• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KETERAMPILAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMP NEGERI PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KETERAMPILAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMP NEGERI PEMATANG SIANTAR."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN TINGKAT

KESEGARAN JASMANI TERHADAP KETERAMPILAN

PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

SISWA SMP NEGERI PEMATANGSIANTAR

TESIS

Oleh:

AMOS PADIMUN PANGGABEAN

NIM: 809122026

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN TINGKAT

KESEGARAN JASMANI TERHADAP KETERAMPILAN

PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA

SISWA SMP NEGERI PEMATANGSIANTAR

TESIS

Oleh:

AMOS PADIMUN PANGGABEAN

NIM: 809122026

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRACT

Amos Padimun Panggabean : The Effect of Learning Method and Level of Physical Fitness Toward Passing Skills in Football at SMP Negeri Pematangsiantar. Thesis, Medan: Education Technology Program, Post Graduate Program, State University of Medan, 2013.

This Research purpose is aimed to find out : (1) The passing skills in football, the students are taught by using method of play is higher than passing skills in playing football for the students who are thaugh by using demonstrative method. (2) The passing skills in football, the students who have high level of physical fitness is higher than for football passing skills of the students who have low level of physical fitness and (3) There is interaction between method of learning and level of physical fitness through passing skills in playing football.

This research was observed at SMP Negeri 5 and SMP Negeri 3 Pematangsiantar at 2012/2013. The population is all the boys at grade VIII SMP Negeri Pematangsiantar which resume is 308 students. While the technique in taking sample of the data is using cluster random sampling which 2 classes in every schools. The resume of the sample is 60, which consisted from VIII-3 and VIII-6, and there are 26 males who use demonstration method. The test of Total physical fitness is done to classify the students about high level of physical fitness and the low level of physical fitness . The research using Quasi- experiment with is the factorial design 2 x 2. The test requirement for normality by using Liliefors . The classification of the data is distributed normally and the test of homogeneity that comes from population is homogen. The technique of data analysis used in two-ways ANOVA at significance level α= 0,05 and continued with Scheffe Test.

(7)

ii ABSTRAK

Amos Padimun Panggabean: Pengaruh Metode Pembelajaran dan Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa SMP Negeri Pematangsiantar. Tesis, Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjan, Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang diajar dengan menggunakan metode bermain lebih tinggi dari keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang diajar dengan menggunakan metode demonstrasi; (2) Keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi lebih tinggi dari keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang memiliki tingkat kesegaran jasmani rendah; dan (3) adanya interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat kesegaran jasmani siswa terhadap keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 dan 3 Pematangsiantar, semester ganjil tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi, seluruh siswa laki-laki kelas VIII SMP Negeri 5 Pematangsiantar dan kelas VIII SMP Negeri 3 Pematangsiantar yang berjumlah 308 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster random sampling, yang terdiri dari dua kelas dari setiap sekolah. Jumlah sampel seluruhnya 60, yang terdiri dari kelas VIII-3 dan VIII-6 berjumlah 34 orang laki-laki yang diberikan pembelajaran dengan metode bermain dan kelas VIII-2 dan VIII-3 berjumlah 26 orang laki-laki dengan metode demonstrasi. Tes kesegaran jasmani dilakukan untuk mengelompokkan siswa atas tingkat kesegaran jasmani tinggi dan tingkat kesegaran jasmani rendah. Metode penelitian dengan menggunakan kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji persyaratan normalitas dengan menggunakan Liliefors diketahui masing-masing kelompok data berdistribusi normal dan uji homogenitas dilakukan dengan uji varians terbesar berbanding varians terkecil, diketahui semua kelompok berasal dari populasi yang bersifat homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Scheffe.

(8)

KATA PENGANTAR

Penulis sangat bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran dan

Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Keterampilan Passing Dalam Permainan

Sepakbola Siswa SMP Negeri Pematangsiantar” ini telah selesai disusun yang

merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan segala hormat dan

kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin

Sibuea, M.Pd sebagai pembimbing I yang sekaligus sebagai Direktur Program

Pascasarjana yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk

mulai dari merancang penelitian ini hingga penyelesaian tesis ini. Demikian juga

kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd sebagai pembimbing II yang

dengan sabar memberikan masukan dan koreksi yang sangat berarti demi

penyempurnaan tesis ini. Kepada Bapak Drs. Mauruddin Sitohang selaku kepala

SMP Negeri 5 Pematangsiantar yang telah memberikan inspirasi, dukungan dan

kesempatan untuk berdiskusi mulai dari awal sampai selesainya penulisan tesis ini

dan juga kepada narasumber yang telah memberikan masukan dan saran

konstruktif dalam perbaikan tesis ini.

Selanjutnya penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Ketua dan Sekretaris Program Studi

Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

beserta Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan kesempatan dan bantuan

untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan.

2. Prof. Tina Mariany K, M.A., Ph.D., Dr. Rahma Dewi, M.Pd, Dr. R. Mursid,

M. Pd, sebagai nara sumber yang telah banyak memberikan masukan guna

(9)

3. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian lapangan di SMP Negeri 5

Pematangsiantar dan SMP Negeri 3 Pematangsiantar.

