• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. BKSDA, Sulut Pengelolaan Kawasan Konservasi di Bitung. Balai Konservasi Sumberdaya Alam, Sulawesi Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. BKSDA, Sulut Pengelolaan Kawasan Konservasi di Bitung. Balai Konservasi Sumberdaya Alam, Sulawesi Utara."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adhikerana, A.S. 1999. Ekowisata di Indonesia: antara angan-angan dan kenyataan. Bahan seminar pengembangan industri pariwisata di Indonesia. Sekolah Tinggi Pariwisata (NHI). Bandung

Archabald, K., and L.N. Travis. 2001. Tourism revenue sharing around National Parks in Western Uganda; early efforts to identify and reward local communities. Environmental Conservation 28(2):135-149.

BKSDA, Sulut. 1998. Informasi Kawasan Konservasi di Propinsi Sulawesi Utara. Departemen Kehutanan dan Perkebunan: Sub Balai Konservasi Sumberdaya Alam, Sulawesi Utara. Manado.

BKSDA, Sulut. 2004. Pengelolaan Kawasan Konservasi di Bitung. Balai Konservasi Sumberdaya Alam, Sulawesi Utara. Manado

Boo, E. 1990. Ecotourism: the potentials and pitfalls. WWF Publication, Baltimore. USA. Vol.1

Carlson, T.J.S. 2001. Case study on medicinal plant research in Guinea: prior informed consent, focused benefit sharing, and compliance with the convention on biological diversity. Economic Botany 55(4): 478-491.

Ceballos-Lascurain, H. 1993. Ekoturisme Sebagai Suatu Gejala yang Menyebar ke Seluruh Dunia. Agencies Collaborating Together (PACT) dan Yayasan Alam Mitra Indonesia (ALAMI) [Penerjemah]; K. Lindberg dan D.A. Hawkins [Editor]. Terjemahan dari Ecotourism: A Guide for Planners and Managers. The Ecotourism Society. North Bennington.

Cooper, C., J. Fletcher., D. Gilbert, and Wanhill. 1993. Tourism, Principles and Practice. Essex: Longman Group.

Fandeli, C. 2000a. Bagian I. Konsep dan Pengertian Ekowisata: Pengertian dan Konsep Dasar Ekowisata. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.3-11.

Fandeli, C. 2000b. Bagian II. Kebijakan Pengembangan Ekowisata: Pengembangan Ekowisata Dengan Paradigma Baru Pengelolaan Areal Konservasi. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.56-73.

Fandeli, C. 2000c. Bagian III. Perencanaan Pengembangan Ekowisata: Perencanaan Nasional Pengembangan Ekowisata. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fak. Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.95-113.

(2)

75

Fandeli, C. 2000d. Bagian III. Perencanaan Pengembangan Ekowisata: Perencanaan Pariwisata Alam. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fak. Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.157-174.

Fennell, D.A. 1999. Ecotourism an Introduction. Routledge. London.

Giannecchini, J. 1993. Ecotourism: new partners, new relationship. Conservation Biology 7: 429-432.

IUCN. 1991. Atlas of Tropical Rainforest. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. Gland, Switzerland.

Jacobson, S.K. 1994. Biological impacts of ecotourism: tourists and nesting turtles in Tortuguero National Park, Costa Rica. Wildlife Society Bulletin 22:414-419.

Kinaird, M.F. 2003. Ecotourism in the Tangkoko-Duasudara Nature Reserve: lost opportunities? [Bahan presentasi]. Disampaikan dalam seminar ilmiah

Tiger in the Forest: Sustainable Nature-Based Tourism in SE Asia.

American Museum of Natural History, 20-22 Mar 2003. USA.

Kinnaird, M.F., T.G. O’Brien., A.D. Dwiyahreni, dan N.L. Winarni. 2000. Pemanfaatan Sumberdaya Alam Tangkoko-Duasudara, Sulawesi Utara, Permasalahan dan Pemecahannya. Memorandum Teknis I. WCS-IP dan PHPA. Jakarta.

Kinnaird, M.F., dan T.G. O’Brien. 1997. Cagar Alam Tangkoko-Duasudara, Sulawesi Utara. Rencana Pengelolaan. WCS-IP Sulawesi. Manado.

Kinnaird, M.F., and T.G. O’Brien. 1996. Ecotourism in the Tangkoko-Duasudara Nature Reserve: opening pandora’s box?. Oryx 30(1):65-73.

Kusmayadi. 2004. Statistika Pariwisata Deskriptif. Gramedia. Jakarta.

Lee, R.J., J. Riley, dan R. Merril. 2001. Keanekaragaman Hayati dan Konservasi di Sulawesi Bagian Utara. WCS-IP dan NRM. Jakarta.

Lee, R.J., J. Riley, dan N. Suyatno. 1999. Cagar Alam Tangkoko-Duasudara, Sulawesi Utara – Survey Biologi dan Rekomendasi Pengelolaan. Laporan Untuk DEPHUT. WCS-IP Sulawesi, BKSDA Sulut dan NRM. Manado. Lindberg, K. 1993. Isu-Isu Ekonomi dalam Pengelolaan Ekoturisme. Agencies

Collaborating Together (PACT) dan Yayasan Alam Mitra Indonesia (ALAMI) [Penerjemah]; K. Lindberg, dan D.A. Hawkins [Editor]. Terjemahan dari Ecotourism: A Guide for Planners and Managers. The Ecotourism Society. North Bennington.

(3)

76

Lindberg, K. 1991. Policies for Maximizing Nature Tourism’s Ecological and Economic Benefits. World Resources Institute. Washington, D.C.

Liswanti, N. 2004. Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap Pentingnya Hutan dan Lahan-lahan Lain di Lansekap Hutan Tropis, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur [Tesis]. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ma’arif, M.S., dan H. Tanjung. 2003. Teknik-Teknik Kuantitatif Untuk

Manajemen. Grasindo. Jakarta.

MacKinnon, J., and K. MacKinnon. 1980. Cagar Alam Gunung Tangkoko-Duasudara, Sulawesi Utara Management Plan 1981-1986. WWF Report. Bogor.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi: Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta.

Nugraheni, N. 2002. Sistem Pengelolaan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional (Studi Kasus Taman Nasional Gunung Halimun) [Tesis]. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

NRM. 2002. Tangkoko tempat tinggal atau hanya tinggal tempat. Media lestari: berpikir untuk kembali. Natural Resources Management. Manado.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Manado, Pemerintah Kota Bitung, Pemerintah Kabupaten Minahasa. 2002. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Minahasa-Manado-Bitung. Proyek Pesisir (USAID Indonesia, Coastal Resources Management Project). Manado.

PHKA. 2005a. Kawasan Konservasi. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Jakarta. www.dephut.go.id/kawasan konservasi . PHKA. 2005b. Kawasan Konservasi. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam,

Departemen Kehutanan. Jakarta.

www.dephut.go.id/kawasan konservasi/cagar alam&taman wisata alam. PHKA-Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. 2003.

Informasi Promosi dan Peluang Usaha di Taman Wisata Alam. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Bogor. PHKA-Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. 2002.

Kriteria-Standar Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (Analisis Daerah Operasi). Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Bogor.

(4)

77

PHKA-Direktorat Wisata Alam dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan. 2001. Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional. Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Bogor.

