• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA DINAS PU PROVINSI GORONTALO 2007 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENSTRA DINAS PU PROVINSI GORONTALO 2007 2012"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehandalan SDM Provinsi Gorontalo ditantang dan diuji secara bermakna dalam menyukseskan pelaksanaan otonomi daerah di satu sisi, sedangkan di sisi lain mampu mengakomodasi tuntutan kemutlakan globalisasi. Otonomisasi dan globalisasi semestinya dipandang sebagai sesuatu yang berkah, dan sama sekali bukan musibah. Otonomi Daerah secara normatif sebagaimana substansi Undang-Undang No 32 th. 2004 menyediakan dua pasokan mutiara berharga yang diserahkan ke daerah aspek manajerialnya, yaitu “ keberlimpahan kewenangan dan keuangan”. Kewenangan adalah domain prinsipil dari politik, sementara keuangan adalah dimensi fundamental dari ekonomi. Persekutuan strategis antara political power dan economic capital bisa mentransformasi secara dramatis apa yang menjadi cita-cita jangka panjang bisa terwujud dalam jangka pendek.

Sedangkan globalisasi di sisi lain bisa memperkaya khasanah inovatif dalam memacu progresivitas pembangunan. Globalisasi membuka peluang bagi sebuah proses akulturasi pengetahuan yang bisa berkorelasi bagi upaya proses produksi dan reproduksi barang dan jasa lokal secara kompetitif dan kualitatif. I nilah konsepsi kemandirian sesungguhnya karena memiliki daya cipta tinggi bagi kemajuan pembangunan daerah.

Dari aspek pemerintahan modern, kemampuan budaya mencipta hendaklah compatible dengan notulensi administratif pemerintahan agar berbagai kebijakan program yang dijalankan dapat berlangsung secara fokus dan terkontrol.

(2)

lima tahun mendatang. Dokumen ini menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, PU berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini.

Renstra merupakan dokumen perencanaan taktis-strategis yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD dan APBN setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang wajib disusun sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah. Renstra PU dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan I nfrastruktur dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Provinsi Gorontalo khususnya di bidang Pekerjaan Umum.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD PU Provinsi Gorontalo adalah:

1. Sebagai pedoman akademik dan normatif bagi pelaksanaan program kurun 5 Tahun dan Rencana Kerja (Renja) 1 Tahun.

2. Untuk mengukur dan mengevaluasi progresivitas program kerja Dinas PU.

3. Sebagai Alat Akuntabilitas Kinerja Dinas PU.

1.3. Landasan Penyusunan

Landasan hukum yang diberikan adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga pemerintah daerah memiliki pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya dan terhindar dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

(3)

daerah. Landasan hukum lainnya adalah I npres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah.

1.4. Sistematika Penulisan

Dokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2012 ini disusun dengan Outline sebagai berikut :

BAB I . PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Landasan penyusunan 4. Sistematika Penulisan

BAB I I . GAMBARAN UMUM

1. Pembentukan Dinas PU, Kimpraswil 2. Kondisi Eksisting

3. Permasalahan

BAB I I I . TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I V. ANALI SI S SWOT

BAB V. VI SI , MI SI , TUJUAN, KEBI JAKAN, STRATEGI

1. Visi dan Misi RPJMD Provinsi Gorontalo 2. Visi dan Misi SKPD PU Provinsi Gorontalo 3. Tujuan dan Sasaran

4. Analisis Faktor I nternal dan Eksternal 5. Kebijakan dan Strategi

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN I NDI KATI F

BAB VI . RENCANA KERJA ( RENJA) PROGRAM TAHUNAN

BAB VI I . PENUTUP

(4)

BAB I I

GAMBARAN UMUM

2.1. Pembentukan Dinas PU, Kimprasw il

Pembentukan Dinas PU Provinsi Gorontalo sesuai Surat Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor …. Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.

Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana dan penunjang dibidang Pekerjaan Umum yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintahan dan pembangunan di bidang Pekerjaan Umum, Permukiman dan Prasarana Wilayah yang diserahkan (desentralisasi) dan yang dilimpahkan (dekonsentrasi) kepada Daerah Provinsi Gorontalo, sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. Pembangunan di bidang PU, meliputi :

1. Perencanaan Pengembangan I nfrastruktur PU (Subdin Perencanaan) 2. Pengembangan Sumber Daya Air (Subdin PSDA)

3. Pengembangan Prasarana jalan (Subdin Bina Marga) 4. Tata Ruang dan Permukiman (Subdin Cipta Karya)

2.2. Kondisi Existing

2.2.1. Perencanaan Pengembangan I nfrastruktur PU

(5)

memiliki peran yang sangat penting dan strategis bagi akselerasi pembangunan di Propinsi Gorontalo.

Pada kenyataannya, subdin perencanaan baru terbentuk. Artinya dibutuhkan daya adaptasi dan akselerasi pekerjaan yang cukup tinggi untuk menjadi inspirasi dan bagi subdin lainnya.

2.2.2. Pengembangan Sumber Daya Air

Sehubungan dengan Program Unggulan Provinsi Gorontalo, maka pengelolaan Sumber Daya Air yang baik merupakan salah satu upaya dalam mendukung pencapaian Pengembangan Agropolitan, Ekonomi Kelautan dan penataan SDM, terutama dalam hal pemenuhan/ perbaikan I nfrastruktur. Kegiatan yang dilaksanakan sehubungan dengan Program

Pengembangan Agropolitan berupa pemenuhan Sumber Daya Air dalam bidang irigasi, yaitu pembangunan bendung dan jaringan irigasi, Jaringan I rigasi Air Tanah (JI AT) dan Pompa Air Tanpa Motor (PATM). Dari ± 41.000 Ha areal pertanian di Provinsi Gorontalo yang terlayani oleh jaringan irigasi baru ± 24.000 Ha, direncanakan pada tahun 2012 seluruh areal pertanian dapat terlayani.

