• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH APLIKASI MEDIA KOMPUTER CORELDRAW TERHADAP PENINGKATAN BELAJAR MENGGAMBAR TABUNG UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X SMALB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH APLIKASI MEDIA KOMPUTER CORELDRAW TERHADAP PENINGKATAN BELAJAR MENGGAMBAR TABUNG UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X SMALB."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH APLIKASI MEDIA KOMPUTER CORELDRAW TERHADAP PENINGKATAN BELAJAR MENGGAMBAR TABUNG

UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X SMALB

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

Oleh :

IKA KARTINI 1004935

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

IkaKartini, 2014

PengaruhAplikasi Media

KomputerCoreldrawTerhadapPeningkatanBelajarMenggambarTabungUntukAnakTunarunguKelas X

SMALB

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

PENGARUH APLIKASI MEDIA KOMPUTER CORELDRAW TERHADAP PENINGKATAN BELAJAR MENGGAMBAR TABUNG

UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X SMALB

LEMBAR PENGESAHAN

IKA KARTINI (1004935)

PENGARUH APLIKASI MEDIA KOMPUTER CORELDRAW TERHADAP PENINGKATAN BELAJAR MENGGAMBAR TABUNG

UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X SMALB

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I,

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP.195607221985031001

Pembimbing II,

(3)

IkaKartini, 2014

PengaruhAplikasi Media

KomputerCoreldrawTerhadapPeningkatanBelajarMenggambarTabungUntukAnakTunarunguKelas X

SMALB

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Mengetahui,

KetuaDepartemenPendidikanKhusus FakultasIlmuPendidikan UniversitasPendidikan Indonesia

(4)

IkaKartini, 2014

PengaruhAplikasi Media

KomputerCoreldrawTerhadapPeningkatanBelajarMenggambarTabungUntukAnakTunarunguKelas X SMALB

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

Oleh :

IkaKartini

Sebuahskripsi yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelar

SarjanapadaFakultasIlmuPendidikan

© IkaKartini 2014

UniversitasPendidikan Indonesia

Agustus 2014

HakCiptadilindungiundang-undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,

(5)

Ika Kartini, 2014

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Kegunaan Penelitian ... 5

a. Manfaat Teoritis ... 5

b. Manfaat Praktis ... 5

c. Manfaat Bagi Peneliti ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Ketunarunguan 1. Pengertian Tunarungu ... 7

2. Klasifikasi Ketunarunguan ... 9

(6)

Ika Kartini, 2014

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

2. Kemampuan Kognitif Anak tunarungu ... 13

C. Pengertian Media Pembelajaran 1. Pengertian Media ... 14

2. Fungsi dan Manfaat Media ... 15

D. Media Aplikasi Komputer ... 16

E. Aplikasi Media Komputer ... 17

F. Penggunaan Aplikasi Komputer Coreldraw ... 19

G. Penelitian yang Relevan ... 21

H. Kerangka Pemikiran ... 21

I. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Subjek Penelitian ... 23

B. Metode Penelitian ... 23

C. Variabel Penelitian ... 25

1. Variabel Bebas ... 25

2. Variabel Terikat ... 25

D. Prosedur Penelitian ... 26

1. Persiapan Penelitian ... 26

2. Pelaksanaan Penelitian ... 26

a. Pelaksanaan Baseline-1 ... 27

b. Pelaksanaan Intervensi-1 ... 27

c. Pelaksanaan Baseline-2 ... 28

d. Pelaksanaan Intervensi-2 ... 28

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 28

1. Instrumen Pengumpulan Data ... 28

a. Penyusunan dan Penilaian Soal tes ... 29

(7)

Ika Kartini, 2014

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

2. Teknik Pengumpulan Data ... 33

a. Tes ... 33

F. Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Baseline-1 ... 38

2. Hasil Intervensi-1 ... 39

3. Hasil Baseline-2 ... 40

4. Hasil Intervensi-2 ... 41

5. Rekapitulasi Perolehan Data ... 42

B. Analisis Data 1. Analisis dalam Kondisi ... 44

2. Analisis antar Kondisi ... 53

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(8)

