• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE

LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

PITRA SIHITE

NIM 2103111050

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Pitra Sihite, Nim 2103111050, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kemampuan Menulis Teks Eksposisi. Populasi penelitian ini adalah semua siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige yang terdiri atas 8 kelas satu jurusan. Dari kelas itu diambil kelas sebagai sampel yaitu Kelas XPA3 sebanyak 32 orang sebagai kelas Eksperimen dan XPA.1 sebagai kelas kontrol sebanyak 32 orang.

Model Pembelajaran yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) yaitu kerjasama kelompok dengan berkolaborasi untuk memecahkan suatu masalah dengan bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah baik dengan rata-rata 78,75 %. Diketahui bahwa hasil post test menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) 78,75 termasuk kategori baik dimana sebanyak 12 siswa atau 37,5 %, kategori sangat baik ,sebanyak 12 siswa atau 37,5 %, kategori baik sebanyak 8 siswa atau 25 % kategori cukup.

Model Pembelajaran yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah model pembelajaran ekspositori yaitu bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered apporoach),memberikan keterangan terlebih dahulu seperti defenisi, jenis-jenis dan langkah-langkah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah rata-rata 74,375 % termasuk kategori cukup dimana dari 32 siswa diketahui 7 siswa atau 21,875 %, kategori sangat baik,sebanyak 17 siswa atau 53,125% kategori baik, sebanyak 8 siswa atau 25% kategori cukup.

Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji “t”. Selanjutnya dari penghitungan uji hipotesis 2,023>2,00. Diperoleh Thitung = 2,027

kemudian dibandingkan dengan harga Ttabel pada dk = (N1 +N2) -2 = (32+32) – 2 = 62 taraf signifikan 5% = 2,00. Karena Thitung yang diperoleh > dari Ttabel (2,027>2,00) maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(7)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ………..... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I PENDAHULUAN………..... 1

A. Latar Belakang masalah ………... 1

B. Identifikasi masalah………... 5

C. Pembatasan masalah………... 5

D. Rumusan Masalah ………... 6

E. Tujuan Penelitian …………..………... 6

F. Manfaat penelitian………... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS……… ... 9

A. Kerangka teoretis………... 9

1. Model Pembelajaran Kolaboratif... 9

a. Pengertian Model Kolaboratif... 9

b. Karakteristik Model Kolaboratif... ... 11

c. Langkah-langkah Model Kolaboratif... 12

(8)

v

e. kelebihan dan kelemahan Model Kolaboratif... 16

2. Model Pembelajaran Ekspositori... 17

a. Pengertian Pembelajaran Ekspositori... 17

b. langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori... 18

c. kelebihan dan kelemahan model Ekspositori... 19

3. Kemampuan Menulis Teks Eksposisi... 20

a. Pengertian Kemampuan Menulis... 20

b. Pengertian Teks Eksposisi... 21

4. Ciri-ciri Eksposisi... 23

5. Ciri-ciri Teks Eksposisi... 25

6. Ciri-ciri Kebahasaan Teks Eksposisi... 26

7. Langkah-langkah Menulis Teks Eksposisi... 27

8. Syarat-syarat Menulis Teks Eksposisi... 28

9. Struktur Teks Eksposisi... 29

B. Kerangka konseptual... 30

C. Hipotesis penelitian... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...….. 33

A. Lokasi dan waktu penelitian………... 33

B. Populasi dan sampel………...…... 33

1. Populasi………... 33

(9)

vi

C. Metode penelitian………...…….. 35

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian………... 35

E. Desain Penelitian... 37

F. Instrumen Penelitian ………... 38

G. Prosedur ekperimen... 40

H. Teknik Analisis Data... 45

1.Uji Normalitas... 48

2.Uji Homogenitas... 49

3.Uji Hipotesis... 50

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan... 51

A. Hasil Penelitian... 51

1. Deskripsi data... 51

2. .Analisis data... 54

3. Uji Persyaratan Analisis... 59

B. Pembahasan Hasil penelitian... 65

BAB V Simpulan dan Saran... 67

A. Simpulan... 67

B. Saran... 68

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun

Pembelajaran 2013/2014... 33

Tabel 3.2 Desain Eksperimen... 37

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Menulis Teks Eksposisi... 38

Tabel 3.4 Prosedur Eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaboratif Learning) terhadap kemampuan menulis Teks Eksposisi... 40

Tabel 3.5 Prosedur Eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori terhadap kemampuan menulis Teks Eksposisi... 44

Tabel 4.1 Nilai Kelas Eksperimen... 51

Tabel 4.2 Nilai Kelas Kontrol... 53

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Pada Kelas Eksperimen... 55

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post Test kelas Eksperimen... 55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Pada Kelas Kontrol... 57

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Tes Kelas Kontrol... 58

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X1)... 59

Tabel 4.8 Uji Normalitas Nilai Post-Tes Kelas Eksperimen... 60

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol... 61

Tabel 4.10 Uji Normalitas Nilai Post-Tes Kelas Kontrol... 62

Tabel 4.11 Uji Homogenitas... 63

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Post-test kelas Eksperimen... 56

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah

ditetapkan disetiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA dan Perguruan

Tinggi. Berbagai strategi dan model pembelajaran bahasa Indonesia telah

diterapkan oleh guru bahasa Indonesia dengan harapan mencapai hasil yang

maksimal. Akan tetapi strategi dan model pembelajaran yang digunakan selama

ini belum mencapai hasil maksimal. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode

pembelajaran yang masih konvensional dan proses belajar mengajar yang

cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, ada empat aspek keterampilan

berbahasa yaitu membaca, berbicara, menulis dan menyimak. Salah satu aspek

keterampilan berbahasa yang penting dan perlu dikuasai oleh siswa adalah

menulis.

Menulis merupakan aktivitas berbahasa yang produktif dan ekspersif. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa menulis adalah

melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Dengan memiliki keterampilan

menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,

(14)

2

menulis dipengaruhi oleh aspek membaca,menyimak. Untuk dapat menulis cerita

anak sebagai penulis serta pemahaman kaidah penulisan ejaan, tanda baca,

kosakata, diksi dan keefektifan kalimat.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

(Tarigan, 2005: 3). Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan

grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan

datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak

dan teratur. Sehubungan dengan hal ini Morsey, 1976:122 mengatakan bahwa,

menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat/ merekam,

meyakinkan, melaporkan, memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta

tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat

menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung

pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan srtuktur kalimat

Keterampilan menulis perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan untuk

melatih siswa berpikir kritis dalam menanggapi segala sesuatu. Dalam kurikulum

2013, salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan bagi kalangan pelajar

kelas X SMA adalah menulis teks yakni laporan hasil observasi, prosedur

kompleks, eksposisi, anekdot, negoisasi.

Kemampuan menulis, khususnya menulis teks eksposisi yang sesuai dengan

kurikulum 2013 merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.

(15)

3

berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks pada kurikulum

2013, dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa 1) bahasa hendaknya

dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah

kebahasaan, 2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk

kebahasaan untuk mengungkapkan makna, 3) bahasa bersifat fungsional, yaitu

penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena

bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi

penggunanya, dan 4) bahasa merupakan sarana merupakan sarana pembentukan

kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu

disadari bahwa setiap teks memiliki stuktur tersendiri yang satu sama lain

berbeda. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian

makin banyak jenis teks yang dapat dikuasai siswa, makin banyak pula stuktur

berpikir yang dapat digunakan dalam kehidupan sosial dan akademiknya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia kelas X

SMA Negeri 1 Balige sebagai kelas percontohan kurikulum 2013, menurut para

guru di SMA Negeri 1 Balige, kemampuan siswa dalam menulis masih tergolong

rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis disebabkan beberapa faktor

yakni faktor intern yang berasal dari siswa dan faktor ektern, salah satunya dari

model pembelajaran yang dibawakan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Menurut Muslimin ( 2011: 2),

(16)

4

Menurut Elizabert E. Barkley dalam Collaborative Learning Techniques (2012:5) mengatakan bahwa

Pembelajaran Kolaboratif berarti belajar melalui kerja kelompok bukan belajar dengan bekerja sendiri. Berkolaborasi berarti bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama dan meningkatkan pengetahuan atau memahami kurikulum program studi. Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik dan membuat ruang kelas riuh oleh kerja kelompok-kelompok kecil yang energik dan hidup.

Model pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu model “Student

-Centered Learning” (SLC). Pada model ini, peserta belajar dituntut untuk

berperan secara aktif dalam bentuk belajar bersama atau berkelompok. Menurut

Universitas Hasanuddin Lembaga Kajian Dan Pengembangan Pendidikan (LKPP)

versi Juni 2007 menyatakan bahwa, model kolaboratif adalah model pembelajaran

yang mengutamakan kerja bersama sebagai aliansi strategis (perhargaan atas

perbedaan intelektual). Model kolaboratif berfokus pada berbagai kelebihan yang

bersifat kognitif yang muncul karena adanya interaksi yang akrab pada saat

belajar bersama secara berkelompok.

Pernyataan di atas di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh

Soekamto,dkk, yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif

Disertai Media komik Biologi untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam

Pelajaran Biologi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012.” Hasil observasi minat belajar siswa sebelum adanya tindakan

tergolong rendah, setelah menerapkan model Kolaboratif mengalami

peningkatkan yaitu dengan rata- rata; sebelum penerapan model CIRC 70,13,

(17)

5

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengangkat hal tersebut

menjadi suatu penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kolaboratif (Collaborative Learning) terhadap Kemampuan Menulis Teks

Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran

2013/2014.”

B.Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah yang dapat

diidentifikasikan adalah:

1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis

2. Kurangnya minat siswa untuk menulis

3. Kurangnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini membatasi lingkup

kajiannya pada identifikasi masalah nomor 3 dan 4 di atas yaitu kurangnya

pelatihan menulis eksposisi bagi siswa dan penggunaan model pembelajaran yang

kurang bervariasi digunakan oleh guru. Identifikasi Masalah tersebut berkaitan

dengan penggunaan model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning)

dan pengaruhnya di dalam pembelajaran menulis teks eksposisi Siswa Kelas X

(18)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA

Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan model

pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning)?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA

Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan model

pembelajaran ekspositori?

3. Apakah model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) lebih

berpengaruh daripada model pembelajaran ekspositori terhadap

kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige

Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

E.Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu.

Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan dapat

terarah secara efektif dan efisien. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan

menggunakan model pembelajaran ekspositori.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks Eksposisi siswa kelas X

SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan

(19)

7

3. Untuk mengetahui apakah menggunakan model pembelajaran kolaboratif

(Collaborative Learning) lebih baik dibandingkan dengan Model

pembelajaran ekspositori terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014.

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat penelitian secara teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi peningkatan kualitas

pembelajaran menulis, dan juga untuk meningkatkan kemampuan menulis teks

eksposisi dengan menggunakan Model pembelajaran kolaboratif (Collaborative

Learning).

2. Manfaat penelitian secara praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak

guru, siswa, sekolah, adapun pemanfaatan model pembelajaran kolaboratif

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi:

a. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses pembelajaran

menulis teks eksposisi menggunakan model pembelajaran kolaboratif

(Collaborative Learning). Selain itu, siswa lebih menikmati

pembelajaran menulis dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti

pembelajaran tersebut sehingga kualitas hasil proses dan hasil

(20)

8

b. Bagi Guru

Guru memperoleh pengalaman profesional dalam menyusun dan

melaksanakan rancangan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini akan menjadi bentuk pengabdian dan penerapan dari

ilmu yang didapat, memberikan pengalaman kepada peneliti, serta

dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama dalam

(21)

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model

pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) tergolong baik. Hal

ini terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yakni 78,75.

Selain itu, nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 90 sedangkan nilai

terendahnya adalah 65.

2. Kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model

pembelajaran ekspositori tergolong baik. Hal ini terlihat dari nilai

rata-rata yang diperoleh siswa yakni 74,375. Selain itu, nilai tertinggi pada

kelas kontrol adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah 60

3. Hasil belajar menggunakan model pembelajaran kolaboratif

(Collaborative Learning) memiliki perbedaan dengan menggunakan

model pembelajaran ekspositori dalam menulis teks eksposisi. Model

pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) berpengaruh secara

signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi. Hal

(22)

68

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1

Balige, maka dapat diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi yaitu:

1. kemampuan menulis teks eksposisi perlu ditingkatkan. Guru

membutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan adalah Model pembelajaran Kolaboratif (Collaborative

Learning)

2. peneliti lain hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut guna

memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan serta tetap

memperhatikan perkembangan model pembelajaran yang dapat

diterapkan di sekolah khususnya dalam meningkatkan kemampuan

(23)

69

DAFTAR PUSTAKA

Barkley, Elizabert E., dkk. 2012.Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media.

Irawan, Prasetya, Dkk. 1997. Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar. Jakarta : PAU Depdiknas,

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.

Keraf, Gorys. 1980. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: PT. Nusa Indah.

Mahsum,Dkk. 2013.Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:

Politeknik Negeri Media Kreatif.

Pannen, Paulina, Dkk. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran, Jakarta: PAU Depdiknas.

Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Tarigan, Henry Guntur. 2005.Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa Bandung.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Soekamto, Toet Dkk. 1997. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran, Jakarta: PAU Depdiknas.

Gambar

Gambar 4.1  Diagram Frekuensi Hasil Post-test kelas Eksperimen...................... 56

Referensi

Dokumen terkait

Dua kelas kesesuaian medan tersebut terdiri kelas II (sesuai) dan kelas III (sedang). -faktor yang menguntungkan adalah kemiringan lereng, tingkat erosi, gerak massa batuan, lama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi fisik rumah yang meliputi ventilasi rumah, pencahayaan alami rumah, kelembaban rumah, lantai rumah, dinding

[r]

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal

Pra-Siklus ……….. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Guru Pra-Siklus………... Persentase Rata-rata Capaian KPS Peserta Didik Pra- Siklus………... Hasil Akhir Persentase

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata