• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BP KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN SIGI 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BP KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN SIGI 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

505

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BP KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN SIGI 1

ZAINAL HAMAMI1

Email zainalhamami87@gmail.com

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar siswa tidak lepas dari bagaimana peran guru dalam mendesain pembelajaran yang dilakukan, selama ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya menggunakan model pembelajaran yang kaku, tidak inovatif dan kreatif dan belum menerapkan pembelajaran berbasis TPACK. sehingga tidak menarik bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Penelitian ini dilakukan di SDN Sigi 1 Kecamatan Kahayan Tengah, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 10 siswa. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa ketika pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi, tes dan non tes. Adapun indikator keberhasilan ditetapkan dengan ketentuan 85 % siswa mampu mencapai nilai KKM ≥ 70.

Hasil penelitian diperoleh data pada siklus 1 sebanyak 40 % siswa yang tuntas, yang mana perolehan ini belum sesuai harapan, yakni ketuntasan hasil belajar yang diharapkan sebesar 85% dari jumlah siswa. Pada pembelajaran siklus 2, terjadi peningkatan yaitu ketuntasan hasil belajar mencapai 90 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI dan BP kelas V di SDN Sigi 1.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Problem Based Learning

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

506 PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran / kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. (pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan).

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan BP) adalah salah satu dari mata pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang SD tujuannya adalah memberikan wawasan keagamaan pada siswa juga untuk membentuk kompetensi siswa dalam menyajikan gagasan, pengetahuan konkrot maupun abstrak, berlatih menyelesaikan permasalahan nyata, berpikir kritis,kreatif dan inovatif.

Melihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2013: 1-10) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

507

Masalah untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Sekolah Dasar”. Hasil menunjukkan aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar kognitif meningkat. Respon siswa yaitu siswa merasa senang, tertarik, dan bersemangat dengan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran, siswa lebih mudah memahami materi permasalahan sosial, siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok, dan siswa lebih berani mengungkapkan pendapat.

Pembelajaran PAI dan BP di SDN Sigi 1 berjalan dengan seadanya yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa hal ini karena guru dalam pembelajaran PAI hanya menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran Problem Based Lerning, model ini dapat diterapkan agar siswa lebih aktif karena pada langkah langkah pembelajaran model ini siswa dilibatkan untuk menemukan dan mencari solusi dari permasalahan yang ditampilkan.

Beranjak dari latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul

“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BP KELAS V MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SDN SIGI 1”.

Adapun yang dimaksud Problem Based Learning adalah yaitu ; Menurut Sanjaya (2006: 214) PBL adalah susunan kegiatan pembelajaran yang bertumpu pada pemecahan masalah dengan cara ilmiah. Esensi dari permasalahan yang didaulat pada pembelajaran problem based learning ini adalah ketimpangan antara ideal dan realitas yang diharapkan.

Dalam prosesnya, pembelajaran PBL atau dalam bahasa Indonesia berarti pembelajaran berbasis masalah (PBM). Memanfaatkan strategi yang lebih sistematik untuk menemukan solusi dari masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari pada siswa. Dengan adanya landasan strategi ini, siswa bisa menuai hasil dari PBL sebagai pola pikir di masa depan guna menemukan solusi dari berbagai macam masalah yang akan

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

508

dihadapi. Sehingga problematika dalam hidup akan berangsur-angsur teratasi.

Pannen dalam Ngalimun (2013) mengemukakan 8 langkah pemecahan masalah dalam model Problem Based Learning, yaitu:

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Mengumpulkan data.

c. Menganalisis data.

d. Memecahkan masalah berdasarkan data yang ada dan analisisnya.

e. Memilih cara untuk memecahkan masalah f. Merencanakan penerapan pemecahan masalah

g. Melakukan ujicoba terhadap rancana yang ditetapkan, h. Melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yaitu studi sistematis terhadap praktik pembelajaran di kelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar dengan melakukan tindakan tertentu.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan Model Kurt Lewis yang mencakup empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi (Umaedi, 1999:21). Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, melakukan tindakan, observasi atau pengamatan, dan refleksi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktifitas serta hasil belajar siswa saat mata pelajaran PAI dengan menggunakan model PBL dengan alat pengumpul data yang sudah ditetapkan yaitu tes formatif siklus 1 dan siklus 2.

Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan pada setiap siklus, yaitu : 1. Perencanaan Tindakan

Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan akibat tindakan dapat direkam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus disiapkan dengan lengkap. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

509

a. Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model yang akan dilakukan (RPP).

b. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.

c. Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan.

d. Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun.

