commit to user
i
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT KONSUMTIF PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA DENGAN PENERAPAN
PRINSIP KEHATI-HATIAN
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
AGITA DYAH HAPSARI
F3309003
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT KONSUMTIF PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA DENGAN PENERAPAN
PRINSIP KEHATI-HATIAN
Agita Dyah Hapsari F3309003
The purpose of this research is to know the system, procedure, internal control, and application of the precautionary principle consumtive credit PT. BPR Nguter Surakarta. One of application of the precautionary principle is being a healthy credit procedures. Credit procedures be used as guidance implementation of credit activities from start application consumtive credit until consumtive credit liquefaction process.
The step of this research is done by comparing between theory and methods of primary data collection that is data obtained directly from PT. BPR Nguter Surakarta, interview that is methods of data collection by direct questioning with the competent authorities in this matter.
The result of the research are can know the excess and weakness in the system of consumtive credit PT. BPR Nguter Surakarta with the application of the precautionary principle. The excess are separation of functions related with consumtive credit system, documents used already has a serial number printed and authorized by the related functions, accounting records and inputting data using a computer system, credit procedures are supported by the performance of the functions related and application of the precautionary principle, job rotation to maintain the independence of the functions in implement task. The weakness are collateral assessment only carried out by the Account Officer, documents used in the system of consumtive credit haven’t a double sheet, and cases of nonperforming loans is still happening.
Recomendations may be made to achieve the system of consumtive credit with application of the precautionary principle better. The recomendations is collateral assessment of should be include internal staff bank, documents used in the system of consumtive credit should have a double sheet, and credit analysis procedures done carefully and thoroughly.
commit to user
commit to user
commit to user
v MOTTO
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
QURAN MENJAWAB:
“Cukuplah ALLAH bagiku, tidak ada Tuhan selain diri-Nya. Hanya
kepada-Nya aku bertawakal.” (QS. At-Taubah : 129)
KENAPA AKU TAK MENDAPATKAN APA YANG AKU INGINKAN?
QURAN MENJAWAB:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh
jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)
Penulis persembahkan kepada:
- Allah SWT Tuhan Semesta Alam
- Mamah dan Papah, sebagai tanda bakti dan cintaku
- Kakak-kakak dan keponakan yang aku sayangi
- Seseorang yang aku sayangi
- Sahabat-sahabat terbaikku
- Teman-teman D3 Akuntansi Keuangan seperjuangan
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam yang senantiasa berkenan memberikan petunjuk dan kekuatan
kepada umat-Nya. Segala puji bagi-Nya karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
“EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT KONSUMTIF PADA PT.
BPR NGUTER SURAKARTA DENGAN PENERAPAN PRINSIP
KEHATI-HATIAN” dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat tugas akhir perkuliahan,
dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, M.BA selaku Ketua Program
Diploma III Fakultas EkonomiUniversitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak selaku ketua Program
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
commit to user
vii
4. Bapak Agus Widodo, SE.,MSi., Ak selaku Pembimbing Akademik,
terimakasih atas bimbingan dan sarannya.
5. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak selaku Pembimbing
Tugas Akhir, terimakasih atas bimbingan dan sarannya.
6. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu teori dan
praktik selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
7. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian
pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan
kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
8. Ibu Fransisca Permata Dewi, SE, MM selaku Direktur Utama yang
memberikan ijin dan bimbingan untuk melakukan magang kerja di
PT. BPR Nguter Surakarta.
9. Bapak Yusak Adi Nugroho, SE selaku Direktur dan Pembimbing
Institusi Mitra yang memberikan ijin dan bimbingan untuk
melakukan magang kerja di PT. BPR Nguter Surakarta.
10. Ibu Anastasia Retno Yunie Astutie, SE selaku Kabag Operasional
yang telah membimbing serta memberikan ilmu di PT. BPR Nguter
Surakarta.
11. Seluruh direksi, staf, serta karyawan di PT. BPR Nguter Surakarta.
12. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberi
commit to user
viii
13. ALLAH SWT the first and forever God in my way, yang selalu
menyayangiku dan memberi pertolongan untukku, menjaga dan
melindungiku disetiap perjalanan hidupku, terima kasih ya ALLAH
atas segala yang telah kau berikan dalam hidupku.
14. Orang tuaku tersayang, Mamah dan Papah yang merawatku sedari
kecil dan memberikan segala apa yang aku mau, tidak ada yang
bisa menggantikan kebaikan dan ketulusan sayang kalian. J
15. Kakak-kakak ku, Mba Mala dan Mas Heri, juga Mas Doni dan
Mbak Retno yang menyayangiku dan memanjakan aku.
16. Keponakanku Daffa, Naura, dan Lunetta pelengkap kebahagiaan di
dalam keluarga.
17. Kurniawan Herandi yang menemaniku di kota Solo ini, terima
kasih untuk kebaikan, kesiagaan, dan kasih sayangmu selama ini.
