• Tidak ada hasil yang ditemukan

BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BILANGAN BULAT DAN OPERASI

+, -, x, :

BESERTA PEMBELAJARANNYA

(2)

Operasi Penjumlahan

Operasi Penjumlahan

Operasi

Pengurangan

Operasi

Pengurangan

Operasi Perkalian

Operasi Perkalian

Operasi Pembagian

Operasi Pembagian

Operasi Campuran

Operasi Campuran

(3)
(4)

Penjumlahan bilangan bulat

dapat diselesaikan

menggunakan garis bilangan

(untuk bilangan yang

sederhana). Bilangan positif

sepadan dengan langkah ke

arah kanan dan bilangan bulat

negatif sepadan dengan

(5)

6 5 4 3 2 1 7 0 -1 8 -2 -3 -4 -5 2 5 7

Gambar garis bilangan menunjukkan

sebuah penjumlahan, yaitu 2 + 5. Anak

panah ditarik ke kanan sampai angka 2,

kemudian dilanjutkan 5 langkah ke kanan

(karena operasi penjumlahan) dan

(6)

Jika

a

dan

b

adalah bilangan bulat,

maka penjumlahan yang melibatkan

bilangan bulat

a

,

b

,

-a

, dan

-b

dapat

dilakukan sebagai berikut:

1. a + b = b + a

2. -a + (-b) = -(a + b)

3. a + (-b) = a - b = -b + a, jika a

> b

4. a + (-b) = -b + a = 0, jika a =

b

(7)

invers jumlah (lawa

n suatu bilangan)

5 4

3 2

1 0

-1 -2

-3 -4

(8)

Kita dapat mengemukakan sifat-sifat pada setiap pasangan bilangan sebagai berikut:

1. Jika bilangan yang satu positif, maka pasangannya

negatif. Sebagai ilustrasi, 1 berpasangan dengan -1, 2 berpasangan dengan -2.

2. Selisih bilangan yang berpasangan itu dengan 0 menghasilkan bilangan yang berlawanan. Sebagai

ilustrasi: 0 – 1 = -1 dan 0 – (-1) = 1, 0 – 2 = -2 dan 0 – (-2) = 2

3. Jumlah kedua bilangan yang berpasangan itu sama dengan 0. Sebagai ilustrasi, 1 + (-1) = 0 dan 2 + (-2) = 0

4. Setiap anggota pasangan bilangan dinamakan lawan atau invers jumlah dari anggota yang lain di dalam pasangannya. Sebagai ilustrasi, lawan dari 1 adalah -1, karena 1 +( -1) = 0 dan lawan dari 5 adalah -5 karena 5 + (-5) = 0.

Jika a adalah bilangan bulat, maka a

adalah lawan atau invers jumlah dari – a dan sebaliknya, -a adalah lawan

(9)

sifat penjumlahan

Ketertutupan

Jika a dan b bilangan bulat sebarang, maka a + b juga bilangan bulat. Contoh: -8 + 7 = -1

Komutatif

Jika a dan b masing-masing bilangan bulat sebarang, maka berlaku hitungan: a + b = b + a.

(10)

Asosiatif

Untuk a, b, dan c

bilangan bulat sebarang, berlaku (a + b) + c = a + (b + c).

Contoh: (5 + 6) + 8 = 5 + (6 + 8)

Unsur

Identitas

Jika a adalah bilangan bulat sebarang maka

berlaku: a + 0 = 0 + a = a dan bilangan 0

dinamakan unsur

(11)
(12)

6 5 4 3 2 1 7 0 -1 8 -2 -3 -4 -5 8 4 4

Gambar garis bilangan menunjukkan

sebuah pengurangan, yaitu 8 - 4.

Anak panah ditarik ke kanan sampai

angka 8, kemudian dilanjutkan 5

(13)

pengurangan dua bilangan bulat

Jika a dan b adalah bilangan-bilangan

bulat, maka pengurangan yang

melibatkan bilangan-bilangan bulat

a, b,

-a, dan –b

dapat dilakukan sebagai

berikut:

1. a – b = a + (-b)

2. a – (-b) = a + b

3. –a – (-b) = -a + b

(14)

Ketertutupan

Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka hasil dari a – b selalu bilangan bulat.

Contoh: 8 – (-12) = 20

sifat pengurangan

Komutatif

Jika a dan b sebarang

bilangan bulat, maka tidak berlaku hubungan a – b = b – a

(15)

Asosiatif

Jika a, b, dan c adalah

bilangan bulat, maka tidak berlaku hubungan (a – b) – c = a – (b – c)

(16)
(17)

Perkalian-perkalian itu memiliki

pengertian sebagai penjumlahan

berulang (tidak berlaku untuk

bilangan bulat < 0), sehingga

dapat kita jabarkan sebagai

berikut :

5 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15

3 x 3 = 3 + 3 + 3 = 9

(18)

X -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 -5 25 20 15 10 5 0 -5 -10 -15 -20 -25

-4 20 16 12 8 4 0 -4 -8 -12 -16 -20

-3 15 12 9 6 3 0 -3 -6 -9 -12 -15

-2 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10

-1 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

2 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10

3 -15 -12 -9 -6 -3 0 3 6 9 12 15

4 -20 -16 -12 -8 -4 0 4 8 12 16 20

5 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25

(19)

Dari tabel di atas, maka dalam

perkalian bilangan bulat a, b, -a,

dan -b dapat diartikan sebagai

berikut:

1. a x b = +(a x b)

2. -a x (-b) = +(a x b)

(20)

Ketertutupan

Jika a dan b adalah bilangan bulat, maka hasil dari a x b selalu bilangan bulat.

