i
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN
MEMANFAATKAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI
SUMBER BELAJAR DI SMA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Oleh
Kartuti
0402513049
PROGRAM STUDI PENDIDIKA IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati ekosistem mangrove
meningkatkan soft skill dan hasil belajar
PERSEMBAHAN
v
v ABSTRAK
Kartuti. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Keanekaragaman Hayati dengan Memanfaatkan Ekosistem Mangrove Sebagai Sumber Belajar di SMA. Tesis, Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Sri Ngabekti, M.S., Pembimbinga II Prof. Dr. Ir Amin Retnoningsih, M.SI
Kata Kunci: ekosistem mangrove, materi keanekaragaman hayati, pengembangan perangkat pembelajaran.
Penelitian pengembangan pembelajaran keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem mangrove bertujuan; (1) menganalisis karakteristik perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai sumber belajar, (2) menghasilkan perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai sumber belajar yang valid, (3) menguji keefektivan perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem mangrove terhadap soft skill dan hasil belajar siswa, dan (4) menganalisis keterterapan perangkat pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang terdiri atas 3 tahapan yaitu (1) pendifisian, (2) perancangan; (3) pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati memiliki karakteristik ekosistem mangrove sebagai sumber belajar yang mengkaitkan materi keanekaragaman hayati ekosistem mangrove dengan pendekatan pembelajaran kontekstual yang berpusat pada siswa serta menggunakan metode pembelajaran cooperatif learning. (2) hasil validasi perangkat pembelajaran meliputi: (a) katagori valid yaitu bahan ajar dan penilaian instrumen soft skill, (b) katagori sangat valid yaitu silabus, RPP, LDS dan penilaian instrument soal evaluasi. (3) hasil uji efektivitas menunjukkan perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai sumber belajar efektif terhadap soft skill dan hasil belajar. Peningkatan soft skill dapat dilihat pada pertemuan kedua dan ketiga dengan nilai uji N-gain sebesar 0,327 dengan kriteria sedang, ketuntasan hasil belajar siswa 86,20% dengan KKM disekolah 80%, hasil uji N-gain menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar dengan katagori sedang (0,57). Korelasi keseluruan aspek soft skill dengan hasil belajar nilai koefesiensi determinasi rtotal 53,4%
ABTRACT
Kartuti. 2015. The development of larning device for biological diversity by making use of Mangrove Ecosystem as a source of Learning in Senior high school. Thesis, Natural Science Course, Graduate School, State University of Semarang. Supervisior: Dr, Sri Ngabekti, M.S., Supervisor II, Porf. Dr. Ir Amin Retnoningsih, M.SI.
Keywords: Mangrove ecosystems, biodiversity, material development learning.
Research development on study of biodervisity with mangrove ecosystem observation aims to (1) analyzing the device characteristics study of bioderversity of mangrove ecosystems by leveraging as learning sources, (2) learning device generating bioderversity of mangrove ecosystems by leveraging as a valid learning resource, (3) effectively learning device knowing biodervisity of mangrove ecosytems by leveraging as a learning resources effective against soft skill and student learning outcomes, (4) analyzing keterterapan learning device. The research method used was a development research which of three stages, namely, (1) define, (2) design, (3) development. The results showed that (1) the study of biodiversity has characteristics mangrove ecosystem as a learning resource material linking biodiversity mangrove ecosystem approach contextual learning student-centered learning and cooperative learning. (2) validation of the learning outcomes include: (a) invalid category, namely teaching materials and soft skill assessment instruments, (b) the category of very valid, namely the syllabus, RPP, LDS, and assessment instruments evaluasion questions. (3) test resultd showed the effectiveness of learning device for biological diversity by utilizing ecosystem mangrove as the source of learning effective against soft skill and learning outcomes, improved soft skill can be seen in the second and third meeting with values test N-gain 0,327 with the creteria being. Improved soft skills can be seen in the second and third meeting with value test N-gain 0.327 with the criteria being, completeness student learning outcomes in schools KKM 86.20% to 80%, N-gain test results show there is an increase in learning outcomes with moderate category (0.57). Overall correlationaspects of soft skills learning outcomes value determination koefesiensi rtotal 53.4% with the criteria of
vii
vii PRAKATA
Dengan rahmat Allah SWT, tesis judul “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Keanekaragaman Hayati Dengan Memanfaatkan Ekosistem Mangrove Sebagai Sumber Belajar Di SMA” telah selesai disusun.
Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan tesis ini, khususnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, atas kesempatan yang diberikan pada
penulis untuk menyelesaikan studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana
UNNES
2. Direktur Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan
serta arahan selama proses pendidikan.
3. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan IPA
(Konsentrasi Biologi) Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan
kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.
4. Dr. Sri Ngabekti, MS selaku pembimbing I dalam penyusunan tesis yang
telah banyak memberi masukan dan saran dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Prof. Dr. Amin Retnoningsih, M.SI pembimbing II dalam penyusunan tesis
yang telah banyak memberi masukan dan saran dalam menyelesaikan tesis.
6. Dr. Siti Harnina Bintari, M.S, selaku penguji utama yang telah memberikan
bimbingan, arahan, motivasi dalam penyusunan tesis ini.
7. Keluarga besar SMA N 1 Ulujami, yang memberikan kesempatan melakukan
penelitian.
8. Bapak dan Ibu yang memberikan motivasi kepada saya untuk terus berkarya.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak
kekurangan, maka saran dari semua pihak kami harapkan untuk perbaikannya.
Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Semarang, 2 November 2015
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ... i
PENGESAHAN TESIS ... ii
PERYATAAN KEASLIAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Cakupan Masalah ... 4
1.4. Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 5
1.6. Penegasan Istilah ... 6
1.7. Manfaat Penelitian ... 7
ix
ix
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS,
DAN KERANGKA BERPIKIR
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Sintak Model Pembelajaran Koperatif ... 16
3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.2 Kriteria Kevalidan Perangkat Pembelajaran ……… ... 32
4.1 Karakteristik Perangkat Pembelajaran ... 36
4.2 Hasil Rata-rata Skor Validasi Perangkat Pembelajaran ... 37
4.3 Kritik Dan Saran Validasi Perangkat Pembelajaran ... 37
4.4 Rekapitulasi Analisis Butir Soal .. ... 39
4.5 Rekapitulasi Aspek Soft Skill ... 40
4.6 N-Gain Soft Skill ... 41
4.7 Normalitas Dan Homogenitas Nilai Pretest Dan Postets ... 42
4.8 Uji t Hasil Belajar Pretest Dan Postets ... 42
4.9 Skor Rata-rata Aspek Soft Skill Katagori Sosial Dengan Hasil Belajar ... 43
4.10 Skor Rata-rata Aspek Soft Skill Katagori Akademik Dengan Hasil Belajar ... 43
4.11 Korelasi Keseluruhan Aspek Soft Skill Dengan Hasil Belajar ... 44
xi
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Paradigma Model Pembelajaran Kontekstual ... 17
2.2 Kerangka Berpikir ... 20
3.1 Modifikasi Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 26
4.1 Peningkatan Tiap Aspek Soft Skill ... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Penilain Validator ... 63
2. Validitas .… ... 64
3. Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 69
4. Perhitungan Daya Beda ... 70
5. Perhitungan Validitas ... 71
6. Perhitungan Rabilitas ... 72
7. Perhitungan Persentase Penilaian Pertemuan Soft Skill ... 73
8. Perhitungan Peningkatan Tiap Aspek Pertemuan soft skill... 75
9. Perhitungan N-Gain Soft Skill ... 81
10.Penilaian Ketuntasan Hasil Belajar ... 83
11.Perhitungan Uji t Pretest dan Pretest ... ... 84
12.Perhitungan Normalitas Pretest Hasil Belajar Siswa ... 86
13.Perhitungan Normalitas Postest Hasil Belajar Siswa ... 87
14.Perhitungan N-Gain Hasil Belajar Siswa ... 88
15.Perhitungan Homogenitas Hasil Belajar Siswa ... 89
16.Perhitungan Korelasi Soft skill Dengan Hasil Belajar ... 91
17.Tabel Korelasi Soft skill Dengan Hasil Belajar ... 103
18.Tabel Respon Siswa ... 104
19.Surat Penelitian ... 105
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pendidikan pada dasarnya mengajarkan dua pengetahuan atau
keterampilan yaitu hard skill dan soft skill, hard skill adalah pengetahuan atau
keterampilan dibidang akademis yang bersifat obyektif seperti matematika, ilmu
pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam. Soft skill merupakan keterampilan
dalam bidang-bidang non akademis yang bersifat subyektif seperti kumpulan
karakter kepribadian, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan
optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pelaksanaan pembelajaran
di sekolah diorientasikan pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup
(life skill), yang memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri (soft skill)yang
dikembangkan melalui proses pembelajaran. Anugerawan (2010) menyatakan soft
skill adalah seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana berinteraksi
dengan orang lain. Soft skill memuat komunikasi efektif, berpikir kreatif dan
kritis, membangun tim, serta kemampuan lain terkait kapasitas individu. Sailah
(2008) mengemukakan bahwa soft skill adalah keterampilan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan diri sendiri). Atribut soft
skill meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan
sikap, Rosita et al., (2014) menyatakan perangkat pembelajaran dapat
meningkatkan soft skill siswa, sedangkan Munir (2013) mengemukakan bahwa
pengembangan soft skill dapat meningkat dari setiap siklusnya.
Perkembangan soft skill sekarang disebut sebagai pendidikan soft skill
yang memiliki relevansi dengan kemampuan pribadi seseorang. Melalui proses
pendidikan soft skill dapat dikembangkan menjadi lebih baik atau bernilai
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui proses pembelajaran. Pendidikan
soft skill diintegrasikan melalui mata pelajaran menggunakan strategi
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Integrasi soft skill didalam proses
pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan perencanaan pembelajaran (merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus, RPP dan bahan ajar),
melaksanakan proses pembelajaran dan evaluasi adalah prinsip-prinsip
pembelajaran kontekstual.
Materi keanekaragaman hayati ekosistem mangrove merupakan materi
berisi tentang komponen ekosistem mangrove meliputi, (1) konsep ekosistem
mangrove, (2) gen ekosistem mangrove, (3) spesies ekosistem mangrove, (4)
ekosistem mangrove yang meliputi flora dan fauna, (5) kestabilan lingkungan
ekosistem mangrove dan (6) dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem
mangrove serta usaha pelestarian. Materi ekosistem mangrove merupakan
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Pendekatan pembelajaran
kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang membantu guru
mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Kegiatan
pembelajaran siswa mengeksplorasi lingkungan ekosistem mangrove sebagai
3
3
Hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Ulujami bahwa guru biologi
menggunakan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum
sekolah yaitu KTSP. Silabus sekolah tertulis sikap atau soft skill siswa tetapi
belum diterapkan dalam proses pembelajaran. Guru belum mengkaitkan materi
keanekaragaman hayati ekosistem mangrove dilingkungan tempat tinggal siswa.
Letak ekosistem mangrove yang dekat dengan lingkungan tempat tinggal siswa
dapat dijadikan sumber belajar pada materi keanekaragaman hayati, disamping
itu. suasana belajar belum menumbuhkan soft skill dan belum mengoptimalkan
hasil belajar.
Salah satu perangkat pembelajaran yang diterapkan adalah perangkat
pembelajaran keanekaragaman hayati yang memanfaatkan ekosistem mangrove
sebagai sumber belajar. Kegiatan pembelajaran mennggunakan pendekatan
kontekstual dengan metode pembelajaran cooperatif learning. Cooperatif learning
adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Perangkat
pembelajaran disesuaikan dengan silabus dengan kurikulum di sekolah yaitu
KTSP. Kompetesi Dasar (KD) pada materi keanekaragaman hayati adalah
mendiskripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem melalui kegiatan
pengamatan.
Pendekatan kontekstual dengan metode pembelajaran cooperatif learning.
merupakan pendekatan yang paling relevan untuk meningkatkan soft skill dan
menghadirkan situasi dunia nyata, mengaitkan materi dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan ekosistem
mangrove disekitar tempat tinggal siswa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem
mangrove sebagai sumber belajar di SMA.
1.2. Identifikasi Masalah
Pembelajaran masih berpusat pada guru dan proses pembelajaran yang
dilaksanakan belum menumbuhkan sikap soft skill dan belum mengoptimalkan
hasil belajar siswa. Guru belum menggunakan metode pembelajaran cooperatif
learning dengan pendekatan kontekstual. Serta belum adanya perangkat
pembelajaran materi keanekaragaman hayati dengan memanfaatkan ekosistem
mangrove sebagai sumber belajar yang dapat menumbuhkan soft skill dan hasil
belajar siswa.
1.3. Cakupan Masalah
Pembelajaran soft skill selama ini belum menjadi prioritas utama dan
proses pembelajaran masih menitik beratkan pada hard skill, perangkat
pembelajaran yang digunakan guru belum mengkaitkan materi keanekaragaman