PHKA-Direktorat Bina Kawasan Suaka Alam dan Konservasi Flora Fauna. 1995. Pedoman Rencana Pengelolaan Suaka Margasatwa dan Cagar Alam (02/PPKK/1994/1995). Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. Bogor.

PKA-Direktorat Pengembangan Wisata Alam Hutan dan Kebun. 2000. Informasi, Promosi dan Peluang Usaha di Taman Nasional. Perlindungan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Priskin, J. 2001. Assessment of natural resources for nature-based tourism: the case of the central coast region of Western Australia. Tourism Management 22: 637-648.

Ruschmann, D.V. 1993. The political economy of tourism. Ecologist 24:142-147. Ridwan, W. 2000. Bagian II. Kebijakan Pengembangan Ekowisata: Kebijakan

Pengembangan Hutan Untuk Ekowisata. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fak. Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.45-55.

Sekartjakrarini, S. 2004. Bahan Kuliah Perencanaan Tata Ruang dan Ekowisata. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sembiring, N.S., F. Husbani., M.A. Arif., F. Ivalerina, dan F. Hanif. 1999. Kajian Hukum dan Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia Menuju Pengembangan Desentralisasi dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat. ICEL. Jakarta.

Shuib, A. 1997. The Training of Local Interpretive Guides in Ecotourism at Taman Negara National Park, Malaysia. In J. Bornemeier., M. Victor, and P.B. Durst [Editor]. Ecotourism for Forest Conservation and Community Development. Proceedings of an International Seminar. Chiang Mai, 28-31 January 1997. FAO and RECOFTC. Thailand. pp.235-241.

Stecker, B. 1996. Ecotourism: Potential for Conservation and Sustainable Use of Tropical Forest, A Case Study on the National Parks Taman Negara and Endau-Rompin in Malaysia. Eschbom: GTZ GmbH.

Sulthoni, A. 2000. Bagian II. Kebijakan Pengembangan Ekowisata: Pengembangan Ekowisata dalam Kawasan Konservasi. Dalam C. Fandeli dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fak Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.74-81.

(5)

78

Supriatna, J., A. Sanjaya., I. Setiawati, dan M.R. Syachrizal. 2000. Ekowisata sebagai usaha pemanfaatan yang berkelanjutan di kawasan lindung. Workshop Komisi Koordinasi Pemanfaatan Obyek Wisata Alam, Balikpapan 6-8 Maret.

Taylor, J.E., G.A. Dyer, and M. Stewart. 2003. The economic of ecotourism: a Galapagos Islands economy-wide perspective. Economic Development and Cultural Change 51(4):977-996.

Undang-Undang No 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

UNEP. 2003. About ecotourism. United Nation Environmental Programme. www.uneptie.org/pc/tourism/ecotourism/home.htm

Wallace, G.N., and S. Pierce. 1996. An evaluation of ecotourism in Amazonas, Brazil. Annals Tourism Research 23(4): 843-873

Wallace, G.N. 1993. Pengelolaan Pengunjung: Pelajaran Dari Taman Nasional Galapagos. Private Agencies Collaborating Together (PACT) dan Yayasan Alam Mitra Indonesia (ALAMI) [Penerjemah]; Dalam K. Lindberg dan D.A. Hawkins [Editor]. Terjemahan dari: Ecotourism: A Guide for Planners and Managers. The Ecotourism Society. North Bennington.

Wangko, M., M. Nusalawo, J. Riley, dan T. Soleman. 2000. Survey Biologi, Patroli, Monitoring dan Rekomendasi Pengelolaan. Laporan untuk Dephut (PKA). WCS-IP, Sulawesi. Manado.

Weber, W. 1993. Primate Conservation and Ecotourism in Africa. In C. Potter [Editor]. Conservation of Genetic Resources. American Association for the Advancement of Science. USA. pp.129-150.

Wiratno. 2000. Bagian IV. Pengusahaan Ekowisata: Model Analisis dalam Pengembangan Wisata Alam. Dalam C. Fandeli, dan Mukhlison [Editor]. Pengusahaan Ekowisata. Fak Kehutanan UGM, UKSDA Jogya dan Pustaka Pelajar. Jogyakarta. pp.255-273.

Wunder, S. 2000. Ecotourism and economics incentives – an empirical approahc. Ecological Economics 32(3):465-479.

Ziffer, K.A. 1989. Ecotourism: The Uneasy Alliance. First in Conservation International Series of Working Papers on Ecotourism. Conservation International and Ernst and Young.

(6)
(7)

Lampiran 1 Kawasan konservasi di Provinsi Sulawesi Utara

No Kota/Kabupaten Fungsi Nama Kawasan Luas (ha) No. SK Tanggal SK

Darat

1 Bolaang Mongondow Cagar Alam Gunung Ambang 8.638,00 Mentan No.359/Kpts/Um/6/1978 21-Jun-78 Bolaang Mongondow Cagar Alam Perluasan Gn. Ambang 25.000,00 Menhut No.250/Kpts-II/1984 20-Okt-84 2 Bitung Cagar Alam Dua Saudara 4.299,00 Mentan No.700/Kpts/Um/2/1978 13-Feb-78

3 Bitung Cagar Alam Tangkoko 3.196,00 Mentan No.1049/Kpts/Um/12/1981 24-Des-81

4 Tomohon - Minahasa Cagar Alam Gunung Lokon 100,00 GB.6 Stbl. 90 21-Feb-90

5 Minahasa Selatan Suaka Margasatwa Gunung Manembo-nembo 6.500,00 Mentan No.441/Kpts/Um/7/1978 16-Jul-78 6 Talaud Suaka Margasatwa Karakelang Utara-Selatan 24.669,00 Menhutbun No.97/Kpts-II/2000 22-Des-00 7 Bolaang Mongondow Taman Nasional Bogani Nani wartabone 287.115,00 Menhut. No. 1127/Kpts-II/1992 19-Des-92 8 Bitung Taman Wisata Alam Batuangus 635,00 Mentan No.1049/Kpts/Um/12/1981 24-Des-81 9 Bitung Taman Wisata Alam Batuputih 615,00 Mentan No.1049/Kpts/Um/12/1981 24-Des-81

Jumlah 360.767,00

Laut

10 Minahasa Utara Taman Nasional Laut Bunaken 89.065,00 Menhut No.730/Kpts-II/91 15-Okt-91

Total 449.832,00 Sumber: PHKA (2005a).

