PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)
HIPERTENSI1. Pengertian Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien hipertensi yang sistematis dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Asesmen/Pengkajian : Antropometri
Menindaklanjuti hasil skrining gizi perawat apabila pasien beresiko malnutrisi dan atau kondisi khusus. Nutrisionis/Dietisien mengkaji data berat badan, tinggi badan, Lingkar Lengan Atas,
Biokimia Mengkaji data laboratorium seperti HB, HT, Trombosit, Albumin, data laboratorium lain terkait gizi (bila ada)
Klinis/Fisik Mengkaji tekanan darah, adanya anoreksia, mual, muntah, sakit perut, diare, konstipasi, suhu tubuh, perdarahan saluran cerna, gigi geligi, dll
Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan, bentuk makanan, rata-rata asupan makan sebelum masuk RS (kualitatif dan kuantitatif)
Riwayat Personal Mengkaji riwayat social ekonomi, budaya, riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga, riwayat penggunaan suplemen makanan, status kesehatan mental serta status kognitif
3. Diagnosis Gizi (Masalah Gizi) 1. Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan kesulitan makan, tidak nafsu makan, mual, sakit perut ditandai dengan asupan makanan 50% dari kebutuhan (NI-2.1)
2. Kekurangan asupan cairan per oral berkaitan dengan demam muntah tidak dapat mencukupi kebutuhan ditandai dengan asupan cairan 60% dari kebutuhan (NI-3.1), Diagnosis Gizi lain dapat pula timbul tergantung kondisi pasien
4 Intervensi Gizi (Terapi Gizi) a. Perencanaan
Tujuan :
1. Mempertahankan status gizi optimal
2. Memberikan makanan yang mudah ditelan dan dicerna untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat, asupan makan ≥ 80%
3. Makanan diberikan bertahap Preskripsi Diet :
1. Kebutuhan Energi diperhitungkan berdasarkan berat badan ideal sesuai Tinggi badan actual
2. Protein 10 – 15% dari energy total 3. Lemak 25 – 35% dari energy total 4. Karbohidrat 55 – 65% dari energy total 5. Garam rendah
6. Cukup vitamin dan mineral
7. Cukup cairan dari makanan dan minuman
8. Makanan tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
9. Diberikan dalam 3 porsi makan lengkap terdiri dari makan pagi, siang, malam 2 – 3 kali makanan selingan pagi, siang, malam
10. Mudah dicerna porsi kecil sering
11. Pemberian Energi dan Protein bertahap disesuaikan dengan kemampuan mengkonsumsi
12. Jenis diet makan cair (enteral), saring/lunak atau dapat dikombinasikan sesuai dengan daya terima, bubur susu, bubur saring, biscuit susu, makanan lunak maupun makan biasa 13. Jalur makanan (oral/enteral per NGT/parenteral/kombinasi)
sesuai kondisi klinis dan kemampuan mengkonsumsi
PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)
HIPERTENSI
b. Implementasi c. Edukasi d. Konseling Gizi
e. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain
Pelaksanaan Pemberian makanan sesuai dengan prekspripsi diet.
Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada pasien, keluarga pasien dan penunggu pasien (care giver)
Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga kesehatan lain yaitu dengan dokter, perawat, farmasi dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien
5 Monitoring dan Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi yaitu monitor hasil positif maupun negative dari :
a. Status Gizi berdasarkan antropometri b. Hasil Biokimia terkait dengan gizi c. Fisik Klinis terkait dengan Gizi d. Asupan Makanan
6 Re Asesmen (Kontrol kembali) Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke 5 perawatan) untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai hasial monitoring evaluasi. Jika pasien sudah kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan interview (terapi gizi) 1 bulan setelah pulang dari rumah sakit
7 Indikator (Target yang akan dicapai/Outcome)
1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
2. Status gizi Normal berdasarkan antropometri Berat badan/Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut umur (TB/U), Berat badan menurut Panjang/Tinggi Badan (BB/TB), Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U), Lingkar Lengan Atas menurut Umur (LLA/U)
3. Kepustakaan 1. Penuntun Diet Anak Edisi ke 3 Tahun 2014. Asosiasi Dietisien Indonesia (Asdi). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
2. Penuntun diet Instalasi Gizi RS Dr. Ciptomangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia (Asdi) 2013
3. Pocket Guide For International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual 2013
4. International Dietetics & Terminology (IDNT) Refernce Manual. Standardize Language for the Nutrition Care Process.
Fourth Edition. Academy of Nutrition and Dietetics 2013