• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Pondasi Tiang Pancang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Pondasi Tiang Pancang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Abst

 Abstrak rak ---- Salah satu bahaya yang dihadapi dalamSalah satu bahaya yang dihadapi dalam merencanakan b

merencanakan bangunan pada angunan pada kondisi kondisi tanah ptanah pasir asir adalahadalah likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu kondisi berubahnya likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu kondisi berubahnya perilaku tanah dari padat menjadi cair akibat adanya getaran perilaku tanah dari padat menjadi cair akibat adanya getaran atau beban sklik. Salah satu penyebab dapat terjadinya atau beban sklik. Salah satu penyebab dapat terjadinya likuifaksi adalah gempa. Maka dari itu, jika mendesain likuifaksi adalah gempa. Maka dari itu, jika mendesain bangunan yang berada pada kondisi tanah pasir serta daerah bangunan yang berada pada kondisi tanah pasir serta daerah gempa tinggi, harus dilakukan analisa zona likuifaksi. Saat ini gempa tinggi, harus dilakukan analisa zona likuifaksi. Saat ini terdapat sebuah proyek pembangunan hotel di Pantai terdapat sebuah proyek pembangunan hotel di Pantai Malimbu, Lombok. Proyek tersebut berada di tanah dominan Malimbu, Lombok. Proyek tersebut berada di tanah dominan pasir dan juga termasuk daerah dengan resiko gempa tinggi. pasir dan juga termasuk daerah dengan resiko gempa tinggi. Pada perencanaan yang telah dilakukan, pihak perencana Pada perencanaan yang telah dilakukan, pihak perencana tidak melakukan analisa terhadap zona likuifaksi dan tidak melakukan analisa terhadap zona likuifaksi dan pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang akibat dari pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang akibat dari likuifaksi.

likuifaksi. Untuk menangggulangi Untuk menangggulangi adanya bahadanya bahaya aya likuifaksi,likuifaksi, hanya dilakukan dengan menggunakan angka keamanan hanya dilakukan dengan menggunakan angka keamanan (( sa safefety ty facfactotor r ) = 5. Pada tugas akhir ini akan dilakukan) = 5. Pada tugas akhir ini akan dilakukan perencanaan pondasi tiang pancang dengan membandingkan perencanaan pondasi tiang pancang dengan membandingkan kondisi likuifaksi dan kondisi tidak likuifaksi yang ditinjau kondisi likuifaksi dan kondisi tidak likuifaksi yang ditinjau terhadap 4 kondisi. Kondisi 1 adalah kondisi tidak likuifaksi, terhadap 4 kondisi. Kondisi 1 adalah kondisi tidak likuifaksi, ada beban gempa, dan

ada beban gempa, dan sa safefety fty f aactctoor r   = 5. Kondisi 2 adalah  = 5. Kondisi 2 adalah kondisi likufaksi, safety factor = 1.5. Kondisi 3 adalah kondisi kondisi likufaksi, safety factor = 1.5. Kondisi 3 adalah kondisi tidak likuifaksi, ada beban gempa,

tidak likuifaksi, ada beban gempa, sa safefety ty facfactotor r  = 2. Kondisi 4 = 2. Kondisi 4 adalah kondisi

adalah kondisi tidak likuifaksi, tidtidak likuifaksi, tidak ada beban ak ada beban gempa, gempa, safetysafety factor = 3. Struktur bangunan atas akan di modelkan dengan factor = 3. Struktur bangunan atas akan di modelkan dengan program bantu SAP 2000. Tujuannya untuk mengetahui reaksi program bantu SAP 2000. Tujuannya untuk mengetahui reaksi pada dasar bangunan. Dari hasil perhitungan yang telah pada dasar bangunan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka didapatkan jumlah kebutuhan pondasi tiang dilakukan maka didapatkan jumlah kebutuhan pondasi tiang pancang untuk masing-masing kondisi.Kondisi 1 pancang untuk masing-masing kondisi.Kondisi 1 menggunakan PC spun pile diameter 1000 mm sejumlah 192 menggunakan PC spun pile diameter 1000 mm sejumlah 192 buah. Kondisi 2 menggunakan bored pile diameter 800 mm buah. Kondisi 2 menggunakan bored pile diameter 800 mm sejumlah 192 buah. Kondisi 3 dan kondisi 4 menggunakan PC sejumlah 192 buah. Kondisi 3 dan kondisi 4 menggunakan PC spun pile diameter 600 mm sejumlah 192 buah dan 256 buah spun pile diameter 600 mm sejumlah 192 buah dan 256 buah untuk masing-masingnya.

untuk masing-masingnya. Kata kunci :

Kata kunci : Gempa, Likuifaksi , SAP 2000, Tanah Pasir,Gempa, Likuifaksi , SAP 2000, Tanah Pasir, Tiang Pancang.

Tiang Pancang.

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN  A.

 A.  Latar Belakang Latar Belakang

Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Hal ini dapat Indonesia merupakan daerah rawan gempa. Hal ini dapat dilihat secara geografis bahwa Indonesia merupakan daerah dilihat secara geografis bahwa Indonesia merupakan daerah  pertemuan

 pertemuan 4 4 buah buah lempeng lempeng dunia dunia yaitu, yaitu, lempeng lempeng Indo- Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Filipina, dan lempeng Australia, lempeng Eurasia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasific. Keberadaan batas lempeng biasanya mencerminkan Pasific. Keberadaan batas lempeng biasanya mencerminkan adanya aktifitas geologis di daerah tersebut seperti, gempa adanya aktifitas geologis di daerah tersebut seperti, gempa  bumi, pembentukan gunung berapi, ata

 bumi, pembentukan gunung berapi, atau palung laut.u palung laut.

Saat ini sedang berlangsung sebuah proyek pembangunan Saat ini sedang berlangsung sebuah proyek pembangunan hotel di Lombok. Proyek tersebut berlokasi di daerah dekat hotel di Lombok. Proyek tersebut berlokasi di daerah dekat  pantai. Kondisi tanah

 pantai. Kondisi tanah di lokasi di lokasi proyek adalah dominan pasirproyek adalah dominan pasir dengan konsistensi tanah

dengan konsistensi tanah very loosevery loose hinggahingga medium densemedium dense.. Tanah pasir yang jenuh air dengan konsistensi

Tanah pasir yang jenuh air dengan konsistensi very loosevery loose –  –  loose

loose (NSPT<10) berpotensi (NSPT<10) berpotensi

terhadap terjadinya likuifaksi (Seed & Idriss, 1982). terhadap terjadinya likuifaksi (Seed & Idriss, 1982). Likuifaksi adalah kondisi berubahnya perilaku tanah dari Likuifaksi adalah kondisi berubahnya perilaku tanah dari  padat

 padat menjadi cair menjadi cair akibat akibat adanya getaran adanya getaran atau atau beban beban siklik,siklik, salah satunya yaitu gempa atau kondisi tanah pada saat salah satunya yaitu gempa atau kondisi tanah pada saat tegangan total sama dengan tegangan air sehingga tegangan tegangan total sama dengan tegangan air sehingga tegangan efektif tanah menjadi sama dengan nol (

efektif tanah menjadi sama dengan nol ( σ’=σ’= σ – σ –  u = 0). Pada u = 0). Pada saat terjadi gempa, lapisan tanah yang berpotensi terhadap saat terjadi gempa, lapisan tanah yang berpotensi terhadap likuifaksi akan kehilangan kemampuan daya dukungnya, likuifaksi akan kehilangan kemampuan daya dukungnya, sehingga berpengaruh terhadap daya dukung pondasi. sehingga berpengaruh terhadap daya dukung pondasi. Berdasarkan SNI 1726:2012, pulau Lombok memiliki nilai Berdasarkan SNI 1726:2012, pulau Lombok memiliki nilai S

Sss= 0.9= 0.9 –  –  1.0 g dan S 1.0 g dan S11 = 0.4 = 0.4  –  –  0.5 g. Oleh karena itu, dapat 0.5 g. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa Lombok merupakan daerah dengan resiko dikatakan bahwa Lombok merupakan daerah dengan resiko gempa kuat.

gempa kuat.

