Dari
Redak
si
Salam Sejahtera, Musim hujan telah tiba !. bagi warga Jakarta hal ini punya arti yang berbeda. Dari sisi kami, musim hujan berarti kami harus lebih meningkatkan kesiapsiagaan. Maklum tingginya intensitas hujan bisa berakibat pada banjir. Kesiapsiagaan terhadap banjir salah satunya diwujudkan melalui apel siaga yang langsung di pimpin oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Bapak Gubernur bukan hanya memberikan arahan namun juga melakukan pengecekan alat-alat yang yang dipergunakan dalam penanganan bencana khususnya banjir. Untuk penanganan pasca bencana, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melibatkan instansi terkait dan unsur pendukung yang berasal dari masyarakat seperti Tagana, PSM, Karang Taruna dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Tingkat Kecamatan. Masyarakat memang menjadi faktor pendukung utama keberhasilan penanganan bencana. Tanpa masyarakat , kerja pemerintah tidak akan berjalan optimal. Semangat masyarakat kami tuangkan pada majalah dinsos edisi kedua ini. Selamat membaca redaksi
PENASEHAT Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta PENANGGUNG jAWAB Kepala Bidang Pengembaga UKS PEMIMPIN REDAKSI Ka. Seksi Promosi dan Parsosmas STAF REDAKSI Staf Seksi Promosi dan Parsosmas FOTO Dokumentasi Bidang Alamat Jl. Gunung Sahari II No.6 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Telp. (021) 426 4677 www.dinsos.jakarta.go.id
REDAKSI
Daft
ar
I
si
2Kesiapsiagaan terhadap banjir
4
Adopsi “Langkah Alternatif Melindungi Balita
7
Penanggulangan
Bencana
10
PSAA Balita Tunas Bangsa
13
Sinergi Daerah Untuk Penanganan Anak Jalanan
15
Capacity
Building
16
“Loka Bina Karya di Harapkan menjadi Creative Center”
21
KUBE & UEP
“Meningkatkan Kesejahteraan dengan
Pemberdayaan ”
23
Menyelesaikan Masalah Sosial Melalui Pemberdayaan
25
Data Panti di Lingkungan Dinas Sosial
26
Sosialisasi Penanggulangan PMKS di Jakarta
30
Dialog Interaktif Lansia dan Penyandang Disabilitas
CEP
A
T
&
T
ANGGAP
DAL
AM PENANGGUL
ANGAN BENCANA
SIAGA 7 X 2
4
JAM
K
OMITMEN MEMBERIK
AN M
A
K
ANAN SIAP
SA
JI M
AKSIM
AL 3 JAM SE
TELAH
TERJADI
BENCANA BA
GI K
ORBAN BENCANA
CRISIS CENTER
PENANGGUL
ANGAN BENC
ANA
HO
TLINE : 021 426-5116
DINAS SOSIAL
PROVINSI DKI JAK
AR
Setiap anak pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban sebagai seorang anak dalam keluarga, tetapi kenyataannya pemenuhan hak-hak anak seringkali terabaikan dengan
berbagai alasan. Salah satu solusinya ialah adopsi.
“Langkah A
lterna
tif Melindungi Balita ”
Adopsi
A
dopsi atau pengangk
atan
anak bisa menjadi salah satu solusi perlindungan anak
. S
ederhanan
ya,
adopsi ialah salah satu cara untuk memberik
an
masa depan yang lebih baik bag
i anak yang dit elantark an. Dalam rangk a pelaksanaan perlindungan anak , motivasi pengangk atan anak merupak an hal yang perlu diperhatik an, dan harus dipastik an dilakuk an
demi kepentingan anak
.
Di akui Sri Utami, Kepala PSAA Balita
Tunas
Bangsa, pr
oses adopsi
membutuhk
an kesebaran
lebih buat orang tua asuh. “ Bila orang tua asuhn
ya
kooperatif dan berk
as-berk as yang dibutuhk an disampaik an secara c epat mak a pr osesn ya bisa han ya sek itar 6 bulan, ”, k a ta Sri
Utami. Proses legal adopsi harus oleh masyarak
at yang
meng
ing
ink
an anak
asuh. Bila tidak mak
a dimungk ink an masuk ke ranah traffi ck ing . “P rosesn ya ilegal tidak boleh dibiark an, ” k a ta V ivi Ka fi latul Jannah, K a. S eksi P ela
yanan Anak Dinas
S
osial P
ro
vinsi DKI Jak
ar
ta.
P
roses adopsi memang
membutuhk an waktu yang lama k a rena men yangkut kesejaht eraan anak nantin
ya. Anak angk
at
yang memilik
i kekuatan
hukum tidak bisa diadopsi beg
itu saja tanpa
tahapan-tahapan t
ersebut. Jik
a
serah t
erima anak bisa
dilakuk
an langsung saat
itu juga, hal ini ak
an
ber
dampak pada orangtua
angk at dikemudian hari. P roses pengasuhan, diatur dalam P e raturan P emerintah Nomor 54 Tahun 2007 t e ntang P engangk atan Anak . Dalam ket entuan itu ,
Liputan Khusus
4 DINSOS | 2013 diatur t entang syarat calon
orangtua, di antaran
ya
berumur 30-55 tahun, ber
agama sama dengan
calon anak angk
at,
berstatus menik
ah minimal
lima tahun, memper
oleh
persetujuan t
e
rtulis
orangtua atau wali anak
,
adan
ya laporan sosial
kepada pekerja sosial set
empat, dan mendapat
izin dari instansi sosial dalam hal ini Dinas S
osial P ro vinsi. P rosedur pengangk atan anak dilakuk an dengan mengajuk an ke pengadilan untuk dit etapk an ser ta men yampaik an salinan penetapan pengangk atan kepada instansi t e rk ait. P adahal , pr osedur f o rmal
tidak sulit jik
a diikuti pr osesn ya. Di tingk at dinas , pr oses adopsi membutuhk an waktu
kurang dari seminggu jik
a
seluruh dokumen lengk
ap . S elanjutn ya pr oses
legalitas adopsi dit
erusk
an
ke pengadilan. Namun persoalan adopsi sesungguhn
ya buk
an
sekedar persoalan meng
ikuti pr osedur f o rmal namun juga t e rk ait dengan
penerimaan anak asuh terhadap orang tua dan beg
itu pula sebalik
n
y
a.
“ada masa-masa selama prosedur f
o
rmal dijalank
an
calon orang tua asuh dan calon anak asuh berkomunik
asi, datang ke
lok
asi pengasuhan dan
ber
tatap muk
a,
” tuk
as
Sri yang memperk
irak an pihak n y a tahun 2012 ak an men y elesaik an sek itar 15 pr oses adopsi. P roses komunik asi
antara calon orang tua asuh dan calon adoptan inilah yang kerap membutuhk
an waktu lebih ban yak . Keduan ya harus men yatuk an chemistr y , langk ah ini disebut dengan f ost er car e . Namun
kendala justru kerap t
erjadi
pada tahap ini k
a rena saat anak tidak c o cok dengan C alon Or ang T ua Asuh ( C O TA ) dan C
alon Anak Angk
a t P emberk asan persy ar a tan administr asi adopsi Home V isit I oleh P etugas P a nti dan
Dinsos DKI Jak
ar ta P e n y er ahan C AA k epada C O TA dalam asuhan k eluar ga Home V isit II oleh P etugas P a nti Sidang T im PIP A R ek omendasi T im P ipa bagi C O TA Sidang P
engadilan negeri untuk penetapan sta
tus or
ang tua angk
a t
P
roses A
dopsi
DINSOS | 2013 51.
U
sia pernik
ahan minimal 5 (lima)
T
ahun
2.
U
sia suami dan istri minimal 30
T ahun 3. Sur a t P ermohonan I zin P engangk a tan Anak k epada K epala Dinas S osial P ro
vinsi DKI Jak
ar ta 4. Sur a t P ern y a taan dari K eluar ga Suami / Istri 5. Sur a t P ern y a
taan dari suami dan istri C
alon Or ang T ua Asuh 6. P o to C o p y Sur a t N ik a h 7. Sur a t K e te rangan C a ta tan K
epolisian suami dan istri
8. Sur a t K e te rangan K eseha
tan Suami dan Istri dari RS P
emerintah 9. Sur a t K e te
rangan dari Dokt
er K andungan / Sp .OG 10. Sur a t K e te rangan K eseha tan Jiw a dari Dokt er 11. P o to C o p y KK 12. P o to C o p y K T P 13. Akt e K elahir an C O TA 14. Sur a t P ern y a taan w ali nik ah (bila y ang di adopsi ba yi/anak per empuan) 15. Sur a t K e te rangan P
enghasilan suami / istri
16. Sur a t-sur a t ba yi / Anak : - Sur a t P e n y er ahan Ba yi / Anak - Sur a t K e te
rangan Lahir dan Akt
e C
alon Anak Angk
a t
PERSY
AR
A
T
AN PENGANGK
A
T
AN ANAK
S
esuai P
e
ra
tur
an Ment
eri S
osial Republik I
ndonesia
Nomor : 110 / HUK / 2009
orangtua angk atn ya mak abaik adoptan dan calon orang tua adoptan harus menjalani konsultasi dengan psikolog
. “
bila
memang pad aak
hirn ya keduan ya tidak menemui kec oc ok an mak a ak an dikembalik an ke panti, ”
ucap Sri Utami. Langk
ah – langk ah adopsi S ebelum melakuk an pr
oses adopsi, calon
adoptan diwajibk
an
datang berkonsultasi dengan P
engurus Bag ian P engangk atan Anak sesuai persyaratan. Se telah itu , melengk api
dokumen yang harus diserahk
an. A
dapun
k
rit
eria pengadopsian anak
mencakup umur
, agama,
status
, dan ekonomi.