3. Pengamatan/pengumpulan data

Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas.

Kegiatan ini dengan menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa serta hasil belajar.

4. Refleksi

Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan.

Hasil refleksi digunakan untuk dasar perbaikan dalam menyusun perencanaan pada Siklus berikutnya. Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas V SDN Sigi 1 yang berjumlah 10 orang siswa terdiri dari 7 laki laki dan 3 perempuan.

TABEL NAMA SISWA KELAS V SDN SIGI 1

NO NAMA JK KETERANGAN

1. Anggara Ralintang L Aktif

2. Ardhana Prayoga L Aktif

3. Derbi L Aktif

4. Firsha Sylfana P Aktif

5. Gesha P Aktif

6. M. Farhan Zaidan L Aktif

7. M. Saidi L Aktif

8. Natan Julio L Aktif

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

510

9. Prinandanisya P Aktif

10. Reza Saputra L Aktif

Adapun teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini diukur dari hasil belajar kognitif siswa, yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan menentukan presetasi ketuntasan belajar dan mean (rerata) kelas. Data yang disajikan dalam penelitian ini berupa angka. Jika penilaian menggunakan skor tertinggi (maksimal) 100 maka dapat diketahui rumus untuk menentukan skor pada siswa. Menurut Poerwanti (2008: 6.15) skala 100 berangkat dari presentase yang mengartikan skor presestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen (%).

a. Menentukan ketuntasan belajar menggunakan rumus:

Skor = B / St x 100% (rumus bila menggunakan skala-100) Keterangan:

B = banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada setiap butir/item soal (pada tes bentuk menguraikan)

St= Skor teoritis (Poerwanti, 2008: 6.15)

b. Presentase ketuntasan belajar klasikal siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

P = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 % Jumlah seluruh siswa

Keterangan :

P = ketuntasan belajar klasikal siswa (Aqib, 2011: 41) Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model Kurt Lewis. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi), ( Parjono,dkk, 2007 : .21 ). Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

511

Gambar 3.1. Alur Siklus Model Kurt Lewis

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model demonstrasi.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus 1, 2 dimana masing - masing siklus dikenai tahapan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing siklus. Dibuat dalam dua siklus

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

512

dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunanaan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas V SDN Sigi 1 pada pelajaran PAI dan BP. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari, tes formatif siklus 1 dan tes formatif siklus 2, ada perbedaan peningkatan hasil belajar. Dalam peningkatan hasil belajar siswa, guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning secara berulang - ulang, dengan sendirinya siswa akan terbiasa menemukan sendiri pemahamannya tentang materi pelajaran dan menguasainya.

Didalamnya juga terdapat metode diskusi dan tanya jawab. Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah menghafalkan tanpa ada unsur paksaan.

Penggunaan model Problem Based Learning membuat pembelajaran PAI dan BP menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik karena model pembelajaran Problem Based Learning melibatkan peserta didik berperan aktif untuk menemukan jawaban suatu permasalahan melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi. Hal ini sejalan dengan pendapat Kamdi (2007:77) menurutnya bahwa model Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam memecahkan masalah.

Pada pembelajaran siklus 1 diperoleh data hasil belajar secara klasikal yaitu hanya 40 % siswa yang mendapat nilai ≥ 70 dengan nilai rata rata kelas 65 hanya sebanyak 4 siswa dari 10 siswa dengan kategori tuntas, berarti secara klasikal pembelajaran siklus 1 belum tuntas. Hal ini terjadi karena ada langkah langkah kegitan yang terlewatkan atau kegiatan pembelajaran tidak maksimal sebagaimana yang dirancang

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

513

dalam rencana awal, dan untuk lebih jelas hasil belajar siklus 1 dapat diperhatikan pada table berikut :

Table

Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Anggara Ralintang 50 Tidak tuntas

2 Ardhana Prayoga 80 Tuntas

3 Derbi 60 Tidak tuntas

4 Firsha Sylfana 60 Tidak tuntas

5 Gesha 70 Tuntas

6 M. Farhan Zaidan 80 Tuntas

7 M. Saidi 50 Tidak tuntas

8 Natan Julio 60 Tidak tuntas

9 Prinandanisya 60 Tidak tuntas

10 Reza Saputra 80 Tuntas

Setelah dilakukan pembelajaran siklus 2 dengan memperhatikan hal hal yang dianggap perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1 yaitu dengan merefliksi langkah langkah kegiatan yang dilakukan agar tidak ketinggalan atau terlewatkan sehingga pembelajaran tidak berjalan maksimal akibatnya hasil belajar kurang maksimal. Data yang diperoleh dari nilai tes formatif siklus 2 didapatkan peningkatan hasil belajar yaitu mencapai 90

% siswa mendapat nilai ≥ 70 dengan nilai rata rata kelas 78, hal ini berarti secara klasikal dan individual pembelajaran pada siklus 2 ini masuk kategori tuntas, untuk lebih jelas dapat diamati pada table berikut ini :

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

514 Tabel

Hasil Belajar Siswa Siklus 2

No Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Anggara Ralintang 70 Tuntas 2 Ardhana Prayoga 100 Tuntas

3 Derbi 70 Tuntas

4 Firsha Sylfana 80 Tuntas

5 Gesha 80 Tuntas

6 M. Farhan Zaidan 100 Tuntas

7 M. Saidi 60 Tidak tuntas

8 Natan Julio 70 Tuntas

9 Prinandanisya 70 Tuntas

10 Reza Saputra 90 Tuntas

Dilihat dari data hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 terdapat peningkatan secara signifikan yang mana hasil belajar siklus 1 ketuntasan hasil belajar secara klasikal 40 % dan meningkat pada siklus 2 yaitu mencapai 90 % dari jumlah siswa keseluruhan. Berikut disjikan table dan grafik data hasil belajar siklus 1 dan siklus 2

Tabel

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 Dan Siklus 2

No DESKRIPSI Siklus 1 Siklus 2

Ket Nilai Nilai

1 Anggara Ralintang 50 70

2 Ardhana Prayoga 80 100

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

515

3 Derbi 60 70

4 Firsha Sylfana 60 80

5 Gesha 70 80

6 M. Farhan Zaidan 80 100

7 M. Saidi 50 60

8 Natan Julio 60 70

9 Prinandanisya 60 70

10 Reza Saputra 80 90

Grafik

Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

Pada grafik diatas terlihat jelas bagaimana perubahan nilai hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 yang mana terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 hanya 40 % siswa yang tuntas menjadi sebesar 90 % siswa pada siklus 2 dalam satu kelas mendapatkan nilai ≥ 70. Hal ini menunjukan bahwa sebanyak 9 dari 10 siswa atau 90 % siswa kelas V dinyatakan tuntas hasil belajarnya.

0 20 40 60 80 100 120

siklus 1 siklus 2

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

516 KESIMPULAN

Mata pelajaran PAI dan BP merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar seperti pelajaran lainnya.

Karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan adanya kompetensi guru menerapkan model model pembelajaran. Model pembelajaran yang cocok untuk membantu siswa yang mengalami kesuliatan salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning bersifat\ aktif (active learning), menyenangkan (joyfull learning) dan bekerjasama dengan orang lain (cooperative learning) dan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat dijadikan sebagai alternatif.

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI dan BP kelas V di SDN Sigi 1.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

BumiAksara

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:RinekaCipta.

Cahyo, N. Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar.

Jogjakarta. Diva press

Gintings, Abdorrakhman. 2012. Esensi Praktis Belajaran dan Pembelajaran (Edisi Revisi).Bandung: Humanior.

Hamalik, Oemar.2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Iskandar Dadang, Narsim. 2015. Penelitian Tindakan Kelas dan Publikasinya.Cilacap: Ihya Media.

Purwanto.2010. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi. 2010 Evaluasi Pendidikan Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Agama Di Sekolah, UIN-Maliki Press

Ngalimun, dkk. 2013. Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas.Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

517

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta Soekarno-Hatta International Airport is the biggest and the busiest airport in Indonesia. Seeing the condition of this airport as a concern, new airport in

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Gaya hidup berpengaruh secara parsial dan besar terhadap keputuasan masyarakat dalam belanja secara ol line menunjukkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pemahaman konsep mahasiswa yang diajar menggunakan

Tidak melaksanakan program/kegiatan Subbidang Olahraga karena Subbidang Seni sudah memenuhi JKEM. JKEM Bidang Seni dan Olahraga

Suatu RP akan berisi tiga hal yaitu tujuan pembelajaran (TP) yang ingin dicapai, strategi dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai TP, dan

Penulis melakukan analisa produk yang lebih banyak diproduksi dalam perusahaan tersebut dengan menggunakan klasifikasi ABC, kemudian melakukan peramalan terhadap data hisotri

Perzinaan adalah sebuah tindakan hubungan intim selayaknya pasangan suami istri yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang belum menikah atau sudah menikah

Buku Teks Buku yang berisi uraian pada satu bidang ilmu tertentu, baik secara luas maupun secara mendetail yang dapat digunakan guru/dosen, siswa/mahasiswa, hingga para praktisi