Proyek tersebut direncanakan menggunakan struktur Proyek tersebut direncanakan menggunakan struktur  pondasi

 pondasi tiang tiang pancang. pancang. Pada Pada perencanaan perencanaan struktur struktur pondasi,pondasi,  pihak perencana

 pihak perencana hanya menggunakan hanya menggunakan SF SF (( safety factor  safety factor ) = 5) = 5 guna menanggulangi bahaya potensi likuifaksi yang ada. guna menanggulangi bahaya potensi likuifaksi yang ada. Tidak terdapat perhitungan terhadap pengurangan daya Tidak terdapat perhitungan terhadap pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang akibat dari likuifaksi itu dukung pondasi tiang pancang akibat dari likuifaksi itu sendiri.

sendiri.

Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya, Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pada Tugas Akhir ini akan membahas bagaimana maka pada Tugas Akhir ini akan membahas bagaimana  perencanaan

 perencanaan pondasi pondasi tiang tiang pancang pancang pada pada proyekproyek  pembangunan

 pembangunan hotel hotel di di Lombok Lombok dengan dengan memperhitungkanmemperhitungkan  pengaruh likuifaksi tanah.

 pengaruh likuifaksi tanah.  B.

 B.  Rumusan Masalah Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan di bahas pada tugas akhir ini maka permasalahan yang akan di bahas pada tugas akhir ini adalah :

adalah : 1)

1) Berapa total tebal lapisan tanah yang berpotensiBerapa total tebal lapisan tanah yang berpotensi mengalami likuifaksi?

mengalami likuifaksi? 2)

2) Berapa daya dukung tanah di lokasi proyek jika tanpaBerapa daya dukung tanah di lokasi proyek jika tanpa  pengaruh likuifaksi?

 pengaruh likuifaksi? 3)

3) Berapa daya dukung tanah di lokasi proyek jikaBerapa daya dukung tanah di lokasi proyek jika terpengaruh likuifaksi?

terpengaruh likuifaksi? 4)

4) Berapa besar perbedaan daya dukung pondasi tiangBerapa besar perbedaan daya dukung pondasi tiang  pancang

 pancang apabila apabila tanpa tanpa pengaruh pengaruh likuifaksi likuifaksi dan dan apabilaapabila memperhitungkan pengaruh likuifaksi?

memperhitungkan pengaruh likuifaksi? 5)

5) Bagaimana perbedaan kebutuhan dimensi dan jumlahBagaimana perbedaan kebutuhan dimensi dan jumlah  pondasi

 pondasi tiang tiang pancang, pancang, apabila apabila tanpa tanpa pengaruh pengaruh likuifaksilikuifaksi dan apabila memperhitungkan pengaruh likuifaksi?

dan apabila memperhitungkan pengaruh likuifaksi? 6)

6) Bagaimana konfigurasi pile cap struktur pondasi?Bagaimana konfigurasi pile cap struktur pondasi? 7)

7) Bagaimana perbedaan biaya terhadap kebutuhan pondasiBagaimana perbedaan biaya terhadap kebutuhan pondasi tiang pancang apabila perencanaan tanpa pengaruh tiang pancang apabila perencanaan tanpa pengaruh likuifaksi dan apabila memperhitungankan pengaruh likuifaksi dan apabila memperhitungankan pengaruh likufaksi?

likufaksi?

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Dengan

Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Dengan

Memperhitungkan Pengaruh Likuifaksi Pada

Memperhitungkan Pengaruh Likuifaksi Pada

Proyek Pembangunan Hotel Di Lombok

Proyek Pembangunan Hotel Di Lombok

M. Ilham Gumilang S., Prof. Ir.

M. Ilham Gumilang S., Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, M.Sc., Ph.D., Dr. Yudhi Lastiasih, S.T., M.T.

Indrasurya B. Mochtar, M.Sc., Ph.D., Dr. Yudhi Lastiasih, S.T., M.T.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaa

dan Perencanaan, Institut

n, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

Indonesia

e-mail

(2)

C.

C. TujuanTujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pengerjaan Tugas Akhir Tujuan yang ingin dicapai dalam pengerjaan Tugas Akhir ini antara lain:

ini antara lain: 1)

1) Mengetahui total tebal lapisan tanah yang berpontesiMengetahui total tebal lapisan tanah yang berpontesi mengalami likuifaksi.

mengalami likuifaksi. 2)

2) Mengetahui daya dukung tanah dalam kondisi nonMengetahui daya dukung tanah dalam kondisi non likuifaksi.

likuifaksi. 3)

3) Mengetahui daya dukung tanah dalam kondisi likuifaksi.Mengetahui daya dukung tanah dalam kondisi likuifaksi. 4)

4) Mengetahui perbedaan daya dukung pondasi tiang apabilaMengetahui perbedaan daya dukung pondasi tiang apabila tanpa pengaruh likuifaksi dan apabila memperhitungkan tanpa pengaruh likuifaksi dan apabila memperhitungkan  pengaruh likuifaksi.

 pengaruh likuifaksi. 5)

5) Mengetahui perbedaan kebutuhan dimensi dan jumlahMengetahui perbedaan kebutuhan dimensi dan jumlah  pondasi

 pondasi tiang tiang pancang pancang apabila apabila tanpa tanpa pengaruh pengaruh likuifaksilikuifaksi dan apabila memperhitungkan pengaruh likuifaksi.

dan apabila memperhitungkan pengaruh likuifaksi. 6)

6) Mengetahui konfigurasi dari pile cap struktur pondasi.Mengetahui konfigurasi dari pile cap struktur pondasi. 7)

7) Mengetahui seberapa besar perbedaan biaya terhadapMengetahui seberapa besar perbedaan biaya terhadap kebutuhan tiang pancang apabila tanpa pengaruh likuifaksi kebutuhan tiang pancang apabila tanpa pengaruh likuifaksi dan perencanaan dengan memperhitungkan pengaruh dan perencanaan dengan memperhitungkan pengaruh likuifaksi.

likuifaksi.

 D.

