PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP BIAYA PENDIDIKAN
TINGGI DI DESA PERKEBUNAN MEMBANG MUDA
KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN
LABUHANBATU UTARA
SKRIPSI
Diajukan UntukMemenuhi SebagianPersyaratanMemperolah
GelarSarjanaPendidikan
Oleh :
DETY NURHASANAH NIM. 309331008
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v ABSTRAK
Dety Nurhasanah, Nim 309331008. Persepsi Orangtua Terhadap Biaya Pendidikan Tinggi Di Desa Perkebunan Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Persepsi orangtua terhadap biaya pendidikan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda, (2) Persepsi orangtua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi anak dan (3) Motivasi orangtua terhadap kelanjutan pendidikan anak.
Penelitian ini dilaksanakan Oktober 2013 di Desa Perkebunan Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua yang memiliki anak usia sekolah dari jenjang TK sampai Perguruan tinggi di Desa perkebunan Membang Muda sebanyak 641 KK, sampel ditentukan sebanyak 10 % dari populasi 65 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah komunikasi tidak langsung.Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Persepsi Orangtua Terhadap Biaya Pendidikan Tinggi Di Desa Perkebunan Membang Muda. Adapun tujuan skripsi ini adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Didalam penulisan skripsi ini penulis tidak luput dari berbagai kelemahan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan, sehubungan dengan itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medanbeserta stafnya.
2. Bapak Dr. Restu, MS. selaku DekanFakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Medan beserta stafnya, yang sekaligus sebagai dosen Pembimbing Skripsi. 3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan.
4. Ibu Dra.Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Unversitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik.
6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama dibangku perkuliahan.
iii
8. Teristimewa kepadakeduaorangtua, buat Ayahanda tercintaSunaryodan Ibunda tersayang Samini, untuk abang, kakak tersayang Heri Afriansyah AM.Kep, Elly Sunarya AM.Keb, dan adikku Rizqi Maulidya yang telah memberikan doa, kasih sayang, nasihat, motivasi dan pengorbanan yang tidak ternilai kepada penulis. Do’a dan dukungan adalah kekuatan bagiku.
9. Sahabat terbaikku (Ika, Riski, kak lilah, Weni, Bunda, Dwi, Dongoran, kak Aisah,) Yang telah menjadi sahabat sekaligus saudara selama perkuliahan. 10.Rekan – rekan seperjuanganMahasiswaJurusanPendidikanGeografistambuk
2009 khususnyabuat KOMBES’09 sertateman – teman yang namanyatidakmungkindituliskan satu persatu.
11.Teman – teman seperjuangan kost gang pisang (ibu vina, nury, sakinah, ita, ria, kak imah, ria, tika, fuah) yang telah menjadi keluarga kedua.
