• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelayanan Gizi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pelayanan Gizi"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PELAYANAN GIZI

DI

RS MARDI RAHAYU

(2)

JL. AKBP R AGIL KUSUMADYA 110 KUDUS

59346

Telp (0291) 438234, 088802530101 Fax

(0291) 434711

Email :

[email protected]

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai aspek,untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM disuatu negara,yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi,umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang yang sehat dan berstatus gizi baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi pada individu yang karena suatu hal mereka harus tinggal di suatu institusi kesehatan,diantaranya rumah sakit.

Masalah gizi klinis adalah masalah gizi yang ditinjau secara individu mengenai apa yang terjadi dalam tubuh sesorang, yang seharusnya ditanggulangi secara individu. Demikian pula masalah gizi pada berbagai keadaan sakit yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, harus diperhatikan secara individual. Adanya kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan gizi pada semua kelompok rentan dari ibu hamil,bayi,anak,remaja,dewasa dan usia lanjut,semakin dirasakan perlunya penanganan khusus. Semua ini memerlukan pelayanan gizi yang bermutu untuk mempertahankan status gizi yang optimal, sehingga tidak terjadi kurang gizi dan untuk mempercepat penyembuhan.Selain itu kebutuhan gizi yang cukup diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

Risiko kurang gizi akan muncul secara klinis pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia,kondisi mulut/gigi geligi buruk serta kesulitan menelan,penyakit saluran cerna disertai mual,muntah dan diare,infeksi berat,tidak sadar dalam waktu lama,kegagalan fungsi saluran pencernaan dan pasien yang mendapat kemoterapi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunita Almatsier dibeberapa rumah sakit umum di Jakarta tahun 1991 menunjukkan 20-60% pasien menderita kurang gizi pada saat dirawat di rumah sakit.

(3)

Dengan alasan diatas,Instalasi gizi ada di Rumah Sakit Mardi Rahayu untuk memberikan pelayanan makan kepada pasien sesuai dengan kondisi masing-masing pasien .Sehingga dengan pemberian makanan yang sesuai dapat menunjang dan mempercepat kesembuhan pasien.Demikian juga instalasi gizi menyediakan makanan untuk menunjang produktifitas karyawan.

B. TUJUAN TUJUAN UMUM

Meningkatkan pelayanan gizi secara optimal TUJUAN KHUSUS

1. Memberikan pelayanan gizi yang terstandar baik untuk pasien dan karyawan 2. Memberikan pelayanan gizi yang bermutu dan terarah untuk pasien dan karyawan 3. Sebagai pegangan atau acuan dalam memberikan pelayanan gizi untuk pasien dan karyawan

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit Mardi Rahayu adalah : 1. Penyelenggaraan Makanan Pasien dan Karyawan

2. Pelayanan Gizi Untuk Pasien Rawat Inap 3. Pelayanan Gizi Untuk Pasien Rawat Jalan 4. Penelitian Gizi Terapan

D. BATASAN OPERASIONAL

1. Penyelenggaraan Makanan Pasien dan Karyawan

Adapun kegiatan penyelenggaraan makanan untuk pasien dan karyawan adalah

sebagai berikut :

1.1 Perencanaan bahan makanan

1.2 Pengadaan bahan makanan dan kebutuhan lain 1.3 Penerimaan bahan makanan

1.4 Persiapan bahan makanan 1.5 Penyimpanan bahan makanan 1.6 Persiapan memasak

1.7 Kegiatan memasak 1.8 Distribusi makanan

1.9 Pencucian peralatan makan pasien 2. Pelayanan Gizi Untuk Pasien Rawat Inap 2.1 Assesmen

a. Skrining awal oleh perawat

(4)

2.2 Asuhan gizi rawat inap dengan menggunakan metode ADIME 2.3 Re assesmen

3. Pelayanan Gizi Untuk Pasien Rawat Jalan

3.1 Asuhan gizi rawat jalan dengan menggunakan metode ADIME 4. Penelitian Gizi Terapan

Merupakan kegiatan melakukan penelitian pada pasien yang mempunyai masalah gizi.Dengan diambil sampel saja.Adapun kegiatannya meliputi :

4.1 Membuat proposal penelitian 4.2 Mengumpulkan data

4.3 Menghitung data 4.4 Menganalisa data

4.5 Membuat pelaporan penelitian

E. LANDASAN HUKUM

Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam penyelenggaraan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan peraturan undangan pendukung. Beberapa ketentuan perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan

2. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

6. Undang-Undang No 36 tahun 2009 BAB XII tentang Kesehatan Kerja 7. Permenkes 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi RS

(5)

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

No Jenis Tenaga Pendidikan Formal Sertifikasi Jumlah

1 Kepala Instalasi Gizi D III Gizi Manajemen pelatihan gizi

1 orang 2 Kepala Seksi Gizi

Pasien

D III Gizi Pelatihan PGRS 1 orang 3 Kepala Seksi Gizi

Karyawan

SMA Pelatihan

penjamah makanan

1 orang

4 Ahli gizi rawat inap D III Gizi Pelatihan gizi 1 orang 5 Ahli gizi rawat jalan D III Gizi Pelatihan gizi 1 orang 6 Koordinator

Pengadaan Makanan Untuk Gizi Pasien

SMKK Pelatihan penjamah makanan 2 orang 7 Pelaksana Administrasi dan Logistik Gizi Pasien

SMEA dan SMA 2 orang

8 Pelaksana Persiapan Bahan Makanan di Instalasi gizi Pasien

SMA 4 orang 9 Pelaksana Pemasak dan Distibusi Makanan di Instalasi gizi Pasien SMKK Pelatihan penjamah makanan 8 orang 10 Pelaksana Gizi Umum Tim A di Instalasi gizi Pasien

SMA 11 orang

11 Pelaksana Gizi Umum Tim B di Instalasi gizi Pasien

(6)

12 Pelaksana Cuci peralatan pasien SMA 11 orang 13 Pelaksana Administrasi dan Logistik Gizi Karyawan SMA 1 orang 14 Pelaksana Pemasak di Instalasi gizi Karyawan SMKK,SMA 5 orang 15 Pelaksana Gizi Umum Tim A di Instalasi gizi Karyawan SMA 1 orang

16 Pelaksana Gizi Tim Dokter di Instalasi gizi Karyawan

SMA 6 orang

17 Pelaksana Gizi Umum Tim B gizi karyawan

SMA 5 orang

B. Distribusi Ketenagaan 1. Instalasi gizi pasien

Pengaturan tenaga diinstalasi gizi pasien berdasarkan shift dan non shift.Tenaga kerja di instalasi gizi pasien berjumlah 33 orang yang terdiri dari 3 shift yaitu Dinas pagi dimulai dari yang masuk jam 04.00,jam 05.00,jam 06.00,jam 07.30,08.00,08.30 Untuk dinas siang dimulai jam 11.00 dan jam 12.00. Untuk dinas sore masuk jam 13.00.

Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah

Dinas Pagi - Kepala Instalasi Gizi - Kepala seksi

- Ahli Gizi - Koordinator

- Pelaksana administrasi dan logistik

- Pelaksana pemasak dan Distribusi

- Pelaksana persiapan bahan makanan

- Pelaksana umum tim A

1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang 4 orang 4 orang 5 orang

(7)

- Pelaksana gizi umum tim A 1 orang

Dinas Sore - Koordinator

- Pelaksana pemasak dan distribusi

- Pelaksana gizi umum tim A

1 orang 2 orang 1 orang

2. Instalasi gizi karyawan

Pengaturan tenaga diinstalasi gizi karyawan berdasarkan shift dan non shift.Tenaga kerja di instalasi gizi pasien berjumlah 19 orang yang terdiri dari 3 shift yaitu Dinas pagi dimulai dari yang masuk jam 05.00,jam 06.00,jam 07.00,jam 07.30,08.00,08.30. Untuk dinas siang jam 11.00 dan jam 12.00. Untuk dinas sore masuk jam 13.30.

Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah

Dinas Pagi - Kepala seksi

- Pelaksana administrasi & logistik gizi

- Pelaksana pemasak dan distribusi

- Pelaksana umum tim A - Pelaksana gizi tim dokter

1 orang 1 orang 2 orang 4 orang 1 orang Dinas Siang - Pelaksana umum tim A 4 orang Dinas Sore - Pelaksana pemasak dan

distribusi

- Pelaksana umum tim A - Pelaksana gizi tim dokter

1 orang 2 orang 1 orang

C.Pengaturan Jaga

1. Gizi Pasien

Dinas pagi dibagian penyelanggaraan makanan dan rawat inap

Hari minggu – jumat - Jam 04.00 - 11.00 - Jam 05.00 – 12.00 - Jam 06.00 - 13.00 - Jam 07.30 - 14.30 - Jam 08.00 - 15.00 - Jam 08.30 - 15.30 Hari sabtu - Jam 04.00 - 09.00 - Jam 06.00 - 11.00

(8)

- Jam 07.30 – 12.30 - Jam 08.00 - 13.00 - Jam 08.30 - 13.30 Dinas siang dibagian penyelanggaraan

makanan dan rawat inap

Hari minggu – jumat - Jam 11.00 - 18.00 - Jam 12.00 – 19.00 Hari sabtu

- Jam 11.00 - 16.00 Dinas sore dibagian penyelanggaraan

makanan

Hari minggu- jumat - Jam 13.00 - 20.00 Hari sabtu

- Jam 13.00 - 18.00

- Jam 15.00 - 20.00 Poliklinik gizi rawat jalan Hari senin-jumat

Dr. Ruth Ratna W,MKes jam 12.00-13.30 Ahli Gizi jam 11.00-12.00 jam 13.30-14.30 Hari sabtu