 D.  Manfaat Manfaat

Manfaat yang bisa didapat dari penyusunan Tugas Akhir Manfaat yang bisa didapat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

ini adalah sebagai berikut : 1)

1) Menambah Menambah wawasan wawasan dan dan mengaplikasikan mengaplikasikan teori teori yangyang didapat selama masa perkuliahan.

didapat selama masa perkuliahan. 2)

2) Sebagai referensi pada perencanaan pondasi di daerahSebagai referensi pada perencanaan pondasi di daerah yang berpotensi likuifaksi.

yang berpotensi likuifaksi. 3)

3) Sebagai alternatif pada perencanaan hotel di Lombok.Sebagai alternatif pada perencanaan hotel di Lombok.

II.

II. METODOLOGIMETODOLOGI

Metode yang digunakan dalam perencanaan adalah Metode yang digunakan dalam perencanaan adalah sebagai berikut:

sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi PerencanaanAlir Metodologi Perencanaan

III.

III. ANALISAANALISA DATADATA TANAHTANAH DANDAN PERMODELANPERMODELAN STRUKTUR 

STRUKTUR   A.

 A.  Data Tanah Data Tanah

Data tanah yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir Data tanah yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah berupa data bore log. Hal tersebut dikarenakan ini adalah berupa data bore log. Hal tersebut dikarenakan  pada

 pada pengerjaan pengerjaan proyek proyek hanya hanya dilakukan dilakukan uji uji bore bore log log dandan tidak dilakukan uji laboratorium guna mendapatkan tidak dilakukan uji laboratorium guna mendapatkan  parameter fisis

 parameter fisis tanah lainnya. tanah lainnya. Maka dari Maka dari itu pitu perlu dilakukanerlu dilakukan korelasi NSPT guna mendapatkan parameter fisis tanah korelasi NSPT guna mendapatkan parameter fisis tanah lainnya.

lainnya.  B.

 B.  Korelasi Data N  Korelasi Data N  spt  spt 

Sebagai tahap awal dalam menentukan parameter fisis Sebagai tahap awal dalam menentukan parameter fisis tanah lainnya, nilai N

tanah lainnya, nilai NSPTSPT dari data bore log  dari data bore log  harus dikoreksi harus dikoreksi

terlebih dahulu terhadap muka air tanah dan juga tegangan terlebih dahulu terhadap muka air tanah dan juga tegangan overburden

overburden [1][1].. Koreksi terhadap muka air tanah (NKoreksi terhadap muka air tanah (N11) dan) dan

koreksi terhadap tegangan

koreksi terhadap tegangan overburdenoverburden (N (N22) dapat ditentukan) dapat ditentukan

dengan rumus berikut : dengan rumus berikut :

Parameter fisis tanah yang dibutuhkan untuk perencanaan Parameter fisis tanah yang dibutuhkan untuk perencanaan selanjutnya adalah berat

selanjutnya adalah berat  jenis  jenis tanah tanah (γ), (γ), sudut sudut geser geser tanahtanah (Ø) dan kerapatan relatif (relative density, Dr). Dalam (Ø) dan kerapatan relatif (relative density, Dr). Dalam melakukan korelasi kali ini, penulis menggunakan tabel melakukan korelasi kali ini, penulis menggunakan tabel korelasi J.E. Bowles [2].

korelasi J.E. Bowles [2].

C.

C.  Analisa Zona Likuifaksi Analisa Zona Likuifaksi

Untuk mengetahui lapisan tanah yang berpotensi Untuk mengetahui lapisan tanah yang berpotensi mengalami likuifaksi, maka perlu dilakukan analisa zona mengalami likuifaksi, maka perlu dilakukan analisa zona likuifaksi pada lapisan tanah yang jenuh air [6]. Pada likuifaksi pada lapisan tanah yang jenuh air [6]. Pada  penulisan

 penulisan tugas tugas akhir akhir ini ini analisa analisa zona zona likuifaksi likuifaksi dilakukandilakukan  berdasarkan

 berdasarkan aspek aspek tegangan tegangan dari dari data data NNSPTSPT, yaitu setiap, yaitu setiap

kedalaman 0.5 meter. Analisa likuifaksi dapat dianalisa kedalaman 0.5 meter. Analisa likuifaksi dapat dianalisa dengan perumusan sebagai berikut :

dengan perumusan sebagai berikut :

d  d  vo vo vo vo r  r   g   g  a a CSR CSR





 

 

 

 





 

 

 

 



 

 

 

 



 

 

 

 

'' max max 65 65 ,, 0 0            

 

 

 

 

                                                                                       22,,88 44 44 ,, 25 25 60 60 11 33 66 ,, 23 23 60 60 11 22 126 126 60 60 11 11 ,, 14 14 60 60 11 exp exp 55 ,, 77 cs cs  N   N  cs cs  N   N  cs cs  N   N  cs cs  N   N  CRR CRR                   CCRRRR  M MSF SF  K K  CR CRRR v v v v M M   M   M ,, ''

77..55,, '' 11





Lapisan tanah berpotensi likuifaksi apabila memiliki nilai Lapisan tanah berpotensi likuifaksi apabila memiliki nilai SF < 1 . Dimana SF = CRR 

SF < 1 . Dimana SF = CRR MM  / CSR. Zona lapisan tanah  / CSR. Zona lapisan tanah

yang berpotensi likuifaksi dapat dilihat pada Gambar 2, yang berpotensi likuifaksi dapat dilihat pada Gambar 2, dimana zona likuifaksi adalah ketika CRR 

dimana zona likuifaksi adalah ketika CRR MM< CSR.< CSR.

Gambar 2. Grafik

Gambar 2. Grafik Hubungan CRRM, CSR vs KedalamanHubungan CRRM, CSR vs Kedalaman

(4) (4) (5) (5) (6) (6) (1) (1) (2) (2) (3) (3)

(3)

Berdasarkan Gambar 2 di atas maka dapat diketahui Berdasarkan Gambar 2 di atas maka dapat diketahui  bahwa total

 bahwa total tebal tebal lapisan lapisan yang yang mengalami limengalami likuifaksi kuifaksi adalahadalah 12.5 meter.

12.5 meter.

 D.

 D.  Permodelan Struktur Bangunan Atas Permodelan Struktur Bangunan Atas

Permodelan struktur bangunan atas dilakukan dengan Permodelan struktur bangunan atas dilakukan dengan  program

 program bantu bantu analisa analisa struktur struktur SAP SAP 2000. 2000. Permodelan Permodelan iniini  bertujuan

 bertujuan untuk untuk mendapatkan mendapatkan reaksi reaksi perletakan perletakan di di dasardasar gedung yang nantinya akan digunakan pada perhitungan gedung yang nantinya akan digunakan pada perhitungan  perencanaan

 perencanaan pondasi. pondasi. Struktur Struktur yang yang dimodelkan dimodelkan adalahadalah  bangunan

 bangunan hotel hotel yang yang terdiri terdiri dari dari 13 13 lantai. lantai. PermodelanPermodelan dilakukan untuk dua kondisi. Kondisi pertama adalah dilakukan untuk dua kondisi. Kondisi pertama adalah  permodelan

 permodelan saat saat kondisi kondisi tidak tidak likuifaksi likuifaksi dan dan kondisi kondisi keduakedua adalah permodelan saat kondisi likuifaksi.

adalah permodelan saat kondisi likuifaksi.

