• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI

TEKS CERITA PENDEK

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung

Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

RIZKI ZAKARIA

1006761

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

Rizki Zakaria

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Rizki Zakaria 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

RIZKI ZAKARIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran

2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. H. E. Kosasih, M.Pd.

NIP 197304262002121001

Pembimbing II,

Halimah, M.Pd.

NIP 198104252005012003

mengetahui,

(4)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.

(5)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIZKI ZAKARIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA

PENDEK

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi pada pembelajaran teks cerita pendek di kelas VII SMP Negeri 7 Bandung, yakni pembelajaran teks cerita pendek yang pasif; berorientasi pada guru serta minimnya aktivitas siswa dalam pembelajaran. Masalah tersebut berdampak pada kemampuan siswa untuk memahami teks cerita pendek. Langkah untuk mengatasinya adalah melakukan penelitian tindakan kelas Model pembelajaran kooperatif menjadi salahsatu pilihan dalam mengatasi masalah pembelajaran teks cerita pendek. Elemen-elemen model pembelajaran koooperatif diharapakan dapat mengubah pembelajaran yang pasif menjadi lebih aktif; pembelajaran yang berorientasi pada guru menjadi berorientasi pada siswa serta pembelajaran menjadi lebih aktif karena lebih banyak melibatkan siswa dalam kelompok belajar di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan McTaggart dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas VII-D SMP Negeri 7 Bandung 2014/2015. Instrumen penelitian, antara lain wawancara, observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, observasi sikap siswa, catatan lapangan, dan tes kemampuan memahami teks cerita pendek. Data penelitian diolah dengan teknik analisis data, kategorisasi data, dan interpretasi data. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Pada siklus I, hasil pemahaman teks cerita pendek siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw mendapatkan hasil yang belum memuaskan dengan rata-rata nilai siswa sebesar 2,54 dan persentase ketuntasan sebesar 65%. Pada pembelajaran siklus I ditemukan berbagai kendala yakni, alur kegiatan pembelajaran yang terlalu banyak memakan waktu; kurang aktifnya proses bimbingan kelompok. Kendala tersebut mempengaruhi hasil tes pemahaman teks cerita pendek siswa. Siklus II, pembelajaran teks cerita pendek menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan harapan pembelajaran teks cerita pendek dapat lebi baik dari pembelajaran siklus sebelumnya. Pada pembelajaran siklus II, hasil pemahaman teks cerita pendek siswa meningkat dengan nilai rata-rata sebesar 3,27 dan persentase ketuntasan sebesar 85,29%. Pada pembelajaran siklus II, alur kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien serta siswa dapat memahami materi dengan bimbingan guru yang lebih aktif. Perubahan tindakan pada siklus II memberikan dampak yang signifikan terhadap hasil pembelajaran teks cerita pendek. Perbaikan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi pada penerapan model pembelajaran kooperatif di tiap siklus telah dapat memberikan peningkatan pada pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 7 Bandung dalam materi teks cerita pendek.

(6)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIZKI ZAKARIA

APPLICATION COOPERATIVE LEARNING MODEL EFFORT IN IMPROVED THE SHORT-STORY TEXT COMPREHENSION

( Classroom Action Research in Class VII SMP Negeri 7 Bandung Academic

Year 2014/2015 )

ABSTRACT

This research is motivated by the problems that occur in the short story text learning in class VII SMP Negeri 7 Bandung, namely learning the passive text short stories; oriented teachers and the lack of students in learning activities. These problems have an impact on students' ability to comprehend text short stories. Steps to resolve it is to do action research model of cooperative learning becomes one of the main options in addressing the problem of learning a short story text. Elements of koooperatif learning model is expected to change passive learning to become more active; learning oriented student teachers become oriented and be more active learning because they involve more students in group learning in the classroom. This study uses a model classroom action research Kemmis and McTaggart with research subjects are students of class VII-D SMP Negeri 7 Bandung 2014/2015. Research instruments, among others, interviews, observation of teacher activity, observation of student activities, student attitudes observation, field notes, and test the ability to understand the short story text. Data were analyzed with the technique of data analysis, categorization of data, and interpretation of data. Implementation of the actions carried out in two cycles of learning. In the first cycle, the results of students' understanding of the short story text in the application of jigsaw cooperative learning model to get the results have not been satisfactory with an average value of 2.54 and the percentage of students by 65% completeness. In the learning cycle I found a variety of constraints that is, the flow of learning activities that take too much time; less active group counseling process. These constraints affect the results of the short story text comprehension tests students. Cycle II, instructional text short story using STAD cooperative learning model in the hope of learning the short story text can grama either of the previous cycle of learning. In the second cycle of learning, the results of the short story text comprehension of students increased by an average value of 3.27 and the percentage of completeness of 85.29%. In the second cycle of learning, the flow of activities more effective and efficient learning and students can understand the material with the guidance of teachers who are more active. Change action in the second cycle provides a significant impact on learning outcomes text short stories. Improved planning, implementation, observation and reflection on the application of cooperative learning in each cycle has been able to provide an increase in the understanding of the seventh grade students of SMP Negeri 7 Bandung in the short story text material.

(7)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

(8)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………...i

LEMBAR PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA TULIS….…...ii

ABSTRAK……….iii

KATA PENGANTAR………...iv

UCAPAN TERIMA KASIH……….v

DAFTAR ISI……….vii

DAFTAR TABEL………..x

DAFTAR GAMBAR……….xi

DAFTAR LAMPIRAN………xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah……….1

B.Identifikasi Masalah ………...4

C.Pemecahan Masalah ………..4

D.Pembatasan Masalah………..5

E. Rumusan Masalah………..5

F. Tujuan Penelitian………..5

G.Manfaat Penelitian……….6

BAB II IHWAL PEMAHAMAN, TEKS CERITA PENDEK, DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF A.Ihwal Pemahaman………..9

B.Teks Cerita Pendek………..9

1. Pengertian Cerita Pendek………9

2. Struktur Teks Cerita Pendek………...13

3. Kaidah Teks Cerita Pendek……….14

C.Ihwal Model Pembelajaran Kooperatif………15

1. Pengertian Model Pembelajaran……….15

(9)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Elemen-Elemen Dasar Pembelajaran Kooperatif………18

4. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif……….20

D.Kerangka Berpikir………22

E. Hipotesis Tindakan………..24

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TINDAKAN A.Rancangan Penelitian………..…25

1. Tempat Penelitian ………..25

2. Waktu Penelitian……….…25

3. Subjek Penelitian……….……26

4. Metode Penelitian………26

B.Prosedur Penelitian………..28

1. Studi Pendahuluan………...28

2. Uji Validitas dan Reliabilitas………..28

3. Pelaksanaan Penelitian………30

C. Teknik Pengumpulan Data………..32

D.Instrumen Penelitian ………33

E. Teknik Pengolahan Data………..43

F. Kriteria Penilaian Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek…………..……46

G.Indikator Keberhasilan Penelitian………47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Studi Pendahuluan……….48

B. Deskripsi Penelitian……….51

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I………..52

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus I……….53

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………..55

c. Hasil Pembelajaran Siklus I……….70

d. Refleksi Pembelajaran Siklus I………72

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II……….72

(10)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………74

c. Hasil Pembelajaran Siklus II………76

d. Refleksi Pembelajaran Siklus II……….…..90

C.Pembahasan Hasil Penelitian……….…..92

1. Perencanaan Pembelajaran Setiap Siklus………...92

2. Pelaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus………...95

3. Hasil Pembelajaran Setiap Siklus………..99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan………106

B.Saran………...108

DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN

(11)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Waktu Penelitian

Tabel 3.2. Pedoman Wawancara dengan Guru

Tabel 3.3. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Tabel 3.4. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Tabel 3.5. Lembar Pengamatan Sikap Siswa

Tabel 3.6. Lembar Catatan Lapangan

Tabel 3.7. Kategori Penilaian Siswa pada Setiap Kompetensi

Tabel 3.8. Kategori Penilaian Aktivitas Guru

Tabel 3.9. Kategori Penilaian Aktivitas Siswa

Tabel 3.10. Kriteria Penilaian Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa

Tabel 4.1. Tabel Validitas Soal Pemahaman Teks Cerita Pendek

Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Tabel 4.4. Hasil Catatan Lapangan Siklus I

Tabel 4.5. Hasil Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siklus I

Tabel 4.6. Penskoran Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Anindya Siklus I

Tabel 4.7. Penskoran Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Ozma Siklus I

Tabel 4.8. Penskoran Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Kevin Siklus I

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Tabel 4.11. Hasil Catatan Lapangan Siklus II

Tabel 4.12. Hasil Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siklus II

Tabel 4.13. Penskoran Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Ahmad Siklus II

Tabel 4.14. Penskoran Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Ratna Siklus II

(12)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16. Hasil Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa pada Setiap

Siklus

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Gambar Model Spiral Kemmis dan McTaggart

Gambar 4.1. Diagram Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus I

Gambar 4.2. Diagram Hasil Pengamatan Sikap Siswa Siklus II

Gambar 4.3. Diagram Nilai Aktivitas Guru pada Setiap Siklus

Gambar 4.4. Diagram Persentase Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus

Gambar 4.5. Diagram Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Setiap Siklus

(13)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perangkat Pembelajaran

1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

1.2 Bahan Ajar Siklus I

1.3 Lembar Kegiatan Siswa Siklus I

1.4 Lembar Penilaian Siklus I

1.5 Lembar Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa Siklus I

1.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

1.7 Bahan Ajar Siklus II

1.8 Lembar Kegiatan Siswa Siklus II

1.9 Lembar Penilaian Siklus II

1.10 Lembar Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa Siklus II

2. Analisis Data

2.1 Daftar Nilai Prates

2.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Pemahaman

2.3 Tabulasi Data Hasil Aktivitas Guru Siklus I

2.4 Tabulasi Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus I

2.5 Daftar Nilai Tes Pemahaman Siswa Siklus I

2.6 Tabulasi Data Hasil Aktivitas Guru Siklus II

2.7 Tabulasi Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus II

(14)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 menjadikan bahasa Indonesia sebagai wahana ilmu

pengetahuan dengan tujuan agar siswa mampu memahami bahasa sebagai alat

penyebar dan penerima ilmu pengetahuan. Untuk mewadahi hal tersebut,

mata pelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 menggunakan

pembelajaran berbasis teks. Siswa dikenalkan dengan berbagai macam teks

yang berisi struktur, kaidah, dan konteks suatu teks dalam upaya membentuk

pemahaman siswa. Pemahaman siswa ini dapat membantu siswa dalam

menangkap makna dari suatu teks dan menyampaikan gagasan kepada orang

lain.

Sastra merupakan bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia. Di dalam

Kurikulum 2013, teks yang disajikan kepada siswa terdiri atas teks sastra

maupun nonsastra. Jenis teks sastra yang dipelajari siswa, antara lain teks

naratif dan nonnaratif. Siswa diharapkan dapat memahami teks sastra yang

terdiri atas stuktur dan unsur kebahasaannya. Harapan lainnya, agar siswa

lebih mencintai sastra. Herfanda (2007) menggambarkan kondisi

pembelajaran sastra. Di dalam makalahnya itu, diungkap bahwa pembelajaran

sastra di sekolah sampai saat ini belum berjalan secara maksimal. Indikator

utama yang memperkuat sinyalemen itu adalah masih rendahnya apresiasi

dan minat baca rata-rata siswa dan lulusan SMA terhadap karya sastra. Ismail

(2012) menganjurkan pembelajaran sastra harus dibuat asyik dan

menyenangkan. Pembelajaran sastra bukan pembelajaran seperti dalam

pendekatan fisika. Menurut Horace (Wellek & Werren, 2013, hlm. 25), hal

tersebut sejalan dengan sifat sastra, yakni dulce et utile, yang berarti indah

dan memberikan pengajaran.