4. Bapak Kepala SMP Negeri 3 Pematangsiantar yang telah memberikan ijin

penelitian di sekolah tersebut.

5. Bapak tercinta J.P Panggabean (+), teristimewa kepada Ibunda tercinta Ny.

Panggabean Br. Sihombing (Op. Jonathan boru) dan kepada keluarga

R.Sitepu/Br Panggabean (Jonatan), juga adinda Jeremia Panggabean dan

Fitcher V Panggabean yang selalu memberi semangat kepada penulis dan

tidak lupa kepada seluruh keluarga besar Panggabean dan Sihombing. Karena

tanpa mereka, penulis tidak dapat berbuat apa-apa.

6. Rekan-rekan mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan Angkatan XVII yang

telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkulihan.

7. Rekan-rekan guru di SMP Negeri 5 Pematangsiantar, FKGOR

Pematangsiantar, atas dukungan dan semangat, doa, dan bantuan mereka yang

penuh kasih kepada penulis.

8. Rekan-rekan kost Tomuan Pematangsiantar yang selalu memberi masukan dan

semangat kepada penulis.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu

persatu disini, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan yang Bapak/Ibu telah berikan.

Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dan menambah khasanah ilmu

pengetahuan bagi dunia pendidikan khususnya di Kota Pematangsiantar dan

Propinsi Sumatera Utara secara umum.

Medan, Pebruari 2013 Penulis,

(10)

v

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 15

1. Hakikat Keterampilan Sepakbola ... 15

2. Hakikat Metode Pembelajaran ... 30

3. Hakikat Tingkat Kesegaran Jasmani ... 47

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 51

C. Kerangka Berpikir ... 53

1. Perbedaan Keterampilan Passing Sepakbola Siswa yang Dibelajarkan dengan Metode Bermain dan Metode Demonstrasi ... 53

2. Perbedaan Keterampilan Passing Sepakbola Siswa yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi dan yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah ... 55

3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Tingkat Kesegaran Jasmani Dalam Mempengaruhi Keterampilan Passing ... 56

D. Hipotesis Penelitian ... 58

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 64

F. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 66

1. Prosedur Perlakuan ... 66

(11)

vi

G. Pengontrolan Perlakuan ... 69

H. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 71

I. Teknik Analisis Data ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 76

1. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Diberikan Dengan Metode Bermain ... 77

2. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Diberikan Dengan Metode Demonstrasi ... 78

3. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi... 80

4. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah ... 81

5. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat . Kesegaran Jasmani Tinggi Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Bermain ... 83

6. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Bermain ... 84

7. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Demostrasi ... 86

8. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Demostrasi ... 88

B. Pengujian Prasyaratan Analisis ... 90

1. Uji Normalitas Data ... 90

2. Uji Homogenitas ... 92

C. Pengujian Hipotesis ... 96

1. Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Bermain Lebih Tinggi Daripada Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi ... 97

2. Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi Lebih Tinggi Dari Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah ... 98

3. Terdapat Interaksi Antara Metode Pembelajaran Dan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Dalam Mempengaruhi Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepakbola Siswa .... 98

(12)

vii

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103

1. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa yang Dibelajarkan dengan Metode Bermain Lebih Tinggi Daripada Keterampilan Passing Sepakbola Siswa yang Dibelajarkan dengan Metode Demonstrasi ... 103

2. Keterampilan Passing Sepakbola Siswa yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi Lebih Tinggi Daripada Keterampilan Passing Sepakbola Siswa yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah ... 106

3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Tingkat Kesegaran Jasmani dalam Mempengaruhi Keterampilan Passing ... 107

F. Keterbatasan Penelitian ... 112

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 114

B. Implikasi ... 114

C. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

(13)
(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Histogram Keterampilan Passing Sepakbola Yang Diberikan

Dengan Metode Bermain ... 78

2 Histogram Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Diberikan Dengan Metode Bermain ... 79

3 Histogram Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki ... 81

4 Histogram Skor Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah ... 82

5 Histogram Skor Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Bermain ... 84

6 Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Bermain ... 86

7 Histogram Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Tinggi Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi ... 87

8. Histogram Keterampilan Passing Sepakbola Siswa Yang Memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Rendah Mengikuti Pembelajaran Dengan Metode Demonstrasi ... 89

9. Interaksi Antara Metode Pembelajaran Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Keterampilan Passing Sepakbola ... 100

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus ... 122

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 128

3. Skenario Pembelajaran ... 171

4. Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani ... 205

5. Petunjuk Tes Keterampilan Passing Sepakbola ... 211

6. Hasil Tes Kesegaran Jasmani ... 213

7. Perhitungan Penentuan Tingkat Kesegaran Jasmani ... 215

8. Tabulasi Data Keterampilan Passing Sepakbola Siswa ... 223

9. Distribusi Frekuensi Data Penelitian... 224

10. Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standar Deviasi (SD) Median (Me), Modus (Mo) ... 231

11. Uji Normalitas Data Hasil Keterampilan Passing Sepakbola... 240

12. Uji Homogenitas Varians Sampel ... 247

13. Perhitungan Anava Dua Jalur ... 251

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan

secara sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh

kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan

pertumbuhan watak. Pendidikan jasmani memiliki peran untuk dapat membantu

siswa dalam usaha mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang

berupa gerak. Pendidikan Jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan

di semua sekolah. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan nasional

yang bertujuan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.

Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, sepakbola merupakan salah

satu jenis olahraga yang digemari oleh peserta didik ini dapat dilihat dari kegiatan

sehari-hari siswa yang bermain sepakbola disaat jam istirahat di sekolah. Dalam

permainan ini, teknik atau kemampuan dasar bermain sepakbola sangat

berpengaruh terhadap kualitas permainan seseorang, dikarenakan hal tersebut

merupakan salah satu modal utama dalam bermain sepakbola.

Kemampuan dalam pendidikan jasmani, khususnya kemampuan siswa

SMP dalam permainan sepakbola seyogiyanya sudah relatif baik. Sebab

kurikulumnya sudah semakin baik. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sudah

dilaksanakan dan sekarang kurikulum itu sudah diganti pula dengan Kurikulum

(17)

2

pengalaman berolahraga di SD selama enam tahun melalui mata pelajaran

Pendidikan Jasmani di SD.

Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang masuk

dalam kurikulum di sekolah menengah pertama. Roji (2006) mengatakan bahwa

teknik dasar dalam passing sepakbola ada 3 yaitu : (1) passing bola dengan

menggunakan kaki bagian dalam, (2) passing bola dengan menggunakan kaki

bagian luar, dan (3) passing dengan menggunakan punggung kaki. Setiap teknik

dasar memiliki cara yang berbeda dalam melakukannya dan memiliki tujuan yang

sama yaitu memberikan bola kepada kawan.

Brillinger (2007) di dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa tujuan

yang diilustrasikan di dalam permainan sepakbola adalah untuk mensimulasikan

bermain dalam permainan, dimana bola pergi bolak-balik (passing) antara dua tim

dan masing-masing mempunyai fungsi potensi mereka sendiri. Agar memenangi

suatu pertandingan sepakbola maka seluruh unsur yang ada di dalam sepak bola

harus dikuasai. Dapat disimpulkan bahwa unsur yang mendasar di dalam

permainan sepakbola adalah teknik dasar keterampilan passing.

Setiap cabang olahraga mempunyai tujuan dari permainannya. Tujuan

permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke

gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri. Tujuan dari permainan

di atas hanya sementara saja, karena tujuan yang paling utama dan diharapkan

untuk dunia pendidikan adalah sepakbola mediator untuk mendidik anak agar

(18)

3

mengharapkan dalam diri anak tumbuh dan berkembang semangat persaingan,

kerjasama, interaksi sosial, dan pendidikan moral.

Raharjo (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan gerak

dasar akan mempengaruhi tingkat penguasaan keterampilan, maka guru

pendidikan jasmani diharapkan dapat mengembangkan kemampuan gerak sebagai

dasar untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar, karena dengan gerak dasar

yang baik akan menunjang siswa terampil dalam cabang olahraga. Kemudian

dinyatakan pula terdapat interaksi antara metode praktek dan kelompok umur

terhadap keterampilan dasar bermain sepakbola.

Upaya mencapai prestasi dalam olahraga merupakan hal yang kompleks

karena melibatkan banyak faktor. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam

permainan sepakbola adalah passing. Quinn (2002) menyatakan program

sepakbola pemula harus berjuang melawan kenyataan bahwa 70% anak didiknya

memutuskan untuk berhenti bermain sepakbola pada usia 12 tahun. Kebanyakan

alasan dari anak tersebut adalah bosan dengan latihan yang monoton. Dalam

permainan sepakbola, passing menempati urutan pertama untuk melatihnya

karena 60% dalam permainan sepakbola adalah passing. Untuk itu guru harus

mampu merancang kegiatan tersebut untuk menghasilkan kesenangan, tantangan,

kreativitas, pemecahan masalah, dan motivasi. Pendekatan ini menyentuh inti dari

keinginan anak-anak dan mendorong semua hal yang bisa didapat melalui

permainan, peniruan, dan pengambilan resiko.

Tinggi rendahnya keterampilan teknik dasar keterampilan passing dalam

(19)

4

tersebut. Karena dalam permainan sepakbola, teknik passing sudah ada di

dalamnya. Liga Pendidikan Indonesi (LPI) merupakan agenda tahunan dari

Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan Nasional, dan

bekerja sama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, dari kegiatan ini

sepakbola Sumatera Utara diharapkan mencetak siswa yang terampil dalam

bermain sepakbola dan dapat mengharumkan nama di tingkat nasional maupun

internasional. Tetapi kenyataannya berbeda dengan yang diharapkan, pada Liga

Pendidikan Indonesia (LPI) tahun 2010 yang dilaksanakan di Yogyakarta tingkat

SMP tim sepakbola Sumatera Utara selalu kalah di penyisihan. Alasan utama

kekalahan tersebut adalah kurangnya kemampuan dalam melakukan kombinasi

teknik dasar dan kelelahan yang berlebihan. Untuk itu pendekatan

permainan/aktivitas akan membantu tim tetap solid dalam bermain, juga akan

mengembangkan kreativitas pemain, meningkatkan kemampuan dalam

mengambil keputusan, serta meningkatkan kemampuan fisik siswa tersebut.

