PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK HOMEROOM UNTUK MENINGKATKAN
KECERDASAN MORAL SISWA KELAS
X SMK-SPP N Asahan T.A 2012/2013SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan PPB S-1
Fakultas Ilmu Pendidikan
Oleh
HALIMATUN SAKDIYAH
109 151 024
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Sungguh, segala puji hanya milik Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyusun Skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik HomeroomUntuk Meningkatkan Kecerdasan Moral Siswa Kelas X SMK-SPP Negeri Asahan T.A 2012/2013” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Terimakasih tidak terhingga kepada Dra. Nurarjani M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
Ucapan banyak terimakasih juga tidak terlupakan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I.
4. Bapak Drs.Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu Dekan II.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
6. Ibu Dr. Anita Yus M.Pd, Ibu Dra. Kemali Syarif M.Pd, dan Ibu Dra. Pastiria Sembiring M.Pd. Kons, selaku dosen penguji yang telah membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Civitas akademik Fakultas Ilmu Pendidikan khususnya dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Unimed.
penulis mengharapkan banyak kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Juli 2013 Penulis
ABSTRAK
Halimatun Sakdiyah. NIM.109151024. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kecerdasan Moral Pada Siswa Kelas X SMK-SPP N Asahan T.A 2012/2013.
Masalah dalam penelitian ini adalahadakah pengaruh positif yang signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom untuk meningkatkan kecerdasan moral pada siswa kelas X SMK-SPP Negeri Asahan T.A 2012/2013. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif yang signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom untuk meningkatkan kecerdasan moral siswa kelas X SMK-SPP Negeri Asahan tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-TPH B SMK-SPP Negeri Asahan tahun ajaran 2012/2013, berjumlah 25 orang yang diambil dengan teknik Sampling Purposive.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes yang sudah diuji kevaliditasannya dan realibilitasnya. Datadianalisis dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom untuk meningkatkan kecerdasan moral pada siswa kelas X SMK-SPP Negeri Asahan T.A 2012/2013 dengan hasil thitung = 8,38 > ttabel = 1,71. Artinya
iv
4. Perkembangan Moral pada Remaja……... 10
5. Teori Pendidikan Moral ...………... 13
6. Metode Meningkatkan Kecerdasan Moral ……….. 15
v
8. Layanan Bimbingan Kelompok ………... 19
a. Pengertian Bimbingan ... 19
b. Pengertian Bimbingan Kelompok ………... 20
c. Tujuan Bimbingan Kelompok ... ...………... 21
d. Asas-asas Bimbingan Kelompok ... 22
e. Bentuk-bentuk Bimbingan Kelompok ... 22
f. Pembagian Jumlah Anggota dalam Bimbingan Kelompok. 26 g. Tahap Kegiatan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 27
9. Konsep Teknik Homeroom ... 30
a. Pengertian Teknik Homeroom ... 30
b. Tujuan Teknik Homeroom ... 31
c. Prosedur Pelaksanaan Layanan dengan Teknik Homeroom. 31 d. Kelebihan Teknik Homeroom ... 32
B. Kerangka Konseptual ... 33
C. Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN... 35
A. Jenis Penelitian ... 35
B. Subjek Penelitian ... 35
C. Desain Penelitian ... 35
D. Langkah-langkah Penelitian ... 36
E. Operasional Variabel Penelitian ... 36
F. Teknik Pengumpulan Data ... 37
G.Teknik Analisa Data ... 39
vi
2. Realibilitas ... 40
H.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
1. Lokasi Penelitian ... 41
2. Waktu Penelitian ... 41
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 43
1. Uji Validitas ... 43
