7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai teori yang berhubungan dengan Implementasi metode FIFO pada Sistem Informasi Pengiriman di PT. Multi Ekspres Trasindo Cabang Sukabumi, diantaranya pengertian implementasi, metode FIFO, sistem, informasi, sistem informasi, pengiriman, pengertian website, bahasa pemrograman yang digunakan, pengertian basis data, model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dan teori pendukung lainnya.
A. Metode FIFO
“Metode FIFO merupakan singkatan dari First In First Out atau dalam bahasa indonesia, pertama masuk pertama keluar itulah yang dicatat sebagai barang yang akan dikirim, dengan demikian tidak akan ada barang yang tertinggal karena barang yang tertinggal dianggap sebagai barang yang memang datang terakhir” (Meisak, 2017).
Menurut Hermawan “Metode FIFO menghasilkan persediaan akhir yang paling tinggi dan menghasilkan HPP yang paling rendah. Hal tersebut terjadi selama masa inflasi atau saat harga-harga meningkat. Namun tingginya laba kotor hanya bersifat sementara karena persediaan harus diganti dengan harga yang terus meningkat” (Sari, 2018).
Menurut Zulian “dengan metode FIFO, biaya persediaan dihitung berdasarkan asumsi bahwa barang akan dijual atau dipakai sendiri dan sisa dalam persediaan menunjukkan pembelian atau produksi yang terakhir” (Prasetya, 2017)
B. Pengertian Sistem
“Sistem merupakan suatu rangkaian prosedur yang saling terhubung dan bekerjasama dalam melaksanakan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu” (Sitohang, 2019)
C. Pengertian Informasi
“Informasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa agar menjadi data lebih berguna dan sesuai dengan kebutuhan yang menerima informasi tersebut” (Sitohang, 2019).
D. Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi merupakan upaya-upaya dalam suatu diorganisasi yang meliputi pengumpulan, pemasukan, pengolahan, memasukkan, serta penyimpanan data, sehingga data dappat dikendalikan dan dilaporkan menjadi sebuah informasi yang sedemikian rupa guna mencapai tujuan yang telah ditentukan” (Nurhayati, Schaduw, & Anwar, 2018).
E. Jasa pengiriman
“Jasa pengiriman merupakan jasa yang berhubungan dengan penerimaan, angkutan, penggabungan, penyimpanan, penyerahan, logistik dan distribusi barang. Jasa pengiriman merupakan salah satu bagian terpenting untuk dapat memastikan berjalannya suatu bisnis tersebut yaitu kegiatan pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang akan dituju” (Dewi, Utama, & Nugraha, 2020).
F. Website
“Website adalah kumpulan dari halaman-halaman yang terdapat pada situs internet yang didalamnya menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui hypertext transfer protocol” (Rerung, 2018).
G. Basis Data (Database)
“Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan, disimpan secara bersamaan dan tanpa pengulangan sehingga dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah ketika dibutuhkan” (Fathansyah, 2015).
H. Bahasa Pemrograman
Pembuatan program dalam penelitian ini menggunakan beberapa bahasa pemrograman, diantaranya PHP, HTML, CSS, dan JavaScript. Berikut merupakan pengertian dari bahasa pemrograman yang digunakan:
1. “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa penerjemah suatu bahasa program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML” (Supono, 2018).
2. “HTML (Hypertext Markup Languange) adalah bahasa standar yang berperan sebagai pembentuk struktur halaman website yang menempatkan setiap elemen website sesuai layout yang diinginkan” (Hidatullah & Kawistara, 2017).
3. “CSS (Cascading Style Sheet) adalah dokumen web yang berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai property yang tersedia sehingga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan” (Abdulloh, 2018).
4. “Javascript merupakan bahasa pemrograman web yang hanya dapat berjalan jika menggunakan browser karena pemrosesnya dilakukan di sisi client” (Abdulloh, 2018).
I. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak waterfall adalah sebuah model pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara sekuensial, dimana satu tahap dilakukan setelah tahap sebelumnya selesai dilaksanakan. Adapun tahapan model menurut Fitriastuti & MZ (2017) terdiri dari:
1. Analysis
Pada tahap ini dilakukan dengan menganalisa data sesuai kebutuhan sistem yang kemudian akan diolah berdasarkan kebutuhan sistem itu sendiri.
2. Desain
Pada tahap ini melakukan perancangan arsitektur sistem, use case diagram, diagram activity, struktur database, relasi database, dan rancangan menu-menu. 3. Coding
Pada tahap ini merupakan proses mengubah ddesain menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih.
4. Testing
Pada tahap ini melakukan pengujian pada perangkat lunak, tahap pengujian sistem ini bertujuan untuk menguji sistem yang telah dibangun atau memperbaiki jika mungkin masih terdapat kekurangan.
5. Implementation
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengembangan aplikasi setelah dapat melalui tahap testing. Hasil perancangan dengan bahasa pemrograman yang nantinya akan digunakan pada penerapan sistem.
J. Teori Pendukung
1. ERD (Entity Relationship Diagram) terdiri dari beberapa komponen (A.S & Shalahuddin, 2016:50) yaitu:
a. Entitas (entity) merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer, penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.
b. Atribut merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas
c. Atribut kunci primer merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)
d. Atribut multi nilai/multivalue merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.
e. Relasi merupakan penghubung antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.
f. Asosiasi/Association merupakan penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas.
2. LRS (Logical Record Structure) dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dengan E-R diagram adalah nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan (Tabrani, 2014). Terdapat dua aturan dalam melakukan transformasi E-R Diagram ke LRS (Ladjmudin, 2013) diantaranya:
a. Setiap entity akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak
b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bernama entity, kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.
3. Pengujian Web (Black Box Testing) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan (Rosa & Shalahuddin, 2016). Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
4. Unified Modeling Language (UML) merupakan salah satu metode pemodelan visual yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan sebuah software yang berorientasikan pada objek. UML merupakan sebuah standar penulisan atau
semacam blue print diamna didalamnya termasuk sebuah bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam sebuah bahasa yang spesifik. Terdapat beberapa diagram UML yang sering digunakan dalam pengembangan sebuah sistem, yaitu (M Teguh Prihandoyo, 2018):
a. Use Case Diagram: Merupakan gambaran dari fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, dan merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dan sistem. Didalam use case terdapat actor yang merupakan sebuah gambaran entitas dari manuasia atau sebuah sistem yang melakukan pekerjaan di sistem.
b. Activity Diagram: Merupakan gambaran alir dari aktivitas-aktivitas didalam sistem yang berjalan.
c. Component Diagram adalah Sebuah jenis klasifikasi terstruktur dan bekerjasama dengan komponen lain melalui interface yang terdefinisi dengan baik untuk menyajikan fungsi sebuah sistem.
d. Deployment Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan alokasi artefak untuk node dalam sebuah desain fisik sistem dan digunakan untuk menujukan koleksi node dan berfungsi sebagai platform dari sistem yang akan di kembangkan.
2.2. Penelitian Terkait
Pada penelitian terkait, dilakukan peninjauan kembali berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, hal ini dibutuhkan sebagai perbandingan dari hasil yang telah dicapai dari setiap penelitian, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Putu Irvan Arya Purwadana, Dwi Putra Githa, dan Desy Purnami Singgih (2018) tentang Aplikasi Optimalisasi Pengiriman Barang Menggunakan Metode Tabu Search Berbasis Web. Penelitian ini menjelaskan bahwa aplikasi ini mampu menyelesaikan model permasalahan CVRP yaitu permasalahan rute pengiriman barang dan kapasitas muatan barang. Karena, aplikasi ini dapat membantu mencari rute pengiriman barang yang optimal dan memaksimalkan kapasitas muatan barang sehingga berdampak pada biaya dan waktu pengiriman barang yang lebih rendah dan dapat memanfaatkan Google Maps yang digunakan untuk mencari rute optimal agar driver dapat mengetahui jalur pengiriman barang yang harus dilewati sesuai urutan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmat Hidayat (2014) tentang Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Penelitian ini menunjukan bahwa aplikasi desktop yang dibuat dapat memudahkan pihak perusahaan untuk dapat mengelola data master dan transaksi Airway Bill, Manifest, Invoice dan status Shipment. Selain itu, website yang dibuat sangat memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi mengenai status barang yang dikirim sudah sampai atau belum. Ditambah dengan sistem e-CRM yang digunakan pada aplikasi desktop menggunakan browser sehingga tidak perlu membutuhkan perangkat lunak lain, dan sistem terhubung secara online kedalam website perusahaan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Budhy Prasetya (Prasetya, 2017) tentang Pembuatan Aplikasi Car Storage Dengan Menggunakan Metode FIFO ( First In First Out ) Berbasis Web. Penelitian ini membuktikan bahwa dari serangkaian uji coba dan analisa yang dilakukan terhadap sistem yang dibuat pada aplikasi car
storage dengan metode FIFO (First In First Out) dapat membantu memberikan no mesin unit yang akan keluar, yang dimana unit tersebut merupakan unit yang pertama masuk ke gudang. Sehingga dapat meminimalkan kerugian karena nilai jual unit yang mengalami penyusutan.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pengiriman ini sangat penting dan dapat membantu keberlangsungan perusahaan dalam berbagai hal yang meliputi pengolahan data pengiriman sampai pada pengelolaan laporan. Dengan demikian, dalam penelitian ini mengusulkan implementasi metode FIFO pada Sistem Informasi Pengiriman di PT. Multi Ekspres Trasindo Cabang Sukabumi.