• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITAS TENTANG MUSEUM. Secara Etimologi, museum berasal dari kata Yunani yaitu Mouseion.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITAS TENTANG MUSEUM. Secara Etimologi, museum berasal dari kata Yunani yaitu Mouseion."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITAS TENTANG MUSEUM

2.1 Pengertian Museum

Secara Etimologi, museum berasal dari kata Yunani yaitu Mouseion.

Mouseion merupakan sebuah tempat suci untuk pemujaan terhadap Muses, dewa

yang berhubungan dengan kegiatan seni. Museion merupakan sebuah bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi seni dan ilmu pengetahuan. Salah satu dari Sembilan Dewi tersebut ialah MOUSE yang lahir dari maha Dewa Zous dengan isterinya Mnemosyne.

Dewa dan Dewi tersebut bersemayam dipegunungan Olympus. Museion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para cendikiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat pemujaan Dewa Dewi.

Berdasarkan defenisi yang diberikan International Council of Museums adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan public, dengan sifat terbuka dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan dan kesenangan. Secara institusi museum adalah lembaga yang bertugas untuk mengumpilkan, merawat, menyimpan, meneliti, dan mengkomunikasikan koleksinya kepada masyarakat.

Menurut peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan

(2)

benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Tugas museum yakni sebuah lembaga yang memamerkan dan menerbitkan hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Ada 9 fungsi museum yaitu :

1. Pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah 2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum 3. Pusat penikmat karya seni

4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa 5. Objek wisata

6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan ilmu pengetahuan 7. Suaka alam dan suaka budaya

8. Cermin sejarah manusia, alam, dan kebudayaan

9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.1.1 Jenis-jenis Museum

Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi, yakni sebagai berikut :

(3)

• Museum Umum, museum yang koleksinya terdiri dari dari kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi.

• Museum Khusus, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti

material manusia atau lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang teknologi.

b. Jenis museum berdasarkan kedudukannya terdapat tiga jenis :

• Museum Nasional, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan baenda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai nasional.

• Museum Propinsi, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material manusia atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana museum berada.

• Museum Lokal, museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material, manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum tersebut berada.

2.1.2 Sejarah Museum di Indonesia

Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M rader Macher sebagai ketu perkumpulan menyumbang sebuah gedung yang bertempat

(4)

di jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum. Pada tahun 1862, setelah koleksi memenuhi museum pemerintah Hindia-Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati. Gedung Museum dibuka untuk umum pada tahun 1868.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola menyerahkan museum tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 september 1962. Sejak itu pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jendral Kebudayaan dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 2005 Museum Nasional berada dibawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Museum Nasional juga dikenal sebagai museum gajah karena dihadiahkan patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kembudian dipajang dihalaman depan museum. Dengan demikian sejak 28 Mei 1979 nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.

Museum-museum sejarah perjuangan dan kebudayaan kurang terdengar namanya pada masa oerde baru. Negara menjadi kurang berkepentingan mengangkat narasi tentang museum. Gejala ini menunjukkan bahwa museum tidak lagi dipandang sebagai jalanuntuk mendefenisikan nasionalisme.

Singkat kata, sejarah permuseuman di Indonesia sebetulnya relatif panjang dan tidak linier. Dengan sejumlah persoalan yang menyelimuti permuseuman Indonesia bahwa beragamnya museum yang ada sebetulnya menyimpan sejumlah problem lain seperti; sejauh mana relevansi museum bagi kita artinya museum

(5)

tersebut masih relevan atau tidak, karena sekarng kebutuhan akan pengetahuan tertentu telah tercukupi oleh media informasi teknologi canggih.

2.1.3 Museum Sebagai Daya Tarik Wisata

Museum adalah salah satu daya tarik wisata budaya. Artefak atau benda warisan budaya yang menjadi koleksi dan bahan pameran dari suatu Museum sering menjadi daya tarik wisata. Aneka ragam benda budaya biasanya merupakan milik berbagai etnik dan berasal dari beberapa daerah.