P
asangan yang sejenis tidak
diperbolehk an mengadopsi anak . S e
telah semua persyaratan
dipenuhi, Anda harus menunggu hingga sudah ada ba
yi atau
anak yang sesuai dengan permohonan Anda. Kemudian, adoptan harus bersedia menerima kunjungan rumah dari pekerja sosial ya
yasan
dan pemerintah untuk memastik
an k
alau
ekonomi Anda memang berkecukupan. Se
telah semua memenuhi
syarat, mak a ak an dilakuk an serah t erima anak (f ost er car
e) atas izin Dinas S
osial . P asca serah t e rima t ersebut,
anak belum secara r
esmi
menjadi milik Anda. C
alon
orangtua harus melalui proses masa asuhan kurang lebih 6 bulan. Bila anak memang t
e ra wat dengan baik , baru diajuk an ke TIM PIP A (P er timbangan Izin P engangk atan Anak) sebelum disahk an ke pengadilan. ### “P engangk
atan anak adalah suatu perbuatan hukum yang mengalihk
an, seorang anak dari lingkungan kekuasaan
orang tua, wali yang sah, atau or
ang lain yang ber
tanggung ja
wab atas pera
watan, pendidik
an dan membesark
an
anak t
ersebut ke dalam lingkungan keluar
ga orang tua angk
at
”. *
*P
engangk
atan Anak menurut P
asal 1 butir 2 P e raturan P emerintah Nomor 54 Tahun 2007 6 DINSOS | 2013
Ka
.Bid
Banjamso
s
:
Ka
.Bid
Banjamso
s
:
Ribuan T
a
gana Sia
p
Ka
pan-pun Dibutuhkan J
akar
ta !
Kerentanan Jakartaterhadap bencana membuat Pemprov. DKI DKI Jakarta
tak mungkin bekerja
sendiri. Terdapat lebih dari 1700 relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang siap membantu membantu penanggulangan bencana di
ibukota.
P
enanggulang
an Bencana
k
esiapan T aganamenjadi salah satu tahapan
penting dalam penanggulangan bencana. “dalam P
enanggulangan
bencana, kesiapan tagana adalah bag
ian dari upa
ya
prabencana,
” k
a
ta Djafar
Muchlisin, Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas S
osial P ro vinsi DKI Jak ar ta. Kesiapan T agana buk an han ya sebatas kuantitas
namun juga kualitas
. “secara periodik k ami bek ali T agana dengan berbagai sk
ill dan keahlian
melalui berbagai pelatihan baik yang diselenggarak
an oleh Dinas S osial atau unsurlainn ya, ” tuk as Djafar . Saat ini t e rdaf tar 2100
Tagana dan 1760 orang diantaran
ya merupak
an
par
tisipan aktif yang siap
digerak k an k apan-pun dan dimanapun. “Bahk an saat t
engah malam –pun
mer ek a siap datang ke lok asi bencana, ”pungk as lulusan S ekolah T ingg i Ilmu Kesejaht eraan S osial
ini. Selain men
yiapk an SDM, in v etarisasi lok asi ra wan bencana,
kesiapan prasarana dan sarana penunjang dan manajemen log
istik juga menjadi keg iatan penting DINSOS | 2013 7
dalan kesiapsiagaan bencana. “ log istik harus senantiasa dipastik an mencukupi st ok -n ya bag itu-pun kesiapan
kendaran dapur umum sehingga bila suatu saat terjadi bencana mak
a
tidak ada kendala yang menghambat kec
epatan penanganan, ” k a ta Djafar . Tahapan selanjutn ya dalam
penanggulangan bencana ialah men
yiapk
an lok
asi
penampungan dan pen
y
elenggaraan dapur
umum ser
ta memberi
bantuan dasar baik berupa permak
anan maupun kelengk apan lainn ya seper ti pak aian, susu ba yi dan lainn ya. “Untuk lok asi penampungan
dan dapur umum, k
ita
ak
an t
e
rlebih dahulu
mencari tanah lapang untuk pendirian t
enda
bila tidak memungk
ink
an
mak
a ak
an dicari aula,
GOR, sekolah atau lok
asi
lain yang memungk
ink
an
menampung korban bencana,
” tambah Hariyant o , k a S eksi Bantuan S
osial dan Korban
Bencana. Dinas S
osial memilik
i
enam unit kendaraan dapur umum yang dapat diper
gunak
an k
apan-pun di butuhk
an. Unit
kendaraan berbentuk truk ini disiagak
an di posko tingk at lima wila yah kotamadya. Dengan strat eg i mendek atk an prasarana
dan sarana penanganan bencana ke lok
asi titik
ra
wan penanganan korban
bencana juga menjadi lebih c
epat.
”beberapa
tahun lalu r
espon time k
ita
6 jam namun sek
arang
respontime penanganan bencana maksimal 3 jam,
” tuk as Djafar . Kampung Siaga B encana
Berbeda dengan penanganan pasca bencana, keg
iatan
K
ampung Siaga Bencana
yang dibia
yai melalui
dana dekonsentrasi APBN lebih f
o
kus pada mitigasi
bencana. K
ampung siaga
bencana menurut Djafar adalah salah satu pr
og
ram
penanggulangan bencana berbasis masyarak
at (
communit
y base disast
er
management). Kampung Siaga Bencana merupak
an pr
og
ram
penanggulangan bencana berbasis masyarak
at yang digagas Kement erian S osial . K ampung Siaga Bencana merupak an pr og
ram nasional yang
tersebar di seluruh wila
yah
Indonesia. Dalam KSB ini masyarak
at
yang berada di daerah rawan bencana diber
da yak an dengan cara meningk atk an k apasitas mer ek a dan sek aligus meng inisiasi adan ya suatu prasarana
penanggulangan bencana tingk
at komunitas seper ti L umbung S osial P enanggulangan Bencana, G a rdu S osial yang didalamn ya dilengk api K a. Bid . Banjamsos Djafar Muchlisin 8 DINSOS | 2013 cara-cara lok al (set empat) dalam menanggulang i bencana ser ta identifi k asi pot ensi dan sumber da ya lok al untuk
penanggulangan bencana. “ini adalah bentuk upa
ya penanggulangan
bencana pada daer
ah
ra
wan bencana yang
tumbuh dari, oleh dan untuk masyarak
at dalam
rangk
a menanamk
an
kesiapsiagaan penanggulangan bencana,
”
tegas pria kelahiran 19 M
ei
1968 ini. Konsep K
ampung Siaga
Bencana menurut Djafar adalah melembagak
an kesadaran masyarak at te rhadap bencana. M esk i secara k asat mata kesadaran masyarak at te rhadap bencana sudah tingg i namun kesadarann ya harus t etap dior ganisir . P
rinsip utama pelaksanaan
K
ampung Siaga Bencana
adalah mengutamak an kemandirian masyarak at. Namun demik ian, dukungan pihak -pihak
lain yang berkepentingan dalam penanggulangan seper
ti pemerintah dan
pihak swasta masih tetap dibutuhk
an. Hal
ini ber
tujuan untuk
memotivasi dan memperkuat kelembagaan penanggulangan bencana di tingk
at masyarak
at.
Dalam konsep k
ampung
siaga bencana, masyarak
at diberik an pelatihan dan asist ensi penanggulangan bencana ser ta berbagai
fasilitasi yang dapat menstimulasi par
tisipasi. Bentuk keg iatann ya antara lain pen yusunan peta bencana lok al , pendataan
titik pengungsian dan simulasi penanggulangan bencana. Selain itu masyarak
at
juga dilengk
api berbagai
peralatan untuk det
eksi
dini bencana dan posko yang ber
tujuan menjadi
sek
retariat f
orum.