2. Uji Reliabilitas ... 43
C.Analisis Data Penelitian ... 44
1. Pre-Test ... 44
2. Post-Test ... 44
3. Uji Hipotesis ... 45
D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Pemberian Skor angket Kecerdasan Moral ... 38
Tabel 2 : Kisi-kisi Angket Kecerdasan Moral ... 38
Tabel 3 : Hasil Perhitungan Validitas Angket Kecerdasan Moral ... 56
Tabel 4 : Hasil Perhitungan Varians Setiap Butir Angket Kecerdasan Moral ………... 63
Tabel 5 : Pre-Test ...……….. 70
Tabel 6 : Post-Test ………... 72
Tabel 7 : Tabulasi Data Penelitian ... 74
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Kecerdasan Moral ... 52
Lampiran 2 : Validitas Kecerdasan Moral...…………... 56
Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Kecerdasan Moral... 58
Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Hubungan Homeroom Siswa ... ………... 62
Lampiran 5 : Angket Kecerdasan Moral yang Sudah Divaliditas ... 67
Lampiran 6 : Tabel Pre-Test ... 70
Lampiran 7 : Tabel Post-Test ... 72
Lampiran 8 : Tabulasi Data Penelitian ... 74
Lampiran 9 : Perhitungan Kategori Kecerdasan Moral ... 76
Lampiran10: Perhitungan Pre-Test, Harga Rata-Rata, dan Standard Deviasi ... 77
Lampiran11: Perhitungan Post-Test, Harga Rata-Rata dan Standard Deviasi ... 80
Lampiran12: Uji Hipotesis ... 83
Lampiran 13 : Perhitungan Peningkatan Kecerdasan Moral Siswa ... 84
Lampiran 14 : Satuan Layanan, Daftar Hadir, dan Materi ... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Merebaknya isu rendahnya kecerdasan moral pada siswa saat ini sangat marak diperbincangkan, seperti yang sangat sering kita temukan di mana siswa seringkali melakukan keributan di kelas, perkelahian dengan teman sebaya, melawan dan berbicara dengan cara yang kurang sopan terhadap guru, melanggar disiplin sekolah seperti terlambat, bolos, dan permasalahan absensi. Siswa seringkali melakukan hal demikian dengan perasaan tanpa bersalah sulit bagi siswa menyadari bahwa hal yang mereka lakukan itu adalah suatu kesalahan. Hal inilah yang menunjukkan bahwa siswa kurang memahami tentang kecerdasan moral, yang merupakan kemampuan untuk membedakan tentang hal yang baik dan benar dengan keyakinan yang sesuai dengan norma untuk mengambil sebuah keputussan.
2
Pendidik sebagai bagian dari institusi pendidikan harus bekerjas keras untuk menanamkan nilai moral pada siswa, agar siswa mampu membangun jati diri dengan mengembangkan keyakinan dan kesadaran terhadap dirinya sendiri. Didukung dengan peran serta konselor dalam memantau dan memberikan motivasi terhadap perkembangan perilaku siswa kearah yang lebih positif, untuk menjadi pribadi yang unggul dan memiliki kreatifitas yang tinggi.
Namun pada kenyataannya saat ini siswa cendrung terjerumus dalam hal yang negatif, masih banyak siswa yang melakukan perlawanan secara verbal ataupun non-verbal terhadap gurunya di sekolah, mengeluarkan bahasa yang kurang sopan terhadap orang yang lebih tua ataupun terhadap teman sebaya yang menyebabkan komunikasi yang kurang sopan terjadi di lingkungan sekolah, yang sebenarnya sangat tidak pantas didengar. Kenyataan ini menunjukkan masih rendahnya kecerdasan moral pada kalangan remaja. Hal inilah yang menjadikan bahwa kecerdasan moral siswa harus diamati secara lebih mendalam untuk diteliti.
Berdasarkan Hasil observasi awal yang dilakukan melalui wawancara dengan Konselor di sekolah SMK-SPP Negeri Asahan, siswa di sekolah ini seringkali melakukan tindakan yang tidak diharapkan seperti masih adanya siswa yang bolos, berbicara kurang sopan dengan guru dan teman sebaya, berkelahi dengan teman di sekolah, terlambat datang ke sekolah, dan sering absen, hal ini menggambarkan siswa kurang memahami kecerdasan moral.
Menurut Tohirin (2007:290) Bimbingan kelompok dengan teknik
3
sekolah atau seperti kelas di rumah, sehingga tercipta suatu kondisi yang bebas dan menyenangkan, dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih terbuka, santai dan bebas menyampaikan segala informasi tentang kecerdasan moral yang akan menjadi masukan bagi teman yang lainnya, untuk lebih mengerti dan memahami sehingga siswa mampu mengambil tindakan untuk melakukan hal yang sesuai dengan moral dan meninggalkan perbuatan yang menyimpang dari moral.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan konselor disekolah SMK-SPP Negeri Asahan, diketahui bahwa sekolah belum pernah melakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom, untuk meningkatkan kecerdasan moral siswa. Selama ini sekolah cenderung hanya memanggil siswa ke ruang BK dan hanya sekedar dinasehati, dan siswa hanya sekedar berkonsultasi. Seharusnya bimbingan kelompok dengan teknik homeroom dapat diaplikasikan untuk menunjang peningkatan kecerdasan moral siswa di sekolah. Maka untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh positif yang signifikan dari pemberian layanan teknik homeroom untuk meningkatkan kecerdasan moral siswa.
Selain itu penggunaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
homeroom telah dibuktikan keberhasilannya oleh Nurlaili Hidayati (2011)
4
eksperimen, maka teknik homeroom efektif dalam meningkatkan keterbukaan diri siswa.
Berdasarkan masalah-masalah yang ada di atas, ditarik kesimpulan bahwa siswa kurang memahami tentang kecerdasan moral serta pengaplikasiannya. Menurut penjabaran tetang bimbingan kelompok dengan teknik homeroom maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul : “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Homeroom Untuk Meningkatkan Kecerdasan Moral Siswa Kelas X SMK-SPP Negeri Asahan T.A. 2012/2013”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kecerdasan moral di sekolah
2. Bimbingan kelompok yang kurang efektif di sekolah 3. Siswa sering bolos
4. Berbicara yang kurang sopan dengan guru dan teman sebaya 5. Berkelahi dengan teman di sekolah
6. Siswa terlambat datang ke sekolah 7. Sering absen di sekolah
C.
Batasan Masalah
5
Kecerdasan Moral Pada Siswa Kelas X SMK-SPP Negeri Asahan Tahun Ajaran 2012/2013”.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh positif yang signifikan pemberian
layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom untuk meningkatkan kecerdasan moral pada siswa kelas X SMK-SPP Negeri Asahan Tahun Ajaran 2012/2013”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui pengaruh positif yang signifikan pemberian layanan
bimbingan kelompok dengan teknik homeroom untuk meningkatkan kecerdasan moral pada siswa kelas X SMK-SPP Negeri Asahan Tahun Ajaran 2012/2013”.
F.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi konselor, teknik homeroom dapat digunakan sebagai acuan untuk konselor dalam mengatasi masalah siswa khususnya untuk meningkatkan kecerdasan moral siswa.
b. Bagi siswa, dapat menumbuhkan sikap sopan santun, dapat bersosialisasi dengan baik dan menghargai teman, menjadi individu yang bertanggung jawab, serta memiliki sikap pengendalian diri, dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik dan benar, sehingga dapat diterima oleh teman sebayanya dalam ruang lingkup sosial.
c. Bagi kepala sekolah dan guru, sebagai bahan masukan atau evaluasi bagi kepala sekolah guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test mempunyai rata-rata (M) = 44,72 dan standard deviasi (SD) = 9,13, sedangkan post-test rata-rata (M) = 56 dan standard deviasi(SD) = 9,98. Sehingga diperoleh hipotesis t hitung > t tabel = (8,83>1,71), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok terhadap perubahan kecerdasan moral yang rendah pada siswa di SMK-SPP Negeri Asahan Tahun Ajaran 2012/2013.
B.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak, antaranya:
1. Bagi pihak sekolah hendaknya lebih mendukung kegiatan konselor disekolah untuk melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom melalui penyediaan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
2. Guru pembimbing hendaknya melaksanakan teknik homeroom dengan langkah sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.