• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PROGRAM PENDAMPINGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR

ORGANISASI PADA KELOMPOK KERJA SADAR WISATA

KELURAHAN BOJONGSARI KECAMATAN BOJONGSARI

KOTA DEPOK

Ketua : Budi Wahyudi, S.E.,M.M (0321107103) Anggota : Dr. Desi Pujiati, SE.MM (0304127404) Dr. Caccilia Widi Pratiwi, SE, MM (0322087202) Dr. Sri Setya Handayani (0308126703)

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul : Program pendampingan pembentukan struktur

organisasi pada Kelompok Kerja Sadar Wisata Kelurahan Bojongsari Kecamatan Bojongsari Kota Depok

2. Nama Mitra Program : Pokdarwis Bojongsari 3. Ketua Tim Pengusul

a. Nama Lengkap b. NIDN c. Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Bidang Keahlian : : : : : :

Budi Wahyudi, SE., MM 0321107103

Manajemen

Universitas Gunadarma Manajemen

4. Anggota Tim Pengusul a. Jumlah Anggota

b. Nama Anggota I/Bidang Keahlian c. Nama Anggota II/Bidang Keahlian d. Nama Anggota III/Bidang Keahlian e. Mahasiswa yang terlibat

: : : : : : Dosen 3 Orang Desi Pujiati/Akuntansi C. Widi Pratiwi/Akuntansi

Sri Setya Handayani/Manajemen Pemasaran 3 Orang

5. Lokasi Kegiatan Mitra a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) b. Kabupaten/Kota c. Provinsi

d. Jarak PT ke Lokasi Mitra (Km)

: : : : : Bojongsari Depok Jawa Barat 10 KM

6. Luaran yang dihasilkan : Publikasi Ilmiah pada Jurnal ber ISSN/ Prosiding, Tahun ke-1 Target: Tidak ada

-Publikasi pada Media Masa Cetak/Online/ Repocitory PT, Tahun ke-1 Target: Ada

-Peningkatan Daya Saing (Peningkatan Kualitas, Kuantitas, serta Nilai Tambah Barang, Jasa,

(3)

iii

Diversifikasi Produk, atau Sumber Daya Lainnya), Tahun ke-1 Target: Ada

-Peningkatan Penerapan Iptek di Masyarakat (Mekanisasi, IT, dan Manajemen), Tahun ke-1 Target: Ada

-Perbaikan Tata Nilai Masyarakat (Seni, Budaya, Sosial, Politik, Keamanan, Ketenteraman,

Pendidikan, Kesehatan), Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

-Jasa, Rekayasa Sosial, Metode atau System, Produk/Barang, Tahun ke-1 Target: Tidak Ada -Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten Sederhana, Hak Cipta, Merek Dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu), Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

-Buku ber ISBN, Tahun ke-1 Target: Tidak Ada -Publikasi di Jurnal Internasioanal, Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

-Inovasi Baru di TTG, Tahun ke-1 Target: Tidak Ada

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan 8. Biaya Total a. DPRM b. Sumber Lain : : : Rp. 6.000.000,00 0 Rp 6.000.000,00 Mengetahui,

Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Ketua Pengusul

(Dr. Aris Budi Setyawan, SE., MM) (Budi Wahyudi, SE., MM) NIP 930391/NIDN 0326057004 NIP 960132/NIDN 0321107103

(4)

iv

RINGKASAN

Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada Pokdarwis kelurahan Bojongsari dalam rangka pembentukan struktur organisasi dan pemetaan potensi wisata Situ Tujuh Muara Bojongsari. Tujuan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pokdarwis Situ Tujuh Muara Bojongsari dengan memanfaatkan potensi situ yang terdapat di daerah tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama masa pandemi COVID 19, sehingga sebagian besar dilakukan melalui pertemuan online.

Target luaran pengabdian masyarakat semester ini difokuskan pada pembentukan kepengurusan Pokdarwis dan publikasi di media online. Dengan terbentuknya struktur organisasi, diharapkan Pokdawis dapat menjalankan fungsinya secara baik. Publikasi online memperkenalkan keberadaan dan potensi Situ Tujuh Muara sebagai daerah tujuan wisata baru di kota Depok.

(5)

v DAFTAR ISI PROGRAM………. i HALAMAN PENGESAHAN ...……… ii RINGKASAN………. iv DAFTAR ISI ………... v DAFTAR TABEL ………. vi DAFTAR GAMBAR ………. vi DAFTAR LAMPIRAN ………. vi BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1 1.1.Latar Belakang ………..….. 1 1.2.Analisis situasi ………... 2

1.3.Permasalahan Prioritas Mitra ………... 3

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN ……….. 3

2.1. Solusi ………... 3

2.2. Target Luaran………... 4

BAB 3 METODE PELAKSANAAN………... 5

3.1. Metode Pelaksanaan………....… 5

3.2. Rencana Kegiatan………...… 5

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ………... 6

4.1. Profil Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ………… 6

4.2. Kepakaran Tim ……….………. 7

4.2.1. Tim Pengusul ………...… 7

4.2.2. Tim Pelaksana ……… 7

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ………...…… 9

5.1. Hasil ………...………… 9

5.2. Luaran ………...…… 17

BAB 6 RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ………... 20

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ……….………….. 21

7.1. Kesimpulan ………... 21

7.2. Saran ………... 21

DAFTAR PUSTAKA ………. 21 LAMPIRAN

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Capaian Luaran ………... 4

Tabel 4.1 Tim Pengusul ……… 7

Tabel 4.2 Tim Pelaksana ………... 7

DAFTAR GAMBAR Gambar 5.1 Struktur Pokdarwis Desa Wisata ………. 12

Gambar 5.2 Struktur Pokdarwis Bojongsari ……… 18

Gambar 5.3 Struktur Pokdarwis Pokja ……… 18

Gambar 5.4 Struktur Organisasi Pokja 9 ..……….. 19

Gambar 5.5 Blog sadar pesona Abdimas UG ………. 20

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Peta Lokasi Setu Tujuh Muara

Lampiran 2 Surat Permintaan Mitra Lampiran 3 Surat Keterangan Mitra Lampiran 4 Jadwal Kegiatan Lampiran 5 Anggaran Biaya

Lampiran 6 Tim Mahasiswa Pelaksana Lampiran 7 Foto Kegiatan

(7)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mensyaratkan bahwa Pendidikan tinggi harus memenuhi Tridharma Perguruan Tinggi. Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Gunadarma merupakan salah satu Perguruan Tinggi di Kopertis wilayah III, dan menjalankan ketiga Dharma tersebut. Salah satu program tridharma yang dilakukan oleh Universitas Gunadarma adalah pengabdian kepada masyarakat, salah satunya adalah Pendampingan kepada Pokdarwis Kelurahan Bojongsari.

Pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Masyarakat adalah salah satu unsur penting pemangku kepentingan untuk bersama-sama dengan Pemerintah dan kalangan usaha/ swasta bersinergi melaksanakan dan mendukung pembangunan kepariwisataan. Oleh karena itu pembangunan kepariwisataan harus memperhatikan posisi, potensi dan peran masyarakat baik sebagai subjek atau pelaku maupun penerima manfaat pengembangan, karena dukungan masyarakat turut menentukan keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan.

Dukungan masyarakat dapat diperoleh melalui penanaman kesadaran masyarakat akan arti penting pengembangan kepariwisataan. Untuk itu dibutuhkan proses dan pengkondisian untuk mewujudkan masyarakat yang sadar wisata. Masyarakat yang sadar wisata akan dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai- nilai penting yang terkandung dalam Sapta Pesona. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya. Keberadaan Pokdarwis tersebut perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah kelompok penggerak pariwisata sebagai bentuk kelembagaan informal yang dibentuk anggota masyarakat (khususnya yang memiliki kepedulian dalam mengembangkan kepariwisataan di daerahnya), merupakan salah satu unsur

(8)

2

pemangku kepentingan dalam masyarakat yang memilki keterkaitan dan peran penting dalam mengembangkan dan mewujudkan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di daerahnya.

SADAR WISATA adalah bentuk kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam hal: a) Masyarakat menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah (host) yang

baik bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif sebagaimana tertuang dalam slogan Sapta Pesona.

b) Masyarakat menyadari hak dan kebutuhannya untuk menjadi pelaku wisata atau wisatawan untuk melakukan perjalanan ke suatu daerah tujuan wisata, sebagai wujud kebutuhan dasar untuk berekreasi maupun khususnya dalam mengenal dan mencintai tanah air.

SAPTA PESONA adalah: “7 (tujuh) unsur pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu tempat yang mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk berkunjung”. Ketujuh unsur Sapta Pesona yang dimaksud di atas adalah: 1) Aman 2) Tertib 3) Bersih 4) Sejuk 5) Indah 6) Ramah 7) Kenangan.

Terwujudnya ketujuh unsur Sapta Pesona dalam pengembangan kepariwisataan di daerah akan bermuara pada:

• Meningkatnya minat kunjungan wisatawan ke destinasi • Tumbuhnya iklim usaha kepariwisataan yang prospektif

• Meningkatnya lapangan pekerjaan dan peluang pendapatan, serta dampak ekonomi multi ganda pariwisata bagi masyarakat.

Sadar Wisata dan Sapta Pesona sebagai unsur penting dalam mendukung pengembangan destinasi pariwisata tentu tidak dapat terwujud secara otomatis tanpa adanya langkah dan upaya-upaya untuk merintis, menumbuhkan, mengembangkan dan melaksanakan secara konsisten di destinasi pariwisata. Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan peran serta masyarakat secara aktif dalam mengembangkan Sadar Wisata dan Sapta Pesona bersama-sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.