Namun pada umumnya kemampuan mereka dalam mata pelajaran

pendidikan jasmani tergolong masih rendah. Hal ini dapat dilihat melalui nilai

rapor pendidikan jasmani siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pematangsiantar.

Tabel 1. Nilai Rata-rata Pendidikan Jasmani Semester I Kelas VIII SMP Negeri 5 Pematangsiantar

Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata 2008/2009

2009/2010 2010/2011

(20)

5

Memang penguasaan teknik-teknik dasar pada setiap jenis permainan

memerlukan motivasi belajar dan kecermatan yang tinggi. Untuk permainan

sepakbola misalnya, siswa harus menguasai beberapa macam teknik dasar.

Sepakbola adalah permainan yang membutuhkan kemampuan individu di samping

kerja sama kelompok. Untuk itu, seorang pesepakbola diwajibkan menguasai

teknik, skill dan fisik yang baik agar dapat bermain dengan baik dalam suatu

pertandingan. Teknik yang mendasar adalah passing, jika seorang pemain tidak

memiliki teknik passing yang baik maka akan membuat aliran bola antar pemain

akan terhambat. Di dalam teknik passing, ada dua cara dalam menggunakannya.

Passing dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian

luar. Dan teknik ini harus dilatih setiap saat agar akurasi tendangannya tidak

meleset dari sasaran. Sumber :

http://gugunbakhtiar.wordpress.com/tiga-teknik-dasar-dalam-sepak-bola.html.

Maniroglu (2000) dalam jurnal penelitiannya menyatakan bahwa

keberhasilan dalam permainan sepakbola tergantung pada berbagai faktor

termasuk karakteristik fisik, kapasitas tingkat keterampilan, tingkat motivasi, dan

taktik yang diperagakan oleh mereka. Faktor-faktor ini tidak mudah diukur secara

objektif, tetapi orang lain dapat diuji dengan menggunakan metode standar dan

dapat memberikan informasi yang berguna untuk pelatih. Oleh karena itu, sangat

penting bahwa semua pemain wajib mencapai tingkat tinggi kinerja dalam

keterampilan dasar passing, trapping, dribbling, tackling, dan heading. Dalam

(21)

6

tingkat keterampilan yang di dalamnya sudah masuk keterampilan passing

merupakan salah satu unsur dalam permainan sepakbola.

Beberapa kesalahan dalam teknik passing yaitu laju bola tidak sesuai

dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu pelan). Jika terlalu keras, bola

tidak terjangkau teman dan jika terlalu pelan bola terpotong lawan. Selain

kesalahan dalam melakukan passing ada juga disebabkan faktor guru dan siswa

itu sendiri antara lain:

a. Guru

1. Penjelasan yang disampaikan guru tidak dimengerti siswa,

2. Dalam menjelaskan, cara yang digunakan kurang tepat dengan kondisi

siswa di lapangan,

3. Metode yang digunakan kurang tepat.

b. Siswa

1. Siswa cepat jenuh dalam mengikuti pelajaran,

2. Kurang fokus dalam mengikuti pelajaran,

3. Materi pelajaran tidak diminati siswa.

Untuk dapat melakukan teknik passing diperlukan adanya latihan yang

serius dan sistematis sehingga siswa menguasai keterampilan tersebut secara

maksimal. Untuk dapat menguasai teknik passing tersebut maka diperlukan

adanya proses yaitu melalui proses belajar mengajar yang dilakukan siswa dan

guru untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan guru

(22)

7

Dalam materi permainan sepakbola di sekolah, pada umumnya siswa

cenderung langsung game tanpa memperhatikan teknik dasar permainan

sepakbola tersebut. Untuk itu diperlukan kesadaran dan kemauan siswa dalam

mengikuti pelajaran. Memperlajari teknik dasar dalam suatu olahraga sangat

membosankan dan memerlukan kesegaran jasmani yang baik karena teknik dasar

tersebut harus diulang sampai tahap gerakan tersebut digerak otomatisasi.

Dari hasil pengamatan di lapangan kebanyakan siswa melakukan passing

atau menendang bola menggunakan ujung kaki dan sering juga dengan jari-jari

kaki, hal ini dilakukan karena insting siswa itu sendiri. Siswa menganggap

menendang dengan bagian kaki tersebut adalah menendang yang paling mudah.

Hal ini jelas salah karena dapat membahayakan diri sendiri dan arah bola tidak

sesuai dengan yang kita harapkan. Pada saat pembelajaran berlangsung guru

menekankan pada pembelajaran teknik dasar sepakbola akan tetapi karakteristik

siswa yang masih dalam usia SMP lebih cenderung menginginkan bermain

sepakbola tanpa memahami terlebih dahulu teknik dasar, hal ini disebabkan

karena dalam mempelajari salah satu teknik dasar permainan olahraga sangat

membosankan. Hal tersebut merupakan alasan yang membuat pembelajaran

menjadi kurang efektif dan materi tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa,

sehingga guru menjadi sulit untuk dapat memahami dan mengetahui sejauh mana

sebenarnya penguasaan kemampuan dasar siswa dalam bermain sepakbola. Pada

hakikatnya inti dari pendidikan jasmani adalah gerak atau psikomotorik.

(23)

8

latihan yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan sesuai dengan kemajuan

ilmu pengetahuan.

Keterampilan passing siswa yang kurang memuaskan dalam permainan

sepakbola dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya rendahnya motivasi

belajar, rendahnya kualitas fisik siswa membuat siswa malas untuk berlatih dan

kurangnya minat siswa terhadap permainan sepakbola. Rendahnya motivasi

belajar siswa dapat menyebabkan kurangnya antusias siswa dalam belajar dan

kurangnya latihan passing yang dilakukan mereka. Rendahnya kualitas fisik siswa

juga dapat menghambat siswa dalam bermain sepakbola karena mudahnya

mengalami kelelahan. Demikian juga kurangnya minat siswa terhadap permainan

sepakbola dapat menyebabkan mereka kurang terdorong untuk melakukan latihan

passing. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan passing maka

diperlukan aktivitas gerak yang cukup dan harus dipelajari supaya mendapatkan

bentuk yang benar.

Solihin (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan

taktis berpengaruh terhadap upaya meningkatkan penguasaan keterampilan dasar

passing pada permainan sepakbola. Hal ini ditunjukan oleh perkembangan yang

meningkat dari proses pembelajaran siklus I (68,42%), II (73,6%), dan siklus III

(89,47%). Perkembangan siswa sejatinya menitikberatkan pada perkembangan

individu, bukan perkembangan tim. Kesatuan dan kebersamaan dalam tim tetap

penting, namun tujuan utamanya adalah perkembangan positif setiap siswa. Pada

tingkat pemula hingga 14 tahun, perkembangan individu harus menjadi

(24)

9

program pembelajaran. Siklus belajar berkaitan dengan bagaimana guru

mengelompokkan siswa menjadi kelompok yang aktif, agar setiap anggota

kelompok aktif maka dilakukan metode bermain.

Quinn (2002) menyatakan, anak-anak belajar dengan bermain akan banyak

bergerak dan mendapatkan kemajuan belajar seiring dengan bertambahnya usia.

Anak-anak sebaiknya dilibatkan dalam aktivitas yang dinamis dan menyenangkan

dengan banyak kebebasan untuk bergerak. Disini dapat dilihat bahwa istilah

belajar sambil bermain dalam pemahaman tradisional terlalu statis bagi

kebanyakan anak-anak, terlalu sedikit pengambilan keputusan, dan terlalu banyak

membuang waktu untuk menunggu giliran. Pendekatan permainan/aktivitas akan

membuat siswa tetap tertarik pada sepakbola, juga akan mengembangkan

kreativitas pemain, meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan, serta

meningkatkan kemampuan fisik siswa.

Selain itu, keterampilan passing siswa SMP belum memuaskan dapat

disebabkan metode pembelajarannya yang masih kurang efektif. Metode

pembelajaran yang biasa digunakan guru pendidikan jasmani di sekolah, yaitu

memberikan penjelasan kemudian siswa disuruh untuk melakukannya, ini dinilai

kurang menarik perhatian siswa. Trianto (2009) menyatakan, prestasi belajar

peserta didik merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat

konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri yaitu

bagaimana sebenarnya belajar tersebut. Mempelajari dan mempraktekkan

(25)

10

karena itu guru dituntut mencari alternatif metode pembelajaran passing untuk

membantu siswa agar dapat meningkatkan keterampilan passing mereka.

Berkaitan dengan upaya mencari metode pembelajaran passing peneliti

tertarik pada dua macam metode pembelajaran, yaitu metode bermain dan metode

demonstrasi. Metode bermain adalah sejenis latihan yang dikemas dalam bentuk

situasi permainan yang dalam hal ini siswa yang melakukan kegiatan selalu

berpasangan (bekerja sama) dan tidak ada yang tidak aktif (semuanya bergerak).

Sedangkan metode demonstrasi adalah suatu metode pembelajaran yang

menunjukkan bahwa guru memperlihatkan suatu proses atau gerak-gerik dan

siswa menirukan atau mencontohnya untuk mencapai tujuan atau hasil yang

optimal.

Kedua metode pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam pelatihan

perolehan keterampilan passing. Namun, metode bermain diduga lebih efektif.

Karena selain lebih kuat membantu perolehan keterampilan tersebut, metode

bermain lebih menyenangkan, lebih menggairahkan, lebih kuat memotivasi siswa

dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih mudah.

Hal lain yang diduga dapat berpengaruh terhadap keterampilan passing

dalam permainan sepakbola adalah tingkat kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani

erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan

bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan

melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau

(26)

11

Sehubungan dengan masalah di atas peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran dan tingkat kesegaran jasmani

terhadap keterampilan passing dalam permainan sepakbola.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah

berkenaan dengan penelitian ini, yakni sebagai berikut. Bagaimana keterampilan

passing siswa dalam permainan sepakbola ? Bagaimana motivasi belajar siswa

dalam mengikuti pembelajaran permainan sepakbola, khususnya pembelajaran

teknik passing ? Bagaimana minat siswa terhadap permainan sepakbola pada

umumnya dan pembelajaran teknik passing pada khususnya ? Apakah metode

pembelajaran permainan sepakbola, khususnya pembelajaran teknik passing yang

digunakan selama ini sesuai dengan karakteristik siswa ? Apakah metode

pembelajaran yang digunakan menarik perhatian siswa ? Bagaimana keterampilan

passing siswa yang diajar dengan metode bermain dalam permainan sepakbola ?

Bagaimana keterampilan passing siswa yang diajar dengan metode demonstrasi

dalam permainan sepakbola ? Apakah keterampilan passing siswa yang diajar

dengan metode bermain berbeda dengan keterampilan passing siswa yang diajar

dengan metode demonstrasi ? Apakah tingkat kesegaran jasmani siswa

mempengaruhi keterampilan passing siswa dalam bermain sepakbola ? Apakah

keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang memiliki tingkat

kesegaran jasmani tinggi lebih tinggi daripada keterampilan passing dalam

(27)

12

Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat kesegaran

jasmani terhadap keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa ?

C. Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah yang telah dinyatakan di atas menunjukkan bahwa

banyak masalah yang perlu mendapat pemecahan sehubungan dengan

pembelajaran teknik passing dalam permainan sepakbola. Agar penelitian lebih

terarah dan mendalam, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini perlu

dibatasi.

Penelitian ini dibatasi hanya berkaitan dengan metode pembelajaran,

tingkat kesegaran jasmani, dan keterampilan passing siswa. Selanjutnya, metode

pembelajaran dibatasi hanya pada metode bermain dan metode demonstrasi.

Tingkat kesegaran jasmani siswa dibatasi hanya pada tingkat kesegaran jasmani

tinggi dan tingkat kesegaran jasmani rendah. Materi pembelajaran teknik passing

yang digunakan, didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

untuk mata pelajaran pendidikan jasmani kelas VIII semester genap. Dalam

penelitian ini hasil belajar keterampilan passing sepakbola yang diperoleh siswa

dibatasi pada aspek psikomotor. Kemudian subjek penelitian ini dibatasi hanya

pada siswa laki-laki kelas VIII SMP Negeri 5 Pematangsiantar Tahun

Pembelajaran 2012/2013 dan sebagai pembanding siswa laki-laki kelas VIII SMP

(28)

13

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, masalah penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang

diajar dengan menggunakan metode bermain lebih tinggi dari

keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang diajar

dengan menggunakan metode demonstrasi ?

2. Apakah keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang

memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi lebih tinggi dari keterampilan

passing dalam permainan sepakbola siswa yang memiliki tingkat

kesegaran jasmani rendah ?

3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat

kesegaran jasmani siswa dalam mempengaruhi keterampilan passing

dalam permainan sepakbola siswa ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa :

1. Keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang diajar

dengan menggunakan metode bermain lebih tinggi dari keterampilan

passing dalam permainan sepakbola siswa yang diajar dengan

menggunakan metode demonstrasi.

2. Keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa yang memiliki

(29)

14

dalam permainan sepakbola siswa yang memiliki tingkat kesegaran

jasmani rendah.

3. Interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat kesegaran jasmani

siswa terhadap keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan pada bidang pendidikan, khususnya teori-teori tentang metode

pembelajaran bermain, demonstrasi dan tingkat kesegaran jasmani serta

pengaruhnya terhadap keterampilan passing dalam permainan sepakbola siswa.

Juga diharapkan bermanfaat untuk memperkaya sumber kepustakaan serta dapat

dijadikan sebagai pedoman dan penunjang penelitian lanjutan dimasa yang akan

datang.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : (a) sebagai bahan pertimbangan

bagi guru pendidikan jasmani SMP dalam menentukan metode pembelajaran yang

efektif dan menarik; (b) sebagai bahan pengetahuan bagi guru-guru pendidikan

jasmani SMP dalam mencantumkan metode pembelajaran yang sesuai dengan

tingkat kesegaran jasmani siswa dalam meningkatkan keterampilan passing pada

permainan sepakbola; (c) sebagai bahan informasi keefektifan penggunaan

metode bermain dalam pembelajaran keterampilan passing pada permainan

sepakbola; dan (d) sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha mengoptimalkan

kebijakan pembelajaran untuk mencapai keterampilan passing yang lebih baik

(30)

114 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitian yang

telah dikemukakan dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Keterampilan passing sepakbola siswa SMP Negeri 5 Pematangsiantar yang

dibelajarkan dengan metode bermain lebih tinggi daripada keterampilan

passing sepakbola siswa yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi.

2. Keterampilan passing sepakbola siswa SMP Negeri 5 Pematangsiantar yang

memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi lebih tinggi daripada keterampilan

passing sepakbola siswa yang memiliki tingkat kesegaran jasmani rendah.

3. Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan tingkat kesegaran jasmani

dalam mempengaruhi keterampilan passing, dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa untuk meningkatkan keterampilan passing bola siswa dapat

dilakukan melalui pembelajaran dengan metode bermain atau demonstrasi

yang disesuaikan dengan tingkat kesegaran jasmani siswa.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan

pengembangan pembelajaran keterampilan passing sepakbola, peran guru dan

manajemen kelas.

Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa

(31)

115

lebih tinggi daripada keterampilan passing sepakbola siswa yang dibelajarkan

dengan metode demonstrasi, dengan demikian agar para guru pendidikan jasmani

dan kesehatan SMP memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas

dalam memilih metode pembelajaran khususnya materi keterampilan passing

sepakbola, karena dengan adanya pengetahuan, pemahaman dan wawasan

tersebut, maka guru mampu menciptakan pembelajaran keterampilan passing

sepakbola yang menarik dan efektif.

Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar adalah hal yang

harus dicipatkan guru dalam pembelajaran keterampilan passing sepakbola, di

samping mengingat bahwa belajar tidak suatu paksaan bagi siswa, sebaiknya guru

menciptakan suasana belajar yang benar-benar mereka sukai. Dunia anak-anak

adalah dunia bermain, tentu saja dalam suasana yang mereka sukai, maka guru

harus dapat menciptakan dunia tersebut dalam kegiatan belajar mengajar,

sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam melakukan teknik passing dalam permainan sepakbola memerlukan

kerja otot yang ada dalam kesegaran jasmani. Sebab tanpa kesegaran jasmani

sebagai salah satu aktifitas fisik, siswa akan mengalami kesulitan dalam

menguasai berbagai teknik dalam permainan sepakbola, hal ini perlu diperhatikan

guru atau pelatih sepakbola dalam memilih siswa yang akan dibelajarkan untuk

keterampilan passing sepakbola

Untuk mencipatakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa, guru

harus lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang disuguhkan dengan

(32)

116

siswa secara langsung lebih membangkitkan semangat siswa yang memiliki

kesegaran jasmani tinggi, karena dalam pembelajaran dengan metode bermain

siswa dilibatkan langsung dalam permainan, sedangkan guru hanya sebagai

fasilitatator siswa akan lebih aktif bergerak dalam kelompoknya untuk

melaksanakan tugas gerak dan bersifat kompetitif.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode bermain akan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dari awal sampai akhir

dalam setiap tahapan pembelajaran dengan berbagai bentuk aktivitas. Siswa akan

turut menentukan kriteria keberhasilan kegiatan belajar terutama apabila anak

dilibatkan secara aktif.

Metode pembelajaran demonstrasi yang digunakan dalam pembelajaran

keterampilan passing sepakbola yang memiliki tingkat kesegaran jasmani rendah

juga memberikan pengaruh positif, hal ini berarti metode demonstrasi cocok

dalam pembelajaran keterampilan passing sepak bola bagi siswa yang memiliki

tingkat kesegaran jasmani rendah. Pada umumnya siswa yang memiliki tingkat

kesegaran jasmani rendah sifatnya hanya suka meniru, kurang dalam hal

kreatifitas.

Perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa menuntut guru harus

mengetahui dan memahaminya sehingga dapat mendisain metode pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa, menggunakan metode yang

bervariasi, tidak memihak pada salah satu metode pembelajaran. Artinya sebelum

guru mengajar, guru tersebut sudah tahu karakter siswa, menyusun

rancangan-rancangan, metode pembelajaran dan hal lain yang akan dilakukan dalam kegiatan

(33)

117

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat dan simpulan diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Kepada guru pendidikan jasmani, kesehatan diharapkan lebih inovatif dalam

memilih dan menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam

menyampaikan materi, menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif

dan menyenangkan.

2. Bagi guru pendidikan jasmani, kesehatan yang belum mengetahui tingkat

kesegaran jasmani siswa, disarankan untuk menggunakan metode

pembelajaran bermain untuk meningkatkan hasil tes keterampilan passing

sepakbola siswa.

3. Bagi guru yang mengetahui tingkat kesegaran jasmani disarankan untuk

menggunakan metode bermain kepada siswa yang memiliki tingkat kesegaran

jasmani tinggi dan menggunakan metode demonstrasi untuk siswa yang

memiliki tingkat kesegaran jasmani rendah.

4. Kepada pihak sekolah juga diharapkan untuk lebih memperhatikan

penyediaan sarana dan prasarana maupun fasilitas pembelajaran yang dapat

membantu guru dalam menjalankan tugasnya dengan baik.

5. Disarankan kepada stake holder di dinas pendidikan untuk memberdayakan

guru-guru yang telah menyelesaikan program Pascasarjana Teknologi

Pendidikan dalam mendesain dan mengembangkan kurikulum di daerah.

Selanjutnya disarakan untuk memberikan bantuan kepada guru-guru yang

hendak melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana baik berupa ijin

(34)

118

DAFTAR PUSTAKA

Adisaptra dkk. (1999). Panduan Teknis Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani. Jakarta : PPITOR Kantor Menpora

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Ateng, A.K. (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Ditjend Dikti Depdikbud

Annuarrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Barnadib, I (1996). Dasar-Dasar Kependidikan. Bogor : Yudhistira

Books George.A. and Thomas D. Fahey. (1984). Exercise Physiologis Human Bioenergetics and its Applications. New York : Jhon Willey.

Brillinger, D.R. (2007). A Potential Funtion Approach to the Flow of Play in Soccer, (Online), Article 3, Volume 3 (http//www.University of California, Berkeley, brill@stat.berkeley.edu, diakses 22 April 2012)

Budianingsih, C.A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Bennett, N, Wood, L. dan Rogers, S. (1998). Teaching Through Play. Terjemahan Frans Kowa. 2005. Jakarta : Grasindo

Delphie, B. (2009). Aplikasi Permainan. Sleman : Inti Sejati Klaten

Dick, W and Carey, O (2001). The Sistematic Design of Instruction, Florida : Library of Congress Cataloging

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, S.B. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fox. E.L. Bowers. (1992). Sport. Philadelphia : WB. Sounders Company.

Gunawan, A.W. (2004). Genius Learning Strategi. Jakarta : Gramedia

Hamalik, O. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara

(35)

119

Hardinoto, N. (2003). Pengaruh Bermain dan Permainan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Kemampuan Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar Gajah Mada Kota Madya Medan. Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

http://www.liga-pendidikan.com/

Koger, R. (2007). Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja, Klaten : Saka Mitra Kompetensi

Kusnita, E. (2010). Hubungan Antara Kesempatan Bermain, Kebugaran Tubuh, dan Kemampuan Menggunakan Balok Dengan Perkembangan Motorik Anak Taman Kanak-Kanak Di Kota Medan, Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Lewis, M (2000). Soccer for Dummies. New York. Wiley Publishing. Inc

Lutan, R. (2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Majid, A. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rasdakarya

Maniroglu, S. (2000). The Effects of the Speed Function on Some Technical Elements in Soccer, (Online), ISSN 1543-9518 (http//www.united states sports university.edu, diakses 22 April 2012)

Meier, D. (2005). The Accelarated Learning. Bandung : Mizan Pustaka

Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana

Mielke, D. (2007). Dasar-Dasar Sepak Bola. Jakarta : Pakar Raya

Muhajir (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga

(36)

119

Mutohir, T. Ch. dan Maksum, A. (2007). Sport Development Index : Konsep, Metodologi, dan Aplikasi. Jakarta : Indeks

Napitupulu, R. (2011). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Power Lengan Terhadap Hasil Belajar Lempar Lembing Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Porsea. Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Selayang Pandang, (2009). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI), (2010). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Quinn, R. & Fleck, T. Panduan Latihan Sepakbola Andal. Terjemahan oleh Ragged. 2002. Jakarta. Sunda Kelapa Pustaka.

Raharjo, S. (2007). Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola, (Online), Vol 9, No. 2, (http//www.jurnal.unm.edu, diakses 22 April 2012).

Roji. (2006). Pendidikan Jasmani Untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sabri, A. (2005). Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta : Quantum. Teaching

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Schmidt, R.A. (1988). Motor Control and Learning a Behavior Emphasis. Champaign Illionis : Human Kinetic

Seels, B.B. dan Richey. (1994). Teknologi Pembelajaran. Jakarta : UP Universitas Negeri Jakarta

Sejahtera (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Keterampilan Passing Dalam Permainan Bola Voli SMP Negeri 30 Medan, Tesis Tidak Diterbitkan. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

(37)

119

Singer, R.N, dan Dick, W. (1982). The Learning of Motor Skills. New York : Macmillan Publishing

Solihin, M. Sidik., Sucipto., dan Budiana, D. (2011). Penerapan Pendekatan Taktis dalam Upaya Meningkatkan Penguasaan Keterampilan Dasar Passing Pada Permainan Sepakbola, (Online), Jilid 2, No. 4, (http//www.jurnal.upi.edu, diakses 21 April 2012).

Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani. Bandung : Nuansa

Suparman, A. (2001). Desain Instruksional. Jakarta : Universitas Terbuka

Surakhmad, W. (1982). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar : Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito

Tedjasaputra, M.S. (2005). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta : Grasindo Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Widaninggar, W (2010). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional

Gambar

Gambar 1 Histogram Keterampilan Passing Sepakbola Yang Diberikan   Dengan Metode Bermain ..............................................................
Tabel 1. Nilai Rata-rata Pendidikan Jasmani Semester I Kelas VIII SMP Negeri 5 Pematangsiantar

Referensi

Dokumen terkait

Sangatlah jelas/ bahwa Perppu penetapan pimpinan sementara KPK/ semakin mengarah pada penggantian permanen/ 2 pimpinan yang kini berstatus tahanan tersebut// Dugaan

Lailasari Hutabarat, Pemberian Beberapa Jenis Antioksidan terhadap Peningkatan Ketahanan Salinitas pada Turunan F4 Kedelai Berdasarkan Aktivitas.. Enzin Peroksidase (POD)

Dengan subjek penelitian guru-guru yang mengajar mata pelajaran IPA di kelas. Kabupaten Bireuen merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran

SEGMEN BERITA REPORTER A Kemegahan Rumah Joglo di Kabupaten Sleman 12 jan 2007 C. Joglo simbol desa

Walaupun penyemprotan menjadi agenda dalam waktu dekat ini / namun pihak dinas berharap peternak lebih sigap untuk melakukan tidakan pencegahan / termasuk kebersihan kandang

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui peningkatan pemahaman konsep materi pesawat sederhana setelah menerapkan

[r]

Terima kasih saya ucapkan kepada sahabat dan sekaligus teman sekamar dan teman sekelas saya yang sudah 3 tahun bersama dalam suka-duka, yang selalu memberikan