Ika Kartini, 2014

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

(9)

1

Ika Kartini, 1004935

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang pendidikan menuntut para

pendidik untuk semakin tanggap terhadap perkembangan yang ada. Karena

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat memberikan

kontribusi yang besar bagi perserta didik apabila dapat tersampaikan dengan baik

oleh pendidiknya. Setiap peserta didik berhak mendapatkan layanan pendidikan

yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar potensinya

dapat berkembang dengan optimal sehingga terwujudnya individu yang mandiri,

dengan segala keterbatasan yang dimiliki anak tunarungu yang berada di Sekolah

Luar Biasa.

Kini perkembangan teknologi khususnya komputer telah sedemikian maju.

Perkembangan teknologi informasi komputer ini telah merambah ke segala bidang

termasuk dalam dunia pendidikan khususnya sebagai salah satu media dalam

proses pembelajaran. Peranan media di dalam proses pembelajaran itu sangat

penting. Secara umum terdapat keterkaitan antara hasil belajar anak dengan media

dalam kegiatan belajar mengajar.

Anak Tunarungu adalah salah satu anak berkebutuhan khusus yang

mempunyai hambatan dalam pendengaran. Klasifikasi anak tunarungu dibagi

menjadi empat. Pertama, anak yang mengalami tunarungu ringan. Ke dua, anak

yang mengalami tunarungu sedang. Ke tiga, anak yang mengalami tunarungu

berat. Ke empat, anak yang mengalami tunarungu berat sekali.

Dampak utama ketunarunguan pada perkembangan anak tunarungu

(10)

2

Ika Kartini, 1004935

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bicara, anak tunarungu mengalami gangguan dalam kecerdasan, namun tidak

semua anak tunarungu memiliki kecerdasan di bawah rata-rata.

Anak tunarungu yang memiliki kecerdasan rata ataupun di atas

rata-rata memang hanya sedikit dijumpai di Sekolah Luar Biasa sehingga terkadang

potensi, bakat, minat, dan pendidikan anak tersebut terkesan terabaikan karena

sekolah lebih melihat kepada mayoritas kemampuan yang memang memiliki

kecerdasan di bawah rata-rata.

Temuan studi kasus di SLB B-C Dharma Wanita Kabupaten Kuningan.

Peneliti menemukan anak tunarungu yang memiliki kecerdasan rata-rata. Anak

tersebut memiliki keterampilan dalam menggambar di atas kertas dan memiliki

ketertarikan dalam bidang komputer dan telah mampu mengoperasikan komputer

dengan baik. Peneliti melihat bahwa potensi yang dimiliki anak cukup tinggi, hal

tersebut dapat terbukti saat peneliti mengamatinya ketika anak membuka situs

jejaring sosial. Potensi siswa tersebut dapat menjadi modal dasar dalam

penguasaan keterampilan di bidang komputer apabila mendapatkan bimbingan

yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan serta terpenuhinya fasilitas

yang memadai dalam proses pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi di

sekolah.

Sekolah Luar Biasa merupakan suatu tempat yang seharusnya mampu

mengoptimalkan potensi, bakat, minat dan pendidikan bagi anak tunarungu

dengan memberikan pelayanan terbaik dalam menjalankan kinerjanya. Dengan

fasilitas yang memadai diharapkan anak tunarungu dapat terfasilitasi, yang dalam

hal ini menyangkut di bidang komputer sehingga diharapkan anak mampu

menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. Namun tidak semua SLB

memberikan kecakapan keterampilan komputer karena faktor penunjang di setiap

Sekolah Luar Biasa berbeda kondisinya. Hal tersebut yang membuat siswa

berpotensi malah tertinggal dalam ilmu teknologi di bidang komputer yang terus

(11)

3

Ika Kartini, 1004935

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknologi di bidang komputer yang berkembang saat ini menyuguhkan

berbagai kemudahan bagi manusia, diantaranya adalah sebagai tempat penyaluran

bakat, minat, dan hobi bahkan dapat pula menjadi sumber penghasilan bagi

mereka yang memiliki keterampilan tertentu di bidangnya. Suatu keterampilan

dapat dimiliki seseorang melalui latihan begitupun dengan anak tunarungu yang

memiliki potensi dalam bidang komputer, siswa akan dapat memiliki suatu

keterampilan khusus bila mendapatkan bimbingan dan fasilitas yang memadai.

