iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Kredit Dan Sarana Penyuluhan
Terhadap Pendapatan Petani Karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai”.
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
penulis dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya :
1. Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu T. Teviana, SE, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
iv 6. Bapak Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
8. Buat Kak Yohana selaku pegawai jurusan manajemen.
9. Bapak Fujiono S.Pd, selaku Kepala Desa Dolok Merawan yang telah
memberikan izin penulis melakukan penelitian di Desa Dolok
Merawan.
10.Seluruh pegawai Di kantor Kepala Desa Dolok Merawan yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian di Desa Dolok
Merawan.
11.Dan buat semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu oleh
penulis namun sudah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih.
Medan, Oktober 2014
Penulis,
Satriawan
ABSTRAK
Satriawan, NIM. 7103210056. Pengaruh fasilitas Kredit dan Sarana Penyuluhan Terhadap Pendapatan Petani Karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai. Skripsi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Oktober 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas kredit dan sarana penyuluhan terhadap pendapatan petani di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 117 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode Random Sampling dengan jumlah 54 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear ganda dengan rumus Ỳ = a + b1X1 + b2X2 + e. Analisis data pada masing-masing variabel diperoleh hasil persamaan regresi ganda Ỳ = -1,888 + 0,965 X1+ 0,073 X2 + e. Selanjutnya diperoleh koefisien (R2) sebesar 93,6% dan sisanya 6,4% dijelaskan oleh faktor lain diluar dari analisis variabel dalam penelitian ini. Nilai 0,936 menunjukan adanya arah yang sama dari kedua variabel tersebut, artinya semakin tinggi tingkat variabel X yang terjadi maka semakin tinggi pendapatan karet di Desa Dolok Merawan.
ABSTRACK
Satriawan, NIM. 7103210056. The effect of credit facilities and Means of Counseling to the Income Rubber Farmers in Dolok Merawan, Distrik Dolok Merawan, Serdang Bedagai regency. Thesis. Management, Faculty of Economics, University of Medan. October 2014.
This study aims to determine how much influence the credit facility and means of counseling to the income of farmers in Dolok Merawan, distrik Dolok Merawan Bedagai Serdang regency. The population in this study amounted to 117 people, while the sampling technique in the study using random sampling method by the number of 54 people. Data collection techniques used were observation.
The data analysis technique used is multiple linear regression formula Ỳ = a + b1x1 + b2X2 + e. Analysis of data on each variable results obtained multiple regression equation Ỳ = -1.888 + 0.965 X1 + 0.073 X2 + e. Furthermore coefficient (R2) of 93.6% and the remaining 6.4% is explained by other factors outside of the analysis variables in the study. Value of 0.936 indicates the presence of the same direction of the two variables, meaning that the higher the level of variable X that occurs, the higher revenues in Dolok Merawan rubber.
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Abstract ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xi
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Perumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
Bab II Kajian Pustaka 2.1 Kerangka Teori ... 9
2.1.1 Kredit ………..... 9
2.1.1.1 Unsur-Unsur Kredit ... 12
2.1.1.2 Fungsi kredit ... 10
2.1.1.3 Jenis-jenis kredit ... 12
2.1.2 Penyuluhan ... 12
2.1.2.1 Tujuan Penyuluhan ... 20
2.1.2.2 Pelaku/Fasiliator penyuluhan ... 20
2.1.2.3 Penerima manfaat kegiatan penuluhan ... 22
2.1.4 Faktor yang mempengaruhi pendapatan petani ... 27
2.2 Penelitian Relevan ... 29
2.3 Kerangka Berfikir ... 30
2.4 Hipotesis Penelitian ... 31
Bab III Metode Penelitian 3.1 Lokasi Penelitian ... 32
3.2 Populasi dan Sampel ... 32
3.2.1 Populasi ... ... 32
3.2.2 Sampel ... 33
3.2.2 Sumber Data ... 33
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34
3.3.1 Variabel Penelitian ... 34
3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.5 Teknik Analisis Data... 35
3.5.1 Transformasi skala data ordinal menjadi data interval ... 35
3.5.2 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 36
3.5.2.1 Uji Validitas ... 36
3.5.2.2 Uji Reliabilitas ... 37
3.5.3 Uji Normalitas ... 38
3.5.4 Uji Asumsi Klasik ... 38
3.5.4.1 Uji Multikolinearitas ... 38
3.5.4.2 Uji Heterokedastisitas ... 39
3.5.5 Analisis Regresi Berganda ... 42
3.5.5.1 Uji Signifikan Simultan (UJi F) ... 43
3.5.5.2 Uji T (Parsial) ... 43
3.5.6 Identifikasi Koefisien Determinasi ... 44
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Wilayah Desa Dolok Merawan ... 43
4.1.2 Penduduk Desa Dolok Merawan ... 43
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 44
4.2.1 Karakteristik Respoden ... 44
4.2.2 Uji Validitas Dan Reabilitas ... 46
4.2.3 Uji Normalitas Data ... 47
4.2.4 Uji Asumsi Klasik ... 48
4.2.4.1 Uji Multikolinearias ... 48
4.2.4.2 Uji Heterokedastisitas ... 49
4.2.4.3 Uji Autokorelasi ... 50
4.3 Hasil Analisis Regresi ... 51
4.4 Pengujian Hipotesis ... 52
4.4.1 Pengujian Hipotesis Dengan Uji F ... 53
4.4.2 Pengujian Hipotesis Dengan Uji T ... 53
4.4.3 Uji Koefisien Determinan ... 54
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
Daftar Pustaka ... 59
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Perkembangan Posisi Kredit Menurut Sektor Pertanian Di Indonesia ...3
3.1 Lay Out Angket...34
3.2 Uji Autokorelasi Dengan DW Test ...40
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Klamin ...44
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...45
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...45
4.4 Nilai rhitung Untuk Variabel Sarana Penyuluhan ...46
4.5 Reability Statistics ...46
4.6 One Simple Kolmogorov-Smirnov Test ...47
4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ...48
4.9 Model Summary...51
5.0 Hasil Perhitungan Regresi Linear berganda ...51
5.1 Anova ...53
[image:12.612.77.528.71.520.2]vi DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerangka Berpikir ... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kosioner Penelitian
Lampiran 2 Hasil Angket Uji 54 Responden
Lampiran 3 Tabulasi Angket 54 Responden Variabel X2 (Sarana Penyuluhan)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dan
berkelanjutan mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk
pembangunan nasional adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Pembangunan
ekonomi merupakan hal mutlak dan harus dilaksanakan untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan rakyat.
Menurut Wibowo (2004:106), struktur ekonomi Indonesia masih sangat
bersandar pada sektor pertanian, minyak dan gas alam. Untuk mencapai struktur
ekonomi yang seimbang beberapa perubahan pokok perlu dilakukan, salah satunya
adalah sektor pertanian. Perkembangan pertumbuhan sektor pertanian perlu
diperhatikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebagai negara agraris,
sebagian besar dari angkatan kerja dan kegiatan ekonomi nasional Indonesia berputar
di sekitar kegiatan sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian mempunyai
peranan strategis dalam menjamin keamanan pangan penduduk. Pembangunan sektor
pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.
Sektor pertanian berperan dalam mendorong perekonomian masyarakat baik
di negara maju maupun negara – negara berkembang. Besar kecilnya sumbangan
sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian masyarakat antara negara satu
2
dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Selain itu sektor pertanian berperan
sebagai pemicu pemulihan ekonomi.
Menurut Ashari (2009), walaupun perannya sangat strategis, sektor pertanian
masih menghadapi banyak permasalahan, diantaranya keterbatasan permodalan
petani dan pelaku usaha pertanian lain. Kebutuhan modal diperkirakan akan semakin
meningkat di masa mendatang seiring dengan semakin melonjaknya harga input
pertanian, baik pupuk, obat-obatan, maupun upah tenaga kerja. Untuk mengatasi
permasalahan tesebut, pemerintah telah membuat program – program yang
diharapkan mampu meningkatkan keuntungan petani. Salah satunya adalah program
kredit.
Menurut Mosher (1987), kredit merupakan salah satu faktor pelancar
pembangunan di sektor pembangunan. Untuk meningkatkatkan hasil produksi, petani
membutuhkan modal yang besar supaya dapat menggunakan teknologi usaha tani
secara optimal. Namun, adopsi teknologi pada umumnya relatif mahal dan petani
kecil tidak mampu untuk membiayai teknologi tersebut, akibatnya pemanfaatan
teknologi pertanian sangat rendah. Pemberian kredit pedesaan diharapkan akan
mempercepat produksi pertanian dan produktivitas dan pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan petani. Berikut adalah data mengenai perkembangan
posisi kredit berdasarkan sektor pertanian tahun 2008-2012 berdasarkan data statistik
3
Tabel 1.1. Perkembangan Posisi Kredit Menurut Sektor Pertanian di Indonesia, 2008-2012
No Sektor Ekonomi/ Tahun Rata-Rata
Pertumbuh
an
2008-2012(%)
2008 2009 2010R) 2011R) 2012
1 Pertanian
-Tanaman Pangan
-Tanaman Hortikultura*)
-Tanaman
Perkebunan
-Perikanan
-Peternakan
-Kehutanan dan
Pemotongan kayu -Perburuan -Sarana Pertanian -Lainnya 66,159,676 3,473,389 - 45,211,721 2,763,996 4,920,654 1,009,394 378 - 7,864,368 76,616,369 4,144,803 - 52,152,885 3,337,172 4,903.133 1,207,282 846 941,789 9,928,459 89,525,769 2,731,858 - 73,211,564 4,250,064 5,681,966 1,817,735 2,987 11,877 1,817,718 113,078,083 3,918,855 2,399,683 87,844,637 4,746,574 8,598,518 2,708,933 15,135 126,651 85,467,014 146,963,043 8,176,707 4,584,917 111,334,441 5,295,888 10,813,089 3,546,609 45,880 184,459 121,237,643 22,17 34,34 - 25,61 17,84 23,15 37,53 246,68 - -1,54
Sumber : Bank Indonesia
Keterangan :R) Revisi data sebelumnya *)Sebelumnya termasuk dalam kredit lainnya
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa perkembangan posisi kredit terhadap sektor
pertanian pada tahun 2008-2012 mengalami peningkatan yang signifikan yaitu
dengan rata-rata pertumbuhan 22,17%. Dengan demikian pemerintah telah ikut
4
Walaupun kredit sangat penting untuk pembangunan pertanian dan sudah
banyak skim kredit yang diintroduksikan oleh pemerintah, namun aksesibilitas petani
terhadap kredit masih terbatas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
aksesibilitas sebagian besar rumahtangga terhadap sumber kredit di pedesaan masih
sangat terbatas (Burhan Arief dan Mia Rosmiati 2012). Terbatasnya akses terhadap
kredit bagi rumah tangga berpendapatan rendah akan memperkuat lingkaran setan
kemiskinan, sehingga sulit bagi rumahtangga untuk meminjam kembali pada waktu
selanjutnya. Akibatnya mereka tidak mampu untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi
produktif, berinvestasi dalam kesahatan dan pendidikan anggota rumahtanganya.
Disamping itu, petani di Indonesia memiliki kualitas SDM yang masih
rendah. Rendahnya kualitas SDM ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
rendah. Rata-rata petani Indonesia adalah petani yang tidak pernah sekolah, tidak
lulus SD, atau lulusan SD. Hanya sedikit yang lulus sekolah menengah atau
perguruan tinggi. Berdasarkan data statistik yang dimuat dalam Kompas.Com, 75
persen tingkat pendidikan petani Indonesia tidak tamat dan tamat SD, 24 persen lulus
SMP dan SMA, serta hanya 1 persen lulus perguruan tinggi.
Kondisi ini semakin diperparah dengan rendahnya minat generasi muda yang
memiliki pendidikan yang relatif lebih tinggi untuk berprofesi sebagai petani. Mereka
lebih memilih untuk bekerja di sektor lain sebagai buruh. Badan Pusat Statistik (BPS)
menyatakan bahwa pada tahun 2002 produktivitas sektor pertanian Rp 1,69 juta
rupiah per orang per bulan, tahun 2003 turun menjadi Rp 1,68 juta per orang per
5
Rp 54,94 juta per orang per bulan. Di sektor perdagangan besar, perdagangan eceran,
rumah makan dan hotel mencapai Rp 4,21 juta per orang per bulan, dan merupakan
urutan kedua terendah setelah pertanian. Angka produktivitas tersebut mengandung
arti bahwa kondisi pekerja di sektor pertanian sangat memprihatinkan.
Rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut dapat dipahami,
apabila dikaitkan dengan kondisi umur, tingkat pendidikan, curahan jam kerja, dan
luas garapan petani. Sebaran tenaga kerja pertanian (di luar perikanan dan kehutanan)
berdasarkan kelompok umur memperlihatkan bahwa sebagian besar berada pada
kisaran umur 25-44 tahun (46%), kelompok umur diatas 45 tahun (38%), dan
kelompok umur kurang dari 25 tahun (16%).
Mengamati komposisi umur tenaga kerja tersebut dikhawatirkan di masa
depan akan terjadi kekurangan tenaga kerja pertanian. Sektor pertanian menunjukan
trend aging agriculture, yaitu suatu kondisi di mana tenaga kerja yang berada di pertanian adalah tenaga kerja berusia lanjut, sampai saat ini didominasi oleh tenaga
kerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yang jumlahnya mencapai 81% dari
tenaga kerja pertanian.
Masalah selanjutnya adalah akses petani terhadap informasi dan teknologi
baru masih sangat terbatas. Hal ini diakibatkan karena mayoritas petani tersebar di
daerah perdesaan yang relatif terbatas sarana dan prasarana transportasi dan
komunikasinya. Akibatnya tingkat serapan petani terhadap inovasi dan teknologi baru
6
Dalam membangun pertanian diperlukan membangun sumber daya
manusianya, agar kemampuan dan kompetensi kerja petani dapat meningkat, karena
merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan
usahanya. Hal ini hanya dapat dibangun melalui proses belajar dan mengajar dengan
mengembangkan sistem pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan
efisien di antaranya adalah melalui Penyuluhan.
Baik Fasilitas kredit, ataupun sarana penyuluhan tersebut sama-sama
mempunyai fungsi yang berbeda namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Bila
hanya tersedia fasilitas kredit tanpa adanya sarana penyuluhan maka hasil dari
produksi atau pendapatan tidak akan maksimal. Dan apabila hanya tersedia sarana
penyuluhan tanpa adanya fasilitas kredit maka kegiatan produksi sulit untuk berjalan
dengan baik.
Mendapatkan produksi yang tinggi, petani harus cermat dalam memanfaatkan
fasilitas kredit. Semakin besar modal yang dipinjam oleh petani, maka kegiatan
produksi yang dilakukan makin besar. Begitu juga dalam memanfaatkan sarana
penyuluhan. Semakin banyak petani mengikuti penyuluhan, maka semakin banyak
pula ilmu pengetahuan dan informasi yang didapatkan oleh petani.
Salah satu desa di Kabupaten Serdang Bedagai yang menjadi daerah penghasil
karet adalah Desa Dolok Merawan. Masyarakat di desa ini pada umumnya bermata
7
Desa ini tergolong miskin dan minim sarana dan prasarana, kurangnya modal,
dan taraf hidup rendah. Pada lingkungan masyarakat di Desa Dolok Merawan,
Kecamatan Dolok Merawan, terdapat rentenir yang memberikan bantuan permodalan
kepada para petani dengan menggunakan jaminan berupa harta benda yang dimiliki oleh
para petani. Hal ini dapat membantu petani, tetapi hanya dapat menyelesaikan secara
sementara dan setelah itu petani akan mendapat masalah baru yaitu pengembalian
pinjaman yang disertai dengan tingkat bunga tinggi yaitu sekitar 5% sampai dengan 15%
perbulan. Bagi petani yang terlambat membayar akan dikenakan denda dengan tingkat
suku bunga yang tinggi dan petani akan mengalami kesulitan dalam pengembangan
usahanya serta pengembalian pinjaman kepada pihak pemberi pinjaman.
Masalah selanjutnya adalah penyediaan kredit ke petani petani. Banyak lembaga
permodalan dengan berbagai skim kreditnya ditawarkan ke petani, tetapi pada
kenytaannya hanya dapat diakses oleh kelompok masyarakat tertentu sedangkan petani
kecil masih tetap kesulitan. Di desa ini juga banyak terdapat orang tua yang sebagian
besar hanya tamatan SD. Hal ini akan berdampak pada pola pikir dan kemampuan
mereka mereka dalam menerima informasi dan teknologi. Akibatnya, kondisi ini akan
berdampak pada kemampuan mereka dalam mengelola usaha tani karet.
Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka penulis
mengidentifikasikan masalah penelitian adalah :
1. Pendapatan petani karet tergolong rendah.
2. Aksesibilitas petani karet terhadap kredit masih terbatas
3. Kemampuaan petani karet dalam mengelola usaha tani masih rendah
4. Akses petani karet terhadap informasi dan teknologi baru masih sangat
terbatas.
1.3 Pembatasan Masalah
Kompleknya permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian pada Fasilitas kredit dan sarana
penyuluhan yang dapat berpengaruh pada pendapatan petani.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh fasilitas kredit terhadap pendapatan petani karet di
Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang
9
2. Apakah ada pengaruh sarana penyuluhan terhadap pendapatan petani karet
di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang
Bedagai.
3. Apakah ada pengaruh fasilitas kredit dan sarana penyuluhan terhadap
pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok
Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar fasilitas kredit dan sarana penyuluhan dapat
mempengaruhi pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan, Kecamatan
Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Faktor mana yang paling dominasi berpengaruh terhadap pendapatan petani
karet di Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten
Serdang Bedagai.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapum yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan dalam memperluas wawasan tentang fasilitas
kredit dan sarana penyuluhan dan pengaruhnya terhadap pendapatan serta
mengetahui sejauh mana hubungan antara teori yang diperoleh di perkuliahan
10
2. Bagi petani karet
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan petani karet dalam usaha
meningkatkan pendapatan.
3. Bagi Universitas Negeri Medan
Sebagai tambahan literatur keperpustakaan Universitas di bidang penelitian
tentang pengaruh fasilitas kredit dan sarana penyuuhan terhadap pendapatan
petani karet.
4. Bagi pihak lain
Sebagai bahan referensi bagi pihak yang ingin mengembangkan penelitian
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Fasilitas kredit dan sarana penyuluhan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok
Merawan, dimana nilai Thitung > Ttabel atau 27,262 > 1,675 dengan level of
signifikan (α) 0,000 < 0,05 untuk fasilitas kredit dan Thitung > Tabel atau 2,053 >
1,675 dengan level of signifikan (α) 0,045 < 0,05 untuk sarana penyuluhan.
2. Fasilitas kredit dan sarana penyuluhan bersama-sama secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan Kecamatan
Dolok Merawan, dimana nilai Fhitung > Ftabel atau 373,491 > 3,18 dengan level
of signifikan (α) 0,000 < 0,005.
3. Hasil analisis regresi ganda Y = -1,888 + 0,965X1 + 0,073X2 + e. Menunjukan
bahwa secara parsial faktor fasilitas kredit memiliki kontribusi yang besar dalam
mempengaruhi pendapatan petani padi di Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok
Merawan dengan koefisien regresi 0,965 yang selanjutnya didukung dengan
sarana penyuluhan.
4. Koefisien determinasi 0,936 menunjukan bahwa besarnya pengaruh fasilitas kredit
dan sarana penyuluhan terhadap pendapatan petani karet di Desa Dolok Merawan
Kecamatan Dolok Merawan sebesar 93,6% dan sisanya 6,4% dipengaruhi oleh
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Para petani karet Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten
Serdang Bedagai sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan fasilitas kredit.
Dengan menimbang bahwa dalam penelitian ini Variabel Fasilitas Kredit
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.
2. Kepada petani, diharapkan ikut berpartisipasi dalam penyuluhan pertanian untuk
meningkatkan pengetahuan petani dalam mengembangkan usahataninya sehingga
dengan bertambahnya pengetahuan petani maka usahataninya semakin baik.
Usaha tani yang semakin baik akan mempengaruhi peningkatan produksi usaha
tani sehingga produksinya meningkat dan pendapatan mereka juga ikut
DAFTAR PUSTAKA
Rimsky, K, Judisseno. 2005. Sistem Moneter Dan Perbankan Di Indonesia. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Asngari, P.S. 2003. Pentingnya Memahami Falsafah Penyuluhan Pembangunan Dalam
Rangka Pemberdayaan Masyarakat. IPB Press
Departemen Pertanian, 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006
Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Jakarta. Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Mardikanto, Totok. 2010. Sistem Penyuluhan Pertanian. Program Studi Pemberdayaan
Masyarakat-Program Studi Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Prasetyo, Bambang, dan Lina MJ. 2005. Metode Penelitian Kumulatif. Teori dan Aplikasi.
Penerbit raja Grafindo Persada. Jakarta.
Pambudy, R. 2003. Penyuluhan Dalam Sistem dan Usaha Agribisnis: Strategi Pengembangan
Modal Manusia. IPB (http://one.indoskripsi.com). Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Marliati, Sumardjo, Pang S. Asngari, Prabowo Tjitropranoto, dan Asep Saefuddin. 2008.
Faktor-Faktor Penentu Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian Dalam Memberdayakan Petani (Kasus di Kabupaten Kampar Provinsi Riau). Jurnal Penyuluhan Vol 4 No. 2 Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Kurnia Suci Indraningsih. 2011. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Keputusan Petani Dalam
Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani Terpadu. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 29 No.1 Diakses pada tanggal 5 Mei 2014
Mariyah. 2009. Pengaruh Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat Terhadap Pendapatan
Dan Efisiensi Usaha Tani Padi Sawah Di Kabupaten Penajam Paser. EPP. Vol.6 No.1. Hal: 9-16. Diakses pada tanggal 5 Mei 2014
Sri Widodo. 2005. Pengaruh Pemberian Kredit Modal Kerja Terhadap Penghasilan Petani
Ikan. Studi kasus : Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Jurnal Agro Ekonomi, Vol 5 No.1 Diakses pada tanggal 4 Mei 2014
Noer Ayu Fajrina Okhta Nugraheni, Minar Ferichani, Widiyanto. 2012. Analsis Pengaruh
Burhan Arief dan Mia Rosmiati. 2012. Dampak Akses Kredit Terhadap Kesejahteraan
Rumah Tangga Petani Padi. Hal: 129:138 Diakses pada tanggal 24 Mei 2014
http://pusdatin.setjen.deptan.go.id. Statistik Makro Sektor Pertanian 2013. Diakses pada
tanggal 2 Juni 2014
Sukirno. 2003. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya: Jakarta
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kompas. Com. Sudahkah Petani Merdeka? Diakses pada tanggal 15 Juli 2014
pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/.../Penelitian_Pendidikan_SD_9_0.pdf
DR. Werner R. Murhadi. Validitas Dan Reabilitas.http://wernermurhadi.files.wordpress.com.