(8)

Lampiran 2 Wilayah kerja BKSDA Sulawesi Utara

(9)

82

Lampiran 3 Tabel kriteria penilaian dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata alam

Obyek wisata darat (bobot: 6)

No Unsur/Sub Unsur

1 Keindahan alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Pandangan lepas dalam obyek b. Variasi pandangan dalam obyek c. Pandangan lepas menuju obyek

d. Keserasian warna dan bangunan dlm obyek e. Pandangan lingkungan obyek

2 Keunikan sumberdaya alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Sumber air panas b. Gua

c. Air terjun d. Flora fauna e. adat istiadat

3 Banyaknya potensi sda yang menonjol Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Batuan b. Flora c. Fauna d. Air e. Gejala alam

4 Keutuhan sumberdaya alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Batuan b. Flora c. Fauna d. Air e. Gejala alam

5 Kepekaan sumberdaya alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Batuan b. Flora c. Fauna d. Air e. Gejala alam

6 Jenis kegiatan wisata alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Tracking b. Mendaki c. Rafting d. Camping e. Pendidikan f. Religius g. Hiking h. dll

7 Kebersihan udara dan lokasi bersih Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

tidak ada pengaruh dari : a. Alam

b. Industri

c. Jalan ramai motor/mobil d. Pemukiman penduduk e. Sampah

f. Binatang

g. Coret-coret (vandalisme)

8 Kerawanan kawasan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

(pencurian, perambahan dan kebakaran) a. Perambahan

b. Kebakaran

c. Gangguan terhadap flora/fauna d. Masuknya flora/fauna e. Eksotik Nilai 10 10 30 25 20 15 30 25 20 15 10 30 25 20 15 10 30 25 20 15 15 10 30 30 30 30 30 25 20 15 30 10 30 25 20 15 10 30 25 20

(10)

83

Lanjutan

Obyek wisata pantai (bobot: 6)

No Unsur/Sub Unsur

1 Keindahan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Variasi pandangan pulau/gunung di laut b. Keindahan pantai

c. Keserasian pandangan pantai dan sekitarnya

d. Ada keunikan

2 Keselamatan/keamanan pantai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. tidak ada arus balik berbahaya b. Tidak ada kecuraman dasar c. Bebas gangguan binatang berbahaya d. Tidak ada kepercayaan yg mengganggu e. Tidak ada gangguan manusia

Pasir Pasir putih Pasir hitam/ Pasir Tdk/sedikit merah coklat bergeluh berpasir

4 Variasi Kegiatan Lebih 6 Ada 5-6 Ada 3-4 Ada 1-2 Ada 1

a. Berjemur b. Selancar c. Berenang d. Menikmati Pemandangan e. Olah raga f. Bersampan

5 Kebersihan Lebih 5 Ada 5 Ada 4 Ada 3 ada 1-2

a. Tidak ada pengaruh pelabuhan b. Tidak ada pengaruh pemukiman c. Tidak ada pengaruh sungai

d. Tdk ada pengaruh pelelangan ikan/pabrik e. Tidak ada sumber pencemaran lain f. Tidak ada pengaruh musim

Lebar pantai (diukur waktu surut,& panjang >150 126-150 76-125 50-75 <50

pantai minimal 1 km) dalam meter

7 Kenyamanan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Tidak ada sampah b. Tidak ada coret-coret c. Bebas kebisingan

d. Tidak banyak gangguan binatang e. Bebas bau yang mengganggu

10 10 30 25 20 15 30 25 20 15 10 30 25 20 15 10 30 25 20 15 3 6 30 10 30 25 20 15 10 15 Nilai 20 15 10 25 30 25 20 Pasir

Akomodasi (radius 15 km dari obyek, bobot: 3)

Nilai 30 10 30 - 50 15 50 - 75 20 75 - 100 25 > 100 30 Unsur/Sub Unsur

(11)

84

Lanjutan

Kondisi lingkungan sosial ekonomi (bobot: 5)

(radius 1 km dari batas kawasan intensive use atau jarak terdekat)

No Unsur/Sub Unsur

Ada & sesuai Ada tapi tidak Dalam proses Tidak ada sesuai penyusunan

Hutan negara Hutan adat Hutan hak Tanah milik

> 40 % 25 - 40 % 10 - 24 % < 10 %

Sebagian besar Sebagian besar Petani / nelayan Pemilik lahan/ buruh tani & pedagang kecil, kapal/pegawai

nelayan industri kecil & pengrajin

> 50 41 - 50 31 - 40 < 40

Sebagian besar Sebagian besar Sebagian besar Sebagian besar lulus SLTA ke atas lulus SLTP ke atas lulus SD tidak lulus SD

Tidak subur/kritis Sedang Subur Sangat subur

Tidak potensial Kurang potensial Potensial Sangat potensial

Persepsi masyarakat Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 1- 2

terhadap pengembangan obyek wisata alam a. Kurang mendukung b. Mendukung c. Sangat mendukung d. Baik e. Menguntungkan 30 25 20 10 30 25 20 10 30 25 20 10 20 10 30 25 20 15 30 25 30 25 9 30

1 Tata ruang wilayah obyek

30

2 Status lahan

30

6 Pendidikan

7 Tingkat kesuburan tanah

8 SDA mineral

20 15

5 Ruang gerak pengunjung (ha) 3 Tingkat pengangguran

20 15

4 Mata pencaharian penduduk

Nilai 25 20 15 20 15 5 25 Keamanan Unsur/Sub Unsur

Keamanan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1

a. Tidak ada binatang pengganggu . Tidak ada rus berbahaya . Jarang gangguan kamtibmas

idak ada tanah labil

. Bebas kepercayaan mengganggu

30 25 Nilai 20 15 10 b c d. T e

(12)

85

Lanjutan

Pelayanan Masyarakat (bobot: 5) No Unsur/Sub Unsur

1 Pelayanan masyarakat & fasilitas Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Keramahan

b. Kesiapan c. Kesanggupan d. Vasilitas

e. Kemampuan komunikasi

2 Kemampuan berbahasa Ada 4 Ada 3 Ada 2

a. Daerah setempat b. Indonesia c. Inggris d. Lainnya Ada 1 30 25 15 Nilai 30 25 20 15 10 5

Kadar hubungan/aksesibilitas (bobot: 5)

1 Kondisi dan jarak jalan darat Baik Cukup Sedang

< 75 Km 80 60 40

76 - 150 Km 60 40 25

151 - 225 Km 40 20 15

> 225 Km 20 10 5

2 Pintu gerbang udara S/d 150 151 - 300 301 - 450 451 - 600 > 600 Internasional/regional (dlm km)

Manado/Medan

3 Waktu tempuh ke obyek 1 - 2 2 - 3 3 - 4 4 - 5 >5 (kecepatan tergantung besar pk,

kondisi ombak dan sungai)

4 Kendaraan bermotor/perahu di > 7500 5001-7500 2501-5000 2500-1000 < 1000 kab/kota (buah)

5 Frekuensi kendaraan umum > 50 40 - 50 30 - 40 20 - 30 <20 dari pusat penyebaran wisata

ke obyek (buah/hari)

6 kapasitas tempat duduk kendaraan >2500 2000-2500 1500-2000 1000-1500 <1000 menuju obyek wisata

Cat : kalau terjadi kombinasi jalan darat dan air, maka dipakai nilai terendah

10 30 25 20 15 10 30 25 20 15 10 30 25 20 15 5 30 25 20 15 10 25 20 15 10 Buruk 20 15 5 1

(13)

86

Lanjutan

Prasarana dan sarana penunjang (radius 20 km dari obyek, bobot: 2) No Unsur/Sub Unsur

1 Prasarana 4 macam 3 macam 2 macam 1 macam Tidak ada

a. Kantor pos b. Telepon umum c. Puskesmas/klinik d. Wartel & faxsimili e. Warnet

f. Jaringan Tv g. Jaringan radio h. Surat kabar

2 Sarana penunjang 4 macam 3 macam 2 macam 1 macam Tidak ada

a. Rumah makan/minum b. Pusat perbelanjaan/pasar c. Bank/money changer d. Toko cindera mata e. Tempat peribadatan f. Toilet umum 30 25 20 15 Macam 30 25 20 15 10 10