Sebagaimana yang di ungkapkan Baharudin dan Wahyuni (2010:26):

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan dasar individu yang melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya.

Salah satu keterampilan komputer yang dapat digunakan digunakan dalam

aplikasi media komputer adalah coreldraw. Coreldraw yaitu aplikasi komputer

untuk menggambar. Banyak ragam aplikasi yang ditawarkan dalam membuat

gambar, mulai dari yang termudah hingga yang paling sulit. Semua itu dapat

dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu.

Melalui media pembelajaran komputer dengan menggunakan coreldraw

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak tunarungu dalam belajar

menggambar tabung. Menurut Arsyad (2007:15) Media pembelajaran adalah

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Dalam hal ini, media

pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai alat penyampai materi melainkan

dapat menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar.

Salah satu aplikasi gratis dan yang paling mudah digunakan adalah

program aplikasi coreldraw, maka dari itu peneliti akan memberikan

pembelajaran program aplikasi coreldraw untuk anak tunarungu yang memiliki

potensi dalam komputer, karena peneliti yakin melalui pembelajaran ini anak

tunarungu dapat menyalurkan kreativitasnya, meningkatkan kepercayaan dirinya

dan memberikan bakal keterampilan bagi masa depannya yang dalam hal ini

(12)

4

Ika Kartini, 1004935

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Media pembelajaran ini dapat menjadi salah satu faktor penentu suksesnya

kegiatan belajar mengajar di kelas. Apabila siswa sudah tertarik pada media

pembelajarannya, maka secara tidak langsung anak juga mampu memahami dan

menguasai materi yang diajarkan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap

Peningkatkan Belajar Keterampilan Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan

yang muncul mengenai pengenalan anak tunarungu dalam belajar menggambar

Tabung dengan menggunakan coreldraw, di antaranya :

1. Anak hanya bisa menggambar di atas kertas saja.

2. Guru hanya menggunakan media kertas saja dalam memberikan tugas

menggambar kepada anaknya.

3. Anak hanya mengenal bentuk komputer saja, tanpa mengetahui

aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan untuk menggambar di dalam komputer.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kemungkinan terlalu luasnya permasalahan, peneliti

ingin membatasi pada belajar menggambar, berkaitan dengan pernyataan di atas

peneliti akan membatasi pada masalah-masalah :

1. Penggunaan aplikasi media komputer coreldraw dalam belajar menggambar

tabung.

2. Kemampuan belajar menggambar tabung dengan menggunakan aplikasi media

(13)

5

Ika Kartini, 1004935

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

“Apakah pengaruh aplikasi media komputer coreldraw dapat meningkatkan kemampuan belajar menggambar tabung pada anak Tunarungu

kelas X SMALB di SLB B-C Dharma Wanita Kabupaten Kuningan.

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi media

komputer coreldraw dalam belajar menggambar tabung pada anak

tunarungu kelas X SMALB.

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian dapat penulis rangkum dalam dua bagian

yaitu :

a. Manfaat Teoritis :

Dalam tataran teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan rangkaian pemikiran dalam rangka mengembangkan

ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang

mempengaruhi keberhasilan anak.

b. Manfaat Praktis

Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan

bagi:

1. Bagi anak

Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam belajar

(14)

6

Ika Kartini, 1004935

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Guru

Diharapkan dapat mengaplikasikan media komputer ini sebagai

media yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar menggambar

bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya anak tunarungu.