(6)

Kegiatan yang telah dilaksanakan dari tahun 2002 sampai tahun 2006 secara rinci dapat dilihat pada Tabel Berikut:

I SUMBER DAYA AI R

a. I rigasi dan Raw a 2002 2003 2004 2005 2006

- Rehab. Jaringan I rigasi 5,600 Ha 11,407 Ha 3,075 Ha 1,029 Ha 1,405 Ha

Sumber : Data Diolah dari Subdin PSDA (2007)

2.2.3. Pengembangan Prasarana Jalan

Pengembangan prasarana jalan meliputi kegiatan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan. Jalan nasional sepajang 616.24 Km untuk 5 (lima) tahun kedepan diarahkan pada pekerjaan pelebaran jalan sehingga pada tahun 2012 lebar rata-rata jalan menjadi 10 M. Sedangkan untuk jalan provinsi (408.26 Km) diarahkan pada pekerjaan peningkatan jalan sepanjang 75.5 Km. Adapun sasaran utama peningkatan jalan ini dikhususkan pada ruas jalan dengan kondisi rusak berat yakni:

No Ruas Jalan

Pj g fungsional Kondisi Rusak Berat

Sumber : Data Diolah dari Subdin Bina Marga (2007)

(7)

untuk pembangunan jembatan tanggap darurat (diluar jembatan nasional dan jembatan provinsi)

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan dari tahun 2002 sampai tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel Berikut:

1 JALAN & JEMBATAN

Sumber : Data Diolah dari Subdin Bina Marga (2007)

2.2.4. Tata Ruang dan Permukiman

a. Kondisi Permukiman

Kondisi permukiman di Provinsi Gorontalo pada saat ini masih ditandai oleh belum mantapnya sistem penyelenggaraan termasuk sistem kelembagaan yang diperlukan, rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau dan menurunnya kualitas lingkungan permukiman, dimana secara fungsional kualitas pelayanan sebagian besar perumahan dan permukiman yang ada masih terbatas dan belum memenuhi standar pelayanan. Tingginya kebutuhan perumahan yang layak huni dan terjangkau masih belum dapat diimbangi dengan kemampuan penyediaan baik oleh masyarakat, dunia usaha maupun pemerintah.

(8)

tercatat bahwa jenis atap yang paling banyak digunakan di Provinsi Gorontalo adalah atap seng (70% ), dinding kayu/ bambu (44,66% ) dan lantai tanah (34,12% ). Kebutuhan perumahan di Provinsi Gorontalo masih relatif besar. Sebagai gambaran status kebutuhan perumahan pada saat ini meliputi : 1. Kebutuhan rumah yang belum terpenuhi (backlog 2004)

66.918 unit ;

2. Pertumbuhan kebutuhan rumah baru ;

3. Kebutuhan peningkatan kualitas perumahan yang tidak memenuhi persyaratan layak huni sebanyak 41.220 unit (24% ).

Dari segi kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar lingkungan, masih terdapat banyak kawasan yang tidak dilengkapi dengan berbagai prasarana dan sarana pendukung, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 Pembangunan Rumah Layak Huni yang dibiayai melalui dana APBD/ DAU Provinsi yang dilaksanakan oleh Dinas PU Kimpraswil Provinsi 720 unit, Pembangunan RSS/ RS/ RSH oleh Perumnas 1.205 unit, melalui KPR BTN 2.313 unit dan Real Estate 234 unit.

b. Kondisi Pelayanan Air Bersih

Cakupan Pelayanan Air Bersih oleh PDAM/ BPAM untuk daerah perkotaan baru mencapai rata-rata + 40 % (standar pelayanan 80 % ), untuk dari perdesaan baru mencapai + 38 % (standar pelayanan 70 % ).

(9)

daerah perdesaan sulit untuk mendapatkan sumber air baku dan biaya investasi untuk pembangunan instalasi dan jaringan cukup besar tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang akan dilayani.

Berikut ini cakupan pelayanan Air Bersih setiap Kabupaten dan Kota sebagai berikut:

Kota Gorontalo

Cakupan pelayanan oleh PDAM Kota Gorontalo + 13.130 unit pelanggan, penduduk terlayani 107.661 jiwa atau 77 % dari jumlah penduduk Kota Gorontalo yaitu 148.080. jiwa, dengan volume penjualan air sebesar 2.844.967 M3 (2003).

Sistem penyediaan air bersih berupa I nstalasi Pengolahan Air (I PA) lengkap berkapasitas produksi 258 L/ detik dengan sumber air baku utama dari Sungai Bone dengan kapasitas + 100 m3/ detik, system transmisi dilakukan dengan sistem pemompaan air dari sungai melalui I ntake ke I nstalasi Pengolahan Air (I PA) beroperasi selama 24 jam.

Kabupaten Gorontalo dan Gorut

(10)

Kabupaten Pohuw ato

Cakupan pelayanan oleh BPAM Kabupaten Pohuwato baru melayani di I bukota-I bukota Kecamatan yakni I KK Marisa sumber air baku dari sumur bor dengan kapasitas 15 l/ detik untuk melayani 500 unit sambungan rumah, I KK Popayato sumber air baku dari sungai dengan pengolahan SPL berkapasitas 10 l/ detik (rusak) untuk melayani 175 unit sambungan rumah, I KK Lemito sumber air baku dari mata air 10 l/ detik dalam kondisi rusak dan I KK Paguat sumber air baku dari sungai dengan pengolahan SPL berkapasitas 10 l/ detik untuk melayani 250 unit sambungan rumah.

Kabupaten Boalemo

Cakupan pelayanan oleh BPAM Kabupaten Boalemo baru melayani di I bukota Kabupaten Kota Tilamuta dan beberapa I bukota Kecamatan. Kota Tilamuta sumber air baku dari sungai dengan pengolahan SPL berkapasitas 30 l/ detik untuk melayani 886 unit sambungan rumah atau + 16 % dari 21.864 jiwa Kota Tilamuta, I KK Botumoito dengan sumber air baku dari sungai dengan pengolahan SPL berkapasitas 2,5 l/ detik untuk melayani 92 unit sambungan rumah, I KK Paguyaman dengan sumber air baku sumur dalam dengan pemompaan kapasitas produksi 5 l/ detik untuk melayani 221 unit sambungan rumah.

Kabupaten Bone Bolango

(11)

c. Kondisi Penyehatan Lingkungan Permukiman Drainase

Pada kawasan-kawasan padat permukiman terutama pada kawasan pusat-pusat kegiatan masih terdapat daerah atau titik-titik genangan dan rawan banjir dimana drainase-drainase yang terbangun terjadi penyumbatan selain dari sampah rumah tangga juga sedimentasi tanah. Hal ini selain belum ada kesadaran dari masyarakat juga terbatasnya anggaran pemerintah kabupaten untuk operasional dan pemeliharaan drainase.

d. Air Limbah

Pembangunan prasarana dan sarana sanitasi (air limbah) permukiman saat ini belum mencapai kondisi yang diinginkan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilingkungan permukiman padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi.

Dalam penanganan sanitasi (air limbah) permukiman, pemerintah sejak dahulu memperkenalkan septiktank dan cubluk bahkan sejak era Belanda telah dibangun prasarana dan sarana sanitasi terpusat dibeberapa kota (Yogya, Bandung, Medan dan Cirebon) namun masih kekurangan terutama aspek berkelanjutan dimana peran masyarakat sangat minim.

Kegiatan yang telah dilaksanakan dari tahun 2002 sampai tahun 2006 secara rinci dapat dilihat pada Tabel sbb :

I I I TATA RUANG & PERMUKI MAN I Tata Ruang

1 Penyusunan Kasiba, Lisiba, KTP2D - 8.00 Kws 8.00 Kws 13.00 Kws 13.00 Kws 2 Pembangunan Sarana dan Prasarana Agropolitan

- Jalan 3,078 M 14,425 M 25,870 M 25,870 M 25,870 M - Pasar 3 LOS 3 LOS 3 LOS 3 LOS 3 LOS 3 Penataan Kawasan Pusat Kota 64.50 M 64.50 M 64.50 M 64.50 M 64.50 M 4 Community Action Plan 3 Kws 5 Kws 7 Kws 7 Kws 7 Kws 5 Penataan Pusat Perbelanjaan - - 2 Kws 2 Kws 2 Kws

I I Air Bersih dan Prasarana Lingkungan

1 Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih 450 L/ det 510 L/ det 550.00 L/ det 590 L/ det 655 L/ det

2 Jaringan Air Bersih 32,700 M 60,746 M 91,132 M 106,105 M 117,062 M

3 Perbaikan Sistem Pengolahan Sampah

- Bak Sampah 8 Bh 14 Bh 16 Bh 22 Bh 22 Bh - Armada Sampah - 3 Unit 3 Unit 3 Unit 3 Unit 4 Perbaikan dan Pengembangan Drainase 19,676 M 24,858 M 31,352 M 31,352 M 32,752 M

I I I Perumahan

1 Pengembangan Perumahan dan Permukiman 20 Kws 15 Kws

- Pek. Jalan Lingkungan/ Jln Setapak 450 M 7,152 M 8,657 M 9,460.31 M 10,331.31 M

(12)

2.3. Permasalahan

2.3.1. Perencanaan Pengembangan I nfrastruktur PU

 SDM perencana yang masih terbatas.

 Apresiasi dan konsistensi para pelaksana pembangunan terhadap produk Dokumen yang dihasilkan masih rendah, oleh karenanya perlu diadaptasi secara signifikan.

 Tata ruang yang seringkali mengalami perubahan karena faktor non teknis-profesional.

2.3.2. Pengembangan Sumber Daya Air

 Tingkat pelayanan jaringan irigasi yang ada mengalami penurunan.

 DAS kritis dan masih luasnya daerah rawan banjir.

 Masih banyak lahan baik tadah hujan maupun lahan kering yang kurang produktif akibat kekurangan air.

2.3.3. Pengembangan Prasarana Jalan

 Belum optimalnya pelayanan prasarana jalan dan jembatan disebabkan oleh masih banyak jalan rusak terutama pada jalur-jalur ekonomi.

 Keterbatasan akses dari pusat-pusat produksi ke daerah pemasaran outlet maupun ke perkotaan.

 Jalan lintas yang ada belum optimal mendukung pengembangan wilayah.

2.3.4. Tata Ruang dan Permukiman

 Tuntutan percepatan pembangunan Provinsi baru.

 Tuntutan Global, Papan sebagai kebutuhan dasar manusia dan membebaskan perkotaan dan perdesaan dari kawasan kumuh.

 Minimnya komitmen antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemanfaatan ruang.

 Adanya penduduk yang masih belum memiliki rumah dan menempati kawasan pemukiman tidak layak huni.

 Terbatasnya penyediaan dana operasional dan pemeliharaan untuk drainase, persampahan.

(13)

BAB I I I

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor .... Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo (Susunan Tugas Pokok dan Fungsi Terlampir)

Susunan Organisasi

Susunan organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman dan Prasarana Wilayah berdasarkan Perda No. 15 Tahun 2005 terdiri atas :

1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat;

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; b. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Bagian Keuangan;

a. Sub Bagian Anggaran;

b. Sub Bagian Perbendaharaan; c. Sub Bagian Akuntansi;

4. Sub Dinas Perencanaan;

a. Seksi Survey dan Pendataan; b. Seksi Penyusunan Program; c. Seksi Evaluasi dan Pengendalian; 5. Sub Dinas Sumber Daya Air;

a. Seksi Tenaga Sumber Daya Air;

b. Seksi Irigasi, Operasional dan Pemeliharaan;

c. Seksi Pengelolaan Sunga, Rawa, Pantai dan Danau; 6. Sub Dinas Bina Marga;

a. Seksi Teknis Bina Marga;

(14)

a. Seksi Teknis Cipta Karya;

b. Seksi Tata Ruang dan Perumahan;

c. Seksi Air Bersih dan Prasarana Lingkungan; 8. Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD);

a. Sub bagian Tata Usaha; b. Seksi Bina Jasa Konstruksi; c. Seksi Uji Material;

PEJABARAN TUGAS DAN FUNGSI

1. Kepala Dinas

a. Memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan tugas Dinas di Provinsi Gorontalo.

b. Menyiapkan data dalam menyusun program/rencana teknis tahunan menurut bidang tugas.

c. Mengadakan koordinas, Integrasi, Sinkronisasi dalam lingkungan Dinas Pekerjaan Umum maupun instansi terkait dengan bidang tugas masing – masing.

d. Menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian, perlengkapan, keuangan dan kegiatan lainnya dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum.

e. Mengadakan pembinaan dan Peningkatan SDM dilingkungan pegawai Dinas Pekerjaan Umum

f. Mengumpul / menganalisa dan membuat laporan serta melaksanakan penilaian pelaksanaan tugas dilingkungan Dinas.

g. Melaksanakan tugas dan kewajiban berdasarkan kebijakan pentunjuk teknis Gubernur Provinsi Gorontalo.

h. Dalam melaksanakan tugas – tugas lain Kepala Dinas di bantu oleh Sekretaris, Bagian Keuangan, Kepala-Kepala Sub Dinas, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sekretaris

(15)

a. Memimpin Sekretaris sesuai Sub Bagian yang ada dalam lingkungan kerja dan bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Menyelenggarakan Tata Usaha Kantor.

c. Menyelenggarakan Tata Usaha Kepegawaian dan penempatan pegawai – pegawai dilingkungan internal Dinas.

d. Menyelenggarakan urusan Hubmas dan Protokol e. Menyelenggarakan urusan Rumah Tangga Dinas. f. Mengeroksi dan memaraf naskah Dinas.

g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

2.1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan.

(1). Sub Bagian Umum dan Perlengkapan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan Dinas meliputi urusan pemeliharaan dan pengelolaan peralatan barang inventaris Dinas:

(2). Tugas pokok yang dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dirinci sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan.

b. Menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian dan penghapusan barang inventaris Dinas.

c. Mengatur pemakaian penggunaan dan pemeliharaan kendaraan Dinas. d. Melaksanakan pemeliharaan peralatan UPR

e. Melaksanakan pemeliharaan peralatan DRU

f. Mengadakan perencanaan pengadaan peralatan kantor, kendaraan bermotor, peralatan berat dan gedung kantor.

g. Mengatur administrasi surat – surat masuk dan keluar. h. Mengklarifikasi surat menurut jenisnya.

i. Mendistribusikan surat sesuai bidang / unit kerja yang menangani. j. Menata dan menyelenggarakan sistem kearsipan dinamis.

k. Mengatur dan mempersiapkan administrasi Perjalanan Dinas Pegawai. l. Menyelenggarakan urusan hubungan masyarakat dan keprotokolan

Dinas serat rapat-rapat Dinas.

(16)

n. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh sekretaris dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

2.2. Sub Bagian Kepegawaian.

(1). Sub Bagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas mengelola Administrasi kepegawaian meliputi rencana formasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuit, pensiun, pengembangan karir dan kesejahteraan pegawai

(2). Tugas pokok yang dimaksud ayat (1) pasal ini dapat dirinci sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Kepegawaian.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c. Memantau, mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan. d. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

e. Menyelenggarakan urusan administrasi kepegawaian, menyusun rencana formasi, formasi jabatan dan basetting serta data pegawai.

f. Membuat mutas penempatan pegawai dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum.

g. Mengurus dan membina peningkatan kesejateraan dan disiplin pegawai, absensi dan mengusulkan pemberian penghargaan kepada pegawai yang berprestasi serta mengusulkan pemberian sanksi kepada pegawai indisipliner.

h. Melaksanakan usul mutas kenaikan pangkat, pensiun, pemberhentian, izin belajar, Kartu Pegawai, Kartu Akses, Kartu Suami / Isteri dan pembinaan karir pegawai.

i. Melaksanakan urusan kenaikan gaji berkla dan cuti pegawai.

j. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia aparatur dibidang pendidikan.

k. Menghimpun dan mengkoordinasikan Peraturan Perundang-undang dibidang Kepegawaian dalam lingkup Dinas.

l. Membuat laporan hasil pelaksanaan tuga sub bagian kepegawaian. m. Membuat nominatif pegawai dan Daftar Urus Kepangkatan (DUK)

(17)

3. Bagian Keuangan.

Dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dengan tugas : a. Mengkoordinir Penyusunan Anggaran.

b. Mengawasi Pelaksanaan Anggaran.

c. Membuat Laporan barang Inventaris Dinas.

d. Mengkoordinir Pengelolaan, Penatausahaan dan Pelaporan Dana. e. Meneliti Permintaan SPD (Surat Penyediaan Dana).

f. Meneliti kelengkapan bukti pembayaran dan pembebanannya.

g. Meneliti dan menandatangani realisasi dan rincian belanja langsung dan tidak langsung

h. Memantau pemungutan, penyetoran dan pelaporan atas penerimaan bukan pajak.

i. Meneliti laporan yang dibuat oleh Kasubag Anggaran, Kasubag Perbendaharaan dan Kasubag Akuntansi

Sub Bagian Anggaran .

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dengan tugas :

a. Menyusun anggaran dalam RKA SKPD berdasarkan Rencana Kerja dan Palfon Anggaran.

b. Menyiapkan DPA-SKPD berdasarkan Perda dan SK Pejabaran Gubernur tentang APBD

c. Menyusun rencana penggunaan anggaran berdasarkan rencana operasional kegiatan dari masing – masing Sub Dinas.

d. Membuat konsep permintaan SPD.

e. Meneliti kebenara pembebanan anggaran.

f. Mengawasi per item Pagu Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung.

g. Menatausahakan SPD (Surat Penyediaan Dana). h. Menyiapkan data permintaan pergeseran anggaran. i. Membuat laporan bulanan.

Sub Bagian Perbendaharaan.

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dengan tugas :

(18)

b. Memverifikasi kelengkapan tagihan pembayaran, perhitungan matematis, kebenaran penulisan, dan kesesuaian dengan Perjanjian Kontrak.

c. Membuat bukti pembayaran dan kelengkapannya.

d. Menghitung pajak dan meneliti/menyiapkan dokumen pajak. e. Menetapkan besarnya beban pembayaran.

f. Membuat surat pertanggungjawaban sebagai lampiran SPM Beban Tetap dan Uang Persediaan.

g. Melaksanakan Penatausahaan SPM h. Membuat Laporan Bulanan.

Sub Bagian Akuntansi.

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dengan tugas : a. Memverifikasi ulang bukti – bukti pembayaran.

b. Membuat Jurnal Transaksi.

c. Membuat laporan berkala Keuangan dan Aset Dinas.

d. Melakukan konfirmasi data dengan Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan.

e. Melakukan penatausahaan utang piutang dan aset daerah. f. Mencatat penerimaan – penerimaan bukan pajak.

g. Membuat Laporan Tahunan yang terdiri dari : - Neraca

- Laporan Realisasi Anggaran - Catatan atas laporan Keuangan

4. Sub Dinas Perencanaan

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas dengan tugas :

a. Memimpin Sub Dinas sesuai Seksi yang ada dalam lingkungan kerja dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya.

b. Menyiapkan data, informasi dalam rangka penyusunan program/usulan kegiatan pengembangan sumber daya air, prasarana jalan dan pengembangan perkotaan dan permukiman.

c. Mengadakan suervey dan pendataan ruang Provinsi sebagai bahan pengembangan prasarana.

