• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Pemenuhan Kewajiban Pajak Penghasilan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Pemenuhan Kewajiban Pajak Penghasilan."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Tax audit is a series of effort to collect and manage data, information, power or evident which is conducted objectively and professionally on the basis of a standard tax audit to examine taxation compliance and or other aim to implement taxation rule. The purpose of this research is to determine the influence of tax audit on the corporation taxpayer’s compliance in the fulfillment of income tax payable. This research used survey method with data obtained by distribution of questionnaires to 22 (twenty two) taxation inspectors of inspection section and functional group at Office of Service Tax of Karees Bandung, Office of Service Tax of Cicadas Bandung and Office of Service Tax of Bojonegara Bandung. Data are analyzed by using simple regression method. The results shows that tax audit gives significant influence on the corporation taxpayer’s compliance in the fulfillment of income tax payable.

(2)

ABSTRAK

Pemeriksaan pajak yaitu serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, daya/bukti yang dilaksanakan secara obyektif dan professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode survei dengan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada 22 (dua puluh dua) orang pemeriksa pajak pada seksi pemeriksaan dan kelompok jabatan fungsional pada KPP Pratama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi sederhana. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pemeriksaan pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Pengertian Pajak ... 8

2.1.2 Fungsi pajak ... 9

2.1.3 Pengelompokkan Pajak ... 10

2.1.4 Hukum Pajak Materil dan Hukum Pajak Formil ... 11

2.1.5 Teori Pemungutan Pajak ... 12

2.1.6 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 14

2.2 Pajak Penghasilan ... 18

(4)

x

2.2.2 Objek Pajak Penghasilan ... 23

2.3 Pemeriksaan Pajak ... 28

2.3.1 Tujuan Pemeriksaan Pajak ... 29

2.3.2 Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak ... 30

2.3.3 Standar Pemeriksaan ... 33

2.3.4 Norma Pemeriksaan ... 36

2.3.5 Pelaksanaan Pemeriksaan ... 41

2.3.6 Produk Hasil Pemeriksaan ... 44

2.4 Kepatuhan Wajib Pajak ... 45

2.4.1 Pengertian Kepatuhan ... 45

2.4.2 Pengertian Wajib Pajak ... 45

2.4.3 Pengertian Kepatuhan Wajib ... 46

2.5 Kerangka Pemikiran ... 50

2.6 Pengembangan Hipotesis ... 53

BAB III METODE PENELITIAN... 54

3.1 Objek Penelitian ... 54

3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 54

3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas KPP Pratama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 65

3.1.3 Visi dan Misi KPP Pratama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 69

3.2 Metode Penelitian ... 70

3.2.1 Operasional Variabel ... 71

3.2.2 Populasi ... 76

3.2.3 Pengumpulan Data ... 76

3.2.3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 76

3.2.3.2 Teknik Analisis Data ... 77

3.2.4 Instrumen Penelitian ... 78

(5)

xi

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 79

3.2.4.3 Uji Normalitas ... 80

3.2.5 Metode Analisis dan Uji Hipotesis ... 81

3.2.5.1 Analis Data ... 81

3.2.5.1.1 Analisis Regresi Sederhana ... 81

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 82

3.2.5.3 Koefisien Determinasi ... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 84

4.1 Gambaran Umum Responden ... 84

4.2 Hasil Penelitian ... 84

4.2.1 Analisis Uji Validitas ... 84

4.2.2 Analisis Uji Reliabilitas ... 86

4.2.3 Analisis Uji Normalitas ... 87

4.3 Analisis Data ... 88

4.3.1 Analisis Variabel Pemeriksaan Pajak ... 88

4.3.2 Analisis Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Pemenuhan Kewajiban Pajak Penghasilan ... 92

4.4 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Pemenuhan Kewajiban Pajak Penghasilan ... 93

4.4.1 Analisis Persamaan Regresi Sederhana ... 93

4.4.2 Analisis Koefisien Sederhana ... 94

4.4.3 Pengujian Hipotesis ... 95

4.5 Pembahasan... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 98

5.1 Simpulan ... 98

5.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN ... 102

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Variabel Independen dan Penjabarannya... 73

Tabel II Variabel dependen dan Penjabarannya ... 75

Tabel III Kategori Jawaban Kuesioner ... 78

Tabel IV Uji Validitas Pemeriksaan Pajak... 85

Tabel V Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak ... 86

Tabel VI Uji Reliabilitas Pemeriksaan Pajak ... 87

Tabel VII Uji Reliabilitas Kepatuhan Wajib Pajak ... 87

Tabel VIII Uji Normalitas ... 88

Tabel IX Distribusi Persepsi Responden Mengenai Tujuan Pemeriksaan ... 89

Tabel X Distribusi Persepsi Responden Mengenai Standar Pemeriksaan ... 89

Tabel XI Distribusi Persepsi Responden Mengenai Norma Pemeriksaan ... 90

TabelXII Distribusi Persepsi Responden Mengenai Pelaksanaan Pemeriksaan ... 91

Tabel XIII Distribusi Persepsi Responden Mengenai Produk Hasil Pemeriksaan ... 91

