• Tidak ada hasil yang ditemukan

*r:. E?iiiabt s=;&+ilfi. P=aSr/:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "*r:. E?iiiabt s=;&+ilfi. P=aSr/:"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

N *r:. E

?iiiabT

(2)

PETUNJUK

PELAKSANAAN

DIKLAT

PENYULUH

KEAMANAN

PANGAN

PROVINSI

JAWA

TENGAH

TAHUN

2016

PEMERINTAH PROVINSI

JAWA

TENGAH

BADAN

PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN

(3)

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

friOup harus

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dan berkembang.

Oleh

karena

itu,

pangan/makanan mengandung nutrisi, aman dan berkualitas. Makanan yang aman adalah makanan yang tidak menyebabkan

sakit, bebas kontaminasi, sedangkan makanan berkualitas adalah

makanan

yang

sesuai dengan kuaritas/standar yang terah

ditetapkan pemerintah.

Pangan yang aman dan berkuaritas dapat dirihat dari dapur rumah tangga maupun

industri

pangan. Keamanan

pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada

pangan

yang

hendak

dikonsumsi

oleh

semua

lapisan

masyarakat. Keamanan pangan bukan hanya menjadi isu

nasional/internasional, tapi harus menjadi kepedulian individu. Kondisi mutu, gizi

dan

keamanan pangan yang baik

akan

menghasilkan

manusia

yang

rebih sehat,

rebih

produktif, menurunkan

kasus

penyakit

yang

(4)

pangan (foodbome deseases) dan menurunkan beban biaya

untuk kasuVwabah penyakit yang berasal dari pangan. Upaya

untuk

mewujudkan

keadaan tersebut tertuang

dalam

Peraturan

Pemerintah

Nomor

2g

tahun

2OO4 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi pangan yang menggariskan hal-hal

yang

diperlukan

untuk

mewujudkan pangan

yang

aman,

bermutu,

dan

bergizi.

Pada

peraturan

tersebut

juga

ditetapkan bahwa tanggung jawab dan hak setiap pihak yang

befperan sebagai

pilar

pembangunan keamanan pangan

adalah pemerintah, pelaku usaha pangan, dan masyarakat

konsumen.

Namun adanya

pp

Nomor

2gt

zoo4 tentang

Keamanan,

Mutu

dan Gizi

pangan

belum

cukup

untuk

mewujudkan pangan yang aman, bermutu, dan bergizi karena

luas dan

kompleksnya permasatahan

yang

di

hadapi di

lapangan. Terdapat beberapa

faktor

yang

diidentifikasi

mempengaruhi keamanan pangan

di

lndonesia yaitu: sistem

pangan, sosial budaya, mata rantai teknologi makanan, fahor lingkungan, aspek nutrisi dan epidemiologi.

Keamanan

pangan

bagi

penjamin

kesehatan

masyarakat

pada

hakikatnya

merupakan

tanggung

jawab

bersama,

yaitu

antara

produsen

pangan,

pemerintah

dan konsumen. ldealnya pangan yang beredar

harus aman, bermutu,

dan

bergizi. Karena pangan sangat

(5)

derajat kesehatan serta kecerdasan masyarakat. Masyarakat

perlu

dilindungi

dari

pangan

yang

merugikan

dan

membahayakan kesehatan.

Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) merupakan

salah satu faktor penting untuk memenuhi standar mutu atau

persyaratan

keamanan

pangan

yang

ditetapkan

untuk

pangan. CPPB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan

baik yang

berskala kecil, sedang, maupun

yaflg berskala besar. Melalui CPPB ini, industri pangan dapat

menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan

aman bagi kesehatan, hal ini perlu disosialisasikan oleh para penyuluh keamanan pangan.

Oleh

karena

itu,

untuk

menghasilkan penyuluh

keamanan pangan

yang

profesional

dan

kompeten maka

diselenggarakanlah Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Tahun

2016.

B.

DASAR PELAKSANAAN

1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

(6)

3.

Undang

Undang

Nomor

23

Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah

Nomor

101

tahun

2000

tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Pemerintah

Nomor

28

Tahun

2004

tentang

Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan;

6. Peraturan Pemerintah

Nomor

40

Tahun

2O1O tentang

Perubahan

Atas

Peraturan Pemerintah Nomor

16

Tahun

1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1S

Tahun

2011

tentang Pedoman

Umum

Penyelenggaraan Diklat Fungsional;

8.