Dr. Ruth Ratna W,MKes jam 11.00-12.00 Ahli Gizi jam 12.00-12.30

2. Gizi Karyawan

Dinas pagi Hari minggu – jumat

- Jam 05.00 - 12.00 - Jam 06.00 - 13.00 - Jam 07.00 - 14.00 - Jam 07.30 - 14.30 - Jam 08.00 - 15.00 - Jam 08.30 - 15.30 Hari sabtu - Jam 05.00 - 10.00 - Jam 06.00 - 11.00 - Jam 07.00 - 12.00 - Jam 07.30 - 12.30 - Jam 08.00 - 13.00 - Jam 09.00 - 14.00

Dinas siang Hari minggu – jumat

- Jam 11.00 - 18.00 - Jam 12.00 - 19.00 Hari sabtu

- Jam 10.00 - 15.00 - Jam 11.00 - 16.00

(9)

- Jam 13.30 - 20.30 Hari sabtu - Jam 15.30 - 20.30

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

(10)
(11)

B. Standar Fasilitas

1. Kondisi Bangunan Dan Prasarana Fisik

NO JENIS KELENGKAPAN KETERANGAN

1 Gedung 2 Ventilasi 3 Cerobong asap 4 Exhause fan

5 Penerangan (Lampu) 6 Air mengalir bersih 7 Air panas

8 Daya listrik 9 Tata ruang

a. Ruang kantor

b. Ruang gudang penyimpanan bahan kering

c. Ruang membuat snack d. Ruang ganti karyawan e. Ruang gudang alat f. Ruang produksi g. Ruang persiapan sayur h. Ruang persiapan ikan

10 Ruang makan karyawan Khusus di gizi karyawan 11 Tempat penampungan limbah cair

12 Tempat sampah Untuk sampah padat

2. Jenis Peralatan a. Gizi pasien

NO JENIS PERALATAN JUMLAH

1 Kulkas 1 buah

2 Chiller 1 buah

3 frezzer 3 buah

4 Timbangan kodok 3 buah

5 Troly dorong 8 buah

6 Meja distribusi 9 buah

7 Meja persiapan 5 buah

8 Rak barang 3 buah

9 Lemari penyimpanan 2 buah

10 Water heater 1 buah

(12)

12 Blender buah 2 buah

13 Kipas angin 5 buah

14 Oven 1 buah

15 Mixer 3 buah

16 Rice cooker 1 buah

17 Toaster 1 buah

18 Magic com 1 buah

19 Kompor gas 12 buah

20 Tabung gas 11 buah besar,2 buah kecil

21 Meja tulis 5 buah

22 Komputer 1 set

23 Microtoise 1 buah

24 Timbangan badan 1 buah

25 Food model 51 buah

26 Pengukur panjang badan 1 buah

27 Peralatan memasak secukupnya

b. Gizi karyawan

NO JENIS PERALATAN JUMLAH

1 Kulkas 2 buah

2 frezzer 1 buah

3 Timbangan kodok 1 buah

4 Troly dorong 3 buah

5 Meja distribusi 3 buah

6 Meja persiapan 2 buah

7 Rak barang 2 buah

8 Lemari penyimpanan 1 buah

9 Water heater 1 buah

10 Blender daging 1 buah

11 Blender buah 1 buah

12 Kipas angin 2 buah

13 Kompor gas 10 buah

14 Tabung gas 9 buah besar,2 buah kecil

15 Meja tulis 2 buah

16 Komputer 1 set

(13)

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Penyelenggaraan Makanan Pasien dan Karyawan a. Perencanaan Bahan Makanan

Perencanaan bahan makanan direncanakan oleh Ahli Gizi bekerjasama dengan

Koordinator,yang ditandatangani oleh kepala instalasi gizi. Perencanaan menggunakan metode konsumsi harian dengan buffer stock 10-20%.Perencanaan bahan makananbasah dilaksanakan setiap hari dan diorderkan ke bagian pembelian non medis. Untuk bahan makanan kering dilaksanakan 2 kali dalam 1 minggu yaitu hari selasa dan kamis untuk instalasi gizi pasien,hari senin dan jumat untuk gizi karyawan.Untuk bahan makanan kering stok, order ditujukan ke bagian perbekalan rumah sakit sedangkan bahan makanan kering non stok,order ditujukan ke bagian pembelian.Perhitungan bahan makanan saat perencanaan berdasarkan menu,jumlah pasien,standar porsi dan standar resep.

b. Pengadaan Bahan Makanan

Pengadaan bahan makanan dengan cara membeli di rekanan.Kualifikasi rekanan adalah rekanan yang mampu menyediakan bahan makanan sesuai dengan spesifikasi bahan makanan dan jumlah yang diminta oleh instalasi gizi.

c. Penerimaan Bahan Makanan

Bahan makanan yang sudah di order satu hari sebelumnya,saat datang dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh bagian logistik gizi dan bagian logistik rumah sakit

dengan disesuaikan antara pesanan dan bahan yang datang secara kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang telah ada.Setelah selesai dibawa

diinstalasi gizi pasien untuk dipersiapkan oleh bagian persiapan.

d. Persiapan Bahan Makanan

Setelah bahan makanan masuk ke instalasi gizi, maka akan masuk ke bagian persiapan bahan makanan sesuai dengan jenisnya, yaitu

1. Sayur-sayuran

Sayuran dipersiapkan oleh bagian persiapan sayur. Adapun perlakukannya adalah dibersihkan bagian yang kotor,ditimbang sesuai dengan kebutuhan dan dikupas

kulitnya, untuk kemudian dicuci dengan air mengalir sampai bersih. Kemudian ditiriskan dan dipotong-potong sesuai dengan menu pada saat itu. Untuk sayuran yang akan dipakai masuk ke bagian pemasakan dan sayuran untuk besok pagi disimpan di pendingin (chiller)

2. Ikan/daging sapi/daging ayam

Bahan makanan hewani tersebut masuk ke bagian persiapan ikan. Adapun perlakuannya adalah bahan makanan tersebut dicuci atau dipotong-potong baru dicuci sampai

bersih dan didistribusikan sesuai kebutuhan untuk dimasak,sedangkan yang dipergunakan untuk besok disimpan di frezzer. untuk daging sapi dicuci dan

(14)

dan dimasukkan dalam kantong plastik putih setiap plastik isi 15 potong (ayam

biasa) dan 10 potong untuk ayam horn.Untuk daging dada ayam baik utuh maupun fillet setiap plastik putih berisi 3 buah. Sedangkan untuk udang berisi 50 porsi setiap

plastiknya.Ikan laut berisi 15 potong untuk setiap plastiknya. 3. Tahu,Tempe,Kelapa Parut dll

Untuk tahu dicuci di air mengalir dan setelah dicuci, dihitung sesuai kebutuhan untuk menu hari itu, sedangkan untuk menu esok hari di masukkan dalam plastic putih yang berisi 10 buah dan disimpan di chiller atau pendingin. Untuk tempe dipakai sesuai kebutuhan jika ada sisa disimpan frezzer. Untuk kelapa parut setelah masuk kebagian gizi dipindah keplastik bersih dan disimpan di frezzer. Untuk bahan makanan yang lain disimpan sesuai dengan sifat bahan makanan.

4. Buah-Buahan

Buah-buahan setelah masuk keinstalasi gizi di cuci dan disimpan sesuai dengan sifat bahan makanan. Untuk buah yang mudah rusak dimasukkan ke chiller dan buah yang tidak mudah rusak disimpan dialmari kerawang.

5. Bumbu-Bumbu Dapur

Bumbu dapur atau rempah-rempah diorderkan sesuai kebutuhan (tidak setiap hari) dengan cara mengecek bumbu-bumbu dapur setiap hari. Bumbu dapur yang datang direndam dan dicuci sampai bersih,ditiriskan. Setelah itu dibungkus diplastik bening dan di simpan di chiller.Pembuatan bumbu untuk memasak dipersiapkan 1 hari sebelumnya.

e. Penyimpanan Bahan Makanan

1. Penyimpanan Bahan Makanan Basah

1.1. Gizi Pasien

Di instalasi gizi terdapat 3 pendingin yaitu chiller,almari es 2 pintu ukuran besar dan almari es 2 pintu ukuran sedang serta 3 frezzer untuk menyimpan bahan-bahan makanan basah.Adapun masing-masing pendingin dan frezzer digunakan untuk menyimpan sebagai berikut :

a. Chiller

Instalasi gizi mempunyai chiller yang terdiri dari 4 rak dan masing-masing untuk menyimpan :

- Rak kiri atas: tempat untuk menyimpan buah seperti jeruk,pir,salak,jambu biji,apel dan pepaya,melon,semangka yang sudah dibelah tetapi sisanya belum terpakai. - Rak kiri bawah : tempat untuk menyimpan tahu

- Rak kanan atas : tempat untuk menyimpan sayuran mentah dan bumbu serta rempah-rempah

- Rak kanan bawah : tempat untuk menyimpan sayuran mentah b. Kulkas 2 pintu ukuran besar

Kulkas ini terdiri dari 2 pintu dan masing-masing untuk menyimpan:

- Pintu pertama (frezzer) untuk menyimpan kelapa parut,jagung beku dan bahan makanan lain yang memerlukan pembekuan

(15)

 Bagian pertama adalah kotak dibawah frezzer untuk menyimpan telur puyuh,putih telur mentah dan cairan kutuk

 Bagian kedua adalah rak-rak yang digunakan untuk menyimpan pudding,roti tawar,bahan-bahan roti

 Bagian ketiga adalah kotak tertutup digunakan untuk menyimpan sayuran mentah.