1.2. Analisis Situasi

Berdasarkan analisis awal yang dilakukan, beberapa hal mendesak yang dibutuhkan oleh Kelompok Sadar Wisata Bojongsari yang selanjutnya disingkat Pokdarwis Bojongsari

(9)

3

adalah pembentukan kepengurusan atau struktur organisasi dan pemetaan potensi yang ada di sekitar Situ Tujuh Muara. Situ Tujuh Muara merupakan salah satu situ yang mulai diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat kelurahan Bojongsari yang meliputi RW 08, 09 dan 12. Kelompok kerja tersebut belum memiliki struktur organisasi untuk mengelola pengembangan situ tersebut. Selain itu, masyarakat sekitar juga masih mencari potensi pemberdayaan situ tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya.

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bersama dengan Pokdarwis Bojongsari sebagai mitra kegiatan, dengan sasaran kegiatan adalah pengembangan sumber daya manusia dan pemetaan potensi Situ Tujuh Muara.

1.3. Permasalahan Prioritas Mitra

Permasalah yang terkait dengan manajemen sumber daya manusia adalah belum adanya struktur organisasi yang akan menjadi tulang punggung pemberdayaan Situ Tujuh Muara

Masalah lain yang ada adalah belum adanya pemetaan potensi yang ada. Potensi Situ Tujuh Muara harus dipetakan agar pengembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan, baik sumber daya manusia, sumber daya alam maupun sumber daya ekonomi.

BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1 Solusi

Berdasarkan permasalahan yang sudah diidentifikasi, maka dibuatkan beberapa solusi sesuai dengan permasalahan yang ada. Solusi diberikan setelah menganalisis sesuai dengan teori keorganisasian dan penyebaran kuesioner. Hasil pengembangan teori dan kuesioner kemudian didiskusikan dengan anggota Pokdarwis. Solusi yang kami berikan diantaranya adalah:

a. Diskusi interaktif untuk menyelesaikan permasalahan manajemen sumber daya manusia dengan pembentukan struktur organisasi Pokdarwis

(10)

4

c. Analisis kebutuhan dasar dan pemberian pendampingan dengan pemberian materi manajemen sumber daya manusia dan pemetaan potensi.

2.2 Luaran

Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditargetkan berupa pembentukan struktur organisasi, pemetaan potensi yang nantinya akan bermuara pada publikasi hasil penelitian dan publikasi online.

Target luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Pokdarwis Bojongsari terangkum dalam Tabel 2.1:

Tabel 2.1. Capaian Luaran

NO Jenis Luaran Indikator

Capaian Luaran Wajib

1. Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN / Prosiding jurnal nasional Tidak ada 2. Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Ada 3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai

tambah barang, jasa, diversivikasi produk, atau sumber daya lainnya) Ada 4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT dan

manajemen)

Ada 5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,

keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan)

Tidak Ada Luaran Tambahan

1. Publikasi di jurnal internasional Tidak ada

2. Jasa : rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang Tidak ada

3. Inovasi baru TTG Tidak ada

4. Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk Industri,

Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)

Tidak ada

(11)

5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan pengabdian masyarakat pada Pokdarwis Bojongsari dilaksanakan baik melalui pertemuan offline maupun melalui Zoom meeting. Beberapa tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut :

a. Berkoordinasi dengan masyarakat dan berdiskusi untuk dapat mengumpulkan data atas permasalahan yang ada

b. Konsultasi dalam tim pengabdian masyarakat dalam rangka mengidentifikasi permasalahan

c. Merumuskan dan memutuskan materi konsultasi yang dibutuhkan oleh mitra d. Penyebaran kuesioner untuk menjawab permasalahan potensi yang ada

e. Evaluasi kegiatan konsultasi dan kesimpulan dengan mendapatkan hasil mengenai manajemen sumber daya manusia dan strategi pemasaran

3.2 Rencana Kegiatan

Berdasarkan pengumpulan masalah dasar dan implementasi solusi, maka kami melakukan berbagai rencana kegiatan yang mendukung pengabdian masyarakat, yaitu:

a. Melakukan analisis kebutuhan.

b. Melakukan tahapan strategi konsultasi manajemen dan pemetaan potensi Situ Muara Tujuh

c. Melakukan desain bentuk/media konsultasi yang dilakukan mengenai manajemen dan potensi Situ Tujuh Muara

d. Melakukan evaluasi terhadap hasil konsultasi manajemen mengenai struktur organisasi dan pemetaan potensi Situ Tujuh Muara.

e. Menyusun publikasi pada media online.

(12)

6

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Profil Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Maasyarakat (LPPM) Universitas Gunadarma merupakan lembaga yang berperan untuk mendukung Universitas Gunadarma dalam mewujudkan salah satu tujuannya yaitu “memberikan kontribusi dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kebutuhan pembangunan secara regional, nasional dan internasional”. Dalam pelaksanaan tugasnya, LPPM Universitas Gunadarma selalu berupaya mensosialisasikan penelitian dan pelayanan IPTEK unggulan berguna bagi masyarakat secara luas.