Tersedianya air bersih

2 1 - 2 0.5 - 0.9 0.5

0 - 3 km 3.1 - 5 km 5.1 - 7 km > 7 km

3 Dapat tidaknya air dialirkan ke obyek Sangat mudah Mudah Agak sukar Sukar

atau mudah dikirim dari tempat lain

Dapat langsung perlu perlakuan Kurang layak Tidak layak dikonsumsi

Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia sepanjang tahun 6 - 9 bulan 3 - 6 bulan < 3 bulan

15

30 25 20

20 15

15

30 25 20

2 Jarak sumber air terhadap lokasi obyek

30 25

30 25 20 15

30 25 20 15

1 Debit air sumber (liter/detik)

5 Kontinuitas

Kelayakan dikonsumsi 4

Hubungan obyek dengan obyek wisata lain (bobot: 1) No Nilai obyek potensi wisata 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 pasar lain 1 S/d 50 Sejenis 100 80 60 40 20 1 - - - -Tak sejenis 90 100 90 80 70 60 50 40 30 2 51 - 100 Sejenis 80 100 80 60 40 20 1 - - - -Tak sejenis 70 80 90 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 3 101 - 150 Sejenis 60 80 100 80 60 40 20 1 - - - - -Tak sejenis 50 60 70 80 90 100 90 80 70 60 50 40 30 4 151 - 200 Sejenis 40 60 80 100 80 60 40 20 1 - - - -Tak sejenis 30 40 50 60 70 80 90 100 90 80 70 60 50 Nilai

(14)

87

Lampiran 4 Daftar jenis vegetasi di CA Tangkoko-Duasudara F Ac Ac Ac A A A A A A An An An An An An An An A A A B B B B B B C C C Ce Ce Co Co Co Da Da D E E E E

amili Species Nama Lokal

tinidiaceae Saurauia lepidocalyse Kayu air gunung

tinidiaceae Saurauia sp. Arang perempuan

tinidiaceae Saurauia tristyla Hegungpung

Anacardiaceae Buchanania arborescens Mangga kecil

nacardiaceae Dracontomelon dao Rao

nacardiaceae Dracontomelon mangiferum Leu nacardiaceae Koordersiodendron pinnatum Bugis hutan

nacardiaceae Mangifera indica Mangga hutang

nacardiaceae Spondias dulcis Kadondong

nacardiaceae Spondias sp. Kadondong

nonaceae Cananga odorata Kananga

Annonaceae Mezzettia parvifolia

nonaceae Polyalthia elliptica

nonaceae Polyalthia glauca Salakapu kecil

nonaceae Polyalthia grandifolia Salakapu kananga nonaceae Polyalthia lateriflora Salakapu daun panjang

nonaceae Polyalthia rumphii Salakapu biasa

nonaceae Popowia pisocarpa

nonaceae Saccopetalum horsfieldii Salakapu bigi banyak

Apocynaceae Alstonia ranvolfia Kayu telor

pocynaceae Alstonia sumatrana Kayu telor kecil raliaceae Gastonia papuana

raliaceae Schlefflera sp.*

ignoniaceae Spathodea campanulata Kayu pistol, Kayu parahu

ombacaceae Bombax valetonii Kapok hutan

oraginaceae Cordia mysea Konkujiang, Nonang

urceraceae Canarium asperum Damar babi

Burceraceae Canarium hirsutum Kenari besar

urceraceae Canarium vriesanum Kanari sedang

urseraceae Garuga floribunda Kayu Kambing

apparidaceae Capparis micracantha Kuning keras apparidaceae Capparis sp.

Capparidaceae Crateva nurlava Balontang

asuarinaceae Casuarina equisetifolia Kasawari

lastraceae Euonymus javanicus Bilo

Celastraceae Lophopetalum javanicum Nanau

lastraceae Salacia macrophylla Makempes

mbretaceae Terminalia catappa Nusu pantai

mbretaceae Terminalia celebica Nusu buah sedang

mbretaceae Terminalia sp. Nusu buah kecil

tisaceae Octomeles sumatrana Binuang

tisaceae Tetrameles nudifloria Bolangitan

illeniaceae Dillenia ochreata Jonggi, Kol

Ebenaceae Diospyros celebica Kayu hitam asli

benaceae Diospyros javanica Kayu hitam

benaceae Diospyros korthalsiana Kayu hitam biasa

benaceae Diospyros maritima Kayu hitam

(15)

88 Lanjutan F E E E Euph Euph Euph Euph Euph Euph Euph Euph Euph Fag Fag Fl Fl Fl G Gutt Gutt Gutt Gutt Gutt Gutt Gutt La La La La L L L L L L L L L

amili Species Nama Lokal

benaceae Diospyros rumphii Kayu hitam badan besar

benaceae Diospyros sp. Kayu hitam daun kecil

benaceae Diospyros sp. Kayu hitam

Euphorbiaceae Acalypha caturus Kayu biru

orbiaceae Antidesma celebicum red fruit

orbiaceae Breynia cernua Nanamuhang

orbiaceae Drypetes longifolia Kalawatan B

orbiaceae Drypetes sp. Kalawatan A

orbiaceae Glochidion philippicum Kayu arang putih

orbiaceae Macaranga mappa Binuang daun besar

orbiaceae Macaranga tanarius Binuang daun kecil Euphorbiaceae Mallotus columnaris Tula-tula

orbiaceae Mallotus ricinoides Kayu wool

orbiaceae Melanolepis multiglandulosa Kayu kapur

aceae Lithocarpus celebicus Loyang, Piong

aceae Lithocarpus sp.

acourtiaceae Casearia sp.

acourtiaceae Homalium celebicum Kriskis tanjung

acourtiaceae Homalium foetidum Liwowos

Gnetaceae Gnetum gnemon Ganemo

netaceae Gnetum latifolium Bigi tip (Iliana)

iferae Calophyllum soulattri Bintangur

iferae Cratoxylum celebicum Wuring

iferae Garcinia celebica Manggis hutan

iferae Garcinia daedalanthera Manggis daun besar iferae Garcinia dulcis

iferae Garcinia parvifolia Manggis akar kaki

Guttiferae Garcinia saulattri Kapu raca

iferae Garcinia tetranda Manggis daun halus

uraceae Actinodaphne glomerata Tagabulo

uraceae Cryptocarya bicolor Pemuli

uraceae Cryptocarya caesia Seperti lithocarpus

Lauraceae Cryptocarya celebica Tome-tome sakar

uraceae Persea sp.

echythidaceae Barringtonia asiatica Bitung Lechythidaceae Barringtonia acutangula Salense

echythidaceae Planchonia valida Ipil

eeaceae Leea aculeata Momaling akar kaki

eeaceae Leea indica Momaling biasa

eeaceae Leea rubra Momaling daun halus

eeaceae Leea sp. Bengele (shrub)

eguminoceae Acacia sp.

eguminoceae Albizia saponaria Langehe

Leguminoceae Derris dalbergioides Wasian

(16)