 Bagian rak di pintu kulkas untuk menyimpan meses,sambal kacang,bahan-bahan kering yang sudah dibuka

c. Kulkas 2 pintu ukuran sedang

Kulkas ini tempat untuk menyimpan sampel makanan untuk pasien d. Freezer kotak besar

Frezzer ini untuk menyimpan ayam,ikan,daging e. Freezer kotak kecil

Frezzer ini untuk menyimpan tempe f. Frezzer berdiri

Frezzer ini untuk menyimpan daging,ikan,ayam dan udang

Bahan makanan basah yang digunakan menggunakan system FIFO (First In First Out) dengan cara memberi label tanggal datang disetiap bungkus. Tanggal datang yang lebih dahulu,dikeluarkan/digunakan terlebih dahulu. Pada label juga disertakan jumlah bahan makanan dalam 1 plastik (untuk bahan makanan yang mudah dihitung)

Penyimpanan bahan makanan juga harus memperhatikan bau bahan makanan tersebut. Bahan makanan yang berbau tempatnya terpisah dengan makanan yang berbau

menyengat.Penyimpanan bisa dalam satu almari pendingin yang sama tetapi

penempatannya berbeda.Untuk bahan makanan yang berbau menyengat disimpan dalam kotak atau dalam kemasan-kemasan yang tertutup. Untuk bumbu juga diberi label tanggal datangnya dan penyimpanan paling lama 3 hari. Penyimpanan semua bahan makanan dalam kondisi bersih kecuali taoge karena cepat busuk maka hanya diganti plastik pembungkusnya.

1.2.Gizi Karyawan

Di instalasi gizi karyawan terdapat 2 pendingin yaitu almari es 1 pintu dan almari es 2 pintu ukuran sedang serta 1 frezzer besar untuk menyimpan bahan-bahan

makanan basah.Adapun masing-masing pendingin dan frezzer digunakan untuk menyimpan sebagai berikut :

a.Almari es 1 pintu

Sayur – sayuran antara lain kol,terong,timun,tomat,jeruk nipis,cabe b.Almari es 2 pintu

Almari es ini terdiri dari 2 pintu dan masing-masing untuk menyimpan: - Pintu pertama (frezzer) untuk menyimpan bumbu yang sudah dihaluskan - Pintu kedua untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur,irisan cabe,bawang merah dan bawang putih

c.Frezzer besar

Ikan laut,daging,ayam,bumbu pecel,bumbu gudangan,kelapa parut,nugget

(16)

Out)dengan cara memberi label tanggal datang disetiap bungkus. Tanggal datang yang lebih dahulu,dikeluarkan/digunakan terlebih dahulu. Penyimpanan bahan makanan juga harus memperhatikan bau bahan makanan tersebut.Bahan makanan yang berbau tempatnya terpisah dengan makanan yang berbau

menyengat.Penyimpanan bisa dalam satu almari pendingin yang sama tetapi penempatannya berbeda.Untuk bahan makanan yang berbau menyengat disimpan dalam kotak atau dalam kemasan-kemasan yang tertutup. Penyimpanan semua bahan makanan dalam kondisi bersih kecuali taoge karena cepat busuk maka hanya diganti plastik pembungkusnya.

2. Penyimpanan Bahan Makanan Kering

Bahan makanan kering disimpan di dalam gudang dengan rak-rak khusus dan bahan makanan yang diletakkan dilantai diberi alas kayu. Jadi bahan makanan tidak langsung dilantai.Untuk beras,gula pasir di dapur penyimpanannya dalam ember-ember

khusus.Bahan makanan kering yang disimpan di gudang menggunakan system FIFO dan FEFO yaitu dengan cara menempatkan bahan makanan yang terlebih dahulu datang pada bagian depan atau bagian atas dan dikeluarkan/digunakan terlebih dahulu. 3. Penyimpanan Di Almari Kerombong Di Gizi Pasien

Di instalasi gizi ada 2 buah almari kerombong yang digunakan untuk menyimpan: - Almari pertama untuk menyimpan stok bahan makanan kering harian di dapur - Almari kedua untuk menyimpan buah-buahan seperti

pepaya,melon,semangka,pisang.

f. Karakteristik Suhu Penyimpanan

1. Suhu penyimpanan daging,ayam,ikan,udang -4 s/d-20OC

2. Suhu penyimpanan sayur dan buah 4 s/d 10OC

3. Suhu penyimpanan telur,susu dan olahannya -5 s/d 7OC

4. Suhu penyimpanan pada suhu ruang 18 – 25OC

g.Pengontrolan dan Pencatatan Suhu

Suhu almari pendingin maupun suhu ruangan dikontrol setiap shift dan dicatat dalam form yang telah tersedia. Untuk suhu ruangan dicatat 1 kali dalam sehari.Pengontrolan dan pencatatan dapat dilaksanakan oleh semua karyawan diinstalasi gizi pasien. Untuk itu semua karyawan sudah diberi pelatihan tentang cara mengukur suhu dan mencatatnya serta di buat SPO. Waktu pengontrolan suhu adalah pagi hari jam 07.30 WIB,siang hari pada jam 14.00 WIB,sore hari pada jam 19.30 WIB. Hasil pengukuran dilaporkan 3 bulan sekali ke bagian IPCN.

Suhu chiller dan kulkas berkisar 4-10OC dan suhu freezer -2 s.d 0OC.Jika suhu setiap

hari perbedaannya cukup ekstrim akan dicari penyebabnya dan jika terjadi kerusakan akan diadakan perbaikan ke bagian sarpras

(17)

h.Lama Penyimpanan Bahan Makanan

No Jenis Bahan Makanan Lama Waktu Penyimpanan

< 3 hari < 1 minggu > 1 minggu

1 Daging,ikan,udang dan hasil olahannya

-5 – 0OC -10 - -50OC < - 10OC

2 Telur,buah dan hasil olahannya

5 – 7OC -5 – 0OC < - 5OC

3 Sayur,buah 10OC 10OC 10OC

4 Tepung dan biji-bijian 25OC 25OC 25OC

i. Pemasakan Dan Distribusi Makanan

1. Proses Persiapan Bahan Makanan Sebelum Dimasak

Sebelum mulai proses pemasakan bahan makanan perlu dipersiapkan bahan makanan yang akan dipakai khususnya bahan makanan yang di simpan di frezzer,terutama bahan makanan hewani. Bahan makanan yang disimpan di frezzer akan membeku, untuk itu perlu proses pencairan terlebih dahulu sebelum dimasak.Pencairannya dilakukan dengan cara direndam dengan air bersih sampai bahan makanan terendam semua,kira-kira selama 2 jam. Perlu juga diperhatikan antara bahan makanan dan tempat yang digunakan untuk merendam pada saat proses

pencairan.Setelah mencair bahan makanan siap untuk dimasak. 2. Pemasakan Bahan Makanan

a. Gizi pasien

Bahan makanan yang telah siap diolah masuk ke bagian pemasakan,dimana dimasak sesuai dengan menu yang ada. diinstalasi gizi ada 3 kelompok pemasakan yaitu diet biasa,diet khusus (DM, Rendah Lemak,Rendah Garam dll),diet bubur tepung. Makanan yang telah dimasak dikelompokkan dengan diet masing-masing dan diberi pelabelan baik untuk bubur,lauk maupun sayur,terutama yang memerlukan

perlakukan khusus seperti garam rendah,tanpa santan,alergi dan

sebagainya.Tujuannya supaya tidak terjadi kekeliruan dalam membagi diet untuk pasien.Makanan yang disiapkan untuk pasien harus terpenuhi nilai gizinya dan sesuai dengan kebutuhan pasien. Adapun proses pemasakan terdiri dari beberapa antara lain menggoreng,merebus,mengukus,mempresto. Untuk daging supaya lunak perlu dilakukan proses mempresto selama 20 menit.Untuk daging ayam horn supaya lunak juga perlu dilakukan proses mempresto selama 45 menit Untuk proses memasak menggoreng menggunakan minyak banyak sampai bahan makanan terendam minyak goreng. Dalam proses pemasakan menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM) dalam batas yang diperbolehkan.

b. Gizi karyawan

Untuk pemasakan di instalasi gizi karyawan hanya memasak untuk makanan biasa

saja,dalam arti tidak melayani makanan diet khusus. Makanan yang disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan gizi setiap karyawan. Adapun proses pemasakan terdiri dari beberapa antara lain menggoreng,merebus,mengukus,mempresto. Untuk

(18)

daging supaya lunak perlu dilakukan proses mempresto selama 25 menit. Untuk proses memasak menggoreng menggunakan minyak banyak sampai bahan makanan terendam minyak goreng. Dalam proses pemasakan menggunakan Bahan Tambahan

Makanan (BTM) dalam batas yang diperbolehkan. 3. Penyimpanan Makanan Untuk Sampel

Penyimpanan makanan untuk sampel diambil setiap hari setiap shift untuk setiap jenis makanan. Sampel makanan di bungkus diplastik dan dimasukkan dalam wadah kotak yang diberi identitas tanggal dan shift. Sampel disimpan dalam almari es,setelah 2 hari sampel dibuang. Tujuannya adalah jika terjadi keracunan yang diduga berasal dari makanan maka ada sampel makanan untuk diperiksa. Sedangkan pemeriksaan mikrobiologi makanan,minuman dan kualitas air dilakukan 2 kali dalam setahun dilakukan oleh bagian sanitasi bekerjasama dengan instansi terkait.

