• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ADP 1105692 Chapter 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ADP 1105692 Chapter 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Penelitian

Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN

adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan

melakukan pengkajian dan pendidikan pelatihan ASN sebagaimana diatur

dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

LAN, berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan

Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan ASN.

Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

menjelaskan

LAN memiliki fungsi: pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN; pembinaan pendidikan dan pelatihan

kompe-tensi manajerial Pegawai ASN; penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003,

satuan pendidikan adalah “kelompok layanan pendidikan yang

menyeleng-garakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap

jenjang dan jenis pendidikan”. Lembaga pelatihan merupakan satuan

pendidikan pada jalur nonformal, karena lembaga pelatihan merupakan

jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang. Pasal 26 ayat 1 UU Sisdiknas No 20 tahun 2003

menjelaskan bahwa:

(2)

Lembaga pelatihan ditujukan agar peserta diklat atau orang-orang

yang mengikuti pelatihan lebih memantapkan teori dan hasil belajar yang

telah dimilikinya. Adrew E. Sikula dalam buku Anwar Prabu

Mangkunegara (2009:50) mengemukakan bahwa pelatihan adalah “suatu

proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur

sistema-tis dan terorganisasi, pegawai nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan

keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Saat ini sudah banyak

lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkembang. Lembaga-lembaga

tersebut memberikan pendidikan dan pelatihan pada bidangnya

masing-masing.

Beberapa peraturan yang menjelaskan tentang pendidikan dan

pelatihan serta widyaiswara adalah sebagai berikut, yang pertama adalah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; kedua Peraturan

Menpan nomor 14 tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan

angka kreditnya; ketiga Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara

No 5 Tahun 2008 tentang standar kompetensi widyaiswara dan Kepala

Badan Kepegawaian Negara No. 1 dan 2 tahun 2010 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional.

Pada Bab I Pasal I Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang jabatan

fungsional widyaiswara dan angka kreditnya disebutkan bahwa

widyaiswara adalah “jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,

tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau

melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah”. Peran widyaiswara sangat

strategis dalam proses transformasi kualitas sumber daya aparatur. Salah

satu komponen diklat yang mempunyai peranan penting adalah pengajar

atau widyaiswara. Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan kerja,

karakteristik, sikap dan perilaku harus dimiliki oleh widyaiswara sehingga

mampu melakukan tugas dan tanggung jawab secara profesional.

Kompetensi pengetahuan widyaiswara, dilihat dari bagaimana

(3)

Keterampilan kerja widyaiswara dilihat dari bagaimana cara

widyaiswara menyampaikan materi kepada peserta diklat, bagaimana

metode mengajar yang digunakan oleh widyaiswara tersebut dan sejauh

mana widyaiswara dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah

disediakan. Sikap dan juga perilaku widyaiswara juga perlu diperhatikan,

karena akan menjadi contoh dan teladan bagi peserta diklat. Sikap dan

perilaku widyaiswara dapat dilihat dari kerapihan diri dan juga

kedisiplin-an widyaiswara. Kinerja widyaiswara tentunya skedisiplin-angat berpengaruh pada

pencapaian belajar peserta diklat. Kinerja widyaiswara juga pada akhirnya

akan menentukan bagaimana kepuasan para peserta diklat.

Menurut Supardi (2013:50) kinerja pegawai sangat dipengaruhi

oleh karakteristik individu yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan,

kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap. Karakteristik

individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik

pekerjaan.

Penulis melakukan studi pendahuluan di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah

dilakukan oleh penulis, diketahui beberapa widyaiswara tidak melakukan

Ice Breaking dikelas, sehingga terkadang membuat peserta diklat sedikit

jenuh dengan materi yang disampaikan, hal ini disampaikan oleh peserta

diklat. Selain itu penyampaian materi oleh widyaiswara tidak efektif,

sehingga waktu diklat melebihi waktu yang sudah ditentukan. Menurut

peserta, pelatihan cukup menciptakan suasana yang kondusif dalam

pembelajaran dikelas. Widyaiswara memberikan motivasi belajar kepada

peserta diklat. Penggunaan bahasa oleh widyaiswara juga kurang

diperhatikan, hal ini dikarenakan beberapa peserta diklat berasal dari luar

daerah, sedangkan widyaiswara terkadang mencampur bahasa Indonesia

dengan bahasa daerahnya sendiri. Berdasarkan pengamatan penulis

ketepatan waktu kehadiran didalam kelas juga masih kurang, karena ada

beberapa widyaiswara yang telat memasuki kelas, baik dari peserta

(4)

Penulis mendapatkan data terkait dengan evaluasi mengenai

penceramah atau widyaiswara berdasarkan pengamatan dari peserta diklat

dan juga tim evaluasi. Data ini diambil dari kegiatan evaluasi pemantauan

diklat yang dilakukan oleh bidang evaluasi diklat. Data tersebut dapat

dilihat dibawah ini:

1 Kemampuan Widyaiswara untuk

mata pelajaran yang diberikan 20 - 100 70.9 Tercapai

2 Kesempatan berdiskusi selama

pelajaran berlangsung

Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 67,8% dalam hal

berdiskusi antara widyaiswara dan peserta diklat selama pelajaran

berlangsung kurang tercapai.