3. Lembaga

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi lembaga untuk

meningkatkan dalam pengadaan media belajar pendukung yang

berbasis komputer yang bisa dipenuhi oleh lembaga,

4. Peneliti

Penelitian ini menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti

untuk melaksanakan tugas di masa yang akan datang dan

dijadikan patokan untuk meneliti hal yang berkaitan dengan

media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi komputer

untuk diterapkan pada subjek maupun pada materi yang berbeda.

c. Manfaat bagi Peneliti

Penulis selaku peneliti memperoleh pengalaman baru dalam

penanganan anak tunarungu dalam meningkatkan belajar

menggambar tabung dengan menggunakan aplikasi media komputer

(15)

Ika Kartini, 2014

Pengaruh Aplikasi Media Komputer Coreldraw Terhadap Peningkatan Belajar Menggambar Tabung Untuk Anak Tunarungu Kelas X SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SLB B-C Dharma Wanita Kuningan

yang beralamat di Jalan Raya Jalaksana no 168 desa Jalaksana kecamatan

Jalaksana kabupaten Kuningan.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang diambil adalah seorang anak kelas X SMALB di SLB

B-C Dharma Wanita Kuningan. Berikut ini adalah identitas subjek:

Nama : AR

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Kuningan, 15 Juni 1993

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

AR nama panggilannya dia mempunyai gangguan pendengaran

sejak lahir. AR telah memiliki kemampuan komputer dasar sebelumnya

meliputi menghidupkan/mematikan komputer maupun leptop, mengetik

dengan menggunakan microscop word, mengarahkan kursor

menggunakan mouse dan panel sentuh, serta berselancar di dunia maya

melalui jejaring sosial Facebook. Selain itu AR juga memiliki minat yang

cukup tinggi terhadap multimedia.

(16)

24

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut

Sugiyono (2010:107) “metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap variabel tertentu

dalam kondisi yang terkendali”. Serta dengan menggunakan rancangan single

subject research (SSR) atau lebih dikenal dengan penelitian subjek tunggal,

yakni suatu metode penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada subjek

tunggal dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perlakuan

atau treatment yang diberikan secara berulang-ulang terhadap perilaku yang

dirubah dalam waktu tertentu. Sedangkan pola desain tunggal yang dipakai

adalah pola A-B-A-B, yang terdiri dari kondisi A1 (baseline 1), B1

(perlakuan 1), A2 (baseline 2), dan B2 (perlakuan 2).

Menurut Sunanto, Takeuchi dan Nakata. (2006:46) „desain A-B-A-B

menunjukkan adanya kontrol terhadap variabel bebas yang lebih kuat

dibandingkan dengan disain A-B-A. Oleh karena itu validitas interval internal

lebih meningkat sehingga hasil penelitian yang menunjukkan hubungan

fungsional antara variabel terikat dan bebas lebih meyakinkan. Dengan

membandingkan dua kondisi baseline sebelum dan sesudah intervensi,

keyakinan adanya pengaruh intervensi lebih dapat diyakinkan.

Terdapat indikator dalam keterampilan dasar menggambar tabung

dengan menggunakan program aplikasi coreldraw, dalam penelitian ini yaitu

Membuat lingkaran dan garis lurus dengan mengklik pada menu tool box yang

tersedia

A1, Pengamatan dan pengambilan data tersebut dilakukan secara

berulang-ulang sampai skor data menjadi stabil, untuk memastikan data yang

sudah dapat dan melihat kemampuan awal anak secara pasti, serta

dilaksanakan dalam suasana alami.

B1 (perlakuan atau intervensi) yang diberikan berupa pembelajaran

dalam membuat tabung dengan menggunakan program aplikasi coreldraw.

Intervensi yang diberikan berulang-ulang sampai skor data yang di dapat

(17)

25

A2, yakni pengamatan kembali terhadap kemampuan membuat tabung

dengan menggunakan program aplikasi coreldraw pada anak tunarungu yang

menjadi subjek peneliti. Pada sesi ini, subjek tidak diberikan

perlakuan/intervensi apapun. Hal ini juga dapat menjadi evaluasi sejauhmana

intervensi yang diberikan berpengaruh terhadap subjek.

