Pengembangan Sistem E-Learning Berbasis Moodle
Alfredo Gormantara 1,*,Astrid Lestari Tungadi 2, Ridnaldy Y. Carolus 3
1,3Fakultas Teknologi Informasi, Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Makassar, Makassar, Indonesia
2Fakultas Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar, Makassar, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 16-01-2023; Accepted 20-02-2023; Published 27-02-2023
Abstrak
Teknologi komunikasi dan informasi di dalam dunia Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar yang berbeda agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya. E-Learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet dalam proses penyebaran ilmu pengetahuan, sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui komputer saat berada dimana saja tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. Universitas Atma Jaya Makassar telah memiliki sistem E-Learning akan tetapi ada beberapa kendala yang terjadi mulai dari tampilan yang kurang interaktif, fungsi-fungsi yang terbatas, belum adanya integrasi dengan sistem akademik dan belum tersedianya E-Learning berbasis mobile. E-learning sebelumnya menggunakan basis claroline yang memiliki permasalahan pada segi tampilan maupun fungsi yang kurang. Penelitian ini menggunakan metode SDLC (Software Development Life Cycle) dalam pengembangan perangkat lunak e-learning. Metode waterfall adalah metode kerja yang menekankan fase-fase yang berurutan dan sistematis. Metode ini dimulai dari mengindentifikasi masalah yang terjadi, tahap design, implementasi, testing hingga verifikasi.
Produk E-Learning berbasis moodle menghasilkan “ruang kelas digital” untuk mengakses materi-materi pembelajaran dengan tampilan yang lebih menarik dan pengaksesan yang lebih mudah dengan versi aplikasi mobile-nya. Kelebihan dari moodle antara lain dapat membuat materi pembelajaran, kuis, forum diskusi secara online dalam suatu kemasan E-Learning. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan dalam meningkatkan mutu pembelajaran akan melakukan pengembangan terhadap sistem E-Learning berbasis moodle pada Universitas Atma Jaya Makassar.
Kata Kunci: E-Learning; Media Pendidikan; Moodle; Universitas Atma Jaya Makassar Abstract
Communication and information technology in the world of education is an effort made in creating a different teaching-learning atmosphere so that students can develop their potential. E-Learning is a learning process that utilizes computer technology, computer networks, and the Internet in the process of disseminating knowledge, thus enabling students to learn via computers anywhere without having to physically go to class/lectures. Atma Jaya Makassar University already has an E-Learning system but several obstacles occur starting from a less interactive display, limited functions, no integration with the academic system, and the unavailability of mobile- based E-Learning. Previously, e-learning used a claroline base which had problems in terms of appearance and functionality. This research uses the SDLC (Software Development Life Cycle) method in developing e-learning software. The waterfall method is a work method that emphasizes sequential and systematic phases. This method starts from identifying the problems that occur, the design, implementation, testing and verification stages. Moodle-based E-Learning products offer to enter the "digital classroom" to access learning materials with a more attractive appearance and easier access with the mobile application version. The advantages of Moodle include being able to create learning materials, quizzes, and online discussion forums in an E-Learning package. Therefore, this study aims to improve the quality of learning will develop a moodle-based E-Learning system at Atma Jaya University Makassar.
Keywords: E-Learning; Educational Media; Moodle; Atma Jaya Makassar University
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, kreatif, berakhlak mulia, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab [1]. Teknologi komunikasi dan informasi di dalam dunia Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar yang berbeda agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya [2]. Media pendidikan sebagai salah satu sarana meningkatkan mutu pendidikan, sangat penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam proses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya [3]–[5].
E-Learning merupakan singkatan dari Electronic Learning salah satu media pendidikan , yaitu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet dalam proses penyebaran ilmu pengetahuan, sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui komputer saat berada dimana saja tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas [6]. Apalagi dengan keadaan COVID-19 yang mewajibkan pembelajaran secara daring/online, sehingga penggunaan E-Learning menjadi alat bantu yang sangat berguna terhadap keadaan sekarang [7]–[9]. E-Learning memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran, dan memudahkan interaksi antara peserta didik dengan pengajar, maupun sesama peserta didik [10]. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan mengakses materi-materi pelajaran setiap saat dan berulang-ulang, dengan demikian perserta didik dapat lebih memantapkan penguasaan terhadap materi pelajaran.