“f
orum yang dibentuk
anggotan ya t e rdiri dari tokoh lok al seper ti ketuar R T, t okoh pemuda, t okoh agama, ”pungk as Djafar . ## R a wa Bua ya Jak ar ta Barat Buk it Duri Jak ar ta S elatan M arunda Jak ar ta Utara Bidara Cina Jak ar ta T imur P ondok P inang Jak ar ta S elatan K p . M ela yu Jak ar ta S elatan
Lokasi Kampung Siaga Bencana Prinsip Kampung Siaga Bencana 1.
Kesuk ar elaan 2. Kerjasama 3. Akuntabilitas 4. P a rtisipasi 5. M enghar
gai dan menghormati nilai-nilai lok
al 6. Kemandirian DINSOS | 2013 9
s
aat manusia mengalami ket
elantaran pada fase
golden ages mak
a pot ensi dirin ya tidak ak an t e rgarap optimal . Ket elantaran menurut Kepala P a nti S osial A
suhan Anak Balita
PSAAB)
Tunas Bangsa, Sri
Utami disebabk
an antara
lain kondisi sosial ekonomi keluar
ga yang t
erpuruk
atau anak yang lahir dari pasangan yang belum menik
ah.
Salah satu langk
ah
pemerintah menangani ket
elantaran balita ialah
membangun panti yang secara k
husus menangani balita. “PSAA Balita didirik an pada tahun 1995 dengan da ya tampung seban yak 50 orang ,” k a ta
lulusan pasca sarjana FISIP Univ
ersitas I
ndonesia.
Keberadaan panti dikukuhk
an oleh gubernur DKI Jak ar ta melalui SK Gubernur nomor SK 1640/1986 t e rtanggal 31
Rentang umur balita
kerap disebut golden
ages. Pada usia emas
ini, seorang generasi
baru memupuk rasa
percaya diri dan
kemampuan bergerak
yang tersimpan
dalam syaraf-
syaraf motoriknya
dan mengalami
perkembangan
fi sik
dan
mental yang sangat
pesat. Lalu apa jadinya
bisa pada masa ini,
anak justru mengalami
keterlantaran ?
A
gustus 1986.
PSAA Balita
Tunas
Bangsa menurut Sri Utami menerapk
an pola
pengasuhan 24 jam. I
ni
ar
tin
ya setiap balita yang
diasuh mendapatk
an
perhatian dari para pengasuh sepanjang hari bahk
an saat tidur sek alipun. “S etiap pengasuh setidak n y a mengasuh 4-5 balita,
” ujar Sri. Jumlah
ini diakuin ya kurang ideal k a rena pengasuhan te
rhadap balita jauh
lebih membutuhk
an
perhatian dibanding jenis P
MKS lainn ya. S etidak n y a ber dasark an pengalamann ya dibutuhk an 1 orang F o to r e k reasi anak “Men umbuhkan Har apan diteng ah ketelantar an”
PSAA Balita
T
unas Bangsa
10 DINSOS | 2013pengasuh untuk setiap dua orang balita. Namun pihak
n y a juga men yadari bah wa P emerintah P ro vinsi DKI Jak ar ta sudah optimal
dalam membantu operasional panti. “Tugas k
ami saat ini ialah
mengoptimalk
an apa
yang sudah diberik
an
dan melakuk
an berbagai
te
robosan agar balita
yang diasuh dapat tumbuh dengan baik
,” pungk
as ibu
dua anak ini. Berbagai t
e robosan yang dilakuk an antara lain melibatk an para rela
wan yang berasal
dari masyarak at dan ak ademis untuk t e rlibat
dalam pengasuhan anak
.
“Beberapa mahasiswa psikolog
i di Jak
ar
ta kerap
datang dan membantu pengasuhan dan rehabilitasi psik
is balita, ” jelasn ya. S elain itu r ela wan
istri pejabat kedutaan besar negara sahabat juga kerap datang memberi hadiah dan mengajar bahasa I
ngg ris . La y anan Dasar S esuai dengan Tugas P okok dan F ungsi (TUPOKSI) PSAA Tunas Bangsa Cipa yung ber tugas men y elenggarak an pela yanan kesejaht eraan sosial bag i anak balita te rlantar , yang meliputi pera watan atau
penampungan asuhan, pengasramaan. “
hal-hal
mendasar agar balita tumbuh secara wajar kita berik
an seper ti susu , mak anan ber g izi dan pengasuhan, ”tuk as Utami. S
elain itu PSAA
Tunas
Bangsa juga melakuk
an
pembinaan dan perlindungan fi
sik , mental sosial , dan spiritual . W alaupun anak -anak
hidup di panti namun pembinaan ser
ta perlindungan bag i mer ek a ak an t etap t erjamin.
“PSAA Balita pun
ya P
A
UD
dimana balita asuh bisa belajar sek
aligus bermain
dan pada masan
ya k ita sekolahk an mer ek a di
TK yang berada disek
itar wila yah panti, ” ujarn ya. Ia menambahk an pendidik an
TK diluar juga menjadi bag
ian dari pembelajaran
balita t
e
rhadap lingkungan
sosialn
ya.
Kedepan seiring dengan proses r
ehab gedung panti
yang t engah berlangsung , PSAA Balita ak an melilik i
sarana dan prasarana yang jauh lebih baik dibanding sebelumn
ya. PSAA Balita
ak an dilengk api dengan F o to anak -anak bimbel DINSOS | 2013 11
ruang bermain indoor dan out door , kolam r enang indoor , ruang t e rapi dan
fasilitas penunjang lainn
ya.
Dari sisi kuantitas da
ya
tampung juga mengalami peningk
atan dari saat
ini han ya 60 balita menjadi 100 balita. “ini menunjuk k an komitmen P
emerintah DKI Jak
ar ta te rhadap penanganan ba yi t e rlantar sangatlah besar ,”k a ta Utami.
Lalu bagaimana set
elah mer ek a mulai meng injak masa anak -anak ?. pada usia sek itar 5 tahun, Balita disalurk an dengan
beberapa pilihan, per
tama dikembalik
an
kepada orang tua, kedua dipindahk
an ke panti anak dan t e rak hir adopsi. “A pabila anak t ersebut telah dit etapk an sebagai
anak negara dan tidak ada ikatan dengan institusi
keluar
ga manapun, mak
a
anak t
ersebut berhak
dan dapat diadopsi oleh siapapun, namun dengan persyarat-persyaratan yang t
elah dit etapk an oleh Dinas S osial ,”ujarn ya.
Dalam setahun setidak
n
y
a
belasan anak diadopsi oleh keluar
ga asuh. P
roses
adopsi anak sendiri tidak mudah dan membutuhk
an
waktu yang r
elatif lama.
“
M
inimal enam bulan,
”c
etus
Utami. Proses adopsi diakui Utami tidak mudah k
a
rena
harus memperhatik
an
unsur kehati-hatian dan memper
timbangk an ban yak hal t ermasuk kemungk inan t erjadi traffi ck ing . P
roses adopsi ini pun
melibatk an TIM PIP A ( P e rtimbangan I zin P engangk
atan Anak ) yang
te
rdiri dari ya
yasan, dinas
kesehatan, dinas sosial dan unsur lainn
ya. S e telah melalui T im PIP A pr oses selanjutn ya diajuk an ke pengadilan. Pe n y elesaian pr oses adopsi buk an
semata persoalan administrasi namun juga memperhatik
an kedek
atan
calon orang tua asuh dengan calon adoptan, kemampuan ekonomi calon orang tua asuh dan aspek lainn
ya. ### S edang memberik an bimbingan belajar k epada anak 12 DINSOS | 2013
T
e
m
u
K
onsultasi MPU Bidang Sosial
k
ompleksn
ya
permasalahan kesejaht
eraan
sosial menuntut penanganan yang int
eg ral dan par tisipasi lintas sekt oral ser ta wila yah. M itra P
raja Utama, sebuah
forum konsultasi yang melibatk
an 10 pr
o
vinsi
di I
ndonesia adalah salah
satu langk
ah - langk
ah
k
rusial dalam penanganan masalah kesejaht
eraan
sosial di I
ndonesia.
Koor
dinasi dan siner
g
i
pr
og
ram dengan anggota
peser
ta MPU bidang
sosial dianggap penting ka
rena kompleksitas
permasalahan kesos tidak t
e
rlepas dari pola
perpindahan penduduk lintas t
e
rit
ori. DKI Jak
ar ta misaln ya ber dasark an data Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta sek itar 80 persen P e n y andang M asalah Kesejaht eraan S osial yang
berada di DKI Jak
ar ta berasal dari Ja wa Barat dan Ja wa T engah. Salah satu pr og ram
prioritas MPU adalah penanganan anak jalanan. Fokus ini penting k
a
rena
anak adalah masa depan bangsa dan menjadi salah satu pencapaian utama dalam MDGs
.