18. Sahabat baikku, Gita, Fatya, Mayang, Mega, Selli, Ayuzur yang
sekarang entah gimana bentuknya, hhahah :p
19. Teman-teman Kost Putri Rinenggo yang udah selama 3 tahun kita
bareng-bareng terus dan tinggal satu atap, Fitri (emakku di Solo),
Mbak Septi, Nita, Lusi, Tiara, makasi cantikkk J
20. Teman-teman D3 Akuntansi Keuangan, Shinta, Cila, Ajeng, Udid,
Ciki, semuanya.. J
commit to user
ix
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan
membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini dan semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juni 2012
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRAK...ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iii
HALAMAN PENGESAHAN...iv
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...x
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GAMBAR...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I. PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan...1
2. Visi dan Misi...3
3. Kepemilikan Pemegang Saham...3
4. Permodalan...4
5. Perubahan Susunan Pengurus...6
6. Struktur Organisasi...8
7. Deskripsi Jabatan...10
commit to user
xi
B. LATAR BELAKANG MASALAH...26
C. PERUMUSAN MASALAH...31
D. TUJUAN PENELITIAN...31
E. MANFAAT PENELITIAN...32
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem...33
2. Pengertian Prosedur...33
3. Pengertian Sistem Akuntansi...34
4. Pengertian Sistem Pemberian Kredit...35
5. Pengertian Sistem Pengendalian Intern...38
6. Bank a. Pengertian Bank... 38
7. Kredit a. Pengertian Kredit...39
b. Unsur Kredit...40
c. Prinsip-Prinsip Kredit...41
8. Prinsip Kehati-Hatian dalam Undang-Undang Perbankan...43
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Sistem Pemberian Kredit Konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta...47
a. Fungsi yang Terkait...48
b. Dokumen yang Digunakan...53
commit to user
xii
d. Jaringan Prosedur Pemberian KreditKonsumtif
yang Membentuk Sistem...56
e. Bagan Alir Sistem...60
f. Uraian Singkat Mengenai Bagan Alir Sistem Pemberian
Kredit Konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta...70
2. Penerapan Prinsip Kehati-Hatian dalam Pemberian Kredit
Konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta...74
3. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Konsumtif PT. BPR
Nguter Surakarta dengan Penerapan Prinsip Kehati-Hatian...83
III. TEMUAN
A. KELEBIHAN... .86
B. KELEMAHAN...87
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN...89
B. REKOMENDASI...89
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
1.1 Nama dan Jumlah Pemegang Saham...4
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
1.1 Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta...9
1.1 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif - Bagian Marketing
Kredit...60
1.2 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Bagian
Admin Kredit Account Officer...61
1.3 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Bagian
Account Officer...62
1.4 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Kepala
Bagian Kredit...63
1.5 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) -
Direksi...64
1.6 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Bagian
Pencairan Kredit...65
1.7 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Bagian
Pencairan Kredit...66
1.8 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Bagian
Pencairan Kredit...67
1.9 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) - Bagian
commit to user
xv
1.10 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Konsumtif (Lanjutan) -
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali
didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo. Anggaran dasar awal dibuat oleh
Notaris di Karanganyar yaitu Nur Fariah Latih, SH dengan akte No. 12
pada tangaal 2 Maret 1994 dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat
Keputusan Nomor C2-16.782.HT.01.01.Th 1994 tertanggal 8 November
1994. Sejak tanggal 15 April 2001, lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan ke
Jalan Sutami 118 A Surakarta dengan pertimbangan lokasi tersebut lebih
strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah serta didukung dengan sarana
yang lebih memadai. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005, lokasi
PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jalan Honggowongso No. 69
Surakarta karena lokasi tersebut lebih strategis dan lebih dekat dengan
nasabah potensial. Meskipun berlokasi di pusat kota Solo, tetapi PT.BPR
Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitar eks
Karesidenan Surakarta seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Klaten,
Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen. PT.BPR Nguter Surakarta
memperluas wilayah kerjanya hingga ke Magelang, Temanggung, Ngawi,
commit to user
Pada saat ini, PT. BPR Nguter Surakarta telah memiliki cabang di
Magelang dan berencana akan membuka cabang di daerah Prambanan
Yogyakarta pada pertengahan tahun 2012. Untuk mendukung kegiatan
operasioanal pada wilayah tersebut, bank telah mempersiapkan petugas
lapangan baik dalam penghimpunan dana masyarakat maupun penyaluran
kredit dan penagihan kredit dengan harapan penghimpunan dana dan
penyaluran kredit tersebut dapat merata dan meluas ke seluruh lapisan
masyarakat di berbagai daerah atau wilayah Karesidenan Surakarta.
Adapun perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah
sebagai berikut:
1. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan
nomor TDP 11.16.165.00824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku
sampai dengan 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP
11.16.1.65.00824 berlaku sampai dengan tanggal 13 Juni 2011,
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dikeluarkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-525.000
dan nomor registrasi 007703-5253, dan
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep.
100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT. Bank Perkreditan
Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4
commit to user
2. Visi dan Misi
Visi dan Misi PT. BPR Nguter Surakarta yaitu:
a. Visi PT. BPR Nguter Surakarta adalah “Menjadi BPR berkelas
Nasional (National Class Finance Company).”
b. Misi PT. BPR Nguter Surakarta adalah “Membantu mewujudkan
sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan masyarakat agar
kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.”
3. Kepemilikan Pemegang Saham
Pada tanggal 22 Juni 2000 telah terjadi perubahan kepemilikan
(akuisisi) dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu:
1. Tn. Djoko P. Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%.
2. Ny. Augustine Esther dengan komposisi saham sebesar 35%.
3. Ny. Dwi Esti Nastiti dengan komposisi saham sebesar 5%.
Kemudian Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni
2009 diputuskan dan disetujui pengalihan saham milik Nyonya Dwi Esti
Nastiti kepada Nyonya Augustine Esther, SH berdasarkan Akte Notaris
Agus Subyanto No. 37 Tanggal 30 Juni 2009. Maka, komposisi pemegang
saham tersebut berubah menjadi sebagai berikut:
1. Tn. Djoko P. Sugoto dengan komposisi saham sebesar 60%.
commit to user
4. Permodalan
Untuk memenuhi peraturan pemerintah tentang CAR minimal 8%,
PT. BPR Nguter Surakarta telah melakukan perubahan modal dasar
sebanyak dua kali, dimana perubahan tersebut dilaksanakan sebagai
berikut:
a. tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar dari 1,6 Milyar Rupiah
menjadi 6,4 Milyar Rupiah. Modal yang disetor juga mengalami
perubahan dari 6,4 Milyar Rupiah menjadi sebesar 2,82 Miyar Rupiah,
b. pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar
menjadi 10 Milyar Rupiah yang terbagi atas 20.000 lembar saham.
Masing-masing saham bernilai Rp 500.000,00. Modal dasar tersebut
ditempatkan dan disetor sejumlah 41% atau sejumlah 8.200 lembar
saham dengan nominal seluruhnya sebesar 4,1 Milyar Rupiah.
Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan oleh para pemegang
saham yaitu:
Tabel 1.1 Nama dan Jumlah Pemegang Saham
Pemegang Saham Lembar Saham Jumlah Presentase
Djoko P. Sugoto
Esther Augustine
Dwi Esti Nastiti
4.920 lembar
2.870 lembar
410 lembar
Rp 2.460.000.000
Rp 1.435.000.000
Rp 205.000.000
60%
35%
5%
Jumlah 8.200 lembar Rp 4.100.000.000 100%
commit to user
Dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH No. 01 tanggal 4 Maret
2009, pada awal tahun 2010 terjadi perubahan daftar pemegang saham
setelah Dwi Esti Nastiti melepas kepemilikan sahamnya sebesar 5 %.