Fakta-fakta di atas mengajak peneliti untuk melakukan penelitian di ranah

pembelajaran sastra pada mata pelajaran bahasa Indonesia, Kurikulum 2013

(15)

2

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan pemahaman siswa pada teks sastra, sesuai dengan salah satu

kompetensi dasar yang perlu dikuasai siswa dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Adapun teks sastra yang dijadikan bahan penelitian adalah teks

cerita pendek. Teks cerita pendek disajikan dalam Kurikulum 2013 di kelas

VII SMP.

Selain teks cerita pendek, Kurikulum 2013 kelas VII SMP, siswa

diperkenalkan dengan lima buah teks, antara lain teks hasil observasi,

tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek. Teks cerita

pendek dipilih dengan alasan dapat menjadi pintu pembuka bagi siswa untuk

memahami dan mencintai sastra. Kompetensi dasar ini tersaji di dalam KD

3.1 yaitu, memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun dengan tulisan.

Memahami teks cerita pendek sebagai suatu kompetensi yang wajib

dikuasai siswa. Secara leksikal, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Luring (2013), ‘memahami’ adalah mengerti benar (akan) atau mengetahui

benar. Di dalam kamus terjemahan Oxford, ‘memahami’ adalah mengetahui

maksud dan arti dari sesuatu. Dengan kata lain, memahami berarti

mengetahui dan mengerti maksud dan arti dengan benar. Indikator memahami

teks cerita pendek adalah memahami struktur teks cerita pendek dan

memahami ciri-ciri kebahasaan teks cerita pendek. Simpulannya bahwa

memahami teks cerita pendek ialah mengetahui dan mengerti stuktur teks

cerita pendek dan ciri kebahasaannya melalui kegiatan membaca.

Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 7 Bandung. Pemilihan

tempat ini berdasarkan pada ketertarikan peneliti dalam hal situasi dan

kondisi belajar di sekolah tersebut. Berdasarkan observasi awal dengan guru

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII, Ibu Hj. Tina Kismarawati, S.Pd.,

bahwa pada proses pembelajaran cerita pendek di kelas VII rata-rata siswa

mengalami kesulitan dalam memahami cerita pendek. Siswa merasa sulit

menentukan alur; menetapkan latar suatu cerita dan menjelaskan amanat

cerita. Kesulitan tersebut berdasarkan pada aspek mengidentifikasi teks cerita

(16)

3

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa sulit menentukan suatu jenis. Kedua, siswa merasa sulit dalam

menentukan latar, terutama latar waktu dan latar sosial dalam suatu teks

cerita. Ketiga, siswa merasa kesulitan dalam menjelaskan amanat suatu cerita,

baik lisan dan tulisan. Ketiga kondisi tersebut disebabkan kegiatan

pembelajaran yang tidak diisi dengan aktivitas diskusi setelah proses

membaca teks selesai. Pada akhirnya menyebabkan pembelajaran yang pasif

dan monoton. Pembelajaran yang pasif cenderung berpusat pada guru

sehingga pemahaman siswa ditentukan oleh kemampuan guru dalam

menjelaskan materi, sedangkan setiap siswa memiliki daya tangkap yang

berbeda.

Berdasarkan analisis data di atas, pembelajaran teks cerita pendek kurang

optimal. Optimalisasi belajar yang maksimal akan berpengaruh besar pada

pemahaman siswa. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa, berorientasi siswa dan aktif adalah model pembelajaran

kooperatif. Menurut Majid (2013, hlm. 174), model pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif.

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan Disa Lusiana Dewi

dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw untuk

Meningkatkan Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas III SDN Karang

Talun Tahun Ajaran 2008/2009” bahwa model pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dalam keterampilan bercerita.

Penggunaan model kooperatif juga dilakukan oleh Dian Permatasari dengan

judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Statika Siswa Kelas X TGB Program Keahlian

Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Di dalam penelitian tersebut, aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat secara

(17)

4

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data dan analisis di atas bahwa model pembelajaran

kooperatif dapat mengoptimalkan pembelajaran teks cerita pendek sehingga

pemahaman siswa meningkat. Jadi. penerapan model pembelajaran kooperatif

perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam hal

memahami teks cerita pendek.

Penerapan model kooperatif di dalam penelitian ini memerlukan indikator

keberhasilan penelitian tindakan kelas. Sesuai dengan peraturan

Kemendikbud Nomor 81A Tahun 2013, indikator minimal dari penelitian

tindakan kelas ini dikatakan berhasil dalam penilaian kompetensi memahami

teks cerita pendek apabila mendapatkan nilai >2,66 atau bernilai B dan siswa

dinyatakan tidak berhasil apabila mendapatkan nilai <2,66 atau bernilai B-.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, kesulitan siswa dalam memahami teks

cerita pendek disebabkan oleh beberapa hal, antara lain

1. Pembelajaran cerita pendek yang pasif

2. Porsi aktivitas siswa yang kurang banyak

3. Kegiatan pembelajaran teks cerita pendek yang berpusat pada guru

C. Pemecahan Masalah

Dalam rangka mendeskripsikan pemecahan masalah berupa upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek bagi siswa, peneliti

menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Johnson & Johnson (Suprijono, 2013, hlm. 58) menyebutkan bahwa model

pembelajaran kooperatif lebih produktif dibandingkan dengan pembelajaran

kompetitif dan individual karena memiliki beberapa elemen pembelajaran,

antara lain

1. ketergantungan positif, yakni ketergantungan secara positif antara

masing-masing anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

2. tanggung jawab perseorangan, tanggung jawab individu di dalam

(18)

5

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. interaksi promotif, yakni interaksi antar anggota kelompok untuk

saling membantu dan mendorong dalam usaha menuju tujuanbersama

4. komunikasi antaranggota, yakni pemanfaatan

keterampilan-keterampilan yang dimiliki setiap kelompok dan kelompok kecil untuk

mengkoordinasikan setiap usaha mencapai tujuan kelompok

5. pemrosesan kelompok, proses refleksi kerja sama di dalam sebuah

kelompok

D. Batasan Masalah

Masalah siswa dalam memahami teks cerita pendek dibatasi pada

kompetensi dasar memahami teks cerita pendek baik secara lisan maupun

tulisan. Penerapan model pembelajaran kooperatif sebagai upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek siswa kelas VII

SMP Negeri 7 Bandung.

E. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran kooperatif dalam upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek pada siswa

kelas VII SMP Negeri 7 Bandung?

2. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dalam upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek pada siswa

kelas VII SMP Negeri 7 Bandung?

3. Bagaimana hasil pembelajaran model pembelajaran kooperatif dalam

upaya meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek pada

siswa kelas VII SMP Negeri 7 Bandung?

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

(19)

6

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Efektivitas perencanaan model pembelajaran kooperatif sebagai upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 7 Bandung.

b. Efektivitas pelaksanaan model pembelajaran kooperatif sebagai upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 7 Bandung.

c. Efektivitas hasil belajar model pembelajaran kooperatif sebagai upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII SMP Negeri 7 Bandung.

G. Manfaat Penelitian

1. Guru

Penerapan model pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia dapat memberikan gairah tersendiri dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu, guru juga dapat menjadikan

penelitian ini sebagai pijakan dalam pengembangan model pembelajaran

di dalam kelas.

2. Siswa

Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan minat

siswa dalam belajar. Pembelajaran kooperatif mengajak siswa untuk aktif

dalam belajar sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan

hasil pemahaman mengalami peningkatan.

3. Sekolah

Penerapan model pembelajaran kooperatif diharapkan dapat bermanfaat

bagi kepala sekolah dan komite sekolah sebagai bahan masukan dalam

(20)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Rancangan Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 7 Bandung. Peneliti menjadikan sekolah tersebut sebagai tempat

penelitian karena peneliti pernah menjadi guru praktikan di sekolah

tersebut. Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Bandung merupakan

sekolah yang bertempat di jalan Ambon 23. Letaknya yang berada di

tengah kota menjadikan sekolah tersebut sebagai salah satu sekolah

favorit di kota Bandung.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester ganjil tahun

pelajaran 2014/2015. Adapun penelitian tindakan kelas ini secara umum

dilaksanakan selama empat bulan dari tanggal 7 September 2014 sampai

12 Desember 2014. Daftar kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi Awal

Penyusunan Instrumen Pelaksanaan Penelitian Analisis Data

Penyusunan Lapotan Penelitian Pelaporan

(21)

26

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menjadikan siswa kelas VII-D SMP

Negeri 7 Bandung sebagai subjek penelitian. Siswa kelas VII-D

berjumlah 36 siswa yang terdiri atas 16 laki-laki dan 20 perempuan.

Berdasarkan rekomendasi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP

Negeri 7 Bandung, kelas VII-D adalah kelas yang pantas untuk dijadikan

objek penelitian tindakan kelas ini. Kelas VII-D terdiri atas siswa yang

memiliki kemampuan akademik yang beragam sehingga menarik untuk

dijadikan objek penelitian.

4. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas model

Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart

(Wiriaatmadja, 2005, hlm. 66) ada beberapa tahapan dalam penelitian

tindakan, yaitu:

a. Perencanaan (plan)

b. Tindakan (act)

c. Pengamatan (observe)

d. Refleksi (reflect)

Dalam penelitian ini peneliti tidak menentukan berapa kali siklus

yang akan dilakukan. Siklus berhenti apabila kondisi pembelajaran sudah

sesuai dengan yang diharapkan antara lain, guru sudah mampu

menguasai keterampilan belajar dan siswa terbiasa dengan model

pembelajaran kooperatif serta meningkat secara optimal kemampuan

memahami siswa pada teks cerita pendek melalui tes pemahaman

(22)

27

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian tindakan kelas model Kemmis dan McTaggart

adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan McTaggart (Wiraatmadja,

1988)

Keterangan:

a. Plan (Perencanaan Tindakan)

Perencanaan tindakan dimulai dari proses identifikasi masalah

yang akan diteliti. Kemudian, melakukan perencaan tindakan yang

akan dilakukan yaitu menyusun perangkat pembelajaran model

pembelajaran kooperatif , instrumen pengumpulan data, dan lainnya.

b. Act (Pelaksanaan Tindakan)

Pelaksanaan tindak berarti melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan perangkat pembelajaran model pembelajaran kooperatif

PLAN

OBSERVE ACT

REFLECT

OBSERVE ACT

REFLECT REVISED

PLAN SIKLUS

1

SIKLUS 2

(23)

28

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir (sesuai

dengan RPP).

c. Observe (Observasi)

Proses pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran

yang dilakukan observer secara bersamaan pada saat pembelajaran

berlangsung (simultan)

d. Reflect (Refleksi)

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hail analisis data bersama

observer yang merekomendasikan tentang hasil tindakan yang

dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh

aspek/indikator yang ditentukan.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian diuraikan sebagai berikut.

1. Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan, peneliti mengidentifikasi terlebih

dahulu permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

kemampuan memahami teks cerita pendek. Berikut ini uraian mengenai

hal-hal yang dilakukan pada tahap studi pendahuluan.

a. Peneliti mewawancarai guru bidang studi bahasa Indonesia untuk

mengetahui masalah yang dialami pada pembelajaran teks cerita

pendek.

b. Peneliti melakukan prates tentang pembelajaran teks cerita pendek

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada tahap ini, peneliti membuat salah satu instrumen, yaitu tes.

Instrumen tes dibuat untuk mengukur kemampuan memahami teks cerita

pendek pada siswa. Selanjutnya, peneliti mengujikan instrumen tersebut

kepada subjek penelitian. Setelah proses pengujian selesai, hasil uji

(24)

29

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan reliabel. Apabila butir-butir soal pada instrumen telah lolos pada uji

validitas dan reliabilitas maka instrumen tes tersebut dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian tindakan kelas. Instrumen tersebut

digunakan untuk mengukur kemampuan memahami teks cerita pendek

pada siswa.

a. Uji Validitas

Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir

item, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item

tersebut (Arikunto, 2009, hlm. 64). Uji validitas dilakukan dengan

meminta pertimbangan (judgement) dari para ahli untuk menilai

pokok uji dari segi relevansi antara domain yang diuji dengan tujuan

khusus tertentu yang sama dengan isi pelajaran yang telah diberikan

di kelas serta kesesuaian antara pokok uji dengan aspek berpikir

seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi dasar maupun

indikator yang terdapat dalam kurikulum.

Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan dengan cara

meminta pertimbangan (judgement) kepada dosen pembimbing

sehingga hasil pertimbangannya diharapkan berfungsi sebagai alat

ukur yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan

gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan

seseorang (Firman, 2007). Untuk mencari reliabilitas dalam penelitian

ini digunakan dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

r11 = (n)/(n-1) . (1-∑2/2)

(Arikunto, 2009)

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

(25)

30

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 = variansi total

3. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dekripsi dari tahapan tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Perencanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai bentuk

persiapan sebelum melakukan pelaksanaan tindakan. Perencanaan

dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang ditemukan pada tahap

studi pendahuluan. Selanjutnya, peneliti membuat sebuah rencana

pembelajaran yang berdasarkan hasil analisis masalah yang

didalamnya terdapat penerapan model pembelajaran kooperatif.

Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan pada tahap

perencanaan.

1. Menentukan waktu penelitian

2. Meminta kesediaan observer untuk melakukan pengamatan

pada waktu yang telah direncanakan

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

berdasarkan model pembelajaran kooperatif

4. Menyusun pedoman observasi aktivitas guru dan siswa

5. Menyusun pedoman penilaian sikap siswa

6. Menyiapkan instrumen tes untuk mengukur pemahaman siswa

pada teks cerita pendek.

b. Tindakan

Tindakan merupakan bentuk implementasi dari perencanaan yang

(26)

31

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran (RPP). Pada tahap tindakan ini, peneliti tidak hanya

menjadi seorang perancang pelaksanaan pembelajaran tetapi juga

sebagai praktisi pelaksana pembelajaran. Berikut ini adalah kegiatan

yang dilakukan pada tahap tindakan.

1. Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

berdasar pada model pembelajaran kooperatif

2. Melakukan penilaian melalui alat ukur yang telah disusun dan

disiapkan

3. Membuat catatan lapangan dalam proses pelaksanaan tindakan

4. Melakukan koordinasi dengan observer terkait pelaksanaan

tindakan

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

observer untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam penerapan

model pembelajaran kooperatif untuk siswa kelas VII-D dalam upaya

meningkatkan kemampuan memahami teks cerita pendek. Pengamatan

aktivitas guru dan siswa dilakukan oleh dua observer yang terdiri atas

Ari Setiawan (mahasiswa jurusan pendidikan Fisika 2010) dan Wahyu

Sukma Ginanjar (mahasiswa jurusan pendidikan Fisika 2010).

Observer tidak hanya mengamati aktivitas guru dan siswa melalui

pedoman penilaian, tetapi menilai juga keterampilan sikap siswa pada

proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh peneliti melalui

kedua observer dijadikan acuan perbaikan (refleksi) pada pelaksanaan

tindakan berikutnya.

d. Refleksi

Refleksi adalah tindakan terakhir yang dilakukan pada rangkaian

prosedur pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan sarana

pertimbangan sebuah data hasil pelaksanaan tindakan. Pertimbangan

(27)

32

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berikutnya. Hal-hal yang kurang maksimal pada pelaksanaan tindakan

pertama dijadikan catatan pada tahap refleksi. Catatan tersebut

dijadikan bahan perbaikan untuk tahap perencanaan berikutnya.

Tahap refleksi ini dilakukan peneliti bersama observer untuk

menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan dimaksimalkan pada

perencanaan tindakan berikutnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan mencari informasi yang dibutuhkan

peneliti kepada narasumber. Wawancara dilakukan dengan cara

menanyakan hal-hal seputar pembelajaran bahasa Indonesia, terutama

pembelajaran teks cerita pendek, kepada guru mata pelajaran bahasa

Indonesia SMP Negeri 7 Bandung. Data yang didapatkan dari wawancara

dijadikan pertimbangan awal sebelum merencanakan tindakan pada

penelitian ini.

2. Observasi

Teknik selanjutnya adalah observasi. Teknik observasi pada penelitian

ini dilakukan oleh observer. Pada tahap akhir tindakan, observer

menyampaikan hasil pengamatannya kepada peneliti. Observasi digunakan

dalam penelitian ini untuk mendapatkan data pada pelaksanaan tindakan.

Observasi digunakan pada penelitian ini untuk menilai aktivitas guru dan

siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif. Observasi juga

digunakan dalam penelitian ini untuk menilai sikap siswa dalam proses

pembelajaran teks cerita pendek dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

(28)

33

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui hasil atau

masalah-masalah yang ditemukan pada saat pembelajaran di kelas berlangsung.

Catatan lapangan ditulis observer agar peneliti mendapatkan masukan

tambahan yang bersifat objektif, sehingga tindakan berikutnya

mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih maksimal.

4. Tes

Penelitian ini menggunakan teknik tes sebagai teknik utama dalam

mengukur kemampuan memahami teks cerita pendek pada siswa kelas VII

di SMP Negeri 7 Bandung. Tes sebagai alat ukur penilaian kognitif siswa

selain penilaian keterampilan dan sikap. Jenis tes yang digunakan untuk

mengukur pemahaman siswa terhadap teks cerita pendek adalah pilihan

ganda dan esai. Praktiknya, siswa mengerjakan tes setelah mendapatkan

materi pembelajaran teks cerita pendek dengan model pembelajaran

kooperatif. Tes tersebut berisi 10 butir soal pilihan ganda dan 2 butir soal

esai yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas.

D. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan beberapa instrumen pada penelitian ini. Instrumen

yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Pedoman Wawancara

Berikut ini pedoman wawancara yang digunakan pada wawancara

dengan guru dan siswa.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara dengan Guru

No. Pertanyaan

1. Bagaimana keadaan pembelajaran bahasa Indonesia secara

umum di kelas selama ini?

2. Bagaimana antusias siswa di kelas pada pembelajaran bahasa

Indonesia?

