• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DESKRIPTIF KESALAHAN MENULIS MELALUI DIKTE SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CONDONG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DESKRIPTIF KESALAHAN MENULIS MELALUI DIKTE SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CONDONG."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

o No. Daftar: 134/S/PGSD/R/23/VI/2014

ANALISIS DESKRIPTIF KESALAHAN MENULIS MELALUI DIKTE SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CONDONG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Guru Sekolah Dasar

Oleh

ADE USWATUN HASANAH NIM 1004147

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS DESKRIPTIF KESALAHAN MENULIS MELALUI DIKTE SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CONDONG

Oleh

Ade Uswatun Hasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ade Uswatun Hasanah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ADE USWATUN HASANAH

ANALISIS DESKRIPTIF KESALAHAN MENULIS MELALUI DIKTE SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CONDONG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Prof. DR. H. Cece Rakhmat, M.Pd. NIP 195204221976031004

Pembimbing II,

Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd. NIP 195111151970032001

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,

(4)

v ABSTRAK

Analisis Deskriptif Kesalahan Menulis Melalui Dikte Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Condong.

Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa kelas I Sekolah Dasar dalam menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru menggunakan huruf tegak bersambung ditinjau dari segi keutuhan kalimat, ketepatan penulisan ejaan, dan ketepatan dalam menuliskan huruf tegak bersambung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya siswa yang melakukan kesalahan dalam menuliskan kalimat sederhana yang didiktekan oleh guru. Dikhawatirkan hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan menulis siswa dimasa yang akan datang. Dengan mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa, diharapkan hal ini bisa menjadi perhatian bagi guru untuk perbaikan kualitas pembelajaran selanjutnya khususnya pembelajaran menulis permulaan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Condong Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis kesalahan apa yang paling banyak dilakukan siswa dalam menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru melalui teknik observasi dan dokumentasi hasil tulisan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya kesalahan yang dilakukan siswa adalah dalam hal menuliskan ejaan yang berupa penggunaan huruf kapital dan penulisan tanda baca, dan dalam penulisan huruf tegak bersambung. Kesalahan yang dilakukan siswa ini terjadi akibat kurangnya pemahaman siswa tentang penggunaan huruf kapital baik itu di awal kalimat maupun dalam menuliskan nama orang, sehingga siswa kebanyakan menulis menggunakan huruf kecil. Adapun kesalahan dalam penulisan huruf sambung ini adalah karena siswa tidak terbiasa menggunakan huruf sambung dalam setiap kegiatan menulis, sehingga tulisan menjadi kaku dan tidak terbaca. Disamping itu perbedaan struktur beberapa jenis huruf sambung dengan huruf lepas juga menjadi salah satu penyebab kesalahan siswa dalam menulis. Maka dari itu hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi guru, karena ejaan ini merupakan tolak ukur benar tidaknya bahasa tulis yang digunakan. Sedangkan penulisan huruf sambung ini penting bagi kelancaran menulis siswa Sekolah Dasar khususnya dalam pembelajaran menulis permulaan.

(5)

v

ABSTRACT

This research describe the mistake made by students in the first grade elementary school in wrote a simple sentence dictated by teacher using a letter continued upright integrity in terms of sentences, writing spelling accuracy, and precision in writing serial leeters upright. The research is based by the many students who make mistakes in writing simple sentences dictated by teacher. Feared it would affect the student’s writing skill in the future. By knowing the type of errors committed students, is expected this could be a concern for teachers for further improvement of the quality of learning, especially learning to write the beginning. This research was conducted in SD Negeri 2 Condong Jamanis Village Tasikmalaya city using descriptive analysis. It is intended to find out what kind of error do most student in writing simple sentences dictated by teacher using observation, interviews, and documentation. The result of this study indicate that in general, students are errors made in the case of a write spelling capitalization and punctuation writing, and the writing of letters continued upright. The error occurs due to a lack of understanding of the students about using capital letters, be it at the beginning of the sentences and write down the names of people, mostly students write lowercase. As for the errors in the writing of this letters continued as students are not accustomed to using the letters in each activity continued to write, so writing becomes stiff and unreadable. Differences in the structure of some types of letters with the letters off also continued to be one of the causes of students errors in writing. Therefore this should be a concern for teachers, because the spellingis correct or not is a benchmark used written language. While writing letters is important for the continued writing of elementary school students, especially in the beginning of learning to write.