Terimakasih atas dukungan doa dan motivasinya. Saya tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, kebaikan dan pengorbanan yang diberikan kepada saya, kiranya Tuhan yang membalas semunya.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca terutama jurusan pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Maret 2014 Penulis,
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
ABSTRAK ... vi
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 28
A. Kondisi Fisik ... 28
viii
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Penelitian ... 42
B. Pembahasan ... 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 82
A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 84
viii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Luas Wilayah MenurutDusun di Desa Perkebunan Membangmuda
Tahun 2011 ... 33
2. LuasLahanMenurutJenisdan Penggunaannya di Desa perkebunan Membang Muda ... 33
3. KomposisiPendudukBerdasarkan Jumlah KK di DesaPerkebunan MembangMuda ... 35
4. KomposisipendudukMenurutUmur di Desa PerkebunanMembangMudaTahun 2011 ... 36
5. KomposisiPendudukMenurutSukuBangsa ... 37
6. KomposisiMenurut Tingkat Pendidikan ... 38
7. JumlahsaranaPendidikan di Desa Perkebunan MembangMuda ... 39
8. FasilitasKesehatan di Desa Perkebunan MembangMuda ... 40
9. JumlahrespondenberdasarkanUmurTahun 2013 ... 42
10.JumlahrespondenBerdasarkanSuku... 43
11.Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 44
12.JumlahRespondenBerdasarkanPendapatan ... 45
13.JumlahRespondenBerdasarkan Anak Yang Bersekolah ... 45
14.JumlahAnakBerdasarkanJenjangPendidikan ... 46
15.Jumlah BiayaMasukke PTN ... 49
16.JumlahBiayaMasukke PTS ... 49
17.PerkiraanRespondenTentangBiayaMasukKe PTN ... 50
ix
19.Jumlah Biayauangkuliah/Semester di PTN ... 53
20.JumlahBiayaUangKuliah/semester di PTS ... 53
21.PerkiraanBiayaUangKuliah/Semesterdi PTN ... 55
22.PerkiraanBiayaUangKuliah/Semester di PTS ... 55
23.Jumlah Biaya Hidupdan Penunjangperbulan ... 57
24.Perkiraan Biaya Hidupdan Penunjangperbulan ... 58
25.Jumlah Responden Berdasarkan Kemampuan MengeluarkanBiaya perbulan Apabila Anak Kuliah... 61
26.Jenjang Pendidikan Anak Responden ... 60
27.Persepsi Perguruan Tinggi Menambah Wawasan Pengetahuan ... 60
28.Persepsi Perguruan Tinggi Dapat Mewujudkan Tenaga Kerja yangProfessionaldan Terampil ... 61
29.Persepsi Tamatan PT Mudah Memperoleh Pekerjaan ... 62
30.Persepsi Tamatan PT Mensejahterakan Kehidupan Anak ... 63
31.Persepsi Adanya Gelar Anak Akan Lebih Cepat MencariDan Mendapatkan Pekerjaan ... 64
32.Persepsi Tamatan PT Status Social Anak Lebih Tinggi ... 65
33.Persepsi Tamatan PT Masa Depan Anak Akan Lebih Baik ... 66
34.Sumber MotivasiOrangtua Tentang Pentingnya Pendidikan Tinggi Bagi anak di Desa Perkebunan MembangMuda ... 67
35.Memberikan Motivasi Kepada Anak Untuk Masukke Perguruan Tinggi .... 68
36.Bimbingan/usaha yang diberikan Terhadapa Anak Dalam Persiapan Untuk Masukke PT ... 69
x
Anakke PT ... 69
38.Sikap Responden Apabila Anak Tidak Mau Kuliah ... 70
39.Bersedia Untuk Berhutangatau Menjual Harta Simpanan Untuk
xi
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1 Kerangka Berpikir ... ... 24
2 Peta Kabupaten Labuhanbatu Utara... ... 29
3 Peta Administarsi Kecamatan Kualuh Hulu ... 30
4 Peta Administrasi Desa Perkebunan Membang Muda... 31
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1 Daftar Angket... ... 81 2 Data MentahPersepsiOrangtuaTerhadapBiaya PT... ... 91 3 Data MentahPersepsiTentangPentingnyaPendidikanTinggi ... 109 4 Data mentahMotivasiOrangtuaTerhadapkelanjutan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan karakter anak
didik, pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keterampilan dan aspek-aspek karakter lainnya kepada generasi muda. Pendidikan
adalah proses mengajar dan belajar terhadap pola kelakuan manusia menurut apa
yang diharapkan oleh masyarakat. Tentunya pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting terhadap masyarakat dalam menjamin kelangsungan hidupnya, hal
ini jelas bahwa pendidikan tidak bisa lepas begitu saja terhadap hubungannya
dengan masyarakat.
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan
seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara. Untuk itu dapat diperoleh bagi
seluruh warga Negara tanpa terkecuali, baik warga yang tinggal di Kota maupun
di Desa, semuanya berhak mendapat pendidikan yang layak sesuai dengan bakat
dan minat masing-masing. Kemudian di susunlah pendidikan nasional yang
diharapkan mampu mewujudkan manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Pendidikan dapat diartikan secara umum yaitu usaha sadar yang dilakukan
oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu
peserta didik menuju ke arah tercapainya kepribadian yang dewasa. Proses
formal. Pendidikan formal adalah pendidikan melalui lembaga tertentu yang
memiliki kurikulum dan jenjang pendidikan yaitu TK, SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang
diselengarakan oleh masyarakat seperti kursus bahasa Inggris, pendidikan
keterampilan computer dan sebagainya. Sejak dicanangkan program Wajib
Belajar 9 Tahun, maka pendidik anak paling rendah berpendidikan SMP (9
Tahun). Sehingga seluruh anak usia sekolah mempunyai kesempatan yang sama
untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Namun didalam pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada anak selalu dipengaruhi kondisi
atau social ekonomi orang tua baik dari segi pendidikan dan pendapatan orang
tua.
Pendidikan orang tua akan mempengaruhi pandangannya tentang
pendidikan anak yaitu perlu atau tidak anak melanjutkan sekolah yang lebih
tinggi. Sedangkan pendapatan orang tua yang dibebani dengan biaya pendidikan
anak-anaknya yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat besar
pada semua jenjang pendidikan baik TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Terutama di pendidikan Perguruan Tinggi memerlukan biaya yang cukup besar.
Sehingga banyak anak Tamatan SMA tidak dapat melanjutkan pendidikan
sekolahnya di sebabkan terbatasnya kemampuan orang tua untuk membiayai
pendidikan anaknya.
Sekolah sebagai penyelengara pendidikan formal maupun salah satu
lembaga pendidikan yang sangat potensial dalam mensejahterakan hidup manusia.
Di sekolah seseorang banyak memperoleh pengetahuan dan kererampilan yang
perserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik untuk
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau setelah tamat dari pendidikan
sekolah anak akan memperoleh pekerjaan yang layak dari ilmu yang
dipelajarinya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan untuk
mendewasakan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana dirumuskan dalam Undang-undang 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional. Tujuan tersebut bersifat ideal serta menggambarkan kualitas
manusia Indonesia yang dicita-citakan sebagai hasil proses pendidikan. Tujuan
yang bersifat umum itu, perlu dijabarkan kembali dalam tujuan yang bersifat
khusus, agar dalam prakteknya mudah di capai. Jadi pada hakekatnya pendidikan
adalah kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Melalui
pendidikan, anak dapat memperluas wawasan dan daya pemikirannya dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sehingga apa yang menjadi tujuan
hidupnya akan lebih terarah dan tercapai serta dapat melihat dan menyesuaikan
diri dengan segala perkembangan dan perubahan yang ada dalam masyarakat.
Begitu pentingnya pendidikan bagi masa depan anak, namun sangat disayangkan
masih banyak orang yang tidak dapat menikmati pendidikan terlebih lebih
pendidikan perguruan tinggi yang pada era modernisasi sekarang ini sangat
diharapkan keberadaannya. Seiring dengan peningkatan dan perkembangan
tehnologi dalam era globalisasi, maka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) menjadi perhatian serius, karena hanya SDM yang berkualitas yang dapat
pendidikan memegang peranan yang sangat penting, mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi.
Biaya pendidikan merupakan salah satu variable yang mempengaruhi
suatu persepsi atau pandangan orang tua tentang pendidikan anak. Dimana orang
tua yang berpendidikan formal dan berpendapatan tinggi akan berusaha untuk
dapat menyekolahkan anaknya agar merasakan dunia pendidikan. Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, orang tua termotivasi dengan banyaknya
informasi yang dapat dilihat dari berbagai media informasi, maka orang tua akan
terus berusaha untuk menyekolahkan anaknya dengan harapan kelak
anak-anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya. Kondisi ekonomi
yang beragam dilihat dari mata pencaharian, pendidikan, dan pendapatan. Kondisi
sosial ekonomi tersebut kaitannya dengan anak tidak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi adalah sangat erat dimana dengan adanya mata pencaharian yang
bagus, maka akan mempengaruhi pendapatan orang tua sehingga dapat
mempengaruhi anak akan atau tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian (Yanto, 2012) bahwa salah satu factor yang
mempengaruhi anak tidak melanjut ke Perguruan Tinggi yaitu tingkat pendidikan
orang tua, para orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi, maka orang tua
akan menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, tetapi sebaliknya
karena pendidikan orang tua rendah, maka untuk menyekolahkan anaknya akan
rendah karena pengetahuan orang tua tentang perguruan tinggi rendah. Pada
umumnya semua orang tua berharap mampu untuk menyekolahkan anaknya mulai
dari tingkat dasar sampai pada peguruan tinggi, karena melakukan hal ini berarti
Tingkat pendapatan keluarga merupakan salah satu kondisi dari aspek
keluarga yang berpengaruh besar terhadap minat siswa untuk melanjutkan
sekolah. Tingkat pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar
merupakan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Dengan tingkat
pendapatan keluarga yang cukup, biasanya minat anak untuk melanjutkan sekolah
ke jenjang yang lebih tinggi semakin besar.
Tingkat pendapatan orang tua berkaitan dengan kesanggupan untuk biaya
pendidikan di perguruan tinggi, secara umum orang tua berasumsi bahwa biaya
pendidikan di perguruan tinggi itu mahal, berdasarkan data dari
(http://www.bimbelmedica.com/2010/07/biaya-pendidikan-di-ptn-indonesia.html)
bahwa biaya pendidikan di perguruan tinggi negeri di Indonesia berkisar antara
Rp 300.000 – Rp 14.000.000 / semester, untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara
biaya pendidikan di perguruan tinggi negeri berkisar antara Rp 800.000 – Rp
5.000.000 / semester. Sedangkan biaya pendidikan di perguruan tinggi swasta di
Indonesia berdasarkan data
(http://www.thecrowdvoice.com/post/universitas-swasta-termahal-di-indonesia 3301050.html) berkisar antara Rp 3.000.000 – Rp
28.000.000 / semester, untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara berkisar antara Rp
2.000.000 – Rp 13.000.000 / semester dan untuk wilayah Kabupaten Labuhan
Batu berdasarkan data (http://ujiansma.com/universitas-islam-labuhan-batu)
yaitu sekitar Rp 13.000.000 untuk uang masuknya saja. Selain fokus biaya
pendidikan, orang tua juga harus memikirkan biaya hidup yang meliputi biaya
tempat tinggal, makan dan transportasi. Dengan biaya pendidikan dan biaya hidup
yang tinggi, orang tua merasa pesimis untuk mendukung kelanjutan anak ke
Selanjutnya harapan orang tua akan lebih bersifat spesifik tergantung dari
tujuan orang tua akan diarahkan kemana pendidikan untuk anak dan itu juga
terlepas dari tingkat pendidikan orang tua serta faktor ekonomi yang turut
mendukung dalam pendidikan anaknya. Banyaknya anak tidak melanjut ke
perguruan tinggi sebagian besar terjadi di daerah Pedesaan. Sesuai dengan
pendapat Kartono (1985) bahwa ada enam faktor-faktor anak tidak melanjutkan
ke perguruan tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah faktor eksternal yaitu persepsi
orang tua yang rendah terhadap kelanjutan pendidikan tinggi, kondisi sosial
ekonomi orang tua yang rendah, serta lingkungan masyarakat yang kurang
mendukung dan faktor internal yaitu minat anak untuk memasuki perguruan tinggi
yang rendah, motivasi anak untuk melanjut ke perguruan tinggi, dan intelegensi
anak.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Desa Perkebunan
Membang Muda Kecamatan Kualuh Hulu diketahui bahwa sebahagian besar
masyarakat disana tidak bisa melanjutkan pendidikan anak sampai jenjang
perguruan tinggi karena menurut mereka masuk perguruan tinggi itu sangat
mahal, sedangkan penghasilan mereka pas – pasan . Penduduk bermata pencarian
hanya sebagai karyawan dengan pendapatan yang tergolong rendah sampai
menengah, dari kurun waktu 2008 – 2013 ada sekitar 105 orang siswa-siswi
tamatan SLTA yang tidak melanjut ke perguruan tinggi, sedangkan yang
melanjut ke perguruan tinggi sebanyak 40 orang. Berdasarkan hal tersebut maka
peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai Persepsi Orang Tua
Terhadap Biaya Pendidikan Tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penelitian ini adalah persepsi masyarakat yang masih
menganggap biaya pendidikan mahal oleh karena itu mereka takut
menyekolahkan anak mereka sampai jenjang perguruan tinggi dan pentingnya
pendidikan tinggi belum sepenuhnya disadari oleh sebagian masyarakat
Indonesia. Bagi masyarakat umumnya pendidikan SMA dianggap sudah cukup
dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan, sehingga tidak ada antusias untuk
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah menamatkan pendidikan
sekolah lanjutan tingkat atas.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di lokasi penelitian, di
ketahui bahwa sebahagian besar penduduk bermata pencarian sebagai karyawan
perkebunan dengan pendapatan yang tergolong rendah sampai menengah. Peneliti
juga melihat masih banyak anak-anak tamatan SMA tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi.
C. Pembatasan Masalah
Agar lebih terarah dan sistematis, berdasarkan latar belakang dan
identifikasi masalah yang ada, maka pembatasan dalam penelitian ini adalah
dibatasi pada persepsi dan motivasi orang tua terhadap kelanjutan pendidikan
tinggi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini
1. Bagaimana persepsi orang tua terhadap biaya pendidikan tinggi di Desa
Perkebunan Membang Muda
2. Bagaimana persepsi orang tua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi
anak di Desa Perkebunan Membang Muda
3. Bagaimana Motivasi Orang Tua untuk melanjutkan pendidikan anak ke
perguruan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda.
E. Tujuan penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai penelitian
ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persepsi orangtua terhadap pengeluaran biaya pendidikan
di perguruan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda.
2. Untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap pentingnya pendidikan tinggi
bagi anak di Desa Perkebunan Membang Muda
3. Untuk mengetahui Motivasi Orang Tua terhadap kelanjutan pendidikan anak
ke perguruan tinggi di Desa Perkebunan Membang Muda.
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan hasil penelitian
ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan instansi terkait tentang kondisi ekonomi orang tua
siswa dilokasi penelitian.
2. Sebagai masukan bagi orang tua khususnya masyarakat tentang pentingnya
pendidikan Di Perguruan Tinggi bagi masa depan anak mereka.
3. Sebagai bahan masukan penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan
82
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Persepsi orangtua terhadap biaya pendidikan tinggi yaitu kurang tepat,
para orangtua dalam memperkirakan tentang biaya pendidikan tinggi ada
yang melebihi kenyataan (over estimate) yaitu persepsi tentang biaya
masuk ke perguruan tinggi negeri dan biaya uang kuliah/semester di
perguruan tinggi negeri. Menurut para orangtua (70,8%) biaya pendidikan
di perguruan tinggi termasuk kategori mahal, sebanyak 21,5% menjawab
sedang dan 7,7% menjawab sangat mahal. Persepsi tentang biaya uang
kuliah di PTN dan biaya hidup & penunjang sebaliknya dibawah
kenyataan (under estimate) menurut orangtua, biaya uang kuliah di negeri
tidak mahal (28,6%) demikian juga biaya hidup dianggap tidak tinggi
(21,4%) sedangkan persepsi tentang biaya masuk PT umumnya 80%
mendekati kenyataan.
2. Persepsi Orangtua terhadap pentingnya pendidikan tinggi bagi anak kurang
baik. 60% para Orangtua menyatakan kurang setuju tentang pernyataan
bahwa perguruan tinggi mewujudkan tenaga kerja yang professional dan
terampil, tamatan perguruan tinggi mudah memperoleh pekerjaan, tamatan
perguruan tinggi dapat mensejahterakan kehidupan anak dan adanya gelar
akan lebih cepat mencari dan mendapatkan pekerjaan. Hal ini berarti
83
bahwa orangtua di Desa Perkebuan Membang Muda kurang tepat dalam
mempersepsi pentingnya pendidikan tinggi bagi anak mereka.
3. Motivasi orangtua terhadap kelanjutan pendidikan anak ke perguruan
tinggi dikategorikan kurang mendorong kelanjutan pendidikan anak,
sekitar 63,1% jarang memberi motivasi untuk kelanjutan pendidikan anak
sampai jenjang perguruan tinggi.
B. Saran
1. Bagi para lulusan perguruan tinggi yang ada di desa Perkebunan Membang
Muda hendaknya dapat bekerjasama dalam memberikan motivasi dan
mensosialisasikan kepada masyarakat tentang biaya pendidikan di
perguruan tinggi dan pentingnya pendidikan tinggi dan para orangtua
seharusnya jangan takut untuk mengkuliahkan anak-anaknya ke perguruan
tinggi karena pemerintah sudah memberikan dana kepada anak yang
kurang mampu dan berprestasi melalui program bidik misi dan beasiswa.
2. Pendidikan tinggi sangat penting bagi masa depan anak, terlebih lagi pada
zaman sekarang ini, maka kepada semua siswa-siswi yang saat ini masih
duduk dibangku sekolah sebaiknya setelah tamat SMA harus melanjutkan
pendidikan hingga perguruan tinggi supaya mampu bersaing di dunia
kerja.
3. Kepada setiap orangtua yang memiliki anak usia sekolah agar memotivasi
anaknya untuk semankin semangat belajar di sekolah maupun diluar
sekolah agar setelah tamat SMA dapat melanjutkan pendidikan ke
83
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur.2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kualuh Hulu Dalam Angka. 2011. Aek Kanopan :
BPS.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) No. 20 Tahun 2003. Jakarta : Depdikbud.
Harlena, 2011. Persepsi Tentang Pendidikan Hubungannya Dengan Minat Melanjutkan Pendidikan Anak Ke Perguruan Tinggi di Desa Aman Damai Kecamatan Grapit Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.
Hutapea. 2011. Studi Tentang Faktor Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.
Kartono. 1995. Bimbingan Belajar di SMA di Perguruan Tinggi. Raja Grafindo Persada.
Kusuma. 2011. Faktor-Faktor penyebab terjadinya angka putus Sekolah Tingkat SD/ sederajat dan SMP/sederajat di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - UNIMED.
Panjaitan. 2008. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Siswa/i Tidak Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Di Desa Pinang Damai Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafinda.
Sitompul. 2003. Persepsi Orang Tua Tentang Pendidikan Anak di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.
Suhardian, dkk. 2012. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
84
Suriawati. 2012. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Anak Putus Sekolah di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.
Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.
Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Angket.
Nadeak. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Tamatan SMA Tidak Melanjut ke Perguruan Tinggi di Desa Laumil Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS - Unimed.
http://anggunnov.blogspot.com/2012/01/makalah-penyebab-banyaknya-lulusan slta.html diakses pada tanggal 20 Oktober 2013.
http://eprints.uny.ac.id/7998/3/bab%202%20-%2007404241041.pdf biaya pendidikan diakses pada tanggal 22 Mei 2013.