(19)

e. Mengadakan pengendali pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan dalam RUTR Provinsi.

f. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di bidang pekerjaan umum sebagai bahan penyusunan program.

g. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dalam penyusunan Program Dinas.

h. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah – langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

4.1. Seksi Survey dan Pendataan

a. Mengadakan survey dan pendataan rencana tata ruang dan program.

b. Membuat data dan informasi untuk keperluan Operation Room (Ruang Data).

c. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

4.2. Seksi Penyusunan Program

a. Menyusun Informasi Kegiatan Perencanaan Teknis dari masing – masing Sub Dinas.

b. Menyusun Program kerja dan membuat usulan kegiatan Dinas. c. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

4.3. Seksi Evaluasi dan Pengendalian

a. Melaksanakan evaluasi kegiatan

b. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan program kegiatan.

(20)

d. Melakukan pembinaan teknis pelaksanaan permukiman perkotaan, perumahan dan air bersih serta prasarana lingkungan. e. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas

5. Sub Dinas Sumber Daya Air

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas dengan tugas :

a. Memimpin Sub Dinas sesuai Seksi yang ada dalam lingkungan kerja dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya. b. Menyusun rencana sumber daya air.

c. Menyusun program dibidang irigasi, sungai, rawa, pantai dan danau.

d. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan sumber daya air.

e. Memberikan pelayanan dalam pemanfaatan irigasi dan peraturan pemanfaatan rawa, pantai dan danau.

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah – langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

5.1. Seksi Tenaga Sumber Daya Air.

a. Melaksanakan Detail Desain pekerjaan sumber daya air.

b. Melaksanakan survey dan pengkajian lokasi sumber – sumber tenaga air dan pengelolaan data hidrologi.

c. Menginventarisasi bangunan pengairan.

d. Membuat laporan radiasi program dan disampaikan ke Sub Dinas Perencanaan.

e. Mengoreksi dan memaraf naskah Dinas.

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

5.2. Seksi irigasi dan Operasional serta Pemeliharaan

(21)

c. Melaksanakan Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. d. Memonitor penyediaan dan pembagian air irigasi dalam rangka

menunjang pertanian.

e. Melaksanakan pembinaan bangunan irigasi desa.

f. Melaksanakan penyuluhan pengairan kepada Petani Pengelola Air (P3A).

g. Mengembangkan daerah irigasi.

h. Mengoreksi dan memaraf naskah Dinas.

i. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

5.3. Seksi Pengelolaan Sungai, Rawa, Pantai dan Danau.

a. Menyusun program penanganan pengendalian sungai, rawa, pantai dan danau.

b. Melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan sungai, rawa, pantai dan danau.

c. Menyusun laporan neraca air.

d. Melaksanakan inventarisasi kerusakan sungai, rawa, pantai dan dana akibat bencana alam.

e. Mengoreksi dan memaraf naskah Dinas.

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.

6. Sub Dinas Bina Marga

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas dengan tugas :

a. Memimpin Sub Dinas sesuai seksi yang ada dalam lingkungan kerjanya dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya. b. Menyusun rencana operasional pelaksanaan fisik jalan dan

jembatan.

c. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap pelaksanaan fisik jalan dan jembatan.

(22)

6.1. Seksi Teknis Bina Marga.

a. Menyusun rencana teknik pelaksanaan fisik jalan dan jembatan. b. Melaksanakan inventarisasi jalan dan jembatan.

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis jalan dan jembatan.

d. Menyiapkan survey lalu lintas.

e. Memonitoring perkembangan arus lalu lintas pada setiap poros jalan.

f. Mengoreksi dan memaraf naskah Dinas.

g. Melaksanakan tugas khusus lainnya dalam perencanaan jalan yang terdiri dari :

- Menyiapkan IRMS

- Menyiapkan survey NAASRA

- Menyiapkan pemeriksaan kekuatan struktur dengan alat Benkelmen Beam.

- Menyiapkan pemeriksaan kekuatan tanah dasar dengan DCP. - Menyiapkan program IRMS untuk strategi penanganan jalan. - Menyiapkan data harga dasar bahan jalan untuk keperluan harga

satuan dasar dan Engineer Estimate.

h. Melaksanakan tugas khusus lainnya dalam perencanaan jembatan yang terdiri dari :

- Menyiapkan data BMS. - Menyiapkan survey BMS.

- Menyiapkan pemeriksaan kekuatan struktur bangunan atau jembatan.

- Menyiapkan pemeriksaan struktur bangunan bawah jembatan. - Menyiapkan data harga dasar bahan jembatan untuk keperluan

harga satuan dasar dan Enginner Estimate.

- Menyiapkan program BMS untuk strategi penanganan jembatan.

6.2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Melaksanakan pembinaan dan Pengawasan teknis tentang pembangunan jalan dan jembatan.

(23)

d. Membuat usulan pembangunan jalan dan jembatan untuk disampaikan ke Sub Dinas Perencanaan.

e. Menyiapkan penyerahan lapangan.

f. Menyiapkan data progres dilapangan untuk monitoring proyek sebagai masukan dalam rapat koordinas proyek.

g. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas. h. Menyiapkan penerimaan proyek selesai.

i. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya.

6.3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Melaksanakan inventarisasi kerusakan jalan dan jembatan.

b. Membuat usulan pemeliharaan jalan dan jembatan untuk disampaikan ke Sub Dinas Perencanaan.

c. Melaksanakan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan.

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknik tentang pemeliharaan jalan dan jembatan.

e. Menyiapkan penyerahan lapangan. f. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas

g. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya engoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

7. Sub Dinas Cipta Karya

Dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas dengan tugas :

a. Memimpin Sub Dinas sesuai seksi yang ada dalam lingkungan kerjanya dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas. b. Menyusun program pengembangan Wilayah Provinsi.

c. Menyusun program pengembangan Ibu Kota Kabupaten dan Kota dan Ibu Kota Kecamata (IKK).

d. Menyusun rencana pengembangan prasarana perumahan.

e. Menetapkan dan menerapkan baku mutu lingkungan dikawasan permukiman perkotaan dan pedesaan.