3. Bagaimana situasi dan kondisi pembelajaran cerita pendek di

(29)

34

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apa saja kendala yang dirasakan ibu pada saat pembelajaran

bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran cerita pendek?

2. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa

Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa merupakan instrumen

pengumpul data untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa. Aktivitas

yang terdapat di dalam lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa adalah

pengejawantahan dari aktivitas model pembelajaran kooperatif.. Berikut

ini adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa pada penelitian.

Tabel 3.3

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

1. Penyampaian tujuan dan mempersiapkan

siswa

a. Menarik perhatian siswa

b. Membuka pelajaran dengan baik

c. Menyampaikan tujuan dengan jelas

d. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi

dan proses pembelajaran

2. Menyajikan Informasi

a. Memberikan pengantar materi

pembelajaran

b. Menyajikan informasi awal terkait

pembelajaran

c. Antusiasme mimik dalam penampilan

(30)

35

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Mengorganisir siswa ke dalam kelompok

belajar

a. Menjelaskan tata cara membentuk

kelompok belajar

b. Menjelaskan tugas dan peran

masing-masing anggota kelompok belajar

c. Kemampuan guru menjelaskan instruksi

kepada siswa

d. Mencermikan penguasaan instruksi yang

baik dan proporsional

4. Membantu kerja kelompok belajar dan proses belajar

a. Membimbing masing-masing kelompok

belajar saat proses pembelajaran

b. Mengatur waktu dalam proses

pembelajaran

c. Antusias dalam menanggapi dan merespon

pertanyaan siswa

5. Evaluasi

a. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan

pembelajaran

b. Kesesuaian evaluasi dengan butir soal

yang direncanakan di Rencana Pelakanaan

Pembelajaran (RPP)

c. Kesesuaian evaluasi dengan alokasi waktu

yang direncanakan

d. Kesesuaian evaluasi dengan bentuk dan

jenis soal yang direncanakan di Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(31)

36

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Kesesuaian pemberian penghargaan

dengan bentuk penghargaan yang telah

direncanakan

7. Kemampuan menutup pelajaran

a. Memberikan simpulan pembelajaran

b. Memberikan kesempatan bertanya kepada

siswa

c. Menginformasikan materi selanjutnya

Tabel 3.4

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

No .

Aspek yang Diamati Jumlah

Siswa Persentase Ket.

1. Siswa antusias mengikuti instruksi

dari guru

2. Siswa antusias dan

bertanggungjawab atas tugas dan

peran di kelompok

3. Siswa aktif berkomunikasi antar

anggota kelompok

4. Siswa aktif mendukung dan

menerima antar anggota kelompok

5. Siswa antusias mengikuti proses

pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif

3. Lembar Pengamatan Sikap Siswa

Salah satu penilaian yang digunakan pada pembelajaran teks cerita

pendek adalah penilaian sikap. Instrumen pengamatan sikap siswa

(32)

37

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teks cerita pendek dengan model kooperatif. Bentuk instrumen lembar

pengamat sikap siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Lembar Pengamatan Sikap Siswa

No Sikap SB B C K

1 Terbiasa menggunakan bahasa

Indonesia dengan baik dan benar

2 Terbiasa berinisiatif dalam bahasan

memecahkan masalah

3 Terbiasa memberi pendapat dalam

bahasan pemecahan masalah

4 Terbiasa toleran dalam memecahkan

masalah

5 Terbiasa membantu sejawat dalam

memecahkan masalah

6 Terbiasa menggunakan pilihan kata,

ekspresi, dan gestur santun

Keterangan:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

(33)

38

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Catatan Lapangan

Berikut ini adalah lembar catatan lapangan yang digunakan pada

penelitian.

Tabel 3.6

Lembar Catatan Lapangan

Catatan Lapangan

5. Lembar Tes Pemahaman Siswa

Lembar tes pemahaman siswa adalah instrumen utama dalam

penelitian ini. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam memahami teks cerita pendek. Berikut ini adalah salahsatu soal tes

yang digunakan pada penelitian ini.

Lembar Tes Pemahaman Siswa

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 7

Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Materi Soal : Struktur dan Pemahaman isi teks cerita

pendek

Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Esai

Nama Siswa :

Hari, Tanggal :

Pilihlah jawaban yang paling benar!

(Cuplikan teks di bawah ini digunakan untuk menjawab soal

(34)

39

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aku mulai mengenalnya ketika aku duduk di bangku kelas

3 Sekolah Dasar. Tetapi aku dengan dia tidak terlalu akrab.

Barulah ketika memasuki kelas 6 SD, aku menjalin persahabatan

yang erat dengan dia. Sebut saja nama sahabatku itu Santi.

Menurutku Santi adalah sosok sahabat yang baik, ceria dan

perhatian. Tetapi, sifat yang ku benci dari dia adalah suka

ngejahilin teman-temannya. Aku pun tak luput terkena sasaran

kejahilan dia kadang aku pun merasa jengkel karena ulahnya itu.

Tetapi, biarpun begitu kami tetap menjalin persahabatan yang

sangat baik. Kami pun sering bermain bersama, belajar bersama

dan pergi mengaji pun bersama-sama.

1. Cuplikan teks di atas termasuk ke dalam….

a. Orientasi

b. Komplikasi

c. Resolusi

d. Koda

2. Kata yang menggambarkan benda adalah….

a. Akrab

b. Jalin

c. Aku

d. Erat

(Cuplikan teks di bawah ini digunakan untuk menjawab soal

nomor 3-4)

Rumahku dengan rumah Santi tidak terlalu jauh, rumahku

berada di samping jalan yang penuh dengan keramaian dan sangat

mudah untuk ditemui. Tetapi, untuk menempuh rumah Santi, kita

harus menaiki tanjakan yang kadang membuat kaki kita terasa

(35)

40

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Salah satu konjungsi yang digunakan pada cuplikan teks di

atas adalah ….

a. Rumah

b. Tetapi

c. Santi

d. Bermain

4. Cuplikan teks di atas termasuk ke dalam bagian ….

a. Orientasi

b. Komplikasi

c. Resolusi

d. Evaluasi

(Cuplikan teks di bawah ini digunakan untuk menjawab soal

nomor 5-6)

Keesokan harinya, Santi tidak masuk sekolah bahkan

sampai seminggu lamanya. Aku pun khawatir, aku takut terjadi

apa-apa dengan dirinya. Aku ingin sekali menemui dan

menanyakan kabarnya tetapi tidak sempat karena, pekerjaan

rutinku di rumah sangat banyak. Ketika aku sedang menyapu di

halaman rumah, tiba-tiba terlihat olehku Yuni, temanku yang jarak

rumahnya dekat dengan Santi. Barangkali dari Yuni aku bisa

mendapatkan informasi tentang keadaan Santi. Lalu aku pun

bergegas menghampirinya, tanpa basa basi aku pun langsung

menanyakan bagaimana keadaan Santi “Yun, kenapa sih Santi

jarang masuk sekolah? emangnya dia kenapa?” tanyaku. Lalu Yuni menjawab “ohh, dia sedang sakit”. “Haah? dia sakit apa?” tanyaku lagi dengan ekspresi terkejut. “Aku juga nggak tau apa

penyakitnya, ada yang bilang demam, ada juga yang bilang kalau

penyakitnya itu datang dari makhluk halus soalnya dia sering

(36)

41

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan muka serius. “Astaga, kok bisa begitu ya? semoga aja dia

cepat sembuh, oh ya tolong sampaikan ke dia, maaf aku nggak bisa

pergi jenguk soalnya pekerjaan rumah numpuk, nanti kalau ada

waktu, aku pasti datang ke rumahnya”. “Iya deh ntar aku

sampaikan, ya udah aku buru-buru nih, aku pulang dulu ya Aulia”.

“Iya, hati-hati Yun” jawabku.

5. Cuplikan di atas merupakan bagian teks cerita pendek yang

disebut….

a. Konflik

b. Puncak konflik

c. Perkenalan

d. Penyelesaian

6. Salah satu kata kerja yang digunakan pada cuplikan teks di

atas adalah….

a. Aku

b. Barangkali

c. Menyapu

d. Informasi

(Cuplikan teks di bawah ini digunakan untuk menjawab soal

nomor 7)

Setelah pulang sekolah, aku pun berbaring sebentar sembari

menuungu adzan zuhur, setelah itu aku bergegas mengambil air

wudhu dan sholat. Setelah selesai sholat, aku pun berniat hendak

tidur siang. Namun tiba-tiba, aku mendengar kabar bahwa Santi

telah meninggal dunia. Mendengar kabar itu, aku langsung

terkejut. Seketika tubuhku terasa ringan bagaikan kapas, lunglai

bagai tak bertulang, hatiku terpaku, lidahku pun terasa kelu hingga

tak mampu untuk mengucapkan sepatah katapun. Tak terasa,

(37)

42

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak percaya bahwa Santi akan mengalami takdir kematian secepat

itu. Rasanya baru kemarin aku bertemu dengannya, mengajaknya

berbicara. Tapi, apa mau dikata, semua itu sudah menjadi

kehendak yang Maha Kuasa. Aku hanya berdoa semoga Santi

mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.

7. Struktur teks untuk cuplikan teks di atas disebut….

a. Orientasi

b. Komplikasi

c. Resolusi

d. Koda

8. Tokoh utama dalam teks cerita pendek berjudul “Kenangan

Berharga” ini adalah….

a. Aulia (Aku)

b. Santi

c. Yuni

d. Guru

9. Alur yang dipakai untuk teks cerita pendek berjudul

Kenangan Berharga” adalah jenis alur…. a. Campuran

b. Maju

c. Mundur

d. Turun

10.Watak dari tokoh Aulia (aku) dalam cerita pendek berjudul

Kenangan Berharga” adalah…. a. Pengecut

(38)

43

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Baik hati

d. Jujur

Esai

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan

lengkap!

1. Sebutkan bagian-bagian struktur teks cerita pendek!

2. Sebutkan unsur intrinsik di dalam teks cerita pendek!

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, tahap yang dilakukan adalah pengolahan data.

Berikut ini penjabaran teknik pengolahan data pada penelitian ini.

1. Analisis Data

Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti menghimpun data-data

berupa hasil wawancara dengan guru; aktivitas guru saat mengajar;

aktivitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran; hasil pengamatan

sikap siswa; catatan lapangan, dan hasil tes pemahaman siswa terhadap

teks cerita pendek. Selanjutnya, peneliti mereduksi data untuk

dikategorisasikan. Data-data dideskripsikan dan ditampilkan dalam bentuk

bagan atau tabel.

2. Kategorisasi Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikategorisasikan menjadi

data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil penilaian tes

(39)

44

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data sekunder yakni aktivitas guru saat mengajar; aktivitas, sikap siswa,

dan catatan lapangan.

3. Interpretasi Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan langkah-langkah berikut.

a. Deskripsi Perencanaan Tindakan

Peneliti mendeskripsikan persiapan pembelajaran, menyangkut

waktu pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, teknik

pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan.

b. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan

Peneliti memberikan gambaran umum mengenai pelaksanaan

pembelajaran yang telah berlangsung, baik dari aktivitas guru maupun

aktivitas siswa. Peneliti juga menjabarkan temuan-temuan yang akan

ditindaklanjuti pada tahap refleksi.

c. Analisis Hasil Tes Pemahaman Siswa

Perkembangan kemampuan memahami teks cerita pendek siswa

akan terlihat berdasarkan hasil penilaian tes memahami teks cerita

pendek setiap siklus. Adapun cara untuk menghitung nilai tugas siswa

adalah sebagai berikut.

Nilai = ∑skor x 4

Skor maksimum

Setelah nilai diperoleh, hasil penilaian siswa kemudian

dikategorikan ke dalam penilaian skala empat berikut ini.