Universitas Atma Jaya Makassar (UAJM) merupakan salah satu pergururan tinggi yang masih menerapkan sistem pembelajaran secara daring dikarenakan situasi dan kondisi terhadap COVID-19. Universitas Atma Jaya Makassar telah memiliki sistem E-Learning yang dikelola oleh Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi. Sistem E-Learning
ini telah diterapkan sebelum adanya COVID-19 untuk mendukung proses pembelajaran yang ada terhadap mahasiswa dan dosen.
Moodle adalah program aplikasi yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web dan mobile. Produk E-Learning berbasis moodle memungkinkan mahasiswa untuk masuk kedalam “ruang kelas digital” untuk mengakses materi-materi pembelajaran dengan tampilan yang lebih menarik dan pengaksesan yang lebih mudah dengan versi aplikasi mobile-nya [11]. Kelebihan dari moodle antara lain dapat membuat materi pembelajaran, kuis, forum diskusi secara online dalam suatu kemasan E-Learning. Mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami materi keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI) dengan media pembelajaran ini, karena dapat mengakses lebih banyak informasi yang ada pada elearning berbasis moodle. Selain itu, inovasi media pembelajaran yang ditawarkan diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajarannya [12].
Pada penelitian ini menggunakan metode SDLC (Software Development Life Cycle) dalam pengembangan perangkat lunak e-learning. Metode waterfall adalah metode kerja yang menekankan fase-fase yang berurutan dan sistematis. Metode ini dimulai dari mengindentifikasi masalah yang terjadi, tahap design, implementasi, testing hingga verifikasi. Metode ini memiliki proses yang terurut, sehingga pengerjaan dapat terjadwal dengan baik dan mudah. Cocok untuk sistem dengan kompleksitas rendah (predictable). Setiap proses yang dilakukan tidak dapat saling tumpah tindih [13].
Maka dari itu, Universitas Atma Jaya Makassar dalam meningkatkan mutu pembelajaran akan melakukan pengembangan terhadap sistem E-Learning berbasis moodle. Diharapkan sistem E-Learning yang baru dapat membantu para mahasiswa dan dosen proses pembelajaran dan juga pengintergrasian data terhadap sistem akademik Universitas Atma Jaya Makassar.
Penelitian terhadap sistem E-Learning berbasis moodle telah banyak ditemui hingga saat ini. Perguruan Tinggi maupun sekolah-sekolah telah menggunakan sistem E-Learning berbasis moodle untuk penunjang sarana pembelajaran, kualitas pembelajaran dan hasil belajar [11]–[13]. Bahkan penggunaan E-Learning berbasis moodle juga telah dimanfaatkan tempat pembelajaran online salah satunya PT Global Infotech Solution sebagai aplikasi belajar [17].
Pengembangan E-Learning berbasis moodle pada Universitas Nasional Timor Lorosa’e Dili sebagai sarana penunjang pembelajaran mahasiswa [18]. Beberapa fitur yang diimplementasikan pada aplikasi ini adalah: 1). Fasilitas unggah dan unduh materi perkuliahan, 2). Kuis online 3). Fasilitas download dan upload tugas, 4). Forum diskusi (chatting), 5). Informasi tugas mata kuliah, 6). Informasi kuis, 7). Informasi nilai mahasiswa.
Produk e-learning berbasis moodle berisi modul, *.ppt, *pdf, video, chat, forum diskusi, dan topik terbaru mengenai akademik beserta informasi pendidikan. Berbagai konten dan fasilitas yang dimiliki E-Learning yang dikembangkan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik [19].
