• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGK."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK)TERHADAP PETERNAK DOMBA

PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARIKECAMATANBANTARUJEG

KABUPATENMAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

PungkyAnugrahPamungkas 1102195

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015

(2)

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK)TERHADAP PETERNAK DOMBA

PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARIKECAMATANBANTARUJEG

KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh

PungkyAnugrahPamungkas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas IlmuPendidikan

© PungkyAnugrahPamungkas 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pungky Anugrah Pamungkas. “Program Pendampingan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terhadap Peternak Domba pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Program pendampingan merupakan program yang dibentuk oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dikelola oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti terhadap program pendampingan pada pemberdayaan masyarakat di Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil pada program pendampingan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terhadap peternak domba pada KUBE di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya mengenai konsep pemberdayaan masyarakat, konsep manajemen program, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), konsep pendampingan, dan konsep Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan alat pengumpul data adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi. Subjek penelitian ini terdiri dari satu pendamping, satu ketua, satu bendahara, satu sekretaris, dua anggota KUBE dan dua orang triangulan pada program pendampingan. Teknik analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data/display data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perencanaan program pendampingan sesuai dengan mekanisme perencanaan yang telah ditetapkan, dimulai dari identifikasi potensi, dokumentasi kebutuhan dan penetapan jenis usaha. Pelaksanaan pendampingan sesuai dengan perencanaan, yaitu mengembangkan jenis usaha, perawatan, dan pengolahan pupuk kandang. Evaluasi program pendampingan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan metode diskusi dan pemecahan masalah bersama. Hasil program pendampingan pada penelitian ini diantaranya berkaitan dengan kecakapan yang memuat aspek pengetahuan, keterampilan dan sosial, kemandirian serta ekonomi.

Kata Kunci : Pendampingan, Pemberdayaan, Kelompok Usaha Bersama, Tenaga

(5)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Pungky Anugrah Pamungkas. “Accompaniment program of Tenaga Kerja Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) toward sheep’s breeder in Kelompok Usaha Bersama (KUBE) at Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka”. Accompaniment program is a program which is created by Dinas Sosial Tenaga Kerja and Transmigration that is managed by Teaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) to decreasepoverty society. Background of the reseach is curiosity of researcher toward accompaniment program at community empowerment Kelompok Usaha Bersama (KUBE). The purposes of the research are to describe planning, implementation, evaluation and also to describe the result to. Accompaniment program of Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) toward sheep’s breeder in Kelompok Usaha Bersama (KUBE) at Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. The basic theories that had chosen in this research are empowerment program community concept, management program, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), accompaniment concept and Kelompok Usaha Bersama (KUBE) concept. This research is using describe research method eith qualitative approach, whereas the main instrument of collecting data is interview orientation and observation orientation. The subject who become data resource consist of an accompaniment, a chairman, a treasurer, a secretary two member of KUBE and two triangulan at accompaniment program. Technique of data analysis which has done in this research are data reduction, display, conclution and verification. The result of research about planning, which developed a type of business, treatment and processing of manure. The evaluation accompaniment program is conducted every 3 months through discuss method and problem solving. The result of accompaniment program in this research are about powess at knowledge aspect, skills and social an economic.

(6)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ...Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR BAGAN ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined.

BAB IPENDAHULUAN...Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Pertanyaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Sistematika Penulisan ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.

(7)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian TKSK ... Error! Bookmark not defined. 2. Tugas dan Tanggung Jawab TKSK ... Error! Bookmark not defined. 3. Fungsi TKSK ... Error! Bookmark not defined. D. Konsep Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. 3. Proses Pendampingan ... Error! Bookmark not defined. E. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian KUBE ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan dan Sasaran KUBE ... Error! Bookmark not defined. 3. Proses Pembentukan KUBE ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.

A. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Tahap persiapan ... Error! Bookmark not defined. 2. Tahap pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined. 3. Tahap pelaporan ... Error! Bookmark not defined. B. Informan dan Tempat Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1. Informan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. D. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Geografis Kecamatan Bantarujeg ... Error! Bookmark not defined. 2. Profil KUBE Babakan Asih ... Error! Bookmark not defined. B. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Identitas Informan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Pendapat Informan ... Error! Bookmark not defined. C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB VSIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.

(8)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

(9)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan menjadi satu tantangan serius yang harus dihadapi Indonesia.

Kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi

kebutuhannya dan meningkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan fakir miskin

adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian

dan/atau mempunyai mata pencaharian tetapi tidak mempunya kemampuan

memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau

keluarganya (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 pasal 1

ayat 1 Tentang Penanganan Fakir Miskin). Berbagai upaya dilakukan untuk

mengentaskan kemiskinan, namun angka kemiskinan tidak berkurang secara

signifikan. Persentase jumlah penduduk miskin pada tahun 2014 mencapai

11,25% atau 28,28 juta jiwa dan mengalami tambahan jumlah penduduk miskin

sekitar 1,9 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah angka kemiskinan di Kabupaten

Majalengka mencapai 108.422 keluarga atau 308.428 jiwa. Di Kecamatan

Bantarujeg sendiri terdapat 4.981 keluarga atau 13.791 jiwa.

Permasalahan kemiskinan ini menjadi salah satu tolok ukur Indeks

Pembangunan Masyarakat. Sektor pembangunan nasional yang menjadi Indeks

Pembangunan Masyarakat (IPM) diantaranya pada bidang pendidikan, kesehatan

dan perekonomian. Dimana kemiskinan tersebut menjadi permasalahan pada

bidang perekonomian.

Pada bidang perekonomian tersebut mencakup beberapa sektor, salah satunya

sektor peternakan. Hal ini sesuai dengan wilayah Indonesia yang memiliki potensi

dan mayoritas masyarakat bermata pencaharian di bidang peternakan, setelah

pertanian. Upaya dalam mengentaskan kemiskinan, korelasi yang paling dekat

adalah dengan peningkatan pendapatan keluarga. Dalam konteks peningkatan

pendapatan keluarga ini, sektor peternakan menjadi salah satu landasan dalam

(10)

2

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 6 tahun 1967 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan menyatakan

bahwa :

“Peternakan diselenggarakan dengan tujuan untuk: mencukupi kebutuhan

rakyat akan protein-hewani dan lain-lain bahan, yang berasal dari ternak yang bermutu tinggi; mewujudkan terbentuknya dan perkembangannya industri dan perdagangan bahan-bahan, yang berasal dari ternak; mempertinggi penghasilan dan taraf hidup rakyat terutama rakyat petani-peternak; mencukupi kebutuhan akan tenaga pembantu bagi usaha pertanian dan pengangkutan; mempertinggi daya-guna tanah”.

Jenis ternak dalam usaha peternakan terbagi menjadi tiga yaitu ternak

ruminansia, non ruminansia, dan unggas. Ternak ruminansia adalah ternak yang

pakan utamanya berupa hijauan seperti rumput dan dedaunan, misalnya sapi

perah, sapi potong, kambing, dan domba. Ternak non ruminansia adalah ternak

yang pakan utamanya berupa biji, sayuran, dan umbi, misalnya babi dan kelinci.

Ternak unggas adalah ternak yang makanan pokoknya adalah biji-bijian seperti

jagung, gandum, dan beras.

Banyak permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan peternakan

di daerah, antara lain mencakup : masih lemah dan rendahnya tingkat penerapan

teknologi seperti banyaknya peternak yang menggunakan cara tradisional dalam

bidang peternakan, lemahnya administrasi kelembagaan, rendahnya partisipasi

masyarakat, berorientasi proyek dan bersifat top-down.

Beberapa solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut salah

satunya dengan dilaksanakan suatu program pemberdayaan masyarakat, dalam hal

ini adalah melakukan program pemberdayaan dalam bidang peternakan. Melalui

pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan karena

melalui program yang bersifat bottom-up planning, desentralistik, adanya

partisipasi masyarakat yang tinggi, berorientasi tujuan serta adanya peran

Lembaga Swadaya Masyarakat yang besar. Pemberdayaan peternakan adalah

salah satu bagian dari program pengembangan masyarakat berpenghasilan rendah

guna menghidupkan potensi lokal masyarakat yang berbasis peternakan dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya di daerah

(11)

3

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui pola usaha kemitraan dengan jenis kegiatan pembibitan dan

pembudidayaan ternak domba, dimana ternak domba merupakan usaha ternak

ruminansia, selain itu pula dengan melakukan kegiatan pengelolaan limbah ternak

domba yang selama ini belum dimanfaatkan oleh para peternak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009 pasal 4

menyebutkan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan

kesejahteraan sosial dan dalam Pasal 5 ayat satu (1) Penyelenggaraan

kesejahteraan sosial ditujukan kepada perseorangan; keluarga; kelompok;

dan/atau masyarakat serta dalam ayat dua (2) menyebutkan bahwa

penyelenggaraan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada mereka yang

memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria

masalah sosial diantaranya karena kemiskinan; ketelantaran; kecacatan;

keterpencilan; dan ketunaan sosial.

Kementrian sosial telah melaksanakan program pemberdayaan melalui

mekanisme Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial. Dengan mekanisme tersebut

diharapkan proses pemberdayaan bagi fakir miskin tidak lagi menempatkan

sasaran pemberdayaan sebagai objek, melainkan subjek yang ikut melaksanakan

program tersebut. Kementrian sosial merealisasikan program pemberdayaan

tersebut melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Pada program

tersebut, Kementrian Sosial memfasilitasi Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan (TKSK) dalam melakukan pendampingan pemberdayaan. TKSK

merupakan lembaga di bawah naungan kementrian sosial yang berada di tingkat

kecamatan. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) adalah seseorang

yang diberi tugas untuk melaksanakan pendampingan sosial dalam Penanganan

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di tingkat kecamatan, sebagai tenaga

relawan yang direkrut dari unsur Karang Taruna dan Pekerja Sosial Masyarakat

(PSM) atas dasar kesukarelawan dan keikhlasan untuk mengabdi. Program yang

dilaksanakan TKSK tiap kecamatan berbeda. Salah satu TKSK yang berada di

Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka memiliki program pendampingan

(12)

4

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam prakteknya TKSK Bantarujeg dapat memfasilitasi dalam hal pembinaan

teknis budidaya usaha ternak sampai kepada teknis pembibitan domba dan

pengelolaan hasil produksi ternak domba berupa daging domba dan pupuk, selain

itu juga TKSK Bantarujeg dapat dijadikan sebagai sasaran penelitian, penyuluhan

dan pengembangan sumber daya manusia. Proses pemberdayaan peternakan

domba tersebut dilakukan pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Babakan Asih

Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg. KUBE merupakan kelompok usaha

binaan TKSK Bantarujeg yang memiliki program di bidang peternakan domba.

Kecamatan Bantarujeg merupakan salah satu kecamatan yang strategis dan

memiliki potensi yang besar baik sumber daya alam maupun sumber daya sumber

daya manusianya. Kecamatan Bantarujeg terdiri dari bukit dan pesawahanan

dimana rumput yang menjadi pakan utama terrnak domba sangat berlimpah. Latar

belakang masyarakat Kecamatan Bantarujeg yang sebagian besar terdiri dari

petani dan peternak sudah memiliki kemampuan secara turun temurun dalam

beternak domba menjadi faktor pendukung keberhasilan KUBE dalam

mengembangkan dan meningkatkan hasil produksinya. Hasil produksi tersebut

tidak hanya dipasarkan di Kecamatan Bantarujeg tetapi juga sudah dipasarkan

keluar kecamatan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berupaya melakukan penelitian

mengenai : Program Pendampingan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

(TKSK) Terhadap Peternak Domba Pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di

Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

B. Identifikasi Masalah

Dalam sebuah penelitian perlu adanya identifikasi yang dimaksudkan agar

permasalahan di lapangan dapat diuraikan dan memudahkan peneliti dalam

penelitian selanjutnya. Permasalahan yang dihadapi di Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Babakan Asih diantaranya adalah

1. Rendahnya pendidikan anggota karena sebagian besar hanya lulusan

pendidikan dasar bahkan ada yang tidak mengenyam bangku sekolah sama

(13)

5

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Anggota tidak memperhatikan segi kesehatan domba yang terlihat dari kondisi

sebagian domba yang kotor dan kandangnya yang kurang terawat.

3. Pemeliharaannya yang menggunakan cara tradisional. Karena rendahya

pendidikan anggota KUBE, kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan serta

perawatan dan pelaksanaannya masih menggunakan cara tradisional

4. Dalam proses pemberdayaan dilakukan pendampingan.

5. Pendampingan dilakukan pada peternak domba untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, peneliti merumuskan masalah

penelitian mengenai “Bagaimana Program Pendampingan Oleh Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Terhadap Peternak Domba Pada

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg

Kabupaten Majalengka ?”

D. Pertanyaan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, peneliti dapat menguraikan pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg

terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?

2. Bagaimana pelaksanaan program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg

terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?

3. Bagaimana evaluasi program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg terhadap

peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?

4. Bagaimana hasil dari program pendampingan oleh TKSK Bantarujeg terhadap

peternak domba pada KUBE Babakan Asih ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diantaranya :

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan program pendampingan yang dilakukan

(14)

6

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pendampingan yang dilakukan

oleh TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih.

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi program pendampingan yang dilakukan oleh

TKSK Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih.

4. Untuk mendeskripsikan hasil dari program pendampingan oleh TKSK

Bantarujeg terhadap peternak domba pada KUBE Babakan Asih.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, menambah pengetahuan kepada

anggota KUBE, sebagai referensi lembaga Pendidikan Luar Sekolah dalam

mengembangkan model pembelajaran pada program yang diselenggarakan di

lembaga Pendidikan Luar Sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengaplikasian terori yang

telah diperoleh, dan pengalaman dalam mengaplikasikan teori di lapangan.

b. Bagi pendamping TKSK Bantarujeg

Menjadi referensi dalam meningkatkan profesionalitas dalam profesi.

c. Bagi anggota KUBE Babakan Asih

Menambah pengetahuan dan wawasan yang berguna dalam meningkatkan

kualitas KUBE.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman skripsi maka perlu sistematika penulisan

yang merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2015, hlm. 16-38)

berikut struktur organisasi skripsi:

BAB I Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang Penelitian,

Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan

(15)

7

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II Kajian Pustaka. Kajian Pustaka merupakan landasan teori dan

gambaran umum mengenai dasar teori penelitian. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya mengenai Konsep Pemberdayaan, Konsep Manajemen,

Konsep Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Konsep Pendampingan

dan Konsep KUBE.

BAB III Metode penelitian. Berisikan Desain Penelitian, Informan dan

Tempat Penelitian, Pengumpulan Data dan Analisis Data

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Membahas gambaran umum

lokasi penelitian dan mencakup pembahasan hasil yang didapatkan dari

pelaksanaan penelitian.

BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Berisikan simpulan,

(16)

38

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KUBE Babakan Asihdi Desa Babakansari

Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka dengan melalui beberapa tahap,

yaitu :

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan beberapa persiapan sebelum

melakukan penelitian. Hal-hal yang dipersiapkan peneliti diantaranya :

a. Menentukan permasalahan yang akan diteliti. Permasalahan yang diteliti yaitu

mengenai program pendampingan terhadap peternak domba pada KUBE

Babakan Asih.

b. Memilih lokasi yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, yakni

pada pelaksanaan pendampingan program KUBE Babakan Asih yang berada

di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

c. Melakukan studi pendahuluan dan perizinan penelitian melalui observasi awal

ke tempat lokasi penelitian, yaitu kepada pendamping TKSK Bantarujeg dan

ketua kelompok KUBE Babakan Asih.

d. Menyusun rumusan masalah yaitu pada program pendampingan peternak

domba.

e. Melakukan studi kepustakaan dalam mencari dasar teori dalam melaksanakan

penelitian.

f. Membuat pedoman observasi dan wawancara untuk memudahkan peneliti

mendapatkan informasi.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan penelitian ke lapangan untuk

mendapatkan data-data yang diperlukan dalam menjawab permasalahan yang

(17)

39

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi / gabungan. Tahap pelaksanaan ini,

peneliti melakukan beberapa hal, yaitu :

a. Wawancara terhadap pendamping TKSK Bantarujeg.

b. Wawancara terhadap ketua kelompok KUBE.

c. Wawancara terhadap sekretaris KUBE.

d. Wawancara terhadap bendahara KUBE.

e. Wawancara terhadap anggota I KUBE.

f. Wawancara terhadap anggota II KUBE.

g. Wawancara terhadap triangulan I

h. Wawancara terhadap triangulan II

i. Mencatat, merekam, dan mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan

pendampingan dan penelitian.

j. Menganalisis data yang diperoleh.

3. Tahap pelaporan

Tahap pelaporan yang dilakukan peneliti adalah dengan mengumpulkan

semua informasi dan data yang diperoleh, digabungkan / triangulasi dan membuat

pelaporan yang sesuai dengan sistematika dalam melaksanakan penelitian.Hasil

pelaporan berupa penelitian kualitatif deskriptif secara menyeluruh, luas dan

mendalam.

B. Informan dan Tempat Penelitian

Informan dan tempat penelitian digunakan sebagai sumber data untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai berbagai halyang perlu diteliti.

Partisipan dan tempat penelitian dalam program pemberdayaan ternak domba

pada KUBE Babakan Asih di Desa Babakansari sebagai berikut :

1. Informan Penelitian

a. Ase Rulianto S. Pd selaku pendamping TKSK Bantarujeg.

b. Ketua, sekretaris, bendahara, 2 (dua) anggota KUBE Babakan Asih

(18)

40

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tempat Penelitian

Observasi dilaksanakan di KUBE Babakan Asih Desa Babakansari RT

012/RW 004 Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka yang merupakan

salah satu kelompok yang didampingi TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan) dalam upaya pemberdayaan masyarakat pada bidang ternak domba.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian adalah tahap awal yang harus dilaksanakan oleh peneliti

untuk mendapatkan data/informasi pokok dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

pada permasalahan yang menjadi objek / sasaran penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

deskriptif.Metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang berdasarkan

pada filsafat positivism, karena digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, dimana peneliti berperan sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan

data dilakukan secara triangulasi / gabungan, analisis data bersifat induktif /

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada

generalisasi (Sugiyono, 2009, hlm. 9).Tujuan dari metode penelitian kualitatif

yaitu menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori,

menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna.

Menurut Zuriah (2006, hlm. 47) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

diarahkanuntuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian

secara sistematisdan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu.Penelitian dengan menggunakan metode ini dilaksanakan untuk

menggambarkan / mendeskripsikan situasi keadaan secara objektif.Data yang

terkumpul berupa kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian kualitatif deskriptif terbagi menjadi

3 (tiga) tahap, yaitu pertama tahap orientasi atau deskripsi yang mendeskripsikan

apa yang dilihat, dirasa, didengar dan ditanyakan sebagai awal informasi yang

diperoleh, tahap kedua yaitu reduksi / fokus dengan memfokuskan masalah yang

diteliti dengan cara memilih data yang menarik, penting dan berguna, tahap ketiga

(19)

41

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan melakukan analisis data yang mendalam terhadap informasi dan data yang

telahdiperoleh.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif adalah bukan sekedar menghasilkan data

atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, namun harus mampu

menghasilkan informasi yang bermakna atau ilmu baru yang dapat digunakan

untuk mengatasi masalah manusia.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitan, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2012, hlm. 308), dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang

digunakan diantaranya :

a. Observasi

Observasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengamati mengenai

perilaku dan keadaan apa yang terjadi pada jangka waktu yang sudah ditentukan.

Marshall (1995) dalam Sugiyono (2011, hlm. 310) menyatakan bahwa “melalui

observasi, peneliti belajar mengenai perilaku, dan makna dari perilaku tersebut”.

Dalam penelitian ini observasi dilaksanakan untuk mengetahui dan

mengumpulkan data mengenai program pendampingan terhadap peternak domba

dalam proses pemberdayaan di KUBE Babakan Asih. Adapun pelaksanaan pada

observasi disini menggunakan teknik observasi partisipatif, dimana dalam hal ini

peneliti datang ke tempat kegiatan yang sedang diamati tetapi peneliti tidak

mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh yang sedang diamati.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan serta pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di kontruksikan makna

dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 72).Wawancara ini dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai segala hal yang berkaitan

dengan program pendampingan terhadap peternak domba di KUBE Babakan

Asih.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan usaha penelaahan terhadap beberapa dokumen

(20)

42

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemukakan bahwa “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal -hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan lain sebagainya”.Studi dokumentasi diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pokok

penelitian.Studi dokumentasi pada penelitian ini yakni mengumpulkan data dari

seluruh dokumen penting yang berhubungan dengan layanan administrasi di

KUBE Babakan Asih.

d. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada (Sugiyono, 2011, hlm. 241).Dalam teknik triangulasi, peneliti

menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data menjadi satu

kesatuan.Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan

dokumentasi secara bersamaan. Tujuan dari triangulasi bukan hanya untuk

mencari kebenaran, melainkan juga meningkatkan pemahaman peneliti terhadap

apa yang telah ditemukan.

Triangulasi yang dilakukan peneliti adalah dengan menggabungkan data dan

informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi

sehingga menjadi satu kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dalam

penelitian.

D. Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, data yang diperoleh berasal dari berbagai teknik

pengumpulan data yang selanjutnya digabungkan dan diolah serta dianalisis

secara terus menerus dan mendalam sampai kepada titik jenuh data. Menurut

Bogdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 244) analisis data adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisisdata pada penelitian kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis

(21)

43

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan.Analisis data yang dilakukan diantaranya reduksi data, display data, dan

menarik kesimpulan.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Penelitian kualitatif dilaksanakan secara terus menerus dan mendalam,

sehingga akan ditemukan berbagai data objektif yang diperoleh dari lapangan.

Jumlah data tersebut tidak sedikit, perlu dicatat secara terinci dan mendalam. Oleh

karena itu, perlu dilakukan analisis data dengan mereduksi data.Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, reduksi data dapat

memberikan gambaran, memperjelas, mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya.

Pada penelitian ini, peneliti mereduksi data dan memfokuskan pada proses

pendampingan, pelaksanaan pendampingan, evaluasi dan hasil program

pendampingan terhadap peternak domba di KUBE Babakan Asih.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah peneliti mereduksi data, maka langkah selajutnya yaitu mendisplaykan

data / menyajikan data.Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart, dan sejenisnya.

Pada proses penyajian data ini, data yang diperoleh akan mengalami

perkembangan karena fenomena sosial pada penelitian kualitatif bersifat

kompleks dan dinamis. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah ditemukan

berkembang atau tidak.Penyajian data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan

dalam bentuk uraian singkat mengenai permasalah dan data yang ditemukan di

lapangan.

c. Conclusion Drawing / Verifikasi

Langkah ketiga dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman

(Sugiyono, 2011 ; 252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

(22)

44

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran yang

sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas, dapat

(23)

76

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bagian ini, peneliti mengemukakan simpulan, implikasi dan

rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB

sebelumnya mengenai “Program Pendampingan Terhadap Peternak Domba Oleh

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Pada Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg”.

Program pendampingan terhadap pemberdayaan peternak domba oleh TKSK

Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih merupakan program yang dibentuk oleh

pemerintah, dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam

rangka membantu masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan. Bantuan yang

diberikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggota kelompok

KUBE di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, meningkatkan

kemampuan anggota kelompok KUBE dalam mengatasi masalah, dan

meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUBE dalam menampilkan

peranan sosialnya, mengingat di daerah Bantarujeg memiliki Sumber Daya Alam

dan Sumber Daya Manusia yang dapat dikembangkan secara optimal. Dana yang

diperoleh dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut dikelola oleh

TKSK Bantarujeg dengan membuat KUBE. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

di KUBE tersebut didampingi oleh seorang pendamping, sehingga program yang

dilaksanakan disebut program pendampingan. Program pendampingan yang

dilaksanakan memfokuskan pada satu bidang, yaitu peternakan domba.

A. Simpulan

1. Perencanaan Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih

Perencanaan program pendampingan terhadap pemberdayaan peternak domba

oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih dilakukan sesuai dengan tujuan

dan mengikuti proses sesuai dengan alur penyelenggaraan program

pendampingan. Dimulai dari tahap pengidentifikasian dan dokumentasi awal,

perencanaan mengenai pemfokusan jenis usaha yang akan dikembangkan,

(24)

77

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penetapan waktu yang dimusyawarahkan bersama dengan anggota KUBE hingga

tahap pelaksanaan.

2. Pelaksanaan Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih

Proses pemberdayaan peternak domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE

Babakan Asih dilakukan melalui program pendampingan. Pelaksanaan merupakan

pengaplikasian dari perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya bersama

antara pendamping dengan anggota KUBE. Langkah-langkah yang dilaksanakan

pendamping yaitu mendampingi dan memfasilitasi peserta dalam mengidentifikasi

dan menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan serta mengawasi

berjalannya kegiatan dan pengembangan usaha tersebut. Strategi pemberdayaan

yang digunakan adalah dengan melibatkan peserta dalam proses perencanaan dan

pelaksanaan untuk berperan aktif dalam menentukan tujuan, materi, metode, alat

dan evaluasi yang akan dilaksanakan.

Pada pelaksanaan pendampingan, setelah menentukan jenis usaha yang

dikembangkan yaitu di bidang peternakan domba, maka pendamping melakukan

tugasnya dalam melaksanakan pendampingan, misalnya memfasilitasi peserta

untuk mendapatkan ilmu mengenai perawatan domba, pemeliharaan kandang dan

kebersihan, pengobatan modern dan tradisional, vaksinasi, dan pengolahan pupuk.

Materi tersebut diperoleh langsung baik oleh pendamping, manteri hewan maupun

aparat desa.

3. Evaluasi Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih

Evaluasi merupakan hal yang menentukan dalam keberlangsungan suatu

program berkaitan dengan pengembangan atau perbaikan program yang sedang

dilaksanakan tersebut. Evaluasi menjadi tujuan dalam mengetahui pencapaian

yang sudah terlewati, baik itu perkembangan atau hambatan yang terjadi.

Pendamping melaksanakan evaluasi ketika program masih berjalan. Pelaksanaan

evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Evaluasi yang dilaksanakan oleh

pendamping berbentuk laporan lisan. Bentuk laporan KUBE dilakukan karena

menimbang bahwa seluruh peserta KUBE tidak ada yang memiliki komputer

(25)

78

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya dilaporkan ke kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

kabupaten untuk selanjutnya dilaporkan ke Bupati.

4. Hasil dari Program Pendampingan terhadap Pemberdayaan Peternak Domba oleh TKSK Bantarujeg pada KUBE Babakan Asih

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, ada beberapa hasil yang

ditemukan dari program pendampingan. Hasil yang diperoleh yaitu berkaitan

dengan aspek kecakapan, kemandirian dan ekonomi.

Pada aspek kecakapan, hasil yang ditemukan berkaitan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sosial. Peserta mengalami perubahan dalam hal pengetahun,

keterampilan dan sosial. Dalam hal pengetahuan, peserta memperoleh

pengetahuan mengenai perawatan domba, pemeliharaan kandang, pengobatan

modern dan tradisional, vaksinasi, pengolahan pupuk dan lainnya. Dalam hal

keterampilan, peserta mampu terampil dalam membuat kandang domba dan

mengolah pupuk secara praktek. Dalam hal sosial, peserta mampu berinteraksi

baik antarsesama anggota KUBE maupun dengan masyarakat dengan baik.

Pada aspek kemandirian, peserta mampu hidup mandiri dalam menjalani

kehidupannya. Misalnya peserta mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari

tanpa meminjam kepada orang lain karena mereka memiliki penghasilan dari

usaha ternak domba. Selain itu, peserta lebih mandiri dalam melaksanakan

organisasi KUBE maupun kemasyarakatan seperti mengikuti rapat RT, RW dan

Desa.

Pada aspek ekonomi, peserta mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari

keluarga, mampu memenuhi biaya sekolah anak-anaknya, dan membuka usaha

untuk menopang kehidupan keluarga.

B. Implikasi

Pada bagian ini, peneliti mengemukakan implikasi yang diperoleh berdasarkan

hasil penelitian. Implikasi tersebut diantaranya menambah wawasan mengenai

pemberdayaan ternak domba, menambah wawasan mengenai KUBE dan

pendampingan serta menambah kecakapan peserta baik secara teori maupun

(26)

79

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat dikemukakan

beberapa rekomendasi yang dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan

bagi beberapa pihak yang terkait, diantaranya :

1. Rekomendasi bagi Pendamping

Pelaksanaan program pendampingan terhadap peternak domba oleh Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) pada Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg sudah terlaksana dengan

baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Rekomendasi yang dapat peneliti

kemukakan bagi pendamping diantaranya pendamping diharapkan mampu

mendampingi peserta lebih optimal lagi, misalkan memperluas mitra atau

pengusaha yang bisa memberikan modal, mengikutsertakan KUBE dalam

perlombaan agar peserta lebih termotivasi untuk mengembangkan usahanya, serta

menggunakan strategi yang inovatif.

2. Rekomendasi bagi KUBE

Rekomendasi untuk KUBE yang dapat peneliti kemukakan diantaranya KUBE

diharapkan mampu mengembangkan jenis usaha yang dijalani. Misalnya

mengembangkan jenis usaha pada pertanian atau home industrymengingat

program pendampingan pada ternak domba dapat dikatakan berhasil dan

berkembang. Pengembangan jenis usaha tersebut diharapkan mampu

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Kecamatan Bantarujeg, khususnya

Desa Babakansari, serta Sumber Daya Alam yang terdapat di sana dapat dikelola

dengan baik. Disamping pengembangan jenis usaha, KUBE harus memperluas

jaringan dalam kemitraan agar usaha usaha yang dikembangkan lebih optimal dan

tidak hanya peserta yang mendapatkan hasil, akan tetapi seluruh masyarakat yang

ada di sekitarnya.

3. Rekomendasi bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk peneliti

khususnya, maupun untuk peneliti selanjutnya. Rekomendasi yang dapat peneliti

(27)

80

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahan secara lebih fokus, misalnya lebih kepada hasil yang diperoleh dari

(28)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR RUJUKAN

SumberBuku :

Anwas, Oos M (2013).PemberdayaanMasyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta

Arikunto, SuharsimidanCepiSafruddin Abdul Jabar (2009). Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Arikunto, Suharsimi (2002). ProsedurSuatuPenelitian: PendekatanPraktek. Jakarta: RinekaCipta.

Harjanto. (2010). PerencanaanPengajaran. Jakarta: RinekaCipta

Hikmat, Harry (2013).StrategiPemberdayaanMasyarakat. Bandung: HumanioraUtama Press.

Kamil, Mutofa (2010). Model PendidikandanPelatihan. Bandung: Alfabeta.

Mangunhrdjana, A. M. (1989). PendampinganKaumMuda. Yogyakarta: PT Kanisius

Marzuki, Saleh (2010).Pendidikan Nonformal:

DimensidalamKeaksaraanFungsional, PelatihandanAndragogi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

RoesmididanRisyanti, R. (2006). PemberdayaanMasyarakat. Bnadung: AlqaprintJatinangor.

Sastropoetro, Santoso (1982). Partisipasi, komunikasi, PersuasidanDisiplindalam

Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.

Sobahi, KarnadanCucuSuhana (2011). PemberdayaanMasyarakatdalamPendidikan

di Era Otonomi Daerah. Bandung: CV. Cakra.

Sudjana, Djudju (2001). PendidikanLuarSekolah: Wawasan, SejarahPerkembangan,

Falsafah, TeoriPendukung, sertaAsas. Bandung: Falah Production.

_________________(2004). Manajemen Program Pendidikan (UntukPendidikanNonformaldanPengembanganSumberDayaManusia).

Bandung: Falah Production.

(29)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_________(2012). MetodePenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi (2009). MembangunMasyarakatMemberdayakan Rakyat. Bandung:

RefikaAditama.

_________(2010). MembangunMasyarakatMemberdayakan Rakyat. Bandung:

RefikaAditama.

Sumodiningrat, Gunawan(2009). Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa:

Menanggulangi Kemiskinan dengan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.

Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Terry, George R dan Leslie W. Rue (2010). Dasar-dasarManajemen. Jakarta:

BumiAksara.

Zuriah, Nurul (2006). MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan :Teori-Aplikasi.

Jakarta: BumiAksara.

SumberInternet :

Turindra, Azis (2009) PemberdayaanMasyarakat. [online]. Tersedia

turindraatp.blogspot.co.id/2009/11/pemberdayaan-masyarakat.html?m=1

Panca(2014). PedomanPenumbuhandanPengembanganKelompok Usaha Bersama

(KUBE). [online]. Tersedia :

http://kua-ci.blogspot.com/p/pedoman-kube.html[Diakses 3 Februari 2015]

Solovers(2013). Permensos RI Nomor 3 Tahun 2013 Tentang TKSK. [online]. Tersedia : http://fktksksolo.blogspot.com/2013/04/permensos-ri-nomor-3-tahun-2013-tentang.html[Diakses 3 Februari 2015]

..……. (2014). KementrianSosial. [online]. Tersedia

:http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=16336[

(30)

Pungky Anugrah Pamungkas, 2015

PROGRAM PENDAMPINGAN OLEH TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN (TKSK) TERHADAP PETERNAK DOMBA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI DESA BABAKANSARI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

..……. (2014). Peran TKSK. [online]. Tersedia :http://kbbi.web.id/peran[ Diakses12 November 2014]

SumberLain :

BukuSakuPendampingSosial P2KPD-BLPS Tahun 2011

Data SektoralKabupatenMajalengkaTahun 2014

Undang–UndangRepublik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009

TentangPenyelenggaraanKesejahteraanSosial.

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 TentangPenanganan

Fakir Miskin.

ModulPendampinganSosial(2011). Program

PenamnggulanganKemiskinanPerdesaanMelaluiMekanismeBantuanPemberd

ayaanSosial.

UPI (2014). PedomanPenulisanKaryaIlmiah.Bandung :Tidakditerbitkan

PedomanTeknisPemberdayaan Fakir Miskin di Wilayah PenghasilTembakauTahun2011.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan MAPLE dibuat algoritma yang didasarkan pada minimisasi hamiltonian persamaan KdV atas suatu gelombang yang didekati dengan deret Fourier orde dua..

Untuk latihan ini dipakai jalur slip, pada permukaan jalan khusus, yang terbuat dari Jalan Aspal biasa dengan dilapisi cat khusus/skitpen dan dibasahi menggunakan air

Sedangkan analisis hasil skor total efektivitas hasil belajar kelas eksperimen adalah 17 dari skor maksimal 20 termasuk di kriteria sangat efektif dibanding

Menolak gugatan _Penggugat selain dan selebihnya ; --- --- Membaca Akta Permohonan Banding No.15/Pdt/BDG/2011/PN-SIM, tanggal 09 September 2011 yang dibuat dan

Berdasarkan hasil penelitian pada variabel keputusan pembelian, indikator yang paling baik adalah Perilaku Pasca Pembelian, sebaiknya Manajemen Café Little Wings

Luka yang diberikan salep ekstrak daun melati pada pemeriksaan makros- kopik hari ke-3 (Gambar 2) menunjukkan tepi dan permukaan luka insisi lebih menyatu dan mengering; pada

Dari segi teoritis, model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki keunggulan apabila diterapkan pada pembelajaran akuntansi dibandingkan model pembelajaran konvensional,

Tetapi itu adalah kesalahan kelompok kami dan kami akan memperbaiki dan membuat yang lebih baik lagi daripada kemarin dan kita lebih banyak berdiskusi lagi (DU) Pengalaman lain