(24)

g. Meningkatkan kondisi lingkungan perumahan dan permukiman yang sehat melalui pembangunan prasarana dan sarana.

h. Melaksanakan pembinaan teknis perumahan, air bersih dan prasarana lingkungan dan bangunan gedung pemerintah.

i. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha.

j. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan memberikan saran dan pendapat serta pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah – langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

7.1. Seksi Teknis Cipta Karya

a. Membuat rencana kerja dibidang tata ruang, permukiman, air bersih dan prasarana lingkungan.

b. Menyusun Rencana Teknis Prasarana Perumahan, Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan.

c. Monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan dibidang Cipta Karya.

d. Menyusun program dibidang Cipta Karya untuk disampaikan ke Sub Dinas Perencanaan.

e. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas

f. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya engoreksi dan memaraf Naskah Dinas

7.2. Seksi Tata Ruang dan Perumahan

(1). Tugas pokok Tata Ruang dan Perumahan adalah melaksanakan Pengendalian, pemanfaatan tata ruang dan penyelenggaraan penanganan perumahan dan permukiman.

(2). Tugas Pokok dimaksud ayat (1) Pasal ini dapat dirinci sebagai berikut :

(25)

h. Penyusunan / identifikasi isu-isu strategis Penataan Ruang Lingkup Provinsi, Kabupaten dan Kota.

i. Melakukan pengamatan konsitensi implementasi antara rencana tata ruang kawasan tertentu / kawasan strategis Nasional dan sistem perkotaan Nasional dalam RTRW Provinsi Gorontalo.

j. Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).

k. Melakukan terhadap pengendalian pemanfaatan ruang.

l. Melakukan evaluasi terhadap ketersediaan RTRW & RDTK Kabupapten / Kota.

m. Melakukan evaluasi terhadap permasalahan ruang Kabupaten / Kota.

n. Melakukan inventarisasi bangunan perumahan dan bangunan pemerintah.

o. Menyusun rencana pengembangan prasarana perumahan. p. Menyusun program / rencana teknis dibidang perumahan.

q. Memberikan pembinaan / bantuan teknis dalam melaksanakan penataan ruang dan pembangunan perumahan.

r. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas

s. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya engoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

7.3. Seksi Air Bersih dan Prasarana Lingkungan

a. Menyusun program pembangunan air bersih antara lain peningkatan penyediaan sarana air bersih kota / desa.

b. Melaksanakan pembinaan teknis dan standarisasi air bersih kepada masyarakat serta pembuatan prasarana lingkungan dan pemanfaatan sumber air bersih.

(26)

d. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas

e. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Dipimpin oleh seorang Kepala Unit dengan tugas:

a. Melaksanakan tugas berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas sesua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkup antar bagian, Sub Dinas pada lingkup Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.

c. Memimpin dan bertanggung jawab atas semua aktivitas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Jasa Konstruksi / Laboratorium Uji Material dan melaporkannya kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.

d. Memastikan bahwa rencana kerja betul-betul dilaksanakan sesuai dengan prosedur, dan memberikan persetujuan tertulis atas segala perubahan dengan semua alasan.

e. Melaksanakan program pembinaan Jasa Konstruksi kepada Pengguna dan Penyedia Jasa maupun lembaga / asosiasi badan usaha jasa konstruksi.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan memberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

8.1. Sub Bagian Tata Usaha.

a. Melaksanakan pengelolaan adminsitrasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Jasa Konstruksi / Laboratorium Uji Material dan pelayanan jasa pengujian.

(27)

c. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan perlengkapan umum.

d. Melakukan urusan kepegawaian.

e. Melakukan kerja sama dibidang jasa penyelidikan dan pengujian.

f. Mengkoordinasikan penyajian data dan informasi.

g. Melaksanakan pengadaan peralatan laboratorium dan lapangan.

h. Mengkoodinasikan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan operasional.

i. Mengoreksi dan memaraf naskah Dinas.

j. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya.

8.2. Seksi Bina Jasa Konstruksi

a. Menerbitkan dan menyebarluaskan peraturan perundang-undangan Jasa Konsttruksi.

b. Melaksanakan sosialisasi produk-produk hukum di Bidang Jasa Konstruksi Provinsi dan Kabupaten / Kota.

c. Melaksanakan Rapat Koordinasi Pembina Jasa Konstruksi Provinsi dan Kabupaten/Kota

d. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan Bidang Jasa Konstruksi.

e. Melaksanakan Monitoring dan evaluasi pembetukan tim Pembina Jasa Konstruksi Provinsi Gorontalo dan Kabupaten/Kota.

f. Melakukan konsolidasi dan pertemuan dengan unsur pimpinan LPJKD untuk melakukan koordinasi dan pertukaran infromasi agar pelaksanaan tugas-tugas dapat terkoordinas dengan baik.

(28)

h. Melaksanakan Pembinaan Jasa Konstruksi secara sistematis, konsisten dan efektif serta efisien agar mampu mendukung peran strategis Jasa Konstruksi.

i. Melaksanakan Kemitraan yang sinergis dengan badan usaha yang saling terkait.

j. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

k. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya.

8.3. Seksi Uji Material

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi unsur – unsur pembantu pada lingkup pelaksanaan tugasnya dalam lingkup UPTD Jasa Konstruksi / Laboratorium Uji Material.

b. Mengkoordinir kegiatan pemantauan jaminan mutu untuk keseuaiannya dengan kebijakan prosedur yang tertuang dalam praktek laboratorium yang baik.

c. Bertanggung jawab untuk jaminan mutu data hasil penyelidikan, pemetaan dan pengujian laboratorium yang memenuhi standar yang ditetapkan.

d. Bertangung jawab dalam menjamin terpenuhinya syarat yang telah ditetapkan atas data yang dihasilkan laboratorium, manajer teknik berhak meluluskan ata menolak data tersebut. e. Mengkoordinasikan program pengendalian mutu hasil

pengujian serta mengembangkan teknik dan prosedur statistik yang memungkinkan laboratorium memenuhi mutu yang ditetapkan dan dapat menyelenggarakan dengan biaya seminimal mungkin.

(29)

g. Memberikan masukan tentang kebutuhan bahan dan peralatan untuk keperluan laboratorium yang memenuhi persyaratan dan ketentuan jaminan mutu.

h. Melaksanakan perbaikan mutu uji secara berkala untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mutu uji kepada pelanggan. i. Memonitor kemasan, pengiriman penanganan contoh

(sample)

l. Mengoreksi dan memaraf Naskah Dinas.

j. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya

BAB I V

ANALI SI S SWOT

Analisis SWOT dibuat untuk mengetahui existing condition menyangkut kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terkini sehingga bisa menjadi input dalam merumuskan Gorontalo masa depan.

Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

A. KEKUATAN (STRENGTH)

 Tuntutan percepatan pembangunan Provinsi baru.

 Tersedianya lahan yang luas baik tadah hujan maupun lahan kering yang memungkinkan untuk pembuatan irigasi teknis daalm rangka swasemda pangan, menaikkan pendapatan dan kesejahteraan.

 Terdapat 3 DAS besar, DAS Limboto, Bone dan Bolango untuk kanalisasi banjir dan sumber air bersih alterntif

B. KELEMAHAN (WEAKNESS)

 Tenaga SDM enginering sangat terbatas.

 Tingkat pelayanan jaringan irigasi yang ada mengalami penurunan.

 DAS kritis dan masih luasnya daerah rawan banjir.

(30)

 Keterbatasan akses dari pusat-pusat produksi ke daerah pemasaran outlet maupun ke perkotaan.

 Jalan lintas yang ada belum optimal mendukung pengembangan wilayah.

 Minimnya komitmen antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemanfaatan ruang.

 Adanya penduduk yang masih belum memiliki rumah dan menempati kawasan pemukiman tidak layak huni.

 Terbatasnya penyediaan dana operasional dan pemeliharaan untuk drainase, persampahan.

 Minimnya penyediaan prasarana air bersih/ air minum

Faktor Eksternal (Peluang dan Tantangan)

C. PELUANG (OPPORTUNITY)

Tuntutan sustainable development dengan pilar pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

 Kebutuhan menjaga integrasi nasional melalui jaringan prasarana kePU-an nasional, keseimbkePU-angkePU-an pembkePU-angunkePU-an kePU-antar wilayah terutama percepatan pembangunan KTI, daerah tertinggal, daerah perbatasan, serta mengurangi kesenjangan dalam pulau maupun antar kota-desa.  Tuntutan peningkatan ekonomi kerakyatan terutama pemberdayaan UKM

dan potensi lokal .

 Adanya arus demokratisasi, otonomisasi dan globalisasi memicu inovasi dan kreativitas lokal.

 Kurangnya ketertarikan investor ke Gorontalo karena tidak memiliki daya dukung sarana dan prasarana kota yang memadai.

 Tuntutan pelestarian lingkungan hidup membawa implikasi perlunya pengembangan teknologi ramah lingkungan, konservasi, penerapan tata ruang secara konsisten, penerapan teknologi tepat guna sederhana dan mutakhir.

(31)

D. TANTANGAN (THREATH )

 Iklim berinvestasi yang kurang kompetitif, sehingga investor kurang tertarik berinvestasi pada prasarana dan sarana.

 Kompetisi SDM antar regional, nasional bahkan internasional terbuka luas sehingga memungkinkan SDM lokal kita tidak mampu bersaing secara kualitatif.

BAB V

VI SI , MI SI , TUJUAN, STRATEGI , KEBI JAKAN

5.1. Visi dan Misi Kepala Daerah Provinsi Gorontalo

Visi Provinsi Gorontalo ( sesuai RPJMD 2007 - 2012) :

” GORONTALO PROVI NSI I NOVATI F ”

Misi Provinsi Gorontalo ( sesuai RPJMD 2007 - 2012) :

” MEMBANGUN GORONTALO YANG MANDI RI ,PRODUKTI F DAN RELI GI US ”

5.2. Visi dan Misi Dinas PU Provinsi Gorontalo

Visi Dinas Pekerjaan Umum adalah :

“INFRASTRUKTUR PU YANG BERMANFAAT,

BERKELANJUTAN DAN BERBASIS TATA RUANG UNTUK MENDUKUNG PROVINSI INOVATIF”

Misi Dinas Pekerjaan Umum adalah :

“MENYEDIAKAN SARANA & PRASARANA DASAR YANG BERNILAI STRATEGIS BAGI MASYARAKAT GORONTALO”

Penjelasan dari Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo di atas adalah sebagai berikut :

INFRASTRUKTUR PU adalah :

(32)

Memiliki tingkat kegunaan yang tinggi bagi masyarakat dengan prinsip

3E yaitu Ekonomis, Efisien dan Efektif dimana :

 Ekonomis artinya Harga dan Input sekecil-kecilnya menghasilkan Output yang besar

 Efisien adalah berkaitan dengan kemaksimalan Output

 Efektivitas adalah bekerja dan berfungsinya Output dengan baik dan produktif (Output yg tdk berfungsi dengan baik berarti tidak efektif)

BERKELANJUTAN adalah :

Mengakomodasi pendekatan keterpaduan lintas sektoral serta memiliki derajat kelayakan tinggi secara ekonomis, sosial, kultural dan environmental

TATA RUANG adalah :

Pedoman Akademik dan Normatif yang mengatur peruntukan kegiatan pembangunan untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, keharmonian dan keberlanjutan pembangunan antar wilayah dan sektor

I NOVATI F adalah :

Memiliki sikap mental yang kuat untuk senantiasa pro terhadap pembaruan atau perubahan yang lebih baik serta berorientasi nilai tambah (value added)

STRATEGI S adalah :

Menempati skala prioritas dan bernilai tambah tinggi bagi pemenuhan ” kebutuhan dan kepentingan mendasar” .

5.3. TUJUAN

1. Menyiapkan dokumen perencanaan infrastruktur PU yang handal dan berbasis spatial dalam rangka mendukung Gorontalo I novatif.

(33)

untuk mewujudkan Gorontalo yang lebih mandiri.

3. Menciptakan kelancaran distribusi dan mobilitas manusia, barang dan jasa serta meningkatkan akses jalan ke pusat-pusat produksi pertanian dan kelautan dalam rangka mendukung Gorontalo produktif. 4. Menyelenggarakan pembangunan infra struktur PU dengan prinsip

transparansi, akuntabiltas, ekonomis, efisiensi dan efektivitas sebagai wujud pengamalan nilai-nilai dasar keagamaan dalam rangka mendukung Gorontalo religius.