89 Lanjutan F L L L Ly M M Me Me Me Me Me Me Me Me Me Me Me Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo

amili Species Nama Lokal

eguminoceae Erythrina sp. Dadap

eguminoceae Erythrina sp. Walantakan

eguminoceae Pongamia pinnata Lakehe

Leguminoceae Ptercarpus indicus Linggua

thraceae Lagerstroemia ovalifolia

agnoliaceae Elmerillia ovalis Cempaka, Wasian

agnoliaceae Talauma candolii Kayu puso

lastomaceae Memecylon sp. Kopi hutan

liaceae Aglaia edulis

liaceae Aglaia ganggo

liaceae Aglaia korthalsii Langsat hutan

Meliaceae Aglaia macrocarpa Aglaia seperti leu

liaceae Aglaia maingayi

liaceae Aglaia minahassae

liaceae Aglaia odoratissima Aglaia merah besar

liaceae Aglaia sp. Bahulo, Wale

Meliaceae Chisocheton kingii

liaceae Dysoxylum arborescens Merah kecil

liaceae Dysoxylum mollissimum Brown-green fruit

Meliaceae Dysoxylum sp. Aglaia kuning

liaceae Melia azedarach Bugis pante

raceae Antiaris tetrandum

raceae Antiaris toxicaria

raceae Artocarpus dadah Maumbi

Moraceae Ficus altissima Beringin lubang

raceae Ficus ampelas Hope daun halus

raceae Ficus annulata Beludru

Moraceae Ficus benjamina Beringin benjamina

raceae Ficus bracteata Beringin pilo

raceae Ficus caulocarpa Putih kecil

raceae Ficus chrysolepsis Big green

raceae Ficus cordulata Ficus puting

Moraceae Ficus crassiramea Topi besar

raceae Ficus drupacea Topi besar

raceae Ficus fistulata

Moraceae Ficus forstenii Ficus cherry

raceae Ficus garciniaefolia Warty

raceae Ficus globosa

raceae Ficus gul

raceae Ficus hispida Tine

Moraceae Ficus magnoleaefolia Badang sindiri

raceae Ficus microcarpa Prince Bernard

raceae Ficus minahassae Minahassae

raceae Ficus pubinervis

raceae Ficus ribes

raceae Ficus sagittata

raceae Ficus saxophilla Putting kecil

raceae Ficus septica

Moraceae Ficus sp.

Moraceae Ficus sp. 1

(17)

90 Lanjutan F Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo Mo My My My My My My My My My My My My My My My My My My Ol O Pal Pal Pal Pal Pan Pap Pi R

amili Species Nama Lokal

raceae Ficus sp. 5

raceae Ficus sp. 6

raceae Ficus sp. 7

Moraceae Ficus sp. 8

raceae Ficus subcordata

raceae Ficus subtrinervia

raceae Ficus superba

raceae Ficus tinctoria

raceae Ficus tracipsor

raceae Ficus trichocarpa

raceae Ficus variegata Coro, Ara

Moraceae Ficus virens Putting sedang

risticaceae Gymnocranthera forbesii Pala jela buka/besar risticaceae Gymnocranthera paniculata Pala jela buka/kecil risticaceae Horsfieldia brachiata Horbra

risticaceae Knema cinerea

risticaceae Knema latericia Pala jela full/merah risticaceae Knema sp.

risticaceae Myristica fatua Pala besar sekali Myrsinaceae Ardisia rumphii

rsinaceae Ardisia sp. Kayu anoa

rsinaceae Maesa perlaurius Limpa (shrub)

rtaceae Eugenia acheriana Pakona kuning

rtaceae Eugenia acuminatissima Tentigona, Kayu turis rtaceae Eugenia densiflora

rtaceae Eugenia polyanthum Tintibotu

rtaceae Eugenia sp. Pakoba

Myrtaceae Kjellbergiodendron celebicum Jambu hutan

rtaceae Syzygium litorale Pakoba putih

rtaceae Syzygium polyantha Pakoba merah

rtaceae Syzygium sp. Pakoba biru

rtaceae Syzygium sp.1 Bombongan

Nyctaginaceae Pisonia umbellifera Kayu pisang eaceae Chionanthus montana

xalidaceae Averrhoa bilimbi Belimbing

Palmae Areca vestiaria Pinang yaki

mae Arenga pinnata Areng, Seho

mae Calamus sp. Rotan

mae Caryota mitis Seho Yaki

mae Livistona rotundifolia Woka

danaceae Pandanus sp. Pandan hutan

ilionatae Dalbergia sp.

peraceae Piper aduncum Kayu sirih

Rhamnaceae Zizyphus angustifolia Lawan tikus hizophoraceae Carallia brachiata Cengkeh hutan

(18)

91 Lanjutan F R R R R R R R Ru Ru Ru Ru Ru

amili Species Nama Lokal

Rosaceae Prunus arborea Tenang

ubiaceae Anthocephalus macrophyllus Karumama putih

ubiaceae Anthocephalus sp. Kayu mas

ubiaceae Ixora sp. Suving (shrub)

ubiaceae Morinda bracteata Mengkudu daun besar

ubiaceae Morinda citrifolia Mengkudu daun kecil

ubiaceae Neonauclea sp. Kayu dancer

ubiaceae Randia oppositifolia

taceae Citrus celebica Lemon

taceae Clausena excavata Papua

taceae Euodia minahassae Singdio

taceae Euodia speciosa

taceae Zanthoxylum sp.

Sapindaceae Elatostachya zippeliana Timbawa

Sapindaceae Harpullia arborea Kamuning

Sapindaceae Harpullia cupaniodes Kayu roda

Sapindaceae Pometia pinnata Rambutan hutan

Sapotaceae Palaquium amboinense Nantu

Sapotaceae Palaquium obovatum Nantu putih

Sapotaceae Palaquium obtusifolium Nantu

Sapotaceae Planchonella oxyedra Jablong

Sonneratiaceae Duabanga moluccana Aras

Sterculiaceae Heritiera arafensis Durian hutan

Sterculiaceae Kleinhovia hospita Bintangar

Sterculiaceae Melochia umbellata Kayu bintang Sterculiaceae Pterocymbium javanicum Bigi helikopter Sterculiaceae Pterospermum celebicum Wolo daun halus Sterculiaceae Pterospermum diversifolium Wolo daun besar

Sterculiaceae Sterculia comosa Sirum paniki

Sterculiaceae Sterculia insularis Momas

Theaceae Eurya acuminata

Thymelaeaceae Phaleria capitata Lemon huna

Tiliaceae Grewia koordersiana Kakene

Tiliaceae Grewia sp.