Peraturan

Kepala

Badan

pOM

Nomor

HK

03.1.23.04

12.2205

Tahun

2O1S

tentang

pedoman

Pernberian Sertifikasi Produksi

pangan

lndustri

Rumah

Tangga;

9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor S Tahun 2O1S

Tentang

Penetapan Anggaran pendapatan

Dan

Belanja

Daerah ProvinsiJawa Tengah Tahun Anggaran 2016;

10. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2o1s

Tentang Penjabaran Anggaran pendapatan

dan

Belanja

(7)

C.

TUJUAN Tujuan Umum:

Setelah mengikuti DIKLAT, Peserta mampu meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan petugas Kabupaten/Kota

untuk

memotivasi

produsen

dan

karyawan

tentang pentingnya pengolahan pangan yang higienis, penggunaan

bahan

tambahan

pangan

sesuai

ketentuan

dan

memproduksi

serta

mendistribusikan

pangan

sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tujuan Khusus:

Setelah mengikuti DIKLAT, peserta mampu:

1. Memahami tentang Pengetahuan Bahan Pangan; 2. Memahami Mikrobiologi Pangan;

3. Memahami

Good

Practices Procedures dalam Rantai Pangan;

4. Memahami tentang SPP-IRTP;

5. Memahami Cara Produksi Pangan yang Baik IRTP; 6. Memahami tentang Higiene

dan

Sanitasi Pengolahan

Pangan;

(8)

8. Memahami Pengemasan,Penyimpanan

dan

Pelabelan Pangan;

9. Memahamitentang Bahan Tambahan Pangan;

10. Memahami tentang Dasar Komunikasi dan Penyuluhan;

(9)

BAB

II

MANAJEMEN

PENYELENGGARAAN

A.

Penyelenggara

Penyelenggara Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi

Jawa

Tengah

Tahun 2016,

dengan

nrembentuk Tim

penyelenggara

yang terdiri

dari

Badan

Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi

Jawa Tengah

dan

Badan POM

di Semarang.

Waktu dan Tempat

Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah

dilaksanakan pada tanggal

20

s.d. 29 Juli 2016, bertempat di

Kampus "Sasana Widya Praja" Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, JI. Setiabudi No. 201 A Semarang.

Target Peserta dan Sasaran Peserta

Target Peserta Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi

Jawa

Tengah

Tahun

2016

sebanyak

30

orang PNS

di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

B.

(10)

D. Kurikulum

Kurikulum Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 keseluruhan berjumlah 80 jam pelajaran

dengan perincian sebagai berikut:

No MATERI JUMLAH JAMPEL PENGAJAR

T P PL JLH

I MATERI DASAR 7 7

1 Kebijakan dan Sistem

Pengawasan Pangart

lndonesia

3 3 Balai Besar POM diSemarang 2 Peraturan di Bidang

Panoan

2 2 Balai Besar POM diSemarano 3 Keamanan Pangan 2 2 Balai Besar POM

di Semaranq

I

MATERI INTI 45

I

I

61

1 Pengetahuan Bahan

Pangan

4 4 Balai Besar POM diSemarano

2 Mikrobiologi Pangan 4 4 Balai Besar POM di Semaranq

3 Gad Practices Pr@edures dalam Rantai Pangan

3 3 Balai Besar POM diSemarang 4 SPP.IRTP 3 3 Balai Besar POM

disemarano 5 Cara Produksi Pangan

vanq Baik IRTP

3 3 Balai Besar POM diSemaranq 6 Higiene dan Sanitasi

Penoolahan Panoan 3 3 BalaiBesar POM diSemaranq 7 Prinsip Pengawetan/Pengolah an Pangan 6 6 Universitas Semarang 8 Pengemasan,Penyimp

anan dan Pelabelan

Panqan

4 4 Balai Besar POM diSemarang o

Bahan

Tambahan

Panqan

4 1 5 Balai Besar POM

diSemaranq 8

(11)

10 Dasar Komunikasidan Penvuluhan

J J W Badan Diklat Prov Jateng

11 Pengembangan Usaha 3 3 Dinas KoPerasi

dan UMKM Prov.

