UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING
DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X
SMA DHARMA PANCASILA MEDAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Haris Purnama
NIM : 609411082
FAKULTAS ILMU KEOLARAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Dalam
Pembelajaran Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X SMA DHARMA PANCASILA MEDAN
Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR FIK
UNIMED
7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED
8. Bapak Drs. M. Yusuf selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi saya ini.
9. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu
10. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMA Dharma Pancasila Medan, Bapak
Drs. H. Ibrahim Daulay, M.Pd yang telah memberikan izin melakukan
penelitian di sekolah tersebut. Bapak Harmoni Sembiring selaku Guru
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Bapak/Ibu dewan guru
dan staf tata usaha yang telah banyak membantu selama melakukan penelitian
ini. Terima kasih kepada para siswa kelas X-2 selaku subjek penelitian.
11. Teristimewa penulis ucapkan kepada papi tercinta (Drs. Pasman) dan mami
tercinta (Almh. Riza Elfira), ibu (Lailan Safina Lubis, A.Md., S.Mn) yang
telah memberikan kasih sayang tiada henti-hentinya kepada penulis, doa yang
tiada putus-putusnya, serta memberikan dukungan material dan spiritual yang
tidak ternilai harganya.
12. Kepada abangnda saya Erick Permana yang telah membantu dalam penelitian
skripsi penulis dan Adinda Deddy Permadi yang telah memberikan semangat
dan dukungan kepada penulis.
13. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa FIK UNIMED, khususnya PKR-A
Reguler 2009 dan tentunya bagi Bob Rahmad Manalu, M. Noer Fadlan, Rizki
Islami Kaffa, Solehudin Al-Huda, Dian Rahmad Ramadhan, Rehmadan Ihsan
Pilian, Ahmad Suandira, Mayasari Sorayah dan semua pihak yang tak bisa
penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan senantiasa
mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat dalam
menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas
14. Terima kasih juga kepada Muhammad Akmal Reza,Wenni Novita Sari dan
Nur Malasari yang telah memberikan masukan dan membantu sampai selesai
nya skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga skripsi dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi.
Medan, April 2014
Penulis,
HARIS PURNAMA NIM. 609411082
DAFTAR ISI
Menggiring Bola (Dribbling) ... 28
B. Kerangka Berfikir ... 31
C.Hipotesis ... 32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian... 33
B. Subjek penelitian ... 33
C. Metode Penelitian ... 33
D. Desain Penelitian ... 35
E. Instrumen penelitian ... 38
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Deskripsi Data Penelitian ... 44
B. Hasil Penelitian ... 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Portofolio Penilaian Proses Kemampuan Menggiring Bola ... 40
2. Hasil Nilai Harian Siswa ... 44
3. Hasil Belajar Siklus I Menggiring Bola ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan Sepak Bola ... 19
2. Bola ... 20
3. Menggiring Bola dengan kaki bagian luar... 24
4. Desain Penelitian Tindakan Kelas dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga ... 35
5. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 49
6. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1... 62 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2... 66 3. Portofolio Penilain Proses Kemampuan Menggiring Bola ... 70 4. Data Pemilaian Nilai Harian Siswa Proses hasil belajar Menggiring –
Bola Siswa Kelas X-2 SMA Dharma Pancasila Medan ... 72 5. Reduksi Nilai Harian Siswa Proses Hasil Belajar Menggiring Bola –
Siswa kelas X-2 SMA Dharma Pancasila Medan ... 73 6. Paparan Nilai Harian Siswa ... 74 7. Data Penilaian Siklus I Proses Hasil Belajar Menggiring Bola Siswa –
Kelas X-2 SMA Dharma Pancasila Medan ... 75 8. Reduksi Nilai Siklus I Hasil Belajar Menggiring Bola Siswa Kelas X-2
SMA Dharma Pancasila Medan ... 76 9. Paparan Nilai Siklus I ... 77 10. Penilaian Siklus II Proses Hasil Belajar Menggiring –
Bola Siswa Kelas X-2 SMA Dharma Pancasila Medan ... 78 11. Reduksi Nilai Siklus II Hasil Belajar Menggiring –
Bola Siswa Kelas X-2 SMA Dharma Pancasila Medan ... 79 12. Paparan Nilai Siklus II ... 80 13. Perbandingan Hasil Belajar, Tes Awal, Siklus I dan Siklus II Hasil
Belajar Menggiring Bola Siswa Kelas X-2 SMA Dharma Pancasila
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat di artikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan merupakan
usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin
dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai problema atau persoalan dan pertanyaan
yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil,
dimana pendidikan itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat
perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi manusia yang
sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan
hakiki dan ciri-ciri kemanusiannya. Pendidikan sebagai proses dan sebagai hasil dalam
pelaksanaannya sangat memerlukan adanya pengkajian yang mendalam dan komprehensif,
agar proses untuk mencapai dan hasil yang dicapai dapat meningkatkan harkat dan martabat
manusia sebagai manusia mulia.
Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga memerlukan berbagai
inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan, tidak hanya pada
tataran teori saja tetapi sudah bisa diarahkan kepada hal yang lebih bersifat fraksis. Namun
pada kenyataan pendidikan yang ada di negara kita masih belum merata dilihat dari nilai
UAS siswa yang masih jauh dari nilai standart yang diinginkan.
Dalam Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa, standar proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaksi, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
cukup yang bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat , minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintahan Nomor 19, 2005 :
Bab IV Pasal 19 ayat 1)
Diakui atau tidak (meski masih belum ada penelitian konkret), banyak yang merasa
system pendidikan terutama prosess belajar mengajar, membosankan. Dalam sebuah situs di
internet ditulis, fakta yang terjadi akhir-akhir ini ada banyak keluhan murid tentang
pendidikan. Diantaranya, murid beranggapan pendidikan saat ini kurang memberikan
kebebasan berfikir, banyak hafalan, mata pelajaran banyak mengejar kurikulum, mengajarkan
pengetahuan bukan keterampilan, dan banyak mengajarkan logika tanpa melibatkan emosi.
(http://kihariyadi.jogja.bloghi.com/metode-quantum-teaching.html).
Hal ini sesuai dengan pengalaman penelitian saat melaksanakan program pengalaman
lapangan (PPL) di SMP Negri 1 Tanjung Pura, peneliti menemukan banyak siswa yang
menggemari mata pelajaran Penjas karena hanya ingin melepaskan rasa jenuh mereka
terhadap mata pelajaran lain tanpa mengerti apa manfaat dari Penjas itu sendiri buat mereka.
Mereka juga lebih suka belajar di lanapangan ketimbang menerima materi pembelajaran
diruang kelas. Selain itu mereka beranggapan kalau Penjas itu tidak penting buat siswa
wanita karena manfaatnya tidak tampak dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran Penjas
itu juga dianggap sangat mudah maka timbulkanlah pemikiran kalau belajar Penjas itu tidak
terlalu penting untuk dipelajari.
Agar sesuai dengan tuntutan kurikulum pada saat ini, maka diperlukan staregi
mengajar yang dapat membuat siswa berperan aktif dan responsive dalam proses
pembelajaran. Salah satunya dengan mengembangkan metode mengajar yang efektif dan
efisien sesuai dengan tuntutan kurikulum. Akan tetapi memilih metode mengajar yang sesuai
dan serasi untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak semudah membalikkan telapak tangan,
terkadang alternative yang dianggap paling tepat, kadang-kadang menyebabkan kurang
menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat proses pembelajaran berlangsung maka
bahan ajar yang disampaikan guru mudah diserap dan dipahami oleh siswa. Husdarta (2000)
mengemukakan “menentukan motode mengajar yang serasi dapat mengurangi kesulitan yang
dihadapi siswa dalam proses pembelajaran”.
Selain itu guru seringkali kurang professional dalam mengajar Penjas. Hal ini terlihat
banyaknya guru Penjas yang salah dalam menerapkan system pembelajaran yang baik.
Seharusnya guru memberikan meteri yang akan diajarankan terlebih dahulu sebelum siswa
mempraktekkan meteri pembelajaran tersebut. Namun, kenyataan yang ada guru hanya
memberikan kebebasan pada siswa untuk mempraktekkan materi pelajaran Penjas tanpa
peduli siswanya belum memiliki dasar pengetahuan dalam materi tersebut,sehingga timbulah
anggapan negative terhadap belajar Penjas yakni pelajaran yang tidak terlalu penting untuk
dipelajari.
Pendidikan jasmani (Penjas) ialah bagian dari pendidikan yang penyampaiannya
dilakukan melalui aktivitas fisik atau salah satu cabang olahraga. Dimana aktivitas fisik yang
dilakukan pendekatannya lebih dominan pada kegiatan keolahragaan, dikarenakan penjas
sangat erat kaitannya dengan pembinaan olahraga, seperti tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang memerlukan
peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan. Keolahragaan
Nasional adalah keolahragaan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai keolahragaan,
kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perkembangan olahraga.
Olahraga pendidikan adalah Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang dilaksanakan sebagai
bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan,
olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan
berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi olahraga.
Secara umum kegiatan pembelajaran penjas melibatkan aktivitas fisik, demikian pula
halnya dalam belajar lompat jauh gaya melenting. Salah satu faktor keberhasilan guru dalam
menyampaikan materi yang diajarkan dipengaruhi oleh metode atau gaya mengajar. Metode
mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam
proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasai anak dengan baik.
Metode mengajar yang sesuai dalam pelaksanaan pembelajaran akan membantu anak untuk
menguasai materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Banyak metode atau gaya mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran
penjas. Metode yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan. Beberapa metode mengajar dapat diterapkan selama pembelajaran berlangsung,
tergantung dari keadaan kelas atau siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis di SMA DHARMA
PANCASILA terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran dribbling berlangsung, banyak
siswa kurang semangat dalam melakukan aktifitas pembelajaran. Dalam observasi yang
dilakukan penulis dari guru bidang studi pendidikan jasmani bahwa teknik dribbling siswa
dalam permainan sepak bola masih rendah. Ini disebabkan karena siswa kurang aktif dalam
mengikuti dan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi sepak bola.
Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi penjas di SMA DHARMA
PANCASILA menyatakan bahwa: ”Siswa kurang dapat memahami teknik dribbling dengan
baik sehingga hasil belajar dribbling yang diperoleh kurang maksimal”.
Faktor yang yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar dribbling adalah faktor gaya
untuk mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani. Peran guru
sangat vital dalam proses pembelajaran karena disini guru sebagai fasilitator, pemberi materi
dan sumber ilmu bagi siswa siswi disekolah. Sistem pengajaran yang bersifat konvensional
yaitu dengan proses pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru aktif menjelaskan
sedangkan siswa bersifat pasif, hanya mendengarkan dan mencatat masih banyak diterapkan.
Hal ini tentu saja membosankan bagi siswa itu sendiri sehingga mereka akan sulit untuk
berkonsentrasi dan pikiran mereka pun melayang kemana-mana. Akibatnya tidak sedikitpun
materi yang tersimpan dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal ini berlangsug terus
menerus dalam waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa
yang juga menurun. Padahal guru sebagai tenaga professional dan fasilitator dalam
pembelajaran seharusnya terus mengembangkan kreatifitasnya dalam proses belajar
mengajar. Apalagi sekarang dunia pendidikan sudah harus mengikuti perkembangan
teknologi. Guru harus dapat memanfaatkan hasil teknologi yang ada untuk kemajuan
pendidikan.
Selain faktor gaya mengajar guru yang kurang kreatif, faktor lingkungan sekitar
sekolah juga berpengauh terhadap tumbuh kembang siswa dan merupakan rangsangan
berfikir yang kuat bagi siwa-siswi ketika pembelajaran pendidikan jasmani. Peneliti melihat
lingkungan sekitar sekolah cukup bagus karena banyak pepohonan dan dekat dengan rumah
warga. Kemudian letak sekolah juga sangat strategis karena letaknya di pusat kelurahan dan
berdekatan dengan pekan yang menyediakan berbagai perlengkapan peserta didik.
Perlu adanya usaha perbaikan dalam hal pengajaran, misalnya penggunaan model
pembelajaran Quantum Teaching. Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching
merupakan model pembelajaran yang unsur-unsurnya sangat mendukung peningkatan hasil
belajar siswa disekolah. Sebagaimana terdapat dalam Undang-undang No 2 tahun 1989
pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus
menyediakan sumber belajar.
Jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para tenaga
kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan
untuk penyelenggara kegiatan belajar yang bersangkutan. Terlebih dalam pembelajaran
pendidikan jasmani pada pokok bahasan atletik nomor lompat jauh yang membutuhkan
tehnik-tehnik dalam melakukan gerakannya. Setiap materi pembelajaran tentu memiliki
tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan
alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu media
seperti gambar,video dan lain-lain. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran tentu sukar
diproses oleh siswa. Apalagi bagi siswa yang kurang menyukai bahan pelajaran yang
disampaikan itu. Pastilah siswa akan cepat merasa bosan dan lelah. Mereka hanya akan
mengkhayal dan berandai-andai saat melihat papan tulis dan guru hanya memberikan
ceramah kepada mereka. Hal ini sudah dapat pasti mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Namun, pada kenyataan sekarang ini masih banyak guru yang belum menggunakan media
sebagai alat bantu dan sumber balajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah motivasi,
minat, bakat, semangat, kondisi fisik, sarana atau media pembelajaran, guru, metode atau
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, dan lain-lain. Menyadari hal tersebut, perlu
adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran untuk memungkinkan siswa dapat
mempelajari penjas khususnya materi dribbling menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih
bermakna, efektif dan menyenangkan, salah satunya adalah melalui model pembelajaran
Melalui model pembelajaran Quantum Teaching siswa diajarkan untuk untu mampu
berinteraksi dalam proses pembelajaran yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas dan
antusiasme belajar peserta didik, karena fungsi kedua belah otak kiri dan otak kanan telah
difungsikan sesuai fungsinya.
Konsep sepak bola merupakan salah satu dari mata pelajaran yang cukup sulit karena
terdiri dari teknik-teknik dasar yang cukup rumit untuk dipelajari sehingga diperlukan
pemahaman secara mendalam agar dapat menguasai materi ini secara tuntas. Karena
disamping harus tahu cara bermain sepak bola siswa juga harus mengetahui teknik-teknik
dasar bermain sepak bola , salah satu teknik dasarnya adalah menggiring bola. Untuk itu
dibutuhkan pemilihan metode yang tepat dalam mengajarkan meteri ini. Melihat kenyataan
tersebut peneliti tertarik dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching pada
materi dribbling dalam permainan sepak bola. Dengan penerapan metode ini diharapkan
siswa dapat dengan mudah memehami konsep-konsep dari materi pembelajaran dengan
mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mendemonstrasikannya dengan
pengaplikasian dari pengalaman sehari-hari mereka, sehingga tampak peningkatan yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) pada siswa kelas X SMA DHARMA PANCASILA dengan judul: tentang
penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap upaya peningkatan hasil
belajar dribbling dalam permainan sepak bola pada siswa kelas X SMA DHARMA
PANCASILA Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat di identifikasi
1. Siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran.
2. Siswa kurang tertarik dengan materi dribbling.
3. Siswa masih malu untuk bertanya dan menyampaikan gagasan.
4. Siswa merasa susah melakukan teknik dribbling.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis
maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang di bahas pada
penelitian ini adalah peranan penggunaan penggunaan model pembelajaran Quantum
Teaching terhadap upaya peningkatan hasil belajar dribbling dalam permainan sepak bola
pada siswa kelas X SMA DHARMA PANCASILA Tahun Ajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil berdasarkan urain diatas adalah :
“Apakah melalui penerapan penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching
dapat meningkatkan hasil belajar dribbling dalam permainan sepak bola pada siswa kelas X
SMA DHARMA PANCASILA Tahun Ajaran 2013/2014?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui seberapa besar hasil
belajar dribblingsiswa kelas X SMA DHARMA PANCASILA Tahun Ajaran 2013/2014”
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Sebagai bahan informasi bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan hasil balajar siswa khususnya pada mata pelajaran penjas.
3. Sebagai masukan bagi guru agar dapat memahami gaya penerapan model pembelajaran
Quantum Teaching dan menerapkannya dalam pembelajaran.
4. Sebagai wawasan peneliti maupun pembaca lainnya tentang model pembelajaran
Quantum Teaching.
5. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat menggemari cabang olahraga sepak bola.
6. Untuk menambah wawasan ilmiah secara teoritis dan memperkaya ilmu pengetahuan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
melalui Quantum Teaching dapat meningkatkan hail belajar menggiring bola pada permainan
sepak bola pada siswa SMA DHARMA PANCASILA MEDAN Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Saran
Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :
1. Berdasarkan kesimpulan penelitian dapat diajukan pada Guru Pendidikan Jasmani SMA
DHARMA PANCASILA MEDAN agar menerapkan Quantum Teaching dalam
pembelajaran dribbling dalam memperbaiki proses pembelajaran dribbling bola pada
permainan Sepak Bola.
2. Guru harus lebih memahami pembelajaran yang mau dilakukan sehingga saat
melaksanakannya bisa sesuai dengan harapan.
3. Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti yang ingin mengangkat judul
penelitian ini.
4. Kepada para peneliti lainnya mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan
1
DAFTAR PUSTAKA
Afri. T, (2012), Bahan Ajar Sepakbola, Medan. Jurusan Pendidikan Kesehatan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Medan.
Arikunto, S., (2002). Prosedur Penelitian, Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
Deporter, B., Reardon, M., dan Nourie, S., (2004). Quantum Learning, Bandung. Penerbit Kaifa.
Deporter, B., Reardon, M., dan Nourie, S., (2004). Quantum Teaching
Memperaktekan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Bandung.
Penerbit Kaifa.
Dinata Marta., (2007). Dasar-Dasr Mengajar Sepakbola, Jakarta. Cerdas Jaya.
Dimyati., Mudjiono., (1999). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
Hamalik, O., (2002). Proses Belajar Mengajar, Bandung. Penerbit Bumi Aksara.
Nusri., (2004). Diktat Sepakbola. Medan, Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED.
Sanroy Hutabarat., (2007). Perbedaan Hasil Belajar Gaya Komando Dengan Gaya Mengajar Respirokal Dalam Mempelajari Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra Kelas II SLTP Negri 1 Bilah Hulu Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi S-1. Medan. FIK-UNIMED.
Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukintaka., (2004). Teori Pendidikan Jasmani, Bandung. Penerbit Nuansa.
Tarbani Rusyana, (1989). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung.