• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

3.2. Waktu dan tempat

Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP.H. Adam Malik Medan. Penelitian dimulai pada bulan November 2013.

3.3. Subyek Penelitian

Seluruh ibu yang melahirkan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan pasien rujukan paska melahirkan ke RSUP. H. Adam Malik Medan. Subjek penelitian adalah ibu yang melahirkan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan pasien rujukan paska melahirkan ke RSUP. H. Adam Malik Medan. Yang diperoleh dari catatan medik RSUP. H. Adam Malik Medan selama periode 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2012.

3.4. Cara Penelitian 3.4.1. Pengumpulan Data

Data sekunder diperoleh dari Catatan Rekam Medis RSUP. H. Adam Malik Medan mulai 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2012.

3.4.2. Pengolahan Data

Data diolah dengan analisis statistik secara komputerisasi. Analisis data meliputi statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat analisis regresi logistik berganda. Menggunakan program SPSS 18 (bermakna jika nilai p<0,05, CI 95%).

(2)

3.5. Batasan Operasional

1. Kematian maternal adalah kematian yang terjadi pada ibu selama hamil dan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas atau penanganannya dan penyakit yang diderita sebelum atau selama kehamilan.

2. Komplikasi kehamilan adalah komplikasi yang terjadi selama kehamilan terakhir : perdarahan, preeklamsia/ eklamsia, infeksi, ketuban pecah dini dan hipertensi gestasional.

3. Komplikasi persalinan adalah komplikasi yang terjadi selama proses persalinan : perdarahan, partus lama, infeksi,preeklamsia/ eklamsia, syok, kelainan letak yang terjadi menjelang atau pada saat persalinan. 4. Komplikasi nifas adalah komplikasi yang terjadi dalam waktu 42 hari

setelah berakhirnya kehamilan : infeksi nifas, preeklamsia/ eklamsia, perdarahan pada masa nifas.

5. Usia Ibu adalah usia ibu saat kehamilan terakhir yang diperoleh dari catatan medis. Usia dihitung dalam tahun berdasarkan ulang tahun terakhir.

6. Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu.

7. Jarak kehamilan adalah rentang waktu antara kehamilan sebelumnya dengan kehamilan terakhir ( dalam satuan bulan) .

8. Riwayat Penyakit Ibu adalah riwayat penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama kehamilan terakhir yang akan memberikan pengaruh pada kehamilan atau akan diperberat oleh kehamilan tersebut.

9. Pemeriksaaan antenatal adalah jumlah pemeriksaan ANC yang dilakukan pada ibu selama masa kehamilan.

10. Penolong pertama persalinan adalah orang yang pertama kali memberikan pertolongan pada saat ibu melahirkan.

11. Cara persalinan adalah cara ibu melahirkan pada saat persalinan terakhir, yaitu persalinan spontan atau persalinan dengan tindakan( manual aid, ekstraksi vakum, seksio sesaria).

12. Tempat persalinan adalah tempat dimana ibu hamil melakukan persalinan.

(3)

13. Pelaksanaan rujukan saat terjadi komplikasi adalah pemindahan ibu hamil, bersalin atau nifas ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap peralatan, dengan tenaga penolong yang lebih ahli.

14. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal terakhir yang pernah dijalani ibu sampai saat persalinan terakhir.

15. Pekerjaan tetap adalah pekerjaan yang memiliki penghasilan rutin setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

16. Wilayah tempat tinggal adalah wilayah dimana ibu berdomisili, dibedakan menjadi daerah pedesaan dan perkotaan/ibukota kabupaten.

3.5.1. Skala pengukuran Variabel Determinan Jauh

• Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal < 9 tahun Pendidikan formal > 9 tahun • Pekerjaan suami

Pekerjaan tetap

Pekerjan tidak tetap/ tidak bekerja

Determinan Antara

• Usia ibu :

< 20 tahun atau > 35 tahun 20 – 35 tahun • Paritas Paritas 2 – 3 Paritas 1 dan >4 • Jarak kehamilan < 24 bulan >24 bulan • Frekuensi ANC

(4)

Jumlah kunjungan ANC > 4 kali Tempat Tinggal Pedesaan Perkotaan Status rujukan Dirujuk

Tidak dirujuk (datang sendiri) Tempat persalinan

RSHAM

Diluar RSHAM

Penolong Pertama Persalinan Dokter

Bidan

Riwayat Penyakit Sistemik Ibu Ada

Tidak ada

Determinan Hasil

Jenis Persalinan

Persalinan dengan tindakan Persalinan Spontan

Komplikasi Pada Masa Kehamilan Ada

Tidak Ada

Komplikasi Pada Masa Persalinan Ada

Tidak Ada

Komplikasi Pada Masa Nifas Ada

(5)

3.6. Alur Penelitian

BAB IV

Data Rekam Medik Sejak 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2012

Faktor Risiko Kematian Maternal

(1) Determinan Jauh yang meliputi: pendidikan ibu dan pekerjaan suami (2)Determinan Antara yang meliputi: usia ibu, paritas, tempat tinggal, status

rujukan, jumlah kunjungan antenatal care (ANC), jarak kehamilan, penolong persalinan pertama, tempat persalinan dan riwayat

penyakit ibu

(3) Determinan Hasil yang meliputi: jenis persalinan, komplikasi dalam kehamilan,

komplikasi persalinan, dan kompikasi pada masa nifas.

Ibu meninggal Ibu hidup

(6)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian tentang jumlah kematian maternal serta penyebab kematian maternal di RSUP.H. Adam Malik Medan dengan melakukan pengambilan data rekam medik mulai Januari 2010 – Desember 2012 untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kematian maternal yang terjadi di RSUP. H. Adam Malik Medan berdasarkan faktorfaktor yang meliputi determinan jauh, determinan antara dan determinan hasil sebagai faktor risiko terjadinya kematian ibu.

Didapatkan sebanyak 681 rekam medik yang lengkap selama 3 tahun (2010-2012), dengan jumlah kematian ibu sebanyak 37 kasus. Kemudian dilakukan tabulasi dan analisa data univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan program computer SPSS 18 ( bermakna jika p< 0,05,CI 95% ).

4.1 Karakteristik Penyebab Kematian Maternal Tabel 4.1 Penyebab kematian maternal

Penyebab kematian ibu N %

• Preeklamsi/eklamsia 20 54.1 • Infeksi 7 18.9 • Penyakit jantung 6 16.2 • Perdarahan 2 5.4 • Penyebab lainnya 2 5.4 _________________________Total_________37_______________100

Penyebab kematian terbanyak adalah preeklamsia / eklamsia sebanyak 20 kasus (54,1%), infeksi sebanyak 7 kasus (18,9%), penyakit jantung sebanyak 6 kasus (16,2%), perdarahan sebanyak 2 kasus (5,4%) dan penyebab lainnya 2 kasus (5,4%). Ini sesuai dengan penelitian sebelumnya

(7)

oleh Nasution NH dan Effendi IH di RSUP. H. Adam Malik Medan, dimana penyebab utama kematian maternal adalah preeklamsia/eklamsia.6,7 Penelitian di RSU. Dr. Mohammad Hoesin Palembang, terdapat 109 kasus kematian maternal (2005–2009), dengan penyebab kematian tertinggi adalah preeklamsia/eklamsia (50%), perdarahan (28%).20

4.2.Hubungan Determinan Jauh Dengan Kondisi Ibu Bersalin

Tabel 4.2. Tabulasi silang antara determinan jauh dengan kondisi ibu bersalin.

Determinan jauh Kondisi Ibu Bersalin

Keterangan

meninggal hidup jumlah

Pendidikan

• formal < 9 tahun 17 (45,9%) 194 (30,1%) 211(30,9%) p=0,04* • formal > 9 tahun 20 (54,1%) 450 (69,9%) 470 (69,1%) OR=1,97

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Pekerjaan suami

• Tetap 4 (10,8%) 74 (11,5%) 78 (11,4%) p=1*

• Tidak 33 (89,2%) 570 (88,5%) 603 (88,6%) OR=1,07

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

*chi square test

Berdasarkan determinan jauh, secara statistik dengan uji Chi-square faktor pendidikan ibu berhubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p<0,05) dengan probabiliti lebih tinggi 1,97 kali pada ibu dengan pendidikan formal yang lebih rendah.

Dilihat dari faktor pekerjaan suami, persentase hasil persalinan yang meninggal dari pekerjaan suami yang tidak tetap lebih besar daripada yang memiliki pekerjaan tetap namun secara statistik dengan uji Chi-square faktor pekerjaan suami tidak berhubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Kemenkes RI bahwa kematian maternal sering terjadi pada kelompok miskin, tidak berpendidikan,

(8)

tinggal di tempat terpencil, dan mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk memperjuangkan kehidupannya sendiri. 11,31

4.3.Hubungan Determinan Antara Dengan Kondisi Ibu Bersalin

Tabel 4.3. Tabulasi silang antara determinan antara dengan kondisi ibu bersalin.

Determinan Antara Kondisi Ibu Bersalin

Meninggal Hidup Jumlah Keterangan

Umur Ibu • <20 thn&>35 thn 14 (37,8%) 169 (26,2%) 183 (26,8%) p=0,122* OR= 1,7 • 20-35 thn 23 (62,2%) 475 (63,8%) 498 (63,2%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Paritas • 1 dan >3 24 (64,8%) 354 (54,9%) 378 (55,5%) p=0,239* OR=1,51 • 2 – 3 13 (35,2%) 290 (45,1%) 303 (44,5%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Jarak Hamil • <24 bulan 25 (67,5%) 374 (58,1%) 399 (58,6%) p=0,254* OR=1,5 • >24 bulan 12 (32,5%) 270 (41,9%) 282 (41,4%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Jumlah ANC • <4 kali 17 (45,9%) 234 (36,3%) 251 (36,8%) p= 0,255* OR= 1,47 • ≥4 kali 20 (54,1%) 410 (63,7%) 430 (63,2%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Alamat Ibu • Kota 15 (40,5%) 290 (45,0%) 305 (44,8%) p=0,593* OR=0,832 • Desa 22 (59,5%) 354 (55.0%) 376 (55,2%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Status Rujukan • Dirujuk 21 (56,7%) 74 (11,5%) 95 (13,9%) p = 0,001*

(9)

• tidak dirujuk 16 (43,3%) 570 (88,5%) 586 (86,1%) OR=10,11 Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Tempat persalinan • RSHAM 31 (83,8%) 641 (99,5%) 672 (98,6%) p = 0,001* OR = 41,35 • Diluar RSHAM 6 (16,2%) 3 (0,5%) 9 (1,4%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Penolong pertama persalinan

• Bidan 1 (2,7%) 3 (0,5%) 4 (0,6%) p = 0,083*

OR= 5,935 • Dokter 36 (97,3%) 641 (99,5%) 677 (99,4%)

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Riwayat Penyakit Sistemik Ibu

• Ada 14 (37,8%) 61 (9,5%) 75 (11%) p = 0,001*

OR = 5,818 • Tidak ada 23 (62,2%) 583 (90,5%) 606 (89%)

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

*chi square test

Berdasarkan determinan antara, persentase ibu yang meninggal pada kelompok umur <20 tahun dan >35 tahun lebih kecil daripada persentase ibu pada kelompok umur 20 – 35 tahun, namun secara statistik dengan Chi-square faktor umur ibu tidak ada hubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan bahwa kematian maternal akan meningkat 4 kali lipat pada ibu yang hamil pada usia 35–39 tahun bila dibanding wanita yang hamil pada usia 20–24 tahun.Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan. Wanita yang melahirkan pada usia 14 tahun mengalami resiko kematian saat melahirkan sebesar 5 sampai 7 kali. Sedangkan wanita yang melahirkan pada usia antara 15 sampai 19 tahun mengalami risiko kematian saat melahirkan sebesar 2 kali lipat. Tingginya

(10)

tingkat kematian tersebut disebabkan oleh preeklampsia, perdarahan post partum, sepsis, infeksi HIV dan malaria.11,13,21

Pada faktor paritas terhadap kematian ibu persentasenya lebih tinggi pada ibu dengan paritas 1 dan >3 namun secara statistik dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05). Sama halnya yang disebutkan oleh Saifudin bahwa paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas ≤ 1 (belum pernah melahirkan/baru melahirkan pertama kali) dan paritas >

Pada faktor jarak kehamilan terhadap kematian ibu persentasenya lebih tinggi pada ibu dengan jarak kehamilan <24 bulan namun secara statistik dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05). Jarak antar kehamilan yang kurang dari 2 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian maternal (Kemenkes RI, 2004). Persalinan dengan interval kurang dari 24 bulan merupakan kelompok resiko tinggi untuk perdarahan postpartum, kesakitan, dan kematian ibu (Kemenkes RI, 2004)

