• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN PERSONEL DI PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG TAHUN 2005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN PERSONEL DI PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG TAHUN 2005"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Widayati, RS Tedjasari, Elfida, L. Kwin P, Ruminta G, Tri Bambang L., Yanni A. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ABSTRAK

PENGENDALIAN PERSONEL DI PUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR (PPTN)

SERPONG TAHUN 2005. Pengendalian personel dilaksanakan dengan melakukan

pemantauan dosis radiasi eksterna dan interna terhadap pekerja radiasi di PPTN Serpong. Tujuan kegiatan ini adalah mengendalikan penerimaan dosis radiasi yang diterima pekerja agar tidak melampaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang diperkenankan dan agar efek deterministik serta probabilitas efek stokastik dapat ditekan serendah mungkin. Pemantauan dosis radiasi eksterna dilakukan dengan menggunakan Dosimeter Termoluminesensi (TLD) , sedangkan pemantauan dosis radiasi interna dilaksanakan secara vivo dengan Whole Body Counter (WBC) dan in-vitro dengan analisis urin. Pemantauan dosis radiasi secara umum dilakukan 3 (tiga) bulan sekali, hasil pemantauan disajikan dalam bentuk Dosis Ekivalen Kulit {Hp(0,07)}, Dosis Ekivalen Seluruh Tubuh {Hp(10)}, Dosis Terikat Organ (HT), dan Dosis Terikat Efektif (HE). Hp(0,07) dan

Hp(10) rerata pertahun yang diterima pekerja di PPTN Serpong pada tahun 2005 sebesar 28,05 mSv dan 4,06 mSv atau sebesar 5,61% dan 8,12% dari NBD pertahun yang diperkenankan. Dosis HT dan HE rerata pertahun sebesar 6,35 mSv dan 0,44 mSv atau sebesar

1,27 % dan 0,88 % dari NBD pertahun yang diperkenankan. Berdasarkan hasil pemantauan ini dapat disimpulkan bahwa secara umum keselamatan pekerja terhadap bahaya radiasi masih dalam batas aman, namun optimasi proteksi radiasi tetap harus ditingkatkan lagi.

ABSTRACT

PERSONEL MONITORING AT RESEARCH NUCLEAR CENTRE SERPONG IN 2005. Personnel radiation dose monitoring carries out by monitoring the external and internal

radiation dose of radiation workers at PPTN-Serpong . The aim of this activity is to control the radiation dose received by workers, so then the dose limit are not exceeded and the deterministic effect, also the probability of stochastic effect could be minimized. External radiation dose monitoring carries out by using Thermoluminesence Dosemeter (TLD), whereas the internal radiation dose monitoring carries out by Whole Body Counter (WBC) and urine analysis (in-vitro). Generally the radiation dose monitoring carries out every 3 months, the results are expressed in Skin Dose Equivalent [Hp(0.07)], Whole Body Dose Equivalent [Hp(10)], Committed Dose Equivalent (HT) and Committed Efective Dose Equivalent (HE).

Average dose peryear of Hp(0.07) and Hp(10) received by workers at PPTN-Serpong in the year 2005 were 28,05 mSv and 4,06 mSv or 5,61 % and 8,12 % of dose limit peryear, whereas the average dose peryear of HT dan HE were 6,35 mSv and 0,44 mSv or 1,27% and 0.88% of

dose limit. According to these results, it is concluded that generally the safety of workers is in good condition, but still the optimization has to be increased.

PENDAHULUAN

Instalasi nuklir yang ada di kawasan BATAN dirancang, dibangun dan dioperasikan berdasarkan standar keamanan yang berlaku, sehingga memenuhi aspek keselamatan radiasi baik terhadap pekerja, masyarakat maupun lingkungan di sekitarnya. Sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN),

(2)

Komisi Internasional mengenai proteksi radiasi (ICRP), telah dilakukan pemantauan dosis radiasi personil baik eksterna maupun interna terhadap pekerja radiasi di kawasan PPTN BATAN Serpong.

Kegiatan ini dapat sebagai saran pembuktian bahwa pekerja radiasi menerima dosis radiasi di bawah NBD yang diperkenankan dan juga agar efek deterministik tidak terjadi dan kemungkinan efek stokastik ditekan serendah mungkin dengan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi. Efek deterministik adalah efek radiasi yang tingkat keparahannya bergantung pada dosis dan pemunculan pertamanya memerlukan dosis ambang. Efek stokastik adalah efek yang peluang terjadinya merupakan fungsi dosis dan tidak memerlukan dosis ambang.

METODE Bahan

Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kartu TLD, gas nitrogen, nitrogen cair, Kerosin, Asam Nitrat, Tributil Phosfat (TBP), dan contoh urin dari pekerja yang dipantau.

Tata Kerja

Pemantauan dosis radiasi eksterna dilakukan dengan menggunakan kartu TLD jenis BG-0110, BG-7001 dan BGN-7767. Pemrosesan kartu TLD dijadualkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan periode pemakaian TLD. TLD yang telah dipakai pekerja dibaca dengan TLD reader model 6600 buatan Harshaw.

Pemantauan dosis radiasi interna secara in-vivo dilakukan dengan mencacah pekerja radiasi dengan menggunakan WBC setiap 3 bulan atau 6 bulan atau 1 tahun sesuai dengan periode yang telah dijadualkan dan disepakati dengan pusat terkait. Alat cacah yang digunakan dalam pemantauan ini adalah Whole Body Counter (WBC).

Pemantauan dosis radiasi interna secara in-vitro dilakukan dengan memproses dan menganalisis contoh urin pekerja setiap 3 bulan atau 6 bulan sesuai dengan periode yang telah dijadualkan. Contoh urin yang telah diproses dicacah dengan Low Background Counter α/β.

Jumlah pekerja radiasi yang mendapat layanan pemantauan dosis personil sekitar 701 (tujuh ratus satu) pekerja dari 10 pusat yang ada di PPTN Serpong (PRSG, PTBN, PRR, PSJMN, PTLR, PTRKN, PTBIN, PKTN, BATEK, PRPN).

Hasil pemantauan ini secara periodik dilaporkan kepada pusat terkait, BAPETEN dan Ka. BATAN.

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pemantauan dosis radiasi eksterna dan pemantauan dosis radiasi interna tahun 2005 disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil pemantauan Dosis Radiasi Eksterna di PPTN BATAN Serpong Tahun 2005

Hp (0,07) (mSv) Hp (10) (mSv) No. PUSAT

Min Rerata Maks Min Rerata Maks

1 PRSG ttd 0,17 1,79 2 PTBN ttd 0,02 0,63 ttd 0,01 0,35 3 PRR ttd 1,87 16,84 0,40 1,70 17,25 4 PSJMN 0,32 0,02 0,11 5 PTLR ttd 0,31 3,46 0,24 0,16 4,16 6 PTRKN ttd 0,03 0,51 7 PTBIN ttd 0,05 0,31 8 PKTN ttd 0,36 1,70 9 BATEK ttd 110,01 1200,80 ttd 36,23 552,05 10 PRPN ttd 1,85 7,84

Hasil pemantauan dosis radiasi eksterna tahun 2005 pada Tabel 1 menunjukkan bahwa Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PRSG sebesar 0,17 mSv atau sebesar 0,34% dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PTBN sebesar 0,01 mSv atau sebesar 0,02% dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(0,07) dan Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PRR sebesar 1,87 mSv dan 1,70 mSv atau sebesar 0,37% dan 3,4 % dari NBD pertahun yang diperkenankan.. Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PSJMN sebesar 0,02 mSv atau sebesar 0,04% dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(0,07) dan Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PTLR sebesar 0,31 mSv dan 0,16 mSv atau sebesar 0,06 % dan 0,32 % dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PTRKN sebesar 0,03 mSv atau sebesar 0,06% dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PTBIN sebesar 0,05 mSv atau sebesar 0,1 % dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PKTN sebesar 0,36 mSv atau sebesar 0,72% dari NBD pertahun yang diperkenankan Hp(0,07) dan Hp(10) rerata yang diterima pekerja di BATEK sebesar 110,01 mSv dan 36,23 mSv atau sebesar 22,00 % dan 72,46 % dari NBD pertahun yang diperkenankan. Hp(10) rerata yang diterima pekeraja di PRPN sebesar 1,858 mSv atau sebesar 3,70 % dari NBD pertahun yang diperkenankan. Ada 3 (tiga) pekerja radiasi dari PT. BATEK yang menerima dosis melebihi NBD yang diperkenankan.

(4)

Secara keseluruhan Hp(0,07) dan Hp(10) rerata yang diterima pekerja di PPTN BATAN Serpong sebesar 28,05 mSv dan 4,06 mSv atau sebesar 5,61 % dan 8,12 % dari NBD pertahun yang diperkenankan.

Tabel 2. Hasil Pemantauan Dosis Radiasi Interna (in-vivo) di PPTN BATAN Serpong Tahun 2005

HT (mSv) HE (mSv) No PUSAT

Min Rerata Maks Min Rerata Maks

1 PRSG ttd ttd ttd ttd ttd ttd

2 PTBN ttd ttd ttd ttd ttd Ttd

3 PRR ttd 0,54 5,31 ttd 0,02 0,28

4 PTLR ttd ttd ttd ttd ttd ttd

6 BATEK ttd 31,21 456,60 ttd 2,20 44,65

Hasil pemantauan dosis radiasi interna (in-vivo) disajikan pada Tabel 2 yang menunjukkan bahwa pekerja radiasi yang mendapat layanan pemantauan interna (in-vivo) dari PRSG, PTBN dan PTLR tidak terdeteksi (ttd) menerima dosis interna. Dosis radiasi interna (in-vivo) HT dan HE rerata dari PRR sebesar 0,54 mSv dan 0,02 mSv atau sebesar 0,11 % dan 0,04% dari NBD pertahun yang diperkenankan.. HT dan HE (in-vivo) rerata dari BATEK sebesar 31,21mSv dan 2,20 mSv atau sebesar 6,24% dan 4,40 % dari NBD pertahun yang diperkenankan. Untuk penerimaan dosis rerata memang terlihat masih jauh dibawah NBD tetapi untuk penerimaan per personel terlihat adanya penerimaan dosis yang mendekati NBD, yaitu HT maks. 456,60 mSv atau 91,32 % NBD per tahun yang diperkenankan.

Pemantauan dosis radiasi interna dengan metode in-vitro untuk tahun 2005 ini tidak dapat dilakukan karena alat cacah α/β maupun Spektrometer-γ sedang mengalami masalah teknis.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemantauan dosis radiasi eksterna dan interna dapat disimpulkan bahwa secara umum keselamatan pekerja terhadap bahaya radiasi masih dalam batas yang aman (masih di bawah NBD yang diperkenankan) dan semoga hal ini dapat dipertahankan. Namun bagi PT. BATEK harus lebih meningkatkan optimasi dalam proteksi radiasi agar penerimaan dosis yang melebihi NBD tidak terulang lagi.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. BAPETEN, SK 01/KA.BAPETEN/V-99, Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, Jakarta, 1999.

2. PP No. 93 tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion, Jakarta, 2000.

3. BATAN SK No. 337/DJ/VIII/1995 Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PPTA Serpong, Serpong , 1995.

4. PPTA Serpong, Serpong, 1995

5. P2PLR-BATAN No.Dok P2PLR/6/PDRE/3/011/01/1999, Program Pemantauan Dosis Radiasi Eksterna PPTN BATAN Serpong, Serpong, 1999.

6. P2PLR-BATAN No.Dok P2PLR/6/PDRE/3/012/01/1999, Program Pemantauan Dosis Radiasi interna PPTN BATAN Serpong, Serpong, 1999.

7. SAINT-GOBAIN CRYSTAL & DETECTOR,”Model 6600 Automated TLD Reader with WinREMS”, Publication No.6600-W-O-0602-005,USA (2002).

8. CANBERRA, ABACOS-PS CISE 751 User’s Manual, Canberra Industries Inc, Nonnectitut, 1990.

9. CANBERRA, Model 2280 Accuscan-II Germanium Vertical Scanning Whole Counter Cise 749, Canberra Industries Inc, Nonnectitut, 1990.

10. ICRP No. 54, Individual Monitoring for Intake of Radionuclides by Workers Design and Interpretation, Pergamon Press, 1988.

Gambar

Tabel  1. Hasil pemantauan Dosis Radiasi Eksterna di PPTN BATAN Serpong           Tahun 2005
Tabel  2.  Hasil  Pemantauan  Dosis  Radiasi  Interna  (in-vivo)  di  PPTN  BATAN                  Serpong  Tahun 2005

Referensi

Dokumen terkait

sebagai starter/ biaktivator pengomposan sampah organik (campuran sampah sayur daun daun kering) menghasilkan kualitas kompos terbaik dengan Rasio C/N 12,93 pada

Sehingga ada sinkronisasi antara kegiatan belajar di kelas dengan kegiatan nyata di lingkungan masyarakat sekitar yang pada akhirnya perpustakaan memungkinkan menjadi the only

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) masyarakat Desa Munggu memandang mereka harus tetap melaksanakan tradisi Makotek karena dalam kehidupannya dilatari oleh ideologi religi,

dipasarkan adalah sosis siap saji dalam kemasan dengan merk SO NICE dan SOZZIS, dan chicken nugget dengan merk SO GOOD, Pada tahun 2010 Divisi Produk Konsumen menyumbangkan

Dalam rangka melaporkan program/ kegiatan yang telah berlangsung dalam 1 tahun anggaran di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, maka Subbagian

Bahan dengan berat jenis yang tinggi merupakan pengalir yang baik, sebaliknya apabila berat jenis semakin rendah, kandungan udara dalam rongga semakin besar maka semakin rendah

Metode analisa yang dilakukan pada pengujian saos dengan penambahan dua sumber pigmen antosianin rosella dan mawar meliputi karakter fisika yaitu nilai pH dengan pH meter ,

Reformasi administrasi perpajakan yang menyangkut aspek strategi organisasi, struktur organisasi, prosedur organisasi dan budaya organisasi telah mendorong kinerja pelayanan