Jateno

12 Metode Presentasi 2 2 W Badan Diklat

Prov Jateo9 13 Manajemen dan Evaluasi Pelatihan 2 2 WlBadan Diklat Prov Jateo0 14 Studi Kasus Peninokatan Mutu

3 3 Balai Besar POM

diSemarang

t5 Praktek Lapangan

I

I

Tim Praktek

16 Seminar Hasil Praktek Lapanoan 5 5 BalaiBesar Pona diSemarang ilt MATERI PENUNJANG 12 12 1 Membangun Komitmen Belajar ( BLC) 3 3

Wl

Badan Diklat Prov Jateng 2 Rencana Tindak Laniut (RTL) 3 3

Wl

Badan Diklat Prov Jateng

3 Pre TesUPost Test 4 4 Penyelenggara

4 Ujian 2 2 Penyelenggara

Jumlah. s2 20 8 80

: T = Teori: P = Penuoasan : I JLH=

Keterangan : T = Teori; P = Penugasan ; Pl=Praktek Lapangan

Jumlah

Sasaran peserta Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 adalah :

PNS

di

lingkungan

di

Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota

pendidikan minimal D3 Kesehatan yang akan bertugas dalam

melakukan

pembinaan

sarana

produksi

lndustri

Rumah

(12)

E.

Tenaga pengajar

Tenaga pengajar Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 berasal dari :

1.

Balai Besar POM di Semarang;

2.

Universitas Semarang;

3.

Dinas Koperasidan UMKM Prov. Jateng;

4.

Widyaiswara Badan Diklat ProvinsiJawa Tengah.

F.

Metode Pembelajaran

Metode pembelaiaran menggunakan metode belajar orang

dewasa (Andragogie ) dengan teknik :

1. Ceramah

2. Curah Pendapat

3. Praktek

4. Diskusi Kelompok

5. Penugasan Pembuatan laporan

G.

Penilaian Peserta

Untuk mengetahui seberapa jauh daya serap peserta dalam

mengakomodasi materi maka diadakan penilaian kemampuan

prestasi

(NPRS)

yang

terdiri

atas

4

(empat) komponen,

sebagai berikut:

(13)

{.

Sikap

dan

Perilaku di Kelas ( N ).

Penitaian terhadap komponen ini dilakukan langsung oleh

pengajar selama pelajaran materi inti/pokok berlangsung

dan menyerahkan hasil penilaiannya kepada panitia setelah pelajaran berakhir.

Sistem

penilaian

dalam

komponen

berikut: 6. Disiplin b. Kepemimpinan c. Kerjasama d. Prakarsa e. Motivasi

Selanjutnya panitia penyelenggara merekap hasil penilaian

tersebut selama kegiatan

pendidikan

dan

pelatihan

berlangsung

untuk

mendapatkan

nilai

bobot

rata'rata

komponen sikap dan perilaku peserta didalam kelas. Bobot dari komponen penilaian ini adalah 30 %.

2.

Prakek

Lapangan (P).

1).

Sikap dan Perilaku

Setiap

pengajar

diwajibkan

memberikan penilaian

kepada peserta pada

saat

praktek lapangan,dengan komponen sebagai berikut :

11

ini

adalah

sebagai :40o/o

:15o/o

:15%

:15o/o :15o/o

(14)

a) Disiplin b) Kepemimpinan c) Kerjasama

d)

Prakarsa e). Motivasi :10o/o : 10o/o : 10o/o : 5o/o :5o/o : 10o/o : 10o/o : 10o/o :10o/o :20o/o

Selanjutnya

panitia

penyelenggara

merekap

hasil

penilaian tersebut selama kegiatan praktek lapangan

'

untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta.

Bobot dari komponen sikap dan perilaku ini adalah 10 o/o.

2) Akademik

Setiap

pengajar diwajibkan memberikan

penilaian

akademik

kepada

peserta

pada

saat

praktek

lapangan,dengan komponen sebagai berikut : a). Mengidentifikasi

b). Merumuskan c). Menganalisis

d). Memecahkan masalah

e). Menyusun laporan

Selanjutnya

panitia

penyelenggara

merekap

hasil penilaian tersebut selama praktek lapangan berlangsung

(15)

untuk mendapatkan nilai bobot rata-rata komponen sikap dan perilaku peserta dalam praktek lapangan.

Bobot dari komponen akademik ini adalah 1A o/r.

Bobot

dari

komponen penilaian praktek

lapangan meliputi sikap ,perilaku dan akademik ini adalah 25 o/o.

3. Ujian Tertulis ( R ).

Setiap peserta wajib mengikuti ujian tertulis. Penilaian hasil

ujian dilaksanakan berdasarkan kemampuan mengerjakan

soal ujian terhadap materiyang diujikan.

Bobot dari komponen penilaian ini adalah 4Q o/o,

Penilaian hasil ujian

di

atas dilakukan oleh penyelenggara

dan

dituliskan dalam daftar nilai yang dinyatakan dalam

angka bulat

dari

0

s.d.

100.

Panitia

penyelenggara

selanjutnya merekap hasil ujian tertulis tiap-tiap materi yang

diuiikan.

4. Sosiometri (Penilaian antar peserta) (S)

Peserta

diklat

menilai

masing-masing

rekannya

yang

dianggap dapat menjadi panutan/contoh bagi rekan lainnya.

Aspek yang dinilai meliputi aspek disiplin, kepemimpinan,

kerjasama,

prakarsa

dan

motivasi.

Selanjutnya panitia

(16)

penyetenggara

merekap

hasil

penilaian

tersebut

untuk

mendapatkan peringkat pese(a dalam satu kelas. Bobot dari komponen ini '.5 o/o.

Dari hasil

penilaian

4

(empat) komponen tersebut diatas

selanjutnya dilakukan penghitungan Nilai Prestasi (NPRS)

setiap peserta, dengan rumus :

'

NPRS

=

(NX30)+(PX25)+(RX4O)+S(E)

100

'

5. Kategori Kelulusan.

Peserta dapat dinyatakan

lulus

apabila mendapat NPR

peserta dapat diklasifikasikan

dalam

tingkatan

predikat,

sebagai berikut: No NP GRADE KETERANGAN 1. 91

-

100 A Sangat Memuaskan 2. 81

-90

A. Memuaskan 3.

76-80

B+ Sangat Baik 4. 71

-75

B Baik 14

(17)

5.

66-70

c+

Cukup Baik

6. 65 C Cukup

7. <65 D Gagalffidak Lulus

H. Penghargaan

Kepada peserta

yang

mengikuti diklat sampai selesai dan

dinyatakan lulus akan diberikan $urat Tanda Tamat Pendidikan

dan'

Pelatihan (STTPP)

yang

dikeluarkan

oleh

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan peserta yang tidak lulus diberi Surat Keterangan Pernah Mengikuti Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016.

l.Sanksi

Terhadap

pelanggaran

tata

tertib

(terlampir) peserta akan

dikenakan sanksi

oleh

Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah, berupa :

1.

Teguran lisan

?.

Teguran tertulis kepada peserta yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kepala lnstansi pengirim peserta;

3.

Dinyatakan gugur.

(18)

J.

Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan

Diklat

terdiri dari

Evaluasi Tenaga

pengajar

dan

Evaluasi penyelenggaraan, yang dilaksanakan

oleh

Bidang Pengembangan Pengendalian

dan

Mutu Diklat

(Bangdalmudik) Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah dengan

menggunakan instrument quesioner

yang

harus

diisi

oleh peserta Diklat.

(19)

BAB

III

PENUTUP

Demikian

Buku

Petunjuk Pelaksanaan

Diklat

Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 ini dibuat.

Semoga

buku

ini

dapat

memberi kemudahan

bagi

peserta,

penatar

dan

panitia pelaksana

dalam

penyelenggaraan diklat sehingga dapat berjalan dengan tertib

dan

lancar, serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

KEPAI-A BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH

HERRU SETIADHIE. SH.M.Si Pembina Utama Madya

NlP.1 9601 014 1 98903

I

002

(20)

TATA

TERTIB

DIKLAT PENYULUH KEAMANAN PANGAN

PROVINSIJAWA TENGAH TAHUN 2016

I.

KETENTUAN UINUM

a.

