• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL WAWANCARA. Laberte Andri Haryo, Division Head of General Service. 1. T: Apa tugas dan tanggung jawab dari seorang pemimpin?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL WAWANCARA. Laberte Andri Haryo, Division Head of General Service. 1. T: Apa tugas dan tanggung jawab dari seorang pemimpin?"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL WAWANCARA

Laberte Andri Haryo, Division Head of General Service.

1. T: Apa tugas dan tanggung jawab dari seorang pemimpin?

J: Mengarahkan, memberikan guidence, supaya operation (pelaksanaannya) tidak lari kemana-mana.Jadi seperti kereta api, memberikan arahan supaya relnya tetap terus berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. T: Seperti apakah pemimpin yang ideal di divisi General Service?

J: Yang pertama, dalam bisnis tersebut, tujuan, visi misi seperti apa. Dalam general service, tujuannya apa? Service, memberikan pelayanan tujuannya. General itu umum. Berbagai pelayanan umum terhadap karyawan. Jadi memberikan pelayanan umum kepada karyawan. Kalau servis, visi misinya apa? Visi memberikan pelayanan yang paling baik kepada karyawan, misinya menjadikan Triputra Agro Persada sebagai perusahaan dengan karyawan yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi. Kita harus mengetahuidahulu tujuan, visi misinya.

Yang kedua, harus menguasai bisnis prosesnya. Andaikata kita mau dipindah kemanapun, bidang apapun sebagai pimpinan, yang pertama harus dipelajari adalah bisnis prosesnya. Grup atau kelompok yang kita pimpin tersebut, bisnis prosesnya apa. Yang kedua General Service itu ruang lingkupnya memberikan pelayanan. Apa saja yang dilayani, kebutuhan-kebutuhan dalam menjalankan pekerjaan di kantor. Yang tidak kalah pentingnya dalam bisnis proses bukan hanya apa yang dilakukan, tetapi seorang pimpinan harus tahu secara detail how to achieve dan detail lingkup pekerjaannya sampai sejauh

(2)

mana. Selain itu, memastikan bahwa karyawan tidak ada masalah dan merasa nyaman. Namun sesuai dengan prosedur yang berlaku di organisasi atau perusahaan.

Yang ketiga mengenal karakter dari perusahaan yang kita pimpin.Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan karakter perusahaan. Itu ketiga karakter yang dibutuhkan oleh pemimpin dari sisi adaptasi.

Untuk softskillnya yang satu dia harus punya jam terbang. Yang kedua dia harus punya basic leadership yang kuat. Leadership itu sifatnya bermacam-macam, kepemimpinan, dia harus mempunyai kemampuan beradaptasi dan kemampuan membaca karakter orang. Karena kemampuan tersebut harus didukung juga nantinya ketika dia harus memimpin orang-orang, mendireksi orang-orang, serta memberikan guidence. Jadi, dia harus mempunyai kemampuan juga membaca karakter seseorang.

Yang terakhir, mempunyai kemampuan perencanaan, pengendalian, pengawasan. Dia bukan hanya mampu merencanakan saja, tetapi harus mampu melakukan pengendalian dalam hal memberikan solusi dan pengawasan yaitu kontrol sejauh mana roda pelaksanaan itu bisa berjalan dengan baik

3. T: Siapa pemimpin yang bapak tiru sebagai contoh? Alasannya?

J: Pimpinan favorit saya yg sudah meninggal, agak unik, adalah Suharto.Jika diswasta, kenapa saya bertahan lama disini sekian lama, saya mem-favoritedengan Bapak Teddy ( TP Rachmat-owner Triputra Grup)

(3)

J: Pak Harto itu sisi negatifnya yang kita dengar banyak, tetapi saya tidak mau bicara sisi negatifnya. Sisi positifnya itu bahwa dia punya visi misi yang kuat. Contohnya, Indonesia tidak boleh bergantung dengan negara luar. Lalu dia mengetahui langkah-langkah melakukan sesuatu. Dia juga menguasai karater dan kondisinya Indonesia itu seperti apa.

5. T: Walaupun disatu sisi, bapak tidak suka sistem kekuasaan mutlaknya? J: Iya, sifat otoriternya tidak. Tapi memang yang saya lihat, fase yang dijalankanya sudah benar. Hanya mungkin orang-orang atau sikap serakahnya atau apapun yang membuat dia menjadi negatif. Tetapi style leadershipnya dia menguasai. Direction-nya dia kuat. Lalu istilahnya mau dipaksa atau tidak pada saat itu, orang relatif memiliki rasa secure yg tinggi.

6. T: Bagaimana cara bapak memberi bimbingan, instruksi serta perintah kepada pegawai?

J: Baik. Style orang berbeda-beda. Tetapi jika saya, yang pertama sebelum memulai kerjasama, karena saya anggap karyawan itu sebagi tim atau partner bukan atasan atau bawahan. Partner kerja yang pertama adalah masing-masing mengetahui posisinya. Masing-masing-masing mengetahuijobdescriptionnya. itu yg paling penting. Jadi mengetahui jobdescriptionnya apa, tujuan dia bekeja apa. Tanggung jawabnya apa, wewenangnya apa harus jelas. Serta aturan-aturan harus diketahui oleh karyawan.

7. T: Seperti apa bentuk pengawasan ketat yang bapak lakukan terhadap karyawan?

J: Dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan yang berlaku serta tanggung jawab yang kita berikan. Setelah itu kita harus tahu atau sepakat bahwa bagusnya versi dia dan kita itu sama. Selain itu kita harus punya

(4)

karakter nilai dari setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan sehingga setiap karyawan mengetahui target kerjanya dan dikatakan baik bila sesuai dengan karakter nilai yang ditetapkan.

8. T: Apakah cara tersebut dianggap cara terbaik untuk membimbing karyawan mengikuti perintah serta instruksi yang bapak berikan?

J: Iya. Karena masing2 harus tahu tujuan bekerja dan bagaimana ia mengolah pekerjaanya sehingga dia bisa mencapai apa yg kita harapkan.

9. T: Bagaimana cara bawahan berkomunikasi dengan bapak?

J: Formal, idealnya seharusnya satu tim itu ketemu 1 minggu sekali itu minimal. Semua satu tim. Itu namanya evaluasi itu minimal. Lalu jika pagi , saya panggil mereka satu persatu atau kalau tidak mereka yang menghadap saya. Istilahnya, apa yang menjadi target kerja dalam minggu ini dan dalam hari ini, apa masalah dia kita harus tahu. Itu yg pertama.

Selain itu juga dengan email. Jadi semua keperluan dia atau semua informasi yang keluar dari email dapat saya ketahui.

Non formal. 24 jam saya menciptakan bahwa dikantor saya adalah atasan kalian, diluar jam kantor itu sudah benar-benar teman. Jadi selama dikantor, perlakukan saya sebagai atasan dan saya akan perlakukan karyawan sebagai tim saya. Tetapi diluar jam kantor, anda ingin mengajak saya memancing berenang, jalan-jalan itu terserah sebagai personal. Tetapi untuk urusan pekerjaan 24 jam saya welcome. Jika tidak sempat bicara pekerjaan di jam kantor, silahkan diluar jam kantor juga bisa. Tetapi jika bicara hal diluar kantor di jam kantor itu rasanya saya batasi. Bukannya tidak ingin, tetapi saya batasi.

(5)

10. T: Bagaimana cara bapak memberi kepercayaan kepada bawahan dalam melakukan sesuatu atas suatu gagasan yang berasal dari bapak?

J: Pengendalian salah satu fungsi dari manajerial. Apapun pekerjaannya pengendalian itu harus dilakukan. Menurut saya ada dua tipe leader. Dalam hal kepercayaan. Ada yang mendapat kepercayaan dari pimpinan itu sulit, pimpinan yang ingin selalu tahu semua sampai hal-hal yang detail. Sampai hal detail, dia tidak percaya anak buahnya. Dia biasanya orang proses. Tetapiada juga yang di awal memberikan suatu pekerjaan. Namun pemimpin memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut dan berdiskusi agar jelas. Setelah pemimpin memberikan sedikit arahan, dia membiarkan karyawan tersebut untuk melakukan pekerjaan itu, dan pemimpin hanya ingin tahu hasilnya. Hal ini disebut result oriented. Saya, baik atau buruk menilai diri saya pada tipe target-result oriented. Anda ingin bertanya apa, meminta arahan atau memberikan masukan, silahkan, beritahu saya. Karena bagi saya yang terpenting adalah hasil baik yang karyawan lakukan.

11. T: Dengan cara apa bapak memperoleh gagasan, keluhan, dan informasi dari karyawan?

J: Menanyakan langsung kepada bawahan, dan silahkan memberitahu. menciptakan komunikasi 2 arah, Ketika saya memberikan Guidence, saya langsung meminta feedback. Baik itu saran ataupun keluhan.

12. T: Mengapa diterapkannya gaya kepemimpinan tersebut? Dan apa kelebihannya dibandingkan gaya kepemimpinan yang lain?

J: Saya cendrung ke arah gaya kepemimpinan penasehat dan pengajak serta. Karena saya bukan hanya membimbing lalu tidak mengetahui atas apa yang

(6)

dilakukan oleh karyawan, saya juga meminta bahwa apa yang saya inginkan bisa dipenuhi. Namun karyawan juga punya hak untuk memberikan masukan dan pendapat, walaupun keputusan itu di tangan saya, namun keputusan itu akan ditetapkan sesuai dengan masukan dan pendapat dari karyawan yang sesuai dengan visi misi dan aturan perusahaan. Artinya Saya cendrung mengambil keputusan. Hanya teman-teman itu partisipatif seperti memberikan ide sehingga seseorang itu tidak merasa dipaksa. Sehingga tim itu hidup karena adanya partisipasi karyawan karena merasa terajak. Cara persuasifnya adalah dengan gaya penasehat.

13. T: Bagaimana aliran informasi yang terjadi pada divisi General Service? Contoh proses aliran informasi?

J: Aliran informasi selama ini saya anggap cukup baik. Belum sangat baik tetapi sudah cukup baik. Kalau nilai 8 untuk ke eksternal atau divisi lain. Karena namanya juga Service. Orang itu kalau puas tidak pernah memuji, tetapi kalau ada kesalahan cepat menyebar. Yang jadi masalah adalah culture di sini, jika ada complain tidak langsung disampaikan ke orang yang bersangkutan, tetapi disampaikan ke orang lain. Sehingga terkadang informasi yang disampaikan tidaklah sesuai. Jika tidak cepat diatasi, hal ini akan membawa masalah dan membentuk opini-opini yang tidak baik bagi divisi General Service. Namun untuk di internal divisi General Service aliran informasi sudah sangat baik karena komunikasi kesamping dan keatas di tim sangat baik. Interaksi yang terjadi sangat aktif dan efektif.

14. T: Jika demikian, apakah aliran informasi tersebut telah berjalan dengan baik?

(7)

J: Ya, sudah berjalan dengan baik, setiap orang punya hak dan bebas berkomunikasi dengan relax tanpa ada tekanan.

15. T: Bagaimana agar masing-masing karyawan di divisi GS diberikan kesempatan yang sama dalam hak mendapatkan informasi dan penggunaan haknya untuk berpendapat, memberikan saran dan kritik? Cara yang biasa digunakan oleh karyawan untuk menyampaikan informasi maupun laporan? (Komunikasi Upward)

J: Silahkan tanya dan datang kepada saya. Saya sangat welcome. Biasannya mereka datang langsung atau dengan BBM dan juga via E- Mail

16. T: Cara bapak agar setiap karyawan turut serta melibatkan diri untuk berinteraksi dan menyampaikan informasi, pesan dan saran?

J: Jika meeting, terjadi komunikasi 2 arah. Lalu pada saat konsultasi, kita harus membuat suasana yang nyaman dan tidak tegang bagi seseorang. Ketika komunikasi 2 arah, saya berusaha untuk membuat suasana yang kondusif.

17. T: Bagaimana bapak memberikan arahan, informasi dan instruksi kepada karyawan? Melalui media apa dan kapan saja? (Komunikasi Downward) J: Saat rapat ataupun briefing. Ataupun bisa di saat-saat tertentu dimana terdapat kondisi yang nyaman serta kondusif, akan saya panggil untuk diberikan arahan. Bisa dengan tatap muka, E-mail, BBM ataupun SMS 18. T: Apa yang dilakukan Bapak agar para stafnya tidak terjadinya kesalah

pengertian informasi?

J: Melakukan cek ulang. Jika briefing, saya menginformasikan ide lalu menanyakan kembali apakah karyawan sudah jelas atau tidak.

(8)

J: Sistem transparan dan terbuka baik antar karyawan maupun karyawan dengan atasan.

20. T: Dan bagaimana bapak memperhatikan perkembangan interaksi komunikasi yang terjadi antar karyawan di divisi General Service?

J: Dengan cara pengamatan langsung dan memonitoring gaya mereka bekerja baik itu kebiasaan, mimik muka, karakter dan sikap mereka dan sebagainya kita harus mengetahui.

21. T: Bagaimana cara menghadapi komunikasi selentingan atau gosip?

J: Setiap orang, level apapun pasti ada gosip. Kalau saya memandang sesuatu dengan positif thinking. Tetapi kenapa saya berusaha membuat suasana terbuka, agar orang tidak sungkan berbicara kepada saya apa adanya mau positif ataupun negatif agar orang nyaman. Saya memberi contoh ke tim saya juga seperti itu. Tetapi cara penyampaiannya yang paling penting. Jika informasi itu merugikan, maka saya mencoba untuk melakukan improvementdengan kondisi yang nyaman, agar selentingan atau gosip itu tidak menyebar lebih jauh lagi. Jadi, kita harus menerima semua dengan positif thinking tetapi konsepnya tidak boleh menerima pasrah. Jika salah, maka kita harus cepat memperbaiki serta melakukan klarifikasi yang tepat. 22. T: Kekurangan bapak saat memimpin General Service?

J: Saya kurang dalam bidang pengawasan. Saya adalah result oriented, jika sudah percaya sama seseorang terkadang saya kelewatan. Terkadang jika anak buahnya tidak tahu diri, itu akan dimanfaatkan. Orang dapat kepercayaan saya itu susah. Saya akan mengujinya.

(9)

Putiarsa Bagus Wibowo, Communication & Culture Development Section Head.

1. T: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam divisi General Service?

J: Kepemimpinan adalah suatu kesatuan yang utuh antara sifat, sikap dan prilaku dari siapapun itu. Intinya adalah dia dapat memimpin sebuah tim dalam arti manajemen kedalam dengan keluar yaitu mengarahkan seluruh anggota tim untuk mencapai tujuan yang disepakati.

2. T: Fungsinya untuk general service?

J: Mengarahkan kita semua serta menyatukan kita semua, yang terdiri dari beberapa departemen di divisi general services, agar tetap berpijak pada tujuan perusahaan yang telah disepakati..

3. T: Seperti apakah pemimpin yang ideal di divisi General Service?

J: Pemimpin harus mampu mendengarkan aspirasi. Lalu tetap mengingatkan kita tentang tujuan yang paling penting.

4. T: Apakah menurut anda, Bapak LaberteAndri Haryo adalah seorang pemimpin yang ideal? Alasannya?

J: Yang pasti tidak ada manusia yang sempurna. Hanya beliau selama menjadi bos saya cukup menjadi pendengar yang baik. Dia mau mendengar usulan-usulan saya yang terkadang out of the box. Walaupun belum tentu diaplikasikan, tetapi dengan mendengar secara sabar, itu sudah cukup buat saya. Selain itu dia mampu melakukan coaching terhadap karyawan dengan baik. Hal tersebut membuat saya berpendapat bahwa beliau adalah pemimpin yang ideal. Walaupun terkadang kita yang harus aktif ke dia karena beliau sangat sibuk

(10)

J: Kelebihannya adalah dia cukup bijaksana. Lalu dia selalu bisa menguraikan apa yang harus kita lakukan pada saat mendapat suatu tugas yang tiba-tiba. Selain itu juga bapak Andri bisa berbaur dengan siapa saja dan rendah hati. Sementara kekurangannya adalah dikarenakan kesibukannya sehingga kita yang harus proaktif kepada dia.

6. T: Apakah setiap keputusan yang diambil dianggap sudah tepat? J: Sejauh ini dapat dibilang tepat.

7. T: Bagaimana cara Bapak Andri memberikan bimbingan, instruksi serta perintah kepada karyawannya? Ada waktu yang khusus?

J: Biasanya secara lisan dan dipanggil ke meja kerjannya, jarang melalui E-Mail kecuali beliau lagi perjalanan dinas yang membutuhkan perintah atau instruksi dengan cepat. Untuk waktu yang khusus, misalnya membahas sesuatu yang besar atau membutuhkan arahan yang khusus, biasanya beliau menyiapkan waktu yang khusus untuk mendiskusikannya.

8. T: Pentingkah pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin?

J: Terkadang pengawasan dilakukan ketat, terkadang tidak. Namun penting dilakukan jika kita merupakan karyawan yang baru. Bapak Andri melakukan hal itu pada saat saya baru bekerja untuk Triputra Agro Persada. Namun pada saat ini dia telah mengenal karakter karyawannya, diamemberikan leluasa bagi kita walau tetap mengontrol. Dan itu penting agar kita dapat melakukan pekerjaan dengan benar..

9. T: Apakah cara-cara yang dilakukan Bapak Andri sudah merupakan cara yang terbaik?

J: Sejauh ini cukup baik, hanya saja apabila kita menunggu beliau memberikan instruksi dan perintah, maka kitanya sendiri yang keluar jalur.

(11)

Jadi memang untuk pemimpin seperti bapak Andri, kitanya yang harus aktif untuk menanya arahan seperti apa. Beliau jika dalam humanisme cukup baik. 10. T: Apakah bapak Andri memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam

melaksanakan perintah?

J: Awal-awal memang diawasi secara ketat. Namun ketika beliau telah mengetahui bahwa saya telah mengetahui pola kerjanya bapak Andri, like or dislike, dan beliau menganggap bahwa saya bisa mengikuti dengan baik, dia memberikan kelonggaraan dan kepercayaan.

11. T: Seberapa sering anda memberikan gagasan, pendapat dan keluhan kepada pemimpin?

J: Jika misalnya sampai yang mendesak sekali itu jarang. Tetapi pada saat meeting yang terkait dengan pekerjaan atau mengenai suatu isu, biasannya aku masuk turut serta untuk memberikan gagasan dan pendapat. Untuk waktu-waktu khusus dalam menyampaikan hal-hal tersebut itu jarang.

12. T: Bagaimana Gaya Kepemimpinan yang diterapkan dalam divisi GS? Apakah cenderung Penguasa Mutlak/Otoriter, Penguasa Semi-mutlak, Penasihat, atau Pengajak Serta?

J: Menurut saya gaya kepemimpinan yang diterapkan itu penasihat dan pengajak serta. Diantara itu. Dan sama sekali tidak otoriter. Kita lebih dikondisikan sebagai suatu tim, bukan atasan ataupun bawahan

13. T: Apakah anda merasa nyaman dengan gaya kepemimpinan seperti itu? J: Sejauh ini cukup nyaman. Hanya saja bapak Andri harus lebih aktif juga. Karena kita merupakan suatu tim, kita harus dipimpin & kita harus jadi prioritas beliau. Idealnya adalah sama-sama aktif.

(12)

J: Aliran informasi. Dulu kita memiliki weekly meeting. Untuk meng-update and progress pekerjaan dimana semua teman-teman di general services harus mengetahui. Namun untuk beberapa bulan belakangan ini, karena kesibukan masing-masing, biasanya beliau suka mengumpulkan kita diwaktu-waktu tertentu untuk berbincang, membahas isu, peraturan baru yang diterapkan perusahaan dan lain sebagainya.

15. T: Apakah aliran informasi tersebut telah berjalan dengan baik?

J: Aliran informasi di general service sudah berjalan dengan baik. Karena beliau cukup terbuka dan mampu membuat suasana yang nyaman antar karyawan. Sehingga aliran informasi bisa dikatakan berjalan dengan baik, antara atasan ke bawahan, bawahan ke atasan dan antar karyawan.

16. T: Apakah anda di divisi GS diberikan kesempatan yang sama dalam hak mendapatkan informasi dan penggunaan haknya untuk berpendapat, memberikan saran dan kritik? Cara anda melibatkan diri untuk penggunaan hak berpendapat?

J: Ya kita diberikan kesempatan yang sama. Biasannya kita langsung to the point kepada orang yang bersangkutan baik itu ke atasan atau ke sesama karyawan. Untuk kondisi tertentu misalnya sedang dalam kesibukannya masing-masing, aku melakukannya via E-Mail. Cara lainnya adalah dengan mengajak lunch bersama untuk membahas sesuatu.

17. T: Apa cara yang biasa digunakan oleh atasan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada anda? (Komunikasi Downward)

J: Secara lisan dengan mengumpulkan kita semua untuk berdiskusi. Bisa juga via E-Mail atau BBM. Untuk di saat-saat tertentu dilakukan melalui E-Mail,

(13)

BBM atau SMS.Hal ini dilakukan jika atasan atau karyawan tidak ada di ruang kerja atau sedang melakukan perjalanan dinas.

18. T: Apa cara yang biasa digunakan oleh anda untuk menyampaikan pesan atau informasi / laporan kepada atasan?

J: Melalui meeting atau meminta waktu khusus untuk bicara dengan Bapak Andri.

19. T: Apa yang dilakukan seorang pemimpin agar para stafnya tidak terjadinya kesalah pengertian informasi?

J: Beliau melakukan pendekatan yang baik dan bijaksana sehingga dia melibatkan kita untuk bicara dan bertukar pikiran. Sehingga interaksi yang terjadi mengarahkan pada pengertian kita yang sama. Hal ini termasuk juga dalam hal menyelesaikan masalah, dimana bapak Andri menjadi mediator dan berusaha mencairkan suasana dengan melakukan pendekatan yang baik dan bijaksana dengan cara melibatkan orang-orang untuk bertukar pikiran dan berinteraksi sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan

20. T: Apakah interaksi komunikasi yang terjadi antar karyawan di divisi General Service berjalan dengan efektif?

J: Sangat baik dan lancar. Sangat luar biasa komunikasi yang terjadi antar karyawan.

21. T: Cara-cara unik dalam berinteraksi?

J: Biasannya menyampaikan melalui kode-kode tertentu untuk public enemy, sepintas untuk dijadikan bahan bercanda pada interaksi informal.

22. T: Seberapa berkembangnya komunikasi selentingan atau gosip?

J: Bapak Andri memperhatikan perkembangan komunikasi selentingan atau gosip dengan cara pengamatan. Beliau sangat mengamati sesuatu. Tidak ada

(14)

teguran khusus untuk gosip namun setiap karyawan ataupun bapak Andri melakukan dengan sindiran untuk bahan lelucon. Gosip yang beredar itu baik-baik saja. Namun biasanya untuk gosip yang dapat mengganggu pekerjaan pada dasarnya, kita mencari fakta yang sebenarnya dahulu. Lalu sama-sama mencarikan solusi untuk mengatasi opini yang berkembang yang dapat mengganggu pekerjaan bahkan mengganggu citra divisi general service 23. T: Pemimpin favorit anda?

J: Yang pertama Amir, CEO Garuda. Karena berpengalaman dan mampu merubah perusahaan yang sedang buruk menjadi naik dan bertahan. Yang kedua adalah GM diperusahaan aku yang lama, Putri Realita. Dia masih muda. Dia benar-benar mengetahui bagaimana memenejemenkan anak buah sekaligus mencapai goal perusahaan in the same time. Memiliki time management yang baik dan mampu mendidik kita dengan tantangan yang beragam untuk mengetahui karakter dan kemampuan kita.

(15)

Sara Suma, Ticketing of General Service.

1. T: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan pemimpin dalam divisi General Service?

J: Seorang pemimpin adalah seseorang yang memberikan pengarahan untuk memberikan pelayanan kepada perusahaan.

2. T: Seperti apakah pemimpin yang ideal di divisi General Service?

J:Pemimpin ideal adalah pemimpin yang mau untuk terjun langsung dalam setiap kasus. Dan ia dapat memberikan keputusan dengan cepat tanggap serta setiap keputusan yang diambil harus tepat.