Eksibisi dan pengelolaan benda warisan budaya seharusnya diatur sedemikian rupa sehingga menarik minat wisatawan. Informasi lengkap dan menarik, serta penataan yang baik tentang warisan budaya akan dapat menjadi daya tarik wisatawan. Dalam hubungan ini kerjasama antar museum dan komponen pariwisata budaya perlu dikembangkan. Pengelolaan Museum sedapat mungkin agar dilakukan secara kluster, baik abntar museum maupun dengan komponen industry pariwisata. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke suatu museum yang dikelola secara kluster itu juga berarti keuntungan bagi industri pariwisata.

Museum tidak dapat dipisahkan dari koleksinya. Koleksi merupakan jantungnya museum. Koleksi museum harus disajikan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang penting dalam upaya menarik minat wisatwan. Dalam penyajian koleksi museum harus disajikan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang penting dalam upaya menarik minat wisatawan dalam berkunjung ke museum. Penyajian koleksi useum harus memperhatikan nilai estitika artistik., edukatif, dan informatif. Berkaitan dengan wisatawan museum dalam penyajian koleksi harus memperhatikan

(6)

kebebasan bergerak bagi pengunjung. Sirkulasi pengunjung museum, kenyamanan pengunjung museum, dan keamanan koleksi museum.

Koleksi yang dimilki oleh sebuah museum agar tetap terjaga kelestariannya perlu dilakukan perawatan (konservasi) yang sesuai dengan karakteristik dan material koleksi, dalam hal ini peneliti koleksi (kurator) bekerja sama dengan konservator. Selain konservator, perlu tindakan pencegahan terhadap kerusakan koleksi atau pengawetan sehingga koleksi tetap terjaga kelestariannya.

Pengamanan museum sangat penting, menyangkut keamanan koleksi, banguan dan manusia (petugas dan pengunjung) museum. Pengamanan museum tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas museum. Pengamanan museum meliputi proteksi museum beserta koleksinya dari tindakan pencurian dan vandalisme, dan penanggulangan terhadap bencana.

2.2 Pengertian Sejarah

Sejarah adalah kisah atau cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia pada masa lampau dapat diketahui karena adanya bukti-bukti tertulis. Sumber sejarah yang dapat dijadikan sebagai bukti tertulis, yaitu prasasti, piagam, kitan-kitab, dokumen, daun lontar, foo, pita kaset, dan sebagainya

Secara etimologi kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (sajarotun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh yang dalam bahasa Indonesia artinya waktu atau penangglan. Kata sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia.

(7)

Definisi sejarah menurut para ahli : 1. J.V. Bryce

Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.

2. Moh. Yamin

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan

3. Ibnu Khaldun ( 1332-1406 )

Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.

4. Abramowitz (Burher, 1970:42)

"history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan sebuah kronologi atas suatu kejadian.

5. Sunnal dan Haas (1993: 278)

"history is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies systematic methods to discover the truth" yang berarti: sejarah merupakan studi kronologis yang menafsirkan dan memberikan arti peristiwa dan berlaku metode sistematis untuk menemukan kebenaran.

6. Costa (Burger, 1970: 44)

Sejarah dapat didefinisikan sebagai "record of the whole human experience". Dimana pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun kolektif bangsa/nationdimasa lalu tentang kehidupan umat manusia.

(8)

Ada banayak cara untuk memilih informasi dalam sejarah, antara lain : • Berdasarkan kurun waktu (kronologis)

• Berdasarkan wilayah (geografis) • Berdasarkan negara (nasionalis)

• Berdasarkan kelompok atau suku bangsa (etnis) • Berdasarkan topic atau pokok bahasan (topical)

Sejarah terwujud oleh unsure manusia, tempat, dan waktu. Manusia adalah pelaku sejarah. Dunia merupakan ruang lingkup tempat terjadinya perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perbuatan pelaku sejarah. Waktu adalah seluruh rangkaian ketika proses perbuatan telah, sedang, dan akan berlangsung.

Para sejarawan mengungkapkan kegunaan mempelajari sejarah adalah sebagai berikut :

 Kita akan lebih bijaksana dan arif menentukan langkah-langkah hidup pada masa kini dan mendatang.

 Sejarah memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah yang terjadi pada masa lalu.

 Sejarah dapat memberikan ilham kepada kita untuk mencetuskan ide, perilaku, dan karya yang baik dari pada masa sebelumnya.

 Sejarah dapat memberi kesenangan kepada kita untuk melawat dan berwisata ke masa lampau.

(9)

2.3 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek wisata atau tourist attractions, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Membicarakan objek dan atraksi wisata ada baiknya dikaitkan dengan pengertian “product” dari industri pariwisata itu sendiri.

Produk wisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan dan dinikmati oleh wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah dimana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilhnya dan kembali lagi kerumah dimana ia berangkat semula.

Jadi objek dan atraksi wisata itu sebenarnya sudah termasuk dlm produk industry pariwisata, karena jika tidak motivasi unutuk berkunjung ke daerah tujuan wisata itu dapat dikatakan tidak ada. Padahal kita sangat meyakini bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata (Yoeti, 1984 : 172). Suatu objek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar objek diminati pengunjung yaitu :

a. Something to see yaitu objek wisata trsebut harus mempunyai sesuatu yang menarik yang bisa dilihat dan dijadikan tontonan oleh pengunjung wisata. b. Something to do yaitu wisatawan dapat melakukan sesuatu yang berguna

untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan.

c. Something to buy yaitu fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah cirri khas atau icon dari derah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.

(10)

2.4 Motif Perjalanan Wisata

Pada hakikatnya motif orang untuk mengadakan perjalanan wisata itu tidak terbatas dan dibatasai, suatu perjalanan dapat diangap sebagai suatu perjalanan wisata apabila memenuhi persyaratan, yaitu:

• Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam • Bersifat sementara waktu

• Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran.

Menurut Robert W.Mc.Intosch yang menjadi dasar motivasi manusia melakukan perjalanan wisata terbagi dalam 4 kategori, yaitu:

1. Motif Fisik (Physical Motivation) yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, misalnya untuk beristirahat, olahraga, kesehatan, dan sebagainya.

2. Motif Budaya (Cultural Motivation) yaitu yang didasarkan atas faktor budaya. Wistawan dengan motif budaya selaludatang ke tempat tujuan wisata untuk mempelajari atau memahami tata cara, kebudayaan bangsa atau daerah lain : kebiasaannya, kehidupan sehari-hari, kebudayaan yang berupa music, tari-tari, tata bangunan dan sebagainya.

3. Motif Interpersonal (Interpersonal Motivation) yaitu motif yang timbul dari dalam diri manusia itu sendiri karena adanya hasrat atau keinginan untuk bertemu dengan orang lain, keluarga, teman, sahabat, atau berkenalan dengan orang-orang tertentu atau hanya sekedar ingin berjumpa dengan tokoh-tokoh terkenal.

(11)

4. Motif Status atau Prestise (Statuse and Prestis Motivation) yaitu motif yang timbul karena adanya kebutuhan ego dan keinginan untuk mengembangkan diri agar dianggap lebih dari orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 4.18 diketahui nilai R 2 adalah 0,639 atau 63,9% artinya sebesar 63,9% dari kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Gowa (Y)

Namun, jika ada prosedur yang tidak bisa dikerjakan di dalam BSC maka prosedur tersebut dapat dikerjakan di luar BSC dengan melengkapi peralatan pengamanan personal,

Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi melakukan pembelian produk, dan pada

Dengan atribut produk yang melekat pada produk aktivasi intuisi tersebut apakah mampu menciptakan nilai bagi pelanggan dengan membandingkan rasio dari manfaat

Pemberian kurkumin dan penta- gamavunon-0 pada kultur sel luteal dosis 100 μM tidak menurunkan viabilitas sel (prosentase sel hidup) pada kultur sel luteal, sedangkan pada

Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000

Masyarakat Desa Balumpewa sangat men- dukung pengelolaan Taman Wisata Alam Wera karena sebagai hutan yang harus dijaga kelestariannya memberikan kontri- busi sebagai

Hasil dari penelitian ini didapatkan ada perbedaan pengaruh pemberian TENS dan Close Kinetic Chain Exercise dengan TENS dan Statiq Quadriceps Exercise terhadap