Selain itu pula pengembang terhadap sistem E-Learning berbasis moodle dapat dilihat dari segi kapasitas server yang tersedia. Universitas Negeri Jakarta melakukan simulasi terhadap server untuk mengetahui kekuatan dari server maupun dari sisi jaringan komputer yang telah dirancang [20]. Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan terhadap sistem E-Learning berbasis moodle pada Universitas Atma Jaya Makassar. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diimplementasikan dan juga meningkatkan mutu sistem pembelajaran. Selain itu pula sistem ini diharapkan dapat diintegrasikan dengan sistem akademik yang ada pada Universitas Atma Jaya Makassar.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode waterfall adalah metode kerja yang menekankan fase-fase yang berurutan dan sistematis. Metode ini dimulai dari mengindentifikasi masalah yang terjadi, tahap design, implementasi, testing hingga verifikasi. (Gambar 1).
Gambar 1. Metode Penelitian
2.1 Identifikasi Masalah
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan dasar teoritis terkait proses pengembangan E-Learning berbasis moodle dengan mencari dan membaca paper terkait metode yang akan digunakan. Selain itu pula dengan mencari sumber-sumber referensi yang dapat membantu penelitian dalam melakukan pengembangan sistem ini. Metode observasi digunakan dalam mencari fakta-fakta dalam permasalahan yang terjadi di Universitas Atma Jaya Makassar khususnya pada BAPSI.
Selain itu data yang digunakan juga merupakan kumpulan data kuisioner yang diisi oleh mahasiswa dan dosen terhadap penggunaan E-Learning lama dan baru. Data tersebut kemudian akan jadi pembanding terhadap hasil analisis.
2.2 Desain
Setelah dilakukan proses pengumpulan data, selanjutnya dilakukan desain dari E-Learning berbasis moodle pada Universitas Atma Jaya Makassar menggunakan Use Case Diagram sehingga menjelaskan apa dan siapa yang dapat dikerjakan dengan sistem.
2.3 Implementasi
Dalam proses implementasi, dilakukan penginstallan terhadap Moodle. Penginstallan dilakukan pada alamat domain bapsi.uajm.ac.id sebagai tahap ujicoba. Penginstallan menggunakan cloud server sehingga tidak membutuhkan perangkat hardware khusus. Setelah itu dilakukan beberapa penyesuaian terhadap tampilan, judul dan fungsii yang digunakan pada Universitas Atma Jaya Makassar.
2.4 Ujicoba dan Verifikasi
Untuk ujicoba maupun verifikasi, akan dilakukan beberapa perbandingan dari fungsi, segi tamplian, umpan balik dan personal. Perbandingan ini jadi alat ukur terhadap perubahan dan pengembangan sistem E-Learning pada Unviersitas Atma Jaya Makassar.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi Masalah
Data pada penelitian ini dikumpukan berdasarkan data kuisioner yang diisi oleh mahasiswa terhadap penggunaan E- Learning lama dan baru. Adapun populasi dari penelitian ini adalah Seluruh Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi yang digunakan pengguna ujicoba terhadap E-learning baru. Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa pada Tabel 1:
Tabel 1. Pertanyaan Kuisioner
No Pertanyaan SS S N TS STS
1. Sistem e-learning menyediakan isi yang sangat sesuai dengan kebutuhan 2. Sistem e-learning menyediakan isi yang bermanfaat
3. Sistem e-learning menyediakan isi yang cukup lengkap 4. Sistem e-learning menyediakan isi yang up-todate 5. Sistem e-learning mudah digunakan
6. Sistem e-learning mempermudah saya untuk mencari materi yang saya butuhkan 7. Isi yang disediakan e-learning mudah dipahami
8. Sistem e-learning bersifat user-friendly
9. Pengoperasian sistem e-learning stabil dan lancar
10. Permohonan anda ditanggapi sistem e-learning secara cepat
11. Sistem e-learning mempermudah untuk mengevaluasi untuk kerja pembelajaran 12. Sistem e-elearning memungkinkan saya untuk mengontrol kemajuan belajar saya 13. Sistem e-learning memungkinkan saya mempelajari materi yang saya butuhkan 14. Sistem e-learning memungkinan saya untuk memilih materi yang ingin saya pelajari 15. Sistem e-learning merekam kemajuan pembelajaran saya
Ket:
SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju 3.2. Desain dan Implementasi
Selanjutnya dilakukan tahap desain dengan merancang Use Case Diagram seperti gambar 2 dibawah ini.