3. T: Apakah menurut anda, Bapak Laberte Andri Haryo adalah seorang pemimpin yang ideal? Alasannya?

J: Ya. Menurut aku bapak Andri adalah pemimpin yang ideal. Dia sangat bisa membaur dengan anak-anaknya (karyawan), sehingga anak-anaknya tidak canggung untuk brainstorming, dan dia juga bisa memberikan keputusan karena pengalamannya juga sudah sangat banyak terutama di General Service, dan juga pengalaman menghadapi kasus-kasus. Sehingga sudah tidak perlu diragukan lagi.

4. T: Apakah setiap keputusan yang diambil dianggap sudah tepat? J: Kalau selama ini aku melihatnya sudah tepat.

5. T: Bagaimana cara Bapak Andri memberikan bimbingan, instruksi serta perintah kepada karyawannya?

J: Caranya yang dilakukan Bapak Andri adalah learning by doing. Jadi dia meminta sesuatu dan coba untuk dikerjakan. Jadi awalnya selalu dia menyuruh untuk mengerjakan, dengan begitu dia dapat mengarahkan sambil bekerja.

(16)

6. T: Pentingkah pengawasan yang dilakukan oleh pemimpin?

J: Sangat penting. Bapak Andri melakukan hal itu. Pekerjaanku lebih banyak dengan E-mail, dan E-Mail ku selalu di CC ke Bapak Andri, sehingga dia dapat mengontrolnya dari E-Mail. Ketika pekerjaanku terdapat sedikit kesalahan, dia langsung melakukan direct.

7. T: Apakah cara-cara yang dilakukan Bapak Andri sudah merupakan cara yang terbaik?

J: Kalau menurut aku pribadi sudah merupakan cara yang terbaik. Karena aku merupakan orang yang harus mempunyai pemimpin yang nyaman diajak bertanya. Dan jika bertanya tidak menjadi canggung.

8. T: Apakah bapak Andri memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam melaksanakan perintah?

J: Apa yang diperintahkan oleh dia, asalkan dalam lingkup pengawasan dia dan atas persetujuan dia, itu dibiarkan untuk dijalankan.

9. T: Bagaimana Gaya Kepemimpinan yang diterapkan dalam divisi GS? Apakah cenderung Penguasa Mutlak/Otoriter, Penguasa Semi-mutlak, Penasihat, atau Pengajak Serta?

J: Bapak Andri lebih ke arah gaya penasihat. Dan menurut saya antara penasihat ataupun pengajak serta adalah sama baiknya. Jikapun otoriter, tetapi memang pemimpinnya yang sangat menguasai permasalahan itu tidak apa-apa juga. Yang jadi masalah dalam otoriter adalah jika dia tidak memahami situasi, kondisi dan permasalahannya.

10. T: Apakah anda merasa nyaman dengan gaya kepemimpinan seperti itu? J:Sangat nyaman.

(17)

J: Jika di General Service, aliran informasi yang terjadi lancar. Dari atasan ke bawahan, bawahan ke atasan ataupun bawahan ke bawahan, semua terjalin dengan baik. Karena jika terjadi sesuatu hal, langsung kita bicarakan untuk mencari solusinya. Karena dalam General Service, pekerjaannya berpacu dengan waktu. Misalnya terdapat suatu masalah, kalau bisa hari itu haarus deselesaikan, jika kita diamkan, maka itu akan menjadi semakin rumit. 12. T: Apakah aliran informasi tersebut telah berjalan dengan baik?

J: Sudah baik. Hanya untuk komunikasi dari luar ke general service dibutuhkan perhatian khusus. Karena cara Divisi General Service dengan divisi lain dalam menafsirkan informasi serta kegiatan komunikasi kemungkinan berbeda.

13. T: Apakah andadi divisi GS diberikan kesempatan yang sama dalam hak mendapatkan informasi dan penggunaan haknya untuk berpendapat, memberikan saran dan kritik?

J: Ya kita diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan informasi. Pak Andri juga suka memanggil secara khusus untuk meminta saran dan pendapat dari karyawannya.

14. T: Apa cara yangbiasa digunakan oleh atasan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada anda? (Komunikasi Downward)

J: Dengan lisan, untuk briefing akhir-akhir ini berkurang, namun komunikasi yang terjadi tetap lancar.

15. T: Apa cara yang biasa digunakan oleh anda untuk menyampaikan pesan atau informasi / laporan kepada atasan? (Komunikasi Upward)

J: Dengan lisan atau secara langsung. Biasa jika dia sedang berada di meja kerjanya dan tidak tamunya, kita langsung datang saja.

(18)

16. T: Apa yang dilakukan seorang pemimpin agar para stafnya tidak terjadinya kesalah pengertian informasi?

J: Biasannya informasi disampaikan dalam suatu forum untuk orang-orang yang terlibat. Hal ini berfungsi untuk meminimalisasikan kesalah-pengertian serta memudahkan Bapak Andri untuk mengetahui bahwa karyawannya sudah paham dan tidak miss communication.

17. T: Apakah interaksi komunikasi yang terjadi antar karyawan di divisi General Service berjalan dengan efektif?

J: Ya sudah berjalan dengan efektif, karena setiap karyawan aktif dalam menyampaikan pendapat.

18. T: Apakah anda sudah cukup andil melibatkan diri untuk berinteraksi dan menyampaikan informasi, pesan dan saran?

J: Selama kita mengetahui backgroundnya, situasi dan kondisi dan memahami permasalahannya, serta dianggap penting untuk disampaikan, aku pasti akan melibatkan diri untuk berbicara. Selama aku comfort untuk menyampaikan pendapatku.

19. T: Seberapa berkembangnya komunikasi selentingan atau gosip?

J: Untuk di general service, termasuk yang cepat untuk mengetahui informasi seperti itu. Karena dapat berhubungan langsung dengan atasan dan juga direksi. Cukup mudah bagi kita untuk mendapat berita-berita tersebut, namun saja mungkin karena divisi kita sudah sering menghadapi hal-hal semacam itu jadi sebisa mungkin untuk tidak di blow-up dahulu sebelum menjadi konsumsi publik. Dan menurut saya, Bapak Andri memperhatikan perkembangan komunikasi selentingan atau gosip. Biasanya dia langsung bertanya ada berita apa.

(19)

Marcus Apritya Nurdhiatmoko, Section Head of General Affair;.

