• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELUANG DAN TANTANGAN KEINSINYURAN BIDANG HAYATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELUANG DAN TANTANGAN KEINSINYURAN BIDANG HAYATI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PELUANG DAN TANTANGAN

KEINSINYURAN BIDANG

HAYATI

OLEH:

Ir. Suhariyanto, IPU., ASEANEng.

Ir. Sutrisno Karin, MM., IPU., ASEANEng.

Ir. Tonny Hari Widyananto., MSc., IPU., ASEANEng.

(BKTHUT – PII)

Disampaikan pada Kuliah umum program profesi

Insinyur (PSPPI) IPB, Bogor, 19 Desember 2020.

(2)

CURICULUM VITAE

Nama

: Ir. Suhariyanto, IPU, ASEANEng.

Tempat/Tanggal Lahir : Blora, 24 Juli 1950

Alamat

: Kota Tangerang

Pendidikan

: Fakultas Kehutanan UGM, Tahun 1969

Pengalaman Kerja:

1.

Tahun 1975: Teknisi Tropical Research Regeneration di Wayer Houser,

Kaltim

2.

Tahun 1976 – 1983: Staff Ditjen Kehutanan, Departemen Pertanian sebagai

Pemimpin Proyek Kehutanan di Sumatera Selatan, Sumatera Utara,

Kalimantan Barat

3.

Tahun 1983 – 1997: Berbagai Jabatan Kepala Seksi, Kasubdit, di

Departemen Kehutanan, Jakarta

4.

Tahun 1998 – 2001: Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

5.

Tahun 2001 – 2010: Direktur, Dirjen, Irjen, di Departemen Kehutanan,

Jakarta

6.

Tahun 2011 – 2016: Senior Adviser di berbagai perusahaan Property,

Pertambangan Mineral dan Migas

7.

Tahun 2016 – 2020: Berbagai Ketua Ormas/Komunitas Kehutanan,

Anggota Majelis Kehormatan Etik (MKE) Persatuan Insinyur Indonesia,

Ketua Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Kolaborasi, BKTHUT – PII

(3)
(4)

KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ETIK DALAM PRAKTEK KEINSINYURAN

FAKTOR KEMAMPUAN

1

Kemampuan Identifikasi

fakta fakta yang relevan

2

Kemampuan mengatasi

dilemma etik

3

Kemampuan analisis

stakeholder

4

Kemampuan meenentukan

pilihan

5

Kemampuan analisis resiko

6

Kemampuan memutuskan

pilihan terbaik

7

Kemampuan memelihara

kerahasiaan dan

(5)

PENILAIAN DIMENSI ETIKA INSINYUR

PROFESIONAL

FAKTOR KEMAMPUAN

1

Keluhuran budi

2

Penggunaan pengetahuan

dan kemampuan untuk

kesejahteraan manusia

3

Kesungguhan bekerja untuk

masyarakat sesuai tugas

dan tanggung jawabnya

4

Upaya meningkatkan

kompetensi

5

Upaya memelihara

kehormatan, integritas dan

martabat profesi

6

Kemampuan menghindari

konflik kepentingan

(6)

PENILAIAN DIMENSI ETIKA (DEONTOLOGI)

