• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Elektrofisiologi Jantung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar Elektrofisiologi Jantung"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

Erwin, S.Kep., Ners

“Pengantar

Elektrofisiologi

Jantung”

Disampaikan pada Seminar Nasional Kardiovaskular : Peran perawat dalam asuhan keperawatan pasien dengan Sindrome Koronaria Akut ”, Jum’at, 13 Juli 2012, ………, Kudus

(2)

TUJUAN

Sekilas tentang anatomi dan fisiologi sistem

kardiovaskuler

Konsep dasar electrocardiografi (EKG) dan

sistem konduksi kelistrikan jantung

Hubungan Peristiwa Listrik dengan peristiwa

mekanis dalam jantung

(3)

LOGO

SEKILAS TENTANG ANATOMI

DAN FISIOLOGI SISTEM

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KONSEP DASAR

ELECTROCARDIOGRAFI (EKG) DAN

SISTEM KONDUKSI KELISTRIKAN

JANTUNG

(9)
(10)
(11)

LOGO

HUBUNGAN PERISTIWA LISTRIK

DENGAN PERISTIWA MEKANIS

DALAM JANTUNG

(12)
(13)

LOGO

(14)

SEL OTOT JANTUNG

Contractile cells: 99%

Atrial & Ventricular Muscles

(Myocardium)

(15)
(16)

LOGO

ELEKTROFISIOLOGI SEL-SEL OTOT JANTUNG

Terdapat 3 ion yang mempunyai fungsi penting

dalam elektrofisiologi sel-sel otot jantung,

yaitu: K

+

, Na

+

, dan Ca

++

K

+

lebih banyak terdapat di dalam sel,

sementara Na

+

dan Ca

++

di luar

Na+ Ca++

(17)

LOGO

Dalam keadaan istirahat, sel-sel otot jantung

mempunyai muatan positif di bagian luar sel

dan muatan negatif di bagian dalam sel

17

+ + + + +

(18)

-LOGO

Elektrofisiologi Sel-sel Otot Jantung …

Bila sel dirangsang, akan terjadi perubahan

muatan, yaitu di dalam sel menjadi positif

sedang di luar sel menjadi negatif

Proses terjadinya perubahan muatan akibat

(19)

LOGO

Elektrofisiologi Sel-sel Otot Jantung …

Selanjutnya, sel berusaha kembali pada

keadaan semula. Proses ini disebut

REPOLARISASI

Seluruh proses tersebut dinamakan AKSI

POTENSIAL

(20)

LOGO

AKSI POTENSIAL

Dibagi atas 5 fase, sesuai dengan elektrofisiologi

yang terjadi, yaitu :

1) Fase Istirahat – Fase 4

2) Fase Depolarisasi Cepat – Fase 0

3) Fase Polarisasi Parsial – Fase 1

4) Fase Plato (Keadaan Stabil) – Fase 2

5) Fase Repolarisasi Cepat- Fase 3

(21)

LOGO

Aksi Potensial …

1) Fase Istirahat – Fase 4

- Pada keadaan istirahat, bagian luar sel

jantung bermuatan positif dan bagian dalam

bermuatan negatif.

- Sel tersebut

kemudian mengalami polarisasi.

21

+ + + + + + + + + +

(22)

-LOGO

Aksi Potensial …

- Dalam keadaan polarisasi, membran sel lebih

permeabel terhadap K

+

daripada Na

++

,

sehingga sebagian kecil K

+

merembes

keluar dari sel.

- Dengan hilangnya K

+

maka bagian dalam sel

menjadi relatif negatif

K+

+ + + + + -+ -+ -+ -+ -+

(23)

LOGO

Aksi Potensial …

2) Fase Depolarisasi Cepat – Fase 0

- Depolarisasi sel disebabkan oleh meningkatnya

permeabilitas membran terhadap Na

+

sehingga

Na

+

mengalir masuk dengan cepat dari luar ke

dalam sel.

- Akibatnya muatan di dalam sel menjadi positif

sedangkan di luar sel menjadi negatif.

