UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN EMOSIONAL PADA PEMBELAJARAN
IPS DI KELAS V SD NEGERI NO 101774 SAMPALI PERCUT SEI TUAN T.A 2011/2012
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan PGSD S-1
Fakultas Ilmu Pendidikan
Oleh:
Chasia Vera Putri
108113019
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi berjudul “Upaya meningkatkan keterampilan bertanya
siswa dengan menggunakan pendekatan emosional pada pemblajaran IPS di Kelas
V SD Negeri No 101774 Sampali T.A 2011/2012” yang disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD/PGSD-S1 Universitas
Negeri Medan. Shalawat beriring salam dipersembahkan keharibaan Nabi
Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Dalam penulisan ini, sangat banyak pihak yang membantu dan
memberikan dukungan moral sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada
waktunya. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua tersayang Ayahanda S.U Ginting dan Ibunda K. Br
Surbakti yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta doa restu yang
diberikan kepada penulis selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi di
UNIMED. Dan terima kasih semua saudara yang banyak memberikan semangat
dan kasih sayang.
Penulis ucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Prof ,Dr.Yusnadi, M.S, selaku Pembantu Dekan I, Drs Aman Simare-mare
M,Pd, selaku pembantu Dekan II dan Drs, Nasrun Nasution, M.S selaku
pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan niversitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD/PGSD FIP
UNIMED dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan
PPSD FIP UNIMED.
5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD
dan Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi PGSD
dan Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi , selaku Dosen Penasehat Akademik (PA).
6. Drs.Wesly Silalahi M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Bapak Drs. Demmu karo - karo, M.Pd, Bapak Drs. Wildansyah Lubis, M.Pd,
dan Ibu Dra. Mastiana Ritonga M.Pd selaku dosen Penyelaras/Penguji yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen-Dosen Akademik dan seluruh tenaga Administrasi FIP
UNIMED.
9. Ibu Gusni Rosdiani, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101774 Sampali
dan Ibu Nasipa Silaen selaku wali kelas V SD Negeri 101774 Sampali yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
di sekolah tersebut.
10.Buat sahabat-sahabatku yang teristimewa yaslaminaddiniah, Irma Novita Sari
Sinulingga, Ajeng Widyaningrum, Ruth Damayanti Daeli, Sutomo Gultom
11.Buat sahabatku satu angkatan kelas A-Reguler PGSD S-1 yang telah banyak
membantu dan memberikan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan
skripsi ini.
12.Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
Penulis menyadari banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa,
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2012 Penulis
Abstrak
Chasia Vera Putri, NIM: 108113019, “ Upaya Meningkatkan Keterampilan
Bertanya Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Pendekatan Emosional Di Kelas V SD Negeri No. 101774 Sampali T.A 2011/2012.
Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai kurangnya perhatian atau motivasi dari guru kepada siswa untuk bertanya selama proses pembelajaran, tidak adanya kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang diajarkan, sehingga siswa merasa takut untuk bertanya kepada guru, kurangnya penguasaan siswa terhadap kosa kata sehingga takut salah dalam menyampaikan pertanyaan, dan tidak adanya pendekatan secara
emosional diantara guru dan siswa. Adapun rumusan masalah ini yaitu “ Apakah
Dengan Menggunakan pendekatan emosional pada pokok bahasan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dapat meningkatkan Keterampilan Bertanya
Siswa di Kelas V SD Negeri 101774 Sampali”. Pendekatan emosional dilakukan
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tertulis, dan memberikan kesempatan untuk membacakan pertanyaan yang diajukan secara tertulis.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pendekatan pendekatan emosional dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri No. 101774 Sampali Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 1 kelas yang berjumlah 31 siswa terdiri dari 20 orang siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki yang ditentukan berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti. metode yang digunakan PTK menurut Kemmis dan Taggart sebanyak 2 siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi serta masing-masing siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk guru (peneliti) dan siswa. Bertindak sebagai observer adalah guru kelas V dan teman sejawat peneliti. teknik analisis menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif (Persentase).
DAFTAR ISI
Hal.
Daftar Isi ………. i
Daftar Tabel ……… ii
Daftar Lampiran ………. iii
BAB I : PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1
1.2 Identifikasi Masalah ………. 5
1.3 Batasan Masalah ……….. 5
1.4 Rumusan Masalah……….. 6
1.5 Tujuan Penelitian ……….. 6
1.6 Manfaat Penelitian ……… 7
BAB II : KAJIAN TEORITIS ……… 8
2.1 Kajian Teoritis ……….. 8
2.2 Hakekat Ketrampilan Bertanya ……… 8
2.2.1 Teknik Bertanya ……….. 9
2.2.2 Langkah-langkah Bertanya ……….. 9
2.2.3 Beberapa Petunjuk Teknis Bertanya ……… 9
2.2.4 Cara Meningkatkan Kualitas Bertanya ………10
2.3 Pengertian Keterampilan Bertanya ……….11
2.3.1 Pengertian Keterampilan ………. 11
2.3.2 Pengertian Bertanya …………..….………. 12
2.3.3 Komponen Keterampilan Bertanya ……….15
2.3.4 Ciri-ciri Pertanyaan yang Baik ……… 16
2.3.6 Manfaat dan Tujuan Keterampilan Bertanya ……….. 18
2.4 Pendekatan Emosional ……… 20
2.4.1 Hakikat Pendekatan Emosional ………...20
2.4.2 Pengertian Pendekatan ……….22
2.4.3 Pengertian Emosional ………. 23
2.4.4 Pendekatan Emosional …….………25
2.4.5 Jenis- jenis Pendekatan Pembelajaran……… 26
2.4.6 Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Emosional………. 30
2.4.7 Manfaat dan Tujuan Pendekatan Emosional ………. 31
2.4.8 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan emosional ……….32
2.4.9 Materi Pelajaran ……… 32
2.5 Kerangka Berpikir ………. 34
2.6 Hipotesis ……… 35
BAB III : METODE PENELITIAN ……… 36
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 36
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ……….. 36
3.3 Variable Penelitian ………. 36
3.4 Desain Penelitian ……… 37
3.5 Prosedur Pelaksanaan Tindakan ………. 38
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ………. 42
3.7 Teknik Analisis Data ……….. 43
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 45
4.1.1 Pelaksanaan Siklus I ……… 45
4.1.2 Pelaksanaan Siklus II ……….. 56
4.2 Pembahasan ……… 59
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 62
5.1 Kesimpulan ……… 62
5.2 Saran ……….. 63
DAFTAR TABEL
Tabel. Hal.
Tabel. 1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Tindakan ………. 44
Tabel. 2 Data Hasil Observasi Keterampilan Bertanya Siswa Pada Siklus I ………… 50
Tabel. 3 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Pada Siklus I ……….. 52
Tabel. 4 Data Hasil Observasi Keterampilan Bertanya Siswa
Pada Siklus II ………. 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. Hal.
Lampiran. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan I……… 63
Lampiran. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIklus I Pertemuan II ……. 67
Lampiran. 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan I…….. 71
Lampiran. 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan II……. 75
Lampiran. 5 Lembar Observasi Keterampilan Bertanya Siswa Siklus I ………. 75
Lampiran. 6 Lembar Observasi Keterampilan Bertanya Siswa Siklus II …………... 77
Lampiran. 7 Lembar Observasi Keterampilan Bertanya Siswa Siklus I dan II ……. 79
Lampiran. 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I ………... 80
Lampiran. 9 Lembar Observasi Siswa Siklus II ………. 81
Lampiran. 10 Lembar Observasi Siswa Siklus I dan II ……….. 82
Lampiran. 11 Lembar Observasi Guru/Peneliti Siklus I Pertemuan I ……… 83
Lampiran. 12 Lembar Observasi Guru/ Peneliti Siklus I Pertemuan II ………... 85
Lampiran. 13 Lembar Observasi Siklus II Pertemuan I……… 87
Lampiran, 14 Lembar Observasi Siklus II Pertemuan II ………88
Lampiran. 15 Rekap Keterampilan Bertanya Siswa Siklus I dan II …. ……… 89
Lampiran. 16 Nama-nama Siswa Kelas V ……… 90
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan merupakan kunci pokok untuk mencapai cita-cita bangsa yang dilalui dengan belajar.
Pendidikan menurut UU SISDIKNAS (2003), yaitu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
Maka dari itu siswa merupakan titik pusat terjadinya proses belajar yang berarti siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya sehingga
terjadi suatu interaksi aktif, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa.
Dalam proses pembelajaran, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi
memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Itulah sebabnya keterampilan bertanya
merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar di dalam kelas.
Menurut Nurhadi dan Senduk (2003: 63), “ Bertanya adalah suatu strategi yang digunakan secara
aktif oleh siswa untuk menganalisis dan mengeksplorasi gagasan-gagasan”. Dengan
keterampilan bertanya guru dapat mengetahui, kendala yang menghambat proses berpikir siswa
Sehubungan dengan perkembangan zaman yang berkembang pesat dari tahun ketahun,
maka dapat dilihat bahwa pembelajaran IPS di SD saat ini dianggap pembelajaran yang tidak
penting dibandingkan dengan pembelajaran yang lain. Pendidikan adalah salah atu hal yang
sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Siswa perlu bimbingan,
dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang akan
diperlukan dalam kehidupannya. Dalam hal ini, perlu adanya perubahan sosial yang memberi
arah bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan itu. Guru adalah
ujung tombak pendidikan jadi, guru harus mengubah cara pembelajarannya. Untuk dapat
melaksanakan pembelajaran IPS dengan baik pada jenjang pendidikan SD diperlukan guru yang
terampil merancang dan mengelola proses pembelajaran.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta dan konsep generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.
Dengan demikian IPS bertitik tolak dari rumusan masyarakat dan alam sekeliling siswa.
Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi wahan bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri
dan masyarakat sekitar. Siswa akan lebih melakukan aktivitas belajar secara mandiri dan dapat
mengembangkan ketrampilan yang dimilikinya.
Namun kenyataannya, dalam kegiatan belajar mengajar hal ini sudah sangat jarang
dijumpai. Dimana kita akan melihat siswa yang aktif bertanya. Banyak faktor yang
menyebabkan hal ini terjadi. Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan di kelas V, hal
ini disebabkan antara lain yaitu kurangnya perhatian atau motivasi guru kepada siswa untuk
melakukan kegiatan bertanya pada saat pembelajaran berlangsung. Banyak guru yang
beranggapan bahwa dengan bertanya, akan membuat proses belajar menjadi lama, padahal
menyebabkan kurang terampilnya siswa untuk bertanya yaitu banyak siswa yang takut atau
enggan bertanya kepada guru, kemampuan bicara atau penguasaan kosa kata yang masih kurang,
sehingga menyebabkan nilai mata pelajaran siswa masih rendah.
Salah satu faktor yang menjadikan keterampilan siswa bertanya masih kurang yaitu tidak
adanya kedekatan secara emosional diantara guru dan murid. Sehingga siswa merasa kurang
nyaman dan takut untuk bertanya tentang hal yang kurang dimengertinya. Selama ini
kemungkinan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, banyak siswa yang merasa jenuh
dan bosan. Situasi ini disebabkan tidak adanya keterlibatan emosi di dalamnya, guru hanya
bertindak sebagai seseorang yang mengajarkan sesuatu kepada siswa agar cepat habis sesuai
petunjuk kurikulum. Mata pelajaran diajarkan tanpa sama sekali dikaitkan dengan perasaan
seperti rasa simpati, dan tertawa.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri
1017174 Sampali Percut Sei Tuan menyatakan rata-rata nilai pelajaran IPS siswa kelas V
sebesar 6.8, dengan nilai terendah 5 dan tertinggi 7,5. Bahkan hampir 80% siswa SD Negeri
101774 Sampali Percut Sei Tuan kelas V kurang terampil dalam bertanya, hal ini dapat dilihat
selama belajar di kelas siswa lebih banyak diam dan memperhatikan pelajaran, bahasa mereka
juga masih kurang pasih bahkan siswa juga masih merasa ragu-ragu untuk bertanya kepada
guru.
Anak usia SD kelas V adalah anak yang sedang mengalami pertumbuhan, baik
pertumbuhan intelektual, emosional, maupun pertumbuhan dan perkembangan jasmaniah.
Kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tidaklah sama. Hal ini yang harus
Pendekatan yang dapat digunakan dalam menciptakan suasana yang memungkinkan
siswa merasa aman dalam bertanya adalah pendekatan emosional. Pendekatan emosional
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tertulis,
kesempatan membacakan pertanyaan yang diajukan secara tertulis, kompetensi kelompok yang
didukung suasana kelas yang saling menghargai dan menghormati antar personal kelas. Sehingga
dengan meningkatnya keberanian dan keterampilan bertanya diharapkan siswa dapat
memperoleh prestasi belajar IPS yang baik juga.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan suatu penelitian
tindakan kelas pada siswa SD kelas V dengan mengangkat sebuah judul penelitian yaitu “ Upaya
Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Pendekatan Emosional di Kelas V SD Negeri No 101774 Sampali Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan yang berhubungan dengan peningkatan keterampilan bertanya pada mata pelajaran
IPS, antara lain yaitu :
1. Kurangnya perhatian atau motivasi dari guru kepada siswa untuk bertanya selama proses
pelajaran berlangsung,
2. Tidak adanya kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahaminya,
4. Kurangnya penguasaan siswa terhadap kosa kata atau membangun kalimat yang tepat,
sehingga takut salah dalam menyampaikan pertanyaan
5. Kurangnya pendekatan emosional diantara guru dan siswa
1.3 Batasan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang masalah di atas, penelitian dibatasi pada “ Upaya
Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pokok Bahasan Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan Dengan Menggunakan Pendekatan Emosional Di Kelas V SD Negeri No 101774
Sampali Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.4 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “ Apakah Dengan Menggunakan Pendekatan Emosional Pada Pokok
Bahasan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Dapat Meningkatkan Keterampilan
Bertanya Siswa Di Kelas V SD Negri No 101774 Sampali Percut Sei Tuan Tahun Ajaran
2011/2012?”
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah yaitu :
1. Untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa kelas V SD Negeri No 101774
2. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan pendekatan emosional
dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri No 101774 Sampali Percut Sei
Tuan Tahun Ajaran 2011/2012,
3. Untuk mengetahui apakah pendekatan emosional dapat meningkatkan
keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri No
101774 Sampali Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil peneliti ini, adalah :
1. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan
aktivitas, pemahaman, dan keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran IPS
dengan menggunakan pendekatan emosional,
2. Bagi siswa, dapat dijadikan bahan yang bermanfaat khususnya dalam
meningkatkan keterampilan bertanya dalam pengajaran IPS. Khususnya, pada
pokok bahasan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah,
3. Bagi Kepala sekolah, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan di sekolah dasar terutama dalam meningkatkan
keterampilan siswa bertanya dengan penggunaan pendekatan emosional,
4. Bagi peneliti, dapat dijadikan salah satu alternative pendekatan pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa,
5. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi yang
relevan sesuai dengan judul “ Upaya Meningkatkan keterampilan Bertanya Siswa
pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan emosional di Kelas
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) sangat penting dipelajari oleh siswa
termasuk tingkat Sekolah Dasar (SD) karena materi-materi IPS sangat dekat
dengan kehidupan siswa sehari-hari. Namun kenyataannya hasil belajar IPS siswa
masih rendah dikarenakan kurangnya keterampilan bertanya siswa saat
pembelajaran di dalam kelas. Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
bertanya diperlukan guru yang kreatif dalam merancang metode atau pendekatan
dalam merancang metode atau pendekatan dalam belajar salah satunya adalah
pendekatan emosional. Penelitian yang dilakukan di SD Negeri No. 101774
Sampali ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa kelas V
SD pada pembelajaran IPS melalui pendekatan emosional. Pendekatan emosional
adalah suatu usaha untuk menggugah peraasaan dan emosi siswa dalam meyakini,
memahami dan menghayati pelajaran yang dipelajari.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
menurut Kemmis dan Taggart sebanyak 2 siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi dan masing-masing siklus
dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pertemuan. jumlah siswa yang dijadikan subjek
penelitian sebanyak 31 siswa.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
46
bertanya siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri No. 101774 sampali
tahun ajaran 2011/2012.
5.2 Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,
maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1) Kepada guru diharapakan untuk tidak hanya merujuk ke kurikulum ketika
mengajar, namun juga merujuk ke hati, emosi, perasaan yang sudah ada
dalam dirinya, sehingga tercipta suatu kondisi belajar mengajar yang
kondusif, efektif dan efisien serta mampu melibatkan dan menggugah
perasaan dan emosi siswa dalam belajar, dan disarankan untuk dapat
menerapkan pendekatan emosional dalam meningkatkan keterampilan
bertanya siswa.
2) Kepada siswa diharapkan untuk selalu semangat dalam belajar, dan
disarankan untuk lebih meningkatkan keterampilan bertanya dengan tidak
takut atau malu bertanya kepada guru.
3) Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian yang
sama yaitu menerapkan pendekatan emosional dalam meningkatkan
kemampuan atau keterampilan bertanya siswa, dan disarankan untuk
melakukan pada subjek dan materi pelajaran yang berbeda dan
menggunakan dan menggunakan dua orang pengamat dalam pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, R.K., dan Sawaf, A., 2002. Executive EQ : Emotional Intelegence In
Leadership and Organization, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darmadi, H., 2009. Kemampuan Dasar Mengajar, Bandung: Alfabeta
Dewi,R., 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Pasca Sarjana : UNIMED
Djamarah, S.B. dan Zain, A., 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Goleman, D., 2004. Emotional Intelegence, Kecerdasan Emosional, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gulo, W., 2011. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Grasindo.
Mahfouz , N., 2008. Bertanya, Membuka Pikiran Kita, “ You Can Tell Whether a
man is Clever by his Answer. You can Tell Whether a Man is Wise by his Questions”, http://fransnadeak.blogspot.com,
Nurhadi, dan Senduk, A.G., 2003. Pembelajaran Konstektual (CTL) dan
Penerapannya dalam KBK, Malang : Universitas Negeri Malang.
Poerwadarminta, W.J.S., 1984. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Sabri, A., 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Quantum Teaching
Sanjaya, W., 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Kencana.
Sardiman, A., 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.