• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian/Signifikansi Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Konsep Pelatihan ... 7

1. Pengertian Pelatihan ... 7

2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan ... 7

3. Materi Pelatihan ... 8

4. Metode Pelatihan ... 9

5. Jenis-jenis Pelatihan ... 12

6. Evaluasi dan Hasil Pelatihan ... 13

7. Pelatihan sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah ... 13

B. Gamelan Salendro ... 14

1. Pengertian Gamelan ... 14

2. Nama-Nama Waditra dalam Gamelan ... 18

3. Teknik Menabuh Gamelan ... 19

C. Masyarakat Singapura ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

(2)

vi

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Tahapan Persiapan ... 25

2. Tahapan Pelaksanaan ... 25

3. Tahapan Penyusunan Laporan Penelitian ... 27

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 27

C. Pengumpulan Data ... 27

1. Instrumen Penelitian ... 27

2. Teknik Pengumpulan Data ... 28

D. Analisis Data ... 30

1. Data reduction (reduksi data) ... 30

2. Data display (penyajian data) ... 30

3. Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi) . 31 E. Metode Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

1. Selintas Tentang Rumah Budaya Indonesia ... 33

2. Pemilihan Materi Bahan Ajar ... 38

3. Metode Pelatihan Gamelan Salendro Pada Masyarakat Singapura ... 39

4. Hasil Pelatihan Gamelan Salendro di Rumah Budaya Indonesia ... 45

B. Pembahasan Penelitian ... 46

1. Materi Pelatihan Gamelan Salendro di Rumah Budaya Indonesia ... 46

2. Metode dan Proses Pelatihan yang Digunakan Pada Pembelajaran Gamelan Salendro ... 47

3. Hasil Pelatihan Gamelan Salendro di Rumah Budaya Indonesia ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54

(3)

vii

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 58

(4)

1

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu , kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan(Notoatmodjo, 2003, hlm. 16). Menurut Lampiran I Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden No. 34 tahun 1972, pasal 1: Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, jasmaniah dan rohaniah, yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Salah satu wahana yang berfungsi untuk melaksanakan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran adalah sekolah. Sekolah adalah lembaga institusional sebagai media dalam menerapkan nilai-nilai budaya dan pendidikan. Sekolah merupakan lembaga formal dalam pendidikan yang bertugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun pendidikan tidak hanya dilakukan pada ruang lingkung persekolahan (formal), tetapi dapat dilakukan di luar persekolahan (nonformal), dan keluarga (informal). Pelatihan merupakan salah satu bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan seseorang atau sekelompok orang.

“Pendidikan dan pelatihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan

proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan di lapangan, berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.” (Jan Bella dalam Hasibuan, 2003). Dalam lampiran I Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974 tentang pelaksanaan Keputusan Presiden No. 34 tahun 1972, pasal 2:

(5)

2

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori.

Menurut Pangabean (2004) “Pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sekarang, sedangkan pendidikan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih menekankan pada peningkatan

kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterpretasikan pengetahuan.”

Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugasnya dengan cara peningkatan keahlian, pengetahuan, keterampilan.

Sasaran pelatihan meliputi ruang lingkup luas, baik pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun pelatihan yang dilaksanakan oleh swasta atau pribadi. Semua itu tergantung pada pelatihan yang dilaksanakan. Salah satu sasaran pelatihan yang menjadi fokus penelitian ini adalah masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

Rumah Budaya Indonesia adalah ruang publik untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa Indonesia kepada dunia dalam rangka meningkatkan citra, apresiasi dan membangun ikatan budaya masyarakat Internasional tehadap Indonesia. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan budaya Indonesia telah diakui dunia Internasional. Berbagai warisan budaya seperti wayang, batik, keris, berbagai candi dan situs sejarah, dan lain-lain yang tersebar di berbagai lokasi tanah air. Berbagai warisan ini perlu dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan agar nilai-nilai dan warisan budaya yang tidak punah.

Selain perlu diperkenalkan kepada generasi penerus yang bertanggung jawab melestarikan kekayaan budaya Indonesia, warisan budaya ini juga perlu diperkenalkan kepada dunia Internasional sebagai upaya meningkatkan citra dan apresiasi budaya bangsa Indonesia pada masyarakat Internasional.

(6)

3

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kekayaan dan keragaman budaya Indonesia (culture expression/presentation) kepada dunia internasional, sebagai pengenalan dan pembelajaran budaya (culture learning), serta bagian dari pengembangan citra dan peran dalam pembangunan kebudayaan serta peradaban dunia (culture empowerment toward global civilization).

Rumah Budaya Indonesia telah berhasil didirikan di tiga negara yaitu di Washington DC Amerika Serikat, Paris Perancis, dan di Singapura. Di Rumah Budaya Indonesia, masyarakat lokal dapat belajar berbagai hal mengenai Indonesia seperti sejarah, bahasa, tari tradisional, musik tradisional dan keanekaragaman budaya Indonesia lainnya.

Rumah Budaya Indonesia di Singapura melaksanakan berbagai pelatihan, salah satunya adalah pelatihan di bidang musik yaitu gamelan salendro. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti menetapkan penelitian ini di Rumah Budaya Indonesia di Singapura karena Rumah Budaya Indonesia memiliki representasi budaya Indonesia di luar negeri dan terdapat keunikan dari masyarakat Singapurayang berlatar belakang budaya yang berbeda tetapi berminat untuk berlatih gamelan salendro, dan didasari oleh ketertarikan peneliti untuk mengetahui pembelajaran gamelan salendro yang tepat untuk masyarakat Singapura. Adapun judul dalam penelitian ini adalah: PELATIHAN GAMELAN SALENDROPADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA

INDONESIA

B. Rumusan Masalah Penelitian

Peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

“bagaimana pelatihan gamelan salendro pada masyarakat Singapura di Rumah

Budaya Indonesia?”