INSINYUR PROFESIONAL

FAKTOR KEMAMPUAN

7

Kemampuan menyatakan

pendapat yang dapat

dipertanggung jawabkan

8

Menjaga keutamaama

keselamatan, kesehatan

dan kesejahteraan

masyarakat

9

Disiplin untuk bekerja sesuai

denganm kompetensinya

10

Kemampuan membangun

reputasi profesi

11

Kemampuan

mengembangkan

kemampuan profesinya

(7)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

1. Umum

1.1. Ekonomi

Makna Diagram 1

Environment atau lebih tepatnya ekosistem

merupakan suatu ‘makluk’ yang sudah mencapai

kestabilannya, tidak mungkin bertambah besar atau

bertambah kecil. Di dalam environment/ekosistem

tersebut terdapat society (manusia) dan sumber

daya alam (flora, fauna, tamban, jasad renik, dan

lain sebagainya). Diasumsikan environment atau

ekosistem merupakan variabel tetap

Society merupakan makluk hidup yang memiliki

daya nalar dan merupakan isi dari ekosistem yang

akan terus berkembang dan akan terus

mendayagunakan apa-apa yang ada dalam

ekosistem. Society merupakan variabel tidak tetap

Ekonomi adalah suatu kegiatan ekstraksi dan

pengolahan ekosistem yang dilakukan oleh society

untuk memenuhi segala kebutuhannya serta untuk

mencapai tingkat kesejahteraan tertentu. Ekonomi

merupakan variabel tidak tetap

(8)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

1. Umum

1.1. Ekonomi

Diagram 2

Makna Diagram 2

Ekosistem menerima energi yang berasal dari

matahari kemudian melakukan suatu proses produksi

dan energi serta mengeluarkan panas dari ekosistem

Kegiatan di dalam ekosistem tersebut dapat

dikatakan sebagai suatu proses ekonomi karena

setiap kegiatannya selalu menimbulkan ‘opportunity

cost’ akibat sifat ‘kelangkaan’ dari natural resources

tersebut akibat ekosistem yang tidak dapat

berkembang lagi

Sebagai kejadian yang terus akan berulang maka

kegiatan ekonomi tersebut akan mencapai daya

dukung maksimal dari ekosistem. Bila kejadian-proses

produksiterus dipaksakan akan berjalan maka

berdampak kepada ‘kehancuran’ dari ekosistem

yang dapat dijelaskan pada Diagram 3

(9)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

1. Umum

1.2. Pangan

NEGARA Per Kapita

(000 Ha) (000.000) (000 Ha) % (000 Ha) % (000 Ha) % (000.000)

1 Russian Federation 1.637.687 144,5 216.249 13% 814.931 50% 606.508 37% 1.578.624 10.925 2 Canada 896.559 36,5 57.694 6% 347.069 39% 491.796 55% 1.646.867 45.120 3 United States of America 914.742 325,1 405.552 44% 310.095 34% 199.095 22% 19.485.394 59.937 4 China 942.470 1.386,4 528.531 56% 208.321 22% 205.618 22% 12.143.491 8.759 5 Brazil 835.814 207,8 235.919 28% 493.538 59% 106.357 13% 2.053.595 9.883 6 Australia 769.202 24,6 371.837 48% 124.751 16% 250.654 33% 1.330.136 54.071 7 India 297.319 1.338,7 179.721 60% 70.682 24% 46.916 16% 2.652.243 1.981 8 Argentina 273.669 44,0 148.700 54% 27.112 10% 97.857 36% 642.696 14.607 9 Kazakhstan 269.970 18,0 216.992 80% 3.309 1% 49.669 18% 166.806 9.267 10 Algeria 238.174 41,4 41.335 17% 1.956 1% 194.883 82% 167.390 4.043 11 Congo 226.705 81,4 31.500 14% 152.578 67% 42.599 19% 38.019 467 12 Saudi Arabia 214.969 33,1 173.612 81% 977 0,5% 40.380 19% 688.586 20.803 13 Mexico 194.395 124,8 106.964 55% 66.040 34% 21.391 11% 1.157.736 9.277 14 Indonesia 187.752 264,6 62.300 33% 91.010 48% 34.442 18% 1.015.423 3.838 15 Germany 34.937 82,7 16.687 48% 11.419 33% 5.421 16% 3.656.749 44.217 16 United Kingdom 24.193 66,1 17.466 72% 3.144 13% 3.252 13% 2.666.229 40.336 17 Netherland 3.367 17,1 1.790 53% 376 11% 1.201 36% 831.810 48.644 18 Italy 29.414 60,5 12.827 44% 9.297 32% 7.290 25% 1.956.961 32.346 19 France 54.756 66,9 28.697 52% 16.989 31% 9.069 17% 2.586.285 38.659 20 Thailand 51.089 69,2 22.110 43% 16.399 32% 12.580 25% 455.276 6.579 21 Malaysia 32.855 31,1 8.591 26% 22.195 68% 2.070 6% 318.958 10.256

DAFTAR NEGARA BERDASARKAN LUAS DARATAN (2017)

LAND USE GDP (US $) COUNTRIES LAND AREA POPULATION AGRICULTURAL AREA FOREST AREA OTHER LAND

(10)

IMPOR PANGAN INDONESIA

MENURUT VOLUME

Dalam Ton

Sumber: Badan Pusat Statistik (diolah)

Wheat and

Meslin

Maize (corn)

Rice

Meslin Flour

Wheat or

Soya bean

Cane or beet

sugar and

chemically

pure sucrose,

in solid form

2000

3.588.729

1.264.575

1.355.666

459.065

1.277.685

1.556.688

2001

2.717.608

1.035.797

644.733

255.734

1.136.419

1.284.791

2002

4.250.272

1.154.063

1.805.380

343.392

1.365.253

970.978

2003

3.502.373

1.345.446

1.428.506

343.145

1.192.717

1.490.068

2004

4.544.266

1.088.928

236.867

307.383

1.115.793

1.130.921

2005

4.428.511

185.597

189.617

477.977

1.086.178

1.996.368

2006

4.482.806

1.775.321

438.109

537.004

1.132.144

1.511.001

2007

4.615.694

701.953

1.406.848

580.937

1.411.589

2.972.787

2008

4.497.193

275.603

289.689

530.918

1.169.016

1.018.594

2009

4.655.286

338.802

250.473

646.711

1.314.620

1.393.227

2010

4.810.539

1.527.516

687.582

775.534

1.740.505

1.785.569

2011

5.604.860

3.207.657

2.750.476

687.780

2.088.616

2.659.988

2012

6.222.524

1.692.995

1.810.372

481.848

1.921.207

2.948.504

2013

6.707.052

3.191.045

673.765

205.622

1.785.385

3.568.157

2014

7.372.124

3.253.619

844.164

197.675

1.965.811

3.179.876

2015

7.409.767

3.267.694

861.601

97.933

2.256.932

3.641.315

2016

8.723.728

1.139.695

1.283.179

148.152

2.261.803

5.136.049

2017

11.434.134

517.496

305.275

51.059

2.671.914

4.853.662

YEAR

DESCRIPTION OF GOODS

(11)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

1. Umum

1.3. Energi

(12)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

1. Umum

1.3. Energi

(13)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(14)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(15)

3. SISTEM AGROFORESTRI DI LAHAN GAMBUT

No

Jenis Tanaman Sela

Produksi/ha

Harga (Rp)

Pendapatan (

1

Jagung (bongkol)

67.331

1.500

100.996.875

2

Sawi (kg)

17.062.500

9.500

162.093.750

3

Cabai (kg)

2.100

30.000

63.000.000

4

Bawang prei (kg)

8.575

13.000

114.475.000

Tabel 1. Produksi dan Pendapatan Petani dari Tanaman Sela untuk 1 hektar/tahun

Keterangan :

jagung dipanen tiga kali setahun

sawi dipanen lima kali setahun

cabai dipanen dua kali setahun

bawang prei dipanen

(16)

TABEL 2. JUMLAH PENDAPATAN TANAMAN SELA

UNTUK SATU KALI MUSIM

No Jenis Tanaman

Sela

Pendapatan

(Rp)

1

Jagung

33.665.625

2

Sawi

32.418.750

3

Cabai

31.500.000

4

Bawang Prei

28.868.750

(17)

TABEL 3. PENDAPATAN BERSIH UNTUK SATU KALI

MUSIM

No Jenis Tanaman

Sela

Pendapatan

(Rp)

Biaya (Rp) Nilai Manfaat

(Rp)

1

Jagung

33.250.500

8.775.000

24.475.500

2

Sawi

32.760.000

4.950.000

27.810.000

3

(18)

TABEL 4 POLA AGROFORESTRI DUA KOMBINASI

TANAMAN

No

Jenis Tanaman

Pendapatan

(Rp)

Biaya (Rp)

Nilai Manfaat

(Rp)

B/C

1

Jelutung + Jagung

32.760.000

8.775.000

24.475.500

3,7

2

Jelutung + Sawi

33.250.000

4.950.000

27.810.000

6,7

3

4

Jelutung + Cabai

Jelutung + Bawang

Prei

31.500.000

28.618.759

13.875.000

7.175.000

17.625.000

21.443.750

2,3

3,9

(19)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(20)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(28)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(39)
(40)
(41)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

II. TANTANGAN DAN PELUANG

(48)
(49)
(50)
(51)
(52)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Data yang dikumpulkan berupa rekapitulasi pelaksanaan GBIB di tingkat Kabupaten/Kota Provinsi Sulteng tahun anggaran 2015, meliputi jumlah petugas, jumlah

Di kantor perwakilan Provinsi Jawa Timur Sub bidang Advokasi dan KIE merupakan salah satu bagian dari Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi ADPIN)

I REQUEST YOU TO APPRECIATE ME, SO THAT I CAN CHANGE MY DREAMS INTO REALITY REGARDING THE SERVICE OF HUMANITY THROUGH BLESSINGS OF OUR SAINTS AND THROUGH THE GRACE

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kekuatan medan listrik dan rasio alkali rumput laut terhadap rendemen, viskositas dan kualitas gel karaginan murni

6leh karena itu apabila masyarakat tersebut mengonsumsinya hanya untuk obat penyakit saja tidak perlu adanya larangan karena hal itu juga dapat memberi dampak positi0

Berdasarkan pengertian diatas dapat dikesimpulan, hidronefrosis Berdasarkan pengertian diatas dapat dikesimpulan, hidronefrosis adalah dilatasi pelvis renalis dan

Hasil perhitungan pada Tabel 2 terlihat keanekaragaman zooplankton tinggi dengan nilai 3,10 begituhalnya dengan keseragaman zooplankton dengan nilai 0,88, namun indeks