Para

peserta

wajib

memenuhi

semua

peraturan yang

ditetapkan panitia penyelenggara,

yaitu yang

berkaitan

dengan Tata Tertib penyelenggaraan Diklat di dalam kelas,

itr"*"

maupun

di

lingkungan Kampus "sasana Widya Praja' Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah;

b.

Waktu Pendidikan dan Pelatihan.

Diklat akan

diselenggarakan

selama

8

hari

kerja, dilaksanakan mulai

tanggal

20

s.d. 29 Juli 2016 dengan

jumlah materi 80 jam Pelajaran;

c. Diklat dilaksanakan di Kampus "sasana Widya Prala" Badan

Diklat Provinsi

Jawa

Tengah,

Jl.

Setiabudi

No. 201

A

Srondol Semarang.

(21)

il.

TATATERTIBPENYELENGGARAANDIKLATDALAM

KELAS.

a.

Selama mengikuti Diklat, setiap peserta mempunyai status

yang sama, yaitu

sebagai "Peserta

Diktat',

dan

wajib

menanggalkan atribut pangkat dan jabatannya;

b.

peserta

wajib

mengindahkan

semua

tata

tertib

yang ditetapkan

oleh

panitia penyelenggara, menjaga sopan

Santun, menghormati pengajar dan pejabat

/

petugas yang

sedang bertugas

di

lingkungan tempat penyelenggaraan diklat;

c.

Peserta

wajib

mengisi biodata formulir

yang

telah

disediakan

dan

segera

mengembalikan

kepada

penyelenggara

dilengkapi

dengan

persyaratan

yang

diperlukan. lnformasi pada biodata menjadi sumber data pembuatan sertifikat

/

STTPP, untuk itu biodata agar diisi

dengan

jelas dan

benar tennasuk

percantuman gelar

akademis. Kesalahan pengisian pada biodata, berpengaruh pada pengisian data di sertifikat / STTPP;

d.

Peserta wajib berpakaian rapi

dan

sopan.

untuk

peserta pria memakai kemeja lengan panjang wama putih, berdasi

dan

celana panjang wama gelap. Untuk wanita dengan

baju warna putih, gaun berwarna gelap dan memakai dasi

kupu-kuPu'

(22)

e.

Peserta pria atau wanita yang tidak memenuhi ketentuan

butir

d

tidak

diperkenankan

masuk

kelas,

dan

ketidakhadirannya

diperhitungkan

dalam

rekapitulasi kehadiran (butir o);

f.

Peserta

wajib

mengenakan

Tanda

Peserta

(name

tag)

Diklat Penyuluh Keamanan Pangan Provinsi Jawa Tengah

tahun 2016, selama Diklat berlangsung;

g.

Peserta wajib memilih pengurus kelas

/

ketua kelas yang

Ekan

mengurus kepentingan

kelas

masing-masing dan

menjadi

penghubung

peserta dengan

penyelenggara selama diklat berlangsung ;

h.

Peseta wajib berada di ruang kelas selambat

-

Iambatnya

15 menit sebelum pelajaran dimulai;

i.

Peserta

wajib

mengisi

daftar hadir setiap

pergantian

Penatar setiap hari, dan daftar hadir akan diedarkan oleh

petugas kelas, sebelum pembelajaran dimulai;

j.

Para

peserta diharuskan menempati kursi/tempat yang

telah tersedia pada waktu diklat berlangsung;

k.

Peserta yang meninggalkan ruang kelas pada saat proses

belajar mengajar berlangsung harus seijin pengajar;

l.

Peserta

tidak

diperkenankan

merokok,

maupun menggunakan/menerima hand phone di dalam kelas (pada

(23)

m. Para peserta yang karena sesuatu hal tidak

dapat hadir

mengikuti peraiaran dengan arasan apapun iuga

selambat-lambatnya

pada

hari

berikutnya harus memberitahukan

kepada

penyelenggara

dan

pengurus

kelas'

disertai

dengan

surat

penielasan penyebab ketidakhadirannya'

Peserta

yang sakit

diharuskan

melampirkan

surat keterangan dokter;

n.