Selama ini kontribusi LPPM Universitas Gunadarma pada kegiatan pengabdian masyarakat sangat banyak, tidak hanya secara fisik dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat, namun juga secara keilmuan. Beberapa yang telah dilakukan oleh LPPM diantaranya adalah:

1. Menyediakan ruang dan prasarana yaitu berupa incubator bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mempersiapkan dan mengembangkan usahanya,

a. Ruang diskusi di lembaga penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk diskusi dan koordinasi, dalam kondisi yang sangat mendukung (AC, kursi, meja diskusi, whiteboard, dan LCD Projector).

b. Keberadaan beberapa laboratorium pendukung, seperti Laboratorium Akuntansi, Laboratorium Pengembangan bisnis, Laboratorium ecommerce, dan lain-lain. Ruang-ruang Laboratorium ini juga dapat digunakan untuk melakukan pelatihan atas hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan.

c. Perpustakaan dengan ruangan dan gedung yang sangat kondusif dan memiliki koleksi buku referensi yang sangat baik.

d. Unit pengurusan HKI yang dapat membantu peneliti dalam mengurus dan memperoleh sertifikasi HKI bagi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat

2. Menyediakan kredit mikro bagi kelompok masyarakat usaha binaan

3. Menyediakan domain web yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk memasarkan produknya.

(13)

7

4. Menyediakan sarana informasi seperti tabloid UG News, UG Radio dan UG TV yang dapat dimanfaatkan sebagai media promosi oleh masyarakat usaha.

5. Menyediakan pendampingan untuk membantu pemecahan berbagai permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM.

4.2 Kepakaran Tim

Bagian ini merupakan penjabaran kepakaran tim pengusul dan tim pelaksana program penelitian dan pengabdian masyarakat.

4.2.1 Tim Pengusul

Tabel 4.1 Tim Pengusul

No Nama Bidang Ilmu

1 Budi Wahyudi Manajemen

2 Desi Pujiati Akuntansi

3 C. Widi Pratiwi Akuntansi

4 Sri Setya Handayani Manajemen Pemasaran

4.2.2 Tim Pelaksana

Tabel 4.2 Tim Pelaksana

No. NAMA BIDANG ILMU

1 Ary Natalina Komunikasi

2 Budiasih Akuntansi

3 Budi Santoso Komunikasi

4 Dassaad Manajemen

5 Dionysia Kowanda Akuntansi

6 Dyah Palupi Akuntansi

7 Ekaning Setyarini Manajemen

8 Erni Karyati Manajemen

9 Endang Setyaningsih Manajemen

10 Hantoro Arief Gisijanto Akuntansi

11 Hendri Rahmayani Asri Manajemen

12 Lisna Kustamtinah Manajemen

13 Mujiyani Akuntansi

14 Misdiyono Akuntansi

15 MS. Herawati Sistem Informasi

16 MS. Harlina Sistem Informasi

17 Mohamad Fuad Sistem Informasi

(14)

8

Tabel 4.2 (Lanjutan)

NO NAMA BIDANG ILMU

19 Riyanti Akuntansi

20 Nurasiah Sistem Informasi

21 Nenik Diah Hartanti Manajemen

22 Rini Tesniwati Akuntansi

23 Rofi’ah Manajemen

24 Sudarsono Akuntansi

25 Sri Nawangsari Manajemen

26 Sugiharti Binastuti Manajemen

27 Titi Nugraheni Manajemen

(15)

9

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1.Hasil

Berdasarkan rencana kegiatan yang dilakukan, maka beberapa kegiatan yang sudah kami lakukan adalah:

a. Pendampingan pembentukan struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan dari berbagai macam komponen atau unit kerja dalam sebuah organisasi. Dalam struktur organisasi terdapat pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan yang telah dikoordinasikan dan juga terdapat adanya berbagai spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah ataupun penyampaian laporan.

Fungsi Struktur Organisasi

Ada beberapa fungsi atau kegunaan struktur organisasi akan dijelaskan selengkapnya dibawah ini:

1. Kejelasan Tanggung Jawab

Setiap dari anggota organisasi harus mempunyai tanggung jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota sebuah organisasi tentu saja harus mempunyai tanggung jawab terhadap atasan atau pimpinannya yang sudah memberikan kewenangan, sebab pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut perlu di pertanggung jawabkan. Itulah kegunaan struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.

2. Kejelasan Kedudukan

Fungsi dari kejelasan kedudukan adalah setiap anggota atau seseorang yang terdapat dalam struktur organisasi sesungguhnya bisa mempermudah dalam melaksanakan koordinasi dan juga hubungan, karena adanya keterkaitan dalam penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah dipercayakan kepada seseorang atau anggota.

3. Kejelasan Jalur Hubungan

Fungsi mengenai kejelasan jalur hubungan adalah, dalam melakukan tanggung jawab dan pekerjaannya setiap pegawai dalam suatu organisasi maka akan diperlukan sebuah kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian pekerjaannya akan lebih efektif dan efisien serta dapat saling memberikan keuntungan.

