commit to user
i
Analisis Terjemahan Tindak Tutur Tak Langsung Dalam
Subtitle
Film “
Mirror Mirror”
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan
Oleh :
Diago Antoni
S131208006
PROGRAM STUDI LINGUISTIK
MINAT UTAMA LINGUISTIK PENERJEMAHAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
v
commit to user
1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S, selaku Direktur Program Pascasarjana UNS, 2. Prof. Prof. Drs. M. R. Nababan, M.Ed.,M.A,.Ph.D, selaku Kaprodi Program
Linguistik Program Pascasarjan UNS sekaligus pembimbing I, 3. Drs. RiyadiSantosa, M.Ed., Ph.D, selaku pembimbing II,
4. Seluruh jajaran dosen Program Pascasarjana UNS khususnya yang mengampu pada Prodi Linguitik Penerjemahan Pascasarjana UNS,
5. Semua karyawan Program Pascasarjan UNS yang telah membantu demi kelancaran penyelesaian tesis ini,
6. Kedua orang tua (Ibu Puji Kaeksi dan Bapak Supardi) serta kedua saudari (Yuli Elianti dan Tri Puji Astuti beserta keluarga) yang tanpa lelah telah senantiasa memberikan doa dan dorongan moril,
7. Reni Hapsari Nugroho beserta keluarga alm. bapak Henriono Nugroho dan Ibu Siti Romaliah yang telah memberikan cinta dan perhatian,
8. Keluarga Maria M. Ngamelubun & Bang Raigon Tumanggor yang tak pernah
commit to user
commit to user
viii
2. Penerjemahan Audio-visual ... 29
2.1. Pengertian ... 29
2.2. Jenis-jenis Penerjemahan Audio-visual ... 30
commit to user
ix
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 67
1. Jenis-jenis Tindak Tutur Tak Langsung Dalam Mirror Mirror ... 67
1.1. TTTL Konvensional ... 69
1. Penerjemahan TTTL Konvensional Pernyataan ... 161
2. Penerjemahan TTTL Konvensional Pertanyaan ... 166
3. Penerjemahan TTTL Non-konvensional Pernyataan ... 169
4. Penerjemahan TTTL Non-konvensional Pernyataan ... 172
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 178
commit to user
x DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Penerjemahan yang disempurnakan oleh Nida dan Taber 16
Gambar 2.2 Diagram V 18
Gambar 2.3 Kerangka Pikir 50
Gambar 3.1 Skema Triangulasi Sumber Data 60
Gambar 3.2 Skema Triangulasi Metode 61
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Instrumen Penilaian Keakuratan Terjemahan 27
Tabel 2.2 Instrumen Penilaian Keberterimaan Terjemahan 28
Tabel 2.3 Instrumen Penilaian Keterbacaan Terjemahan 28
Tabel 3.1 Contoh Kuesioner Penilaian Keakuratan 56
Tabel 3.2 Contoh Kuesioner Penilaian Keberterimaan 57
Tabel 3.3 Contoh Kuesioner Penilaian Keterbacaan 57
Tabel 3.4 Contoh Analisis Taksonomi Jenis dan Kategori TTTL 63
Tabel 3.5 Contoh Analisis Taksonomi Teknik Penerjemahan TTTL 63
Tabel 3.6 Contoh Analisis Komponensial 64
Tabel 4.1 Klasifikasi TTTL dalam Film Mirror Mirror 68
Tabel 4.2 Teknik Penerjemahan TTTL dalam subtitle film Mirror Mirror 120
Tabel 4.3 Kalsifikasi Teknik Berdasarkan Metode 137
Tabel 4.4 Pergeseran Daya Pragmatis Terjemahan TTTL 139
Tabel 4.5 Kualitas Terjemahan TTTL Pada Subtitle Film Mirror Mirror 144
Tabel 4.6 Hubungan Antara TTTL, Pergeseran Daya Pragmatis, Metode Serta Dampaknya Terhadap Kualitas Terjemahan 159
Tabel 4.7 Penerjemahan TTTL Konvensional Pernyataan 162
Tabel 4.8 Penerjemahan TTTL Konvensional Pertanyaan 166
Tabel 4.9 Penerjemahan TTTL Non-konvensional Pernyataan 169
commit to user
commit to user
xiv
ABSTRAK
Diago Antoni. S131208006. 2014. Analisis Terjemahan Tindak Tutur Tak
Langsung Dalam Subtitle Film Mirror Mirror. Pembimbing: (1) Prof. Drs. M.R.
Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. Tesis. Pascasarjana Program Magister Linguistik, Minat Utama Penerjemahan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Penelitian ini mengkaji penerjemahan ujaran yang mengandung tindak tutur tak langsung (TTTL) dalam subtitle film yang berjudul Mirror Mirror. Dengan menggunakan pendekatan pragmatik, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi jenis-jenis tindak tutur tak langsung dalam dialog, (2) mengidentifikasi teknik dan metode penerjemahan tindak tutur tak langsung yang digunakan dalam subtitle berbahasa Indonesia, (3) mengidentifikasi pergeseran daya pragmatis terjemahan tindak tutur tak langsung serta teknik dan metode yang mengakibatkannya, (4) mengkaji kualitas terjemahan tindak tutur tak langsung dalam subtitle berahasa Indonesia film Mirror Mirror.
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan merupakan studi kasus tunggal. Data diperoleh dengan beberapa metode, antara lain: catat simak, kuesioner, dan wawancara dengan para informan. Data yang berupa ujaran yang mengandung tindak tutur tak langsung akan diperoleh dari keseluruhan dialog dalam film Mirror Mirror dan terjemahannya dalam subtitle berbahasa Indonesia, sedangkan penilaian kualitas terjemahannya akan diperoleh dari para rater dan responden.
Tindak tutur tak langsung yang ditemukan terbagi menjadi dua jenis yaitu konvensional dan non-konvensional dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan. Berdasarkan kategorinya, TTTL tersebut dikelompokkan menjadi: direktif, komisif, asertif, dan ekspresif. Dalam penerjemahannya selain mendominasi, metode yang beorientasi BSa juga cenderung menimbulkan pergeseran daya pragmatis ujaran. Ditemukan pergeseran daya pragmatis ujaran yang terbagi menjadi tiga tipe, antara lain: tipe penghilangan ketaklangsungan, tipe perubahan bentuk, dan tipe perubahan ilokusi. Baik klasifikasi TTTL, metode dan teknik yang diterapkan, serta pergeseran daya pragmatis yang dihubungkan dengan keterbatasan ruang dan waktu dalam subtitling menghasilkan terjemahan dengan kualitas yang beragam. Namun demikian, secara keseluruhan kualitas terjemahan TTTL dalam subtitle berbahasa Indonesia film Mirror Mirror, ditinjau dari aspek keakuratan, keberterimaan maupun keterbacaan tergolong baik,
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara metode dan teknik penerjemahan yang diterapkan dengan bentuk dan jenis TTTL. Bentuk dan jenis TTTL tersebut berhubungan dengan tingkat kesulitan pemahaman TTTL serta panjang pendeknya komposisi kalimat, sehingga efektifitas sebuah metode penerjemahan TTTL dalam subtitling dapat digambarkan terutama bila dihubungkan dengan kualitas terjemahan yang dihasilkan.
commit to user
xv
ABSTRACT
Diago Antoni. S131208006. 2014. An Analysis of Indirect Speech Act and Its
Translation in Indonesian Movie Subtitle of Mirror Mirror. Thesis. Post Graduate
Programme in Linguistics, majoring in Translation Studies . Sebelas Maret University Surakarta. Supervisors: (1) Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. (2) Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.
This study analyzes utterances containing indirect speech acts and their translations in the Indonesian subtitle of a movie titled Mirror Mirror. By using pragmatic approach, the purposes of this study are: (1) to identify types of indirect speech acts in the dialogues, (2) to identify translation techniques and methods applied to the translations of indirect speech acts in the subtitle, (3) to identify pragmatic shifts and translation techniques and methods causing them, (4) to analyze the quality of indirect speech act translations in the subtitle.
This research applies descriptive qualitative method and is a single case study. The data were obtained by using content analysis, questionnaire and in-depth interview with the informants. Data which are in a form of utterances were collected from the dialogues in the movie, while the translations were sorted from the movie’s Indonesian subtitle. The quality assessment is gained from the raters and respondents.
Indirect speech acts found were classified into two types of indirect speech acts, conventional and non-conventional, in a form of statements and questions. Based on the categories, the indirect speech acts were classified into: directive, commissive, assertive, and expressive. In its application, source language-oriented translation method not only dominated but also tended to result in pragmatic shits. There were three types of pragmatic shifts: indirect to direct shift, form shift, and illocution shift. Related to the existence of spacio-temporal constraint in subtitling, Indirect speech act classification, techniques and methods applied, and pragmatic shifts resulted in varied quality of translations. Overall, the quality of indirect speech act translation in Indonesian subtitle of Mirror Mirror is good.
The study concludes that there is a relation between translation techniques and method applied with the forms and types of indirect speech act. Both the form and type relate to the level of difficulty in the interpretation and also the length of sentence of the utterance. By using that fact and in connection with the translation quality resulted, the effectivity of of a certain method applied to the translation of indirect speech acts in the subtitle can be depicted.