23 Na+ + + + + + -+ -+ -+ -+ -+

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

LOGO

Aksi Potensial …

3) Fase Polarisasi Parsial – Fase 1

- Segera setelah terjadi depolarisasi, terjadi

sedikit perubahan akibat masuknya Cl

-

ke dalam

sel, sehingga muatan positif di dalam sel

menjadi berkurang

Cl -+ -+ -+ -+

(29)

LOGO

Aksi Potensial …

4) Fase Plato (Keadaan Stabil) – Fase 2

- Fase 1 diikuti keadaan stabil yang agak lama sesuai

dengan masa refrakter absolut dari miokard

- Selama fase ini tidak ada perubahan muatan listrik

- Terdapat keseimbangan antara ion positif yang

masuk dan keluar

- Yang menyebabkan fase Plato ini adalah masuknya

Ca

++

dan Na

+

ke dalam sel secara perlahan-lahan,

yang diimbangi dengan keluarnya K

+

dari dalam sel

29 K+ + + + + -+ -+ -+ -+ K+ Na+ Ca+ +

(30)
(31)
(32)

LOGO

Aksi Potensial …

5) Fase Repolarisasi Cepat – Fase 3

- Pada fase ini muatan Ca

++

dan Na

+

secara

berangsur-angsur tidak mengalir lagi, dan

permeabilitas terhadap K

+

sangat meningkat,

sehingga K

+

keluar dari sel dengan cepat

K+ + + + + -+ -+ -+ -+ K+ K+ K+ K+ K+

(33)

LOGO

Aksi Potensial …

- Akibatnya muatan positif di dalam sel menjadi

sangat berkurang, sehingga pada akhirnya

muatan di dalam sel menjadi relatif negatif dan

muatan di luar sel menjadi relatif positif

33

+ + + + + + + + + +

(34)
(35)
(36)
(37)

LOGO

Resting membrane potential (RMP) of cardiac muscle is -85 to -95 mv

Action potential (AP) is 105 mv

(38)
(39)
(40)

LOGO

Session II

INTERPRETASI

EKG NORMAL

(41)

LOGO

1.Cara perekaman

(42)

Kegunaan EKG

Gangguan irama jantung ( Disritmia )

Hipertropi atrium / ventrikel

Iskemia / Infark otot jantung

Perikarditis

Efek beberapa obat-obatan

Kelainan elektrolit

(43)

LOGO

Yang perlu diingat !!!

EKG : Rekaman aktivitas listrik jantung.

Tidak mengukur fungsi mekanik !!!

EKG : Tidak secara langsung menyatakan abnormalitas struktur

jantung seperti; VSD, Kel katup dsb.

Hanya merekam perubahan elektris akibat kelainan struktur

tersebut

EKG : Tidak merekam seluruh aktivitas listrik jantung

Hanya aliran-aliran yang ditransmisikan ke area dimana

elektroda ditempatkan

EKG : Merekam penjumlahan potensial elektrik yang dihasilkan oleh

(44)
(45)
(46)

SANDAPAN EKG

Terdapat 2 jenis sandapan ( lead ) pada EKG.

Sandapan Bipolar

Yaitu merekam perbedaan potensial dari dua elektroda, sandapan ini

ditandai dengan angka romawi ( I, II dan III )

Sandapan Unipolar

Sandapan Unipolar Ektremitas

Merekam besar potensial listrik pada satu ektremitas, elektroda

ekplorasi diletakan pada ektremitas yg mau diukur. Gabungan

elektroda-elektroda pada ektremitas yg lain membentuk elektroda

indiferen ( potensial 0 )

( aVR, aVL, aVF )

SandapanUnipolar Prekordial

Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda

eksplorasi yg ditempatkan di beberapa dingding dada. Elektroda

indiferen diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda

ektremitas.

(47)

LOGO

(48)
(49)

LOGO

(50)
(51)
(52)

PROSEDUR PEREKAMAN EKG

Persiapan

• Alat

» Mesin EKG; kabel listrik, kabel elektroda, kabel

ground,plat elektroda ekstremitas, elektoda dada

» Jelli

» Kertas tissu

» Spidol

(53)

LOGO

PROSEDUR PEREKAMAN EKG

Persiapan

• Pasien

» Rileks

» Jelaskan tujuan pemeriksaan

» Hal-hal yang harus diperhatikan;

aksesoris tangan dilepas

(54)

• Cuci tangan

• Cek kembali kelengkapan alat alat

• Nyalakan mesin EKG

• Baringkan pasien ditempat tidur, kaki

tidak saling bersentuhan

• Bersihkan dada dengan kertas tissue

(55)

LOGO

Lanjutan……..

• Beri jelli pada plat elektroda ekstremitas

• Pasang elektroda ekstremitas pada kedua

pergelangan tangan dan kaki

• Beri jelli pada permukaan dada sesuai lokasi

V1 –V6

• Pasang elektroda dada sesuai lokasi V1 –V6

• Jika ada tanda infark rekam V3R, V4R, V7 –V9

(56)
(57)
(58)

Lanjutan………

• Tentukan kecepatan mesin 25 mm/dtk,

dengan voltase kalibrasi 1 mv, bila perlu ½

mv atau 2 mv

• Buat kalibrasi

• Rekam setiap sandapan /lead 3 -4 beat

• Setelah selesai semua lead buat kembali kalibrasi

• Matikan mesin EKG

(59)

LOGO

Lanjutan………

• Lepas elektroda, dimulai dari dada

kemudian tangan dan kaki

• Bersihkan jelli dari tubuh pasien dengan

kertas tissue

• Beritahu pasien bahwa perekaman sudah

selesai

• Rapikan alat-alat

• Cuci tangan

(60)

Penulisan pada kertas EKG

• Nama pasien

• Umur pasien

• Waktu perekaman (jam, tanggal,

bulan, tahun )

• Nama sandapan

• Nama yang merekam

• Dokumentasikan EKG

(61)

LOGO

(62)
(63)

LOGO

Tehnik Membaca EKG STRIP

Menentukan Irama

Menghitung HR

Mengenal bentuk – bentuk gelombang

(64)

Menentukan Irama : Teratur atau Tidak Teratur

(65)

LOGO

RUMUS A/B UNTUK EKG TERATUR, C UNTUK EKG YANG TIDAK TERATUR

Menghitung HR

R

R

300 ( = jumlah kotak besar dalam 60 detik)

Jumlah kotak besar antara R ke R

1500 (= jumlah kotak kecil dalam 60 detik)

Jumlah jotak kecl antara R ke R

Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QES Komplek.

Kalikan 10

A.

B.

(66)

Mengenal Bentuk Gelombang EKG

L: ≤ 0,12 detik

T: ≤ 0,3 mV

L: 0,06 – 0.12 detik

T: tergantung lead

isoelektrik

T:

1 MV di lead dada

0,5 MV di lead eksts

Minimal ada 0,1 MV

(67)

LOGO

Interpretasikan

Irama : Teratur

HR : 90 x/mnt

Gel : P…., QRS…., T….., PR Int……,

ST Segemen

Kesimpulan :

(68)

CARA INTERPRETASI EKG LENGKAP

Tentukan frekuensi (Heart Rate)

Tentukan irama jantung (Rhythm)

Tentukan axis (sumbu jantung)

Tanda-tanda hipertrofi

Tanda-tanda iskemik atau infark

Tanda-tanda adanya blok

Tanda-tanda gangguan lain, seperti efek

(69)

LOGO

Karakteristik EKG Normal

Impuls berasal dari SA Nodal  Irama Sinus

Irama teratur

Frekuensi jantung (HR)

60 – 100 x/mnt  Rithme

< 60 x/mnt  Bradi

> 100 x/mnt  Tachi

Gel P Normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T

Interval PR .0,12 – 0,20 detik

Gel QRS 0.06 – 0,12 detik

Semua gelombang sama

Irama EKG yang tidak memiliki kriteria diatas disebut

(70)
(71)

LOGO

BERBAGAI MACAM KELAINAN

PADA GELOMBANG

EKG/ARITMIA PADA

(72)
(73)

LOGO

(74)
(75)

LOGO

(76)
(77)
(78)
(79)

LOGO

AKUT KORONARI SYNDROM

( ACS)

(80)

APA SAJA YANG DINAMAKAN ACS

Unstable Angina

Normal marker 6 – 24 jam setelah onset nyeri

dada

Non-ST Elevation Myocardial Infarction

(NONSTEMI)

Positif peningkatan Troponin I,T, dan CKMB,

kadang ada T inverted

(81)

LOGO

UAP dan NSTEMI

Resiko tinggi bila

Prolong chest pain (> 10 menit)

Terjadi peningkatan cardiac mrker

Perubahan EKG

Hemodinamik tidak stabil

Ada VT

Syncope

LV EF < 40%

DM

(82)

PENANGANAN UAP & NSTEMI

Trombolitik therapi TIDAK EFEKTIF

Diperlukan :

Pemberian Antiplatelet therapi : aspirin + clopidogrel

Antithrombin : Heparinisasai selama 48 – 72 jam

sampai dilakukan angiografi

Betabloker

NTG intravenus

Segera lakukan Angio coroner dan revaskularisasi (

48 jam pertama)

(83)

LOGO

STEMI

Monitor hemodinamik secara terus menerus

Berikan oksigen, aspirin, betabloker, pasang IV

akses

Berikan NTG dan morphin bila diperlukan

Selama 12 jam sejak onset nyeri segera lakukan

referfusi  trombolitik/ PCI/ CABG

(84)

APA SAJA GAMBARAN EKG

YANG MENGANCAM JIWA ?