B2, (perlakuan atau intervensi) pengulangan diberikan perlakuan dalam

membuat tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw. Intervensi ini di

berikan supaya mendapatkan hasil yang lebih baik.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang

mempengaruhi/memicu timbulnya variabel terikat (variabel dependen).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah aplikasi media

komputer coreldraw.

Pembelajaran aplikasi coreldraw adalah proses kegiatan yang

dirancang pendidik secara sistematis agar peserta didik dapat memperoleh

ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemahiran dalam menggambar

tabung dengan menggunakan salah satu perangkat lunak gratis yang siap

pakai.

Pembelajaran yang akan diberikan adalah bagaimana cara

menggambar tabung dengan menggunakan program aplikasi coreldraw

yang meliputi : membuat lingkaran dan membuat garis lurus.

2. Variabel terikat (Target Behavior)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat atau target

behavior yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu keterampilan

menggambar tabung dengan menggunakan program aplikasi coreldraw,

yang meliputi: membuat lingkaran dan membuat garis lurus. Kemampuan

(18)

26

setelah intervensi diberikan. Intervensi tersebut berupa belajar

menggambar tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw.

Kemampuan belajar menggambar tabung dengan menggunakan aplikasi

coreldraw

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Persiapan Penelitian

Melakukan observasi atau studi pendahuluan dengan tujuan untuk

mengetahui bagaimana kondisi tempat penelitian dan mendapatkan

gambaran secara jelas mengenai subjek penelitian.

b. Perizinan

Surat izin penelitian merupakan salah satu hal yang harus ada sebelum

melaksanakan penelitian. Pembuatan surat izin penelitian telah

melalui tahapan atau prosedur sebagai berikut :

1. Pembuatan surat keputusan (SK) pembimbing dari jurusan PLB,

kemudian diajukan ke Fakultas dengan melampirkan proposal

penelitian yang sudah disahkan oleh dosen pembimbing untuk

mendapatkan surat pengantar kepada Rektor.

2. Setelah mendapatkan surat pengantar dari Rektor UPI, perizinan

dilanjutkan ke Badan Persatuan dan Perlindungan Masyarakat

(KESBANG) yang kemudian menjadi surat pengantar untuk

disampaikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3. Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikanlah yang menjadi surat

pengantar sebagai izin penelitian di tempat yang bersangkutan

yaitu SLB B-C Dharma Wanita Kuningan.

c. Pembuatan Instrumen Penelitian

d. Melakukan uji coba instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas

(19)

27

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan baseline 1 (A-1)

Fase baseline 1 adalah tahapan awal untuk melihat kemampuan

awal subjek dalam belajar menggambar tabung dengan menggunakan

program aplikasi coreldraw. Pengukuran pada fase baseline diberikan

beberapa sesi sampai trend dan level data cenderung stabil. Setiap sesi

memiliki periode waktu selama 35 menit. Pada fase ini peneliti

memberikan tes perbuatan berupa instruksi pada subjek untuk

membuat tabung yang telah disediakan tanpa adanya bantuan apapun.

Peneliti mencatat dan menyimpan data yang diperoleh pada fase ini.

b. Pelaksanaan intervensi 1 (B1)

Fase intervensi adalah kondisi dimana peneliti memberikan

perlakuan berupa pembelajaran aplikasi coreldraw. Setiap sesi

memiliki 35 menit dilakukan sebanyak enam sesi. Berikut ini adalah

proses intervensi yang dilakukan:

1. Subjek diperlihatkan bagaimana cara menggambar tabung dengan

menggunakan aplikasi coreldraw.

2. Subjek diperlihatkan icon dari toolbox pada aplikasi coreldraw,

kemudian memintanya untuk membuka program tersebut.

3. Subjek mendengarkan penjelasan peneliti secara garis besar

mengenai icon dari toolbox yang ada pada program aplikasi

coreldraw.

4. Subjek diminta untuk membuka icon dari toolbox pada aplikasi

coreldraw, kemudian peneliti menjelaskan secara singkat fungsi

icon pada toolbox.

5. Subjek diminta melakukan langkah-langkah dalam membuat

gambar tabung (membuat lingkaran dan garis lurus) dengan

(20)

28

6. Peneliti melakukan evaluasi berupa tes perbuatan dalam

menggambar tabung kemudian mencatat dan menyimpan hasil

data pada fase ini.

7. Fase ini diakhiri apabila level data yang diperoleh cenderung

stabil.

c. Pelaksanaan baseline 2 (A2)

Prosedur pelaksanaan Baseline 2 (A2) yaitu pengukuran kembali

kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi yang

dilakukan memberikan pengaruh terhadap subjek dalam menggambar

tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw. dilakukan selama

tiga kali sesi.

d. Pelaksanaan intervensi 2 (B2) yaitu pengulangan kembali kondisi

intervensi sebagai evaluasi yang benar-benar tertanam pada subjek

dalam menggambar tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw.

Sesi ini dilakukan sebanyak tiga kali sesi. Pada fase ini diakhiri pada

level data yang diperoleh cenderung stabil.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen atau alat bantu yang akan digunakan dalam kegiatan

penelitian ini adalah : Rancangan pembelajaran belajar menggambar

tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw, komputer/laptop, dan

aplikasi coreldraw. Sedangkan Instrumen yang digunakan untuk

pengambilan data penelitian berupa tabel instrumen yang didalamnya

berupa kisi-kisi keterampilan dalam menggambar tabung dengan

menggunakan aplikasi coreldraw. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen

penelitian mengenai kemampuan belajar menggambar dengan

(21)

29

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kemampuan Menggambar Tabung Menggunakan Program Aplikasi Coreldraw

Target

Behavior Indikator Materi Soal skor Ket

Menggambar

tabung

menggunakan

program

aplikasi

coreldraw

Menggambar

tabung

Menggambar

tabung dengan

menggunakan

aplikasi

coreldraw

Buatlah tabung

dengan cara

lurus ke bawah

Buatlah tabung

dengan cara ke

samping

Buatlah tabung

dengan cara

serong ke kanan

a. Penyusunan dan Penilaian Soal tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes perbuatan

mengenai kemampuan anak tunarungu dalam belajar menggambar tabung

dengan menggunakan aplikasi coreldraw. Kemampuan yang akan diukur

diantaranya adalah membuat lingkaran, membuat garis lurus sebelah kiri,

membuat garis lurus sebelah kanan dan membuat lingkaran di bawah garis

(22)

30

Tabel 3.2

Penilaian Menggambar Tabung dengan Cara Lurus Ke Bawah

Soal/Instruksi Keterampilan

Penilaian

Keterangan 5 4 3 2 1 0

Buatlah tabung

dengan cara lurus

ke bawah

Menggambar

Tabung

Instrumen di atas diisi dengan memberikan checklist (√) pada kolom penilaian.

Berikut ini keterangan penilaian :

5 = Jika anak dapat membuat tabung dengan baik dan rapih.

4 = Jika anak dapat menyambungkan garis lurus dengan lingkaran.

3 = Jika anak tidak dapat menyambungkan garis lurus dengan lingkaran.

2 = Jika anak dapat membuat tabung tetapi kedua lingkarannya tidak sama.

1 = Jika anak mampu dengan bantuan.

(23)

31

Tabel 3.3

Penilaian Meggambar Tabung dengan Cara Ke Samping

Soal/Instruksi Keterampilan

Penilaian

Keterangan 5 4 3 2 1 0

Buatlah tabung

dengan cara ke

samping

Menggambar

Tabung

Instrumen di atas diisi dengan memberikan checklist (√) pada kolom penilaian.

Berikut ini keterangan penilaian :

5 = Jika anak dapat membuat tabung dengan baik dan rapih.

