi
sejarahyang
selamaini
disampaikan (selama
masa
Orde Baru).
Berkaitan dengan ini
tentunya siswa
perlu dilatih
dalam
mengkritisi
peristiwa
tersebutdengan menganalisisnya
dan
membandingkan
berbagai
sumber sejarah yang ada (dapat berupa buku maupunfilm
dokumenter).Dari
penjelasandi
atasnampak bahwa karakteristik
materi"Peristiwa
1965" tersebut adalahmateri
yangperlu disikapi
secarakritis
dan analitis dalam
mendapatkan pemahaman atas peristiwa tersebut. Siswa dalam halini
menjadi subjek yangberpikir
kritis
dananalitis dalam
proses pembelajaran.
Dengan demikian
nampakbahwa siswalah
yang
menjadi
pusat
pembelajaran.
Mengapademikian karena siswa yang
mengkonstruksi
peristiwa
tersebut dengan bimbingan guru sebagai fasilitator.2.
Menentukan
tujuan
pembelajaran
Melalui
karakteristik materi
pembelajaran dapat dirumuskantujuan
pembelajaran
yang hendak dicapai. Karakteristik
materipembelajaran
sangat membantu menentukan arah
dan
tujuan pembelajaran.Melalui karakteristik
ini
akan ditemukan unsur-unsur yang menjadi dasar dari tujuan pembelajaran.Dengan
karateristik materi "Peristiwa 1965" seperti
telahdisebutkan
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
tujuan
dari pembelajaranini
adalah membangun sikapkritis
dari
pesertadidik
dalam memahamiperistiwa
1965, dengan melakukan coss chek dan memperbandingkan berbagai sumberdari
peristiwa
tersebut untuk kemudian menarik intepretasi dari peristiwa tersebut.3.
^SPP,S, Vol. 28, No.
l,
April
2014menentukan
tujuan
pembelajaran sebenamya dapatdilihat
dengan memperhatikan kompetensi dasar danindikator
dari materi tersebut.Berangkat
dari
materi
ini
peserta
didik
dilatih untuk
berpikir
sistematis,
logis dan
kritis
dalam
memahami
dan
dalam menganalisisnya.Dengan demikian aktifitas
pembelajaran
lebih dipusatkan kepada pesertadidik
atau siswa, sementaraguru
hanya berperan sebagai fasilitator.Menentukan
pendekatanpembelajaran
Menentukan pendekatan pembelajaran merupakan hal pertama
yang
pertamakali
harus dilakukan
sebelum menentukan strategi yang akan diterapkan. Guru harus cermat dalam menentukan apakah pendekatanyang
berpusatpada
gtru
(teacher centered approach)atau
pendekatanyang
berpusat kepada
siswa
(student
centered approach), yang akan diterapkan. Pertanyaan yang kemudian munculdalam
benak
adalah,kapan waktunya
menggunakan pendekatan berpusat padaguru
dan kapan waktunya menggunakan pendekatan berpusat pada siswa.Penerapan pendekatan berpusat kepada guru digunakan ketika
siswa berorientasi pada
pengembangan kemapuansiswa.
Dalam pengertianuntuk
mengembangkan segalapotensi
yang
ada dalamdiri
siswauntuk berpikir
kritis,
mengembangkan kemampuan untuk membangun pemikiran yang sistematis, logis, membangun hipotesis dan membuktikan hipotesis.Menentukan
metodepembelajaran
Metode merupakan cara
untuk
melaksanakan strategi. Metode pembelajaran yang digunakan sepenuhnya sangat tergantung guru.Hal
ini
ditentukan berdasarkanpada
sumberbelajar,
kemampuanguru
dan
siswa,media
pembelajaran,materi
pembelajaran, waktu yang tersedia, kondisi kelas dan lingkungan.Dalam
hal
ini
dicontohkan metode diterapkanpada
sekolah yang beradadi
lingkungankota
denganjumlah
siswayang
cukupideal (30
anak perkelas) dengan kemampuan belajar siswa rata-rata mengenahke
atas. Fasilitas penunjangyang cukup
lengkap mulaiStrategi Pembelajaran Sejarah.... (Yulius
Dwi
Cahyono)Mengapa dilakukan
pembatasanpada
kondisi yang cukup
ideal karena adanya keterbatasan waktu untuk memberikan contoh dengan kondisi yang berbeda-beda, disamping itu juga untuk memacu setiapsekolah
untuk
dapat mencapai
kondisi ideal
tersebut.
Dengan berpatok padakondisi
di
atas maka metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, videokdtik
dan e-learning.5.
Mentukan teknik
pembelajaran
Secara
teknik
kegiatan
pembelajaranyang akan
dilakukan,dapat dijabarkan secara garis besar sebagai
berikut
:a.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaranb.
Guru memberikan gambaraan secara umum peristiwa 1965c.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok diskusid.
Guru
mengajukan beberapa pertanyaanyang
dapat merangsangsiswa
menemukan permasalahan
dalam materi
yang
akan dipelajari siswa.e.
Guru menyajikan
sebuahfilm
dokumenteruntuk
dikritisi
oleh siswa dengan metodevideo
kitik.
Langkah-langkahdari
videokritik
adalah sebagai berikut :1)
Melakukan
pemilihan f,rlm
dokumenter
yang
benar-benarrelevan
dengantujuan
pembelajaran.Kualitas resolusi
film
harus
diperhatikan.
Kualitas
film
yang
baik
akan meningkatkanminat
danmotivasi
siswauntuk
mencari tahulebih
dalam berikatan denganfilm
tersebut.Contoh
:
Film
G30 S/PKI versi Orde Baru, The
Act
ofKilling
(karya Joshua Oppenheimer tentang kesaksian para algojoPKI),
40 Yearsof
Silence,Mass Grave
(tentang pemugarankuburan
massalpara korban
peristiwa
1.965yang
dituduh
sebagaiPKI
diWonosobo), Saksi
dan Pelaku
SejarahG30S
(wawancara dengansaksi dan pelaku
sejarah 1965yaitu Amelia
Yani,,SPP^S, Vol. 28, No.
l,
April
2014 karena dampak peristiwa 1965). Sebagain besarfilm
ini
dapat diunduh secara gratis di youtube.2)
Sebelum pemutaranfilm
guru
menerangkan kepada siswauntuk
mengulas secarakritis film,
yang
meliputi:
realisme (peranan paraaktor),
relevansi denganmateri, hal-hal
yangtidak
dapat dilupakan
(hal-hal yang
membekas
dalamingatan),
Inti
dari
Film,
aplikabilitas
terhadap kehidupan siswa.3)
Guru menayangkanfilm
4)
Mengadakandiskusi dalam kelompok dan membuat
suatu"pojok kritikus"
mengenaifilm
tersebut.f.
Guru
memberikan
kesempatanuntuk
bertanya
dan
berdiskusidalam
kelompok
dengan
memberikan kebebasan
dalam pengunaan sumberbelajar
lain
buku (diluar buku paket)
dan sumber internet.Siswa membuat sebuah kesimpulan dibantu oleh guru
Guru memberikan pengarahan untuk mengakses e-learning untuk menggunakan sumber
belajar yang telah
disediakanguru
di
e-learning. Sebagai pembelajaran mandiri dan sebagai pengayaan.i.
Guru memberikan tugasindiviual
di e-learning.6.
Menentukan
kriteria
danukuran
keberhasilan
Kriteria
keberhasilandari
proses pembelajaranini
menjaditolok
ukur untuk melihat
dan menentukan keberhasilandari
proses pembelajaran"Peristiwa 1965"
adalah kemapuan siswa menemukanmasalah, membangun
hipotesis. Dengan
kata
lain
menemukan kejanggalan-kejanggalandalam peristiwa
L965
untuk
membantu menjawab hipotesis, menyusun kesimpulan,dan
memahaminilai-nilai
yang terkandung dalam materi yang dipelajari.o
Strategi Pembelajaran Sejaruh.... (Yulius
Dwi
Cahyono)IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
INKUIRI
Langkah-langkah
dalam
Strategi PembelajaranInkuiri
(Adisusilo, 2013:104) adalah sebagai berikut :1.
Orientasi
Mengkondisikan
peserta
didik
masuk
dalam
suasanapengajaran yang
kondusif,
dengan merangsang pesertadidik
untukberpikir
memecahkan masalah.
Beberapa tahapan
yang
dapat ditempuh dalam orientasi adalah :a.
Menjelaskantopik,
tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dari pesertadidik
b.
Menjelaskanpokok-pokok
kegiatanyang harus dilakukan
oleh pesertadidik untuk
mencapaitujuan.
Pada tahapini
dijelaskanlangkah-langkah
inkuiri
serta
tujuan
setiap
langkah,
dari merumuskan langkah, perumusan masalahhingga
merumuskan kesimpulan.c.
Menjelaskan pentingnya
topik
dan kegiatan belajar,
hal
ini
dilakukan dalam rangka
memberikanmotovasi belajar
peserta didik.2.
Merumuskan
masalahPendidik membawa peserta
didik
untuk
merumuskan masalahyang
menantangnyauntuk
mencari
jawaban yang tepat
dengan strategiinkuiri. Ada
beberapahal
yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah :a.
Masalah sebaiknya dirumuskan oleh pesertadidik
sendiri sesuaidengan minatnya, sehingga peserta
didik
akanlebi
didorong untuk mencari jawabnya sesuai dengan masalah yang diminatnya.b.
Masalah yang dirumuskan harus mengandung persoalan jawaban yang bersifat sudah pasti ada, pesertadidik
dituntut untuk mencari dan menemukan jawaban tersebut.c.
Masalah-masalah dirumuskan dengan konsep-konsep yang sudah diketahui dan dipahami oleh pesertadidik
denganbaik,
sehingga^SPP^S, Vol. 28, No.
I, April
20143.
4.
Mengajukan
hipotesisPendidik
dapat
membantu peserta
didik
dalam mengembangkankemampuan
berhipotesis dengan
mengajukanberbagai
pertanyaanyang menuntut pembuktian
sebagai jawabanatas
hipotesisnya.
lMengumpulkan
dataMengumpulkan data adalah aktivitas mengumpulkan informasi
yang
dibufirhkan
untuk menguji
hipotesis.
Dalam
pembelajaranInkuiri,
mencari
dan
menemukan
data sejalan dengan
usaha membuktikan hipotesis, sehingga memerlukan ketekunan, ketelitian, kemampuan berpikir rasional dan motivasi yang kuat.Menguji
hipotesisMenguji
hipotesis
adalah proses menentukanjawaban
yang dianggap diterima se suai dengan permasalahanya.Merumuskan kesimpulan
Kesimpulan adalah rumusan
deskriptif
hasil
temuan berdasarkanhasil
pengujian
hipotesis.Kesimpulan
adalah puncakdari
proses
berpikir
sejak
perumusan masalah
sampai
dengan pengujian hipotesis yang rasional dan logis.PERISTIWA
1965SEBAGAI PENDIDIKAN
NILAI
Peristiwa
1965 merupakanmateri
pembelajarunyang
sarat akannilai
sebagaidasar
pembentukankarakter
bangsa.Nilai
yang
perludiangkat
adalahnilai
kemanusiaan,kejujuran, dan keadilan.
PeristiwaT965
telah
membawa
luka
yang
sangat
dalam
bagi
keluarga
pata pahlawanrevolusi
dan para korban pascaperistiwa
1965,terlebih
bagipihak yang dituduh
sebagaiPKI
(para
pendukung
Soekarno, kaum nasionalis, mapaunkaum
agamis) dalamhal
ini
termasukPKI
sendiri,yang
mendapatkan perlakuandiluar peri
kemanusiaan(dalam
batasan PeristiwaI
Oktober 1965).Hal
ini
dapatdilihat
dengan
adanya pembantaianmasal
orang-orangyang dituduh
sebagaiPKI
maupundari
anggotaPKI
itu
sendiri tanpa proses pengadilan. Para korban dihujat dan dibantai menggunakantangan rakyat dan
militer.
Proses pengucilandalam
masyarakat yang5.
Strategi Pembelajaran Sejarah.... (Yulias
Dwi
Cahyono)dirasakan sepanjang
hidup
oleh keturunan atau yang dianggapPKI
ataueks
PKI.
Dalam hal
ini
belum
tentu
merekayang dikucilkan
adalah benar-benar keturunan atau anggotaPKI
dan atau bahkanterlibat
dalam peristiwa 1965.Pengucilan
ini
juga
membawa dampakyang
panjangmulai
dari dampakpsikologi,
sosial, hingga dalam hal mendapatkan pekerjaan.Dari
pengalaman
masa
lampau
ini
dapat
diambil
nilai
untuk
membantu membangun sikap dan caraberpikir
siswa agarmemiliki
kepekaan dan kesadaran akan pentingnya rasa kemanusiaan,kejujuran dan
keadilan.Memiliki
kepekaan
sosial
terhadap
setiap
perubahan
yang
terjadi disekitanya.Disamping
itu juga untuk
menanamkandalam
diri
siswabahwa
negara
harus
dibangun
atas
dasar
perikemanusiaan
dan perikeadilan yang beradab, untuk membangun sebuah pondasi dasar yangkuat
sebagainegara
yang
sehat
dalam
berpemerintahan,berpolitik,
bermasyarakat,
berpikir, bersikap dan bertindak
untuk
menciptakan masyarakat yang sejahtera.Berikut
ini
beberapa
teknik
yang dapat
ditempuh
untuk menyampaikan pendidikannilai
dalam meteri"Peristiwa
1965":1.
Menggunakan
Film
untuk
Membangkitkan
Ranah
Afektif
Siswa.Menurut penulis
film
merupakanmedia
yang
efektif
dalammembantu menumbuhkan kepekaan
hati
siswa
yang
dapatmendorong siswa
untuk
memiliki
sikap perduli,
jujur,
adil,
danmemanusiakan
manusia.
Melalui
film
sesuatu
yang
abstrak disampaikan dalam bentuk yanglebih konkret
sehingga siswa lebih mudah dalam melakukan proseskonstruksi
dalamruang
imajinasi dan hati siswa untuk memahaminilai
yang terkandungdi
dalamnya.2.
Memilih
atau menyeleksi
adegandari Film
yang
Sesuai dengannilai
yangIngin
dikembangkan.
Guru
harus
jeli
dalam
menentukan
adegan atau
bahkan pernyataandalam
sebuahhlm
untuk
dijadikan
perangsang dalam mengembangkan kepekaan siswa terhadapperistiwa
1965, dalam halini
kepekaan yang dimaksud adalah kepekaanhati.
Sebagai ilustrasi,SPP^S, Vol.28,
No.
l,
April
2014film
"G30S"
versi Orde Baru dan "Saksi dan Pelaku Sejarah 1965"untuk
dibandingkan.
Melalui
film ini
siswa
dilatih
untukmemunculkan
dayakritis
untuk melihat
bahwa ada
kebohongan sejarahdari versi
film
"G30S"
Orde
Baru.
Salahsatu
contohnya adalah adegan penyiksaan danpenyiletanparu
Jenderal. Sementaradalam
film"Saksi
dan Pelaku
SejarahG30S"
disampaikan sebuah kesaksian seorang wartawanTVRI,
Hendro
Subrotoyang
melihat secaralangsung
pengangkatan parajenderal
dari
sumur
Lubang Buaya, bahwa tidak ada bagian tubuh dari jenasah para jenderal yangdimutilasi
ataupun disayat-sayat.Luka
yang terdapat adalah sebatasluka tusukan, pukulan dan tembakan.
Berangkat dari adegan
film
dan kesaksian para saksi sejarahini
siswadilatih
untuk mengkritisi bahwa ada penyampaian sejarah yang sengajadisimpangkan
dengantujuan
tertentu. Dengan
kata
lain
terjadi
pembohonganpublik
atas
sejarah
peristiwa 1965'
Dari
permasalahan
ini
guru
dalam
menjelaskannilai
yang
terkandung, harusmenarik
benangmerah
antara pembohonganpublik
melaluifilm
"G30S"
versi
Orde
Baru
dengan dampak
negatif
yang dimbulkannya.Hal
ini
dimaksudkan agar siswamemiliki
kesadaranakan pentingnya kejujuran,
tidak
hanya dalam batas
pernyataan tetapi sampai pada tindakan.Sebagai
contoh
penyampaian
sejarah
yang
sengaja disimpangkan menyebabkan masyarakat luasmemiiki
persepsi yang salah selamapuluhan
tahun. Persepsi dan pemahamanyang
salahtersebut
antaralain
bahwa
PKI
dan Komunisme
adalah
Ateis. Persepsiini
terbangundari
film
"G30S" versi
Orde Baru
melaluiadegan penyiksaan
para jenderal
yang
dilakukan
diluar
batas perikemanusiaan.Hal
ini
kemudian menimbulkan kebencian yang luar biasa dari masyarakat luas terhadapPKI
dan Komunisme hinggasaat
ini
(PKI
dan
Komunisme bukan
jalan
yang tepat
untuk Indonesia dalam membangun kesejahteraan sosial, tetapi ketikaPKI
Strategi Pembelajaran Sejarah.... (Yalius
Dwi
Cahyono)dirasakan oleh orang yang benar-benar anggota atau simpatisan
PKI,
tetapijuga
dirasakan oleh banyak orang yangdituduh
sebagaiPKI,
yang harus menerima pengucilan dari masyarakat dan bahkan hingga kehilangan
nyawa dalam
pembantaianyang dilakukan
masyarakatdan militer
dalam
program
pembersihan
terhadap
PKI
dan Komunisme.Terkait
dengan pendidikannilai
ini,
siswa diharapkandapat dengan
benar-benar
memahami
dan
menerapkan
dalamkehidupan sehari-hari
dan
dalam
bermasyarakat akan pentingnya sikapjujur
atau kejujuran.PENUTUP
Berdasarkan uraian
di
atas dapatdiambil
beberapa pokok simpulan sebagaiberikut,
Pertama, bahwaguru perlu
memperhatikan pemilihanstrategi
dan
metode pembelajaran secafa tepatuntuk materi
sejarahkontroverial
dengantujuan
siswamemiliki
sikap
kritis, berpikir
yang sistematis dan logis dalam menyikapi permasalah an yang muncul. Kedua, guru hendaknya menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan di luar buku paket, mengingat buku pakettidak
lah cukup dalam membantusiswa dalam
membangun
berpikir
kritis.
Ketiga,
guru
hendaknya menggunakan media penunjanguntuk
mempermudah pemahaman siswa terhadapmateri dan
membantu siswa
untuk berpikir
kritis.
Hal
ini
berkaitan dengan gaya
belajar siswa yang
beragam
(Visual,
Audio,Kinestik),
dengan
terwakilinya gaya
belajar
setiap
siswa
akan mempermudah siswa dalam mengembangkan kemampuanberpikir
kritis
dan mengkonstruksi peristiwa tersebut. Keempat, pendidikannilai
perluuntuk digali
dari"Peristiwa
1965"untuk
menumbuhkan kepekaan siswaterhadap kepedulian
sosial, rasa
kemanusiaan,keadilan, dan
dalam bersikapjujur,
sebagai pondasi dasar membangun negarayang
sehat' Kepekaan siswaini
dapat dirangsang atau dibangun dengan mengamati,SPP,S, Vol. 28, No.
l,
April
2014DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Majid.
2013. Strategi
Pembelajaran. Bandung:
PT.
Remaja RosdakaryaAman.
20II.
Model
Evaluasi Pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta: OmbakAunurrahman. 2010.
Belajar
dan Pembelajaran. Bandung: Afabeta Hamruni. 2012. Strat egi P embelaj aran. Y ogyakarta: Lrsan MadaniJohnson,
Elaine
B.
2010.
CTL
Contextual Teaching
&
Learning:Menjadikan
Kegiatan
Belajar
Mengajar
Mengasyikkan
danB ermakna. Bandung:
Kaifa
Rusman.
2012.
Seri
Manajemen
Sekolah Bermutu
Model-model Pennbelajaran:
Mengembangkan ProfesionalismeGuru.
Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada.
.
dkk.
2011. PembelajaranBerbasis Tehtologi
Informasi
dan Komunikasi:MengembangkanProfesionalisme
Guru.
Jakafia: PT Raja Grafindo PersadaSilberman,
Mel.
2009.
Active
Learning:
l0I
Strategi
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan MadaniSutarjo
Adisusilo.
2013. PembelajaranNilai
Karakter
:
Konstruktivisme