4 memiliki angka kematian maternal lebih tinggi. Paritas ≤ 1 dan usia muda berisiko karena ibu belum siap secara medis maupun secara mental, sedangkan paritas di atas 4 dan usia tua, secara fisik ibu mengalami kemunduran untuk menjalani kehamilan .2,11,31

Faktor jumlah pemeriksaan ANC terhadap kematian ibu persentasenya sedikit lebih rendah pada ibu dengan jumlah ANC <4 kali namun secara statistik dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Demikian juga berdasarkan faktor asal tempat tinggal terhadap kematian ibu menunjukkan bahwa kematian ibu hamil dari desa persentasenya sedikit lebih tinggi dari pada ibu yang dari kota, namun secara statistik dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Bila dilihat dari faktor rujukan, maka persentase ibu yang dari rujukan lebih banyak yang mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang tidak dirujuk dan secara statistik dengan uji Chi-square menunjukkan adanya

(11)

hubungan yang signifikan dengan hasil persalinan (p<0,05). Probabiliti kematian ibu yang dari rujukan lebih besar 10,11 kali dibandingkan dengan yang tidak berasal dari rujukan.

Jumlah ANC, tempat tinggal, dan rujukan merupakan beberapa indikator akan akses pelayanan kesehatan. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu kesehatan maternal dimana terjangkaunya akses terhadap tempat pelayanan kesehatan, seperti lokasi dimana ibu dapat memperoleh pelayanan kontrasepsi, pemeriksaan antenatal, pelayanan kesehatan primer atau pelayanan kesehatan rujukan yang tersedia di masyarakat .2,13

Berdasarkan faktor tempat persalinan, maka persentase ibu yang bersalin di luar RSHAM lebih sedikit yang mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang bersalin di RSHAM dan secara statistik dengan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil persalinan (p<0,05). Probabiliti kematian ibu yang dari rujukan lebih besar 41,36 kali dibandingkan dengan yang berasal dari luar RSHAM.

Berdasarkan faktor penolong pertama persalinan antara dokter dan bidan, secara statistik dengan uji Chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan penolong pertama persalinan dengan hasil persalinan (p>0,05).

Berdasarkan faktor riwayat penyakit sistemik ibu, maka persentase ibu dengan riwayat penyakit sistemik lebih sedikit yang mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang tidak ada riwayat penyakit sistemik namun secara statistik dengan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil persalinan (p<0,05) serta probabiliti kematian ibu yang dengan riwayat penyakit sistemik lebih besar 5,818 kali dibandingkan dengan yang tidak ada riwayat penyakit sistemik.

Hal ini selaras dengan fakta bahwa status kesehatan ibu berpengaruh terhadap kejadian kematian ibu meliputi status gizi, anemia, penyakit yang diderita ibu, dan riwayat komplikasi pada kehamilan dan persalinan sebelumnya.32

(12)

4.4.Hubungan Determinan Hasil Dengan Kondisi Ibu Bersalin

Tabel 4.4. Tabulasi silang antara determinan hasil dengan kondisi ibu bersalin.

Determinan Hasil Kondisi Ibu Bersalin

Keterangan

Meninggal Hidup Jumlah

Jenis Persalinan • Spontan 7 (18.9%) 268 (41.6%) 275 (40.4%) p=0,006* OR=0,327 • Dgn Tindakan 30 (81.1%) 376 (58.4%) 406 (59.6%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Komplikasi Kehamilan • Ada 29 (78,4%) 328 (50,9%) 357 (52,4%) p = 0.001* OR = 3,49 • Tidak 8 (21,6%) 316 (49,1%) 324 (47,6%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Komplikasi Persalinan • Ada 8 (21,6%) 141 (21,9%) 149 (21,9%) p = 0,969* OR=0,984 • Tidak 29 (78,4%) 503 (78,1%) 532 (78,1%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%) Komplikasi nifas • Ada 30 (81,1%) 4 (0,6%) 34 (5%) p = 0,0001* OR = 685,71 • Tidak 7 (18,9%) 640 (99,4%) 647 (95%) Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

*chi square test

Berdasarkan determinan hasil, persentase ibu yang meninggal pada kelompok dengan persalinan dengan tindakan lebih besar daripada persentase ibu pada kelompok yang partus spontan, dan secara statistik dengan uji Chi-square faktor jenis persalinan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil dari persalinan (p<0,05). Probabiliti kematian ibu dengan partus spontan sebesar 0,327 kali dibandingkan dengan jenis persalinan dengan tindakan.

(13)

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase ibu yang meninggal pada kelompok dengan komplikasi kehamilan lebih besar daripada persentase ibu pada kelompok yang tidak ada komplikasi kehamilan, dan secara statistik dengan uji Chi-square faktor komplikasi kehamilan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil dari persalinan (p<0,05). Probabiliti kematian ibu dengan adanya komplikasi kehamilan lebih besar 3,49 kali dibandingkan dengan yang tidak ada komplikasi kehamilan.

Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian bahwa komplikasi kehamilan merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi kehamilan yang sering terjadi yaitu perdarahan, preeklamsia/ eklamsia, dan infeksi.14,15,26,27,28,29

Bila ditinjau dari faktor komplikasi persalinan, persentase ibu yang meninggal pada kelompok dengan tidak ada komplikasi persalinan relative lebih besar daripada yang ada komplikasi persalinan, namun secara statistik dengan uji Chi-square faktor komplikasi persalinan menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Berbeda dengan faktor komplikasi nifas, menunjukkan bahwa persentase ibu yang meninggal lebih besar pada kelompok dengan adanya komplikasi nifas dan secara statistik dengan uji Chi-square faktor komplikasi nifas menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil dari persalinan (p<0,05). Probability kematian ibu dengan adanya komplikasi nifas lebih besar 685,71 kali dibandingkan dengan yang tidak ada komplikasi nifas. Hal ini sesuai bahwa komplikasi yang timbul pada persalinan dan masa nifas merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi yang terjadi menjelang persalinan, sesaat dan setelah persalinan terutama adalah perdarahan, partus macet atau partus lama dan infeksi akibat trauma pada persalinan.,14,15,30

(14)

ANALISIS MULTIVARIAT

Analisis multivariat dalam penlitian ini menggunakan uji regresi logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk mengalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang bersifat dikotom atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik berganda metode Enter adalah variabel yang mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariatnya.

4.5. Pengaruh Determinan Jauh, Antara, dan Hasil Terhadap Kematian Ibu. Tabel 4.5 Pengaruh determinan jauh, antara dan hasil terhadap kematian

ibu.

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Pendidikan 1,126 ,827 1,854 1 ,173 3,083 Paritas ,023 ,249 ,008 1 ,927 1,023 Umur 1,442 ,825 3,050 1 ,081 4,227 Tempatpersalinan(1) -19,045 16481,909 ,000 1 ,999 ,000 Pnlongpertamapersalinan(1) 19,272 16481,909 ,000 1 ,999 2,343E8 Statusdirujukatautidak(1) -,846 ,773 1,199 1 ,274 ,429 Peny_Sistemik 3,815 ,901 17,919 1 ,000 45,361 Klp_jenispersalinan ,714 ,777 ,846 1 ,358 2,043 KomplikasiKehamilan(1) -2,310 ,843 7,514 1 ,006 ,099 Komplikasinifas(1) -7,515 1,119 45,113 1 ,000 ,001 Constant -5,497 2,984 3,393 1 ,065 ,004

*Uji regresi logistik berganda

Berdasarkan analisis bivariat diketahui dari kesepuluh faktor berdasarkan determinan jauh, antara, dan hasil yaitu pendidikan ibu, paritas, umur ibu, status rujukan, tempat persalinan, penolong pertama persalinan, riwayat penyakit sistemik pada ibu, jenis persalinan, komplikasi kehamilan, dan komplikasi nifas mempunyai nilai p<0,25, sehingga kesepuluh faktor tersebut dimasukkan kedalam model regresi logistik berganda.

(15)

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 81,186a ,261 ,759

Tabel 4.6 Faktor ibu yang paling berpengaruh terhadap kematian ibu

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Komplikasi Kehamilan -2,008 ,751 7,158 1 ,007 ,134

Komplikasi nifas -7,199 ,867 68,896 1 ,000 ,001

Peny. Sistemik 3,148 ,784 16,119 1 ,000 23,280

Constant ,502 1,223 ,169 1 ,681 1,653

*Uji regresi logistik berganda

Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda diperoleh faktor riwayat penyakit sistemik pada ibu, komplikasi kehamilan, dan komplikasi nifas paling berpengaruh terhadap kejadian kematian ibu dengan nilai p<0,05.

Variabel komplikasi kehamilan mempunyai nilai koefisien regresi -2,008, dengan nilai p=0,007 dan nilai Exp(B) =0,134, berarti ibu hamil dengan ada komplikasi kehamilan mempunyai kemungkinan untuk meninggal 0,134 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan tidak ada komplikasi kehamilan.

Variabel komplikasi nifas mempunyai nilai koefisien regresi -7,199, dengan nilai p=0,001 dan nilai Exp(B) =0,001, berarti ibu hamil dengan ada komplikasi nifas mempunyai kemungkinan untuk meninggal 0,001 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan tidak ada komplikasi nifas.

Variabel penyakit sistemik yang diderita ibu mempunyai nilai koefisien regresi 3,148 dengan nilai p= 0,0001 dan nilai Exp(B) =23,28, berarti ibu hamil dengan ada penyakit sistemik mempunyai kemungkinan untuk meninggal lebih besar yaitu 23,28 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan tidak ada penyakit sistemik. Berdasarkan koefisien Nagelkerke R Square diperoleh bahwa komplikasi kehamilan, komplikasi nifas, dan penyakit sistemik mempunyai pengaruh sebesar 75,9% terhadap kejadian meninggalnya ibu hamil dan sisanya 24,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

(16)

Berdasarkan nilai koefisien regresi (β) masing-masing variabel yang berpengaruh signifikan dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 Y = 0,502 - 2,008 (X1) -7,199 (X2) + 3,148 (X3) Y = Kematian ibu X1 = Komplikasi kehamilan X2 = Komplikasi Nifas X3 = Penyakit sistemik

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Dari hasil pengumpulan data secara retrospektif didapatkan 681 pasien obstetri dari Januari 2010 - Desember 2012 di RSUP. H. Adam Malik Medan. Setelah dilakukan analisa statistik didapatkan faktor yang mempunyai hubungan dengan kematian maternal adalah:

1. Faktor determinan jauh yang bermakna terhadap kematian ibu adalah pendidikan formal.

2. Faktor determinan antara yang bermakna terhadap kematian ibu adalah status rujukan, tempat persalinan, dan riwayat penyakit sistemik.

3. Faktor determinan hasil yang bermakna terhadap kematian ibu adalah jenis persalinan, komplikasi kehamilan, dan komplikasi nifas.

4. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kematian ibu adalah faktor penyakit sistemik pada ibu, faktor komplikasi kehamilan, dan komplikasi nifas.

5.2. Saran

1. Untuk menurunkan angka kematian ibu sebaiknya ibu hamil dengan penyakit sistemik harus dikendalikan terlebih dahulu penyakitnya sebelum melaksanakan persalinan.

2. Pelaporan dan pencatatan rekam medis yang lebih lengkap dan baik agar data penelitian selanjutnya mendapatkan rekam medis yang lengkap.

3. Penanganan yang tepat selama persalinan untuk meminimalkan komplikasi akan berpengaruh signifikan terhadap penurunan angka kematian ibu.

Referensi

Dokumen terkait

Aktiviti Kesenian termasuklah apa-apa aktiviti yang ditawarkan oleh atau melalui Pusat Kebudayaan atau Pusat Pembangunan Kemahiran Insaniah sama ada di dalam atau di luar kampus

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Gomes (mengutip Hackman &amp; Oldham, 1980) bahwa seseorang akan mengalami motivasi kerja internal yang tinggi, kepuasan yang

Komponen­komponen  dalam  bauran  promosi  terdiri  dari  penjualan  secara  individu,  periklanan,  promosi  penjualan,  pemasaran  langsung,  dan  public 

Pola pergerakan kapal rawai tuna saat melakukan kegiatan alih muatan dapat diidenti- fikasi dari hasil tracking VMS dengan menandai hanya dua pola kecepatan kapal yang berbeda

Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor, Bogor.. Integrasi Pasar Kentang di Indonesia: Analisis Korelasi dan

jumlah dan identitas lengkap Warga Negara yang berhak memperoleh barang dan/atau jasa kebutuhan dasar secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu

Posisi atribut Service Level Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3,

1) Mengembangkan aktivitas keagamaan di lingkungan sekolah, sehingga semua warga sekolah memiliki rasa keimanan dan ketaqwaan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2)