(16)

10 4. Kejelasan Uraian Tugas

Fungsi dari kejelasan uraian tugas adalah, didalam struktur organisasi akan sangat membantu apabila pihak atasan atau pimpinan dapat melakukan controlling (pengawasan) maupun pengendalian dan juga bagi bawahan akan bisa lebih berkonsentrasi dalam melakukan tugas atau pekerjaannya.

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang kepariwisataan memiliki struktrur organisasi. Struktur Pokdarwis terdiri dari dari: Pembina, Penasehat, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi dan Anggota. Besarnya struktur organisasi Pokdaris biasanya juga ditentukan oleh jumlah anggotanya yang disesuikan dengan acuan dan peraturan kelompok dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Struktur pengurus Pokdarwis dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pembina, unsur pembina ini dapat berasal dari Pemerintah Daerah atas nama Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota.

2. Penasehat, biasanya penasehat dipilih dari tokoh masyarakat setempat yang dianggap mampu dan dapat menjadi teladan, penasehat bisa Kepala Desa atau unsur Perangkat desa. 3. Pimpinan, unsur pimpinan ini terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekteraris dan Bendahara.

Unsur pimpinan Pokdarwis diutamakan seseorang yang memiliki kesadaran untuk memajukan dan mengembangkan pariwisata di daerahnya, membina masyarakat sadar wisata dan turut melaksanakan Sapta Pesona dalam kehidupan sehari - hari. Pemimpin dipilih berasal dari para anggota itu sendiri atau yang ditunjuk oleh anggota.

Setiap Pokdarwis memiliki ruang sekretariat yang berfungsi sebagai tempat kesekretariatan dan tempat pertemuan para anggota. Sekretariat Pokdarwis mencatat/memdokumentasikan setiap kegiatan organisasinya.

4. Anggota

Terdiri dari anggota masyarakat yang berada/tinggal di sekitar lokasi daya tarik wisata yang dengan sukarela menyatakan diri sebagai anggota.

5. Seksi-Seksi.

Masing - masing seksi Pokdarwis terdiri dari seorang penanggungjawab/koordinator dengan dibantu oleh beberapa anggota Pokdarwis lainnya.

(17)

11 Seksi-seksi yang dapat dibentuk meliputi: a. Kebersihan dan Keindahan

Merupakan seksi yang bertanggungjawab bagi terciptanya kondisi yang bersih dan indah disekitar lokasi daya tarik wisata/destinasi pariwisata.

b. Daya Tarik Wisata dan Kenangan

Merupakan seksi yang bertanggungjawab untuk mengembangkan berbagai potensi sumber daya wisata dan kekhasan/keunikan lokal sebagai daya tarik dan unsur kenangan setempat.

c. Hubungan Masyarakat dan Pengembangan SDM

Sumber Daya Manusia Merupakan seksi yang bertanggungjawab untuk menyebarluaskan berbagai informasi terkait dengan potensi kepariwisataan lokal, serta kegiatan Pokdarwis dan mengembangkan kualitas anggota-anggota Pokdarwis

d. Pengembangan Usaha

Merupakan seksi yang bertanggungjawab untuk menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam pengembangan usaha Pokdarwis.

e. Ketertiban dan Keamanan

Merupakan seksi yang bertanggungjawab bagi terciptanya kondisi yang aman dan tertib disekitar lokasi daya tarik wisata/destinasi pariwisata.

Hubungan dan koordinasi kepengurusan Pokdarwis dilaksanakan secara intensif dan diterjemahkan dalam suatu struktur organisasi yang sistematis, sehingga setiap pihak dapat mengetahui jabaran tugas dan wewenang masing-masing dengan baik. Struktur organisasi Pokdarwis tersebut dapat kita gambarkan sebagai berikut:

(18)

12

Gambar 5.1: Struktur Pokdarwis Desa Wisata

STRUKTUR ORGANISASI

POKDARWIS “SETU TUJUH MUARA BOJONGSARI”

PEMBINA : KEPALA DINAS PEMUDA OLAH RAGA, PARIWISATA DAN BUDAYA KOTA DEPOK

: CAMAT BOJONGSARI PENASEHAT : LURAH BOJONGSARI

: KETUA LPM KEL. BOJONGSARI

: KETUA PAGUYUBAN KEL. BOJONGSARI KETUA : NASAR

WAKIL KETUA I : DAUD SULAIMAN WAKIL KETUA II : ENDANG

WAKIL KETUA III : SAHID SAPUTRA SEKRETARIS : YAHYA

WAKIL SEKRETARIS : MANSUR BENDAHARA : MANTO

Penasehat : Lurah Bojongsari

Ketua LPM Kel.Bojongsari Ketua Paguyuban Kel.Bojongsari

Ketua Wakil ketua Sekretaris Wakil Sektretaris Bendahara Wakil bendahara Seksi Kebersihan dan Keindahan

Daya Tarik Wisata dan Kenangan Humas dan Pengembangan SDM Pengembangan Usaha Ketertiban dan Keamanan Anggota

(19)