Contoh: 12 x 6 = 72

sifat perkalian

Komutatif

Hasil kali dari dua bilangan bulat selalu tetap

walaupun urutannya dipertukarkan. Untuk

setiap bilangan bulat a x b

berlaku a x b = b x a.

(21)

Asosiatif

Untuk setiap bilangan

bulat a, b, dan c berlaku:

(a x b) x c = a x (b x c).

Contoh: (5 x 7) x 4 = 5 x (7 x 4)

Distributif

Untuk setiap bilangan

bulat a, b, dan c berlaku a x (b + c) = (a x c) = ab + ac

(22)

Unsur

Identitas

Perkalian suatu bilangan bulat dengan 1 atau

sebaliknya akan

menghasilkan bilangan itu sendiri. Untuk setiap bilangan bulat a

sembarang berlaku a x 1 = 1 x a = a

Contoh: (-15) x 1 = -15

Bilangan

Nol

Setiap perkalian bilangan 0 dengan bilangan bulat dan sebaliknya hasilnya adalah 0.

Untuk setiap bilangan bulat a sembarang berlaku a x 0 = 0 x a = 0

(23)
(24)

Pembagian bilangan bulat diartikan

sebagai operasi kebalikan dari perkalian.

Jika a, b, c

bilangan bulat, b ≠ 0 dan

memenuhi a : b = , maka:

1. Untuk a, b berlainan tanda, c adalah

bilangan bulat negatif.

2. Untuk a, b bertanda sama, c adalah

bilangan bulat positif.

(25)

Ketertutupan

Pembagian bulat tidak selalu menghasilkan bilangan bulat. Jadi,

pembagian pada bilangan bulat bersifat tidak

tertutup.

Contoh: (-28 : 4) : 2 = -3,5

sifat pembagian

Komutatif

Jika a,b dan c sebarang bilangan bulat dan tidak sama dengan nol, maka berlaku a : b ≠ b : a.

Dengan begitu pembagian

tidak bersifat komutatif

(26)

Asosiatif

Jika a,b dan c sebarang bilangan bulat dan tidak sama dengan nol, maka berlaku (a : b) : c ≠ a (b : c). Dengan demikian,

pembagian tidak bersifat asosiatif.

(27)
(28)

Dalam operasi hitung campuran pada bilangan bulat terdapat prioritas-prioritas operasi:

1. Perpangkatan atau akar

2. Perkalian atau pembagian dikerjakan terlebih dahulu dari sebelah kiri

3. Penjumlahan atau pengurangan dikerjakan dari kiri ke kanan

Operasi hitung campuran pada bilangan bulat adalah suatu

perhitungan yang menggunakan bermacam-macam operasi.

1. 6 x 3 + (5 – 2) maksudnya 6 x 3 + (3) = 18 + 3 = 21

2. [{(579 + 682) : 13) x 9} + 9 x 3 ]: 30

maksudnya

= [(1261 : 13) x 9} + 27 ]: 30 = [{97 x 9} + 27 ]: 30

= [900]: 30 = 30

(29)

Gambar

Gambar garis bilangan menunjukkan
Gambar garis bilangan menunjukkan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemakaian kontrasepsi oral, suntik, dan implan terhadap keparahan gingivitis pada akseptor KB di

Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah bayi dengan usia kronologis &lt; 28 hari, berat lahir &gt;1500 g, skor Apgar menit 1 dan 5 &gt;6, tidak ada kontraindiksi pemberian minum

Sint asan udang windu t ert inggi pada perlakuan A (BM12= bakt eri probiot ik yang diisolasi dari m akroalga) yaitu 55,55% dan terendah pada perlakuan D (BL542= bakt eri

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran dan Partisipasi Anggaran Terhadap

Kalimat yang sama juga digunakan dan diucapkan oleh Tuhan kepada setan, ketikaYesus dicobai di padang belantara. Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah Iblis! Sebab ada

Penyusunan paragraf kohesif dan koherensif, baik antarkalimat dalam satu paragraf, maupun antarparagraf dalam satu rangkuman, tetapi ada beberapa kalimat penjelas

terbukti melalui penelitian dengan hasil perhitungan nilai F hitung sebesar 18,916 yang lebih besar dari F tabel 3,9391 yang menunjukkan bahwa brand image,

Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Komitmen Terhadap Kinerja Serta Pengaruhnya Terhadap Keunggulan Kompetitif Dosen Unissula