Gambar 2. Use Case Diagram
Pada diagram use case terdapat tiga user dalam sistem yang dirancang yaitu Admin, Dosen dan Mahasiswa. Admin sebagai peranan penting dalam sistem sebagai pengelola data dan keberlangsungan sistem. Sedangkan dosen dapat menjalankan perannya dalam proses pembelajaran seperti upload materi dan pemberian nilai. Mahasiswa dengan perannya dapat melakukan download materi yang telah dishare oleh dosen, mengupload tugas yang telah dibuat dan tentunya melihat nilai yang didapatkan.
Selajutnya dilanjutkan implementasi dari E-Learning berbasis moodle yang telah diinstal dan juga penyesuaian terhadap tema Universitas Atma Jaya Makassar. Berikut beberapa tampilan e-learning UAJM menggunakan moodle.
Gambar 3. Home page E-Learning
Pada tampilan Gambar 3 merupakan home page pada e-learning baru yang menampilkan halaman login dan juga menu lupa password sehingga jadi lebih simpel untuk segi tampilan. Pada menu home page ini dapat dilakukan login untuk mahasiswa, dosen dan juga admin. Selain itu juga disediakan menu nama lupa pengguna dan kata sandi terhadap user yang bermasalah terhadap login.
Gambar 4. Halaman dashboard E-learning Baru
Gambar 4 menunjukkan dashboard dari E-learinig baru yang terdiri dari sisi kiri, sisi tengah dan sisi kanan. Sisi kiri menyediakan menu dashboard, sitehome untuk ke halaman login, calender untuk melihat deadline-deadline tugas yang telah ada. Private files dan content bank yaitu penyimpanan file yang disimpan dalam sistem. Sedangkan my active courses menampilkan kelas-kelas yang telah aktif dan telah terdaftar baik mahasiswa dan dosen. Sedangkan menu site administration hanya muncul ketika username yang digunakan adalah status admin.
Sisi tengah akan menampilkan isi dari menu-menu yang dipilih. Dari halaman dashboard terdapat menu timeline di sisi kanan halaman yang berfungsi sebagai pengingat adanya tugas atau kuis dan lainnya pada tanggal tertentu sehingga user tidak mudah lupa. Selain itu pula halaman dashboard menyediakan tampilan jauh lebih menarik terhadap matakuliah- matakuliah yang terdaftar.
Gambar 5. Halaman Upload Bahan Kuliah E-learning Baru
Pada halaman ini menampilkan beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh seorang dosen dan mahasiswa tergantung batasan sistem seperti penggunaan basis data, pembentukan forum, glosarium, obrolan, survey. Selain itu aktivitasi juga dalam proses pembelajaran seperti upload bahan kuliah, buat tugas, kuis dan lain-lain pada satu menu yang sama.
3.3. Ujicoba dan Verifikasi
Untuk ujicoba maupun verifikasi, dilakukan beberapa perbandingan dari fungsi, segi tamplian, umpan balik dan personal.
Perbandingan ini jadi alat ukur terhadap perubahan dan pengembangan sistem E-Learning pada Unviersitas Atma Jaya Makassar. Pertanyaan yang diajukan pada kuisioner telah dikelompokkan pada beberapa kategori sesuai yang ingin dianalisis dan dibandingkan pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 1. Kategori Pengukuran
Kategori yang Diukur Pertanyaan
Segi Fungsi Q1, Q2, Q3, Q4
Segi Tampilan Q5, Q6, Q7, Q8, Q9
Segi Umpan Balik & Personal Q10, Q11, Q12, Q13, Q14, Q15 Dari perbandingan yang pertama terhadap segi fungsi, dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu tentang ketersediaan isi elearning:
Gambar 6. Grafik Perbandingan Ketersediaan Isi E-learning
Gambar 7. Grafik Perbandingan E-learning Bersifat User-Friendly
Pada grafik Gambar 6 di atas menunjukkan adanya peningkatan terhadap ketersediaan isi yang dimiliki e-learning yang baru daripada e-learning lama sehingga dari apa yang telah dibuat menunjukkan perubahan pada segi Fungsi dari e- learning. Begitu pula dengan grafik Gambar 7 dimana design dan tampilan e-learning baru lebih user-friendly dibanding dengan e-learning lama. Pada pengukuran kestabilan dan kelancaran di Gambar 8 juga memperlihatkan perubahan yang signifikan dari e-learning sebelumnya.