(6)

vii DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 8

B. Keterampilan Menulis ... 9

C. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar... 11

D. Kalimat Sederhana ... 13

E. Ejaan ... 13

1. Pedoman Pemakaian Huruf ... 14

2. Pedoman Penulisan Kata ... 15

3. Pedoman Pemakaian Tanda Baca ... 15

F. Menulis Huruf Tegak Bersambung ... 16

G. Dikte ... 19

(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22

1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Subjek Penelitian ... 22

B. Desain Penelitian ... 23

C. Metode penelitian ... 23

D. Definisi Operasional... 24

1. Kesalahan Menulis ... 24

2. Dikte ... 24

E. Instrumen Penelitian... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Pemaparan Data ... 31

B. Pembahasan Data ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

LAMPIRAN

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara republik Indonesia merupakan negara kesatuan bahasa. dilihat dari letak geografisnya yang berupa pulau-pulau, dan juga keragaman budaya yang sangat banyak macamnya. Hal ini berdampak pada ragam bahasa yang digunakan di setiap daerah. Berdasarkan sejarah perkembangan bahasa, bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang berkembang dari zaman kerajaan sriwijaya. Seperti dikatakan Triyanto (2013, hlm. 1):

Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu digunakan sebagai bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara. Seiring kemajuan zaman, bahasa Melayu tumbuh dan berkembang dengan pesat di Nusantara dan mulai digunakan di berbagai wilayah di Nusantara, terutama kota besar.

Bahasa melayu akhirnya diakui secara resmi menjadi bahasa Indonesia sejak tanggal 28 Oktober 1928 yakni pada acara sumpah pemuda. Sebagaimana dikemukakan Sugono (1999, hlm. 7) Naskah dalam putusan Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928 itu adalah:

Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.

Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.

Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

(9)

2

Supaya penggunaan bahasa Indonesia menjadi benar secara lisan dan tulisan, maka diperlukan adanya latihan dan pengajaran bahasa Indonesia ini terutama di lembaga pendidikan formal. SD merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang bertugas menyelenggarakan pengajaran, salah satunya yaitu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Aspek pengajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa. Seperti yang dijelaskan Isah (2007, hlm. 8) bahwa “keterampilan berbahasa mencakup keterampilan reseptif yaitu mendengarkan dan membaca, dan keterampilan produktif berupa berbicara dan menulis”. Keempat aspek ini memiliki keterkaitan satu sama lain, maka dalam pelaksanaan pembelajarannya siswa dituntut untuk bisa mencapai semua aspek keterampilan ini.

Di Sekolah Dasar dalam pelaksanaan pembelajarannya bahasa Indonesia berangkat dari tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam kurikulum dan terfokus pada standar kompetensi. Standar kompetensi inilah yang nantinya dijadikan patokan berhasil tidaknya siswa melaksanakan pembelajaran. Sebagaimana tertuang dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Seperti menurut Depdiknas (2007, hlm. 5) bahwa,

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

(10)

3

mengalami kesulitan dalam menyalin pelajaran ataupun menuliskan bahasanya sendiri. Bisa diprediksi anak akan menemukan kesulitan mendalam jika tidak bisa menulis dengan baik sejak permulaan.

Pembelajaran menulis di SD khususnya di kelas rendah (kelas 1,2, dan 3) ini termasuk kedalam tahapan menulis permulaan. Tahapan menulis permulaan ini dimulai dari mengenal huruf, mengeja, menebalkan, menyalin, dan dikte. Hal ini sejalan dengan Lestari (2009, hlm. 7) bahwa “Keterampilan menulis permulaan ditekankan pada kegiatan menulis dengan menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, menyalin, dikte, melengkapi cerita, dan menyalin puisi”. Dalam penelitian kali ini, peneliti menyoroti menulis permulaan ini dalam hal dikte saja. Dikte Menurut Suharso (2013, hlm. 123) “adalah kata yang diucapkan atau dibaca keras-keras supaya ditulis orang lain, imla”. Melalui dikte inilah guru bisa melihat keberhasilan siswa dalam menulis permulaan yang dibacakan guru secara verbal. Dan melalui dikte pula akan diketahui apakah kalimat sederhana yang terdiri dari kata dan ejaan ini ditulis dengan benar sesuai kaidah kebahasaan atau tidak.

Kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum harus bisa dicapai siswa dalam pembelajaran untuk selanjutnya di evaluasi dan diterapkan dalam tatanan hidup bermasyakat. Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah peneliti laksanakan di SD Negeri 2 Condong ternyata masih saja ditemukan kesalahan dalam menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Contohnya seperti terdapat pada tulisan siswa berikut:

Gambar 1.1

[image:10.595.126.518.594.716.2]
(11)

4

sehingga timbul kesenjangan antara kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa dengan kemampuan siswa yang belum tercapai secara maksimal.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui sejauhmana kesalahan menulis siswa yang didiktekan guru, baik itu dalam menulis keutuhan kalimat, ejaan, dan juga cara menulis huruf tegak bersambung. Dengan mengetahui kompetensi dasar yang harus dicapai siswa, maka peneliti berharap agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar sesuai dengan yang telah tertuang dalam kurikulum. Sehubungan dengan perlunya siswa menulis yang didiktekan dengan benar maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang berjudul “Analisis Deskriptif Kesalahan Menulis Melalui Dikte Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Condong”

B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka penelitian ini difokuskan pada kegiatan menulis di sekolah dasar. Yang lebih difokuskan lagi pada menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung di kelas I sekolah dasar. Adapun ketepatan menulis dilihat dari kemampuan siswa menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan memperhatikan aspek-aspek bahasa tulis. Dan kesalahan dalam menulis didapat dari studi dokumentasi hasil kerja siswa yang didiktekan guru pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

C. Rumusan Masalah

(12)

5

1. Jenis kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf tegak bersambung di kelas I SD negeri 2 Condong?

2. Jenis kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam penulisan ejaan yang didiktekan guru di kelas I SD Negeri 2 Condong?

3. Jenis kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung yang didiktekan guru di kelas I SD Negeri 2 Condong?

D. Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis

kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung di kelas I SD Negeri 2 Condong.

2. Mendeskripsikan jenis kesalahan penulisan ejaan siswa dalam menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru di kelas I SD Negeri 2 Condong. 3. Mendeskrpisikan jenis kesalahan siswa dalam menulis huruf tegak

bersambung yang didiktekan guru di kelas I SD negeri 2 Condong.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini diharapkan mampu menjadi suatu kajian baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekolah dasar sehingga peserta didik mampu menyelesaikan setiap tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

(13)

6

b. Bagi Guru

Untuk dijadikan catatan dalam peningkatan kualitas pembelajaran siswanya khususnya terkait menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung. c. Bagi Peneliti

Sebagai calon pendidik, diharapkan penelitian ini bisa menjadi bahan kajian untuk nanti diterapkan dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam pengajaran menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung pada siswa kelas I. d. Bagi Pembaca

Untuk dijadikan literatur dalam menambah wawasan di dunia pendidikan khususnya dalam menganalisis bahasa tulis siswa di kelas I sekolah dasar.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Gambaran tentang isi keseluruhan skripsi dengan judul analisis deskriptif kesalahan menulis melalui dikte siswa kelas I sekolah dasar negeri 2 condong ini terangkum dalam sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: 1. BAB I pendahuluan, menyajikan latar belakang penelitian, identifikasi

(14)

7

mucul dalam latar belakang. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis merupakan manfaat untuk segi keilmuan sedangkan manfaat praktis merupakan manfaat dalam segi penggunaaanya. Struktur organisasi skripsi merupakan gambaran singkat isi dari penulisan laporan skripsi secara keseluruhan.

2. BAB II kajian pustaka, menyajikan pemaparan materi bagi penelitian yang sedang dilaksanakan yakni berupa pemaparan teori mengenai pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih terfokus kepada pembelajaran menulis khususnya di Sekolah Dasar. Dibahas pula mengenai dikte, penulisan ejaan, pan penulisan huruf tegak bersambung.

3. BAB III metodologi penelitian, menyajikan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Lokasi dan subjek menjelaskan tentang tempat pelaksanaan penelitian beserta situasi sosial yang diamati. Desain penelitian menjelaskan tentang bentuk dari penulisan laporan penelitian, yakni pendekatan analisis deskriptif. Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian. Definisi operasional merupakan pemaparan dari variabel yang ada dalam penelitian. Instrumen penelitian mengemukakan alat yang digunakan dalam perolehan data, yang dalam hal ini instrumennya adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan dan analisis data adalah cara-cara yang dilalui selama proses penelitian berlangsung sampai dengan penyelesaian pengolahan data.

4. BAB IV pembahasan, menyajikan isi dari pelaksanaan penelitian itu sendiri, yang terdiri dari pengolahan data, pembahasan, dan analisis data yang diperoleh di lapangan untuk selanjutnya disimpulkan dalam bab berikutnya.

(15)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Condong yang terletak di Desa Condong Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti memutuskan penelitian di sekolah ini dikarenakan kurikulumnya relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, dan peneliti sudah melaksanakan studi pendahuluan di SD Negeri 2 Condong dan dalam pelaksanaan pembelajarannya menggunakan KTSP sejak 2006, khususnya pada pembelajaran menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Maka dari itu lokasi ini dirasa tepat untuk melaksanakan penelitian.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak ada istilah populasi ataupun sampel yang dijadikan subjek penelitian. Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2007, hlm.298) bahwa ‘...karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi...’ akan tetapi Spradley menyatakan bahwa subjek penelitian kualitatif ini dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat

(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang saling berinteraksi. Dengan demikian subjek penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Condong. Siswa tersebut nantinya akan dimintai data, yakni menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru untuk dijadikan objek penelitian.

(16)

21

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu’. Dalam hal ini sampling didasarkan pada penelitian tentang kesalahan menulis melalui dikte maka subjeknya pun siswa kelas I Sekolah Dasar.

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Condong ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian analisis deskriptif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena pendekatan ini meneliti kondisi objek secara alamiah, sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2007, hlm. 15) ‘...metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah...’ dijelaskan pula oleh Sugiyono bahwa hasil dari penelitian kualitatif ini lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dari pernyataan tersebut dapat kita fahami bahwa pendekatan kualitatif lebih mengedepankan makna dari situasi sosial secara alami, dan dalam penyusunan laporannya menggunakan metode deskriptif yakni berupa pemaparan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata, bukan pengolahan data yang berupa angka-angka. Adapun prosedur penelitian ini adalah peneliti menentukan masalah yang dijadikan acuan dalam studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi dan diajdikan acuan dalam perumusan masalah. Setelah mendapatkan keputusan mengenai rumusan masalah yang akan diungkap selanjutnya peneliti menentukan variabel dan menyusun instrumen untuk diujikan pada situasi sosial. Setelah itu, barulah data yang diperoleh dari lapangan itu direduksi untuk kemudian di analisis dan dilakukan penarikan kesimpulan.

C. Metode Penelitian

(17)

22

deskriptif dianggap cocok untuk penelitian yang akan dilaksanakan, karena dengan analisis deskriptif ini peneliti bisa mendapat informasi sedalam-dalamnya. Adapun masalah yang peneliti temukan adalah kesalahan menulis siswa yang didiktekan guru di kelas I SD Negeri 2 Condong.

D. Definisi Operasional 1. Kesalahan menulis

Kesalahan menulis merupakan suatu gejala yang terjadi pada siswa sekolah dasar terutama kelas rendah, karena pada masa ini siswa masih dalam tahap menulis permulaan, sehingga masih tahap awal pembelajaran, yang dalam pelaksanaannya tentu tidak terlepas dari kesalahan.

2. Dikte

Dikte merupakan salah satu cara yang diterapkan dalam tahap pembelajaran menulis permulaan. Yakni membacakan lambang-lambang bahasa dengan tujuan untuk ditulis ulang oleh siswa.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 223) memaparkan bahwa

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemui melalui observasi dan wawancara.

Merujuk pada pendapat di atas, maka dalam hal ini penelitilah yang menjadi instrumen dalam penelitian. Penelitilah yang merumuskan segala sesuatunya dari mulai pemunculan masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, sampai pada simpulan dari penelitian itu sendiri. Jikapun ada instrumen atau alat bantu lain yang digunakan dalam pengumpulan data, hal itu tetap bergantung pada peneliti yang akan menjadi pelaksana penelitian.

(18)

23

Berikut beberapa kalimat yang dijadikan bahan penelitian: 1. Aku rajin belajar.

2. Adik sedang menangis. 3. Ibu memasak sayur.

4. Bunga mawar harum baunya. F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Vismaia (2006, hlm. 94) “Dalam penelitian kualitatif pengungkapan makna merupakan hal yang esensial, digunakan latar alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sendiri merupakan instrumen kunci”. Dari hal tersebut dapat kita fahami bahwa dalam pelaksanaannya teknik pengumpulan data kualitatif harus dilakukan melalui interaksi dengan subjek penelitian secara langsung. Maka dari itu peneliti bermaksud menggali informasi secara mendalam kepada subjek penelitian melalui tiga teknik, yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut penjelasan ketiga ternik tersebut.

1. Observasi

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi sebagai langkah awal dalam memperoleh data secara keseluruhan dengan memperhatikan kondisi fisik yang ada di lokasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution dalam Sugiyono (2012, hlm. 226) bahwa ‘observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi’. Observasi ini peneliti lakukan terhadap guru dan siswa kelas I SD Negeri 2 Condong dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru pada hari sabtu 5 April 2014. Observasi ini meliputi observasi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran bahasa Indonesia menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru.

2. Wawancara

(19)

24

Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan. Tujuan dilakukan wawancara untuk memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan, dan sebagainya; rekonstruksi keadaan tersebut berdasarkan pengalaman masa lalu; proyeksi keadaan tersebut yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang; dan verifikasi, pengecekan dan pengembangan informasi (konstruksi, rekonstruksi dan proyeksi) yang telah didapat sebelumnya.

Wawancara yang peneliti lakukan adalah wawancara tidak tersktruktur kepada siswa kelas I SD Negeri 2 Condong yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapat dan ide-ide yang siswa fahami terkait menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung, dengan mempersiapkan instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dan wawancara kepada guru kelas sebagai pembimbing pembelajaran tersebut.

[image:19.595.131.519.449.747.2]

Dibawah ini adalah kisi-kisi dari pedoman wawancara penelitian: Tabel 3.1

Kisi-kisi wawancara

No. Indikator Sub Indikator Teknik

1. Persiapan pembelajaran menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte di kelas I SDN 2 Condong

a. RPP pembelajaran menulis kalimat sederhana

menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte b. Materi yang diberikan guru

dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana

menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte

Observasi, wawancara dan dokumentasi 2. pelaksanaan pembelajaran menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte di kelas I SDN 2

a. Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis

kalimat sederhana

menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte b. Kesalahan yang dilakukan

siswa dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana

Observasi, wawancara, dan

(20)

25

Condong menggunakan huruf tegak

bersambung melalui dikte

3.

Evaluasi pembelajaran menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte di kelas I SDN 2 Condong

a. Penentuan teknik dan bentuk instrumen pembelajaran menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte

Observasi dan wawancara

3. Dokumentasi

Menurut Vismaia (2006, hlm. 108) “teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia. Sumber ini terdiri atas dokumen dan rekaman”. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan dokumen berupa gambar observasi dan tulisan siswa untuk nantinya dianalisis oleh peneliti.

G. Analisis Data

Pada dasarnya analisis data adalah kegiatan menganalisis dan menafsirkan suatu gejala yang ditemui oleh seorang peneliti. Didalam penelitian kualitatif itu dilakukan beberapa tahap, yaitu sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

(21)

26

kesalahan menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf tegak bersambung siswa kelas I SD Negeri 2 Condong. 1. Reduksi data (data reduction)

Mereduksi data berarti memilih hal-hal penting yang akan dijadikan penelitian. Dalam penelitian ini, data yang difokuskan adalah bersumber dari kalimat yang didiktekan guru yang akan dianalisis kesalahannya berupa keutuhan kalimat, ketepatan ejaan, dan ketepatan menulis huruf sambung.

2. Penyajian data (data display)

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menyajikan data dalam penelitian kualilatif. Sebagaimana dituturkan Sugiyono (2007. Hlm, 341) bahwa ‘dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya’. Adapun dalam penelitian ini menggunakan tabel kesalahan menulis untuk mengetahui sejauh mana anak melakukan kesalahan dan nantinya disajikan dalam bentuk narasi.

3. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

(22)

89 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti menyimpulkan peneltitan terkait kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis kalimat melalui dikte dengan menggunakan huruf tegak bersambung sebagai berikut:

1. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis keutuhan kalimat sederhana yang didiktekan guru menggunakan huruf tegak bersambung adalah berupa penghilangan beberapa kata, sehingga kalimat menjadi tidak utuh. Dalam hal ini, hanya sebagian kecil siswa saja yang menulis tidak utuh.

2. Kesalahan dalam penulisan ejaan dibagi kepada tiga bagian, yakni kesalahan penulisan kata, kesalahan penulisan huruf kapital di awal kalimat dan dalam menulis nama orang, dan penggunaan tanda baca. Dalam penelitian ini siswa menulis kata sebagian kecil salah, sebagian besar salah menulis huruf kapital dalam mengawali kalimat, sebagian besar salah dalam menulis huruf kapital pada nama orang, dan hampir seluruhnya salah dalam menulis tanda baca. Dalam penulisan ejaan pada umumnya siswa lebih banyak melakukan kesalahan dalam menuliskan huruf kapital dan tanda baca titik.

(23)

90

B. Saran

Berdasarkan paparan yang telah disampaikan dalam kesimpulan di atas, peneliti sangat berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung. Ada beberapa hal yang ingin peneliti sarankan dalam penelitian yang akan dilaksanakan selanjutnya, diantaranya:

1. Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dan acuan maju atau mundurnya kualitas pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung melalui dikte di Sekolah Dasar.

2. Guru bisa mengintegrasikan pembelajaran menulis melalui dikte dengan mata pelajaran lain untuk melatih kepekaan siswa dalam menulis keutuhan kalimat dan penggunaan ejaan, sehingga anak akan terbiasa untuk menggunakan bahasa tulis melalui dikte dengan benar.

Gambar

Gambar 1.1  Contoh Tulisan Sambung Siswa
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Jenis wawancara semi terstruktur ini dipilih peneliti karena bertujuan untuk menggali informasi secara lebih mendalam dan terbuka (Sugiyono, 2013). Wawancara

Untuk memperoleh keterampilan membaca dan menulis permulaan pada siswa SD dapat dilakukan dengan baik serta diperoleh hasil yang maksimal, maka diperlukan suatu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca dan menulis permulaan dengan metode Metode Cooperative Integrasi Reading and

Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2009) berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dengan Media Surat Kabar pada Siswa Kelas

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis narasi, dan meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi melalui model contextual teaching

Untuk mengetahui apakah penggunaan gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri 2 Karanglo, Klaten Selatan dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan menulis karangan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian mengenai “ Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi pada Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII

Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keterampilan menulis permulaan pada siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Mandiraja?,