5.4. SASARAN

1. Tersedianya dokumen perencanaan infrastruktur ke-PU-an yang partisipatif.

2. Tersedianya prasarana dan sarana irigasi 25.000 Ha, pengaman pantai 69 Km dan sungai 165 Km.

3. Terwujudnya kondisi jalan yang mantap sepanjang 616,24 Km jalan nasional, 408,26 Km jalan provinsi dan bertambahnya ruas jalan akses.

4. Tersedianya prasarana dan sarana permukiman, untuk air minum/ air bersih kapasitas produksi 177 lt/ det, Cakupan pelayanan 20 % atau 181.911 jiwa.

5. Terbangunnya rumah layak huni 3.500 unit (3500 KK), prasarana dan sarana penyehatan lingkungan permukiman 90 kawasan.

5.5. STRATEGI

1. Mengembangkan perencanaan partisipatif berbasis tata ruang.

2. Mengusahakan ketersediaan sarana dan prasarana irigasi untuk menunjang agropolitan.

3. Pemenuhan PS pengamanan pantai/ sungai untuk mengamankan permukiman, sentra-sentra pertanian dan kelautan.

(34)

yang memadai dan menjangkau sentra-sentra produksi.

5. Mengembangkan infrastruktur untuk mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak huni dan produktif.

5.6. KEBI JAKAN

1. Penyediaan dokumen perencanaan infrastruktur yang partisipatif dan berbasis tata ruang untuk mendukung Gorontalo inovatif.

2. Pengembangan I nfrastruktur untuk mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak huni dalam rangka mendukung masyarakat Gorontalo mandiri.

3. Pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang di kawasan daerah bencana dan rawan bencana serta di daerah-daerah yang menjangkau sentra-sentra produksi pertanian dan kelautan untuk mendukung Gorontalo produktif.

4. Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur secara transparan, akuntabel, ekonomis, efisien dan efektif dalam rangka mendukung Gorontalo yang religius.

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN I NDI KATI F

5.1. Perencanaan Pengembangan I nfrastruktur PU

5.2. Pengembangan Sumber Daya Air

Rencana program dan kegiatan yang ada di Sub Dinas PSDA, meliputi:

 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. Kegiatannya terdiri dari :

o Rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi

o Rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi yang telah dibangun

 Program penyediaan dan pengolahan air baku. Kegiatannya adalah :

o Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa

(35)

o Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai

o Peningkatan pembangunan pusat-pusat pengendali banjir

o Pembangunan prasarana pengaman pantai

o Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/ kali

 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya

Untuk lebih lengkapnya, Kegiatan untuk masa 5 (lima) tahun kedepan, khusus untuk Sub Dinas PSDA dapat dilihat dalam tabel pada lampiran

5.3. Pengembangan Prasarana Jalan

Rencana program dan kegiatan Pengembangan Prasarana Jalan Meliputi:

 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

o Perencanaan pembangunan jalan

o Pembangunan Jalan

 Program rehabilitasi/ pemeliharaan Jalan dan Jembatan

o Rehabilitasi/ pemeliharaan jalan

Adapun Kegiatan Pengembangan Prasarana Jalan, secara jelas dapat dilihat dalam Tabel pada Lampiran.

5.4. Tata Ruang Dan Permukiman

Rencana program dan kegiatan Tata Ruang dan Permukiman adalah:

 Program Pengembangan Perumahan

o Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat

 Program Lingkungan Sehat Perumahan

o Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan

 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

o Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

(36)

SUB DI NAS SUMBER DAYA AI R

MI SI I I I :

1. Konservasi Sumber Daya Air yang berkelanjutan 2. Pengendalian Daya Rusak Sumber Daya Air

3. Pendayagunaan Sumber Daya Air yang adil untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuh 4. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, sw asta dan pemerintah dalam pembangunan S 5. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam pembangunan Sumber Day

TUJUAN SASARAN KEBI JAKAN PROGRAM

menyiapkan

prasarana 1. Program Pengembangan

(37)

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

- Pengendalian Banjir Su

3 PEMB. PRASARANA PENG

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

- Bangunan Pengaman E

(38)

- Bangunan Pengaman E

- SI D Kanal Banjir Sunga

- Pembangunan Kanal Ba

(39)

SUB DI NAS BI NA MARGA

MISI II :

Memenuhi Kebutuhan Infrastruktur Bidang Jalan, dalam Rangka Mendukung Pengembangan Wilayah dan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.

TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM/KEGIATAN

Transportasi 1 PEMBANGUNAN JALAN & JEMBATA

Wilayah dan Kelancaran bangan sebanyak 45% dan untuk meningkatkan daya jual ISIMU - BATUDAA

(40)

PAGUYAMAN - PEL. ANGGREK

1.Terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana dasar yang berwawasan lingkungan

TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM/

Menyiapkan prasarana :

- Terpenuhinya Target pelayanan 57

% Pengembangan Penyediaan 1 Program Pengembangan

- Air Bersih - Tersedianya 90 Kawasan Binaan

Prasarana dan Sarana - dan Penyehatan Lingk. dan Air limbah yang berbasis

(41)
(42)

BAB VI

PENUTUP

Demikian penyusunan Dokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Tahun 2007 s/ d 2012 diharapkan dapat bermanfaat dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas PU.

Gorontalo, November 2007

Kepala Dinas PU Provinsi Gorontalo

Amiruddin Tumulo, M.Eng.Sc

Referensi

Dokumen terkait

Insignificant differences in the metal concentrations between the females and the males of the same species of grasshoppers showed that both sexes could equally accumulate the

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-3/W22, 2011 ISPRS Conference PIA 2011, 5-7 October, Munich,

[r]

Manfaat dari perancangan ini adalah mampu memberikan identitas visual yang menggambarkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Jarum dan media promosi yang sesuai dengan

Surat keterangan masih dalam perawatan adalah surat yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA, yang berisi keterangan bahwa pasien

Adapun rasio keuangan yang digunakan antara lain (1) Rasio Pertumbuhan (2) Rasio Ketergantungan (3) Rasio Kemandirian yang mana data yang digunakan dalam penelitian

Yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari siswa, di mana pada usia sekolah dasar senang dengan bermain.Dengan mengetahui karakteristik siswa maka guru bisa menggunakan