Tabel XIV Distribusi Persepsi Responden Mengenai Kepatuhan Material dan Formal 92 Tabel XV Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 93

Tabel XVI Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 94

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penerimaan pajak merupakan pendapatan negara yang cukup potensial yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan negara. Besarnya peranan penerimaan pajak dalam mendukung pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari tahun ke tahun senantiasa meningkat. Dalam APBN-P tahun 2008 misalnya, kontribusi pajak dalam mendukung pembiayaan negara mencapai angka Rp 609,227 triliun dari total pendapatan berjumlah Rp 894,990 triliun, itu artinya hampir mencapai 70% pendapatan dalam APBN bersumber dari penerimaan perpajakan (Business News 7655/28 April 2008 dalam Nur Hidayat ,2013:399). Bahkan dalam APBN-P tahun 2009 misalnya , kontribusi pajak dalam mendukung pembiayaan negara mencapai angka Rp 652,122 triliun dari total pendapatan berjumlah Rp 871,640 triliun, itu artinya 74,8% pendapatan dalam APBN bersumber dari penerimaan pajak (Business News 7843/5 Agustus 2009 dalam Nur Hidayat,2013:399). Hal ini menunjukkan, bahwa peranan pajak akan semakin menentukan bagi jalannya roda pemerintahan saat ini dan di masa yang akan datang.

(10)

2

2013:399). Tapi pengawasan yang dilakukan selama ini belum maksimal karena tidak didukung data yang diperlukan, belum lagi adanya pemeriksaan yang masih disalahgunakan oleh “oknum pemeriksa” untuk memeras WP (Nur Hidayat, 2013:400). Untuk mengatasi hal ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah melakukan perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Pemda seluruh Indonesia, perguruan tinggi, dan pihak lainnya. Dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak, DJP juga melakukan upaya intentifikasi (mencari sumber-sumber objek pajak yang belum tergarap), ekstentifikasi (menjaring subjek-subjek pajak baru yang selama ini belum terdaftar sebagai WP), dan penyisiran (penelusuran ke tempat-tempat sentra bisnis tertentu yang potensial) (Nur Hidayat, 2013:400). Hal ini diperkuat dengan pernyataan Mantan Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution yang dilansir oleh harian Bisnis Indonesia (Nopember 2006) bahwa pemerintah (DJP) akan meningkatkan persentase jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) yang akan diperiksa. Untuk mendukung rencana tersebut DJP akan menambah tenaga fungsional pemeriksa.

(11)

3

pembinaan merupakan konsekuensi dari pemberian kepercayaan itu kepada wajib pajak. Oleh karena itu, selain fungsi pengawasan dan pembinaan yang harus dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pajak perlu juga dibarengi dengan upaya penegakan hukum, diwujudkan dalam pengenaan sanksi di bidang perpajakan, tujuannya untuk mencapai suatu tingkat keadilan yang diharapkan dalam pemungutan pajak. Sebagai perwujudan bentuk pengawasan dan pembinaan, salah satunya berupa kegiatan pemeriksaan pajak yang akan dilaksanakan dari waktu ke waktu dan berkesinambungan.

Menurut Chairuddin Syah Nasution dalam Maria W. BR. Simbolon (2011:4) salah satu jenis pajak yang diperiksa oleh pemeriksa pajak adalah pajak penghasilan baik orang pribadi maupun badan. Pajak penghasilan merupakan salah satu jenis pajak yang memberikan kontribusi terbesar kepada penerimaan negara dibandingkan dengan jenis pajak lain. Pajak penghasilan memiliki kontribusi 49% lebih terhadap penerimaan negara.

(12)

4

melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Bwoga,et.al.,2005 dalam Nur Hidayat, 2013). Dengan demikian, pemeriksaan pajak tidak lain merupakan pagar penjaga agar WP tetap berada pada koridor peraturan perpajakan. Selanjutnya, DJP berkewajiban pula untuk melakukan penegakan hukum (law enforcement) agar proses dan pelaksanaan self assessment system tetap berada pada aturannya,baik undang-undang maupun peraturan lainnya. Penegakan hukum ini menjadi upaya untuk menciptakan keadilan melalui penerapan peraturan perpajakan secara fair, konsisten, dan konsekuen.

Beberapa kajian penelitian yang dilakukan sebelumnya terkait dengan Pemeriksaan Pajak dan kepatuhan Wajib Pajak antara lain penelitian yang dilakukan oleh Maria W. BR. Simbolon (2011) dengan judul Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Duren Sawit diperoleh kesimpulan bahwa pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak cukup memiliki pengaruh sehingga pemeriksaan pajak merupakan salah satu instrumen untuk menguji dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak badan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Besarnya pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 30.63% sedangkan sisanya sebesar 69.37% dipengaruhi faktor lain.

(13)

5

terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan dalam memenuhi kewajiban Pajak Penghasilannya.

Menurut hasil penelitian Reni Priantini Desca (2009), dengan judul Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tebet diperoleh kesimpulan bahwa pemeriksaan pajak memiliki pengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Pajak Penghasilan. Sedangkan besarnya pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak adalah sebesar 20.3% sisanya sebesar 79.7% di pengaruhi oleh faktor lain.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada objek peneltiannya. Dimana objek penelitian ini adalah pada tiga KPP pratama yaitu KPP Prama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara .

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengambil judul penelitian ini adalah “ Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Badan dalam Pemenuhan Kewajiban Pajak Penghasilan (Survei Pada

Tiga Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Bandung )

1.2Identifikasi Masalah

(14)

6

1. Apakah terdapat pengaruh pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan pada KPP Prama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara?

2. Seberapa besar pengaruh pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan pada KPP Prama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan pada KPP Prama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara .

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemeriksaan pajak terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan pada KPP Prama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara.

1.4Manfaat Penelitian

(15)

7

1. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat menambah pengetahuan di bidang perpajakan khususnya yang berkaitan dengan pemeriksaan pajak dan pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak .

2. Bagi KPP Prama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak DJP dalam upaya peningkatan kualitas pemeriksaan pajak sehingga kepatuhan Wajib Pajak dapat ditingkatkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan realisasi penerimaan pajak .

3. Bagi Peneliti Lain

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan pada KPP Pratama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan pajak pada ketiga KPP berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan. 2. Koefisien determinasi menunjukan 0,295 atau 29,5% yang artinya pengaruh

pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan dalam pemenuhan kewajiban pajak penghasilan adalah sebesar 29,5% sedangkan sisanya sebesar 70,5% (100%-29,5%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada KPP Pratama Bandung Karees, KPP Pratama Bandung Cicadas dan KPP Pratama Bandung Bojonagara saran penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi KPP

(17)

99

harus selalu meningkatkan kinerja mereka dalam memberikan pelayanan prima kepada wajib pajak, sehingga diharapkan melalui pemeriksaan pajak dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan negara di bidang perpajakan.

2. Bagi Peneliti Mendatang

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Desca Reni Priantini (2009). Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Pajak Penghasilan: Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tebet. Skripsi

Akuntansi S1, Universitas Padjajaran, Bandung.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ke-4. Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Girsang Vera Lisa (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative

terhadap Kepatuhan Wajib Pajak : Studi Empirik Pada KPP Pratama Bojonagara. Skripsi Akuntansi S1, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Hidayat Nur. (2013). Pemeriksaan Pajak, Kompas Gramedia, Jakarta.

Indrarosso Gennies (2011). Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Tingkat

Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bangka. Skripsi Akuntansi S1, Universitas

Padjajaran, Bandung.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan, Edisi Revisi, CV. Andi ,Yogyakarta.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.03/2013 Tentang Tata Cara Pemeriksaan diakses dari http://www.pajak.go.id/peraturan_tkb pada tanggal 01 Oktober 2013.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK.03/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak diakses dari http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13038 pada tanggal 01 Oktober 2013.

Resmi Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus, Salemba Empat, Jakarta.

Simbolon Maria W. BR (2011). Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak Badan dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan: Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Duren Sawit. Skripsi Akuntansi S1,

(19)

101

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesebelas, CV. ALFABETA, Bandung.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Andi,Yogyakarta.

Wibowo Agung Edy.(2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitia, Gava Media, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pembakaran yang terjadi merupakan reaksi kimia antara oksigen di dalam udara dengan senyawa hidrokarbon di dalam bahan bakar yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga untuk mesin

Memperhatikan fenomena yang terjadi di Pasuruan tersebut, terutama berkaitan dengan optimalisasi usaha industri kecil mebel dilihat dari aspek faktor produksi yang digunakan

Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau.. Sejarah

Pada bulan Desember 2013, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTPH) dilaporkan terjadi peningkatan sebesar 0,57, hal ini disebabkan karena

dilakukan uji Kruskal-Wallis , diketahui bahwa ada pengaruh pemberian konsorsium mikroba dalam biofertilizer dengan dosis yang berbeda terhadap berat kering tanaman,

Anda mau belajar dari kesalahan yang terjadi. dengan mencari tahu cara mengatasi

4 Persepsi remaja terhadap perilaku seks berisiko dapat dipengaruhi oleh sumber informasi yang dipeoleh, pengalaman pacaran, dan komunikasi kesehatan reproduksi

[r]