K
uantitas anak jalanan
yang tinggal di Jak
ar ta
Siner
gi Daer
a
h
Un
tu
k
P
enanganan A
n
a
k
Ja
lanan
F o tobersama usai per
temuan MPU
DINSOS |
2013
sebag
ian besar berasal
dari luar jak
ar
ta. Untuk
mengatasin
ya harus dibuat
blok
ade atas
daerah-daerah yang menjadi daerah t
empat anak -anak tersebut berasal . C a ran ya dengan menerapk an pr og
ram yang sama
di daerah itu dengan melibatk
an pemerintah
daerah. Hal inilah yang saat ini masih t
erus diupa yak an oleh P empr o v DKI Jak ar ta. M elalui keg iatan MPU ,
pemerintah daerah diharapk
an dapat saling mensiner g isk an pr og ram
penanganan anak jalanan sehingga mimpi I
ndonesia
bebas anak jalanan dapat terealisasi dalam beberapa tahun kedepan. “Penanganan anak jalanan yang holistik dengan melibatk
an instansi
yang berasal dari sekt
or
lain seper
ti pendidik
an,
kesehatan dan kepolisian sangat diperluk
an k a rena k a rakt eristik permasalahan
yang juga kompleks
” k
a
ta
H. K
ian Kelana Kepala
Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta. P a ra peser ta Temu
Konsultasi MPU berpendapat bah
wa
fo
kus utama (c
or
e
business) pembangunan kesejaht
eraan sosial
adalah pada perlindungan sosial (social pr
ot ec tion). Oleh k a rena itu , model per tolongan t e rhadap
anak jalanan buk
an
sek
adar menghapus anak
-anak dari jalanan namun meningk
atk an kualitas hidup mer ek a. Dalam per temuan ini, peser ta bersepak at untuk meningk atk an koor dinasi
dan kerjasama dalam penanganan anak jalanan, memfasilitasi pemulangan anak jalanan ke daerah asal dan meningk
atk
an
pela
yanan social dasar
bag
i anak jalanan.
P
ro
vinsi anggota MPU
yaitu DKI Jak
ar ta, Ja wa Barat, Bant en, Lampung , Ja wa T engah, Daerah Istimewa Y ogyak ar ta, Ja wa T imur , Bali, NT T dan NTB . Keg iatan Temu
Konsultasi MPU yang diselenggarak
an di Jak ar ta pada ak hir Okt ober lalu
dihadiri oleh pejabat Dinas Sosial peser
ta MPU .
Temu Konsultasi M
itra
P
raja Utama bidang S
osial dilaksanak an secara periodik . S ebelumn ya per
temuan serupa juga
telah dilaksanak an di Bant en dan Ja wa Barat ser ta Lampung . ## Temu K onsultasi MPU di Ja w a Bar a t Temu K
onsultasi MPU di Lampung
14 DINSOS | 2013
p
erubahan masyarak at yangcepat dan semak
in meningk atn ya tuntutan pela yan prima t e rhadap pela yanan pemerintah membutuhk an sumber da ya manusia berkualitas . Untuk mewujudk an SDM
yang berkualitas salah satu upa
yan
ya ialah
nmengubah pola pik
ir
dan buda
ya kerja aparat
yang baik dan dicintai masyarak
at. “pola pik ir dan buda ya kerja positif ak an mendor ong akselerasi dalam mewujudk an tata
kelola pemerintahan yang baik ( good go
ve rnanc e), ” k a ta H. K
ian Kelana, Kepala
Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta pada keg iatan M ind S etting dan C apacit y Building P ega wai Dinas S osial P ro
vinsi DKI Jak
ar ta di Bandung a w al Okt ober lalu . Keg
iatan yang diikuti oleh
para pejabat Eselon III dan IV dari unsur Dinas Sosial ini menurut K
ian
adalah salah satu upa
ya
untuk memberik
an
penguatan dan motivasi kepada para pejabat yang telah diberik
an amanah
untuk menjalank
an r
oda
or
ganisasi Dinas dengan
ce rdas , tuntas sek aligus ik hlas . Keg iatan C apacit y Building
ini diisi oleh sejumlah mat
eri yang ber
tujuan meningk atk an sof t sk ill
dan kepemimpinan ser
ta
kerjasama kelompok dengan melibatk
an
narasumber yang merupak
an pak ar manajemen SDM, Tenaga Ahli P rof esional , fasilitat or out bound .
Dalam kesempatan tersebut, K
ian juga
meng
ingatk
an kepada para
pejabat yang diamanahk
an tugas di P a nti S osial agar memperbaik i sist em pela
yanan panti dan
meningk atk an keber da yaan W a rga Binaan S osial sehingga mer ek a bisa
hidup wajar secara sosial dan mandiri.
“P anti adalah sho w windo w dari Dinas S osial ,” t egas K ian. Kepala Dinas S osial berharap set elah keg iatan
ini para peser
ta dapat te rmotivasi untuk senantiasa meningk atk an k apasitas agar pr og ram yang dilaksanak an t epat
sasaran dan memilik
i
kebermanfaatan yang besar terhadap masyarak
at. ##
Capacity Building
“Menuju Transformasi
Budaya Kerja Positif”
DINSOS |
2013
Loka Bina Kar
y
a
k
ekurangan fi sik buk an halangan untuk berk reasi. S etidak n y a itulah yang telah dibuktik an r emaja pen yandang difabel (termasuk tunarungu dan
tuna g rahita) binaan L o k a Bina K a ry a Jagak arsa. M e re k a ak an mendemonstrasik an cara membuat c endera mata bernuansa Beta wi di Hall B Jak ar ta F air . C enderamata
sejenis itulah yang selama ini dicari pengunjung Jak
ar ta F air , t erutama mer ek
a yang berasal dari
luar daerah. Sebag
ian c endera mata k a ry a r emaja difabel binaan L o k a Bina K a ry a (LBK ) Jagak arsa, Jak ar ta S
elatan ini sudah dipajang
di stand Dinas S osial DKI Jak ar ta di Hall B-1. Beberapa c enderamata
yang dipajang antara lain patung penari r
onggeng
blant
ek untuk men
yambut
tamu; sepasang ondel- ondel hingga gantungan kunci. Namun sa
yang
n
y
a
masih ban
yak difabel yang
belum bisa seper
ti mer
ek
a
Tak dapat dipungk
iri,
pen
yandang disabilitas
sampai saat ini masih kerap dipandang sebelah mata oleh masyarak
at. M e re k a dianggap tidak pr oduktif , tidak mampu melakuk an tugas dan tanggung ja wabn ya sehingga hak -hak n y a pun seolah-olah dit elantark an oleh masyarak at. W
alau masih ada sebag
ian
masyarak
at yang peduli
namun tidak sedik
it juga masyarak at yang menc ela keberadaan mer ek a
dan menganggap para pen
yandang diabilitas
ini sebagai sesuatu yang harus dijauhi. Ber
dasark
an data Dinas
S
osial DKI Jak
ar ta jumlah pen yandang cacat di DKI Jak ar ta dari tahun
ke tahun mengalami peningk
atan yaitu sek
itar
20 persen per tahun. Saat ini pen
yandang
cacat di DKI Jak
ar ta te rc atat seban yak 12.241 orang , t e rdiri dari 3.706 pen
yandang cacat tubuh,
1.402 pen
yandang cacat
netra, 2.089 pen
yandang
cacat tuna rungu wicara, 2.431 pen
yandang cacat mental , dan 2.264 orang ekspsikotik . Upa ya pemerintah dalam melindung i kehidupan disabilitas sudah t e rtuang
dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang ada. C
o
nt
ohn
ya
“Loka Bina Karya di Harapkan
men
jadi Cr
eative Center”
P ela tihan di LBK 16 DINSOS | 2013adalah perlindungan hukum seper
ti yang
te
rcantum dalam UUD
1945, No .4 Tahun 1997 Te ntang pen yandang cacat, UU No .28 Tahun 2002 T e ntang Bangunan Gedung , dan lainn ya. P emerintah P ro vinsi DKI Jak ar ta t elah menerbitk an P e rda No 10 Tahun 2011 te ntang P e n y andang Disabilitas . Namun langk ah kongk rit pemerintah buk an sebatas mendor ong t erbitn ya
regulasi namun juga menga
wal pelaksanaan peraturan. “ Ta ntangan te rbesar buk an t e rletak pada upa ya menerbitk an per da disabilitas
namun justru saat implementasin
ya,
” k
a
ta H.
K
ian kelana, Kepala Dinas
S
osial P
ro
vinsi DKI Jak
ar
ta.
P
e
raturan daerah ini
dibuat jelas K
ian agar para
pen yandang disabilitas , k hususn ya di Jak ar ta t etap dapat menik mati pr og ram-pr og ram
pembangunan yang dilaksanak
an P empr o v DKI Jak ar ta. Itulah kenapa, terk ait dengan implementasi Pe rda, Dinas S osial
terus dan secara
berkesinambungan melakuk an sosialisasi kepada SKPD t e rk ait seper ti Dinas P ekerjaan Umum, Dinas P endidik an, Dinas P erumahan dan SKP lainn ya. Namun langk ah Dinas S
osial tidak berhenti
sampai pada tahap mengeluark
an per
da
namun juga menga
wal implementasin ya dan sek aligus menjadi c o nt oh dalam pelaksanaann ya. Langk ah yang dilakuk an
pun beragam dari mulai melakuk
an r
ehab sarana
dan prasana Dinas Sosial agar aksesible bag
i pen
yandang
disabilitas namun juga mengoptimalisasi sarana untuk peningk
atan sk
ill
pen
yandang disabilitas
agar dapat hidup mandiri. Untuk mengoptimalk
an peran LBK , Dinas S osial P ro
vinsi DKI Jak
ar ta melakuk an k ajian LBK sebagai pusat k reatifi tas WBS. K
ajian ini ber
tujuan
untuk menganalisa peluang pengembangan kapasitas LBK agar dapat berperan lebih besar dalam mengatasi masalah pen
yandang disabilitas
.
P
o
tensi pengembangan
LBK sebagai pusat kreatifi
tas sangat besar k a rena pr oduk yang dihasiln ya pun ya
peluang diserap pasar
. LBK Jagak arsa misaln ya menurut M aksun pengelola LBK Jagak arsa pihak n y a kerap menerima
pesanan dari masyarak
at te rk ait pr oduk yang dihasiln ya binaann ya. P
roduk yang dihasilk
an
LBK Jagak
arsa antara lain
keset, anek a jahitan dari bahan k ain per ca dan souv enir berbahan k a yu daur ulang k has Beta wi. “dari sejumlah pr oduk yang dihasilk an, yang
paling berkembang ialah souv
enir k has beta wi, ” tuk as M aksun. Untuk memasark an pr oduk n y a, M aksun tidak
segan untuk meng
ikuti
berbagai pameran dan bazar yang digagas oleh Pempr
o v. DKI Jak ar ta atau swasta. S ecara rutin LBK Jagak arsa meng ikuti expo seper ti KSN Expo , Indot
era Expo dan bazar
di k a nt or-k ant or dan
pusat perbelanjaan. Saat ini pr
oduk – pr
oduk
LBK Jagak
arsa bahk
an
telah dijual di sejumlah
K a ry a P ela tihan di LBK DINSOS | 2013 17
superst or e kelas atas seper ti P asara ya dan Batik Keris .
Namun berharap LBK dapat membuat pr
oduk secara massif n y aris tidak mungk in k a rena sub y ek pr
oduksi adalah war
ga
binaan yang meng
ikuti pelatihan. S olusin ya menurut M aksun aialah membuat pr oduk k reatif yang unik . Namun seper ti t erungk ap dalam hasil k ajian ini, LBK yang dikelolan ya
masih menghadapi sejumlah persoalan k
lasik
antara lain kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai, ket
erbatasan
anggaran dan sarana prasarana.
“Idealn ya LBK memilik i instalasi pr oduksi (w
orkshop) dan pemasaran
yang lebih memadai dibandingk
an sek arang ,” cetus M aksun. Ber dasark an hasil k ajian
tersebut, kendala serupa juga dit
emui di LBK lainn ya seper ti LBK Cipa yung , LBK Kema y o ran dan LBK Lagoa ser ta LBK K ampung Dukuh. U sia mesin ket erampilan yang
sudah tua dan t
e
rbatasn
ya
instruktur pengajar juga menjadi tantangan dalam mewujudk
an harapan LBK menjadi pusat k reatifi tas WBS. Namun sa yang n y a hasil k ajian belum kompr ehensif .
Rekomendasi ini belum menghasilk
an output
berupa panduan/panduan untuk mewujudk
an
LBK sebagai pusat kreatifi
tas
. P
adahal
untuk pengembangan LBK dimasa mendatang dibutuhk
an potr
et LBK
ideal dan langk
ah – langk ah yang harus di jalank an. M esk i beg itu P anduan pen y elenggaraan L o k a Bina K a ry a (LBK ) yang dit erbitk an oleh Kement erian S osial RI sesungguhn ya dapat
menjadi pedoman dalam pengembangan LBK
. Dalam panduan ini
struktur LBK ideal
, konsep
bangunan, kebutuhan minimal ruang untuk LBK
,
mek
anisme kerja dan alur
keg
iatan.
Namun untuk mewujudk
ann ya t e ntu buk an perk ara mudah. A da ban
yak aspek yang
harus ditingk atk an seper ti k apasitas pengelola LBK , kesadaran masyarak at
hingga kurikulum pembelajaran yang standar ser
ta kualitas pr oduk keluaran. S emuan ya t e ntu berujung
pada tujuan meningk
atk an kemandirian war ga binaan dengan kebutuhan k husus . ## a. Sumber da
ya manusia (SDM) yang memadai, pr
of
esional dan kompet
en sesuai dengan bidang n y a. b . P e
rlu didukung sarana dan prasarana yang memadai, k
hususn
ya t
e
rk
ait dengan sarana
bimbingan dan pelatihan sesuai kebutuhan, minat, bak
at dan kondisi WBS. c. P e
rlu didukung sumber pendanaan yang memadai
d . P erlu diadak ann ya instalasi pr oduksi (w orkshop) dalam sk
ala besar di setiap L
o k a Bina K a ry a (LBK ) sebagai t empat k reatifi tas dan t
empat bekerja bag
i WBS. e . P e rlu adan ya pr og
ram pelatihan dan pengembangan petugas LBK untuk mendalami
dan mempelajari bahasa isyarat dalam hubungann
ya dengan pen
yandang disabilitas
tuna rungu wicar
a.
f.
P
e
rlu dijalin kerjasama dengan berbagai pihak (stake holders) dalam pengelolaan
dan pengembangan LBK , seper ti dengan SKPD t e rk ait (Dinasker , Disdik , Disdukcapil , Dinkes
, Diskop dan UKM, Disperindag), maupun dengan dunia usaha dan industri.
Rekomandasi Kajian
18
DINSOS |
u
pa ya pemerintah dalam mengentask an kemisk inan dan meningk atk an kesejaht eraan sosial terus dilakuk an. Berbagai pr og ram seper ti Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan
U
saha Ekonomi P
roduktif
(UEP) . KUBE sebagai salah satu pendek
atan untuk mengatasi kemisk inan ber tujuan meningk atk an kemampuan keber
fungsian sosial fak
ir misk in melalui keg iatan U saha Ekonomi P roduktif (UEP), U saha Kesejaht eraan S
osial (UKS) dan luran
Kesejaht eraan S osial (IKS). KUBE sejatin ya buk an
sekedar urusan ekonomi namun juga peningk
atan
kemampuan dalam mengatasi berbagai masalahsosial yang t
erjadi
di lingkungan keluar
ga
dan lingkungan sosialn
ya .
KUBE dan UEP menurut Kepala Bidang Pember
da yaan S osial Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta Susi D wiharini ber tujuan meningk atk an kesejaht eraan sosial par a kelompok misk in. Hal t ersebut meliputi: terpenuhin ya kebutuhan
hidup sehari-hari, peningk
atan pendapatan
keluar
ga, pendidik
an dan
kualitas kesehatan. Prog
ram KUBE juga
ber
tujuan menghidupk
an
fungsi sosial ekonomi lok
al war ga sehingga te rcipta hubungan yang k ian harmonis , ser ta menguatk an
semangat kebersamaan ser
ta kesetiak a w anan sosial . “ masyarak at juga dihar apk an memilik i
KUBE
&
UE
P
“M
ening
k
at
k
an K
eseja
h
ter
aan
d
engan P
e
m
b
er
d
a
y
aan ”
Liputan Khusus
20 DINSOS | 2013 HIST OGRAFI KUBE DARI MASA KE MASA
tanggung ja wab sosial ekonomi t e rhadap lingkungan sek itar ,” pungk as R ini. P empr o v. DKI Jak ar ta melalui Dinas S osial P ro
vinsi DKI Jak
ar ta, memberik an bantuan modal U saha Ekonomi P
roduktif dan bantuan
modal U
saha KUBE.
“T
otal bantuan UEP dan
KUBE yang diserahk
an
melalui ini sebesar R
p . 900.000.000,-, ” ungk ap R ini, S ept ember lalu .
Bantuan UEP diberik
an
kepada 500 or
ang /
Kepala Keluar
ga dari lima
kecamatan masing-masing sebesar R
p
. 400.000,-
dalam bentuk uang tunai. Sedangk
an bantuan modal
usaha KUBE diberik
an
kepada 70 Kelompok yang tersebar di 21 kecamatan. Setiap KUBE memper
oleh R p .10.000.000,- dalam bentuk c ek tunai. K
onsep KUBE dan UEP
Konsep KUBE dann UEP sejatin
ya ialah perber da yaan masyarak at. M asyarak at diharapk an
dapat menggali dan memanfaatk
an sumber
da
ya baik alam, sosial
,
ekonomi, manusia dan lingkungan disek
itarn ya. Kelompok mempun yai w e w enang untuk mengelola, mengembangk an, mengevaluasi dan P rog ram Kelompok U
saha bersama (KUBE) sejatin
ya
telah ada sejak tahun 1982. P
rog
ram ini bersifat
lintas sekt
oral dan menjadi salah satu bag
ian dari P rog ram P engembangan W ila yah (PPW ). P ada tahun 2006, P emerintah memutusk an untuk melakuk an pen y empurnaan pendek atan dan pen y elenggaraan P rog ram Kelompok U saha
Bersama (KUBE). Sebagai catatan pada tahun 2005, pen
yaluran
bantuan kepada KUBE bersifat natura, melalui perantara, t
op do
wn, t
e
rpusat, tanpa
pendampingan. Mulai tahun 2006 dilakuk
an
perubahan dan pen
y
empurnaant
ermasuk antara
lain upa
ya menggandeng pihak PT Bank R
a k yat Indonesia T b k . P ada tahun 2007, pr og ram P ember da yaan F a k ir M isk in yang t elah disempurnak an ak an mulai dilakuk
an. Salah satu perubahan n
yata yang t elah dilakuk an adalah pen yaluran bantuann ya dilakuk an
langsung kepada KUBE dan melalui mek
anisme
perbank
an (bekerjasama dengan PT BRI
T
bk).
Bantuan tidak lag
i bersifat natura (barang) yang
harus disediak
an oleh P
emerintah P
usat melalui
pihak ketiga,namun disediak
an sendiri oleh
anggota KUBE.### (http://inspirasitabloid
.w or dpr ess .c om). menik mati hasil-hasiln ya. P emerintah han ya
memfasilitasi agar KUBE dapat berhasil dengan baik
.
Lalu dimana peran pemerintah selain memberik
an dana bantuan ? . P emerintah jelas R ini men yiapk an prasarana
dan sarana penunjang termasuk diantara men
yiapk
an pendamping
bekualitas yang dapat membantu KUBE agar bisa
berkembang baik
.
P
e
ran pendamping
ialah pemberi inf
ormasi, per encana, pembimbing , motivat or , fasilitat or dan mobilisat or , adv ok at or sek aligus evaluat or . S ederhanan ya, pendamping ber tugas melakuk an pendampingan
saat memulai usahan
ya,
pemasaran pr
oduk
keluaran hingga pejajagan usaha/ in
v estasi baru . DINSOS | 2013 21
m
asalah sosial merupak
an
suatu f
enomena
sosial yang mempun
yai
berbagai dimensi. Beg
itu
ban
yak dimensi yang
te rk andung didalamn ya, men y ebabk an upa ya pemecahann ya menjadi sangat rumit. Pe rmasalahan sosial
ini, melanda hampir seluruh wila
yah, t
erutama
di kota-kota besar didunia, t
e rmasuk DKI Jak ar ta. P erubahan-perubahan yang t erjadi beg itu c epat memacu semak in ber tambahn ya
permasalahan sosial dengan segala pola dan komplesitasn
ya. P esatn ya perubahan kerap mengantark an suatu kelompok t e rt entu yang tidak memilik i kesiapan
untuk menerima dan men
y
esuaik
an dengan
nilai-nilai baru menjadi tertinggal dalam laju perjalanan zaman. Kelompok ini lalu sadar atau tidak menjadi komunitas yang t
e rtinggal dan t e rpingg irk an oleh
keadaan. Dalam ban
yak
k
asus komunitas ini lalu
diidentifi k asi sebagai P e n y andang M asalah Kesejaht eraan S osial k a rena memilik i pola
perilaku berbeda dengan norma-norma yang berlaku di masyarak
at. Beberapa k a tegori P MKS k hususn ya yang berada di jalan ber dasark an P e rda No . 11 tahun
1988 harus diberi perhatian k
husus k
a
rena
dianggap mengganggu ket
entraman, ket er tiban dan ken yamanan hidup war ga kota. Dinas S osial P emda DKI Jak ar ta sudah men yiapk an dengan langk ah-langk ah strat eg is
dan kebijaksanaan yang ber
tumpu kepada paradig ma “ C ommunit y Based Dev elopment ” (P embangunan berbasis pada masyarak at)
atau pengembangan masyarak
at. M elalui strat eg i ini, pemerintah berupa ya mendor ong masyarak at
agar berperan aktif
,
meningk
atk
an par
tisipasi
dan secara mandiri men
y
elesaik
an
masalah-masalah sosial yang timbul dilingkungann
ya.
Dalam ilmu sosial pengembangan masyarak
at kerap didefi nisik an sebagai pr oses penguatan masyarak at yang dilakuk
an secara aktif dan
berkelanjutan ber
dasark
an
prinsip keadilan sosial
,
par
tisipasi dan kerjasama
yang setara. Anggota masyarak
at didor ong agar memilik i keper ca yaan
diri dan kemampuan untuk memperbaik
i kehidupann ya Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta melalui berbagai pr og ramn ya berupa ya member da yak an
individu-individu dan kelompok
-kelompok
orang melalui penguatan kapasitas (t
ermasuk kesadaran, pengetahuan
Men
y
elesaikan Masalah
Men
y
elesaikan Masalah
S
osial Melalui P
ember
da
y
aan
S
osial Melalui P
ember
da
y
aan
Penulis : Kepala Dinas S
osial P
ro
vinsi DKI Jak
ar ta, H. K ian Kelana 22 DINSOS | 2013 dan ket erampilan-ket erampilan) yang diperluk an untuk
mengubah kualitas kehidupan komunitas mer
ek
a.
Namun harus disadari pember
da yaan masyarak at buk anlah pendek atan “c etak biru ” (blueprint), sek ali jadi. I barat strat eg i ber tinju , pr og ram ini buk
anlah hit and run.
P
ole ini ialah pr
oses
yang par
tisipatif dan
berkelanjutan; anggota- anggota masyarak
at
bekerjasama dalam kelompok
-kelompok
fo
rmal dan inf
ormal untuk
berbag
i pengetahuan
dan pengalaman, ser
ta
mencapai tujuan bersama. Bila anggota masyarak
at tidak berpar tisipasi mak a bisa dipastik an ak an gagal . Dalam pr oses ini masyarak at dibantu untuk meng identifi k asi
masalah, kebutuhan dan kesempatan hidup; difasilitasi dalam merancang solusi-solusi yang t
epat; ser
ta dilatih
agar memilik
i k
apasitas
agar mampu mengakses sumber-sumber yang ada di dalam maupun di luar komunitasn
ya.
Dengan mendor
ong
peran masyarak
at yang
lebih besar buk
an berar
ti
pemeritah menjadi lepas tangan. P
emerintah
melalui anggaran APBD Pemerintah P
ro
vinsi dan
Dana Dekonsentrasi Kement
erian S
osial RI
sejak beberapa tahun terak
hir ber tindak sebagai fasilitat or keg iatan, men y ediak an bantuan
modal berupa UEP dan KUBE dan membantu men
yiapk
an asist
ensi agar
usaha bisa berkembang
.