Jumlah kehadiran dalam diklat sebagai persyaratan

untuk

dapat mengikuti ujian sekurang-kurangnya adalah

90

%

daritotaljamlatihan.Apabilaadapesertatidakhadirlebih

dari10%daritotaljamlatihan,pesertatidakdiperbolehkan

mengikuti diklat lebih lanjut;

o.

Ketidakhadiran peserta sebanyak

10

o/a

dari total

iam

htihansepertitersebutdalambutirnhanyadapatditerima

untukalasanyangsangatpentingdisertaipenjelasan

tertulis

yang dapat

diterima

oleh

penyelenggara

d iklatM/idyaiswa ralfasi litator;

p,Evaluasiataskehadiranpesertadiklatakandilaksanakan2

(dua)

kali

yaitu pada

pertengahan

dan

akhir

PenYelenggaraan diklat;

q.

Pada setiap akhir pelajaran peserta wajib rnengisi formulir

Evaluasi

Widyaiswara/lnstruktur'

Formulir

Evaluasi

Penyelenggara akan diberikan menielang diklat berakhir'

(24)

Peserta diwajibkan mengisi obyektif hasil penilaiannya

dan

menyerahkan kepada penyelenggara melalui pengurus kelas.

III.

HAK

'

FASILITAS PESERTA DIKLAT

a. Untuk seluruh Peserta disediakan

Fagi, snack Pagi, makan siang'

malam;

PenginaPan / asrama;

Peserta akan mendaPatkan tas'

note, ball Point)

konsumsi meliPuti makan

snack sore

dan

makan

makalah dan ATK (block

PernUina Tingkat I NlP. 19651021 199403 1 006 b.

c.

KEPALA BIDANG D T FUNGSIONAL

(25)

JAOWAL PELAJARAN

omr-qr iixYul-uH KEAMANAN PANGAN

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2O'I6

uerEat

edaS*POtt4ASmag

r<"ulj6 a- si** P-g**j=q=

Bslai Bsn POM di S@mg

eda B*POil{ a Semaag

Bal8i BesrPOM di Sorag

Bslai B€s POMdi Smrag B8l8i BesdPOMdi S"T^9 Balai B€s POM di Smrug Balai B€sd PC,M di Sget-g

BalaiBegPOMdi S€oamg

Pmgmca, PaYimPaa da Pclabela

Balai86rPOMdiSry

(26)

frax- oiu, ett' :a*e

BADAN DIKIAT PROVINSI JAWA TENGAH KEPALABIOANG

(27)

lEl l-<

l=

lz

IH

Ir

IE

lo

lz

lo

E

se

E

zl

H

H

ggeE

naElt

fla

ra

EIag

A

SFEE

EEzfl

f=

EEi-E

EEEA

E

EEEE

EEE

E

E

EE

H

gEEA

a

E

nas

H

&

(28)

p.

, : ::1 gi;Fi--: .;:i+.,:- ;:1g:-;1

Referensi

Dokumen terkait

Namun tidak bisa dibantahkan lagi bahwa debat juga merupakan salah satu dari tiga pilar dakwah yang Allah S.W.T ajarkan dalam Surat An-Nahl Ayat 25, “Melihat

Pada bagian ini akan ditinjau mengenai deskripsi tanggapan responden terhadap variabel – variabel kuesioner yang dibagi menjadi lima variabel yaitu variabel lokasi yang terdiri

Adapun data penelitian yang diuraikan adalah hasil penelitian mengenai keterampilan awal siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi, melalui pelaksanaan

(2) ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar ekstrinsik terhadap hasil belajar mata pelajaran memelihara sistem bahan bakar bensin siswa kelas XI SMK

Tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda saat berdiskusi untuk memecahkan persoalan juga dapat menjadi faktor penghambat intern keberhasilan siswa, sedangkan

&#34;Ibu tadi belum menyebutkan nama dan peserta dari mana , &#34; begitu kata kami sebelum menjawab pertanyaannya. &#34;Hadis Aisyah yang sudah kami jelaskan di muka tadi

a) Mengupayakan renovasi dan atau pembangunan gedung baru untuk melengkapi sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang perkuliahan, perpustakaan, laboratorium,

 Oleh karena itu, MDLN berencana menaikkan target penjualan lahan in- dustri tahun ini untuk mencapai target marketing sales sebesar Rp 5,4 triliun..  Saat ini