13 WAKIL BENDAHARA : SALIM

SEKSI-SEKSI

SEKSI KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN Koordinator : Nasik Anggota : Paryono : Namat Gapelia : Andi : Basar : Aray : Ketua RW 01 : Ketua RW 07

SEKSI DAYA TARIK WISATA DAN KENANGAN Koordinator : Heru Widiarto, ST

Anggota : Mantra : Sulaeman : Murofil

SEKSI HUMAS DAN PENGEMBANGAN SDM Koordinator : Muaz Anggota : Noit : Miran : Erlando : Bagas : Amat : Ketua RW 03 : Ketua RW 10

SEKSI PENGEMBANAGAN USAHA Koordinator : Hendrik Anggota : Niang : Ali Setiawan : Herman

(20)

14 : Naih Ismail

: H.Mashud : Ketua RW 05 : Ketua RW 11 SEKSI KETERTIBAN DAN KEAMANAN Koordinator : Babinkmtibmas Kel. Bojongsari : Babinsa Kel. Bojongsari

Anggota : Deden Hendriawan : Satiri

: Mudin

: Dadang junaedi : Naih R.

: Ketua RW 13

Fungsi dan Tugas Pengurus

Fungsi dan tugas dari masing-masing pengurus Pokdarwis sebagaimana tersebut diatas, adalah sebagai berikut:

1. KETUA

a. Memimpin Kelompok Sadar Wisata. b. Memberikan pengarahan kepada anggota.

c. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan serta bertanggung jawab mengenai keuangan dan pelaksanaan kegiatan.

d. Memimpin pertemuan, diskusi kelompok. e. Menandatangani surat-surat keluar.

f. Berkoordinasi dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang membidangi pariwisata.

2. WAKIL KETUA

a. Membantu tugas Ketua.

b. Mewakili ketua dalam berbagai kegiatan bila Ketua berhalangan. c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.

(21)

15

a. Menyusun dan melaksanakan kegiatan administrasi. b. Mempersiapkan bahan-bahan pertemuan kelompok.

c. Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan instansi atau pihak luar terkait. d. Menghimpun seluruh laporan dari anggota.

e. Mencatat seluruh hasil pertemuan –pertemuan diskusi. f. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.

4. BENDAHARA

a. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran uang. b. Mengusahakan dana bantuan dari pihak lain.

c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok.

5.SEKSI KEAMANAN DAN KETERTIBAN

a. Membantu upaya penciptaan ketertiban dan keamanan di sekitar lokasi daya tarik wisata/destinasi pariwisata.

b. Bekerjasama dengan pihak keamanan. c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok

6.SEKSI KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN

a. Menyelenggarakan kegiatan kebersihan dan keindahan. b. Mengadakan dan menyelenggarakan penghijauan. c. Menyusun program kegiatan kebersihan dan keindahan d. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok

7. SEKSI DAYA TARIK DAN KENANGAN

a. Menggali, membina dan mengembangkan berbagai potensi sumber daya wisata, serta kekhasan/ keunikan lokal sebagai daya tarik dan unsur kenangan setempat. b. Mempromosikan berbagai daya tarik wisata dan keunikan lokal.

c. Bertanggung jawab kepada Ketua kelompok

(22)

16

a. Mengembangkan bentuk -bentuk informasi dan publikasi kepariwisataan dan kegiatan Pokdarwis.

b. Mengembangkan kemitraan untuk kegiatan pelatihan pariwisata bagi anggota Pokdarwis dan masyarakat, termasuk hospitality (keramah tamahan), pelayanan prima, dan sebagainya.

c. Mengikutsertakan anggota kelompok dalam penataran, ceramah, diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi pariwisata.

d. Mengadakan lomba ketrampilan pengetahuan kepariwisataan. e. Bertanggungjawab kepada Ketua kelompok

.

9. SEKSI PENGEMBANGAN USAHA

a. Menjalin hubungan dan kerjasama/kemitraan, baik di dalam maupun di luar berkaitan dengan pengembangan usaha kelompok.

b. Membentuk koperasi untuk kepentingan kelompok dan masyarakat pada umumnya. c. Bertanggungjawab kepada Ketua kelompok

10. ANGGOTA

Keberadaan anggota merupakan unsur utama dalam organisasi Pokdarwis, baik secara organisasi maupun secara operasional di lapangan, untuk itu perlu dikoordinasikan dan dikelola dengan baik oleh masing-masing seksi yang ada dalam organisasi Pokdarwis.

(23)

17 b. Pemetaan potensi Situ

Pemetaan potensi yang ada di Situ Muara Tujuh dilakukan dengan cara pengamatan langsung (observasi) dan dengan membagikan kuesioner. Kuesioner yang dibagikan secara umum melihat profil dari sumber daya yang ada di daerah tersebut, meliputi: potensi fisik, letak geografis, SDM, organisasi sosial dan aparatur desa.

Hasil dari pengamatan kemudian dipetakan dan disimpulkan untuk memetakan potensi yang ada. Potensi yang bisa dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Potensi pengembangan wisata tanaman hias dan perkebunan buah

Berdasarkan hasil kuesioner, dikemukankan bahwa tanah di sekitar Situ Muara Tujuh merupakan tanah yang subur, sehingga memungkinkan untuk pengembangan wisata tanaman hias dan perkebunan buah. Selain berdasarkan potensi fisik yang dimiliki juga berdasarkan sumber daya manusia yang ada. Sebagian penduduk di sekitar situ mempunyai ketrampilan di bidang bercocok tanam dan dekorasi taman.

2. Potensi wisata air

Berdasarkan letak geografis dan potensi fisik yang ada, yaitu adanya situ yang mempunyai air melimpah, maka bisa dibuat wisata air yang meliputi pemancingan dan wisata air. Sumber daya yang ada juga mendukung pengembangan potensi ini.

3. Potensi kuliner

Letak geografis yang menguntungkan, yakni mudah dijangkau, dekat dari jalan raya dan mobil bisa masuk memungkinkan pengembangan wisata kuliner. Wisata kuliner juga bisa merupakan pengembangan pemancingan yang ada.

5.2 Luaran yang Dicapai

Berdasarkan rencana kerja, ada dua agenda yang dilaksanakan dalam pendampingan ini. Berdasarkan dua agenda tersebut, keluaran yang dicapai sampai saat ini adalah:

a. Pembentukan struktur organisasi dari Pokdarwis Situ Muara Tujuh, Struktur Organisasi Pokja 8 dan Pokja 9. Struktur organisasi yang sudah terbentuk terdiri bisa dilihat pada gambar struktur organisasi berikut ini:

(24)

18

Gambar 5.2: Struktur Pokdarwis Bojongsari

Anggota pokdarwis adalah pokja pokja di tingkat RW. Pokdarwis bertugas membentuk pokja di tingkat RW. Situ Tujuh Muara dikelilingi oleh 4 RW yaitu RW 8, 9 12 dan 14. Pokja yang sudah terbentuk adalah Pokja RW 08 dan Pokja RW 09.

Struktur Organisasi Pokdarwis Pokja

Gambar 5.3: Struktur Organisasi Pokdarwis Pokja Penasehat: Lurah Bojongsari Ketua LPM Kel.Bojongsari Ketua Paguyuban Kel.Bojongsari Ketua Wakil Ketua Sekretaris Wakil Sektretaris Bendahara Wakil Bendahara Seksi Kebersihan dan Keindahan

Daya Tarik Wisata dan Kenangan Humas dan Pengembangan SDM Pengembangan Usaha Ketertiban dan Keamanan Anggota POKDARWIS BOJONGSARI

(25)

19 Struktur organisasi Pokja 9 disajikan dibawah ini:

Struktur Organisasi Pokja 9

Gambar 5.4: Struktur Organisasi Pokja 9

b. Pemetaan potensi pengembangan

Berdasarkan kuesioner dan olah data yang sudah dilakukan, maka dapat dipetakan beberapa hal yang bisa dikembangkan di Situ Muara Tujuh, yakni:

• Potensi pengembangan wisata tanaman hias dan perkebunan buah • Potensi Wisata air

• Potensi kuliner

PEMBINA • Saman • Nata

Ketua: Edi Salim Wakil Ketua: Arpin

BENDAHARA Sobur Endang SEKRETARIS Made Fikri PENASEHAT ADM Seksi Kebersihan Dan Keindahan Seksi Tata Kelola Dan Daya Tarik Wisata

Seksi Humas Dan Marketing Seksi Pengembangan Dan Usaha Seksi Ketertiban Dan Keamanan Seksi Peralatan Dan Logistik • Amat Bose • Enjun Gepeng • Wisnu • Yono • Naih • Jibril • Ahmad • Ustd. Jamhuri • Bagas • Angger • Herman • Dandy • Agil • Ady • Ilwan Niham • Debin • Ma’mun • Ajie • Aldi Jepang • Wildan • Ficky • Michael • Heksa • Angga

(26)

20 c. Publikasi media online

Publikasi dilakukan di media blog Abdimas UG dengan menggunakan Wordpress. Alamat blog yang dibangun adalah: abdimasug.wordpress.com.

Gambar 5.5 Blog sadar pesona Abdimas UG

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Tahapan berikutnya adalah pendampingan terhadap kepengurusan Pokdarwis yang sudah dibentuk, dan pelatihan manajemen berupa pelatihan-pelatihan dan pendampingan yang diperlukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar Situ Tujuh Muara. Pelatihan dan pendampingan itu di antanya adalah: pelatihan dan pendampingan pembuatan laporan keuangan, pelatihan dan pendampingan tentang tanaman hias, pelatihan dan pendampingan pembuatan blog, dan promosi mengenai potensi Situ Tujuh Muara. Promosi yang direncanakan antara lain dengan cara promosi online dengan pembuatan web dari masing-masih bidang usaha, pembuatan blog kuliner, wisata air dan tanaman hias dengan media online seperti youtube dan Instragram. Harapannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga Pokdarwis di Situ Muara Tujuh bisa berkembang dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(27)

21

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan

Hasil pendampingan terhadap Pokdarwis Bojongsari adalah pembuatan struktur organisasi dan pemetaan potensi Situ Muara Tujuh. Struktur organisasi yang dibentuk sudah sesuai dengan teori organisasi. Pemetaan potensi Situ Tujuh Muara dibuat berdasarkan observasi dan hasil kuesioner yang sudah dikumpulkan, diperoleh tiga potensi, yaitu (1) potensi pengembangan wisata tanaman hias dan perkebunan buah, (2) Potensi Wisata air dan (3) Potensi kuliner.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil kuesioner, maka dapat dikembangkan pemberdayaan masyarakat yang sesuai, dengan prioritas pada pengembangan 3 potensi tanaman hias.

DAFTAR PUSTAKA

Christopher Lovelock, Jochen Wirtz, Jack Mussry. 2011. Pemasaran Jasa - Perspektif Indonesia. Jilid 1 dan 2. Edisi Ketujuh. Alih Bahasa oleh Dian Wulandari dan Devri Barnadi Putera. Jakarta: Penerbit Erlangga

Freddy Rangkuti. 2000. Business Plan: teknik membuat perencanaan bisnis dan analisis kasus. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Gentina Pratama Putra. 2015. Potensi Lokal Dusun Kacu Kulon dan Kacu Dhuwur sebagai Pusat Pertumbuhan Desa Sariglagah Kecamatan Warungasem Kota Batang. Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan, Volume 5 Nomor 1.

I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda. 2012. Analisis Kelayakan Desa Bedulu sebagai Desa Wisata di Kabupaten Gianyar (Kajian Aspek Pasar dan Pemsaran) Majalah Analisis Pariwisata, Volume 12 Nomor 1.

Jeff Madura, 2007. Pengantar Bisnis. Buku 1. edisi 4 (penerjemah: Ali Akbar dan Krista). Salemba 4. Jakarta

Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, 2015. Perilaku Keorganisasian. Edisi 16. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

https://www.kemenparekraf.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/old_all/1_%20Pedoman %20Pokdarwis.pdf

(28)

22

(29)

23

(30)

24

(31)
(32)

26

LAMPIRAN 4. JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat

Bulan ke

3 4 5 6 7 8

1 Koordinasi dengan pihak terkait 2 Sosialisasi awal kegiatan penelitian

3 Tabulasi dan pengumpulan data dan

informasi

4 Analisis kebutuhan mitra dan potensi 5 Pembuatan Tayangan Pendampingan

6 Pembuatan publikasi online

7 Sosialisasi dan pelaporan hasil penelitian

dan pengabdian

LAMPIRAN 5. ANGGARAN BIAYA

NO KETERANGAN SATUAN KUANTITAS HARGA SATUAN TOTAL

1 Administrasi paket 1 200.000 200.000 2 Transport kali 2 500.000 1.000.000 3 Lumpsum 0 Makan unit 40 30.000 1.200.000 Minum unit 40 5.000 200.000 Snack unit 40 10.000 400.000 4 Kegiatan 0 Ruang buah 0

Tayangan pendampingan buah 1 100.000 100.000

Bahan buah 1 2.900.000 2.900.000

(33)

27

LAMPIRAN 6. TIM MAHASISWA PELAKSANA

NO NAMA NPM JURUSAN

1. Jasmine Anindya Kairunnisa 10220776 Manajemen

2. Kusyaeri Muzhaffar 10220825 Manajemen

3. Resha Mahendra Razaq 16818008 Komunikasi

LAMPIRAN 7. FOTO KEGIATAN

(34)

28

Gambar 2 Kegiatan Pertemuan pendampingan

(35)

29

Gambar 4 Setu Muara Tujuh

Gambar 5 Potensi Budidaya Ikan Hias

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang telah dicapai melalui pelatihan bidang TIK melalui informasi yang diberikan oleh Yayasan adalah siswa mampu menggunakan internet dengan baik dan bijak selain

Segala puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayatnya yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun rohani kepada

Penelitian yang dilakukan Hermawan (2012) pada 114 mahasiswa fakultas psikologi UMS yang terdiri dari 54 mahasiswa yang tinggal bersama orang tua dan 60

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada

Antitesis Objek dalam Seni Patung, diajukan oleh Ardiansyah, NIM 0711829021, Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari pembelian tanpa rencana pada penyesalan pasca pembelian, yang dimoderatori oleh variabel demografik yaitu

yang besar, semua kondisi menunjukan bahwa semua fase kerosene hamper semuanya mengalir menuju side arm (100%) sedangkan pada hambatan downstream 50% (gambar 4.b) pada semua

Penyinaran dengan sinar UV juga dapat menurunkan konsentrasi larutan metilen biru melalui mekanisme reduksi gugus kromofor seperti ikatan rangkap dalam struktur heterosiklik