4 = Jika anak dapat menyambungkan garis lurus dengan lingkaran.

3 = Jika anak tidak dapat menyambungkan garis lurus dengan lingkaran.

2 = Jika anak dapat membuat tabung tetapi kedua lingkarannya tidak sama.

1 = Jika anak mampu dengan bantuan.

(24)

32

Tabel 3.4

Penilaian Menggambar Tabung dengan Cara Serong Ke Kanan

Soal/Instruksi Keterampilan

Penilaian

Keterangan 5 4 3 2 1 0

Buatlah tabung

dengan cara

serong ke kanan

Menggambar

Tabung

Instrumen di atas diisi dengan memberikan checklist (√) pada kolom penilaian.

Berikut ini keterangan penilaian :

5 = Jika anak dapat membuat tabung dengan baik dan rapih.

4 = Jika anak dapat menyambungkan garis lurus dengan lingkaran.

3 = Jika anak tidak dapat menyambungkan garis lurus dengan lingkaran.

2 = Jika anak dapat membuat tabung tetapi kedua lingkarannya tidak sama.

1 = Jika anak mampu dengan bantuan.

(25)

33

�� ���� �= �� �ℎ � � � ℎ

�� �ℎ � � � 100

Untuk kriteria penafsiran nilai yang dicapai siswa yaitu:

91 – 100 = Sangat Baik

76 – 90 = Baik

61 – 75 = Cukup

51 – 60 = Kurang

<50 = Sangat Kurang

b. Uji Instrumen

Menurut Susetyo (2011:88), validitas dapat diartikan sejauhmana hasil

pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai cerminan sasaran ukur yang

berupa kemampuan, karakteristik dan tingkah laku yang di ukur melalui alat

ukur yang tepat. Sedangkan menurut Sutisno Hadi yang dikutif dari Susetyo

(2011:88), validitas ialah tingkat kemampuan suatu instrumen untuk

mengungkap sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Untuk

mendapatkan instrumen yang valid, suatu instrumen harus melalui suatu uji

validitas. Instrumen penelitian ini telah diuji melalui expert-judgement yaitu

penilaian yang dilakukan oleh para ahli.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes perbuatan

(26)

34

Tes yang diberikan dalam penelitian ini berupa tes perbuatan yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan subjek dalam belajar menggambar

tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw. Peneliti akan

memberikan tugas pada siswa untuk menggambar tabung kemudian

gambar tersebut akan disimpan di dalam komputer dan menjadi data

permanen yang nantinya akan diolah dalam bentuk presentase. Terdapat

empat fase dalam pengumpulan data berbentuk tes ini, masing-masing fase

tersebut sebagai berikut:

1. Melaksanakan tahap baseline-1 (A-1) untuk mengetahui kemampuan

dasar subjek penelitian tentang menggambar tabung dengan tepat, pada

tahap baseline pertama ini minimal dilakukan sebanyak tiga kali sesi.

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa kali dengan

menggunakan instrumen tes yang telah dilakukan uji validitas

2. Melaksanakan tahap intervensi-1 (B-1) Kondisi subjek selama diberi

perlakuan. Peneliti memberikan penjelasan dan arahan dalam proses

belajar menggambar tabung dengan menggunakan aplikasi coreldraw

diberikan selama enam sesi. Selanjutnya subjek diminta mengulang

kembali proses menggambar tabung.

3. Melaksanakan tahap baseline-2 (A-2), yaitu pengukuran kembali

tentang kemampuan membuat tabung dengan menggunakan aplikasi

coreldraw, untuk mengetahui sampai sejauhmana intervensi yang

dilakukan berpengaruh terhadap subjek. Prinsip pengukuran pada

tahap ini sama dengan tahap baseline-1 (A-1) dengan tanpa

menggunakan reinforcement/penguatan. Baseline-2 dilakukan selama

tiga kali sesi.