Ulmaceae Trema orientalis Rupu

Urticaceae Dendrocnide microstigma Sosoro Urticaceae Leucosyke capitellata

Urticaceae Piptrurus argenteus

Urticaceae Villebrunea rubescens

Verbenaceae Clerodendrum minahassae Lelem

Verbenaceae Vitex cofassus Belase

Verbenaceae Vitex quinata Gopasah gedi

(19)

Lampiran 5 Daftar jenis burung di CA Tangkoko-Duasudara I I I I 92

Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia IUCN Endemik

Fregata minor Great Frigatebird Cikalang Besar

Fregata ariel Lesser Frigatebird Cikalang Kecil

Phalacrocorax melanoleucos Little Pied Cormorant Pecut-padi Belang

Ardea sumatrana Great-billed Heron Cangak Laut

Ardea purpurea Purple Heron Cangak Merah

Egretta intermedia Intermediate Egret Kuntul Perak

Egretta garzetta Little Egret Kuntul kecil

Egretta sacra Reef Egret Kuntul Karang

Bubulcus ibis Cattle Egret Kuntul kerbau

Ardeola speciosa Javan Pond-heron Blekok Sawah

Butorides striatus Striated Heron Kokokan Laut

Nycticorax nycticorax Black-crowned Night-heron Kowak malam Abu

Gorsachius goisagi Japanese Nigth-heron Kowak Jepang EN

xobrychus sinensis Yellow Bittern Bambangan Kuning

xobrychus cinnamomeus Cinnamon Bittern Bambangan Merah

xobrychus flavicollis Black Bittern Bambangan Hitam

Pandion haliaetus Osprey Elang Tiram

Aviceda jerdoni Jerdon's Baza Baza Jerdon

Pernis celebensis Barred Honey-buzzard Sikep-madu Sulawesi

Haliastur indus Brahminy Kite Elang Bondol

Haliaeetus leucogaster White-bellied Sea-eagle Elang Laut Perut Putih

chthyophaga humilis Lesser Fish-eagle Elang-ikan Kecil NT

Spilornis rufipectus Sulawesi Serpent-eagle Elang-ular Sulawesi X

Circus assimilis Spotted Harrier Elang-rawa Tutul

Accipiter griseiceps Sulawesi Goshawk Elang-alap Kepala kelabu X

Accipiter soloensis Chinese Goshawk Elang-alap Cina NT

Accipiter trinotatus Spot-tailed Goshawk Elang-alap Ekor Totol X

Accipiter nanus Small Sparrow-hawk Elang-alap Kecil NT X

Accipiter rhodogaster Vinous-breasted Sparrow-hawk Elang-alap Dada Merah X

(20)

Lanjutan

I

Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia IUCN Endemik

ctinaetus malayensis Black Eagle Rajawali Hitam

Spizaetus lanceolatus Sulawesi Hawk-eagle Elang Sulawesi X

Falco moluccensis Spotted Kestrel Alap-alap sapi

Falco severus Oriental Hobby Alap-alap macan

Falco peregrinus Peregrine Falcon Alap-alap kawah

Megapodius cumingii Philippine Scrubfowl Gosong Pilipina

Macrocephalon maleo Maleo Maleo Senkawor VU X

Coturnix chinensis Blue-breasted Quail Puyuh kayu

Gallus gallus Red Junglefowl Ayam Hutan Merah

Turnix suscitator Barred Button-quail Gemak Loreng

Gallirallus philippensis Buff-banded Rail Mandar-padi Kalung-kuning

Gallirallus torquatus Barred Rail Mandar-padi Zebra

Aramidopsis plateni Snoring Rail Mandar Dengkur VU X

Gymnocrex rosenbergii Blue-faced Rail Mandar Muka Biru VU X

Poliolimnas cinerea White-browed Crake Tikusan Alis-putih

Amaurornis isabellinus Isabelline Bush-hen Kareo Sulawesi X

Amaurornis phoenicurus White-breasted Waterhen Kareo Padi

Charadrius dubius Little Ringed Plover Cerek Melayu

Numenius phaeopus Whimbrel Gajahan Pengala

Tringa totanus Common Redshank Trimil Kaki-merah

Actitis hypoleucos Common Sandpiper Trimil Pantai

Phalaropus lobatus Red-necked Phalarope Kaki-rumbai Kecil

Chlidonias leucopterus White-winged Tern Dara-laut Sayap-Putih

Sterna albifrons Little Tern Dara-laut Kecil

Sterna bergii Great Crested Tern Dara-laut Jambul

Sterna dougallii Roseate Tern Dara-laut jambon

Anous stolidus Brown Noddy Camar-angguk Coklat

Streptopelia chinensis Spotted Dove Tekukur Biasa

Macropygia amboinensis Slender-billed Cuckoo-dove Uncal Ambon

(21)

Lanjutan

Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia IUCN Endemik

Turacoena manadensis Sulawesi Black Pigeon Merpati-hitam sulawesi X

Chalcophaps indica Emerald Dove Delimukan Zamrut

Chalcophaps stephani Stephan's Dove Delimukan Timur

Gallicolumba tristigmata Sulawesi Ground-dove Delimukan Sulawesi X

Treron vernans Pink-necked Green Pigeon Punai Gading

Treron griseicauda Grey-cheeked Green Pigeon Punai Penganten

Ptilinopus fischeri Red-eared Fruit-dove Walik Keping-merah X

Ptilinopus subgularis Maroon-chinned Fruit-dove Walik Malomiti NT X

Ptilinopus superbus Superb Fruit-dove Walik Rajal

Ptilinopus melanospila Black-naped Fruit-dove Walik Kembang

Ducula forsteni White-bellied Imperial Pigeon Pergam Tutu X

Ducula radiata Grey-headed Imperial Pigeon Pergam Kepala-kelabu X

Ducula aenea Green Imperial Pigeon Pergam Hijau

Ducula bicolor Pied Imperial Pigeon Pergam Laut

Ducula luctuosa White Imperial Pigeon Pergam Putih X

Cryptophaps poecilorrhoa Sombre Pigeon Merpati Murung X

Trichoglossus ornatus Ornate Lorikeet Perkici Dora X

Trichoglossus flavoviridis Yellow-and-green Lorikeet Perkici Kuning-hijau X

Prioniturus flavicans Yellow-breasted Racquet-tail Kring-kring Dada-kuning NT X

Prioniturus platurus Golden-mantled Racquet-tail Kring-kring Bukit X

Tanygnathus sumatranus Blue-backed Parrot Betet-kelapa Punggung-biru

Loriculus stigmatus Sulawesi Hanging-parrot Serindit Sulawesi X

Loriculus exilis Red-billed Hanging-parrot Serindit Paruh-merah NT X

Cuculus sparverioides Large Hawk-cuckoo Kangkok Besar

Cuculus fugax Hodgson's Hawk-cuckoo Kangkok Melayu

Cacomantis merulinus Plaintive Cuckoo Wiwik Kelabu

Cacomantis sepulcralis Rusty-breasted Cuckoo Wiwik Dada-karat

Eudynamys melanorhyncha Black-billed Koel Tuwur Sulawesi X

Scythrops novaehollandiae Channel-billed Cuckoo Karakalo Australia

(22)

Lanjutan

Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia IUCN Endemik

Rhamphococcyx calyorhynchus Yellow-billed Malkoha Kadalan Sulawesi X

Centropus bengalensis Lesser Coucal Bubut Alang-alang

Centropus celebensis Bay Coucal Bubut Sulawesi X

Tyto rosenbergii Sulawesi Owl Serak Sulawesi X

Otus manadensis Sulawesi Scopsowl Celepuk Sulawesi X

Ninox scutulata Brown Hawk-owl Punggok Coklat

Ninox ochracea Ochre-bellied Hawk-owl Punggok Oker NT X

Ninox punctulata Speckled Hawk-owl Punggok Tutul X

Eurostopodus macrotis Great Eared Nightjar Taktarau Besar

Caprimulgus celebensis Sulawesi Nightjar Sulawesi Nightjar X

Collocalia infuscata Moluccan Swiftlet Walet Maluku

Collocalia esculenta Glossy Swiftlet Walet Sapi

Hirundapus caudacutus White-throated Needletail Kapinis Jarum-asia

Apus pacificus Fork-tailed Swift Kapinis Laut

Apus affinis Little Swift Kapinis Rumah

Hemiprocne longipennis Grey-rumped Tree-swift Tepekong Jambul X

Actenoides monachus Green-backed Kingfisher Cekakak-hutan Tungging-biru NT X

Actenoides princeps Scaly-breasted Kingfisher Cekakak-hutan Dada-sisip X

Cittura cyanotis Lilac-cheeked Kingfisher Raja Udang Pipi-ungu NT X

Halcyon melanorhyncha Black-billed Kingfisher Pekaka Buah-buah X

Halcyon coromanda Ruddy Kingfisher Cekakak Merah

Halcyon chloris Collared Kingfisher

Halcyon sancta Sacred Kingfisher Cekakak Suci

Ceyx fallax Sulawesi Dwarf Kingfisher Raja Udang-merah sulawesi NT X

Alcedo meninting Blue-eared Kingfisher Raja Udang Meninting

Alcedo atthis Common Kingfisher Raja Udang Erasia

Merops superciliosus Blue-tailed Bee-eater Kirik-kirik Laut

Merops ornatus Rainbow Bee-eater Kirik-kirik Australia

Meropogon forsteni Purple-bearded Bee-eater Kirik-kirik sulawesi X

(23)

Lanjutan

Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia IUCN Endemik

Coracias temminckii Purple-winged Roller Tiong Lampu Sulawesi X

Eurystomus orientalis Common Dollarbird Tiong Lampu Biasa

Penelopides exarhatus Sulawesi Hornbill Kangkareng Sulawesi X

Rhyticeros cassidix Knobbed Hornbill Julang Sulawesi X

Dendrocopos temminckii Sulawesi Woodpecker Caladik Sulawesi X

Mulleripicus fulvus Ashy Woodpecker Pelatuk-kelabu Sulawesi X

Pitta erythrogaster Red-bellied Pitta Paok Mopo

Pitta sordida Hooded Pitta Paok Hijau

Hirundo rustica Barn Swallow Layang-layang Api

Hirundo tahitica Pacific Swallow Layang-layang Batu

Motacilla cinerea Grey Wagtail Kicuit Batu

Anthus gustavi Pechora Pipit Apung Petchora

Coracina temminckii Caerulean Cuckoo-shrike Kepundang-sungu Biru X

Coracina bicolor Pied Cuckoo-shrike Kepundang-sungu Belang NT X

Coracina leucopygia White-rumped Cuckoo-shrike Kepundang-sungu Tungging-putih X

Coracina morio Sulawesi Cicadabird Kepundang-sungu Sulawesi X

Lalage leucopygialis Sulawesi Triller Kapasan Sulawesi X

Pycnonotus aurigaster Sooty-headed Bulbul Cucak Kutilang

Dicrurus montanus Sulawesi Drongo Srigunting Sulawesi X

Dicrurus hottentottus Hair-crested Drongo Srigunting Jambul-rambut

Oriolus chinensis Black-naped Oriole Kepudang Kuduk-hitam

Corvus enca Slender-billed Crow Gagak Hutan

Trichastoma celebense Sulawesi Babbler Pelanduk Sulawesi X

Monticola solitarius Blue Rock-thrush Murai-batu Tarung

Zoothera erythronota Red-backed Thrush Anis Punggung-merah NT X

Turdus obscurus Eye-browed Thrush Anis Kening

Gerygone sulphurea Flyeater Remetuk Laut

Orthotomus cuculatus Mountain Tailorbird Cinenen Gunung

Phylloscopus borealis Arctic Leaf-warbler Cikrak Kutub

(24)

Lanjutan

97

Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia IUCN Endemik

Cisticola exilis Golden-headed Cisticola Cici Merah

Muscicapa griseisticta Grey-streaked Flycatcher Cikatan Burit

Cyornis rufigastra Mangrove Blue Flycatcher Cikatan Bakau

Hypothymis azurea Black-naped Monarch Kehicak Ranting

Culicicapa helianthea Citrine Flycatcher Sikatan Matari

Pachycephala sulfuriventer Sulphur-bellied Whistler Kancilan Perut-kuning X

Artamus leucorynchus White-breasted Wood-swallow Kekep Pulau

Artamus monachus Ivory-backed Wood-swallow Kekep Sulawesi X

Lanius cristatus Brown Shrike Bentet Coklat

Aplonis panayensis Asian Glossy Starling Perling Kumbang

Basilornis celebensis Short-crested Myna Raja-perling Sulawesi X

Streptocitta albicollis White-necked Myna Blibong Pendeta X

Enodes erythrophris Fiery-browed Myna Jalak Alis-api X

Scissirostrum dubium Finch-billed Myna Jalak Tungging-merah X

Myza celebensis Dark-eared Myza Cikarak Sulawesi X

Myzomela sanguinolenta Scarlet Honeyeater Myzomela Merah-tua

Anthreptes malacensis Brown-throated Sunbird Burung-madu Kelapa

Nectarinia aspasia Black Sunbird Burung-madu Hitam

Nectarinia jugularis Olive-backed Sunbird Burung-madu Sriganti

Aethopyga siparaja Crimson Sunbird Nurng-madu Sepah-raja

Passer montanus Tree Sparrow Burung-gereja Erasia

Dicaeum aureolimbatum Yellow-sided Flowerpecker Cabai Panggul-kuning X

Dicaeum nehrkorni Crimson-crowned Flowerpecker Cabai Sulawesi X

Dicaeum celebicum Grey-sided Flowerpecker Cabai Panggul-hitam X

Zosterops montanus Mountain White-eye Kacamata Gunung

Zosterops chloris Lemon-bellied White-eye Kacamata Laut

Zosterops atrifrons Black-fronted White-eye Kacamata Dahi-hitam

Lonchura molucca Black-faced Munia Bondol Taruk

Lonchura punctulata Scaly-breasted Munia Bondol Peking

Lonchura malacca Chestnut Munia Bondol Rawa

Gorsachius goisagi Japanese Nigth-heron Kowak Jepang EN

DD: data deficient (kurang data), NT: near treatened (mendekati terancam punah), EN: endangered (genting). Sumber: Lee et al . (2001).

(25)

Lampiran 6 Daftar jenis mamalia di CA Tangkoko-Duasudara

Famili Nama Latin Nama Inggris Nama Indonesia Nama lokal IUCN Endemik

Phalangeridae Stigocuscus celebensis Celebes Cuscus Kuskus Kerdil Tembung DD X

Phalangeridae Ailurops ursinus Bear Cuscus, Bear Phalanger Kuskus Beruang Kuse Lokon DD X Pteropodidae Pteropus hypomelanus Island Flying Fox Kalong Kecil Paniki

Pteropodidae Rousettus celebensis Celebes Rousette Bat Codot Roset Sulawesi Peret X

Pteropodidae Cynopterus brachyotis Lesser Short-nosed Fruit Bat Codot Barong Peret

Pteropodidae Thoopterus nigrescens Swift Fruit Bat Codot Layang-layang Peret NT X

Pteropodidae Nyctimene cephalotes Pallas Tube-nosed Fruit Bat Codot Tabung Pallas Peret Pteropodidae Macroglossus minimus Lesser Long-tongued Fruit Bat Codot Pemakan Madu Peret Megadermatidae Megaderma spasma Malaysian False Vampire Kelelawar Mega Kecil Peret

Rhinolophidae Rhinolophus sp. Kelelawar Ladang Peret

Tarsiidae Tarsius spectrum Spectral Tarsier Tarsius Sulawesi Tangkasi X

Cercopithecidae Macaca nigra Crested Celebes Macaque Monyet Hitam Sulawesi Yaki EN X

Viverridae Viverra tangalunga Malay or Sunda Civet Musang Sulawesi Musang

Suidae Sus celebensis Celebes Pig Babi Hutan Babi Hutan X

Cervidae Cervus timorensis Rusa Deer Rusa Rusa

Sciuridae Hyosciurus ileile Sulawesi Lowland Long-nosed Squirrel Bajing Moncong Panjang Tupai X Sciuridae Prosciurillus murinus Celebes Dwarf Squirrel Bajing Kecil Suluwesi Utara Tupai X

Sciuridae Prosciurillus leucomus Celebes Dwarf Squirrel Bajing Kerdil Pucat Tupai X

Muridae Mus musculus Common House Mouse Tikus Piti Biasa Tikus

Muridae Paruromys dominator Celebes Rat Tikus Biasa Sulawesi Tikus Ekor Putih X

DD: data deficient (kurang data), NT: near treatened (mendekati terancam punah), EN: endangered (genting). Sumber: Lee et al . (2001).

(26)

Lampiran 7 Daftar jenis reptil di CA Tangkoko-Duasudara

Famili Nama Latin Nama Inggris Nama Lokal Keterangan

Boidae Python reticulatus Reticulated Python Ular Piton/Patola

Analiidae Cylindrophis ruffus Red-Tailed Pipe Snake Colubridae Chiechrysopelea paradisi Paradise Tree Snake

Boiga dendrophila Mangrove Snake

Boiga irregularis Brown Cat Snake

Elapidae Ophiophagus hannah King Cobra Ular Kobra

Naja naja Cobra Ular Kobra

Laticauda colubrina Yellow-lipped Sea Krait

Viperidae Trimeresurus wagleri Wagler's Pit-viper

Gekkonidae Hemidactylus frenatus Spiny-tailed House Gecko

Agamidae Draco reticulatus Flying Lizard

Varanidae Hydrosaurus amboinenssis Sailfin Lizard Soa-soa layar Dilindungi

Varanus salvator Monitor Lizard Biawak/Soa-soa

Scincidae Emoia cyanura Blue-tailed Skink

Mabuya multifasciata Many-lined Sun Skink

Sumber: Lee et al . (2001).

(27)

100

Lampiran 8 Tabel hasil penilaian potensi sumberdaya ekowisata Lampiran 8a Obyek wisata darat

No Kriteria Nilai

1 Keindahan alam 30

2 Keunikan sda 25

3 Banyaknya potensi sda yang menonjol 30

4 Keutuhan sda 20

5 Kepekaan sda 30

6 Jenis kegiatan wisata alam 30

7 Kebersihan udara dan lokasi 25

8 Kerawanan kawasan (pencurian, perambahan dan kebakaran) 25

Jumlah N x b 1290

Lampiran 8b Obyek wisata pantai

No Kriteria Nilai

1 Keindahan 30

2 Keselamatan/keamanan pantai 25

3 Variasi kegiatan 30

4 kebersihan 30

5 Lebar pantai (diukur waktu surut, panjang pantai min 1 km) dalam meter 30

6 Pasir 20

7 kenyamanan 30

Jumlah N x b 1170

Lampiran 8c Kondisi lingkungan sosial ekonomi

No Kriteria Nilai

1 Tata ruang wilayah obyek 5

2 Status lahan 30

3 Tingkat pengangguran 15

4 Mata pencaharian penduduk 30

5 Ruang gerak pengunjung 30

6 Pendidikan 20

7 Tingkat kesuburan tanah 20

8 Sda mineral 20

9 Persepsi masyarakat terhadap pengembangan obyek wisata alam 20

Jumlah N x b 950

Lampiran 8d Pelayanan masyarakat

No Kriteria Nilai

1 Pelayanan masyarakat dan fasilitas 20

2 Kemampuan berbahasa 25

(28)

101

Lampiran 8e Kadar hubungan atau aksesibilitas

No Unsur Nilai

1 Kondisi dan jarak jalan darat 80

2 Pintu gerbang udara internasional/regional 25

3 Waktu tempuh ke obyek 30

4 Kendaraan bermotor/perahu 30

5 Frekuensi kendaraan umum dari pusat penyebaran wisata ke

obyek 10

6 kapasitas tempat duduk kendaraan menuju obyek wisata 10

Jumlah N x b 925

Lampiran 8f Akomodasi, prasarana dan sarana penunjang

No Unsur Nilai Jumlah N x b

Akomodasi

1 Jumlah kamar 20 60

Prasarana dan sarana penunjang

2 Prasarana 30

3 Sarana penunjang 30 120

Lampiran 8g Tersedianya air bersih

No Unsur Nilai

1 Debit air sumber (liter/detik) 30

2 Jarak sumber air terhadap lokasi obyek 30

3 Dapat tidaknya air dialirkan ke obyek atau mudah dikirim dari tempat lain 30

4 Kelayakan dikonsumsi 25

5 kontinuitas 30

Jumlah N x b 580 Lampiran 8h Hubungan obyek dengan obyek wisata lain dan keamanan

No Nilai potensi pasar Obyek wisata lain Nilai

1 S/d 50 Sejenis Tak sejenis 2 51 - 100 Sejenis Tak sejenis 3 101 - 150 Sejenis Tak sejenis 4 151 - 200 Sejenis Tak sejenis Jumlah N x b Keamanan

No Unsur Nilai Jumlah N x b

(29)

Lampiran 9 Peta kawasan konservasi dan sebaran satwa liar di Minahasa, Manado dan Bitung

102

Referensi

Dokumen terkait

Recent developments in pest-borne diseases, such as cases of West Nile fever in the United States of America and the spread of Lyme disease in both Europe and North America,

For must-have information on the wait-list process, read &#34;Nine Mistakes You Don’t Want to Make on an MBA Waitlist.&#34; ’Editors are available to help you evaluate your

Jawaban : Untuk paket pekerjaan ini dapat diberikan uang muka dengan nilai paling tinggi 30 % (tiga puluh perseratus) dari nilai kontrak. Pokja ULP akan

DUE-like 8 Ketua Tim Penyusun Program Pelatihan Pamong TPA/KB FIP UNY Fakultas FIP UNY 6 Feb 2006 SK Rektor 012 9 Anggota Tim Penyususn Evaluasi Diri Fakultas Ilmu

Pengaturan BUMD sebelum diberlakukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah belum berbanding lurus dengan perkembangan sistem tata kelola perusahaan yang

The movement data are provided by the Metropolitan Police Automatic Personnel Location System (APLS), which records officers’ location stamps with the

Flexural strength and modulus values of fibre composites with fabric-loading-having different (weight ratio) of a fabric to all composites, are determined.

[r]