4. Distribusi Makanan Dan Minuman

a. Gizi pasien

Distribusi makanan untuk pasien menggunakan system desentralisasi yaitu pembagian di

dapur sentral.Di instalasi gizi pasien melayani diet biasa,diet khusus,makanan cair. Distribusi atau pembagian makanan disesuaikan dengan daftar makanan pasien yang berasal dari ruangan, yang kemudian direkap oleh petugas yang menulis diet pasien sesuai dengan jumlah tiap-tiap pasien dimasing-masing ruangan dan sesuai dengan diet masing-masing pasien. Sebelum distribusi makanan,diperalatan makan pasien diberi label diet sesuai dengan diet pasien dengan tujuan pasien mendapatkan makanan sesuai dengan terapi dietnya.Saat distribusi makanan terdapat proses wrapping dan labeling. Makanan yang sudah dibagi dimasing-masing peralatan makan ditutup dengan tutup makanan atau plastic wrap supaya bersih dan tidak terkontaminasi kuman. Setelah makanan didistribusikan,sebelum diambil oleh petugas pantry di cek terlebih dahulu oleh Ahli Gizi atau Koordinator saat itu. Saat diambil oleh petugas pantry, petugas tersebut juga harus mengecek lagi sesuai jumlah dan diet pasien dengan menggunakan checklist. Saat pengambilan dilakukan serah terima antara petugas dapur dan petugas pantry.Distribusi ini meliputi makanan utama,sayur,buah,makanan selingan,maupun minuman.

b. Gizi karyawan

Instalasi gizi rumah sakit juga melayani makan untuk karyawan dan penghuni asrama kurang lebih 1000 orang karyawan dan 125 orang anak asrama.Adapun pembagian makanan adalah:

- Untuk karyawan mendapat 1 kali makan.Jumlah makan pagi 200 orang,siang 660 orang dan sore 270 orang

- Untuk anak asrama mendapat 3 kali makan yaitu pagi,siang dan sore

- Snack untuk karyawan diberikan 2 kali dalam seminggu yaitu setiap senin dan kamis - Snack untuk penghuni asrama diberikan setiap hari rabu

- Minuman untuk karyawan diberikan setiap 1 minggu sekali setiap hari selasa,misalnya wedang kacang ijo,wedang blung dll

- Minuman teh diberikan setiap hari

(19)

- Untuk bagian tertentu seperti radiology,OK dan laborat diberikan tambahan susu atau telur. Penambahan ini karena bagian-bagian tersebut terpapar radiasi,reagen ataupun karena membutuhkan ekstra energi.Untuk bagian Radiology dan Laborat mendapat tambahan susu dan telur,diberikan setiap hari.Untuk bagian OK hanya mendapatkan tambahan susu.

- Untuk pembagian makan karyawan ada dua cara yaitu a.Karyawan makan diruang makan

Karyawan yang bisa datang makan ke ruang makan,mengambil sendiri

makanannya,dengan peralatan yang telah disediakan oleh instalasi gizi karyawan. b.Dibungkus atau diambilkan

Karyawan yang diambilkan makanannya adalah karyawan yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya,yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien,sebagai contoh ruang perawatan,apotek,laborat dll. Permintaan makan menggunakan formulir pengambilan makan untuk karyawan yang sudah

distandarkan.Demikian juga makan untuk dokter diantar ke ruangan masing-masing oleh petugas dari instalasi gizi karyawan.

- Jika karyawan tidak suka atau alergi terhadap lauk yang disajikan pada hari itu,maka penggantinya adalah tahu/tempe/telur.

- Ketentuan lain yang berlaku adalah jika ada rapat dan bersamaan dengan pemberian snack karyawan / makan siang karyawan,maka snack / makan siang tersebut tidak diberikan ke karyawan yang mengikuti rapat karena saat rapat sudah mendapat snack/makan siang.

5. Peralatan Dapur

Peralatan-peralatan yang digunakan di dapur baik untuk persiapan maupun memasak

menggunakan peralatan tersendiri. Peralatan yang digunkan untuk persiapan

sayur,daging,ikan dan buah menggunakan peralatan masing-masing (tidak menjadi satu) dengan cara membedakan warna dan diberi label tulisan. Peralatan untuk memasak dan untuk membuat snack juga di bedakan. Pemeriksaan mikrobiologis peralatan dapur dilakukan 2 kali dalam 1 tahun dilakukan oleh bagian sanitasi

k. Pengolahan Makanan Cair/Sonde

Makanan cair disiapkan oleh petugas khusus,tidak dijadikan satu dengan petugas pemasak untuk makanan padat. Hal ini karena biasanya pasien yang mendapat makanan cair adalah pasien yang memerlukan perlakuan khusus dimana kebersihan makanan harus benar-benar terjaga. Tempat,alat pengolahan juga dikhususkan.Adapun jenis makanan cair adalah makanan cair yang mengandung susu dan makanan cair tanpa susu. Peralatan yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengolah makanan cair. Cara menyeteril alat adalah dengan cara merendam atau membilas peralatan dengan air panas mendidih.

l. Pelayanan Makan Untuk Pasien Rawat Inap

1. Pembagian Pemberian Makanan Untuk Pasien Rawat Inap

(20)

cukup yang diperoleh dari makanan. Untuk itu instalasi gizi RS.Mardi Rahayu menetapkan pembagian makanan untuk pasien yaitu

- Jam 05.00-06.15

Minum pagi berupa susu dan teh untuk kelas VIP dan Utama sedangkan teh diberikan untuk kelas I,II dan III.

- Jam 06.30 – 07.30

Makan Utama (Makan pagi) terdiri dari makanan pokok,lauk hewani,lauk nabati,sayur (kuah dan tumisan). Untuk kelas III tidak mendapat sayur tumisan - Jam 09.00 – 10.00

Makanan selingan diberikan untuk kelas VIP,Utama,kelas I,II dan minuman sirup untuk kelas VIP,Utama,kelas I,II.Sedangkan untuk kelas III diberi teh

- Jam 11.30 – 12.30

Makan Utama (Makan Siang) terdiri dari makanan pokok,lauk hewani,lauk

nabati,sayur(kuah dan tumisan),buah.Kelas III tidak mendapat tumisan.Perbedaannya adalah untuk Maranatha 1,2,3,kelas VIP diberikan lauk tambahan

untuk pasien yang mendapat diet biasa dan buahnya 2 jenis sedangkan kelas I,II,III buahnya hanya 1 jenis

- Jam 14.00 – 15.00

Makanan selingan sore diberikan untuk kelas VIP,Utama,dan kelas I. Untuk minuman teh dan air kacang ijo diberikan untuk kelas VIP dan Utama.Sedangkan untuk kelas I,II dan III diberi minuman air kacang ijo.

- Jam 16.30 – 17.30

Makan Utama (Makan Sore) terdiri dari makanan pokok,lauk hewani,lauk nabati,sayur (kuah dan tumisan). Untuk kelas III tidak mendapatkan tumisan Untuk VIP,Utama dan kelas I mendapat buah sore 1 potong/buah.

Pasien baru yang datang mendapat pelayanan makan sampai dengan 1 jam setelah distribusi untuk setiap shiftnya. Setelah lewat jam tersebut,pasien baru akan mendapat pelayanan makan pada jam makan selanjutnya. Untuk pasien baru yang datang setelah dapur tutup diberikan kue kering dan susu.

Untuk keamanan dan ketepatan diet pasien dilakukan penempelan label identitas pasien (nama lengkap,tanggal lahir) dan jenis dietnya.Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam memberikan diet ke pasien.

Untuk pasien yang mendapat diet makanan cair pembagiannya adalah sebagai

berikut :

1. Jam 05.00

Minuman susu. Jika pasien alergi/tidak boleh atau tidak suka susu maka penggantinya adalah sirup

2. Jam 07.00 Makanan cair 3. Jam 09.00

Sari buah (Untuk pasien dengan diet cair uremi penggantinya adalah teh/sirup) 4. Jam 12.00

(21)

Makanan cair 5. Jam 15.00 Minuman susu 6. Jam 17.00 Makanan cair

7. Untuk diet TKTP,diet sippy dan diet dengan energi 1900 kalori keatas mendapat susu keringan 2 kali untuk dibuatkan oleh ruangan setelah jam 17.00 karena pasien membutuhkan energi lebih banyak. Untuk yang lainnya mendapat keringan 1 kali

Pemberian terapi nutrisi untuk pasien yang mendapat diet enteral,Ahli gizi berkolaborasi dengan DPJP. Untuk pemberian lebih dari 6 kali diberikan formula komersil.

Untuk jenis makanan cairnya untuk kelas II keatas menggunakan formula komersial sedangkan untuk kelas III kebawah menggunakan formula rumah sakit

(buatan sendiri). Untuk makanan cair yang membuat sendiri selain kelas III kebawah adalah pada kasus diet ginjal dan diet hati atau untuk pasien yang mendapat makanan cair tanpa susu.

Untuk penggunaan formula komersil takarannya adalah 5 sendok takar untuk 250 cc air dan susu komersil DM takarannya adalah 4 sendok takar untuk 200 cc air.