P
emerintah juga
mendor
ong peran dunia
usaha agak berpar
tisipasi
dan dapat berbag
i peran
meningk
atk
an kualitas dan
kuantitas pembangunan kesejaht
eraan sosial . Optimalisasi dana Co rporat e social responsibilt y yang dimilik i perusahaan dapat disiner g isk an dengan pr og ram peningk atan kesejaht
eraan sosial yang
dimilik i pemerintah. Siner g i ini diperluk an agar pr og
ram yang dijalank
an
tidak tumpang tindih dan tepat sasaran. Tentun
ya berbagai usaha
untuk meningk
atk
an
kualitas pembangunan kesejaht
eraan sosial
memerluk
an komitmen
yang kuat dari semua pihak t
e rmasuk diantaran ya or ganisasi sosial , K a rang Taruna, P ekerja S osial M asyarak at,
dunia usaha dan NGO
. P emerintah, LKS/Orsos ser ta Dunia U saha sesungguhn ya berada
dalam posisi saling membutuhk
an, dalam kont eks kemitraan yang sejajar . Ketigan ya merupak an tiga
pilar penting dalam pen
y elenggaraan kesejaht eraan sosial . P emerintah adalah regulat or dan fasilitat or sek aligus ‘wasit ’ atau super visor dalam pen y elenggaraan kesejaht eraan sosial ,
LKS/orsos sebagai repr
esentasi masyarak
at,
merupak
an operat
or
dan mitra pemerintah dalam pen
y
elenggaraan
kesejaht
eraan sosial
dan berhadapan langsung dengan pemerlu pela
yanan sosial , sementara Dunia U saha/P erusahaan, juga
adalah mitra pemerintah dan LKS/Orsos yang memilik
isumber
da
ya
keuangan/anggar
an dan
sarana-prasarana yang dapat diber
da yak an dalam men yuksesk an pen y elenggaraan kesejaht eraan sosial . Siner g i juga diperluk an terutama di era ot onomi
daerah pada saat ini antara pemerintah pusat dan daerah t
ermasuk di
dalamn
ya pen
yamaan
visi, misi dan strat
eg i yang disesuaik an dengan kondisi lok al sangat
memegang peranan penting bag
i keberhasilan pembangunan kesejaht eraan sosial di tanah air . ### DINSOS | 2013 23
No Nama P a n ti A lama t N o .T elp 1 PSAA Balita Tunas Bangsa Jl . Bina M a rga Cipa yung Jak ar ta S elatan 8445651 2 PSAA P utra Utama 01 Jl . KH. M aisin No .30 K lender Jak ar ta T imur 8614102 3 PSAA P utra Utama 02 Jl . Jati IX R a wa Gelam Plumpang , Jak ar ta Utara 6505131 4 PSAA P utra Utama 03 Jl . T ebet Barat R a ya No .100 Jak ar ta S elatan 83704823 5 PSAA P utra Utama 04 Jl . R a ya Bina Bar ga Cipa yung Jak ar ta T imur 8447728 6 PSAA P utra Utama 05 Jl . S w ada ya Dur en Sa wit Jak ar ta T imur 86612655 7 PSAA P utra Utama 06 Jl . K amal C engk ar
eng Barat Jak
ar ta Barat 54369083 8 PSBR Taruna Ja ya Tebet Jl . T ebet Barat R a ya no .100 Jak ar ta S elatan 8291582 9 PST W Budi Mulya 01 Jl . Bina M a rga No .58 Cipa yung Jak ar ta T imur 8445652 10 PST W Budi Mulya 02 Jl . C endra wasih X/8 C engk ar eng Jak ar ta Barat 5406515 11 PST W Budi Mulya 03 Jl . R a ya Ciracas Jak ar ta T imur 87713052 12 PST W Budi Mulya 04 Jl . M a rgaguna No .01 Jak ar ta S elatan 7503249 13 PST W U sada Mulia 05 Jl . C endra wasih 6 C engk ar eng Jak ar ta Barat 6198130 14 PSBN C aha ya Batin Jl . Dewi Sar tik a No .200 C a
wang III Jak
ar ta T imur 8092357 15 PSBD Budi Bakti JL. Utama V C engk ar
eng Barat Jak
ar ta Barat 6192696 16 PSBG Bina Grahita Jl . P eta Utara No . 29A K alider es Jak ar ta Barat 5445611 17 PSBL Harapan S e nt osa 01 JL. Kemuning No .17 C engk ar eng Jak ar ta Barat 5401773 18 PSBL Harapan S e nt osa 02 Jl . R a ya Bina Bar ga Cipa yung Jak ar ta T imur 8445016 19 PSBL Harapan S e nt osa 03 Jl
. Budi Murni III No
. 66 R T. 008 / 04 C eger Cipa yung Jak ar ta T imur 8445012 20 PSBL Harapan S e nt osa 04 Jl . K a ry a No .19 W ija ya K usuma Gr ogol Jak ar ta Barat 5648289 21 PS P amar di P utra K husnul K hotimah Jl . Babak an III S erpong Tangerang 7561331 22 PSBK Harapan Ja ya Balaraja Jl . KP . Sindang K a ry a Desa R
anca Labu Kec
. Kemiri Balaraja T angerang 59350273 23 PSBK W Harapan Mulya Jl . Kembangan R a ya No . 3 Kedo ya Kec . Kebon Jeruk Jak ar ta Barat 58357156 24 PSBI Bangun Da ya 01 Jl . Kembangan R a ya No
.2 Kebon Jeruk Jak
ar ta Barat 5814256 25 PSBI Bangun Da ya 02 Jl . R a ya Bina M a rga No .48 Cipa yung Jak ar ta T imur 8445761 26 PSBI Bangun Da ya 03 Jl . K amal C engk ar
eng Barat Jak
ar ta Barat 5406389 27 PSP Belaian K asih Jl
. Dakota II Kebon Kosong Jak
ar ta P usat 4216348
Da
ta P
a
n
ti di Lingkungan Dinas S
osial
24 DINSOS | 2013p
enanganan P MKS merupak an salah satu permasalahansosial yang sulit untuk ditangani. Ban
yak
n
ya
jumlah gelandangan dan pengemis yang kerap kali t
e
rlihat memadati
per
empatan dan ruas-ruas
jalan utama buk
an saja
tidak sedap dipandang
,
melaink
an menjadi
isu serius yang perlu diselesaik
an bersama.
Kondisi di atas belum ditambah dengan ken
yataan bah
wa sebag
ian
besar gelandangan
dan pengemis di kota Jak
ar ta— dan bahk an mungk in di beberapa
kota besar lainn
ya--
adalah
orang-orang
yang notabene buk
an penduduk set empat. M enarik n y a, munculn ya
Gepeng tidak han
ya
menjadi masalah di negara-negara dengan tingk
at per tumbuhan ekonomi r elatif lambat, seper ti t erjadi di
negara-negara berkembang seper
ti di I
ndonesia,
F
ilipina, Bangladesh atau Thailand
, k
asus yang sama
terjadi pula di berbagai negara maju
. P engemis ber dasark an P e rmensos Nomor 08 Tahun 2012 han yalah
salah satu jenis PMKS di I
ndonesia. S etidak n y a ada sek itar 27 jenis lainn ya yang dik lasifi k asik an sebagai P MKS. Munculn ya P MKS
tidak bisa dilepask
an
dari melemahn
ya
kekuatan ekonomi secara mak
ro
untuk menolong
tumbuhn
ya lapangan
kerja baru dan sek
aligus
SOSIALISASI
PENANGGUL
ANGAN P
MKS
DI JAK
ART
A
“PMKS Perlu di Selesaikan Bersama”
DINSOS |
2013
men y e rap t enaga kerja. M enurut A sist en Kesejahteraan M asyarak at M a ra Oloan Sir egar , Defi nisi P MKS ialah orang
atau kelompok yang tidak memilik
i kemampuan
untuk bisa hidup dan ber
fungsian sosial secara
wajar dan memadai. Menurut pria yang kerap dipangg
il Oloan ini,
ketidak
mampuan hidup
secara wajar dan ketidak ber
fungsian secara sosial
ini disebebk an oleh berbagai fakt or antara lain ketidaksiapan keluar ga
menerima keadaan keluar
ga dan kemampuan ekonomi yang t e rbatas atau kemisk inan.
Oloan yang menjadi salah satu narasumber dalam keg
iatan S osialisasi P enanggulangan P MKS ini menc oba fl assback bah wa salah satu pemicu meningk atn ya P MKS antara lain k risis monet er pada 1998 yang men y ebabk an ambruk n y a per ekonomian I ndonesia.
Saat itu ber
dasark
an
pr
o
y
eksi data yang
diperk irak an oleh In ternational Labour Or ganisation (IL O ) men y ebutk an bah wa
jumlah orang misk
in di
Indonesia pada ak
hir
tahun 1999 mencapai 129,6 juta atau sek
itar 66,3
persen dari seluruh jumlah penduduk (BPS-UNDP
,
1999). S
ementara itu
,
menurut laporan BKKBN (2005), jumlah masyarak
at
misk
in di tanah air saat ini
mencapai 36,1 persen dari total penduduk I
ndonesia
sek
itar 220 juta jiwa,
termasuk di dalamn ya penduduk fak ir misk in seban
yak 14,8 juta jiwa.
P engamat S osial , Bingsar mengungk apk an bah wa kemisk inan memang
menjadi salah satu pen
y ebab mer ebak n y a P MKS di kota-kota besar seper ti Jak ar ta. Apalag i Jak ar
ta sebagai kota besar
dan pusat ekonomi negara menjadi mag
net bag
i
ban
yak war
ga dari daerah
lain untuk mengadu peruntungan dan berharap Jak
ar ta dapat membantu dirin ya meningk atk an taraf hidup keluar ga. S olusi ef
ektif jelas Bingsar
antara lain mendor
ong
peran aktif masyarak
at
yang lebih besar lag
i.
“M
asyarak
at harus pek
a
mengenai masalah sosial
dan dapat ber
tindak bila t erjadi masalah di wila yahn ya, ” tuk as Bingsar .
