• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SALURAN DRAINASE TERHADAP PERKERASAN JALAN PERSIMPANGAN JALAN WILLEM ISKANDAR DAN PANCING MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SALURAN DRAINASE TERHADAP PERKERASAN JALAN PERSIMPANGAN JALAN WILLEM ISKANDAR DAN PANCING MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH SALURAN DRAINASE TERHADAP

PERKERASAN JALAN PERSIMPANGAN JALAN

WILLEM ISKANDAR DAN PANCING

MEDAN

Karya Tulis Ini Adalah Merupakan Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya

Bidang Teknik Sipil

Oleh :

RAMOS R. MANIK 511 321 0029

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL D-3

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Ramos R. Manik, NIM. 5113210029. Pengaruh Saluran Drainase Terhadap

Perkerasan Jalan Persimpangan Jalan Willem Iskandar dan Pancing Medan,

Tahun Ajaran 2013/2014. Tugas Akhir, Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Prodi D-III Teknik Sipil Universitas Negeri Medan, Agustus 2014.

Jalan raya dan drainase merupakan konstruksi yang saling berhubungan, rata-rata permasalahan utama yang menyebabkan timbulnya kerusakan jalan adalah tidak baiknya kondisi saluran drainase. Kerusakan jalan yang disebabkan oleh air merupakan hal umum yang ditemukan dilapangan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yait: tidak baiknya perencanaan jalan dan drainase, tidak optimalnya saluran drainase akibat sedimentasi, sampah, tumbuhan liar. Persimpangan jalan raya Willem Iskandar dan Pancing Medan merupakan lokasi yang sering mengalami kerusakan jalan, meskipun perbaikan dilakukan secara terus menerus, tetapi tidak menyelesaikan permasalahan utama.

Analisa permasalahan yang terdapat pada persimpangan jalan Willem Iskandar dan Pancing medan dilakukan dengan survei lapangan, pengambilan data curah hujan ke BMKG Sampali Medan, dan perhitungan manual menggunakan rumus rasional dan rumus manning.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karuniaNya dan yang melimpahkan pengetahuan serta memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini berjudul “PENGARUH SALURAN DRAINASE TERHADAP PERKERASAN JALAN PERSIMPANGAN JALAN WILLEM ISKANDAR DAN

PANCING MEDAN”. Adapun Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan untuk

mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala bentuk kritikan maupun saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Tugas akhir ini disusun dengan arahan dan masukan dari dosen pembimbing serta dari berbagai materi kepustakaan. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Edim Sinuraya, ST.,M.Pd, selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat selesai dibuat.

2. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid, K. M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Syafiatun Siregar, ST.,MT, selaku Ketua Prodi D-III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

(7)

7. Bapak dan Ibu pegawai Administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 8. Teristimewah kepada kedua orang tua saya M. Manik/Br Gultom yang telah

membimbing penulis dari lahir sampai sekarang yang tak terhingga pengorbanannya.

9. Abang dan kedua adik penulis yang telah banyak memberikan semangat kepada penulis.

10. Sahnan, A.Md, sebagai sahabat seperjuangan yang telah memberikan banyak motivasi dan semangat kepada penulis.

11. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Karya Ilmiah ini. Sekian dan terimakasih.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Identifikasi Masalah……….. 3

1.3Batasan Masalah……… 4

1.4Rumusan Masalah ………...…………... 4

1.5Tujuan Penulisan……….……... 4

1.6Manfaat Penulisan………..…... 4

1.7Metode Pengumpulan Data………....…... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Penjelasan Umum...……….. 6

2.2Jenis dan Fungsi Lapisan Perkerasan ………...……… 7

2.3Konstruksi Perkerasan Lentur ………...………... 8

2.4Sifat Perkerasan Lentur ……….………... 12

2.5Penyebab Kerusakan Perkerasan lentur ...………. 14

2.6Jenis Kerusakan Jalan Raya Berdasarkan Metode Binamarga ... 14

2.7Jenis Pemeliharaan Jalan ... 19

2.8 Hidrologi ... 20

2.8.1. Prinsip-prinsip Hidrolika ... 21

2.9 Karakteristik Air Hujan ... 21

2.9.1. Analisa Intensitas Hujan ... 22

2.9.2. Metode Rasional ... 23

(9)