Macam-macam makanan cair di instalasi gizi pasien :

a. Makanan cair rumah sakit (buatan sendiri) komposisinya adalah Bahan:

- susu full cream 10 gram - susu skim 10 gram - telur 1 butir

- gula pasir 12.5 gram - margarine 2 gram - tepung maizena 7 gram - air 200 ml

- sari buah jeruk 50 gram Cara membuat:

- Air dimasak dengan tepung maizena,margarine sampai mendidih

- Susu dan telur dicampur dengan sedikit air mendidih tadi,kemudian dicampurkan jadi satu,diberi sari buah jeruk dan disaring. Pemberian gula tergantung untuk pasien dengan diet DM atau tidak

b. Makanan cair rumah sakit (buatan sendiri) untuk diet uremi/rendah protein komposisinya adalah

Bahan:

- susu full cream 10 gram - telur 1 butir

- gula pasir 12.5 gram - margarine 2 gram - tepung maizena 7 gram

(22)

- air 200 ml

- sari buah jeruk 50 gram Cara membuat:

- Air dimasak dengan tepung maizena,margarine sampai mendidih

- Susu dan telur dicampur dengan sedikit air mendidih tadi,kemudian dicampurkan jadi satu,diberi sari buah jeruk dan disaring. Pemberian gula tergantung untuk pasien dengan diet DM atau tidak

Untuk pasien yang mendapat makanan cair rumah sakit dengan diet protein rendah komposisi makanan cair tidak menggunakan susu skim dan untuk yang rendah lemak menggunakan susu skim tanpa susu full cream

c. Makanan cair tanpa susu

Bahan:

- Kacang ijo 120 gram - Wortel 50 gram - Tepung beras 10 gram - Gula pasir 75 gram - Telur 1 butir

- Minyak jagung 15 gram - Air 1000 cc

Cara Membuat:

- Kacang hijau,wortel direbus hingga matang dan lunak,ditambah tepung beras masak hingga matang

- Kemudian diblender, dimasak sampai mendidih,dan ditambah dengan telur - Disaring

d. Makanan cair uremi tanpa susu Bahan:

- Wortel 50 gram - Tepung beras 10 gram - Gula pasir 75 gram - Telur 1 butir

- Minyak jagung 15 gram - Air 1000 cc

Cara Membuat:

- Wortel direbus hingga matang dan lunak,ditambah tepung beras masak hingga matang

- Kemudian diblender, dimasak sampai mendidih,dan ditambah dengan telur - Disaring

e. Makanan cair tanpa protein Bahan :

- Wortel 10 gram - Tepung beras 10 gram - Gula pasir 15 gram

(23)

- Air 350 ml Cara Membuat :

- Wortel direbus hingga matang dan lunak,ditambah tepung beras masak hingga matang - Kemudian di blender,dimasak kembali sampai mendidih

- Di saring f. Cair hati Bahan :

- Tepung beras 10 gram - Gula pasir 10 gram - Air 300 ml

Cara Membuat :

- Rebus semua bahan jadi satu dan dimasak sampai mendidih - Disaring

2. Menu Pilihan Untuk Makan Pagi

Menu pilihan diberikan saat makan pagi dan diberikan untuk pasien kelas VIP dan

yang mendapat diet nasi biasa

3. Penetapan Diet Pasien

Diet pasien ditentukan oleh dokter yang merawat pasien dan bisa juga bekerjasama dengan Ahli Gizi. Peran Ahli Gizi dalam memberikan diet pasien adalah memberikan usulan diet pasien ke dokter jika ada hasil laboratorium ataupun tekanan darah tinggi dimana dokter belum mengetahuinya.

4. Pemesanan Diet Pasien

Pemesanan diet pasien dari ruang rawat inap dimintakan oleh ruang perawatan masing masing dan ditulis di daftar makanan pasien yang memuat nama pasien,umur

pasien,kelasruangan,jenis makanan (Nasi,nasi tim,bubur nasi,bubur tepung) dan

keterangan yaitu jenis dietnya (garam rendah,lemak rendah dll) yang ditandatangi oleh Kepala Ruang atau Kepala Jaga. Daftar makanan pasien ini dikirimkan ke Instalasi gizi maksimal pada jam 05.00 dan pada setiap shift sebelum distribusi diet pasien, petugas pantry mengecek kembali daftar makanan pasien apakah ada perubahan ataupun

penambahan diet pasien sehingga petugas instalasi gizi bisa merekap diet pasien dengan benar.

5. Permintaan Tambahan Diet Pasien

Permintaan tambahan diet pasien dimintakan dari ruangan ke instalasi gizi maksimal 1 jam setelah distribusi dan dituliskan pada daftar makanan pasien. Jika permintaan tambahan diet pasien terjadi pada saat distribusi maka petugas pantry ruangan bisa memintakan tambahan diet pasien melalui telpon dan selanjutnya menuliskan pada daftar makanan pasien pada saat mengambil diet. Jika penambahan diet pasien terjadi pada saat pengambilan diet pasien maka petugas pantry ruangan supaya memintakan ke petugas di instalasi gizi.

(24)

6. Perubahan Diet Pasien

Perubahan diet pasien dilaporkan ke instalasi gizi selama jam distribusi baik melalui telepon maupun datang sendiri ke instalasi gizi dan menulis di daftar makanan pasien sesuai dengan diet yang baru.

7. Pengaturan Makanan Menurut Diet Khusus

Untuk pasien yang mendapat diet khusus perlu mendapat perhatian khusus untuk makanannya untuk itu perlu pengaturan khusus yaitu

1. Diabetes Mellitus

Untuk pasien dengan kadar gula tinggi,untuk itu perlu diperhatikan kalori yang masuk sehingga porsi makanan pokok perlu ditimbang saat distribusi. Adapun

susunan makan sehari ( pagi,siang,sore) adalah makanan pokok + lauk hewani + lauk nabati + sayur tumis + sayur kuah. Makanan selingan diberi buah sebanyak 3 kali dan puding 1 kali. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi adalah gula murni (gula pasir,gula merah,gula batu ) dan hasil olahannya (permen,sirup dll). Berikut ini adalah pembagian nasi untuk satu hari sesuai dengan energi yang dibutuhkan.

Tabel Pembagian Makan Sehari Untuk Diet Diabetes Mellitus

Jam

I II III IV V VI VII VIII Satuan 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500 kalori Bahan H.A 160 195 225 260 300 325 350 390 gram

makanan P 50 55 60 65 70 80 85 90 gram L 30 35 40 45 50 55 60 65 gram 07.30 Nasi 50 100 100 100 150 150 150 150 gram Telur ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 1 butir Tempe - - 50 50 50 50 50 50 gram Sayuran A SK SK SK SK SK SK SK SK SK B - - - -Minyak - 5 5 5 5 5 5 5 gram 10.00 Melon Susu 150 -150 -150 -150 -150 -150 -150 200 150 200 gram cc 13.00 Nasi 100 100 150 150 200 250 300 300 gram Ikan 50 50 50 50 50 50 50 50 gram Perkedel 50 50 50 50 50 50 50 50 gram Sayuran A SK SK SK SK SK SK SK SK SK B 100 100 100 100 100 100 100 100 gram Minyak Jeruk 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 gram gram 16.00 Semangka 150 150 100 100 100 100 100 100 gram

(25)

19.00 Nasi 50 100 100 150 200 200 200 300 gram Daging 50 50 50 50 50 50 50 50 gram Tahu 50 50 50 50 50 50 50 50 gram Sayuran A SK SK SK SK SK SK SK SK SK B 100 100 100 100 100 100 100 100 gram Minyak 5 5 5 5 10 10 10 10 gram Pir 100 100 100 100 100 100 100 100 gram

2. Diet Protein Rendah

Diet protein rendah ditujukan untuk pasien dengan penyakit gangguan ginjal. Susunan makanan sehari adalah sebagai berikut:

Pagi : makanan pokok + lauk hewani + sayur tumis + sayur kuah Siang : makanan pokok + lauk hewani + sayur tumis + sayur kuah Sore: makanan pokok + lauk hewani + sayur tumis + sayur kuah

Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalah kacang-kacangan (kacang hijau,kacang kedelai,kacang tanah,kacang merah,kacang tolo dll) serta hasil

olahannya yaitu tahu,tempe,oncom dll, buah tidak diperbolehkan sama sekali (untuk pasien CKD)

3. Diet Purin Rendah

Diet ini ditujukan untuk pasien dengan asam urat tinggi. Susunan makanan sehari

adalahsebagaiberikut: Pagi: makanan pokok + lauk hewani + sayur kuah

Siang: makanan pokok + lauk hewani + lauk nabati + sayur kuah Sore: makanan pokok + lauk hewani + sayur kuah

Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalah

bayam,buncis,melinjo,nangka,nanas,durian. Bahan makanan yang dibatasi adalah kacang-kacangan dibatasi 1 kali perhari sebanyak 25 gram dan tahu/tempe dibatasi 1 kali perhari sebanyak 1 potong sedang.

4. Diet lemak rendah,cholesterol rendah,trigliserid rendah

Diet ini ditujukan untuk pasien dengan kadar cholesterol dan trigliserid tinggi. Susunan makanan untuk pagi,siang dan sore adalah sama yaitu makanan pokok + lauk hewani + lauk nabati + sayur tumis + sayur kuah

Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalahudang,kerang,kepiting,cumi, Jerohan,kuning telur dibatasi 3 kali dalam 1 minggu

5. Diet Hati

Diet hati terbagi menjadi 4 jenis disesuaikan dengan kondisi pasien saat dirawat Diet hati I berupa makanan cair atau bubur tepung

Diet hati II : bubur nasi + lauk hewani + sayur (pagi,siang,sore) Diet hati III : nasi tim + lauk hewani + sayur (pagi dan sore) Nasi tim + lauk hewani + lauk nabati + sayur (siang) Diet hati IV : nasi + lauk hewani + lauk nabati + sayur (pagi,siang,sore)

(26)

Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalah jerohan,makanan yang berlemak tinggi dan makanan yang mengandung gas

6. Diet Jantung

Diet Jantung terbagi menjadi 4 jenis yang disesuaikan dengan kondisi pasien saat dirawat.

Diet jantung I berupa makanan cair atau bubur tepung Diet jantung II: bubur nasi + lauk hewani + sayur Diet jantung III: nasi tim + lauk hewani + sayur (pagi)

nasi tim + lauk hewani + lauk nabati + sayur (siang dan sore) Diet jantung IV: nasi + lauk hewani + lauk nabati + sayur (pagi,siang,sore) Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalah jerohan,udang,kerang,kepiting, cumi,durian,nangka,nanas,santan kental

7. Diet Garam Rendah

Diet ini ditujukan untuk pasien dengan tekanan darah tinggi.Bahan makanan yang tidak diperbolehkan adalah garam masak,telur asin,ikan asin dan makanan yang diawetkan dengan garam tinggi.