Agar fokus penelitian lebih terarah dan memperjelas ruang lingkup penelitian, makapeneliti merumuskan masalah sebagi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(7)

4

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana metode yang digunakan dalam pelatihan gamelan salendropada masyarakat Singapuradi Rumah Budaya Indonesia?

3. Bagaimana hasil pelatihan gamelan salendropada masyarakat Singapuradi Rumah Budaya Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah:

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan gamelan salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui materi yang diberikan dalam pelatihan gamelan salendropada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

b. Mengetahui metode yang digunakan dalam pelatihan gamelan salendropada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

c. Mengetahui hasil pelatihan gamelan salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

D. Manfaat Penelitian/Signifikansi Penelitian

Dari tujuan diadakannya penelitian tadi, maka manfaat penelitian ini adalah:

(8)

5

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pelatihan, khususnya pelatihan gamelan salendropada masyarakat Singapuradi Rumah Budaya Indonesia.

3. Memberikan informasi tentang pelatihan gamelan salendro dalam rangka pengembangan seni budaya di Internasional.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab skripsi, mulai bab I hingga bab V.

BAB I PENDAHULUAN berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi yang terdiri dari :

1. Latar belakang penelitian; sub bab yang memaparkan mengenai penjelasan ketertarikan peneliti untuk meneliti judul skripsi “Pelatihan GamelanSalendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia”.

2. Rumusan masalah penelitian; sub bab yang berisi rumusan masalah untuk memfokuskan mengenai bagaimana proses pelatihan gamelansalendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

3. Tujuan penelitian; sub bab yang mengungkap hasil-hasil yang ingin dicapai setelah penelitian mengenai pelatihan gamelan salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

4. Manfaat/signifikansi penelitian; sub bab yang berisi pemaparan manfaat penelitian mengenai pelatihan gamelan salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

5. Struktur organisasi skripsi; sub bab yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.

(9)

6

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

prinsipnya kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN berisi rincian metode penelitian yang terdiri dari:

1. Desain penelitian; bagian yang berisi pemaparan mengenai prosedur penelitian yang dilakukan, yaitu mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian.

2. Partisipan dan tempat penelitian; bagian yang berisi pemilihan lokasi dan subjek manusia sebagai sumber pengumpulan datanya.

3. Pengumpulan data; bagian yang menjelaskan mengenai jenis data yang diperlukan, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, dan tahapan-tahapan teknis pengumpulan data pada penelitian pelatihan Gamelan Salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

4. Analisis data; bagian ini memaparkan tentang pengolahan data pada penelitian pelatihan Gamelan Salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

5. Metode Penelitian

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari pengolahan data hasil penelitian di lapangan dan analisis dari deskripsi hasil penelitian lapangan. Dalam bab ini peneliti memaparkan hasil observasi yang telah dilakukan di lapangan dan pembahasan hasil penelitian pun dianalisis kaitannya dengan teori yang digunakan dalam kajian pustaka. Bab IV ini menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, sehingga dalam bab ini membahas tentang materi, proses, dan hasil pelatihan Gamelan Salendro pada masyarakat Singapura di Rumah Budaya Indonesia.

(10)

56

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikoento, Suharsimi. (2004). Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta.

Board, S. Tourism. (2013). Budaya, Bahasa dan Orang Singapura [Online]. Retrieved Mei 18, 2015, from www.yoursingapore.com:

http://www.yoursingapore.com/content/traveller/id/browse/aboutsingapore/pe ople-lang-culture

Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Karya. Istianah, Anif. (2012). Tinjauan Tentang Masyarakat [Online]. Retrieved Mei 18,

2015, from www.eprints.uny.ac.id: http://eprints.uny.ac.id/8538

Kamil, Mustofa. (2012). Model pendidikan dan Pelatihan (konsep dan aplikasi). Bandung: Alfabeta.

Marzuki, M. S. (1992). Strategi dan Model Pelatihan. Malang: IKIP Malang. Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Natapradja, Iwan. (2003). Sekar Gending. Bandung: PT Karya Cipta Lestari.

Kubarsah, Ubun. (1994). Waditra; Mengenal Alat-alat Kesenian Daerah Jawa Barat. Bandung: CV Beringin Sakti.

Roestyah, N. K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sangidu. (2004). Penelitian Sastra, Pendekatan, Teori, Metode, Teknik dan Kiat.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Setiawan, Ebta. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Retrieved Mei 16, 2015, from kbbi.web.id: http://www.kbbi.web.id

Simamora, Henry. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbit. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Soetikno, Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Propect.

Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah dan Teori Pendukung, Azas. Bandung: Fallah Production.

(11)

57

Tiara Suci Lestari, 2015

PELATIHAN GAMELAN SALENDRO PADA MASYARAKAT SINGAPURA DI RUMAH BUDAYA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Upandi, Pandi. (2010). Gamelan Salendro. Bandung: Lubuk Ageung.

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi demikian terjadi karena proses pergeseran budaya dari daerah yang cenderung menjadi budaya kota yang identik dengan kehidupan mall dan nongkrong, sehingga

Penelitian dan pengujian menggunakan regresi linier berganda, sifat pengaruh yang bertanda postif menunjukan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap

Rinitis vasomotor merupakan suatu gangguan fisiologik neurovaskular mukosa hidung dengan gejala hidung tersumbat, rinore yang hebat dan kadang – kadang dijumpai adanya bersin

Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam

Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan.

Rancangan Jadual dan Mekanisme pembahasan 4 (empat) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo

Pada perusahaan yang bergerak dalam sektor financial instution atau institusi pembiayaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan tingkat suku bunga (SBI) terhadap yield