(85)

LOGO

SEMUA ARITMIA BERESIKO

MEMBAHAYAKAN JIWA

YANG PALING MENGANCAM

ADALAH

• Ventrikel Thakikardi - VT

(Ada/tanpa nadi)

(86)
(87)
(88)

APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH

PERAWAT BILA MENDAPATKAN PASIEN

DENGAN IRAMA JANTUNG YANG

MENGANCAM JIWA

Action with advance skill BHD to ACLS

(89)

LOGO

IRAMA

DISRITMIA

atau

ARITMIA

Gangguan Hantaran

Gangguan Pembentukan

Gangguan Elektrolit

(90)

Gangguan Hantaran

Impuls yang berasal dari Sino Atrial Node :

Sino Atrial Blok

Impulsyang berasal dari Atrio Ventrikular Node :

AV Blok Derajat 1 / First Degree AV Blok

AV Blok Derajat 2 Mobit I / Secon Degree AV

Blok mobitz 1

AV Blok Derajat 2 Mobit II / Secon Degree AV

Blok mobitz II

AV Blok Derajat 3 / Total AV Blok / Third

Degree AV Blok.

Impuls yang berasal dari Inter Ventrikuler

RBBB ( Right Bundle Branch Block )

LBBB ( Left Bundle Branch Block )

- LPHB ( Left Posterior Hemi Block )

- LAHB ( Left Anterior Hemi Block )

Bifasikuler Block

(91)

LOGO

Gangguan Pembentukan

Impuls yang berasal dari Sino Atrial Node :

 Sinus Arrest

 Sinus Aritmia

 Atrial Ekstrasistol

Impuls yang berasal dinding Atrium:

 Atrial Fibrilasi

 Atrial Flutter

Impuls yang berasal dari AV Nodal :

 Junctional Ritem

 Akseleratid Junctional Ritem

 Junctional Takikardi

 Juctional Ekstrasistol

Impuls yang berasal dari Inter Ventrikuler

 Supra Ventrikular Tachicardia  Supra Ventrikular Ekstrasistol

Impuls yang berasal dari Ventrikuler

 Idioventrikular Rithme

 Akseleratid Idioventrikular Rithme

 Ventrikular Tachicardia ( Poli & Mono)

 Ventrikel Fibrilasi

(92)

Gangguan Elektrolit

Dari Hantaran

Sinus Bradichardia (interval/Durasi

setiap gelombang memanjang)

Sinus Tachicardia (interval/durasi

gelombang memendek)

Dari Pembentukan

(93)

LOGO

Gangguan Sirkulasi

Ischemik dan atau Infark

Gel T Inverted

Segmen ST elevasi/depresi

Tergantung lokasi

(94)
(95)

LOGO

Referensi

Dokumen terkait

Pada rajah di atas, tandakan (√) dalam petak yang betul untuk menunjukkan reseptor- reseptor pada kulit yang mengesan rangsangan.. (3 markah) (ii) Reseptor tidak tersebar

Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa penelitian ini sangat menarik karena pengaruh asam humat dengan karier zeolit sangat nyata terjadi pada tanah- tanah dengan sifat-safat

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana aktivitas guru dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan mengurutkan benda dari ukuran terkecil ke

Menyatakan genotip yang akan disilangkan, misalnya heterozigot dengan heterozigot (Kk x Kk) Dengan ketentuan (KK )dan (Kk) = berambut kuning, (kk) = berambut

Dengan kata lain, ketika pengajaran melibatkan para siswa dalam situasi matematika di mana beberapa pemahaman yang sudah ada tentang ide atau topik tidak tahan

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kapabilitas inovasi terhadap kinerja UMKM, artinya bahwa semakin baik pengelolaan

ebaliknya jika harga pasar saham P- lebih kecil dari e/ercise price E- dari opsi beli atau posisi opsi beli adalah out the money, maka nilai intrinsik opsi beli adalah 4, karena

Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa program : Penerapan sistem penanganan pasacapanen oleh pihak pedagang yang bekerjasama dengan petani dan difasilitasi oleh