1. T: Menurut anda, apa yang dimaksud dengan pemimpin dalam divisi General Service?

J: Pemimpin itu adalah seorang yang menguasai pekerjaan, tugas dan wewenang. Selain itu dia juga harus mampu memberikan contoh yang baik. 2. T: Seperti apakah pemimpin yang ideal di divisi General Service?

J: Mampu mengerjakan segala pekerjaan dan tugasnya serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

3. T: Apakah menurut anda, Bapak Laberte Andri Haryo adalah seorang pemimpin yang ideal? Alasannya?

J: Bapak Andri memang pemimpin yang ideal. Tetapi memang ada nilai-nilai yang harus lebih dibangun oleh bapak Andri sendiri agar lebih kuat dari yang dahulu. Contohnya adalah masalah disiplin. Sudah cukup disiplin, hanya harus lebih sedikit disiplin lagi dalam memperhatikan anak buahnya. Maka akan melengkapi hal yang luar biasa yang sudah dimiliki oleh bapak Andri seperti ide yang luar biasa, sikap dan ilmu yang dimilikinya yang menurut saya sudah setaraf dengan direktur. Satu hal lagi yang penting yang dimiliki pak Andri adalah memberikan rasa nyaman dimana kita bisa menyampaikan ide-ide kita kepada pak Andri. Kita semua, karyawan di divisi General Service banyak belajar dari beliau.

4. T: Dalam hal menyelesaikan masalah, apa yang biasa dilakukan pak Andri sebagai pimpinan?

J: Luar biasa dan bijaksana. Bapak Andri akan melakukan konsolidasi dengan melihat dulu duduk permasalahannya seperti apa, melihat history permasalahannya. Lalu tindakan apa yang baik atas masalah tersebut. Lalu

(20)

memberi nasihat. Dan Bapak Andri tidak melihat dari satu kacamata, tetapi melihat dari berbagai kacamata. Dan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk sama-sama saling berkomunikasi sehingga dapat tercapai penyelesaian masalah.

5. T: Bagaimana cara bapak Andri memberi bimbingan, instruksi serta perintah kepada anda?

J: Apabila terdapat sesuatu ide, intruksi dan perintah bapak Andri menjelaskan dahulu tujuan untuk apa. lalu dia menjelaskan cara-cara untuk melakukannya atau memberi contoh yang baik. Dan itu sangat bijaksana karena dia juga memberikan intruksi dan perintah dengan cara yang sesuai dengan karakter dari masing-masing karyawan.

6. T: Seperti apa bentuk pengawasan ketat yang dilakukan pimpinan terhadap karyawan? Apakah cara tersebut dianggap penting?

J: Bapak Andri melakukan kontrol, misalnya terdapat tugas, dia biasanya menanyakan apakah ada masalah, terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau tidak. Penting sekali. Jika tidak diawasi nanti menjadi tidak terkontrol dan hasilnya tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

7. T: Bagaimana cara yang biasa dilakukan oleh anda untuk berkomunikasi dengan atasan?

J: Melalui tatap muka. Biasanya dipanggil ke tempat duduknya ataupun datang ke tempat duduk kita. Selain itu juga dengan E-Mail.

8. T: Apakah anda diberi kepercayaan kepada bawahan dalam melakukan sesuatu atas suatu gagasan yang berasal dari atasan?

(21)

9. T: Seberapa sering anda memberikan gagasan, keluhan, dan informasi kepada atasan? Dan dengan cara apa?

J: Sering sekali. Karena bapaak Andri tipenya adalah orang yang terbuka. Karena bapak Andri juga aktif bertanya dan meminta pendapat kepada bawahan agar tindakan yang diambil juga tepat.

10. T: Bagaimana aliran informasi yang terjadi pada divisi General Service? Contoh proses aliran informasi?

J: Jika di General Service pasti dua arah. Bapak Andri ke saya begitu juga saya ke Bapak Andri. Bapak Andri memberikan informasi ke saya, saya juga menyampaikan informasi ke Sara (Sara Suma), begitupun sebaliknya. Semua pihak di General Service yang berkepentingan dengan informasi tersebut akan saya sampaikan juga. Dan apabila terdapat masukan dari pihak-pihak tersebut, maka akan saya tampung dan saya sampaikan ke bapak Andri. Bapak Andri memberikan hak yang sama terhadap timnya untuk menyampaikan pendapat dan gagasan.

11. T: Media yang digunakan?

J: Bisa dengan tatap muka, E-mail dan diskusi juga biasa dilakukan

12. T: Apa yang dilakukan seorang pemimpin agar para stafnya tidak terjadinya kesalah pengertian informasi?

J: Bapak Andri itu mengerti betul karakteristik dari setiap bawahannya. Bapak Andri pasti menanyakan background dari setiap orang dalam timnya. Berakar dari itu, bapak Andri mengetahui cara menyampaikan informasi agar tepat dan efektif. Itu yang dilakukan bapak Andri. Contohnya seperti ini, ada karyawan baru masuk, bapak Andri pasti memanggil karyawan tersebut dan mengajak diskusi. Dari kegiatan itu bapak Andri akan mengetahui bagaimana

(22)

sifat dan karakteristik orang tersebut. Sesuaikah dengan visi misi Triputra Agro Persada. Bisa sejalankah dengan nilai-nilai yang diterapkan.

13. T: Adakah cara-cara komunikasi yang unik dalam berinteraksi? Seperti apa? J: Ada, misalnya saat makan siang, kita saling berdiskusi membahas sesuatu dan bercanda.

14. T: Untuk komunikasi selentingan atau gosip, apakah bapak Andri memperhatikan?

J: Bapak Andri sebetulnya gosip dan selentingan akan ditampung olehnya lalu diolah dan dianalisa olehnya. Apakah ada akibatnya, sebabnya atau tidak. Pasti bapak Andri menganalisa sebab-akibatnya atas selentingan atau gosip yang ada dikantor. Untuk menjaga keutuhan dari General Service.

15. T: Pemimpin favorit anda?

T: Bung Karno, dia banyak dikagumi oleh orang-orang dan juga orator yang hebat. Dia bisa menghimpun semua satu Indonesia.

(23)

Felicitas Firda, HRD Staff.

1. T: Menurut pandangan anda, Bagaimana Gaya Kepemimpinan yang diterapkan dalam divisi GS? Apakah cenderung Penguasa Mutlak/Otoriter, Penguasa Semi-mutlak, Penasihat, atau Pengajak Serta?

J: Gaya kepemimpinan bapak Andri mengarah pada tipe penasihat menurut saya. Jika diperhatikan, interaksi yang terjadi cukup sering antara atasan dan bawahan. Bapak Andri juga sangat loyal dalam menyiapkan waktu untuk berdiskusi dengan bawahannya

2. T: Menurut anda, bagaimana aliran informasi yang terjadi pada divisi General Service?

J: Aliran informasi antar karyawan sudah sangat baik, karyawan ke atasanpun sudah baik. Hanya saja untuk atasan ke bawahan, Bapak Andri harus lebih memberikan pelatihan, pengarahan atau bimbingan kepada karyawannya. Karena ilmu yang dimiliki oleh bapak Andri itu cukup banyak, sehingga pelatihan, pengarahan atau bimbingan terhadap setiap karyawan dapat membuat karyawan tersebut melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

(24)

FOTO DENGAN NARASUMBER

Foto bersama Bapak Laberte Andri Haryo, Division Head of General Service Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Foto bersama Bapak Marcus Apritya, Section Head of General Affair Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

(25)

Foto bersama Ibu Sara Suma, Ticketing of General Service Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Foto bersama Bapak Putiarsa Bagus Wibowo, Communication & Culture Development Section Head

(26)

Foto bersama Ibu Felicitas Firda, HRD Staff Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

(27)

HASIL OBSERVASI

Observasi 4 Maret 2013 – 5 Juni 2013

Subjek : Laberte Andri H (General Service Division Head/Pemimpin), Marcus Apritya (General Service Section Head/Karyawan). Tanggal/ Waktu : 7 Maret 2013, 09.30- 10.15 WIB

Tema : Briefing untuk Sponsorship Pekan Budaya Dayak

No Indikator Perilaku Check

Gaya Kepemimpinan

1 Memberikan instruksi secara mutlak Tidak

2 Tidak menghiraukan pendapat karyawan Tidak

3 Interaksi atasan ke karyawan dengan jalur formal Ya 4 Interaksi atasan ke karyawan dengan jalur informal Tidak 5 Interaksi pemimpin ke karyawan banyak sementara karyawan ke

pemimpin sedikit Tidak

6 Pemimpin mendorong komunikasi ke atas Ya

7 Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyatakan pendapat Ya 8 Pemimpin memberikan sedikit penekanan pada gagasannya Ya 9 Karyawan berpartisipasi dalam merumuskan atau membuat suatu

kebijakan Ya

10 Keputusan ataupun kesimpulan yang diambil berdasarkan keputusan

pemimpin secara mutlak tanpa mempertimbangkan pendapat karyawan Tidak 11 Keputusan ataupun kesimpulan yang diambil berdasarkan kesepakatan

antara pemimpin dan karyawan Ya

12 Pemimpin memberikan rasa nyaman bagi karyawan ketika

berkomunikasi Ya

13 Pemimpin menaruh kepercayaan dan keyakinan kepada karyawan untuk

melaksanakan tugasnya ketika telah diambil keputusan Ya 14 Komunikasi yang terjadi secara bebas dan terbuka Tidak

Arah Aliran Informasi

15 Pemimpin memberikan pesan ke karyawan guna melakukan suatu

pekerjaan Ya

16 Pemimpin menginformasikan suatu kebijakan Ya

17 Karyawan menanyakan cara terbaik dalam melakukan tugas Tidak

18 Karyawan memberikan saran bagi pemimpin Ya

(28)

Subjek : Laberte Andri H (General Service Division Head/Pemimpin), Marcus Apritya (General Service Section Head/Karyawan), Putiarsa (Culture Department Head/Karyawan).

Tanggal/ Waktu : 18 Maret 2013, 13.15 - 14.20 WIB

Tema : Koordinasi untuk pemasangan logo Triputra Agro Persada di The East Building

No Indikator Perilaku Check

Gaya Kepemimpinan

1 Memberikan instruksi secara mutlak Tidak

2 Tidak menghiraukan pendapat karyawan Tidak

3 Interaksi atasan ke karyawan dengan jalur formal Tidak 4 Interaksi atasan ke karyawan dengan jalur informal Ya 5 Interaksi pemimpin ke karyawan banyak sementara karyawan ke

pemimpin sedikit Tidak

6 Pemimpin mendorong komunikasi ke atas Ya

7 Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyatakan pendapat Ya 8 Pemimpin memberikan sedikit penekanan pada gagasannya Tidak 9 Karyawan berpartisipasi dalam merumuskan atau membuat suatu

kebijakan Ya

10 Keputusan ataupun kesimpulan yang diambil berdasarkan keputusan

pemimpin secara mutlak tanpa mempertimbangkan pendapat karyawan Tidak 11 Keputusan ataupun kesimpulan yang diambil berdasarkan kesepakatan

antara pemimpin dan karyawan Ya

12 Pemimpin memberikan rasa nyaman bagi karyawan ketika

berkomunikasi Ya

13 Pemimpin menaruh kepercayaan dan keyakinan kepada karyawan untuk

melaksanakan tugasnya ketika telah diambil keputusan Ya 14 Komunikasi yang terjadi secara bebas dan terbuka Ya

(29)

Arah Aliran Informasi (vertikal dan horizontal) 16 Pemimpin memberikan pesan ke karyawan guna melakukan suatu

pekerjaan Ya

17 Pemimpin menginformasikan suatu kebijakan Tidak

18 Karyawan menanyakan cara terbaik dalam melakukan tugas Ya

19 Karyawan memberikan saran bagi pemimpin Ya

20 Karyawan berpartisipasi dalam hal berkomunikasi dengan pemimpin Ya 21 Terjadi perundingan dan pertukaran informasi antara karyawan Ya 22 Saling mendukung antar karyawan dalam persiapan melaksanakan tugas Ya

Subjek : Laberte Andri H (General Service Division Head/Pemimpin), Marcus Apritya (General Service Section Head/Karyawan), Putiarsa (Culture Department Head/Karyawan),

Sara Suma (Staff (Ticketing) of General Service/ Karyawan). Tanggal/ Waktu : 25 Maret 2013, 14.45 - 16.05 WIB

Tema : Rapat untuk acara ulang tahun Triputra Agro Persada yang ke 8

No Indikator Perilaku Check

Gaya Kepemimpinan

1 Memberikan instruksi secara mutlak Tidak

2 Tidak menghiraukan pendapat karyawan Tidak

3 Interaksi atasan ke karyawan dengan jalur formal Ya 4 Interaksi atasan ke karyawan dengan jalur informal Tidak 5 Interaksi pemimpin ke karyawan banyak sementara karyawan ke

pemimpin sedikit Tidak

6 Pemimpin mendorong komunikasi ke atas Ya

7 Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyatakan pendapat Ya 8 Pemimpin memberikan sedikit penekanan pada gagasannya Ya 9 Karyawan berpartisipasi dalam merumuskan atau membuat suatu

kebijakan Ya

10 Keputusan ataupun kesimpulan yang diambil berdasarkan keputusan

(30)

11 Keputusan ataupun kesimpulan yang diambil berdasarkan kesepakatan

antara pemimpin dan karyawan Ya

12 Pemimpin memberikan rasa nyaman bagi karyawan ketika

berkomunikasi Ya

13 Pemimpin menaruh kepercayaan dan keyakinan kepada karyawan untuk

melaksanakan tugasnya ketika telah diambil keputusan Ya 14 Komunikasi yang terjadi secara bebas dan terbuka Tidak 15 Keputusan datang dari karyawan dengan mempertimbangkan saran

(arahan dan nasehat) dari pemimpin Ya

Arah Aliran Informasi (Vertikal dan Horizontal) 16 Pemimpin memberikan pesan atau nasehat kepada karyawan. Ya

17 Pemimpin menginformasikan suatu kebijakan Tidak

18 Karyawan menanyakan cara terbaik dalam melakukan tugas Tidak

19 Karyawan memberikan saran bagi pemimpin Tidak

20 Karyawan berpartisipasi dalam hal berkomunikasi dengan pemimpin Ya 21 Terjadi perundingan dan pertukaran informasi antara karyawan Ya 22 Saling mendukung antar karyawan dalam persiapan melaksanakan tugas Ya 23 Keputusan diambil oleh karyawan dan diinformasikan kepada pemimpin Ya

(31)

Subjek : Marcus Apritya (General Service Section Head/Karyawan), Putiarsa (Culture Department Head/Karyawan),

Sara Suma (Staff (Ticketing) of General Service/ Karyawan) Firda (Recruitment Department Staff).

Tanggal/ Waktu : 12 April 2013, 09.40 - 10.13 WIB

Tema : Persiapan rapat kerja kuartal 1 2013, Triputra Agro Persada.

Arah Aliran Informasi (Horizontal, Lintas Saluran & Selentingan) 1 Komunikasi antar karyawan mengalir secara formal Tidak 2 Komunikasi antar karyawan mengalir secara Informal Ya

3 Berkoordinasi untuk pembagian kerja Ya

4 Saling bertukar informasi antar karyawan Ya

5 Setiap karyawan berpartisipasi untuk menyatakan pendapat. Ya

6 Terjadi perundingan antara karyawan Ya

7 Saling mendukung antar karyawan dalam persiapan melaksanakan tugas Ya 8 Keputusan diambil oleh karyawan dan setiap karyawan menyetujuinya Ya 9 Terdapat penyampaian informasi secara rahasia dan tersembunyi Ya 10 Terdapat Informasi secara formal tanpa ada perhatian dari pihak lain Ya 11 Saling memberikan nasehat, saran dan informasi antara karyawan dari

divisi berbeda

Ya 12 Meminta saran dan pendapat dari karyawan yang berbeda divisi Ya

(32)

FOTO MENGENAI PT TRIPUTRA AGRO PERSADA DAN GENERAL SERVICE

Logo dan Kegiatan PT Triputra Agro Persada Sumber: www.jobstreet.co.id

The East Building, Kantor Pusat (Head Office) PT Triputra Agro Persada Sumber: www.tap-agri.com/contact-us

(33)

Ruang Kerja Kantor Pusat PT Triputra Agro Persada Sumber: Corporate Website

Ruang Kerja Kantor Pusat PT Triputra Agro Persada Sumber: Corporate Website

(34)

Kegiatan Kerja di Divisi General Service Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Kegiatan Kerja di Divisi General Service Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti

Gambar

Foto bersama Bapak Laberte Andri Haryo, Division Head of General Service  Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
Foto bersama Ibu Sara Suma, Ticketing of General Service  Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
Foto bersama Ibu Felicitas Firda, HRD Staff  Sumber : Dokumentasi Pribadi Peneliti
FOTO MENGENAI PT TRIPUTRA AGRO PERSADA DAN GENERAL  SERVICE

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia terhadap kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet fero sulfat dimana

Poster dan baliho untuk memperkenalkan pariwisata kota Muara Teweh menggunkan maskot Arai dengan menggunkan foto-foto tempat wisata kota Muara Teweh. Menggunkan orrnamen

Tetapi semua itu tidak penting bagi Keon kerana segala kejayaan yang Keon capai adalah berpunca daripada kata-kata ibu yang telah membakar semangat Keon untuk berjaya. Ibu

Biaya pematangan tanah merupakan biaya yang diperlukan guna pematangan tanah, dari tanah mentah menjadi tanah siap bangun yang meliputi biaya cut & fill serta biaya urugan

Penggunaan kategori parameter evaluasi Efektivitas (Popularitas Link dan Peringkat Traffic), Kecepatan (Waktu Loading), Isi Situs Web (Website Content) dan Kesiapan Menuju

Hasil dari analisis pembobotan ini merupakan hasil penilaian secara menyeluruh dari analisis terhadap masing – masing faktor yang telah dianalisis satu persatu dalam

Tugas yang paling mulia dalam hidup manusia adalah semata- mata untuk beribadah kepada Allah. Jika tugas manusia dalam kehidupan ini demikian penting, pendidikan harus

Hasil penelitian dari pengaruh model disertai media gambar terhadap kognitif siswa kelas VII MTs Bahrul Ulum tahun pembelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada gambar