Maka daftar pemegang saham PT. BPR nguter surakarta yang baru adalah:
Tabel 1.2 Pemegang Saham Baru
Pemegang Saham Lembar Saham Jumlah Presentase
Djoko P. Sugoto
Esther Augustine
4.920 lembar
3.280 lembar
Rp 2.460.000.000
Rp 1.640.000.000
60%
40%
Jumlah 8.200 lembar Rp 4.100.000.000 100%
Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta (2006)
Hal ini merupakan wujud dari komitmen pemegang saham untuk
commit to user
5. Perubahan Susunan Pengurus
Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter Surakarta juga
melakukan perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi
Undang-undang Perseroan Terbatas tentang jumlah direksi harus terdiri dari dua
orang, maka RUPS memutuskan mengangkat satu orang direktur yang
telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia pada bulan Mei
2004. Susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 adalah:
1. Komisaris Utama : Anta Winarta
2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto, SE, MBA
3. Direktur Utama : Dwi Esti Nastiti , SE
4. Direktur : Hendrardi, SE
Pada bulan Maret 2005, Direktur PT. BPR Nguter Surakarta
mengundurkan diri atas permintaan sendiri. Dengan demikian, jabatan
Direktur untuk sementara waktu kosong. Namun, pada bulan Oktober
2005, setelah melalui fit and proper test di Bank Indonesia dan dinyatakan
lulus, maka dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk
mengangkat Dra. Lusiawati Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter
Surakarta. Susunan pengurus yang baru sejak bulan November 2005
adalah sebagai berikut:
1. Komisaris Utama : Anta Winarta
2. Komisaris : Djoko Pong Sugoto, SE, MBA
3. Direktur Utama : Dwi Esti Nastiti, SE
commit to user
Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007, melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa disetujui pengunduran diri Direktur Utama
Dwi Esti Nastiti, SE dan Komisaris Djoko Pong Sugoto, SE, MBA dengan
Akta Notaris Drajad Uripno, SH nomor 42 tertanggal 29 Juni 2007.
Susunan pengurus sejak bulan Juni 2007 adalah sebagai berikut:
1. Komisaris : Anta Winarta
2. Direktur : Dra. Lusiawati Oeyeng
Untuk memenuhi Undang-Undang Perseroan Terbatas dan untuk
memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus Bank Perkreditan
Rakyat harus terdiri dari dua orang direktur, maka dilaksanakan RUPS
berdasar Akta Notaris Drajad Uripno, SH nomor 03 tanggal 11 November
2008 dan memutuskan mengangkat 1 orang direktur yang telah mengikuti
fit and proper test di Bank Indonesia pada tanggal 22 September 2008 dan
sudah dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia. Susunan pengurus yang baru
bulan September 2008 adalah sebagai berikut:
1. Komisaris Utama : Drs. Sri Dadi Wibowo, MM
2. Komisaris : Anta Winarta
3. Direktur Utama : Fransisca Permata Dewi, SE, MM
commit to user
Pada tanggal 4 Maret 2009 kembali dilaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa berdasar Akta Notaris Drajad Uripno, SH
Nomor 01 tanggal 4 Maret 2009. Susunan pengurus terakhir adalah
sebagai berikut:
1. Komisaris Utama : Bambang Subartono, SE
2. Komisaris : Drs. Sri Dadi Wibowo, MM
3. Direktur Utama : Fransisca Permata Dewi, SE, MM
4. Direktur : Yusak Adi Nugroho, SE
6. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka ( framework )
pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang
dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan
(Mulyadi 2001: 165). Selain pembagian tanggung jawab fungsional
terdapat pula wewenang yang dimiliki masing-masing unit organisasi.
Adapun struktur organisasi PT. BPR Nguter Surakarta adalah sebagai
commit to user
7. Deskripsi Jabatan
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu
perusahaan. Setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut
perusahaan diputuskan disini.
b. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris disini berperan untuk pengawasan dan
koordinasi. Atasan langsung dari Dewan Komisaris adalah RUPS.
Tugas dan tanggung jawab secara umum:
1) membantu para pemegang saham dalam mengatur dan
menjalankan BPR supaya kegiatan usaha bisa berjalan lancar dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan
2) memimpin dan mengawasi kinerja direksi dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
c. Direksi
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) melaksanakan kegiatan perusahaan dalam menjalankan kebijakan
yang telah ditentukan oleh direksi,
2) mengorganisir kegiatan organisasi serta mengawasi jalannya
kebijakan,
3) menambah, mengangkat, memindahkan serta memberhentikan
commit to user
4) bertanggung jawab atas segala pelaksanaan kebijakan umum,
5) memastikan laporan keuangan tepat waktu dan benar, dan
6) menindaklanjuti hasil evaluasi dari BI, komisaris, dan SPI.
d. Kabag Analisa Kredit
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Account Officer di
lapangan,
2) melakukan koordinasi dengan Kasie Collection jika terdapat
permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan
membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer mengenai
kondisi debitur,
3) melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Account
Officer,
4) mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survei
dan analisa kredit lebih berkualitas,
5) menerima laporan hasil survei dari Account Officer,
6) bertanggung jawab atas kinerja Account Officer dan hasil survei,
dan
commit to user e. Account Officer/Penilai Kredit
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) menerima order kredit untuk disurvei dari admin survei,
2) pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur,
3) melakukan survei ke tempat calon debitur (meliputi survei rumah
tinggal, jaminan, pekerjaan/usaha, dan lingkungan sekitar),
4) menganalisis hasil survei dan dilaporkan kepada komite kredit,
5) embuat laporan analisa survey report mengenai calon debitur, dan
6) menyampaikan kepada admin kredit apakah pengajuan kredit calon
debitur tersebut disetujui atau ditolak.
f. Kabag Kredit
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas Admin Kredit,
Account Officer, dan Collection di lapangan,
2) bertanggung jawab atas kinerja Admin Kredit dan kelancaran
proses pencairan,
3) bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit
dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan SOP
perusahaan,
4) bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan
commit to user
5) melakukan koordinasi dengan Kasie Collection jika terdapat
permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan
membutuhkan informasi tambahan dari Account Officer mengenai
kondisi debitur,
6) melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja Admin
Kredit, Account Officer, dan Collection,
7) mengarahkan dan membimbing Account Officer agar hasil survei
dan analiasa kredit lebih berkualitas, dan
8) mengarahkan kepada Kasie Collection agar memberikan
bimbingan kepada collection agar tercapainya target.
g. Admin Kredit (Angsuran)
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) menerima angsuran,
2) menulis kartu angsuran dari data pencairan,
3) membuat voucher angsuran dan tunai, dan
4) input angsuran yang melalui bank.
h. Admin Kredit (Pencairan)
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) pengetikan SPK, disposisi pencairan dan voucher pencairan,
commit to user
3) input pencairan (termasuk potongan biaya administrasi, provisi,
materai, notaris, asuransi),
4) membuat laporan harian yaitu: pencatatan pencairan harian ke BI,
5) membuat laporan bulanan yaitu: laporan SID ke BI, dan membuat
laporan SKMHT/APHT baik lancar maupun macet, dan
6) membuat fee marketing.
i. Admin Kredit (Collection)
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) membuat laporan NPL,
2) membuat laporan tunggakan,
3) membuat surat tagihan T2, T3, surat peringatan T4, dan surat tugas
T5 ke atas,
4) inventaris kartu angsuran debitur, yang pembayaran angsurannya
terlambat,
5) memasukkan database laporan kronologis penagihan kolektor,
6) membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap-tiap kolektor
untuk perhitungan target dan bonus kolektor, dan
7) membuat laporan debitur hapus buku serta mengatur proses lelang.
commit to user
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1)
enerima pengajuan kredit dari marketing,
2) melakukan SID (BI checking),
3) membuat kompensasi lenbur pada hari sabtu disetiap bulannya,
4) pengecekan kelengkapan berkas pengajuan kredit dan report survei
yang telah di ACC pimpinan, dan
5) membuat MOU dengan pihak lain.
k. Kasie Collection
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) mendistribusikan job/surat tagihan kepada kolektor,
2) bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL/Kredit
Macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan,
3) mengkoordinir dan merencanakan tugas-tugas kolektor di
lapangan,
4) melakukan koordinasi dengan Kabag Account Officer terkait
permasalahan penanganan kredit bermasalah,
5) melaporkan, memberitahukan, dan mengkonsultasikan kepada
Direksi, tentang permasalahan penanganan kredit bermasalah,
6) bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang
commit to user
7) melakukan rolling/mutasi wilayah kerja kolektor untuk
meningkatkan efektivitas hasil kerja, dan
8) membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh.
l. Collection F ilter
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran (T2 - T4),
2) pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang
telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
3) mencari informasi/lacak pada debitur yang pindah alamat tanpa
sepengetahuan pihak bank,
4) pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan
jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain,
5) menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap
awal bulan,
6) membuat agenda keberangkatan harian,
7) membuat laporan kronologis, dan
8) mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan pada
akhir bulan.
commit to user
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar
angsuran (T5 ke atas),
2) pembinaan kepada debitur tentang aturan-aturan pembayaran yang
telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
3) mencari informasi/lacak pada debitur yang pindah alamat tanpa
sepengetahuan pihak bank,
4) pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan
jaminan yang sudah dialihkan ke pihak lain,
5) menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap
awal bulan,
6) membuat agenda keberangkatan harian,
7) membuat laporan kronologis, dan
8) mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan pada
akhir bulan.
commit to user
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit
antara lain konsumtif, modal kerja, investasi, dll,
2) melakukan follow up terhadap nasabah yang mengajukan kredit,
3) mengumpulkan file data calon nasabah,
4) melakukan survei awal guna memberikan keterangan pada
Account Officer tentang kondisi calon nasabah,
5) memberikan kabar/info kepada nasabah mengenai hasil survei
dalam hal disetujui atau ditolak,
6) membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kreditnya
bermasalah atau terlambat membayar,
7) mencapai target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang
sudah ditetapkan perusahaan, dan
8) mencari nasabah untuk menempatkan tabungan ataupun deposito
di PT. BPR Nguter Surakarta.
o. Legal/HRD
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) menyelesaikan permasalahan hukum perusahaan yang dialami
perusahaan,
2) menyelesaikan penanganan kredit bermasalah,
commit to user 4) perekrutan karyawan baru,
5) penilaian dan pengawasan karyawan masa percobaan, dan
6) koordinasi dengan kasie.
p. Teller
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran, tabungan,
pengambilan tunai dari bank – pick up service),
2) pengeluaran biaya-biaya yang disertai nota ataupun kwitansi,
3) pencatatan semua kwitansi dan nota pemasukan dan pengeluaran
dibuku kasir kemudian diulang di buku pemasukan kas dam
pengeluaran kas,
4) input ke program system, dan
5) akhir hari membuat laporan mutasi kas (jumlah uang).
q. Tabungan dan Deposito
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
Tabungan meliputi:
1) melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan (cetak
buku),
2) melayani transaksi nasabah baik penyetoran, penarikan,
pemindahbukuan,
commit to user
4) menyimpan (file) aplikasi rekening, bukti setor/tarik, voucher
jurnal transaksi.
Deposito melalui:
1) aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito,
2) pembayaran bunga deposito nasabah (melalui tunai, transfer, kredit
ke rekening, maupun aro pokok + bunga),
3) membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo,
4) menyimpan aplikasi penempatan dan pencairan deposito, slip/bukti
pembayaran bunga, bilyet deposito,
5) input transaksi deposito, dan
6) membuat laporan bulanan untuk LPS.
r. Pembukuan
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) melakukan pengecekan hitungan bunga deposito dari bagian
deposito,
2) membuat laporan untuk BI (laporan bulanan, laporan pengaduan
nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, serta laporan
mingguan),
3) mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak,
4) membuat voucher pembukuan,
5) melakukan pengecekan voucher jurnal transaksi harian (bagian
commit to user
6) membuat laporan keuangan dan input transaksi,
7) order pembelian (ATK dan umum),
8) melakukan transaksi yang berhubungan dengan antar bank Aktiva,
9) melakukan pengecekan terhadap kas bon ataupun kas keluar, dan
10) membuat daftar tunjangan perbaikan sepeda motor karyawan.
s. SPI
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam PT. BPR Nguter
Surakarta untuk :
1) memeriksa mutasi kas pada akhir hari secara berkala,
2) memeriksa bukti-bukti transaksi harian secara periodik dan
membandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada,
3) membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank
Indonesia,
4) melakukan on the spot ke debitur secara berkala,
5) melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember,
6) melakukan pemeriksaan persediaan Buku Tabungan dan Bilyet
Deposito setiap bulan April, Agustus, dan Desember,
7) memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkan dengan
kartu tabungan,
8) berkoordinasi dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan
pemeriksaan,
9) membantu Dewan Komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja
commit to user
10) membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan, dan
11) menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi.
8. Produk Layanan
a. Produk Penghimpunan Dana
1) Tabungan
PT. BPR Nguter Surakarta memiliki satu jenis tabungan
yaitu Tabungan Mulia. Tabungan Mulia diperuntukkan bagi
penabung perseorangan/perusahaan/lembaga.
Setoran awal tabungan minimal Rp 25.000,00 dan setoran
selanjutnya sekurang-kurangnya Rp 10.000,00. Saldo minimal
yang harus mengendap di tabungan sebesar Rp 10.000,00.
Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan setiap hari kerja
dengan menggunakan slip yang disediakan oleh bank. Bunga untuk
Tabungan Mulia diperhitungkan setiap akhir bulan yang
bersangkutan dan dihitung atas saldo harian. Besar tingkat bunga
ditentulkan oleh bank dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Penutupan rekening tabungan akan dikenakan biaya
administrasi sebesar Rp 10.000,00 serta apabila tabungan
aktif/pasif yang bersaldo dibawah Rp 10.000,00 akan ditutup secara
commit to user
Kelebihan dari Tabungan Mulia ini adalah tabungan ini
dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT.
BPR Nguter Surakarta dan dananya dijamin oleh LPS.
2) Deposito Berjangka
Deposito berjangka pada PT. BPR Nguter Surakarta terrdiri
dari beberapa ketentuan jangka waktu tergantung dari kebutuhan
nasabah yang ingin menginvestasikan dananya. Jangka waktu yang
tersedia antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Saldo
minimal deposito berjangka sebesar Rp 1.000.000,00.
Suku bunga deposito berjangka berbeda-beda serta dapat
berubah sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan bank tetapi tidak
menyalahi aturan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia. Bunga
deposito yang didapat oleh deposan dapat dimasukkan ke dalam
rekening tabungan, masuk deposito, maupun dapat diambil secara
tunai. Kelebihan dari Deposito Berjangka ini adalah tabungan ini
dapat dijadikan jaminan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT.
BPR Nguter Surakarta dan dana para deposan dijamin oleh
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
b. Produk Penyaluran Dana
Penyaluran dana pada PT. BPR Nguter Surakarta melalui
berbagai kredit yang diberikan kepada para debitur. Kredit yang
commit to user
masing-masing. Macam-macam kredit yang disediakan oleh PT. BPR
Nguter Surakarta adalah sebagai berikut:
1) Kredit Modal Usaha
Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank
untuk menambah modal usaha nasabah.
2) Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank
untuk memenuhi kebutuhan nasabah lainnya, seperti pernikahan,
pendidikan, renovasi rumah, dan lain-lain.
3) Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank
untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif,
misalnya untuk membeli kendaraan, rumah, dan lain-lain.
4) Pembiayaan Pembelian Sepeda Motor (tahun 1996 – ke atas)
Kredit yang diberikan kepada masyarakat yang ingin
membeli sepeda motor, baik baru maupun bekas. PT. BPR Nguter
Surakarta bekerjasama dengan beberapa dealer sepeda motor di
Surakarta untuk menunjang kelancaran kredit pembiayaan
pembelian sepeda motor.
5) Pembiayaan Pembelian Mobil (tahun 1990 – ke atas)
Merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat yang
commit to user
dengan beberapa show room yang ada di Surakarta untuk
pembiayaan pembelian mobil.
Persyaratan untuk pengajuan kredit juga mudah, yaitu mengisi
formulir yang telah disediakan oleh bank serta melampirkan fotokopi
KTP suami istri, Kartu Keluarga (KK), Surat Nikah, rekening listrik,
jaminan (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor/Sertifikat), serta
dokumen pendukung lainnya.
Suku bunga kredit yang diberikan setiap bank umum dan Bank
Perkreditan Rakyat berbeda-beda sehingga hal ini mempengaruhi minat
masyarakat dalam menentukan pinjaman di suatu bank. PT. BPR
Nguter Surakarta memiliki dua jenis suku bunga kredit, yaitu bunga
tetap (flat) dan bunga menurun. Untuk bunga tetap besarnya adalah
1,75% per bulan dan bunga menurun 2,75% per bulan. Suku bunga
tetap (flat) pada umumnya ditujukan untuk kredit modal kerja yang
berjangka waktu pendek. Suku bunga menurun pada umumnya ditujuan
untuk kredit-kredit jangka panjang.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Masyarakat pada saat ini membutuhkan sarana untuk dapat
commit to user
meningkatkan kinerja usaha agar semakin baik dari sebelumnya. Dengan
semakin berkembangnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan
masyarakat, maka kebutuhan dana pun terus meningkat. Pembangunan
kegiatan usaha di berbagai bidang dan industri tentunya membutuhkan dana
yang tidak sedikit dan disinilah peran kegiatan perbankan yang efektif dan
efisien dibutuhkan oleh masyarakat luas. Hal tersebut tampak jelas pada
perkembangan jumlah kredit perbankan yang mempengaruhi secara langsung
sistem perekonomian Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan suatu lembaga
keuangan perbankan yang sehat dan dinamis dalam menjalankan kegiatan
perkreditan yang merupakan rangkaian kegiatan utama bank umum demi
menunjang kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan perkreditan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Suseno dan Piter Abdullah (2003:5) mengemukakan bahwa
kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha lembaga keuangan perbankan
yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan dana (penyimpanan
dana atau kreditur) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau
debitur). Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan
memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan
kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan
kepada kreditur (bank) setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan
kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur (bank) dan debitur
commit to user
Dalam melaksanakan kegiatannya, bank tidak hanya menghimpun dan
menyalurkan dana kepada nasabah, tetapi juga melakukan pengembangan
sumber daya manusia, meningkatkan kinerja bank, memperluas jaringan dan
pemasaran produk-produk yang dimiliki, memperhatikan alokasi kredit,
menyusun organisasi dan manajemen perkreditan, serta penyelesaian kredit
bermasalah.
Dalam menjalankan kegiatan perkreditan, dibutuhkan sistem yang
mengatur dan menjadi pedoman suatu bank. Memonitoring dan pengawasan
kredit sangat perlu menggunakan sistem peringatan dini, yang mampu
mengantisipasi penyimpangan dari syarat-syarat kesepakatan bank dengan
debitur. Di dalam Pasal 2 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998
tentang perubahan Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,
bahwa perbankan Indonesia dalam melaksanakan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Sistem
perkreditan akan menjadi suatu pedoman yang penting karena menyangkut
dengan jalannya prosedur kegiatan perkreditan yang dijalankan oleh bank
setiap harinya. Dengan adanya sistem dan manajemen yang baik, maka
kegiatan usaha pun dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang
menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
commit to user
sebagai usaha BPR. Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan
menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Adapun
usaha-usaha BPR dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 adalah :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR
apabila BPR mengalami over likuiditas.
BPR melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang,
pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat
terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan
perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan
agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir).
PT. BPR Nguter Surakarta merupakan lembaga keuangan yang
bergerak di bidang perbankan dengan kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat sesuai Undang-Undang No. 7
commit to user
1998 pada tanggal 10 November 1998. PT. BPR Nguter Surakarta didirikan
dengan tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
PT. BPR Nguter Surakarta selalu mengembangkan produk-produknya
terutama kredit, salah satunya pembiayaan kepada kelompok Usaha Mikro
Kecil Menengah, pedagang kaki lima dan juga bekerjasama dengan
perusahaan swasta serta instansi lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk
perkembangan produk terutama kredit, karena wilayah pasar terutama
pengusaha kecil masih banyak yang harus dibiayai dalam memenuhi
kebutuhan modal. Perluasan pangsa pasar yang dilakukan PT. BPR Nguter
Surakarta memerlukan adanya dukungan dari sistem maupun dari sumber
daya manusia sehingga dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan
secara profesional.
Oleh karena itu, agar dapat menjadi sebuah masukan kepada
perusahaan sebagai bahan pertimbangan apakah sistem yang dijalankan telah
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka penulis akan mengamati dan
mengevaluasi sistem pemberian kredit perusahaan terutama untuk kredit
konsumtif. Kredit konsumtif merupakan salah satu produk penyaluran kredit
PT. BPR Nguter Surakarta yang investasinya berkisar antara 60% dari total
kredit yang akan disalurkan kepada masyarakat luas dan merupakan jenis
kredit yang paling banyak diminati. Untuk penyaluran kredit modal kerja
commit to user
sebesar 5%. Setiap tahapan dalam proses pemberian kredit harus selalu
dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian
tersebut tercermin dalam kebijaksanaan pokok perkreditan, tata cara dan
prosedur penilaian kualitas kredit, profesionalisme dan integritas pejabat
perkreditan. Kebijaksanaan pokok perkreditan mencakup prosedur pemberian
kredit yang sehat, prosedur penyelesaian kredit bermasalah, dan prosedur
penghentian penagihan kredit yang telah dihapusbukukan (Kuncoro dan
Suhardjono 2002: 245).
Supaya target tersebut diatas dapat tercapai dengan baik, yaitu dalam
arti kredit yang diberikan akan dijamin kelancarannya sampai dengan lunas
sehingga akan mendapatkan profit dan dapat membantu program pemerintah
dalam melaksanakan pengucuran dana kepada UMKM, maka PT. BPR
Nguter Surakarta membutuhkan sistem pemberian kredit konsumtif yang
menerapkan prinsip kehati-hatian dan berpedoman kepada Kebijakan
Perkreditan Bank. Dari data tersebut maka penulis tertarik untuk menjadikan
masalah tersebut sebagai fokus di dalam penelitian ini dengan judul
“EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT
KONSUMTIF PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA DENGAN
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka perumusan
commit to user
1. Bagaimana sistem akuntansi pemberian kredit konsumtif pada PT. BPR
Nguter Surakarta?
2. Apakah kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit konsumtif pada
PT. BPR Nguter Surakarta?
3. Apakah pemberian kredit konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta kepada
masyarakat sudah berpedoman pada prinsip kehati-hatian?
D. TUJUAN PENELITIAN
Bedasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian kredit konsumtif pada PT.
BPR Nguter Surakarta.
2. Mengevaluasi kelebihan dan kelemahan sistem pemberian kredit
konsumtif pada PT. BPR Nguter Surakarta.
3. Untuk mengetahui apakah prinsip kehati-hatian sudah diterapkan dalam
sistem pemberian kredit konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh pada penelitian ini adalah:
commit to user
Hasil penelitian dari penulis diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan pengambilan keputusan, dan masukan dalam penyusunan
kebijakan yang ada kaitannya dengan sistem pemberian kredit.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai saran untuk menambah, menerapkan, dan
membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam
dunia kerja nyata.
3. Bagi Kalangan Akademis
Sebagai referensi, informasi dan landasan penelitian selanjutnya
yang bersifat ilmiah guna mendukung upaya menjadikan generasi
berikutnya yang kritis dalam menganalisis masalah.
BAB II
commit to user
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem
Mulyadi (2001:1) mengartikan sistem adalah “suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan”.
Sedangkan pengertian sistem menurut Romney (2001:1) adalah
“sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan
atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”.
2. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).
Prosedur sebagai suatu urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan
yang sering terjadi (Baridwan, 1993:3).
3. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan
commit to user
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem
akuntansi pokok adalah:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan
untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya.
c. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam
buku besar.
e. Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
commit to user
4. Pengertian Sistem Pemberian Kredit
Sistem akuntansi pemberian kredit adalah rangkaian dari cara atau
prosedur dalam pemberian kredit yang mencakup tahapan permohonan
kredit sampai dengan pencairan kredit yang membentuk suatu sistem yang
berurutan dan berkaitan erat dalam pelaksanaan pemberian kredit.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi Sistem
Pemberian Kredit Konsumtif adalah:
a. Fungsi yang terkait
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi fungsi yang
terkait dalam sistem pemberian kredit adalah:
a) struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas,
b) sistem otorisasi dan wewenang, dan
c) praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
bagian organisasi.
b. Dokumen yang digunakan
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi dokumen yang
commit to user
1) penggunaan dokumen bernomor urut tercetak, yang pemakaiannya
harus dapat dipertanggung jawabkan oleh setiap bagian yang
berwenang,
2) dokumen yang digunakan tersebut harus sudah cukup memadai dan
cukup merekam data kegiatan sistem pemberian kredit, dan
3) dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar menghindari
terjadinya penyalahgunaan.
c. Catatan akuntansi yang digunakan
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi catatan
akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit adalah:
1) catatan akuntansi harus berdasarkan dokumen sumber dan dokumen
pendukung,
2) catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi yang benar-benar
terjadi, dan
3) catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi dalam periode
akuntansi yang sebenarnya.
commit to user
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi jaringan
prosedur yang membentuk sistem dalam sistem pemberian kredit
adalah:
1) jaringan prosedur yang membentuk sistem harus sesuai antara
prosedur yang telah dirinci denganbagan alir sistem yang
digambarkan, dan
2) jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi harus
dapat dilaksanakan sesuai dengan sistem tersebut.
e. Bagan alir sistem
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi bagan alir
sistem pemberian kredit adalah:
1) kesesuaian yang mengkomunikasikan hasil analisis sistem dan
rancangan sistem kepada pemakai informasi,
2) bagan alir telah mencerminkan aliran data dan dokumen dalam
sistem dengan menggunakan simbol-simbol standar, dan
3) antara prosedur sistem yang telah dirinci dengan yang digambarkan
saling berkesesuaian.
commit to user
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi
2001: 163).
Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah (Mulyadi 2001:
164):
a. struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas,
b. sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya,
c. praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi, dan
d. karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
6. Bank
a. Pengertian Bank
Suseno dan Piter Abdullah (2003:5) mengemukakan bahwa
bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi
intermediasi yang menjembatani kepentingan pihak yang kelebihan
dana (penyimpanan dana atau kreditur) dan pihak yang membutuhkan
dana (peminjam dan atau debitur).
commit to user
a. Pengertian Kredit
Menurut Suyatno (2003:12) istilah kredit berasal dari bahasa
Yunani “credere” yang berarti “kepercayaan”. Oleh karena itu, dasar
dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang yang memberikan kredit
(kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang
akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang dijanjikan berupa barang,
jasa, atau uang.
Menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 “Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara
suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.
Menurut Kohler yang dikutip Mulyono (1993: 10) kredit adalah
“kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan
suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan ditangguhkan
pada suatu jangka waktu yang disepakati”.
commit to user
Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat ditarik beberapa
unsur yang memungkinkan terjadinya kredit. Adapun unsur–unsur
kredit menurut Suyatno (2003 : 14) adalah:
1) Kepercayaan
Kepercayaan yaitu suatu keyakinan bagi kreditur bahwa
kredit yang diberikan (baik berupa uang, jasa atau barang) akan
benar–benar diterimanya kembali dimasa yang akan datang sesuai
jangka waktu kredit.
2) Kesepakatan
Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung
unsur kesepakatan antara kreditur dengan debitur. Kesepakatan ini
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing–masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing–masing.
3) Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek
(dibawah 1 tahun), jangka menengah (1 sampai 3 tahun) dan jangka
panjang (diatas 3 tahun). Jangka waktu merupakan batas waktu
pengembalian angsuran kredit yang sudah disepakati kedua belah
pihak.
commit to user
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit
akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet
pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit,
maka semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya.
5) Balas jasa
Balas jasa bagi bank merupakan keuntungan atau pendapatan
atas pemberian suatu kredit. Balas jasa kita kenal dengan nama
bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga
membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga
merupakan keuntungan bagi bank.
c. Prinsip-Prinsip Kredit
Menurut Mulyono (1993: 11), prinsip-prinsip perkreditan yang
sering disebut dengan 5C atau 6C adalah sebagai berikut:
1) Character
Adalah keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam
mempunyai moral, watak, ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan
kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam
kehidupan pribadi sebagi manusia, sebagai anggota masyarakat
ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.
commit to user
Adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha
yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya
yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.
3) Capital
Adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh
calon debitur. Analisa modal ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang
dibutuhkan dan kemampuan dalam menanggung beban resiko yang
mungkin dialami perusahaan.
4) Collateral
Adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh
peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
Manfaat collateral yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha
yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain
dimana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya
yang normal.
commit to user
Adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya,
dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu
saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan
dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang
memperoleh kredit.
6) Constraint
Adalah batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat.
8. Prinsip Kehati-Hatian dalam Undang-Undang Perbankan
Di dalam Pasal 2 Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998
tentang perubahan Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,
bahwa perbankan Indonesia dalam melaksanakan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Kebijakan
Perkreditan Bank (KPB) dalam prinsip kehati-hatian perkreditan (Tawaf
1999: 255) berkaitan dengan:
a) Kebijakan pokok perkreditan:
1) prosedur kredit yang sehat,
2) kredit yang mendapat perhatian khusus,
3) perlakuan kredit yang di plafondering,
4) prosedur penyelesaian kredit bermasalah, pengahapusbukuan, dan
pelaporan kredit macet, dan
commit to user
b) Kebijakan bank dalam pemberian kredit pada pihak terkait/ debitur
besar, yaitu dalam bentuk pernyataan:
1) batasan jumlah maksimum kredit yang diberikan,
2) tata cara penyediaan kredit,
3) persyaratan kredit, dan
4) kebijakan pemenuhan ketentuan perkreditan.
c) Pencantuman kredit yang perlu dihindari bank:
1) kredit untuk spekulasi,
2) informasi keuangan tidak cukup,
3) kredit dengan keahlian khusus, dan
4) kredit bermasalah pada bank lain.
d) Tata cara penilaian kualitas kredit, hasil penilaian kolektibilitas kredit
telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Prosedur pemberian kredit yang berlandaskan prinsip kehati-hatian
dan berpedoman kepada Kebijakan Perkreditan Bank menurut Tawaf
(1999 : 267) diantaranya adalah:
a) Permohonan nasabah
Pada prosedur ini nasabah mengajukan permohonan dan bank
mencari informasi tentang nasabah dan bisnisnya dari berbagai sumber,
termasuk bank to bank information. Informasi ini akan digunakan
commit to user b) Persiapan analisis
Nasabah harus menjadi subyek hukum dengan memilih
akte-akte pendirian badan usaha, memiliki NPWP, ijin-ijin usaha yang
berlaku baik yang umum maupun yang khusus untuk bidang usahanya,
laporan keuangan dan aktivitas usaha beserta penjelasannya.
c) Aspek-aspek dalam analisis
Bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa kredit yang
diberikan akan mencapai tujuan dan nasabah mempunyai kemauan dan
kemampuan untuk memenuhi kewajiban kepada bank. Mengingat
selalu ada risiko tidak kembalinya kredit, setiap analisis kredit harus
memenuhi syarat:
1) Independen dan objektif.
2) Mencakup analisis kualitatif dan kuantitatif.
3) Adanya penetapan sumber pelunasan.
4) Adanya penetapan struktur fasilitas kredit.
5) Adanya analisis jaminan dan agunan.
6) Adanya analisis risiko.
d) Analisis resiko
Bank harus memperoleh kejelasan mengenai bentuk risiko yang
harus dihadapi sehubungan dengan kredit nasabah agar dapat
commit to user e) Perhitungan kebutuhan kredit
Jumlah kebutuhan kredit nasabah, berapa kebutuhan
pembiayaan nasabah, dan berapa yang dibiayai nasabah. Perhitungan
dilakukan dengan metode yang ditetapkan bank.
f) Penggunaan formulir analisis kredit
Formulir analisis kredit digunakan untuk mempermudah dan
memperlancar pelaksanaan tugas, penggunaan formulir standar
merupakan suatu keharusan.
g) Tahap kerja
Tahap kerja adalah alur langkah yang harus dipenuhi dalam
commit to user
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Sistem Pemberian Kredit Konsumtif PT. BPR Nguter Surakarta
PT. BPR Nguter memiliki beberapa jenis produk penyaluran dana,
diantaranya adalah kredit modal usaha, kredit multi guna, kredit
konsumtif, pembiayaan pembelian sepeda motor, dan pembiayaan
pembelian mobil. Sistem pemberian kredit yang akan penulis bahas adalah
sistem pemberian kredit konsumtif. Kredit konsumtif adalah kredit yang
diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat
konsumtif, misalnya untuk membeli kendaraan, rumah, dan lain-lain.
Sistem pemberian kredit konsumtif memiliki alur prosedur yang sama
dengan kredit lainnya, begitu juga dengan fungsi yang terkait, dokumen
yang digunakan, dan catatan akuntansi yang digunakan.
Untuk dapat mengajukan permohonan kredit, calon debitur terlebih
dahulu dapat melakukan konsultasi dengan bagian marketing kredit. Calon
debitur harus memenuhi persyaratan awal dalam pengajuan permohonan
kredit konsumtif. Persyaratan yang ditetapkan oleh PT. BPR Nguter
Surakarta diantaranya adalah:
a) calon debitur harus memiliki Kartu Tanda Penduduk yang masih aktif,
b) calon debitur harus memenuhi kelengkapan persyaratan dokumen
identitas diri yang dibutuhkan dan terlampir di dalam Formulir
Permohonan Kredit dan Surat Perjanjian Kredit,
c) calon debitur harus memiliki kemampuan untuk membayar angsuran
commit to user
d) calon debitur harus memiliki jaminan sebagai penjamin ketika tidak
mampu membayar angsuran kredit.
Dokumen dan persyaratan yang dilampirkan bersama dengan
Formulir Pemohonan Kredit tidak dibedakan antara kredit modal usaha,
kredit multi guna, kredit konsumtif, pembiayaan pembelian sepeda motor,
dan pembiayaan pembelian mobil. Calon debitur yang akan mengajukan
permohan kredit wajib melampirkan persyaratan sebagai berikut:
1) fotokopi Kartu Tanda Penduduk suami istri yang masih berlaku,
2) fotokopi Kartu Keluarga yang masih berlaku,
3) fotokopi Surat Nikah,
4) fotokopi Rekening Listrik,
5) fotokopi jaminan (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor/Sertifikat
tanah),
6) fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan, dan
7) melampirkan dokumen pendukung lainnya.
a. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem pemberian kredit konsumtif
adalah sebagai berikut:
1) Direksi
Direksi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:
a) memberikan keputusan terhadap permohonan kredit dari calon
commit to user
b) mengawasi dan memberikan otorisasi terhadap
dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam pemberian kredit,
c) memberikan persetujuan atas formulir permohonan pinjaman,
penyerahan hak milik secara kepercayaan (FIDUCIA), dan surat
kuasa untuk menjual barang jaminan, dengan menandatangani
dokumen tersebut, dan
d) bertanggung jawab terhadap kelancaran kredit yang diberikan
kepada masyarakat.
2) Kepala Bagian Kredit
Kepala bagian kredit mempunyai tanggung jawab sebagai
berikut:
a) mengkoordinasi dan merencanakan tugas-tugas Admin Kredit,
Account Officer, dan Collection di lapangan,
b) bertanggung jawab atas kinerja Admin Kredit dan kelancaran
proses pencairan, dan
c) bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan
kredit dan pencairan kredit yang disalurkan sudah sesuai dengan
SOP perusahaan.
3) Bagian Marketing Kredit
Bagian marketing kredit mempunyai tanggung jawab
sebagai berikut:
a) menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit
commit to user
b) melayani calon debitur yang akan mengajukan permohonan
kredit,
c) mengumpulkan file data calon debitur yang akan mengajukan
permohonan kredit, dan
d) memberikan informasi kepada calon debitur jika pengajuan
permohonan kredit telah disetujui oleh Direksi.
4) Bagian Admin Kredit
Bagian admin kredit mempunyai tanggung jawab sebagai
berikut:
a) menerima berkas pengajuan permohonan kredit dari bagian
marketing kredit dan melakukan pengecekan kelengkapan untuk
selanjutnya diberikan kepada account offficer, dan
b) melakukan SID atau BI checking.
5) Bagian Account Offcer
Account officer mempunyai tanggung jawab sebagai
berikut:
a) melakukan pengecekan kelengkapan berkas pengajuan
permohonan kredit calon debitur,
b) melakukan survei lapangan ke tempat tinggal calon debitur yang
<