2.10.1. Bentuk-bentuk Slauran Drainase Terbuka ... 29

2.11 Sistem Drainase jalan Raya ... 31

2.12 Pemeliharaan Sistem Drainase ... 33

2.12.1. Pengertian ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Data Umum ……….. 39

4.2 Penjelasan Jalan Raya ……...……… 40

4.3 Data Teknis ... 40

4.4 Struktur Perkerasan Jalan ... 41

4.5 Penampang Saluran Drainase ... 44

4.6 Analisa Hidrologi ... 46

4.7 Curah Hujan Rencana ... 48

4.8 Intensitas Curah Hujan Rencana ... 52

4.9 Waktu Konsentrasi ... 53

4.10 Debit Puncak Aliran Permukaan ... 54

4.11 Perhitungan Drainase Eksisting ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 58

5.2. Saran ... 59

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Perkerasan Kaku dan Lentur ……….. 8

Tabel 2.2 Kemiringan Jalan raya Berdasarkan Bidang …………..…………. 12

Tabel 2.3 Koefisien Limpasan untuk Metode Rasional …………....………. 24

Tabel 4.1 Penampang Drainase Jalan Pancing ...………... 39

Tabel 4.2 Penampang Drainase Jalan Willem Iskandar ...……… 39

Tabel 4.3 Arah Aliran Drainase ………...……….. 46

Tabel 4.4 Data Curah Hujan Tahunan Maksimum ....……… 41

Tabel 4.5 Perhitungan Curah Hujan Maksimum ………..……….. 48

Tabel 4.6 Curah Hujan Rencana dengan Periode Ulang ... 52

Tabel 4.7 Intensitas Curah Hujan untuk Berbagai Lamanya Hujan ... 52

Tabel 4.8 Waktu Konsentrasi ... 53

Tabel 4.9 Perhitungan Debit Banjir Saluran ... 54

Tabel 4.10 Perhitungan Penampang Jalan dan Drainase ... 55

Tabel 4.11 Perhitungan Kapasitas Drainase ... 55

Tabel 4.12 Perhitungan Debit Qsection ... 56

Tabel 4.13 Kontrol Debit Qsection dan Qrencana ... 58

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan Konstruksi Perkerasan Jalan ... 9

Gambar 2.2 Siklus Air ...…………. 11

Gambar 2.3 Saluran Segitiga ...….. 29

Gambar 2.3 Saluran Trapesium ...….. 29

Gambar 2.3 Saluran Segiempat ...….. 30

Gambar 2.3 Saluran Setengah Lingkaran ...….. 30

Gambar 2.3 Saluran Lingkaran ...….. 31

Gambar 4.1 Gambar Penampang Melintang Jalan Pancing Medan ... 40

Gambar 4.2 Gambar Penampang Melintang Jalan Willem Iskandar Medan ... 40

Gambar 4.3 Detail A ... 41

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Judul dan Pembimbing Tugas Akhir

Lampiran 2 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Lampiran 3 Daftar asistensi/bimbingan Tugas Akhir

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Hasil Revisi Pada Ujian Meja Hijau

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jalan merupakan sarana yang berfungsi menghubungkan suatu kawasan dengan

kawasan lain. Jalan merupakan suatu kontrsuksi yang bersifat permanen atau

semipermanen, dibuat untuk mempermudah aktivitas manusia. Pada dasarnya

pembangunan jalan raya adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang

mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi,

pembangunan jembatan dan terowong. Struktur jalan didesain sedemikian rupa untuk

memberikan kenyamanan kepada kendaraan yang melaluinya.

Tahapan pembuatan jalan raya meliputi beberapa proses yang harus

diperhatikan dengan baik. Tanah diuji terlebih dahulu untuk dapat melihat

kemampuannya menahan beban kendaraan. Tanah yang memiliki sifat yang tidak

stabil harus diberi tambahan material dan harus dipadatkan agar sifat tanah dasar

menjadi stabil. Hal ini bertujuan agar perkerasan yang telah selesai dibuat memiliki

kekuatan yang baik, sehingga akan memberikan keuntungan yang maksimal sesuai

dengan biaya yang telah dikeluarkan.

Saat ini jalan raya terbagi kedalam tiga tipe perkerasan, adapun perkerasan

tersebut adalah:

a. Perkerasan kaku adalah perkerasan yang berkomposisi dari bahan beton dan

(14)

b. Perkerasan lentur adalah perkerasan yang berkomposisi dari bahan HotMix

(aspal) yang berasal dari sisa penyaringan minyak bumi.

c. Perkerasan Komposit adalah jenis perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan

perkerasan lentur sebagai lapisan permukaan. Jenis konstruksi ini sangat umum

digunakan pada jembatan.(Gunadharma,1999)

Di Indonesia yang sangat umum ditemukan adalah jalan raya dengan perkerasan

lentur yang berbahan aspal, dikarenakan proses pekerjaan yang lebih mudah,

pengeringan yang cepat dan merupakan bahan tambang yang melimpah di Indonesia.

Kekurangan aspal adalah tidak tahan berkonsentrasi dengan air dalam waktu yang

lama, hal ini akan merusak lapisan butiran aspal. Akan tetapi, karena Indonesia

termasuk kedalam kawasan yang beriklim tropis artinya memiliki curah hujan yang

cukup tinggi, ini menjadi ancaman yang serius dengan jalan raya. Untuk mengatasi

kerusakan yang signifikan terhadap konstruksi jalan maka diatasi dengan

penggunaan bangunan drainase, yakni untuk membuang air dari badan jalan ketika

turun hujan ke saluran drainase.

Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam

pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan

tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, tetapi juga akan mengikis dan

merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak

betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke saluran drainase di

pinggir badan jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir menuju saluran

(15)

Sejalan dengan hal diatas diambillah sebuah kasus yang terletak dikawasan

Medan Pancing tepatnya di pertigaan Jalan Willem Iskandar dengan jalan Pancing.

Pada konstruksi jalan raya di daerah ini selalu mengalami kerusakan yang terus

menerus meskipun baru diperbaiki. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata

penyebabnya adalah genangan air yang selalu menyelimuti jalan raya pada saat hujan

turun kemudian dengan volume kendaraan yang besar mengakibatkan jalan raya

tidak bertahan lama. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini perlu diambil

penanggulangan dan perbaikan saluran drainase yang baik yaitu dengan peremajaan

saluran drainase disekeliling jalan raya ini serta perbaikan struktur badan jalan.

Saluran drainase sangat berperan penting terhadap ketahanan jalan raya dan

pencegah banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas yang besar. Oleh karena itu

Tugas Akhir ini akan membahas langsung lokasi kasus sesuai dengan judul Tugas

Akhir ini.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut :

a. Apakah perkerasan jalan raya di daerah willem iskandar memiliki komposisi

perkerasan yang baik ?

b. Bagaimana struktur saluran drainase di pinggir jalan raya Willem Iskandar ?

c. Data apa yang digunakan untuk mengitung debit air pada drainase ?

d. Bagaimanakah perbaikan saluran drainase jalan raya Willem Iskandar ?

e. Bagaimanakah penanggulangan dari permasalahan kerusakan jalan raya Willem

(16)

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang dipakai adalah :

a. Pengaruh saluran Drainase terhadap perkerasan jalan raya Willem Iskandar dan

Pancing Medan.

b. Penanggulangan yang diperlukan untuk mengatasi kerusakan jalan yang terjadi

pada jalan raya Willem Iskandar dan Pancing Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang

akan dibahas sebagai berikut :

a. Bagaimanakah struktur perkerasan jalan raya Willem Iskandar ?

b. Penanggulangan yang diperlukan untuk mengatasi kerusakan jalan yang terjadi

pada jalan raya Willem Iskandar.

c. Bagaimanakah perbaikan saluran drainase yang diperlukan untuk mengatasi

kerusakan badan jalan.

1.5. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

a. Mengetahui struktur perkerasan jalan pada jalan raya Willem Iskandar.

b. Untuk mengetahui pengaruh saluran drainase terhadap perkerasan jalan Willem

Iskandar dan Pancing Medan.

(17)

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat :

a. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan di lapangan.

b. Dapat dijadikan acuan tambahan dalam merencanakan suatu perkerasan jalan

yang baik.

c. Sebagai bahan referensi kepada mahasiswa yang membacanya.

1.7. Metode Pengumpulan Data

Dalam Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan beberapa cara untuk dapat

mengumpulkan data yang mendukung agar Tugas Akhir ini dapat diselesaiakan

dengan baik. Adapun cara yang dipakai adalah :

a. Pengambilan Data

Yaitu dengan melakukan survei langsung ke lokasi permasalahan, mengamati

permasalahan yang ada.

b. Melakukan Studi Literatur

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan survei lapangan dan analisa data persimpangan jalan raya

Willem Iskandar dan Pancing Medan. Maka Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

dan saran yang menjadi permasalahan utama kerusakan jalan raya tersebut yaitu :

a. Dari hasil analisa yang telah dihitung serta pengamatan lapangan bangunan drainase

pada persimpangan jalan raya Willem Iskandar dan Pancing Medan memiliki

dimensi yang cukup untuk menampung air yang berasal dari areal tangkapannya,

hanya saja perawatannya yang tidak baik ini dapat dibuktikan secara langsung,

banyak ditemukannya sampah, tumbuhan liar didalam saluran, sedimentasi yang

tebal hingga mengurangi daya tampung saluran tersebut.

b. Perkerasan Persimpangan Jalan Willem Iskandar dan Pancing Medan termasuk jenis

perkerasan yang baik, hal ini dapat dilihat dari areal yang tidak rusak dapat bertahan

lama sampai sekarang. Struktur lapisan perkerasan jalan raya ini termasuk kategori

baik an stabil. Sesuai pengamatan genangan air mengakibatkan kerusakan jalan raya

ini.

c. Dengan didapatkannya hasil perhitungan menunjukkan bahwa konstruksi drainase

persimpangan Jalan Willem Iskandar dan Pancing Medan memiliki dimensi yang

(19)

NO Nama Saluran Qsection (m³/det) Qrencana (m³/det) Kontrol (Qsec ≥ Qren)

1 S1 0,1537 0,06015 OK

2 S2 1,9449 0,23556 OK

3 S3 0,4413 0,06015 OK

4 S4 2,6657 0,06015 OK

5 S5 0,5897 0,06015 OK

5.2.Saran

a. Dilakukannya perbaikan perkerasan yang rusak pada Persimpangan Jalan Willem

Iskandar dan Pancing Medan.

b. Dilakukannya upaya pembersihan saluran drainase dari sedimen, sampah, tumbuhan

disekitar saluran. Sehingga air hujan yang turun akan langsung masuk kedalam

saluran drainase. Dan pembukaan aliran air dengan melubangi pelat beton pada

permukaan atas drainase, sehingga air bebas menuju ke saluran pembuangan.

c. Penting dilakukan peremajaan secara berkala, untuk menjaga kebersihan saluran

drainase Persimpangan Jalan raya Willem Iskandar an Pancing Medan.

d. Dibangun saluran penghubung (gorong-gorong) yan mengalirkan air dari saluran S1

Gambar

Gambar 2.1 Susunan Konstruksi Perkerasan Jalan ............................................

Referensi

Dokumen terkait

Alat pengumpulan data adalah kuesioner dan untuk mengetahui pengaruh risiko dilakukan dengan menghitung nilai OR pada 95% CI menggunakan Statcalc pada

Sistem politik selalu berubah dari waktu ke waktu disesuaikan dengan faktor ekonomi, masyarakat, gaya sosial serta faktor eksternal (global) yang mampu mempengaruhi

Bagi yang berani menjawab panggilan, maka kepustakawanan akan menjadi semangat hidup (spirit of life). Roh ini menggerakkan seorang pustakawan dalam menjalani hidup meski bisa

Namun ketika dimaknai melalui konteks tuturan yang ditujukan kepada jamaah wanita yang menggunakan model krudung dua warna, tuturan Ustadz Wijayanto tersebut

Dari kenyataan praktek seperti tersebut di atas jelas bahwa secara riil akad formalnya jual beli, tetapi substansinya (kenyataannya) adalah utang piutang yang diangsur

Dalam memberikan pelayanan jasa dan penyediaan produk, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi menerapkan SPP yang meliputi persyaratan administratif dan

Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh suatu

Ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis nol ditolak antara hasil post test kedua kelompok, yang menunjukan hasil bahwa pelatihan bermain olahraga tradisional