8. Diet Sisa Rendah

Diet sisa rendah ditujukan untuk pasien yang mengalami gangguan saluran cerna. Yang dimaksud diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud denagn sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat di dalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar(liat).Di samping itu makanan lain yang merangsang saluran cerna harus dibatasi.

9. Diet Untuk Pemeriksaan Benzidin

Diet ini ditujukan untuk pasien yang akan melakukan pemeriksaan benzidin untuk mengetahui ada atau tidaknya perdarahan. Diet ini tidak boleh makan makanan yang mengandung hijau daun. Makanan yang diperbolehkan adalah

Hidrat arang : Bubur nasi,bubur tepung,pure kentang,tepung-tepungan yang dibuat bubur,puding putih

Protein hewani : telur,ikan daging putih,susu Protein nabati : tahu/tempe ditim atau disetup Sayuran : kembang kol,labu siam,labu kuning Buah: pisang ambon,pepaya,sari sirsak Lemak:mentega,margarine

10.Diet untuk Pemeriksaan Pielografi Intravenus

Diet ini digunakan untuk memeriksa kelainan-kelainan ginjal. Sehari sebelum

pemeriksaan penderita diberi makanan berbentuk cair atau lunak yang mudah

(27)

yang boleh diberikan adalah bubur nasi,telur dan kecap (pagi,siang,sore)atau roti panggang,margarine,telur dan gula pasir.

11. Diet Untuk Pemeriksaan Kolesistografi

Diet digunakan untuk pemeriksaan kelainan kandung empedu.Jalannya pemeriksaan dan pemberian diet adalah sebagai berikut:

Hari I : sore

Diberikan makanan berbentuk lunak tanpa lemak berupa roti tawar 4 iris,selai 2 sendok makan,pisang 1 buah sedang atau bubur nasi tanpa santan,tahu tempe rebus,sayuran lunak tanpa santan,pisang. Kemudian pukul 22.00 klismia.

Hari II : Pukul 07.00 klisma,difoto setelah itu diberi makanan yang tinggi lemak berupa roti,telur,susu dan margarine

12. Diet Untuk Pemeriksaan Toleransi Glukosa

Diet ini digunakan untuk memeriksa toleransi seseorang terhadap glukosa dan diberikan

selama 3 hari berturut-turut. Sebelum pemeriksaan pasien diberi diet Diabetes Melitus VII (350 gram karbohidrat).Pada hari ke 4 yaitu pada hari pemeriksaan,pasien hanya diberi cairan yang terdiri dari 50-100 glukosa dan ½ gelas sari jeruk. Gula darah diukur sebelum cairan glukosa diberikan,kemudian setengah,satu,dua,dan tiga jam setelah cairan glukosa diberikan.

13. Diet Untuk Pemeriksaan Kolonoskopi

Pemeriksaan untuk mengetahui kelainan pada kolon dengan menggunakan alat

endoskopi. Tujuan diet ini memberikan makanan secukupnya yang meninggalkan sisa minimal dalam usus.

Persiapan pemeriksaan kolonoskopi

a. 1-2 hari sebelumnya : bubur sumsum tanpa santan,selingan makanan enteral

komersial 3x@ 300-350 ml, air gula/sirup : 4x@ 200 ml,air putih 2-3 liter,makanan lain tidak diperbolehkan

b. Jika pasien susah buang buang air besar,malam dapat diberikan laxadin 2 sdm/dulcolax 2 tablet/laxoberon 20 tetes

c. Malam sebelumnya :

Pukul 19.00 : bubur sumsum

Pukul 20.00 : makanan enteral komersial

Sesudah pukul 20.00 : puasa,tapi boleh minum air putih atau air manis bila tidak menderita Diabetes mellitus,tidak boleh minum zuzu

d. Hari pemeriksaan kolonoskopi

m. Pelayanan Permintaan Makanan Khusus Pasien Rawat Inap

Pelayanan permintaan khusus untuk pasien dalam keadaan berikut ini: 1. Pasien Alergi Terhadap Makanan

(28)

Pasien yang alergi biasanya dilakukan tes alergi,jika ada alergi terhadap makanan tertentu maka petugas pantry akan menuliskan didaftar makanan pasien sehingga instalasi gizi tidak memberikan makanan yang harus dihindari dan memberikan makanan penggantinya.Pasien yang alergi ikan laut atau jenis seafood lainnya penggantinya adalah daging,ayam,telur. Pasien yang alergi kacang-kacangan untuk makanan pengganti nabati diganti dengan perkedel kentang,mie ataupun lauk lain dari bahan makanan selain kacang-kacangan. Pasien yang alergi susu sapi diganti dengan susu kedelai.

2. Pasien Vegetarian

Pasien yang vegetarian adalah pasien yang tidak makan makanan yang berasal dari Hewani atau masih mengkonsumsi telur dan susu tetapi tidak mengkonsumsi daging dan ikan.Pasien ini hanya makan makanan yang berasal dari

tumbuhan,misalnyatahu,tempe,kacang-kacangan di dengan telur dan susu.Untuk itu pasien ini memerlukan perlakukan khusus dalam penyajian makanannya.

Permintaan ini juga dituliskan di daftar makanan pasien oleh petugas pantry 3. Pasien Ekspatriat (Orang Asing)

Pasien yang adalah warga negara asing kebiasaan makan dan jenis makanannyapun berbeda dengan orang Indonesia. Untuk itu instalasi gizi juga melayani permintaan makanan khusus untuk pasien orang asing sesuai dengan kebiasaanya. Sebagai contoh orang asing tidak mengkonsumsi nasi dan kebiasaannya adalah makan roti. Untuk itu instalasi gizi juga menyediakan makanan tersebut. Permintaan tersebut dituliskan di daftar makanan pasien oleh petugas pantry.

n. Pelayanan Lain-Lain

Instalasi gizi juga memberikan pelayanan lain yaitu pelayanan makan untuk keluarga pasien rawat inap, pelayanan terapi ekstrak atau cairan kutuk ,pelayanan terapi buah,pelayanan terapi putih telur dan telur dan pelayanan makan untuk pasien yang sudah pulang kerumah. Adapun pelayanan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Makan Untuk Keluarga Pasien Rawat Inap

Instalasi gizi melayani pelayanan makan untuk keluarga pasien jika keluarga pasien menghendaki untuk mendapat makan dari rumah sakit. Permintaan ini biasanya karena keluarga pasien tidak sempat keluar untuk membeli makanan,atau karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk ditinggal keluar ataupun juga keluarga pasien sedang menjalani terapi diet sebagai contoh diet Diabetes Mellitus. Harga makanan dalam 1 hari adalah Rp.50.000,00 yang terdiri dari 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan dan minuman,2 kali pemberian buah. Cara pemesanan adalah keluarga pasien yang menghendaki untuk makan dari rumah sakit dipesankan ke instalasi gizi oleh ruang rawat inap yang bersangkutan dan ditulis di daftar

makanan pasien atas nama keluarga pasien. Petugas pantry memberitahukan ke instalasi gizi bahwa ada keluarga pasien yang memesan makanan. Biaya makan

(29)

dimasukkan di lembar biaya pasien.

2. Pelayanan terapi ekstrak atau cairan ikan gabus /ikan kutuk

Pasien rawat inap ada pula yang mendapat terapi cairan kutuk dari dokter yang merawatnya. Cara memesan adalah petugas pantry memberitahukan atau

memesankan ke instalasi gizi yang meliputi nama pasien,jumlah cairan yang diberikan dan frekuensi pemberian dalam 1 hari. Kemudian petugas pantry menuliskan di

daftar makanan pasien. Biaya cairan kutuk adalah Rp.100.000,00 per 200 cc. Biaya dan pemberian setiap hari dituliskan di lembar aktifitas oleh Ahli Gizi masing

masing ruangan dan dimasukkan biayanya di komputer di instalasi gizi oleh Ahli gizi ataupun coordinator.

Cara membuat cairan ikan gabus (ikan kutuk) adalah Bahan : Ikan kutuk 1 kg (isi 4 – 6 ekor )

Cara Membuat :

1. Ikan kutuk dicuci bersih, insang dibuang kemudian ikan disayat-sayat dan kepalanya ditumbuk.

2. Ikan diletakkan diatas sarangan bersih dan dibawah sarangan

diberi tempat untuk menampung cairan kutuk (Waskom),diatas ikan kutuk dilapisi plastic bersih supaya air dari tutup pengukus tidak menetes dan dikukus selama 1 jam. 3. Cairan yang dihasilkan kira-kira sebanyak 200 cc.Cairan diminum 3x dengan

pembagian pagi 75 cc,siang 75 cc,sore 50 cc. Cairan bisa ditambahkan sirup saat minum

Cara Penyimpanan :

Cairan kutuk disimpan dalam kulkas.Jika mau memakai hanya direndam pada air mendidih.

3. Pelayanan Terapi Buah

Pasien rawat inap ada pula yang mendapat terapi buah baik dalam bentuk satuan maupun dalam bentuk jus buah dari dokter yang merawatnya. Cara memesan adalah petugas pantry memberitahukan atau memesankan ke instalasi gizi yang meliputi nama pasien,jenis buah dan konsistensinya,frekuensi pemberiannya dalam satu hari. Biaya dan pemberian buah setiap hari dituliskan di lembar aktifitas terapi buah setiap harinya oleh Ahli Gizi masing-masing ruangan dan biaya dimasukkan di computer diinstalasi gizi oleh Ahli Gizi ataupun coordinator

4. Pelayanan Terapi Putih Telur Dan Telur

Untuk menunjang penyembuhan pasien,dokter yang merawat juga memberikan terapi putih telur dan telur. Cara pemesanan sama dengan terapi yang lain yaitu memesan keinstalasi gizi jumlah telur dan frekuensi pemberiannya dalam 1 hari dan dituliskan di daftar makanan pasien. Biaya dan pemberian setiap hari dituliskan di lembar aktifitas oleh Ahli Gizi dan dimasukkan di komputer diinstalasi gizi oleh Ahli gizi atau

(30)

5. Pelayanan Katering

Pelayanan katering ditujukan untuk pasien rawat inap yang setelah diperbolehkan pulang menghendaki untuk melanjutkan dietnya di rumah. Pelayanan katering juga untuk orang luar yang menghendaki memesan makanan dari instalasi gizi rumah sakit mardi rahayu.Cara memesan adalah memesan ke instalasi gizi,peralatan adalah dari konsumen sendiri dan diambil oleh konsumen sendiri. Harga Rp.50.000,00 hari hari terdiri dari 3 kali makan utama,2 kali makan selingan,2 kali buah. Biaya dibayarkan saat mengambil makanan.

o. Penatalaksanaan Makanan Yang Tidak Terdistribusikan

Makanan untuk pasien dan karyawan yang tidak terdistribusikan ke konsumen setelah tidak bisa dimanfaatkan,makanan tersebut langsung di buang.

B. Pelayanan Gizi Rawat Inap

Kegiatan pelayanan gizi rawat inap meliputi assesmen atau pengkajian gizi,perencanaan

pelayanan gizi,implementasi pelayanan gizi,monitoring dan evaluasi pelayanan gizi.Pelayanan gizi rawat inap dimulai dari skrining awal oleh perawat. Semua pasien baru beresiko malnutrisi sedang dan berat akan di rujuk ke Ahli gizi untuk dilakukan skrining gizi lanjut dengan menggunakan metoda NRS oleh Ahli Gizi. Dari

hasil penilaian NRS yang mendapat asuhan gizi lengkap adalah pasien yang mempunyai nilai > 3,atau pasien yang sudah jelas menunjukkan status gizi buruk,seperti pasien pasien di unit-unit khusus seperti ICU,HDN,peristi,hemodialisa.Untuk yang nilai NRS 3 akan dilakukan skrining ulang 7 hari kemudian.Untuk tenaga gizi yang memberikan pelayanan adalah Ahli gizi dan Dokter gizi. Dokter gizi memberikan pelayanan asuhan gizi rawat inap di unit-unit khusus dan jika DPJP menghendaki pasien dilayani oleh dokter gizi.Sedangkan untuk Ahli gizi memberikan pelayanan gizi diluar unit

khusus,dan semua pasien dengan gangguan metabolic DM.Hasil asuhan gizi di tulis di formulir asuhan gizi. Sedangkan untuk edukasi ditulis di catatan terintegrasi atau di formulir edukasi.Untuk monitoring atau reassessment dilakukan oleh Ahli Gizi dan Dokter gizidengan kriteria untuk pasien di unit-unit khusus dilakukan monitoring atau kunjungan ulang setiap hari sampai pasien membaik nafsu makan dan konsumsi makannya.Sedangkan untuk pasien lain dilakukan setiap 3 hari sekali. Catatan asupan makan pasien ditulis diform catatan asupan makan pasien.Monitoring gizi ditulis di catatan terintegrasi.

Langkah-langkah asuhan gizi ke pasien adalah sebagai berikut:

a. Perawat melakukan skrining awal pada pasien 1x24 jam,yang selanjutnya jika terjadi malnutrisi dirujuk ke Ahli Gizi.

b. Ahli gizi melakukan Skrining lanjut dengan menggunakan NRS dalam waktu 2x24 jam

c. Ahli gizi dan Dokter gizi melakukan asuhan gizi lengkap sesuai kriteria dengan menggunakan pola ADIME.

d. Ahli Gizi datang ke pasien dan melakukan asuhan gizi

e. Setelah selesai menuliskan hasilnya ke form asuhan gizi yang terdiri dari ADIME pasien dan disusun di status rekam medis pasien

(31)

f. Ahli gizi dan dokter gizimelakukan kunjungan ulang (reassessment) sesuai dengan kriteria.

C. Pelayanan Gizi Rawat Jalan

Pelayanan gizi rawat jalan dilakukan berdasarkan konsulan dari dokter poliklinik yang ditujukan untuk Ahli gizi atau Dokter gizi.Selain itu pelayanan gizi rawat jalan oleh Dokter gizi dilakukan kepada pasien yang cuci darah di rawat jalan. Follow up

dilakukan setiap 1 bulan sekali untuk setiap pasien. Kegiatan pelayanan gizi rawat jalan di tulis di form asuhan gizi rawat jalan.

D. Penyuluhan Gizi Massal Dan Kelompok

Sasaran penyuluhan gizi massal dan kelompok adalah pasien rawat jalan,keluarga pasien dan penunggu pasien di ruang rawat inap serta pengunjung yang semuanya adalah masyarakat dilingkungan rumah sakit. Pelaksana penyuluhan adalah Ahli Gizi dan tempat penyuluhan di ruang tunggu poliklinik ataupun di ruang tunggu ruang rawat inap.Materi diberikan secara berganti dan menggunakan media food model ataupun media leflet.Penyuluhan diprogramkan untuk dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun.

E. Alat Pelindung Diri

Keamanan,kenyamanan dan keselamatan kerja di ruang pengadaan makanan RS.Mardi Rahayu ini terdapat alat pelindung kerja sebagai berikut :

1. Apron/celemek

Apron terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci ulang dan bahan yang dapat menyerap panas

2. Masker

Masker untuk menutup mulut dan hidung terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci 3. Penutup kepala

Penutup kepala terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci ulang 4. Sarung tangan

Sarung tangan menggunakan sarung tangan sekali pakai 5. Cempal

Cempal terbuat dari kain yang diberi busa dan bisa dicuci 6. Sepatu tertutup

Sepatu yang digunakan adalah sepatu tertutup dan terbuat dari plastik

Ruang lingkup pelayanan gizi pasien adalah bagian produksi,logistic dan kantor. Untuk bagian kantor dan logistic tidak menggunakan APD lengkap

APD yang digunakan di bagian penerimaan bahan makanan adalah celemek,sarung tangan/alat bantu lain.

APD yang digunakan di ruang produksi adalah APD lengkap.Jika keluar dari ruang produksi atau masuk ke logistic maka APD yang dikenakan harus dilepas terlebih dahulu.

APD digunakan oleh semua orang yang masuk ke ruang produksi,baik itu karyawan gizi,karyawan dari bagian lain maupun tamu yang berkunjung ke bagian produksi.

(32)

APD digunakan sebelum bekerja yaitu dengan langkah-langkah:

a. Pemakaian tutup kepala,yang menutupi semua rambut b. Pemakaian apron

c. Pemakaian sepatu kerja d. Pemakaian sarung tangan

Melepas APD sesuai dengan prosedur

F. Pest Kontrol

Pest kontrol perlu dilakukan agar keamanan makanan untuk pasien

terjaga.Untuk itu kebersihan dapur perlu diperhatikan sehingga tidak ada 5 vektor di area dapur. Adapun 5 vektor tersebut adalah lalat,semut,kecoa,tikus dan nyamuk.

Pest kontrol dilakukan bekerjasama dengan bagian sanitasi. Jika terlihat ada 5 vektor di instalasi gizi maka segera lapor ke bagian sanitasi. Disamping itu bagian sanitasi juga melakukan pengontrolan rutin setiap 1 minggu sekali. Penanganan hewan-hewan tersebut adalah:

1. Semut ditangani dengan pemberian cairan solar di semprotkan 2. Kecoa ditangani dengan mengoleskan minyak oli baru (tidak bekas) 3. Tikus ditangani dengan perangkap tikus

4. Lalat ditangani dengan memasang lampu serangga dan menjaga kebersihan lingkungan 5. Nyamuk ditangani dengan memasang lampu serangga dan menjaga kebersihan

lingkungan.

G. Peralatan

1. Perawatan Peralatan Secara Berkala (Preventif Maintenance)

Peralatan yang ada di instalasi gizi terutama elektronik,kompor gas dilakukan perawatan secara berkala dengan cara dilakukan service setiap 1 bulan sekali dan dilakukan oleh tenaga tehnisi.Adapun peralatan elektronik tersebut adalah alat pendingin dan frezzer.Karena alat pendingin dan frezzer sangat penting untuk

menyimpan bahan makanan supaya tidak rusak. Kompor gas juga dilakukan perawatan secara berkala supaya nyala api tetap baik dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.Peralatan lain yang dilakukan perawatan secara berkala adalah exhause fan dan cerobong asap supaya sirkulasi udara baik.

2. Kepastian Keamanan Peralatan kerja

Keamanan peralatan kerja perlu diperhatikan sebelum mulai bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.Untuk itu sebelum bekerja perlu dipastikan bahwa peralatan kerja aman sampai kategori siap untuk dipakai bekerja.Peralatan-peralatan yang digunakan adalah :

* Kompor gas

Standar kompor gas yang aman dan siap untuk digunakan adalah: - Tidak terdengar suara desis gas yang keluar

(33)

- Api rata dan nyala api tidak merah

* Peralatan pendingin dan pembeku (almari pendingin dan frezzer) Standar peralatan pendingin aman dan siap untuk digunakan adalah:

- Peralatan pendingin dapat menyala jika dihidupkan - Suhu dalam kondisi yang diharapkan

- Tidak keluar suara mesin yang mendengung berlebihan

- Tidak terjadi kebocoran sehingga keluar air dari almari pendingin dan frezzer * Blender

Standar blender yang aman dan siap untuk digunakan adalah: - Power menyala saat dihidupkan

- Mesin blender

H.Pencucian Peralatan Makan Pasien

Pencucian peralatan makan pasien dilakukan dimasing-masing ruang pantry di ruang rawat inap. Bahan dan peralatan yang digunakan adalah sabun detergen dengan pH

netral,sabut/kepes,serbet makan. Untuk pencucian peralatan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

a. Kelompok gelas,tutup gelas,lepek,nampan,tutup piring b. Kelompok piring,mangkuk,sendok garpu

c. Kelompok peralatan makan untuk pasien menular

Perbedaan dari masing-masing kelompok ini adalah sabut dan sabun disendirikan

disesuaikan dengan kelompoknya.Tiap kelompok diberi tempatnya sendiri-sendiri dengan cara diberi label ditempat sabunnya.

(34)

BAB V

LOGISTIK

Logistik diinstalasi gizi meliputi bahan makanan basah,bahan makanan kering,Alat Tulis Kantor (ATK),plastic,obat-obatan dan peralatan dapur.

A. Perencanaan

Perencanaan kebutuhan logistic dengan menggunakan metoda anfrah menggunakan computer dengan program oracle. Perencanaan bahan makanan basah dilakukan setiap

hari.Perencanaan bahan makanan kering dilakukan setiap hari senin dan kamis untuk gizi pasien serta hari senin dan jumat untuk gizi karyawan. Perencanaan ATK setiap hari senin,perencanaan plastic setiap hari rabu,perencanaan obat-obat kebersihan setiap hari jumat. Perencanaan peralatan dapur sesuai program tahunan atau jika untuk pergantian barang-barang yang rusak jika ada persetujuan ganti baru dari bagian sarpras.

B. Permintaan dan Pengadaan

Permintaan dan pengadaan bahan makanan basah dan bahan makanan kering non stok ke bagian pembelian non medis. Sedangkan untuk permintaan dan pengadaan bahan makanan kering yang di stok,ATK,plastic,obat-obat kebersihan dilakukan ke bagian gudang logistic non medis. Untuk peralatan dapur dan bahan non rutin lainnya permintaan dilakukan ke gudang logistik non medis dan selanjutnya pengadaan dilakukan oleh bagian pembelian non medis. Pengadaan bahan-bhan tersebut setelah barang diterima kemudian didistribusikan ke instalasi gizi

C. Monitoring dan Evaluasi

Pemantauan penggunaan bahan makanan kering menggunakan kartu stok. Pemantauan bahan makanan basah jika ada sisa makan akan dikurangkan untuk pembelian berikutnya dan dicatat dibuku perencanaan.

(35)

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien perlu mendapat perhatian secara khusus, termasuk dalam pelayanan gizi. Adapun sasaran keselamatan pasien adalah :

Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien

Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif

Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai Sasaran IV Kepastian tepat lokasi,tepat prosedur,tepat pasien operasi Sasaran V Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran VI Pengurangan resiko pasien jatuh

Dalam pelayanan gizi sasaran keselamatan pasien yang perlu diperhatikan adalah sasaran I, II dan sasaran V.

A. Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien

Ketepatan identifikasi pasien dalam pelayanan gizi adalah pada saat melakukan

pelayanan konsultasi gizi. Identifikasi pasien dapat dilakukan secara aktif,pasif dan campuran. Untuk diinstalasi gizi dapat menggunakan identifikasi campuran antara aktif dan pasif. Hal pertama yang dilakukan saat melakukan konsultasi gizi

adalah menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien kepada pasien atau keluarga pasien.Hal ini bertujuan supaya pelayanan konsultasi gizi diberikan kepada pasien yang tepat,karena kemungkinan ada pasien dengan nama yang sama dalam satu ruang perawatan.Identifikasi dalam pelayanan gizi adalah campuran aktif dan pasif .Identifikasi aktif dengan menanyakan langsung ke pasien sambil melakukan identifikasi pasif yaitu dengan melihat gelang pasien.Sedangkan untuk pembagian makan pasien,hal pertama yang dilakukan adalah memberikan label tulisan nama lengkap,tanggal lahir dan jenis diet pasien pada setiap set peralatan makan

(36)

pasien.Tujuannya adalah supaya pasien mendapatkan terapi diet yang benar Sebelum menyajikan ke pasien,pihak penyaji akan menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien untuk menghindari kekeliruan dalam membagi makanan yang disebabkan nama yang sama dalam satu ruang perawatan.Ahli gizi berkewajiban untuk mengecek penyajian makan ke pasien.

B. Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif

Di instalasi gizi komunikasi yang efektif diperlukan terutama pada saat pergantian/ penambahan diet pasien dari ruang rawat inap. Cara komunikasi yang efektif menggunakan metode SBAR dan TBAK. Pergantian/penambahan diet pasien dari ruang rawat inap dapat dilakukan melalui telepon. Instalasi gizi menerima telepon dari ruang rawat inap, mencatat nama penelepon, nama pasien, ruang perawatan, no kamar, dan diet pasien . Kemudian instalasi gizi membacakan kembali ke petugas pantry/perawat tentang pergantian/penambahan diet, jika sudah benar petugas pantry/perawat mengatakan “ya” (metode TBAK)

C. Sasaran V Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Makanan pasien merupakan salah satu factor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada pasien yng dirawat inap. Untuk mengurangi resiko infeksi ini maka setiap karyawan di instalasi gizi (dibagian produksi) wajib mencuci tangan sebelum,selama dan setelah bekerja serta setelah dari kamar mandi menggunakan cara cuci tangan 12 langkah sesuai dengan pedoman hand hygiene yang efektif karena menggunakan air mengalir. Selain itu karyawan instalasi gizi di bagian produksi tidak diperbolehkan mempunyai kuku jari melebihi ujung jari dan tidak diperbolehkan menggunakan cincin dan aksesoris dari siku ke bawah.Sedangkan untuk petugas gizi yang melaksanakan konsultasi gizi sebelum dan sesudah ke pasien harus cuci tangan 6 langkah karena menggunakan handrubs.Sebelum masuk ke ruang produksi,karyawan harus menggunakan APD lengkap,dengan urutan yang dimulai dari :

1. Pemakaian tutup kepala 2. Pemakaian masker

3. Pemakaian apron / celemek 4. Pemakaian sepatu kerja 5. Pemakaian sarung tangan

(37)

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Penanganan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja disini adalah kecelakaan yang terjadi dari karyawan berangkat dari rumah ke tempat kerja,kejadian di tempat kerja dan perjalanan dari tempat kerja ke rumah dengan melalui rute yang sama. Bila terjadi kecelakaan kerja,karyawan yang bersangkutan/keluarga karyawan/rekan kerja melaporkan kepada Kepala Bagian terkait untuk seterusnya dilaporkan ke bagian SDM paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam. Penanganan kecelakaan akibat kerja dilakukan di UGD RS.Mardi Rahayu.Apabila kecelakaan terjadi diluar RS Mardi Rahayu maka penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk selanjutnya di tangani atau dirujuk ke RS Mardi Rahayu

B. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Keamanan,kenyamanan dan keselamatan kerja di ruang pengadaan makanan RS.Mardi Rahayu ini terdapat alat pelindung kerja sebagai berikut :

1. Scort/celemek

Scort/celemek terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci ulang dan bahan yang dapat menyerap panas

2. Masker

Masker untuk menutup mulut dan hidung terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci 3. Penutup kepala

Penutup kepala terbuat dari kain biasa yang bisa dicuci ulang 4. Sarung tangan

Sarung tangan menggunakan sarung tangan sekali pakai 5. Cempal

Cempal terbuat dari kain yang diberi busa dan bisa dicuci 6. Sandal tertutup

(38)

Sandal yang digunakan adalah sandal tertutup dan terbuat dari plastik

C. Program Pemeriksaan Kesehatan

1. Pemeriksaan Kesehatan Prakerja

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan sebelum karyawan bekerja di RS Mardi Rahayu, meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah rutin,pemeriksaan urine rutin,pemeriksaan kimia darah,kehamilan (khusus wanita),rectal swab,EKG,foto thorax.

2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah karyawan bergabung dengan RS Mardi Rahayu dan dilakukan secara berkala 1 (satu) tahun sekali dengan tujuan untuk mempertahankan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Jenis pemeriksaan berkala disesuaikan dengan jenis jabatan dan kondisi ruang kerja.

3. Pemeriksaan Kesehatan di Akhir Masa Kerja

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan sebelum karyawan purna tugas. 4. Pemeliharaan Kesehatan Karyawan

Merupakan pemeriksaan,pengobatan,dan perawatan kesehatan bagi karyawan yang sedang sakit.

Gambar

Tabel Pembagian Makan Sehari Untuk Diet Diabetes Mellitus

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian asuhan gizi rawat jalan adalah keriatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet, pelaksanaan konseling diet

RUANG RAWAT INAP RUANG RAWAT INAP PEMORSIAN MAKANAN PEMORSIAN MAKANAN PELAYANAN PELAYANAN MAKAN PASIEN MAKAN PASIEN PENENTUAN PENENTUAN DIAGNOSIS GIZI DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI GIZI

Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolisme

Konsultasi gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh ahli gizi untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian,sikap,dan perilaku

Adapun sasaran kegiatan pelayanan gizi rumah sakit adalah pasien berobat jalan, rawat inap dan keluarga pasien.. Proses Penyampaian Pelayanan ( Service

Oleh karena itu, pelayanan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat dengan prioritas pada kelompok rawan, yaitu bayi dan balita, remaja putri, ibu

Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien) Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada klien dan

Skrining gizi adalah proses identifikasi karakteristik yang mempunyai hubungan dengan masalah gizi, sehingga dapat ditentukan status gizi pasien yang berguna