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Sangat Setuju Setuju Netral Sangat Tidak Setuju
Tidak Sangat Setuju
Perbandingan Ketersediaan Isi E-Learning UAJM
Baru Lama
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Sangat Setuju Setuju Netral Sangat Tidak Setuju
Tidak Sangat Setuju
Perbandingan E-Learning UAJM Bersifat User-Friendly
Baru Lama
Gambar 8. Grafik Perbandingan Pengoperasian E-Learning Stabil dan Lancar
4. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan yaitu Pengembangan Sistem E-Learning Berbasis Moodle pada Universitas Atma Jaya Makassar telah didapatkan hasil yang dapat disimpulkan dimana pengembangan terhadap E-learning pada Universitas Atma Jaya Makassar perlu dilakukan karena dari segi pengukuran fungsi, tampilan dan umpan balik &
personal dari tanggapan mahasiswa mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Maka dari itu dilakukan pengembangan E-learning berbasis Moodle yang menjadi salah satu solusi dalam memajukan dan meningkatkan sistem pembelajaran yang ada pada Universitas Atma Jaya Makassar. Penggunaan Ujicoba terhadap E-learning Baru berbasis Moodle mendapatkan tanggapan yang positif dari mahasiswa - mahasiswa yang dijadikan sebagai tester. Selanjutnya telah dilakukan perbandingan dan pengujian terhadap perubahan signifikan pada segi tampilan dan fungsi sehingga berarti tampilan dan fungsi yang disediakan pada e-learning baru jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
REFERENCES
[1] M. Giatman, R. Sahara, I. N. Nafsiah, and A. H. Lubis, “Rancangan E-Learning Berbasis Moodle Untuk Pelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi ( Kkpi ) Moodle-Based E-Learning Design Computer Skills and Lessons Information Management ( Kkpi ),” Seminastika, pp. 163–170, 2018.
[2] M. Samsudin and J. Ni Nyoman Utami, “Pengembangan Pembelajaran E-learning Dengan Moodle (Modulator Object-Oriented Dynamic Learning Environment),” J. Sist. dan Inform., vol. 14, no. 1, pp. 1–8, 2019, doi: 10.30864/jsi.v14i1.210.
[3] A. Kosim, “Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran Muthola’ah Untuk Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Santri Kelas VIII SMPIT Kharisma Darussalam,” Kalamuna J. Pendidik. Bhs. Arab dan Kebahasaaraban, vol. 2, no. 2, pp. 26–41, 2021, doi: 10.52593/klm.02.2.02.
[4] K. M. Atik, “Pelatihan Pembuatan Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Pada Guru Di Ppt Nur Insani Surabaya,” J. Community Dev. Soc., vol. 1, no. 2, pp. 89–98, 2019, doi: 10.25139/cds.v1i2.1810.
[5] O. Candra, F. Eliza, S. Islami, and Y. Alisman, “Pengembangan Multimedia Interaktif Mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik Guna Peningkatan Hasil Belajar,” Perspekt. Pendidik. dan Kegur., vol. 10, no. 2, pp. 7–15, 2019, doi:
10.25299/perspektif.2019.vol10(2).3930.
[6] A. Isroqmi, “Pentingnya Penguasaan Beberapa Aplikasi Komputer Bagi Dosen di Pembelajaran Daring Berbasis Moodle,” Pros.
Semin. Nas. Pendidik., pp. 62–71, 2020.
[7] R. Elfahmi, “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid 19 Di Sma Negeri 3 Seunagan,” Bionatural J. Ilm. Pendidik. Biol., vol. VII, no. 2, pp. 45–52, 2020, [Online]. Available:
https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/bio/article/view/536.
[8] R. F. Kusumadewi, S. Yustiana, and K. Nasihah, “Menumbuhkan Kemandirian Siswa Selama Pembelajaran Daring Sebagai Dampak Covid-19 Di Sd,” J. Ris. Pendidik. Dasar, vol. 1, no. 1, pp. 7–13, 2020, doi: 10.30595/.v1i1.7927.
[9] T. A. Nengrum, N. Pettasolong, and M. Nuriman, “Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Luring dan Daring dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo,” J. Pendidik., vol. 30, no. 1, p. 1, 2021, doi: 10.32585/jp.v30i1.1190.
[10] U. Fatonah and R. Mulyono, “Manajemen E-Learning Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19,” Media Manaj. Pendidik., vol. 4, no. 1, pp. 150–159, 2021, doi: 10.30738/mmp.v4i1.9906.
[11] S. H. P. W. Gamage, J. R. Ayres, and M. B. Behrend, “A systematic review on trends in using Moodle for teaching and learning,”
Int. J. STEM Educ., vol. 9, no. 1, 2022, doi: 10.1186/s40594-021-00323-x.
[12] E. E. Egorov, M. P. Prokhorova, T. E. Lebedeva, O. A. Mineeva, and S. Y. Tsvetkova, “Moodle LMS: Positive and Negative Aspects of Using Distance Education in Higher Education Institutions,” Propósitos y Represent., vol. 9, no. SPE2, 2021, doi:
10.20511/pyr2021.v9nspe2.1104.
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Sangat Setuju Setuju Netral Sangat Tidak Setuju
Tidak Sangat Setuju
Perbandingan Pengoperasian E-Learning UAJM Stabil dan Lancar
Baru Lama
[13] O. J. Okesola, A. A. Adebiyi, A. A. Owoade, O. Adeaga, O. Adeyemi, and I. Odun-Ayo, Software Requirement in Iterative SDLC Model, vol. 1224 AISC, no. August. Springer International Publishing, 2020.
[14] M. Jur et al., “Analisis Dan Perancangan Aplikasi E-Learning Berbasis Learning Management System (Lms) Moodle Di Program Studi Teknik Pertanian Universitas Sam Ratulangi,” Cocos, vol. 1, no. 3, 2017.
[15] T. Arifianto, “Penerapan E-Learning Berbasis Moodle Menggunakan Metode Problem Based Learning di SMK Negeri 1 Pasuruan,” Smatika J., vol. 7, no. 02, pp. 01–07, 2017, doi: 10.32664/smatika.v7i02.151.
[16] D. Aryanti and J. N. Utamajaya, “Persepsi Penggunaan Sistem E-learning menggunakan Technology Acceptance Model (TAM),”
JURIKOM (Jurnal Ris. Komputer), vol. 9, no. 2, p. 479, 2022, doi: 10.30865/jurikom.v9i2.4092.
[17] A. T. Watania, “Perancangan Aplikasi Web E-learning berbasis LMS menggunakan Moodle di PT Global Infotech Solution,”
JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi), vol. 8, no. 2, pp. 676–687, 2021, doi: 10.35957/jatisi.v8i2.797.
[18] A. X. Guterres et al., “SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEMBELAJARAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS NASIONAL TIMOR L OROSA ’ E DILI Abstrak,” pp. 33–46.
[19] J. Pusat and S. Pembelajaran, “Perancangan Sistem Informasi Pembelajaran ( E-Learning ) Sekolah Menengah Atas Berbasis Web,” Jurikom, vol. 5, no. 5, pp. 480–487, 2018.
[20] M. F. Duskarnaen, D. Ramadhian, and H. Ajie, “Analisis Dan Perancangan Kebutuhan Sistem E-Learning Berbasis Moodle Pada Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Universitas Negeri Jakarta,” PINTER J. Pendidik. Tek. Inform.
dan Komput., vol. 2, no. 2, pp. 126–131, 2018, doi: 10.21009/pinter.2.2.6.