• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DISERTAI MIND MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS LOGIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN KLATE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DISERTAI MIND MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS LOGIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN KLATE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DISERTAI MIND MAPPING PADA MATERI PERSAMAAN

GARIS LURUS DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS LOGIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Erlita Sari S851408014

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)

iii Motto

Man ‘arafa rabbahu faqad jahilan nafsahu

Sekolahlah sampai engkau tahu dirimu dibodohi dan engkau tahu sekolah gagal membodohimu

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan untuk:

1. Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa menyelipkan

namaku di setiap rapalan doa dan memberikan banyak kasih

sayang.

2. Kakak dan Adik yang senantiasa memberikan motivasi

terbaiknya dalam meneruskan perjalanan panjang.

3. Teman-teman Program Studi Magister Pendidikan

Matematika Kelas B Angkatan September 2014 yang telah

menjadi bagian cerita hidup selama menempuh pendidikan.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah dan

innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengijinkan

penulis untuk melanjutkan studi di Pendidikan Matematika Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Mardiyana, M.Si., Kepala Program Studi Pendidikan Matematika

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi

bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tesis

ini.

3. Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc, Ph.D., Dosen Pembimbing I yang

telah memberi bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan tesis ini

4. Dr. Imam Sujadi, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberi

bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan tesis

ini.

5. Seluruh dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membimbing

dan memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh

pendidikan.

6. Kepala SMP Negeri 3 Klaten, Kepala SMP Negeri 1 Kebonarum, Kepala

SMP Negeri 5 Klaten, Kepala SMP Negeri 6 Klaten, serta guru-guru mata

pelajaran matematika dan siswa-siswa dari keempat sekolah tersebut atas

kesempatan yang diberikan, bantuan tenaga dan pikiran, sehingga penulis

dapat melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

7. Slamet Riyadi, M.Pd., validator instrumen tes prestasi dan tes kecerdasan

matematis logis yang selalu sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan

(6)

vi

8. Dr. Budi Usodo, M.Pd., validator instrumen tes prestasi yang selalu sabar

dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam memperbaiki instrumen

penelitian tesis ini.

9. Tri Pudji Rahayuningsih, M.Pd., validator instrumen tes prestasi yang selalu

sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam memperbaiki

instrumen penelitian tesis ini.

10. Wiwien D. Pratisti, M.Si., validator instrumen tes kecerdasan matematis logis

yang selalu sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam

memperbaiki instrumen penelitian tesis ini.

11. Rini Lestari, S.Psi, M.Si., validator instrumen tes kecerdasan matematis logis

yang selalu sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam

memperbaiki instrumen penelitian tesis ini.

12. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

13. Segenap pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Januari 2016

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xii

ABSTRAK ………... xiv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori... 8

1. Prestasi Belajar Matematika... 8

a. Prestasi... 8

b. Belajar... 8

c. Prestasi Belajar... 9

d. Matematika... 10

2. Model Pembelajaran ... 11

3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

(8)

viii

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write yang

Disertai Mind Mapping (TTW-MM) ... 16

6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together yang Disertai Mind Mapping (NHT-MM) ... 20

7. Model Pembelajaran Langsung ... 21

8. Kecerdasan Matematis Logis ... 23

B. Penelitian yang Relevan... 25

C. Kerangka Berpikir... 27

D. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 37

B. Jenis Penelitian ... 37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 38

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Rancangan Penelitian .... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Teknik Penyusunan Instrumen dan Uji Instrumen ... 43

G. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 60

B. Hasil Analisis Data ... 61

C. Hasil Uji Hipotesis ... 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

E. Keterbatasan Penelitian ... 87

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 88

B. Implikasi... 89

C. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 12

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Langsung ... 22

Tabel 3.1 Kategori Sekolah ... 39

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ... 42

Tabel 3.3 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ... 56

Tabel 4.1 Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Masing-Masing Model Pembelajaran ... 60

Tabel 4.2 Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Masing-Masing Kecerdasan Matematis Logis ... 60

Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa dan Kecerdasan Matematis Logis ... 61

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 62

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ... 62

Tabel 4.6 Rangkuman Perhitungan Uji Hipotesis dengan Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ... 63

Tabel 4.7 Rerata Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Model Pembelajaran dan Kategori Kecerdasan Matematis Logis ... 64

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Komparasi Rerata Antar Baris ... 64