4. Melaksanakan tahap intervensi-2 (B-2), yaitu pengulangan pemberian

perlakuan dalam hal ini menggunakan aplikasi coreldraw dengan

harapan pencapaian target behavior benar-benar tertanam dan dapat

dipelihara oleh anak. Tahap ini dilaksanakan selama minimal tiga sesi.

Prinsip pengukuran pada tahap ini sama dengan tahap intervensi-1

(27)

35

F. ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini dengan

menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan grafik.

Gambar 3.1

Prosedur Dasar Disain A-B-A-B

Baseline (A1) Baseline (B1) Baseline (A2) Baseline (B2)

Grafik digunakan dalam analisis data dengan tujuan kumpulan data

yang diperoleh pada saat melaksanakan fase baseline dan intervensi akan

tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari

kumpulan data yang ada. Ada beberapa komponen yang terdapat dalam

(28)

36

1. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu (misalnya, sesi, hari, dan tanggal).

2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran (misalnya, persen,

frekuensi, dan durasi).

3. Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala.

4. Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran (misalnya, 0%, 25%, 50%, dan 75%).

5. Label kondisi yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi

6. Garis Perubahan Kondisi yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk

garis putus-putus.

7. Judul Grafik yaitu judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk menganalisis data adalah

sebagai berikut :

1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline ke satu (A1) pada setiap

sesi.

2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi (B1) pada setiap sesinya.

3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline ke dua (A2) pada setiap sesi.

4. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi (B2) pada setiap sesinya.

5. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline ke satu,

intervensi ke satu, baseline ke dua dan intervensi ke dua.

6. Menjumlah semua skor yang diperoleh pada fase baseline ke satu,

(29)

37

7. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline ke satu, intervensi ke

satu, baseline ke dua dan intervensi ke dua.

8. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat diketahui dengan

jelas setiap peningkatan kemampuan dalam belajar menggambar tabung

(30)

IkaKartini, 2014

PengaruhAplikasi Media

KomputerCoreldrawTerhadapPeningkatanBelajarMenggambarTabungUntukAnakTunarunguKelas X

SMALB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

BAB V

KESIMPULAN danSARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada BAB IV dapat diketahui bahwa

kemampuan AR dalam menggambar tabung cukup baik, hal ini menunjukkan

kecenderungan meningkat saat diberikan intervensi berupa pembelajaran

program aplikasi coreldraw, bahkan pada baseline-2 memperoleh skor

maksimum 100% yang artinya kemampuan AR dalam menggambar tabung

sangat baik setelah diberikan intervensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan AR dalam membuat tabung menggunakan aplikasi coreldraw

sangat baik.

B. Saran 1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi guru dalam hal meningkatkan

pembelajaran terhadap anak tunarungu khususnya dalam hal meningkatkan

kemampuan anak tunarungu dalam menggambar.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini memberikan masukkan untuk lebih

menyempurnakan kembali belajar menggambar ini, yaitu dengan menambah

(31)

62

menggunakan metode penelitian Single subject research dimana subyek yang

diteliti dalam penelitian hanya satu orang,untuk peneliti selanjutnya

diharapkan dapat menggunakan metode lain dalam melaksanakan penelitian

sehingga dapat diketahui perbedaannya apabila dilaksanakan penelitian

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

imeum chik atau nama lain; imeum masjid pada tingkat mukim orang yang. memimpin kegiatan-kegiatan masyarakat di mukim yang berkaitan

(1) Dalam hal media pembawa berasal dari area yang tidak bebas HPIK dan/atau HPI Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a dan/atau media pembawa merupakan

2007 Dinamika Kelembagaan Desa: Gampong Era Otonomi Khusus Aceh, LIPI Press. Rekonstruksi Gampong

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

(1) Produsen, importir, atau eksportir obat ikan untuk memiliki Surat Izin Penyediaan Obat Ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) atau Surat Izin

12.1.. Eselon IV) pelaksanaan  tugas. 13.KEADAAN TEMPAT KERJA

tipe investigasi kelompok pada materi keanekaragaman makhluk hidup ?.. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, rokok adalah salah satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk