PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF (COLLABORATIVE
LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BALIGE
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
PITRA SIHITE
NIM 2103111050
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Pitra Sihite, Nim 2103111050, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kemampuan Menulis Teks Eksposisi. Populasi penelitian ini adalah semua siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige yang terdiri atas 8 kelas satu jurusan. Dari kelas itu diambil kelas sebagai sampel yaitu Kelas XPA3 sebanyak 32 orang sebagai kelas Eksperimen dan XPA.1 sebagai kelas kontrol sebanyak 32 orang.
Model Pembelajaran yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) yaitu kerjasama kelompok dengan berkolaborasi untuk memecahkan suatu masalah dengan bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah baik dengan rata-rata 78,75 %. Diketahui bahwa hasil post test menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) 78,75 termasuk kategori baik dimana sebanyak 12 siswa atau 37,5 %, kategori sangat baik ,sebanyak 12 siswa atau 37,5 %, kategori baik sebanyak 8 siswa atau 25 % kategori cukup.
Model Pembelajaran yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah model pembelajaran ekspositori yaitu bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered apporoach),memberikan keterangan terlebih dahulu seperti defenisi, jenis-jenis dan langkah-langkah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah rata-rata 74,375 % termasuk kategori cukup dimana dari 32 siswa diketahui 7 siswa atau 21,875 %, kategori sangat baik,sebanyak 17 siswa atau 53,125% kategori baik, sebanyak 8 siswa atau 25% kategori cukup.
Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji “t”. Selanjutnya dari penghitungan uji hipotesis 2,023>2,00. Diperoleh Thitung = 2,027
kemudian dibandingkan dengan harga Ttabel pada dk = (N1 +N2) -2 = (32+32) – 2 = 62 taraf signifikan 5% = 2,00. Karena Thitung yang diperoleh > dari Ttabel (2,027>2,00) maka H0 ditolak dan Ha diterima.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ………..... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
BAB I PENDAHULUAN………..... 1
A. Latar Belakang masalah ………... 1
B. Identifikasi masalah………... 5
C. Pembatasan masalah………... 5
D. Rumusan Masalah ………... 6
E. Tujuan Penelitian …………..………... 6
F. Manfaat penelitian………... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS……… ... 9
A. Kerangka teoretis………... 9
1. Model Pembelajaran Kolaboratif... 9
a. Pengertian Model Kolaboratif... 9
b. Karakteristik Model Kolaboratif... ... 11
c. Langkah-langkah Model Kolaboratif... 12
v
e. kelebihan dan kelemahan Model Kolaboratif... 16
2. Model Pembelajaran Ekspositori... 17
a. Pengertian Pembelajaran Ekspositori... 17
b. langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori... 18
c. kelebihan dan kelemahan model Ekspositori... 19
3. Kemampuan Menulis Teks Eksposisi... 20
a. Pengertian Kemampuan Menulis... 20
b. Pengertian Teks Eksposisi... 21
4. Ciri-ciri Eksposisi... 23
5. Ciri-ciri Teks Eksposisi... 25
6. Ciri-ciri Kebahasaan Teks Eksposisi... 26
7. Langkah-langkah Menulis Teks Eksposisi... 27
8. Syarat-syarat Menulis Teks Eksposisi... 28
9. Struktur Teks Eksposisi... 29
B. Kerangka konseptual... 30
C. Hipotesis penelitian... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...….. 33
A. Lokasi dan waktu penelitian………... 33
B. Populasi dan sampel………...…... 33
1. Populasi………... 33
vi
C. Metode penelitian………...…….. 35
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian………... 35
E. Desain Penelitian... 37
F. Instrumen Penelitian ………... 38
G. Prosedur ekperimen... 40
H. Teknik Analisis Data... 45
1.Uji Normalitas... 48
2.Uji Homogenitas... 49
3.Uji Hipotesis... 50
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan... 51
A. Hasil Penelitian... 51
1. Deskripsi data... 51
2. .Analisis data... 54
3. Uji Persyaratan Analisis... 59
B. Pembahasan Hasil penelitian... 65
BAB V Simpulan dan Saran... 67
A. Simpulan... 67
B. Saran... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun
Pembelajaran 2013/2014... 33
Tabel 3.2 Desain Eksperimen... 37
Tabel 3.3 Aspek Penilaian Menulis Teks Eksposisi... 38
Tabel 3.4 Prosedur Eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaboratif Learning) terhadap kemampuan menulis Teks Eksposisi... 40
Tabel 3.5 Prosedur Eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori terhadap kemampuan menulis Teks Eksposisi... 44
Tabel 4.1 Nilai Kelas Eksperimen... 51
Tabel 4.2 Nilai Kelas Kontrol... 53
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Pada Kelas Eksperimen... 55
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post Test kelas Eksperimen... 55
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Pada Kelas Kontrol... 57
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Tes Kelas Kontrol... 58
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X1)... 59
Tabel 4.8 Uji Normalitas Nilai Post-Tes Kelas Eksperimen... 60
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol... 61
Tabel 4.10 Uji Normalitas Nilai Post-Tes Kelas Kontrol... 62
Tabel 4.11 Uji Homogenitas... 63
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Post-test kelas Eksperimen... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah
ditetapkan disetiap jenjang pendidikan baik itu SD, SMP, SMA dan Perguruan
Tinggi. Berbagai strategi dan model pembelajaran bahasa Indonesia telah
diterapkan oleh guru bahasa Indonesia dengan harapan mencapai hasil yang
maksimal. Akan tetapi strategi dan model pembelajaran yang digunakan selama
ini belum mencapai hasil maksimal. Hal ini disebabkan oleh penggunaan metode
pembelajaran yang masih konvensional dan proses belajar mengajar yang
cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, ada empat aspek keterampilan
berbahasa yaitu membaca, berbicara, menulis dan menyimak. Salah satu aspek
keterampilan berbahasa yang penting dan perlu dikuasai oleh siswa adalah
menulis.
Menulis merupakan aktivitas berbahasa yang produktif dan ekspersif. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa menulis adalah
melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Dengan memiliki keterampilan
menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,
2
menulis dipengaruhi oleh aspek membaca,menyimak. Untuk dapat menulis cerita
anak sebagai penulis serta pemahaman kaidah penulisan ejaan, tanda baca,
kosakata, diksi dan keefektifan kalimat.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
(Tarigan, 2005: 3). Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan
datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak
dan teratur. Sehubungan dengan hal ini Morsey, 1976:122 mengatakan bahwa,
menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat/ merekam,
meyakinkan, melaporkan, memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta
tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat
menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung
pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan srtuktur kalimat
Keterampilan menulis perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan untuk
melatih siswa berpikir kritis dalam menanggapi segala sesuatu. Dalam kurikulum
2013, salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan bagi kalangan pelajar
kelas X SMA adalah menulis teks yakni laporan hasil observasi, prosedur
kompleks, eksposisi, anekdot, negoisasi.
Kemampuan menulis, khususnya menulis teks eksposisi yang sesuai dengan
kurikulum 2013 merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa.
3
berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks pada kurikulum
2013, dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa 1) bahasa hendaknya
dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah
kebahasaan, 2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk
kebahasaan untuk mengungkapkan makna, 3) bahasa bersifat fungsional, yaitu
penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena
bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi
penggunanya, dan 4) bahasa merupakan sarana merupakan sarana pembentukan
kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu
disadari bahwa setiap teks memiliki stuktur tersendiri yang satu sama lain
berbeda. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir. Dengan demikian
makin banyak jenis teks yang dapat dikuasai siswa, makin banyak pula stuktur
berpikir yang dapat digunakan dalam kehidupan sosial dan akademiknya.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia kelas X
SMA Negeri 1 Balige sebagai kelas percontohan kurikulum 2013, menurut para
guru di SMA Negeri 1 Balige, kemampuan siswa dalam menulis masih tergolong
rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis disebabkan beberapa faktor
yakni faktor intern yang berasal dari siswa dan faktor ektern, salah satunya dari
model pembelajaran yang dibawakan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Menurut Muslimin ( 2011: 2),
4
Menurut Elizabert E. Barkley dalam Collaborative Learning Techniques (2012:5) mengatakan bahwa
Pembelajaran Kolaboratif berarti belajar melalui kerja kelompok bukan belajar dengan bekerja sendiri. Berkolaborasi berarti bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama dan meningkatkan pengetahuan atau memahami kurikulum program studi. Memberikan tanggung jawab kepada peserta didik dan membuat ruang kelas riuh oleh kerja kelompok-kelompok kecil yang energik dan hidup.
Model pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu model “Student
-Centered Learning” (SLC). Pada model ini, peserta belajar dituntut untuk
berperan secara aktif dalam bentuk belajar bersama atau berkelompok. Menurut
Universitas Hasanuddin Lembaga Kajian Dan Pengembangan Pendidikan (LKPP)
versi Juni 2007 menyatakan bahwa, model kolaboratif adalah model pembelajaran
yang mengutamakan kerja bersama sebagai aliansi strategis (perhargaan atas
perbedaan intelektual). Model kolaboratif berfokus pada berbagai kelebihan yang
bersifat kognitif yang muncul karena adanya interaksi yang akrab pada saat
belajar bersama secara berkelompok.
Pernyataan di atas di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh
Soekamto,dkk, yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif
Disertai Media komik Biologi untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam
Pelajaran Biologi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran
2011/2012.” Hasil observasi minat belajar siswa sebelum adanya tindakan
tergolong rendah, setelah menerapkan model Kolaboratif mengalami
peningkatkan yaitu dengan rata- rata; sebelum penerapan model CIRC 70,13,
5
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengangkat hal tersebut
menjadi suatu penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kolaboratif (Collaborative Learning) terhadap Kemampuan Menulis Teks
Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran
2013/2014.”
B.Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah yang dapat
diidentifikasikan adalah:
1. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis
2. Kurangnya minat siswa untuk menulis
3. Kurangnya pelatihan menulis eksposisi bagi siswa
4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini membatasi lingkup
kajiannya pada identifikasi masalah nomor 3 dan 4 di atas yaitu kurangnya
pelatihan menulis eksposisi bagi siswa dan penggunaan model pembelajaran yang
kurang bervariasi digunakan oleh guru. Identifikasi Masalah tersebut berkaitan
dengan penggunaan model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning)
dan pengaruhnya di dalam pembelajaran menulis teks eksposisi Siswa Kelas X
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan model
pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning)?
2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA
Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan model
pembelajaran ekspositori?
3. Apakah model pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) lebih
berpengaruh daripada model pembelajaran ekspositori terhadap
kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Balige
Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?
E.Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu.
Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
terarah secara efektif dan efisien. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan
menggunakan model pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks Eksposisi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan
7
3. Untuk mengetahui apakah menggunakan model pembelajaran kolaboratif
(Collaborative Learning) lebih baik dibandingkan dengan Model
pembelajaran ekspositori terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Balige Tahun Pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat penelitian
1. Manfaat penelitian secara teoretis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi peningkatan kualitas
pembelajaran menulis, dan juga untuk meningkatkan kemampuan menulis teks
eksposisi dengan menggunakan Model pembelajaran kolaboratif (Collaborative
Learning).
2. Manfaat penelitian secara praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak
guru, siswa, sekolah, adapun pemanfaatan model pembelajaran kolaboratif
terhadap kemampuan menulis teks eksposisi:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses pembelajaran
menulis teks eksposisi menggunakan model pembelajaran kolaboratif
(Collaborative Learning). Selain itu, siswa lebih menikmati
pembelajaran menulis dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti
pembelajaran tersebut sehingga kualitas hasil proses dan hasil
8
b. Bagi Guru
Guru memperoleh pengalaman profesional dalam menyusun dan
melaksanakan rancangan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini akan menjadi bentuk pengabdian dan penerapan dari
ilmu yang didapat, memberikan pengalaman kepada peneliti, serta
dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama dalam
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model
pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) tergolong baik. Hal
ini terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yakni 78,75.
Selain itu, nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 90 sedangkan nilai
terendahnya adalah 65.
2. Kemampuan menulis teks eksposisi dengan menggunakan model
pembelajaran ekspositori tergolong baik. Hal ini terlihat dari nilai
rata-rata yang diperoleh siswa yakni 74,375. Selain itu, nilai tertinggi pada
kelas kontrol adalah 85 sedangkan nilai terendah adalah 60
3. Hasil belajar menggunakan model pembelajaran kolaboratif
(Collaborative Learning) memiliki perbedaan dengan menggunakan
model pembelajaran ekspositori dalam menulis teks eksposisi. Model
pembelajaran kolaboratif (Collaborative Learning) berpengaruh secara
signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi. Hal
68
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1
Balige, maka dapat diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi yaitu:
1. kemampuan menulis teks eksposisi perlu ditingkatkan. Guru
membutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah Model pembelajaran Kolaboratif (Collaborative
Learning)
2. peneliti lain hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut guna
memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan serta tetap
memperhatikan perkembangan model pembelajaran yang dapat
diterapkan di sekolah khususnya dalam meningkatkan kemampuan
69
DAFTAR PUSTAKA
Barkley, Elizabert E., dkk. 2012.Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media.
Irawan, Prasetya, Dkk. 1997. Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar. Jakarta : PAU Depdiknas,
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.
Keraf, Gorys. 1980. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: PT. Nusa Indah.
Mahsum,Dkk. 2013.Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:
Politeknik Negeri Media Kreatif.
Pannen, Paulina, Dkk. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran, Jakarta: PAU Depdiknas.
Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Tarigan, Henry Guntur. 2005.Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa Bandung.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.
Soekamto, Toet Dkk. 1997. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran, Jakarta: PAU Depdiknas.