Hal ini disepak
ati oleh KH. A gus Darma wan. M enurutn ya Islam t elah mengajark an masyarak at untuk pek a t erhadap
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Dinas Sosial P
ro
vinsi DKI Jak
ar
ta,
H. K
ian Kelana mengajak
seluruh komponen masyarak
at bekerja sama men y elesaik an persoalan P e n y andang M asalah Kesejaht eraan S osial (P MKS) di ibu kota. S eluruh
stakeholder dan war
ga
juga harus mendukung prog
ram pengentasan
kemisk
inan yang dilakuk
an P empr o v DKI sebagai
salah satu cara untuk menurunk
an jumlah P MKS. “P enanganan P MKS merupak an bag ian dari upa ya P empr o v DKI melalui pr og ram pengentasan kemisk inan. 26 DINSOS | 2013
KPSK
Melalui berbagai keg
iatan
pelatihan, ket
erampilan,
pembinaan ser
ta
pemberian modal usaha sehingga mer
ek
a bisa
menjadi mandiri dan tidak menjadi beban sosial dan kota ini,
” k
a
ta H. K
ian
Kelana. Dalam dialog yang disiark
an langsung
oleh
T
V
One ini bah
wa
kemisk
inan masih ada di
ibu kota, mak
a masalah sosial pun ak an t erus ada, k hususn ya P MKS. Oleh k a rena itu , untuk
mengantisipasi masalah PMKS ini, P
empr
o
v
DKI selalu membuat prog
ram pembangunan yang ber fo kus untuk mengentask an kemisk inan. “Dinas S osial memilik i sejumlah pr og ram
unggulan antara lain pemberian bantuan UEP dan KUBE bag
i war ga misk in, lansia t erlantar , per
empuan korban tindak
keker
asan,
”tuk
as K
ian.
Gubernur DKI Jak
ar ta Fauzi Bo w o saat menjadi
narasumber pada Dialog Inte
raktif t e ntang Lanjut U sai dan P e n y andang C acat di PST W Budi
Mulia 01 beberapa waktu lalu mengungk
apk an bah wa langk ah pihak n y a mengurang i kemisk inan
mulai berbuah hasil
.
Ber
dasark
an data Badan
P
usat Statistik (BPS) DKI
Jak
ar
ta, penduduk misk
in
(penduduk yang berada di ba
wah garis kemisk
inan)
menurun cukup sig
nifi
k
an.
Jumlah penduduk misk
in
pada periode Januari- Ma
ret t
e
rdapat 312.180
jiwa atau 3,48 persen dari total jumlah penduduk DKI Jak
ar
ta. P
adahal
, di
periode yang sama tahun lalu
, jumlah penduduk misk in mencapai 327.170 atau 3.62 persen. Ar tin ya, jumlah t ersebut menurun seban
yak 10.990 jiwa atau
turun 0,14 persen. Tetapi usaha menurunk
an kemisk inan ini ak an sia-sia k alau mig rasi penduduk
dari daerah lain t
erus
terjadi. Untuk itu P
empr
o
v
DKI selalu melakuk
an
kerja sama dengan
daerah-daerah asal P MKS seper ti Ja wa Barat dan Ja wa
Tengah agar dapat
menahan arus urbanisasi ke Jak
ar
ta.
Kemudian dalam hal pener
tiban P MKS, lanjutn ya, P empr o v DKI tidak han ya melakuk an pener tiban, melaink an memik irk an bagaimana mendidik anak -anak keluar ga misk in atau P MKS tidak t erjerumus ke ar ah
tersebut. Salah satun
ya dengan r ehabilitasi dan membina mer ek a di
panti-panti sosial yang dimilik
i pempr o v. “M ari k
ita kerja sama
untuk menangani masalah ini. Ket
erbatasan
pemerintah harus diakui, dan tidak ak
an mampu
men
y
elesaik
an masalah
dengan kekuatan sendiri. Kita harus merangkul stakeholder yang ada untuk menjadi bag
ian
menangani permasalahan ini,
” tuturn
ya.
Dalam kesempatan itu
, P aulus W irut omo men yatak an political
will dari Gubernur DKI Jak
ar ta t e rk ait pengentasan kemisk inan dan penanganan P MKS
ini harus disambut baik oleh seluruh masyarak
at Jak ar ta. “Dengan adan ya
political will dari gubernur
,
harus ada kerja sama antara P
empr o v DKI dengan masyarak at untuk
memulai menangani masalah ini bersama-sama. Ka
rena itu kekuatan kota
Jak ar ta, ” tuk asn ya. ### DINSOS | 2013 27
P
e
n
yusuman P
edoman
K
egia
tan K
esos
“Mendorong Perencanaan
Program
Y
ang Responsif Gender
”
p
engarusutamaan Gender t elah din yatak an dalam GBHN T ahun 1999,dan mulai dijalank
an sejak dikeluark ann ya P engarusutamaan Gender sebagai strat eg i untuk
mencapai kesetaraan dan keadilan gender dibangun untuk meng
int
eg
rasik
an
gender menjadi satu dimensi int
eg
ral dari
per
encanaan, pen
yusunan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijak
an dan pr og ram pembangunan nasional . Strat eg i ini juga te
rtuang dalam Rencana
P embangunan Jangk a M enengah Nasional (RP JMN) T ahun 2010-2014. Dengan demik ian, strat eg i ini merupak an salah satu
landasan operasional bag
i pelaksanaan pembangunan. Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta, melalui
Dana Dekonsentrasi melaksanak
an keg iatan P e n yusunan P edoman Keg iatan P e n y elenggaraan Kesejaht eraan S osial di Jak ar ta pada ak hir S ept ember lalu . M enurut S e k retaris Dinas S osial P ro
vinsi DKI Jak
ar
ta
Susana Budi Susilo
wati,
keg
iatan ini adalah upa
ya Dinas S osial P ro vinsi DKI Jak ar ta men y empurnak an
secara berkesinambungan proses per
encanaan
pr
og
ram sehingga out
come yang dihasilk
an jadi
lebih baik
.
Nantin
ya, jelas Susan,
panduan yang dihasilk
an
ak
an menjadi pedoman
pelaksanaan keg
iatan baik
itu yang dibia
yai melalui
dana dekonsentrasi maupun APBD pr
o vinsi DKI Jak ar ta. M enurut per wak ilan BP MPKB Dian K usdewi, upa ya Dinas S osial P ro
vinsi DKI Jak
ar ta pantas di apr esiasi dit engah kesadaran per encanaan
berbasis PUG yang belum baik
.
Hal senada juga disampaik
an per wak ilan Kement erian S osial RI, Ahmad Johari. M enurut
Johari, dari seluruh Indonesia, pr
o
vinsi
yang sudah men
yusun
pedoman per
encanaan
berbasis PUG masih bisa dihitung jari. P
adahal
kedepan, pedoman ini ak
an menjadi salah
satu syarat Kement
erian
Keuangan dalam pengajuan anggar
an dan usulan pr og ram keg iatan. P anduan PPRG bidang
sosial ini mencakup penelaahan usulan rencana pr
og
ram,
analisa gender di bidang kesejaht
eraan sosial
,
aplik
asi pen
yusunan ARG
dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PPRG bidang kesejaht
eraan sosial . M enurut K a. Sub Bag P rog
ram dan Anggaran
Dinas S osial P ro v. DKI Jak ar ta A Taufi k H ida yatullah, buku
panduan ini, memudahk
an bag i per encana untuk meng int eg rasik an aspek -aspek gender ke dalam per encanaan,
penganggaran, pemantauan dan evaluasi ser
ta dapat memper
cepat
implementasi PUG di lingkungan Dinas S
osial
P
ro
vinsi DKI Jak
ar ta. ### 28 DINSOS | 2013 Lansia dan P e n y andang
Disabilitas perlu mendapatk
an ruang
yang lebih besar dalam pembangunan ibukota. “Pen
yandang disabilitas
merupak
an sumber da
ya
manusia yang pot
ensial
dan perlu diberik
an
kesempatan seluas-luasn
ya
untuk berkembang dan
mengaktualisasik
an diri
dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk itu
,
pemerintah tidak bisa han
ya sendirian tapi juga
butuh dukungan dari semua pihak
,” hal t ersebut disampaik an Gubernur DKI Jak ar ta, F auzi Bo w o
pada dialog int
eraktif
te
ntang lanjut usia dan
pen yandang cacat, A gustus lalu di PST W Budi Mulya 02 Cipa yung Jak ar ta T imur .
Dalam dialog yang di pandu oleh Ar
zeti Bilbina ini, F oke mengungk apk an bah wa P embangunan Jak ar ta harus ikut melibatk an para difabel sebagai sub y ek dan ob y ek
pembangunan. Saat ini menurut F
oke
,
permasalahan utama yang dihadapi pen
yandang
cacat, di samping kecacatann
ya sendiri
juga adalah kurang
n
y
a
pemahaman para pihak yang t
erk
ait t
entang
pen
yandang cacat
sehingga penanganan yang diberik
an belum menja wab permasalahan. P enanganan yang dilaksanak an selama
ini belum sepenuhn
ya didasark an kepada kebutuhan pen yandang cacat, t etapi didasark an
kepada kebutuhan lembaga/institusi agar