Tabel 1.2

Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa Timur

1 Kemampuan Widyaiswara untuk

mata pelajaran yang diberikan 40

- 90

72.07

Tercapai

2 Kesempatan berdiskusi selama

pelajaran berlangsung 40

3 Metode Pengajaran/ penyajian

yang diterapkan dalam pelajaran 30

- 90

68.03

(5)

diklat

4

Kejelasan pengarahan yang

diberikan sebelum berdiskusi /

seminar 40

-

90

67.66 Kurang Tercapai Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kesempatan peserta

diklat dalam berdiskusi selama pelajaran kurang tercapai yakni. Metode

pengajaran atau penyajian yang diterapkan oleh widyaiswara kurang

variatif dalam pelajaran diklat, hal ini hanya mendapatkan rata-rata nilah

68,15%. Selain itu widyaiswara kurang jelas dalam memberikan

pengarahan kepada peserta diklat mengenai seminar yang akan dilakukan

oleh peserta diklat presentase ketercapaian sebesar 67,66.

Dari fenomena masalah diatas mengenai masalah kepuasan dalam

diklat bisa disebabkan karena kinerja atau kompetensi dari widyaiswara

tersebut kurang. Melihat uraian diatas dan beberapa pertimbangan, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan

masalah-masalah diatas dengan judul penelitian: Pengaruh Kinerja

Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Geologi Bandung.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang

lingkupnya dan mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang

akan diteliti, penulis membatasi penelitian ini dengan meneliti tentang

kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung.

2. Rumusan Masalah

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada

pengaruh antara kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.

(6)

a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Geologi Bandung?

b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Geologi Bandung?

c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan

pesera diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran empirik mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap

kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi

Bandung.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kinerja

widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;

b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kepuasan peserta

diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;

c. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kinerja

widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan

dan Pelatihan Geologi Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam

pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai

pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.

2. Secara Operasional

Adapun manfaat dari penelitian ini secara operasional adalah sebagai

berikut:

a. Bagi Pihak Lembaga:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi

(7)

kompetensi widyaiswara yang berpengaruh positif pada kepuasan

peserta diklat.

b. Bagi peneliti:

Penelitian ini memberikan penulis wawasan dan manfaat bagi

pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam

kajian tentang manajemen pendidikan dan pelatihan kinerja

widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai skripsi ini, maka

penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan

Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN

40/2014 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan

Indonesia Tahun 2014, yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan dalam skripsi, tesis atau disertasi pada dasarnya

menjadi bab perkenalan. Pada pendahuluan didalamnya terdapat latar

belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Bab II skripsi berisikan kajian pustaka terkait dengan penelitian

dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pemaparan

kajian pustaka lebih bersifat deskriptif, berfokus pada topik dan lebih

mengedepankan sumber rujukan terkini.

Bab III Metode Penelitian

Bab III merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian

yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti

me-rancang alur penelitiannya. Komponen-komponen yang terdapat didalam

metode penelitian ini adalah desain penelitian, partisipan, populasi dan

sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

(8)

pem-bagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan

permasalah-an penelitipermasalah-an.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian kelima penulis menyajikan kesimpulan dan saran.

Kesimpulan berisikan simpulan dari hasil pembahasan penelitian

sedang-kan saran merupasedang-kan masusedang-kan-masusedang-kan penulis untuk pihak lembaga

terkait kinerja widyaiswara.

Daftar Pustaka

Pada bagian akhir skripsi ini penulis menyajikan daftar pustaka

yang berisi referensi-referensi yang digunakan penulis dan sumber lain

(9)

Gambar

Tabel 1.2 Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa

Referensi

Dokumen terkait

4.2.4 Transformasi Citra Tepi dari Koordinat Kartesian ke dalam Koordinat Polar Pentransformasian citra tepi dari koordinat Kartesian ke dalam koordinat polar dilakukan dengan

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak. terpisahkan dari Peraturan

Saran yang dapat diberikan terkait upaya pengelolaan lingkungan kawasan mangrove adalah perlu dilakukan penanaman dan pengkayaan jenis mangrove di Kelurahan Kuala,

Analisis Kualitas Hasil Praktek Kebaya Pada Peserta Didik Kelas XII SMK Negeri 2 Baleendah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Dalam praktiknya, istilah penilaian kinerja ( performance appraisal ) dan evaluasi kinerja ( performance evaluation ) dapat digunakan secara bergantian atau bersamaan karena

Analisis yang akan dilakukan adalah analisis penanggulangan longsoran tebing sungai di Dukuh Jetis Desa Kutosari Kecamatan Kebumen, sekitar 20,60 km dari muara1. Lokasi ini

12 Instansi memberikan kesempatan yang sama kepada Pegawai untuk dapat mengembangkan karir.. 13 Saya merasa senang ketika atasan memuji hasil