Tabel 3.7

Kategori Penilaian Siswa pada Setiap Kompetensi

(40)

45

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengetahuan Keterampilan Sikap

A 4 4

SB

A- 3.66 3.66

B+ 3.33 3.33

B

B 3 3

B- 2.66 2.66

C+ 2.33 2.33

C

C 2 2

C- 1.66 1.66

D+ 1.33 1.33

K

D 1 1

(Kemendikbud, 2013, hlm. 19)

d. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas guru pada setiap tindakan diamati oleh observer. Adapun

cara menghitung perolehan nilai aktivitas siswa adalah sebagai berikut

ini.

Nilai aktivitas guru = ∑ skor setiap aspek Jumlah aspek penilaian

Setelah nilai aktivitas guru didapatkan, nilai tersebut kemudian

dikategorikan ke dalam kategori penilaian berikut ini.

Tabel 3.8

Kategori Penilaian Aktivitas Guru

Nilai Kategori Keterangan

3,50-4 A Sangat baik

(41)

46

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2,50-2,99 C Cukup

2-2,49 D Kurang

1,50-1,99 E Sangat kurang

e. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada setiap siklus diamati oleh observer untuk

kemudian dianalisis oleh peneliti. Adapun cara untuk menghitung

persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut ini.

P = fo x 100% N

Keterangan:

P = Persentase aktivitas siswa

fo = Frekuensi siswa pada setiap aspek pengamatan

N = Jumlah siswa

Setelah nilai aktivitas siswa didapatkan, nilai tersebut kemudian

dikategorikan ke dalam kategori penilaian berikut ini.

Tabel 3.9

Kategori Penilaian Aktivitas Siswa

Nilai Kategori Keterangan

>80% A Sangat baik

60% – 79.99% B Baik

40% – 59.99% C Cukup

20% – 39.99% D Kurang

0% – 19.99% E Sangat kurang

(42)

47

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan memahami teks cerita pendek siswa dihitung berdasarkan

skor yang dicapai melalui kriteria penilaian tes pemahaman teks cerita

pendek siswa.

Tabel 3.10

Kriteria Penilaian Tes Pemahaman Teks Cerita Pendek Siswa

Pertanyaan Skor Keterangan

1. Mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

2. Mengidentifikasi ciri

kebahasaan teks cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

3. Mengidentifikasi ciri

kebahasaan teks cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

4. Mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

5. Mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

6. Mengidentifikasi ciri

kebahasaan teks cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

7. Mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

8. Mengidentifikasi isi teks cerita

pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

9. Mengidentifikasi isi teks cerita

pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

10.Mengidentifikasi isi teks cerita

pendek 10 Jawaban sesuai kunci jawaban

Esai Keterangan

1. Mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek

(43)

48

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 Menyebutkan 3-5 bagian struktur teks cerita pendek

10 Menyebutkan 1-2 bagian struktur teks cerita pendek

2. Mengidentifikasi isi teks cerita

pendek

25 Menyebutkan unsur teks cerita pendek secara lengkap

20 Menyebutkan 3-4 bagian unsur teks cerita pendek

10 Menyebutkan 1-2 bagian unsur teks cerita pendek

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja diperlukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam

pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila terdapat 75%

siswa yang mengalami perubahan positif dan output yang sesuai dengan

kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2009; Murtianis, 2011). Berdasarkan

peraturan Kemendikbud Nomor 81A Tahun 2013, ketuntasan minimal untuk

seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan, sikap, dan

(44)

Rizki Zakaria, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kendala yang terjadi pada pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri

Bandung dalam pembelajaran teks cerita pendek, yakni pembelajaran yang

pasif; berorientasi pada guru serta minimnya aktivitas siswa dapat teratasi

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif menjadi salahsatu pilihan dalam mengatasi

masalah pembelajaran teks cerita pendek. Menurut Johnson & Johnson

(Suprijono, 2013, hlm. 58), pembelajaran kooperatif memiliki elemen-elemen

penting, antara lain ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,

interaksi promotif, komunikasi antar anggota, dan pemrosesan kelompok.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart

(Wiriatmadja, 2005, hlm. 66) dengan subjek penelitian, yaitu siswa kelas

VII-D SMP Negeri 7 Bandung 2014/2015. Penelitian dilakukan dalam dua siklus

penelitian. Untuk mengukur keberhasilan, penelitian ini menggunakan

instrumen penelitian, antara lain wawancara, observasi aktivitas guru,

observasi aktivitas siswa, observasi sikap siswa, catatan lapangan, dan tes

kemampuan memahami teks cerita pendek.

Indikator kinerja diperlukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam

pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila terdapat 75%

siswa yang mengalami perubahan positif dan output yang sesuai dengan

kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2009; Murtianis, 2011). Berdasarkan

peraturan Kemendikbud Nomor 81A Tahun 2013, ketuntasan minimal untuk

seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan, sikap, dan

keterampilan adalah 2,66 (B-).

Pada siklus I, perencanaan tindakan kelas dilakukan dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif jigsaw. Pada pelaksanaan model

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan McTaggart (Wiraatmadja,
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN IPS: (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A).. Universitas

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN IPS: (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A).. Universitas

Memahami Perilaku Pemilih Pada Pemilu 2004 di Indonesia. Jurnal Demokrasi

Pemanfaatan polimer terkonjugasi dari turunan poly ethylene glycol sebagai matrix dan zeolit aktif sebagai filler dapat berfungsi sebagai komposit penyerapan.. Kemajuan dalam

1) Pdt. Daniel Nuhamara, M.Th., Ed.D selaku pembimbing dan penguji II. Terimakasih untuk waktu, kesabaran, dan pengertiannya. Kiranya Tuhan selalu memberkati bapak sekeluarga.

Data warehouse bi- cara mengenai bagaimana data-data yang besar dan beragam disimpan dalam satu repository dan disusun sedemikian se- hingga memudahkan

Terhadap calon penyedia yang mendaftar pada paket Pengadaan Makan Satwa K-9 Dit Sabhara Polda Sumsel Ta.2015, tidak ada yang mengupload / memasukan penawaran sehingga

Assuming that the expectations theory holds, what does the market expect the yield on 2-year Treasury securities to be five years from