Abstrak
REINFORCEMENTDALAM PEMBELAJARAN MEMBACA NYARING BAHASA INGGRIS
(Penelitian Deskriptif Kualtatif di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Citapen Kota Tasikmalaya)
Fahmi Azizah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh motivasi siswa yang rendah dalam pembelajaran membaca nyaring. Hal ini dikarenakan mereka memiliki kesulitan dalam pengasosiasian teks bacaan dengan pengucapan (pronunciation), pemahaman siswa terhadap teks bacaan, dan perasaan jenuh siswa ketika proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya menyediakan reinforcement. Reinforcement adalah segala bentuk respon guru untukmemodifikasi perilaku siswa, dengan memberikan konsekuensibagi siswa atas perbuatan yang telah dilakukannya. Guru berupaya membangkitkan semangat belajar siswa dengan penghargaan ataupun hadiah, hukuman, dan menyediakan pembelajaran yang bermakna serta menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang jenis-jenis reinforcement dan jadwal reinforcement yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris di kelas V SD Negeri Citapen. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SD Negeri Citapen, dan subjek penelitiannya adalah guru bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, peneliti mendeskripsikan hasil analisis terhadap suatu objek penelitian yang telah diamaati secara seksama dalam kondisi yang alamiah terjadi pada saat pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara semi terstruktur. Analisis data hasil penelitian didasarkan pada teori B.F. Skinner dan Cliff Turney. Data hasil analisis berdasarkan teori Skinner menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di SD Negeri Citapen lebih sering menggunakan positive reinforcement dibandingkan negative reinforcement. Positive reinforcement yang diberikan berupa penghargaan dan negative reinforcement berupa hukuman. Data hasil analisis dengan menggunakan teori Turney menunjukkan bahwa jumlah reinforcement yang digunakan guru adalah sebanyak 531 kali. Guru telah menggunakan verbal reinforcement 180 kali dengan persentase sebesar 33,90%. Gesture reinforcement digunakan sebanyak 147 kali dengan persentase sebesar 27,68%, proximity reinforcement 88 kali digunakan dengan persentase 16,57%, token reinforcement 86 kali digunakan dengan persentase 16,20%, contact reinforcement 23 kali digunakan dengan persentase 4,33%, dan activity reinforcement digunakan guru sebanyak 7 kali dengan persentase 1,32%. Adapun, jadwal reinforcement yang digunakan guru adalah continuous reinforcement schedule, setiap perilaku siswa baik yang positif maupun yang negatif selalu diberikan penguatan oleh guru.
Abstract
REINFORCEMENT IN LEARNING ENGLISH READING ALOUD (Qualitative Descriptive Research in the Fifth Grade
of SD Negeri Citapen Kota Tasikmalaya)
Fahmi Azizah
The research was conducted as student’s motivation in reading aloud is low. This is due to the they have difficulties in asosociating reding text with pronunciating it, understanding the reading text, and the bored them of teaching and learning process. Further more, the teacher should provide reinforcement. Reinforcement is all of teacher’s respone to modify student’s attitude with giving consequence. The teacher try to build student’s learning motivation with reward or gift, punishment, and provide enjoy meaningfull learning. The purpose of the study is to describe the kinds and schedules of reinforcement that’s used by the teacher in learning english reading aloud in the fifth grade of SD Negeri Citapen. The location of the research is in SD Negeri Citapen, and the subject of the research is the english teacher. The methode of teh research is qualitative descriptive methode, researcher describe the analysis result to the object of the research that is observed in natural condition when learning english teaching aloud. The data were collected trough observation and semistucture interview. The analysis was carried out based on the theory of B.F. Skinner and Cliff Turney. The analysis result of the data based on the theory of Skinner shows the english teacher in SD Negeri Citapen usually uses positive reinforment better than negative reinforcement. Positive reinforcement is reward and the negative reinforcement is punishment. The analysis result of the data based on theory of Cliff Turney shows that the reinforcement quantity used by the teacher is 531 times. The teacher did 180’s verbal reinforcement with 33,90%. Gesture reinforcement is 147’s with 27,68%, proximity reinforcement is 88’s with 16,57%, token reinforcement is 86’s with 16,20%, contact reinforcement is 23’s with 4,33%, and activity reinforcement is 7’s with 1,32%. Further more, the schedule of reinforcement that is used by the teacher is continous reinforcement schedule, which is each student’s positively or negatively always given reinforcement by the theacher.