Tabel 4.9 Rangkuman Uji Komparasi Rerata Antar Kolom ... 66

Tabel 4.10 Rangkuman Komparasi Rerata Antar Sel pada Baris yang Sama ... 68

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Sekolah Menengah Pertama ... 98

Lampiran 2 RPP TTW-MM ... 100

Lampiran 3 RPP NHT-MM ... 104

Lampiran 4 RPP Pembelajaran Langsung ... 108

Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ... 111

Lampiran 6 Pengkategorian Sekolah ... 131

Lampiran 7 Data Kemampuan Awal Siswa ... 133

Lampiran 8 Uji Normalitas Kemampuan Awal ... 136

Lampiran 9 Uji Homogenitas Kemampuan Awal ... 146

Lampiran 10 Uji Keseimbangan Kemampuan Awal ... 147

Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Ujicoba Tes Prestasi Belajar ... 149

Lampiran 12 Soal Ujicoba Tes Prestasi Belajar ... 150

Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Ujicoba Tes Prestasi Belajar ... 155

Lampiran 14 Kisi-Kisi Soal Ujicoba Tes Kecerdasan Matematis Logis ... 162

Lampiran 15 Soal Ujicoba Tes Kecerdasan Matematis Logis ... 163

Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Ujicoba Tes Kecerdasan Matematis Logis ... 168

Lampiran 17 Lembar Validasi Instrumen ... 172

Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Tes Prestasi Belajar ... 190

Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Tes Kecerdasan Matematis Logis ... 194

Lampiran 20 Perhitungan Reliabilitas Tes Prestasi Belajar ... 198

Lampiran 21 Perhitungan Reliabilitas Tes Kecerdasan Matematis Logis ... 202

Lampiran 22 Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar ... 204

Lampiran 23 Soal Tes Prestasi Belajar ... 205

Lampiran 24 Kisi-Kisi Tes Kecerdasan Matematis Logis ... 209

(11)

xi

Lampiran 26 Penentuan Kategori Kecerdasan Matematis Logis ... 214

Lampiran 27 Nilai Tes Prestasi Belajar Berdasarkan Model Pembelajaran ... 220

Lampiran 28 Nilai Tes Prestasi Belajar Berdasarkan Kecerdasan Matematis Logis ... 223

Lampiran 29 Uji Normalitas Untuk Uji Hipotesis ... 226

Lampiran 30 Uji Homogenitas Untuk Uji Hipotesis ... 245

Lampiran 31 Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ... 248

Lampiran 32 Uji Komparasi Ganda ... 253

(12)

xii ABSTRAK

Erlita Sari. S851408014. 2016. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) dan Numbered Heads Together (NHT) yang Disertai Mind Mapping pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Kecerdasan Matematis Logis Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2015/2016. Tesis. Pembimbing I: Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc, Ph.D., Pembimbing II: Dr. Imam Sujadi, M.Si. Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write yang disertai mind mapping (TTW-MM), model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang disertai mind mapping (NHT-MM) atau model pembelajaran langsung; 2) manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik di antara siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi, sedang atau rendah; 3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik di antara siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi, sedang atau rendah; 4) pada masing-masing kategori kecerdasan matematis logis siswa, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-MM atau model pembelajaran langsung.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan tes kecerdasan matematis logis. Sebelum digunakan untuk pengumpulan data, instrumen tes prestasi belajar dan tes kecerdasan telah diujicobakan terlebih dahulu. Penilaian validitas isi dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20 dan daya pembeda menggunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson. Uji keseimbangan menggunakan uji ANAVA satu jalan. Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Barttlet. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANAVA dua jalan dengan sel tak sama.

(13)

xiii

pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM, siswa dengan kecerdasan matematis logis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan matematis logis sedang dan rendah. Siswa dengan kecerdasan matematis logis sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan matematis logis rendah; pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT-MM, siswa dengan kecerdasan matematis logis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya. Siswa dengan kecerdasan matematis logis tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan matematis logis rendah; pada model pembelajaran langsung, siswa dengan kecerdasan matematis logis tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan matematis logis sedang dan rendah. Siswa dengan kecerdasan matematis logis sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan kecerdasan matematis logis rendah. 4) Pada siswa dengan kecerdasan matematis logis tinggi, prestasi belajar matematika siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM, model pembelajaran kooperatif tipe NHT-MM, dan model pembelajaran langsung mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya; pada siswa dengan kecerdasan matematis logis sedang, model pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT-MM; pada siswa dengan kecerdasan matematis logis sedang, model pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM dan NHT-MM mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung; pada siswa dengan kecerdasan matematis logis rendah, model pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya model pembelajaran kooperatif tipe NHT-MM. Pada siswa dengan kecerdasan matematis logis rendah, model pembelajaran kooperatif tipe TTW-MM dan NHT-TTW-MM mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung.

(14)

xiv ABSTRACT

Erlita Sari. S851408014. 2016. The Experimentation of Cooperative Learning Model Type Think-Talk-Write (TTW) and Numbered Heads Together with Mind Mapping on The Subject of Line Equations Viewed from Students’ Logical Mathematical Intelligence of State Junior High School in Klaten Regency on Academic Year 2015/2016. Thesis: Principal Advisor: Prof. Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc, Ph.D., Co-advisor: Dr. Imam Sujadi, M.Si. Department of Mathematics Education, Post-graduate Program, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta.

The purposes of this study were to know: 1) which one of TTW with mind mapping (TTW-MM), (NHT-MM), and direct learning that resulted in better students’ mathematics learning achievement; 2) which one of the students with high, middle, or low logical mathematical intelligence category who had better mathematics learning achievement; 3) for each learning model, which one of high, middle, or low logical mathematical intelligence category that resulted in better mathematics achievement; 4) for each logical mathematical intelligence category, which one of TTW-MM, NHT-MM, and direct learning models that could make the students get better mathematics achievement.

This was a quasy experimental research with 3x3 factorial design. The population of this research was all of the eighth grader students of Junior High Schools in Klaten Regency in the academic year of 2015/ 2016. The sampling was conducted by stratified cluster random sampling technique. The instruments used to collect the data were the students’ mathematic test result and logical mathematical intelligence test. Before being used to collect the data, achievement test instruments and logical mathematical intelligence test instruments were tried-out. Validity test was conducted by the validator. Instrument reliability test was conducted by using KR-20 formula and distinguishing ability by using product moment correlation by Karl Pearson. Balance test was conducted by one-way ANAVA test. Prerequisite test consisted of normality test by using Lilliefors testing method and homogeneity test by using Barttlet method. Data analyzing technique used were two-ways ANAVA test with different cells.

(15)

xv

and low logical mathematical intelligence and the mathematics learning achievement of middle logical mathematical intelligence was better than the low logical mathematical intelligence; In NHT-MM, the students achievement for mathematics of those with high logical mathematical intelligence was same the achievement of middle logical mathematical intelligence and was better than low logical mathematical intelligence; In direct learning, the learning for mathematics of high logical mathematical intelligence was better than the mathematics learning achievement of both middle and low logical mathematical intelligence and the mathematics learning achievement of middle logical mathematical intelligence was better than the low logical mathematical intelligence; 4) The high logical mathematical intelligence students were treated by TTW-MM, NHT-MM, and direct learning had the same mathematics learning achievement; The mathematics achievement of middle logical mathematical intelligence students who were treated by TTW-MM was same the mathematics learning achievement of students who were treated by NHT-MM and was better than the one of the students who were treated by direct learning; The low logical mathematical intelligence students who were treated by TTW-MM was same the mathematics learning achievement of students who were treated by NHT-MM and was better than the one of the students who were treated by direct learning.

Referensi

Dokumen terkait

Secara spesifik akan diselidiki apakah ada pengaruh minat mahasiswa berwirausaha bimbingan belajar yang berbeda apabila dilihat dari tingkat pendidikan orang tua, tingkat

Model untuk menggambarkan pengaruh kurs yuan terhadap kurs dolar AS secara parsial dapat digambarkan dari hasil perhitungan persamaan dari SPSS seperti

Peneliti juga berterimakasih bagi dosen pembimbing dan dosen-dosen pengajar yang dari awal memberika ide dan dukungan dalam penyusunan skripsi Maskulinitas Pemimpin Perempuan

• Database management systems (DBMS) menyediakan metode untuk representasi data secara digital, prosedur untuk desain sistem dan menangani data besar, terutama pengaksesan

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di

Salah satu bentuk diskriminasi terberat yang dialami oleh minoritas Melayu Muslim di Thailand adalah kebijakan asimilasi budaya yang diterapkan secara paksa oleh pemerintah

Among the male transgressors who can be put under this category was Mono (40 years old) who was reported of conducting frequent and long- period of sexual molestation

(1) Dalam hal persetujuan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat