• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sistem Manajemen Aset Tetap Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta BAB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Sistem Manajemen Aset Tetap Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta BAB 1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga

medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang

menyelenggarakan pelayanan kedokteran serta pengobatan penyakit yang

diderita oleh pasien.

Rumah Sakit sebagai penyedia jasa kesehatan sangat perlu untuk

melakukan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan pelayanannya, bukan

hanya pelayanan yang dilakukan oleh dokter, perawat dan

karyawan-karyawan yang lain saja yang harus maksimal, namun ketersediaan

alat-alat baik medis maupun non medis itu juga sangat mempengaruhi

kemajuan sebuah rumah sakit, dimana dalam memberikan pelayanannya

harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, agar bisa bersaing dengan

rumah sakit yang lain sebagai kompetitornya. Rumah sakit yang memiliki

fasilitas yang memadai akan semakin banyak dipilih oleh masyarakat.

Kemajuan perusahaan tidak terlepas dari arti penting aset yang

dimiliki dan pengelolaannya, yang juga turut mempengaruhi

perkembangan perusahaan tersebut. Aset ini menjadi penting karena

nilainya yang material, sehingga mekanisme yang baik dalam manajemen

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sangat diperlukan. Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta memiliki aset

tetap yang sangat besar nilainya, untuk aset tetap yang dimiliki nilainya

sekitar 25 milyar rupiah, sedangkan total aset keseluruhan mencapai 39

milyar rupiah, jadi kepemilikan atas aset tetap sendiri yakni sekitar 64%

dari total aset yang dimiliki, dimana sebagian besar aset yang dimiliki oleh

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta merupakan peralatan kesehatan yang

digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pasien-pasiennya.

Oleh karena itulah aset menjadi sangat penting bagi rumah sakit,

karena dalam operasionalnya tidak terlepas dari penggunaan alat-alat

medis tersebut, yang setiap hari digunakan dalam pelayanan rumah sakit

dan merupakan fasilitas utama dalam kegiatan rumah sakit. Sehingga perlu

pengelolaan dan sistem yang baik oleh manajemen, jikalau tidak dikelola

dengan baik, maka akan berakibat pada terhambatnya proses operasional

rumah sakit.

Ketersediaan aset tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat

ekonomis di masa depan untuk rumah sakit sebagai sebuah entitas.

Adanya peralatan sebagai aset tetap mempengaruhi performa rumah sakit

dalam menjalankan kegiatannya untuk melayani setiap pasien. Sebagai

sumber daya utama perusahaan untuk melakukan aktivitas-aktivitasnya,

maka pengelolaan dan sistem yang berlaku terhadap aset tetap yang ada,

harus diperhatikan. Pengelolaan atas aset tetap diatur dalam Penyataan

Standar Akuntansi Keuangan Nomor 16. Tahapan pengelolaan aset tetap,

seperti yang ada dalam PSAK Nomor 16 meliputi pengakuan, pengukuran

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

awal, pengukuran setelah pengukuran awal, dan penghentian pengakuan.

Hal-hal yang telah dikemukakan di atas melatarbelakangi pembuatan

Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM MANAJEMEN ASET

TETAP PADA RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA”

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penerapan PSAK No. 16 terhadap pengelolaan aset tetap

mulai dari pengakuan, pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan

awal, dan penghentian pengakuan pada Rumah Sakit Panti Waluyo?

2. Bagaimana sistem pengelolaan aset tetap terkait peralatan pada Rumah

Sakit Panti Waluyo?

3. Apa saja kelebihan dan kelemahan pengelolaan aset tetap pada Rumah

Sakit Panti Waluyo?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui bagaimana penerapan PSAK No. 16 terhadap pengelolaan

aset tetap mulai dari pengakuan, pengakuan awal, pengukuran setelah

pengakuan awal, dan penghentian pengakuan pada Rumah Sakit Panti

Waluyo,

2. Mengetahui sistem pengelolaan aset tetap terkait peralatan pada

Rumah Sakit Panti Waluyo,

3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pengelolaan aset tetap pada

Rumah Sakit Panti Waluyo.

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. MANFAAT PENELITIAN

Penulis berharap dengan ditulisnya Tugas Akhir ini dapat memberikan

manfaat:

1. Bagi Penulis

Memberikan pengalaman untuk menerapkan ilmu dan teori selama

mengikuti pendidikan Diploma III jurusan Akuntansi Keuangan di

dalam dunia pekerjaan.

2. Bagi Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta

Dapat memberikan saran lewat penelitian yang dilakukan oleh penulis,

agar bisa dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan pengelolaan

aset tetap pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

3. Bagi Pembaca

Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat menjadi bahan referensi bagi

para pembaca, serta menambah pengetahuan tentang pengelolaan aset

tetap.

Referensi

Dokumen terkait

Pada masing-masing kelompok Retribusi Daerah, terdiri atas berbagai macam retribusi yang jenisnya sangat banyak dan beragam. Pada kesempatan kali ini penulis akan memfokuskan

Seleksi pegawai mempunyai peran yang strategis, sehingga dapat ditentukan orang yang layak dan berkemampuan untuk diterima dalam perusahaan sesuai dengan penilaian

Uji Kelarutan Edible film Pati Biji Nangka dan Pektin Apel (Sumber: Dokumentasi Pribadi).

Hasil Analisis Data Statistik Kadar Asam Laktat pada Kristal Alga dengan Variasi Medium Kismis dan Gula Selama 7 Hari Inkubasi.. Hasil ANAVA one-way Kadar Asam

Perbedaan yang lain adalah aplikasi yang dibangun oleh Imelda memiliki fitur sistem pakar yang membantu dalam mendiagnosa penyakit anjing, sedangkan aplikasi milik

Accounting Conservatism and the Temporal Trends in Current Earning’s Ability to Predict Future Cash Flows versus Future Earnings: Evidence on Trade-off between Relevance

1) Panitia akan melakukan evaluasi dokumen penawaran sampul II berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.. 2) Tata cara evaluasi dokumen penawaran sampul

1- The license of real or legal person who register a media or institution with Ministry of Information and Culture, shall be revoked if the print media does not start its activity