IV.

IV. PERENCANAANPERENCANAAN PONDASIPONDASI

 A.

 A.  Daya Dukung Tanah Untuk Tiang Pancang Daya Dukung Tanah Untuk Tiang Pancang

Perhitungan daya dukung tanah untuk tiang pancang Perhitungan daya dukung tanah untuk tiang pancang dilakukan berdasarkan data N

dilakukan berdasarkan data NSPTSPT yang telah dikoreksiyang telah dikoreksi

terhadap muka air tanah dan tegangan

terhadap muka air tanah dan tegangan overburdenoverburden. Setelah. Setelah dilakukan koreksi maka selanjutnya dapat dihitung daya dilakukan koreksi maka selanjutnya dapat dihitung daya dukung tanah untuk tiang pancang (Q

dukung tanah untuk tiang pancang (QULTIMATEULTIMATE) dengan) dengan

diameter tiang rencana 600 mm, 800 mm, dan 1000 mm. diameter tiang rencana 600 mm, 800 mm, dan 1000 mm. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan Meyerhof [1], sebagai berikut :

Meyerhof [1], sebagai berikut :

)) ((

))

((CnCn  A A CliCli AsiAsi Q

QULTIMATE ULTIMATE 

ujung ujung 

Pada saat kondisi likuifaksi, maka daya lekat tanah Pada saat kondisi likuifaksi, maka daya lekat tanah (friction) pada kedalaman tanah yang mengalami likuifaksi (friction) pada kedalaman tanah yang mengalami likuifaksi menjadi hilang atau sama dengan nol. Daya dukung tanah menjadi hilang atau sama dengan nol. Daya dukung tanah  pada saat kondisi

 pada saat kondisi likuifaksi dan tidak likuifaksi dan tidak likuifaksi dapat dilihatlikuifaksi dapat dilihat  pada Gambar 3.

 pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik

Gambar 3. Grafik Kedalaman VS Daya Dukung Tanah untuk KondisiKedalaman VS Daya Dukung Tanah untuk Kondisi Likuifaksi (L) dan Kondisi Tidak Likuifaksi (TL)

Likuifaksi (L) dan Kondisi Tidak Likuifaksi (TL)

 B.

 B.  Kebutuhan Pondasi Tiang Pancang Kebutuhan Pondasi Tiang Pancang

Jenis pondasi tiang pancang yang digunakan dalam Jenis pondasi tiang pancang yang digunakan dalam  penulisan tugas akhir ini adalah

 penulisan tugas akhir ini adalah tiang pancang betontiang pancang beton  precast precast  spun

 spun pilepile. Perencanaan kebutuhan jumlah pondasi tiang. Perencanaan kebutuhan jumlah pondasi tiang  pancang dibagi menjadi beberapa k

 pancang dibagi menjadi beberapa kondisi sebagai berikut :ondisi sebagai berikut :

1)

1)Kondisi 1 Kondisi 1 adalah adalah kondisi tidak kondisi tidak likuifaksi, tetap likuifaksi, tetap meninjaumeninjau  beban gempa, dan SF = 5.

 beban gempa, dan SF = 5. 2)

2)Kondisi 2 adalah kondisi likuifaksi, meninjau bebanKondisi 2 adalah kondisi likuifaksi, meninjau beban gempa, dan SF = 1.5.

gempa, dan SF = 1.5. 3)

3)Kondisi 3 adalah kondisi tidak likuifaksi, namun tetapKondisi 3 adalah kondisi tidak likuifaksi, namun tetap meninjau beban gempa, dan SF = 2.

meninjau beban gempa, dan SF = 2. 4)

4)Kondisi 4 adalah kondisi tidak likuifaksi, tidak meninjauKondisi 4 adalah kondisi tidak likuifaksi, tidak meninjau  beban gempa, dan SF = 3.

 beban gempa, dan SF = 3.

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam merencanakan Berikut adalah tahapan-tahapan dalam merencanakan  jumlah kebutuhan pondasi tiang pancang.

 jumlah kebutuhan pondasi tiang pancang.

Jenis Tiang Pancang Jenis Tiang Pancang

Pada tahap awal, pondasi direncanakan menggunakan tiang Pada tahap awal, pondasi direncanakan menggunakan tiang  pancang

 pancang betonbeton  precast  precast spun spun pilepile  diameter 600mm, 800mm  diameter 600mm, 800mm dan 1000mm. Namun apabila dalam perhitungan lebih lanjut dan 1000mm. Namun apabila dalam perhitungan lebih lanjut  jenis

 jenis tiang tiang pancang pancang yang yang direncanakan direncanakan tidak tidak memenuhimemenuhi syarat, maka akan diganti dengan jenis pondasi yang syarat, maka akan diganti dengan jenis pondasi yang memungkinkan untuk dipakai.

memungkinkan untuk dipakai.

Kedalaman Tiang Kedalaman Tiang

Untuk menentukan kedalaman tiang pancang, dipakai nilai Untuk menentukan kedalaman tiang pancang, dipakai nilai Qijin tanah dimana setara dengan ½ Qallowable axial bahan Qijin tanah dimana setara dengan ½ Qallowable axial bahan tiang pancang. Qallowable bahan tiang diketahui 229.5 ton, tiang pancang. Qallowable bahan tiang diketahui 229.5 ton, dan nilai ½ Qallowable bahan adalah 114.75 ton. Sehingga dan nilai ½ Qallowable bahan adalah 114.75 ton. Sehingga dipakai kedalaman tiang pada 26 meter dengan Qijin tanah dipakai kedalaman tiang pada 26 meter dengan Qijin tanah sebesar 130.01 ton.

sebesar 130.01 ton.

Gaya Reaksi di Perletakan Bangunan Gaya Reaksi di Perletakan Bangunan

Gaya reaksi perletakan didapatkan berdasarkan

Gaya reaksi perletakan didapatkan berdasarkan  joints joints reaction

reaction  pada  pada program program bantu bantu analisa analisa SAP SAP 2000. 2000. Nilai Nilai yangyang dipakai adalah Fz, Mx, dan My.

dipakai adalah Fz, Mx, dan My.

Konfigurasi

Konfigurasi Tiang Tiang PancangPancang

Konfigurasi tiang pancang direncanakan dengan jarak antar Konfigurasi tiang pancang direncanakan dengan jarak antar tiang (S) = 2.5D, sedangkan jarak tiang ke tepi

tiang (S) = 2.5D, sedangkan jarak tiang ke tepi  pile  pile capcap terluar = D, dengan D adalah diameter tiang.

terluar = D, dengan D adalah diameter tiang.

P

PMAXMAXdan Pdan PMINMINSatu TiangSatu Tiang

Gaya yang terjadi pada 1 tiang akibat beban reaksi Gaya yang terjadi pada 1 tiang akibat beban reaksi  perletakan, dapat dihitung denga

 perletakan, dapat dihitung dengan persamaan berikut :n persamaan berikut :

Efisiensi Tiang Pancang Grup Efisiensi Tiang Pancang Grup

Efisiensi tiang pancang grup didapatkan berdasarkan Efisiensi tiang pancang grup didapatkan berdasarkan  perumusan Sieler Keeney sebagai beriku

 perumusan Sieler Keeney sebagai berikut :t :

Pijin Tekan dan Pijin Tarik  Pijin Tekan dan Pijin Tarik 

Setelah didapatkan daya dukung tanah ultimate pada Setelah didapatkan daya dukung tanah ultimate pada  perhitungan sebelumnya,

 perhitungan sebelumnya, maka selanjutnya maka selanjutnya perlu ditentukanperlu ditentukan Pijin satu tiang yang berguna sebagai batasan dari Pmax dan Pijin satu tiang yang berguna sebagai batasan dari Pmax dan Pmin satu tiang yang terjadi. Pijin satu tiang dapat dihitung Pmin satu tiang yang terjadi. Pijin satu tiang dapat dihitung sebagai berikut :

sebagai berikut :

1)

1) P

P

ijinijin

= Q

= Q

ultimateultimate

/ SF

/ SF

2)

2) P

P

ijinijin

 grup = P

 grup = P

ijinijin

tekan x Effisiensi

tekan x Effisiensi

3)

3) P

P

ijinijin

berlebih

berlebih =

= P

P

ijinijin

 grup x Persentase lebih

 grup x Persentase lebih

Kontrol P

Kontrol PMAXMAXdan Pdan PMINMINSatu TiangSatu Tiang

Gaya aksial maksimum dan minimum yang terjadi pada satu Gaya aksial maksimum dan minimum yang terjadi pada satu tiang harus dikontrol agar tidak melebihi batas ijinnya. P tiang harus dikontrol agar tidak melebihi batas ijinnya. PMAXMAX

satu tiang dikontrol terhadap P

satu tiang dikontrol terhadap PIJIN TEKAN BERLEBIHIJIN TEKAN BERLEBIH  dan P  dan PMINMIN

satu tiang dikontrol terhadap P

satu tiang dikontrol terhadap PIJIN TARIK BERLEBIHIJIN TARIK BERLEBIH. Hasil. Hasil

(7) (7) (8) (8) (9) (9)

(4)

kontrol tersebut nantinya akan menentukan jumlah kontrol tersebut nantinya akan menentukan jumlah kebutuhan pondasi tiang pancang. Jumlah kebutuhan kebutuhan pondasi tiang pancang. Jumlah kebutuhan  pondasi dapat dilihat pada Tabel 1.

 pondasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tabel 1

Jumlah Kebutuhan Pondasi Jumlah Kebutuhan Pondasi Kondisi Kondisi Perencanaan Perencanaan Jumlah Jumlah Tiang Tiang Dimensi Dimensi Tiang Tiang KONDISI 1 KONDISI 1 192 192 1000 1000 mmmm KONDISI 2 KONDISI 2 192 192 800 800 mmmm KONDISI 3 KONDISI 3 192 192 600 600 mmmm KONDISI 4 KONDISI 4 256 256 600 600 mmmm C.

C.  Konfigurasi Pondasi Tiang Pancang Konfigurasi Pondasi Tiang Pancang

Berdasarkan perhitungan kebutuhan pondasi tiap

Berdasarkan perhitungan kebutuhan pondasi tiap  joint  joint  yang direncanakan, maka didapatkan beberapa jenis pilecap. yang direncanakan, maka didapatkan beberapa jenis pilecap. Tipe pilecap yang ada berdasarkan kebutuhan jumlah tiang Tipe pilecap yang ada berdasarkan kebutuhan jumlah tiang  pancang yang direncanakan dapa

 pancang yang direncanakan dapat dilihat pada Tabel 2.t dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Tabel 2 Tipe Pile Cap Tipe Pile Cap

n(

n(kkololomom)) mm((babarriis)s) x((mxmeteterer)) y(y(mmeteterer)) T Tiippee11 660000 44 22 22 22..77 22..77 T Tiippee22 660000 66 22 33 22..77 44..22 T Tiippee33 880000 44 22 22 33..66 33..66 T Tiippee44 880000 88 44 22 77..66 33..66 T Tiippee55 11000000 44 22 22 44..55 44..55 T Tiippee66 11000000 88 44 22 99..55 44..55 Tipe Tipe Pile cap Pile cap Diameter Diameter Tiang Tiang (mm(mm)) Jumlah Jumlah Tiang Tiang K

Koonnffiigguurraassii DDiimmeennssii

 D.

 D.  Kontrol Ketahanan Tiang Terhadap Gaya Horizontal Kontrol Ketahanan Tiang Terhadap Gaya Horizontal Setelah direncanakan untuk dapat menahan gaya-gaya Setelah direncanakan untuk dapat menahan gaya-gaya reaksi diperletakan, pondasi tiang pancang juga perlu reaksi diperletakan, pondasi tiang pancang juga perlu dikontrol terhadap gaya horizontal. Defleksi dan momen dikontrol terhadap gaya horizontal. Defleksi dan momen yang terjadi pada tiang pancang tidak boleh melebihi yang terjadi pada tiang pancang tidak boleh melebihi  batasan

 batasan yang yang telah telah ditentukan. ditentukan. Berikut Berikut adalah adalah perumusanperumusan untuk menentukan defleksi dan momen yang terjadi pada untuk menentukan defleksi dan momen yang terjadi pada tiang :

tiang : 1)

1) Menentukan nilai TMenentukan nilai T

2)

2) MenentukanMenentukan nilai defleksi (δP) pada tiangnilai defleksi (δP) pada tiang

3)

3) Menentukan nilai momen (Mp) pada tiangMenentukan nilai momen (Mp) pada tiang

Hasil kontrol ketahanan tiang pancang terhadap gaya Hasil kontrol ketahanan tiang pancang terhadap gaya horizontal untuk semua jenis

horizontal untuk semua jenis  pile  pile capcap yang direncanakanyang direncanakan dapat dilihat pada Tabel 3.

dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Tabel 3

Kontrol Tiang Pancang Terhadap Gaya Lateral Kontrol Tiang Pancang Terhadap Gaya Lateral

Deflek

Defleksi si (cm(cm)) KeterKeteranganganan Mp Mp (ton(ton.m).m) KeterKeteranganganan T Tiippe e 1 1 660000 00..6655 OOKK --1188..6655 OOKK T Tiippe e 22 660000 00..1111 OOKK --33..3322 OOKK T Tiippe e 33 880000 00..2299 OOKK --1177..5533 OOKK T Tiippe e 44 880000 00..2299 OOKK --1177..5533 OOKK T Tiippe e 55 11000000 00..3300 OOKK --2277..5544 OOKK T Tiippe e 66 11000000 00..3300 OOKK --2277..5544 OOKK Diameter Diameter Tiang (mm) Tiang (mm) Tipe Tipe Pilecap Pilecap K

Koonnttrrool l DDeefflleekkssii KoKonnttrrool l MMoommeenn

 E.

 E.  Kontrol Material Tiang Terhadap Likuifaksi Kontrol Material Tiang Terhadap Likuifaksi

Pada saat terjadi likuifaksi, maka tanah pada lapisan Pada saat terjadi likuifaksi, maka tanah pada lapisan tersebut kehilangan tegangan antar partikelnya akibat dari tersebut kehilangan tegangan antar partikelnya akibat dari meningkatnya tekanan air pori. Lapisan tanah yang meningkatnya tekanan air pori. Lapisan tanah yang mengalami likuifaksi akan bergerak secara horizontal dan mengalami likuifaksi akan bergerak secara horizontal dan akan membawa seluruh lapisan tanah yang ada di akan membawa seluruh lapisan tanah yang ada di atasnya[3]. Maka dari itu perlu dilakukan kontrol terhadap atasnya[3]. Maka dari itu perlu dilakukan kontrol terhadap momen yang terjadi pada tiang saat likuifaksi. Sketsa momen yang terjadi pada tiang saat likuifaksi. Sketsa lapisan tanah saat likuifaksi dapat dilihat pada Gambar 4. lapisan tanah saat likuifaksi dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Sketsa

Gambar 4. Sketsa Potongan Lapisan Tanah Saat LikuifaksiPotongan Lapisan Tanah Saat Likuifaksi

Titik A merupakan zona perbatasan antara lapisan Titik A merupakan zona perbatasan antara lapisan likufaksi dan non likuifaksi. Pada titik tersebut merupakan likufaksi dan non likuifaksi. Pada titik tersebut merupakan letak momen terbesar akibat pergerakan horizontal tanah letak momen terbesar akibat pergerakan horizontal tanah saat likuifaksi. Momen di titik A dapat diperoleh dengan saat likuifaksi. Momen di titik A dapat diperoleh dengan cara menghitung tegangan vertikal dan tengan horizontal cara menghitung tegangan vertikal dan tengan horizontal tanah

tanah terlebih dahuterlebih dahulu [4]. lu [4]. Setelah itu Setelah itu sehingga sehingga diperolehdiperoleh gaya yang bekerja pada tiang. Lapisan tanah likuifaksi gaya yang bekerja pada tiang. Lapisan tanah likuifaksi hanya menerima 30% dari tegangan overburden total [5]. hanya menerima 30% dari tegangan overburden total [5]. Sehingga didapat grafik tegangan horizontal tanah seperti Sehingga didapat grafik tegangan horizontal tanah seperti  pada Gambar 5.

 pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Tegangan Tanah Horizontal Saat Likuifaksi [3] Gambar 5. Grafik Tegangan Tanah Horizontal Saat Likuifaksi [3]

Berdasarkan perhitungan didapat momen sebagai berikut : Berdasarkan perhitungan didapat momen sebagai berikut : M

MAA= = 299.8 299.8 ton.m ton.m > > MMULTIMATEULTIMATE = 117 ton.m (NOT OK) = 117 ton.m (NOT OK)

 Nilai

 Nilai MMAA > > MMULTIMATEULTIMATE  tiang, maka  precast   tiang, maka  precast spun spun pilepile

D800 tidak dapat digunakan karena tidak aman terhadap D800 tidak dapat digunakan karena tidak aman terhadap likuifaksi yang terjadi. Maka selanjutnya perencanaan likuifaksi yang terjadi. Maka selanjutnya perencanaan  pondasi pada kondisi 2 menggunakan jenis

 pondasi pada kondisi 2 menggunakan jenis bored pile.bored pile. (10) (10) (11) (11) (12) (12) < 2.54 cm < 2.54 cm < M < MCRACK CRACK 

(5)

 F.

 F.  Perencanaan Bored Pile Perencanaan Bored Pile Pondasi

Pondasi bored pilebored pile direncanakan berdasarkan kebutuhandirencanakan berdasarkan kebutuhan dari gaya dan momen yang akan di terima pada satu tiang. dari gaya dan momen yang akan di terima pada satu tiang. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut :

diperoleh data sebagai berikut : 1)

1) Pmax Pmax satu satu tiang tiang = = 258.4 258.4 tonton 2)

2) MMAA = = 299.8 299.8 ton.mton.m

Berdasarkan nilai Pmax dan M

Berdasarkan nilai Pmax dan MAA maka dapat direncanakan maka dapat direncanakan

 bored pile dengan menggunakan program bantu pcaColumn.  bored pile dengan menggunakan program bantu pcaColumn.

Direncanakan bored pile dengan data sebagai berikut : Direncanakan bored pile dengan data sebagai berikut : 1)

1) Diameter Diameter = = 800 800 mmmm 2)

2) Tebal Tebal selimut selimut = = 40 40 mmmm 3)

3) Mutu Mutu beton beton = = 50 50 MPaMPa 4)

4) Dimensi Dimensi tulangan tulangan = = #32 #32 (32mm)(32mm) 5)

5) Jumlah Jumlah tulangan tulangan = 43 = 43 buahbuah 6)

6) Dimensi Dimensi sengkang sengkang = = #10 #10 (10mm)(10mm)

7)

7)

Jenis sengkang Jenis sengkang = = spiralspiral

Gambar 6. Hasil

Gambar 6. Hasil Output pcaColumnOutput pcaColumn

Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai gaya dan Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai gaya dan momen yang diterima 1 tiang lebih kecil dari kapasitas tiang momen yang diterima 1 tiang lebih kecil dari kapasitas tiang itu sendiri. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa

itu sendiri. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa boredbored  pile

 pile yang direncanakan dapat menerima gaya dan momenyang direncanakan dapat menerima gaya dan momen yang ada.

yang ada. G.

G.  Perencanaan Pile Cap Perencanaan Pile Cap  Pile

 Pile capcap  harus direncanakan agar tahan terhadap gaya  harus direncanakan agar tahan terhadap gaya geser akibat kolom maupun akibat tiang dan juga dapat geser akibat kolom maupun akibat tiang dan juga dapat menahan momen lentur pada penampang kritis.

menahan momen lentur pada penampang kritis.

Kontrol Geser Ponds Kontrol Geser Ponds

1)

1) Geser satu arahGeser satu arah

2)

2) Geser dua arahGeser dua arah

P

Puu punch = Pu + Wu punch = Pu + Wu –  –  P tiang daerah kritis P tiang daerah kritis

3)

3) Geser akibat tiangGeser akibat tiang

Hasil kontrol geser ponds dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil kontrol geser ponds dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Tabel 4

Kontrol Geser Ponds untuk Seluruh Tipe Pile Cap Kontrol Geser Ponds untuk Seluruh Tipe Pile Cap

Vu

Vu ØØVcVc   Kontrol  KontrolPPuu, , ppuunncchh VVcc KKoonnttrrooll ττuu τcτc   Kontrol  Kontrol

TTiippe e 11 117744..6611 889966..5511 OOKK 337799..5555 00..0088 OOKK 00..881133 22..1111 OOKK TTiippe e 22 110044..6666 11339944..5566 OOKK 448811..9922 882266..4411 OOKK 00..339977 22..1111 OOKK TTiippe e 33 337766..1188 11119955..3344 OOKK 669933..0022 882266..4411 OOKK 11..883366 22..1111 OOKK TTiippe e 44 669933..3311 22552233..5500 OOKK 558855..4444 882266..4411 OOKK 00..668800 22..1111 OOKK TTiippe e 55 337755..4411 11449944..1188 OOKK 669922..4400 882266..4411 OOKK 00..444499 22..1111 OOKK TTiippe e 66 775500..8822 33115544..3377 OOKK 668855..0000 882266..4411 OOKK 00..444499 22..1111 OOKK

Geser Ponds Akibat Kolom (ton) Geser Ponds Akibat Kolom (ton) G

Geesseer r ssaattu u aarraahh GGeesseer r DDuua a aarraahh

Geser Ponds Akibat Geser Ponds Akibat Tiang Pancang (ton) Tiang Pancang (ton) Tipe

Tipe Pilecap Pilecap

Perencanaan Tulangan Pile Cap Perencanaan Tulangan Pile Cap

Tulangan lentur untuk pile cap pondasi direncakan untuk Tulangan lentur untuk pile cap pondasi direncakan untuk dua arah. Perhitungan dilakukan untuk tulangan bagian dua arah. Perhitungan dilakukan untuk tulangan bagian  bawah,

 bawah, sedangkan sedangkan tulangan tulangan bagian bagian atas atas direncakan direncakan ½ ½ daridari kebutuhan tulangan bawah. Hasil perhitungan untuk kebutuhan tulangan bawah. Hasil perhitungan untuk kebutuhan tulangan

kebutuhan tulangan pile cap pile cap dapat dilihat pada Tabel 5. dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Tabel 5. Penulangan Pile cap Penulangan Pile cap

Tipe 1 Tipe 1 Tipe 2 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 3 Tipe 4 Tipe 4 Tipe 5 Tipe 5 Tipe 6 Tipe 6 Tipe Tipe Pilecap Pilecap 2 288DD225 5 - - 115500 2288DD225 5 - - 115500 55D25 - 150 55D25 - 150 63D25 - 50 63D25 - 50 16D25 - 150 16D25 - 150 2 288DD225 5 - - 110000 2288DD225 5 - - 110000 54D25 - 100 54D25 - 100 61D36 - 50 61D36 - 50 16D25 - 150 16D25 - 150 2 244DD225 5 - - 115500 2200DD225 5 - - 110000 Kebutuhan Kebutuhan Tulangan arah X Tulangan arah X Kebutuhan Kebutuhan Tulangan arah Y Tulangan arah Y  H.

 H.  Perencanaan Biaya Kebutuhan Tiang Pancang Perencanaan Biaya Kebutuhan Tiang Pancang

Perencanaan biaya dilakukan hanya terhadap harga Perencanaan biaya dilakukan hanya terhadap harga kebutuhan bahan dari tiang pancang dan tidak meninjau kebutuhan bahan dari tiang pancang dan tidak meninjau faktor-faktor pengaruh harga lainnya. Harga tiang pancang faktor-faktor pengaruh harga lainnya. Harga tiang pancang ditentukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari ditentukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari sebuah kontraktor di Indonesia. Harga kebutuhan bahan sebuah kontraktor di Indonesia. Harga kebutuhan bahan tiang pancang untuk seluruh kondisi perencanaan dapat tiang pancang untuk seluruh kondisi perencanaan dapat dilihat pada Tabel 6.

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Tabel 6.

Harga Kebutuhan Bahan Tiang Pancang Harga Kebutuhan Bahan Tiang Pancang

K

Koonnddiissii JJuummllaah h TTiiaanngg DDiimmeennssii TToottaal l HHaarrggaa K Koonnddiissi i 1 1 119922 DD11000000 RpRp 66,,224400,,000000,,000000 K Koonnddiissi i 22 119922 DD880000 RpRp 1199,,992255,,221188,,554455 K Koonnddiissi i 33 119922 DD660000 RpRp 33,,774444,,000000,,000000 K Koonnddiissi i 44 225566 DD660000 RpRp 44,,999922,,000000,,000000 V. V. PENUTUPPENUTUP  A.

 A.  KESIMPULAN KESIMPULAN

Setelah dilakukan perhitungan dan analisa sebelumnya, Setelah dilakukan perhitungan dan analisa sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1)

1) Berdasarkan hasil perhitungan analisa zona likuifaksiBerdasarkan hasil perhitungan analisa zona likuifaksi maka dapat disimpulkan bahwa tebal total lapisan tanah maka dapat disimpulkan bahwa tebal total lapisan tanah yang mengalami likuifaksi adalah 12.5 meter.

yang mengalami likuifaksi adalah 12.5 meter. 2)

2) Daya dukung tanah pada kondisi non likuifaksi adalahDaya dukung tanah pada kondisi non likuifaksi adalah sebagai berikut :

sebagai berikut : a)

a) Daya dukung tanah ultimate (QDaya dukung tanah ultimate (QULTIMATEULTIMATE) untuk tiang) untuk tiang

 pancang diameter 600

 pancang diameter 600 mm pada mm pada kedalaman 26 kedalaman 26 metermeter adalah 389.35 ton. adalah 389.35 ton. (13) (13) (14) (14) (15) (15) (16) (16) (17) (17) (18) (18) (19) (19) (20) (20) 5000 kN 5000 kN 3214 kN.m 3214 kN.m 2998 kN.m 2998 kN.m 2850 kN 2850 kN

(6)

 b)

 b) Daya dukung tanah ultimate (QDaya dukung tanah ultimate (QULTIMATEULTIMATE) untuk tiang) untuk tiang

 pancang diameter 800

 pancang diameter 800 mm pada mm pada kedalaman 26 kedalaman 26 metermeter adalah 606.64 ton.

adalah 606.64 ton. c)

c) Daya dukung tanah ultimate (QDaya dukung tanah ultimate (QULTIMATEULTIMATE) untuk tiang) untuk tiang

 pancang

 pancang diameter diameter 1000 1000 mm mm pada pada kedalaman kedalaman 2626 meter adalah 858.89 ton.

meter adalah 858.89 ton. 3)

3) Daya dukung tanah pada kondisi likuifaksi adalahDaya dukung tanah pada kondisi likuifaksi adalah sebagai berikut :

sebagai berikut : a)

a) Daya dukung tanah ultimate (QDaya dukung tanah ultimate (QULTIMATEULTIMATE) untuk tiang) untuk tiang

 pancang

 pancang diameter diameter 600 600 mm mm pada pada kedalaman kedalaman 26 26 metermeter adalah 346.03 ton.

adalah 346.03 ton.  b)

 b)Daya dukung tanah ultimate (QDaya dukung tanah ultimate (QULTIMATEULTIMATE) untuk tiang) untuk tiang

 pancang

 pancang diameter diameter 800 800 mm mm pada pada kedalaman kedalaman 26 26 metermeter adalah 548.88 ton.

adalah 548.88 ton. c)

c) Daya dukung tanah ultimate (QDaya dukung tanah ultimate (QULTIMATEULTIMATE) untuk tiang) untuk tiang

 pancang

 pancang diameter diameter 1000 1000 mm mm pada pada kedalaman kedalaman 26 26 metermeter adalah 786.69 ton.

adalah 786.69 ton. 4)

4) Perbedaan daya dukung tiang pancang ditinjau untuk satuPerbedaan daya dukung tiang pancang ditinjau untuk satu  jenis p

 jenis pile cap ile cap yang sama. yang sama. Daya dukung Daya dukung satu satu tiang untuktiang untuk  pile cap tipe 1 dengan D600 pada ma

 pile cap tipe 1 dengan D600 pada masing-masing kondisising-masing kondisi  perencanaan adalah sebag

 perencanaan adalah sebagai berikut :ai berikut : a)

a) QQIJINIJIN  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 1  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 1

adalah 93.1 ton. adalah 93.1 ton.  b)

 b)QQIJINIJIN  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 2  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 2

adalah 280.236 ton. adalah 280.236 ton. c)

c) QQIJINIJIN  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 3  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 3

adalah 232.738 ton. adalah 232.738 ton. d)

d)QQIJINIJIN  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 4  tekan satu tiang untuk perencanaan kondisi 4

adalah 110.827 ton. adalah 110.827 ton. 5)

5) Perbedaan kebutuhan dimensi dan jumlah pondasi tiangPerbedaan kebutuhan dimensi dan jumlah pondasi tiang dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7. Tabel 7. Kebutuhan Pondasi Kebutuhan Pondasi

K

Koonnddiissi i 1 1 PPrreeccaasst t SSppuun n PPiillee DD11000000 119922 2266 K

Koonnddiissi i 22 BBoorreed d PPiillee DD880000 119922 2266 K

Koonnddiissi i 33 PPrreeccaasst t SSppuun n PPiillee DD660000 119922 2266 K

Koonnddiissi i 44 PPrreeccaasst t SSppuun n PPiillee DD660000 225566 2266 Jenis Tiang

Jenis Tiang JumlahJumlah Tiang Tiang Dimensi

Dimensi PanjangPanjang Tiang (m) Tiang (m) Kondisi

Kondisi

6)

6) Biaya bahan tiang pancang yang dibutuhkan untukBiaya bahan tiang pancang yang dibutuhkan untuk masing-masing kondisi perencanaan adalah sebagai masing-masing kondisi perencanaan adalah sebagai  berikut :  berikut : a) a) Kondisi Kondisi 1 1 = = Rp Rp 6.240.000.0006.240.000.000  b)  b) Kondisi 2 = Rp 19.925.218.545Kondisi 2 = Rp 19.925.218.545 c) c) Kondisi Kondisi 3 3 = = Rp Rp 3.744.000.0003.744.000.000 d) d) Kondisi Kondisi 4 4 = = Rp Rp 4.992.000.0004.992.000.000  B.  B. SaranSaran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisa Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisa dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1)

1) Adanya uji laboratorium untuk mendapatkan parameterAdanya uji laboratorium untuk mendapatkan parameter fisis tanah lainnya, sehingga perencaan akan lebih akurat. fisis tanah lainnya, sehingga perencaan akan lebih akurat. 2)

2) Sebaiknya analisa zona likuifaksi dilakukan terhadapSebaiknya analisa zona likuifaksi dilakukan terhadap aspek gradasi dan juga aspek tegangan. Sehingga analisa aspek gradasi dan juga aspek tegangan. Sehingga analisa terhadap lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi lebih terhadap lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi lebih akurat. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa ayakan akurat. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa ayakan untuk mendapatkan kurva gradasi butiran tanah.

untuk mendapatkan kurva gradasi butiran tanah. 3)

3) Perhitungan biaya perencanaan pondasi dilakukan lebihPerhitungan biaya perencanaan pondasi dilakukan lebih detail lagi. Karena harga tiang pancang dapat dipengaruhi detail lagi. Karena harga tiang pancang dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti: diameter tiang, panjang per oleh banyak hal, seperti: diameter tiang, panjang per segmen tiang, dan lokasi proyek.

segmen tiang, dan lokasi proyek.

VI.

VI. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

[1]

[1] Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS. 2002. Modul H :Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS. 2002. Modul H : Perencanaan Tiang Pancang. Surabaya : Jurusan Teknik Perencanaan Tiang Pancang. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil FTSP

Sipil FTSP –  –  ITS. ITS. [2]

[2] Wahyudi, Herman. 2013. Daya Dukung Pondasi Dalam.Wahyudi, Herman. 2013. Daya Dukung Pondasi Dalam. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil FTSP

Surabaya : Jurusan Teknik Sipil FTSP  –  –  ITS. ITS. [3]

[3] Madabhushi, G., Jonathan K., dan Stuart H. 2010.Madabhushi, G., Jonathan K., dan Stuart H. 2010. Design of Pile Foundation in Liquefiable Soils. London Design of Pile Foundation in Liquefiable Soils. London : Imperial College Press.

: Imperial College Press. [4]

[4] Das, Braja M. 1985. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsipDas, Braja M. 1985. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis. Diterjemahkan oleh Indrasurya Rekayasa Geoteknis. Diterjemahkan oleh Indrasurya B.M. dan Noor E.M. Jakarta : Penerbit Erlangga.

B.M. dan Noor E.M. Jakarta : Penerbit Erlangga. [5]

[5] Bhattacharya, S. 2003Bhattacharya, S. 2003. “A Reconsideration of the. “A Reconsideration of the Safety of Piled Bridge Foundations in Liquefiable Safety of Piled Bridge Foundations in Liquefiable Soils”. Proceeding Soils and Foundations Japanese Soils”. Proceeding Soils and Foundations Japanese Geotechnical Society. Vol. 45, No.4, 13.25, Aug. 2005. Geotechnical Society. Vol. 45, No.4, 13.25, Aug. 2005. [6]

[6] Idriss, I.M., and R.W. Boulanger. 2010. SPT-BasedIdriss, I.M., and R.W. Boulanger. 2010. SPT-Based Liquefaction Triggering Procedures. California : Center Liquefaction Triggering Procedures. California : Center For Geotechnical Modeling University of California. For Geotechnical Modeling University of California.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Perencanaan Alir Metodologi Perencanaan
Gambar 3. Grafik

Referensi

Dokumen terkait

Kelengkapan materiil yang dimaksud ialah apabila berkas perkara sudah memenuhi persyaratan untuk dapat dilimpahkan ke pengadilan, antara lain seperti adanya alat

Kualiti Berdasarkan Sarana Sekolah / .bu Bapa Masa 2anuari hingga. Disember ?!8 Meningkatkan sumbangan

Kemampuan analisis informasi akuntansi dan rasio-rasio keuangan dalam memprediksi kinerja keuangan suatu perusahaan untuk masa yang akan datang dengan pendekatan positivistik

Janjang sawit disamping sebagai limbah dengan potensi yang cukup banyak juga memiliki nilai kalor yang cukup tinggi (&gt;5000 kalori/gram), sehingga berpotensi untuk

dengan skripsi ini, penelitian yang akan penulis analisis adalah mengenai konflik batin tokoh utama drama My Boss My Hero, dimana perbedaan antara persona dan konflik

- Peserta didik mendiskusikan besaran-besaran yang berkaitan dengan penerapan hukum Newton pada sistem benda bertumpuk serta pada sistem gesekan. - Peserta didik mencari

Menurut Alexandri (2009:135), Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu

Padahal, kebijakan tersebut sangat bagus sebagai upaya perbaikan tata kelola sawit untuk merespon isu global yang terus menekan komoditas minyak sawit Indonesia.. Begitu juga